Home Blog Page 518

Rusia Umumkan Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina, Masyarakat Internasional Mengutuk Keras

Lin Yi

 Pada 30 September, Presiden Rusia Vladimir Putin  secara resmi mengumumkan bahwa empat wilayah Ukraina yang diduduki akan dimasukkan ke dalam Federasi Rusia. Masyarakat internasional mengutuk keras tindakan putin.

Pada Kamis 29 September, hiruk pikuk pusat kota Moskow berubah dari masa lalu, banyak jalan ditutup, dan Lapangan Merah, yang biasanya paling ramai, juga ditutup untuk persiapan upacara pencaplokan wilayah Ukraina. 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov: “Besok, pukul 15.00 sore waktu Moskow, upacara penandatanganan aneksi wilayah baru ke Federasi Rusia akan berlangsung di Aula St. George Kremlin.”

Kremlin pada 29 September menyatakan bahwa Putin akan mengumumkan pada Jumat  30 September bahwa empat wilayah tenggara Ukraina akan secara resmi dimasukkan ke dalam Federasi Rusia yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson.

Antara 23 dan 27 September, empat wilayah yang diduduki Rusia mengadakan “referendum aneksi ke Rusia”, yang diklaim Rusia sebagai “kemenangan yang luar biasa”. Namun legitimasi dan transparansi referendum tersebut dipertanyakan oleh negara-negara Barat. Setelah referendum, Rusia segera mengumumkan “aneksasi” yang dikutuk oleh masyarakat internasional.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan, “setiap pencaplokan wilayah negara lain dengan ancaman atau kekerasan merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui klaim Rusia atas wilayah kedaulatan Ukraina. Apa yang disebut referendum ini adalah tipuan, sebuah tipuan yang sempurna.”

Senator AS juga memperkenalkan undang-undang pada  Kamis 29 September yang bertujuan untuk menghentikan bantuan ke negara mana pun yang mengakui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia.

Senator Richard Blumenthal dari Connecticut berkata: “Negara mana pun yang membantu dan bersekongkol dengan tindakan tidak ilegal Putin harus bertanggung jawab atas konspirasi ini. Setiap negara yang mengakui aneksasi kehilangan bantuan ekonomi dan militer AS.”

Senator AS lainnya, Lindsey Graham, mengatakan bahwa jika Putin menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Ukraina, maka tu sama saja dengan perang dengan Amerika Serikat dan NATO. (hui)

Ledakan Restoran di Changchun Menewaskan 17 Orang, Medsos Weibo di Tiongkok Langsung Mencabutnya dari Daftar Pencarian Terpanas

0

Tang Zheng

Laporan resmi partai Komunis Tiongkok  menyatakan bahwa pada Rabu (28/9) pukul 12:40, sebuah ledakan serius dan kecelakaan kebakaran terjadi di sebuah restoran di Zona Teknologi Tinggi Kota Changchun. Insiden itu menewaskan 17 orang dan melukai 3 lainnya. Awalnya dilaporkan  kecelakaan disebabkan oleh ledakan dan kebakaran karena kebocoran tangki bahan bakar gas cair dalam kemasan. Penanggung jawab perusahaan sudah dipanggil. 

Saksi Mata : Jendela di lantai dua disegel mati

Dilihat dari rekaman yang beredar, terlihat dahsyatnya kobaran api. Restoran terlihat seperti bungalow di luar, konon restoran ini memiliki 2 lantai .

Setelah tragedi, banyak netizen bertanya: Mengapa begitu banyak orang yang tewas? Tidak ada pintu pelarian kebakaran ? Apakah tidak ada inspeksi keselamatan untuk pemadam kebakaran?

Belakangan, beberapa orang dalam mengungkap tragedi secara mendetail.

“Menakutkan sekali, saya tidak menyangka korbannya begitu banyak, lantai dua restoran ini tertutup rapat,” kata Xiaolin kepada “Video Dahe News Yu”. Ingatannya masih segar tentang apa yang dilihatnya saat insiden  terjadi, dan dia masih memiliki ketakutan yang berkepanjangan.

Sekitar pukul 13.00 pada hari itu, Xiaolin dan teman-temannya kebetulan melewati tempat kejadian. Dia menyaksikan kepulan asap hitam keluar dari pintu dan jendela toko. Lantai dua tertutup rapat oleh papan reklame. Dia juga mendengar di antara penonton yang berkata “mungkin ledakan dari gas atau tangki bensin” .

Xiaolin mengatakan bahwa seorang temannya yang pernah ke restoran itu, memberitahukan kepada dirinya bahwa sebenarnya ada dua lantai di dalam restoran, dan lantai dua sudah ditutup oleh plakat toko dan orang-orang di dalam tidak bisa keluar sama sekali.

(tangkapan layar web)

Sebagian besar korbannya adalah ibu-ibu kelompok Menari 

Setelah kejadian, sebagian besar orang yang makan di lantai satu berlari keluar. Akan tetapi, mereka yang ada di lantai dua tidak selamat. Menurut laporan, sebagian besar yang tewas adalah ibu-ibu yang baru saja  berdansa di alun-alun dan pergi ke restoran untuk makan malam.

Orang dalam memberitahukan kepada Yu Video bahwa ada sekelompok orang tua yang makan malam di restoran setelah mereka menari. Seorang wanita mengatakan dalam video, “Saya tidak melihat siapa pun (orang yang makan malam), dan ada satu lagi yang melompat dari gedung ada satu lagi yang kembali.”

Orang dalam itu mengatakan, mereka adalah tim tari para orang tua. Mereka pergi ke restoran untuk makan malam. Restoran itu seharusnya sedang dalam pekerjaan pengelasan listrik, dan tangki gas di bangunan itu meledak.

Menurut NetEase, lantai dua sebagian besar bangunan itu terdiri  meja besar dengan kapasitas 20 orang. Ada sekitar 20 orang yang sedang makan,  sekelompok ibu-ibu yang baru saja kembali dari menari di lapangan. Sayangnya, setelah mereka selesai menari di sore hari, mereka melihat restoran pancake di sana. Pemimpin kelompok tarian itu mengatakan bahwa mereka ingin pergi  untuk makan malam. Tak disangka, ledakan terjadi segera setelah mereka masuk. Sungguh tragis. !

(tangkapan layar percakapan netizen)

Setelah kejadian, berita itu langsung   berada di sepuluh besar daftar pencarian panas Sina Weibo di daratan Tiongkok. Akan tetapi, dengan cepat dihapus dari daftar. Netizen Tiongkok  berkata, “Sayang sekali saya tidak bisa mendapatkan pencarian terpanas. Pencarian terpanas ini  menghilang. Siapa yang menekan daftar pencarian terpanas?”

Netizen Tiongkok mengatakan, “Aduh, ini masalah 17 keluarga. Ini benar-benar menyakitkan. harus mencari tahu penyebabnya. Tempatnya di dekat rumah saya, inilah membuat saya sedih. Lantai dua tidak ada jendela, satu-satunya tangga darurat di dekat dapur.  Diperkirakan sumber api berasal dari dapur dan tidak bisa turun dari tangga darurat, ditambah dengan gas dari kebakaran  membuat semua orang pingsan.”

Netizen juga berkata : “Jendela di lantai dua diblokir, tidak ada jalan keluar dan orang-orang dibakar hidup-hidup di dalamnya. Bagaimana Anda bisa menjelaskannya bahwa masih bisa dibuka sebagai tempat usaha? Semakin buruk ekonomi, semakin banyak insiden keamanan.”

Netizen juga menuliskan : “Ini kebakaran yang ketiga kalinya dengan korban besar dalam beberapa tahun terakhir! dari pabrik, studio foto dan hotel. Tempatnya ditutup dan fasilitas pemadam kebakaran tidak ada. Sudah saatnya untuk menyadarinya.”

Netizen lain berkata : “Itu (Rumah) berlantai  2 , tangga ada di dalamnya, dan tidak ada tangga darurat! Semua bangunan di wilayah utara seperti ini! Mulai dari lantai tiga untuk rumah tinggal, melalui tangga lain! Desain ini memiliki bahaya tersembunyi yang besar! Kita harus mulai dengan desain bangunan yang baru dan melarang desain semacam ini!” (hui)

Uji Coba Perlindungan Bumi! Pesawat Ruang Angkasa NASA DART Menabrak Asteroid

Chen Yue

Pada Senin (26/9) malam, NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa dan berhasil menabrak asteroid dengan kecepatan tinggi. Uji coba ini bertujuan mencegah terjadinya “planet menabrak bumi” dan harapan  menyelamatkan bumi. Ini juga merupakan eksperimen yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi manusia.

Dr. Ralph Semmel dari Universitas Johns Hopkins berkata : “Untuk pertama kalinya, manusia telah mendemonstrasikan kemampuan untuk secara mandiri menargetkan dan mengubah orbit benda langit. Pada 19:14 ET, dipastikan bahwa ‘Dart’ menabrak asteroid ‘Demofos’.”

Pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA berhasil bertabrakan dengan asteroid “Demofos”, yang berjarak 9,6 juta kilometer dari Bumi, dengan kecepatan 22.500 kilometer pada  26 September 2022. 

Para ilmuwan berharap dapat mengubah orbit asteroid melalui tumbukan. Dampaknya diperkirakan akan menciptakan kawah di asteroid Demofos, melemparkan batu dan debu ke luar angkasa.

Nancy Chabot, Kepala Koordinasi DART mengatakan: “Uji coba berjalan dengan baik. Semuanya berlangsung seperti yang kami harapkan. Kami duduk di sana menyaksikan gambar-gambar ini masuk, dan kami mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak lagi. Mendekati Demofos, melihat wajah-wajah itu, mereka menjadi fokus.”

Akan tetapi, sinyal pesawat ruang angkasa “DART” tiba-tiba berhenti saat tumbukan terjadi, maka perlu beberapa bulan untuk menentukan data spesifik tentang perubahan jalur asteroid yang ditabrak.

Elena Adams, engineering sistem untuk DART NASA mengatakan tujuan pertama adalah menabrak asteroid, dan kami telah melakukannya. Tapi sekarang yang kedua adalah benar-benar mengukur perubahan selama periode itu dan menggambarkan kuantitas dampak kami yang sebenarnya .”

Pesawat ruang angkasa DART, yang diluncurkan pada November 2021, diperkirakan akan membelokkan asteroid Demofos  1% setelah menyelesaikan misi tumbukannya. Misi ini juga diharapkan untuk mendorong asteroid atau komet yang mengancam keluar dari jalur, daripada meledakkannya, sehingga puing-puing tidak jatuh kembali ke Bumi. (hui)

Siapa yang Diuntungkan oleh Kembali Terpilihnya Xi Jinping Menjadi Presiden RRT ?

0

oleh Andrew – Aboluowang

Pusat Penelitian Pew (Pew Research Center) di Amerika Serikat merilis laporan hasil jajak pendapat global pada hari Kamis menunjukkan bahwa dalam 10 tahun sejak Xi Jinping berkuasa, citra internasional Tiongkok terus melorot, tetapi rasa benci terhadap Xi Jinping terus meningkat. Di dalam negeri Tiongkok, tak perlu dipungkiri lagi bahwa situasi ekonomi semakin buruk, dan semakin banyak orang yang tidak puas dengan kepemimpinan Xi Jinping. Namun, Xi Jinping mengabaikan aturan Partai Komunis Tiongkok (PKT)  yang mewajibkan pemimpin tertinggi lengser setelah 2 periode menjabat. Langkah Xi Jinping yang enggan lengser tampaknya tak terbendung.

Prospek terpilihnya kembali Xi Jinping telah membuat beberapa pakar urusan Tiongkok merasa pesimis. Deng Yuwen, seorang peneliti di China Strategic Analysis Think Tank, menunjukkan bahwa Xi Jinping membuat kisah dalam novel “Nineteen Eighty-Four” tulisan George Orwell menjadi kenyataan di Tiongkok (Red. cerita novel yang diterbitkan pada tahun 1949 ini berfokus pada risiko penjangkauan pemerintah, totalitarianisme, dan aturan represif atas semua orang dan perilaku dalam masyarakat). 

“Bagi kebanyakan orang Tiongkok, 10 tahun ‘era baru’ yang hampir berlalu, hanyalah akhir dari sebuah mimpi buruk. Dan ‘era baru’ ciptaan Kongres Nasional ke-20 nanti jangan-jangan menjadi awal dari mimpi buruk lainnya”.

Cai Xia, mantan guru besar Sekolah Partai Komunis Tiongkok, pernah meramalkan 2 tahun lalu bahwa jika pemerintahan Xi Jinping terus berlanjut, “5 tahun lagi kita akan melihat pergolakan besar terjadi di daratan Tiongkok”.

Di antara orang-orang yang anti-Xi ada yang berfungsi sebagai “akselerator”. Mereka percaya bahwa Xi memimpin Tiongkok untuk mempercepat menuju kerusakan dan kekalahan. Jika dia terus memerintah, itu akan mempercepat kehancuran PKT yang bukan merupakan hal buruk bagi negara. Namun, mereka yang menentang teori percepatan berpendapat bahwa, Xi mempercepat laju mundur hanya akan membuat rakyat Tiongkok semakin menderita, dan memperbesar biaya HAM. 

Sama seperti ada “akselerator” di antara para kritikus yang anti-Xi, di saat penelenggaraan Kongres Nasional ke-20 semakin dekat, di Barat juga muncul analisis serupa yang bahkan menganggap bahwa terpilihnya kembali Xi Jinping adalah “belum tentu buruk”. 

Pandangan tersebut terutama bisa diwakili oleh artikel yang dimuat ‘The Atlantic Monthly’ pada 26 September. Artikel tulisan Michael Schuman  itu menyebutkan bahwa meskipun Xi Jinping akan mematahkan preseden dan mendapatkan masa jabatan untuk ketiga kalinya lewat Kongres Nasional, ini bukan yang ingin dilihat oleh sebagian orang di Washington, karena Xi pasti bermaksud untuk melemahkan pengaruh global Amerika Serikat. Tetapi hasil praktis dari kebijakan Xi Jinping menunjukkan bahwa Xi Jinping justru sedang melemah posisi Tiongkok dalam bersaing dengan Amerika Serikat ketimbang memperkuatnya. Semakin lama Xi Jinping berkuasa, semakin tidak kompetitif Tiongkok dan semakin sulit untuk bersaing dengan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Amerika Serikat tidak perlu khawatir tentang terpilihnya kembali Xi Jinping. Terpilihnya Xi belum tentu hal yang buruk bagi Amerika Serikat.

Beberapa kritikus menuduh Xi Jinping tidak kompeten, tetapi dia keras kepala. Misalnya, ia terus ngotot dengan kebijakan Nol Kasus yang telah berlangsung selama dua tahun, jelas memicu keluhan masyarakat dan penurunan serius pertumbuhan ekonomi. The Wall Street Journal mengutip laporan sejumlah ekonom pada awal September memberitakan bahwa Tiongkok tidak akan dapat mengejar keunggulan AS karena kebijakan pencegahan epidemi ekstrem dan upaya untuk mengekang spekulasi properti.

Bank Dunia merilis laporan pada 27 September yang memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2022 hanya 2,8%, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang 5%. Semakin banyak tanda-tanda bahwa ekonomi Tiongkok telah kehilangan momentum perkembangan pesatnya dan memasuki jalur pertumbuhan paling lambat dalam 40 tahun terakhir.

Suara Amerika melaporkan bahwa Xi bukanlah pemimpin yang selihai Deng Xiaoping atau Zhou Enlai. Roger W. Robinson, mantan penasihat urusan internasional di era pemerintahan Ronald Reagan justru merasa beruntung, karena cenderung lebih mudah untuk menghadapi pemimpin yang brutal dan seperti gangster. Xi Jinping lebih cenderung melanggar aturan, ingin memerintah seumur hidup adalah tindakan yang tirani. Perusahaan Tiongkok terkonsentrasi di bawah kendali ketat PKT, membuat reputasi dan pembiayaannya di Barat menjadi tidak menguntungkan, partai telah memperumit kegiatan bisnis sehingga mereka berbuat salah.

Banyak orang di dalam maupun luar partai yang menentang Xi Jinping, mengapa Xi masih bisa terpilih kembali ? Su Xiaokang, seorang penulis yang tinggal di Amerika Serikat mengemukakan pandangan lain di akun Facebook, menyebutkan : “Xi sudah babak belur, sedang PKT sedang terhimpit masalah baik di dalam maupun di luar negeri, jelas pemimpin ini perlu diganti. Tetapi belum ada kandidat yang sesuai, jadi gampangnya biarlah Xi terus menjabat dan memikul tanggung jawab. Karena wabah menyebar ke seluruh dunia, pencegahan epidemi membatasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, proyek “Sabuk dan Jalan” sedang macet, isu Selat Taiwan yang memanas, Tiongkok sedang dimusuhi dunia, dan lain-lain., Jadi jika Xi Jinping diganti, orang yang menggantinya harus menghadapi ini semua. PKT adalah organisasi yang sedang dijauhi dunia, apakah mudah untuk mendapatkan kandidat yang sesuai ?” (sin)

Wapres AS Kamala Harris Mengunjungi Zona Demiliterisasi Korea dan Bertemu dengan Presiden Yoon Seok-yeol

 oleh Jin Yan

Wakil Presiden AS Kamala Harris tiba di Korea Selatan pada Kamis (29/9). Selain mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol, Kamala Harris juga mengunjungi zona demiliterisasi di perbatasan antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Ia menjadi pejabat tertinggi pertama dalam pemerintahan Biden yang mengunjungi daerah tersebut.

Wakil Presiden AS tiba di Korea Selatan pada 29 September pagi untuk mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol.

“Selama 70 tahun, aliansi AS – Korea Selatan telah menjadi kunci keamanan dan kemakmuran di Semenanjung Korea, kawasan Indo-Pasifik hingga dunia. Saya datang ke mari untuk memperkuat aliansi kita dan memperkuat kerja sama kita”, kata Kamala Harris.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengembangkan lebih jauh aliansi Korea Selatan – AS serta mempertahankan pilar yang dapat diandalkan dari kebebasan, keamanan, dan kemakmuran rakyat kita”, kata Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol.

Yoon Seok-yeol mengungkapkan keprihatinan Korea Selatan tentang “Undang-Undang Pengurangan Inflasi” AS, yang ditanggapi Kumala dengan janji akan merumuskan rencana yang diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran Korea Selatan selama implementasi RUU tersebut.

Dalam pembicaraan yang berlangsung selama 85 menit, kedua belah pihak bertukar pandangan tentang penguatan hubungan bilateral, masalah Korea Utara, keamanan ekonomi, dan masalah hotspot regional dan internasional. Pada saat yang sama, kedua belah pihak menegaskan kembali sikap mereka terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, menekankan bahwa ini adalah elemen penting dari kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Kemudian, Wapres. Kamala Harris mengunjungi zona demiliterisasi di perbatasan antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Ia mengutuk Korea Utara yang terus menerus meluncurkan rudal balistik dengan tujuan provokasi. Dan menekankan bahwa tujuan bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan adalah membuat Semenanjung Korea aman dan bebas senjata nuklir.

Kamala Harris mengatakan : “Pihak berwenang Korea Utara memiliki program peluncuran rudal balistik, tampaknya termasuk kemarin (peluncuran rudal), yang mengganggu perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut”.

Wapres AS mengatakan bahwa hampir 70 tahun setelah gencatan senjata antara Korea Selatan dengan Korea Utara, konflik dan ancaman masih terus terjadi. Aliansi AS – Korea Selatan siap menghadapi segala kemungkinan, dan perlu diketahui bahwa AS berkomitmen kuat terhadap Korea Selatan.

Kamala Harris adalah pejabat tertinggi pertama dalam pemerintahan Biden yang mengunjungi zona demiliterisasi antara kedua Korea. (sin)

Tarian Klasik Tiongkok : Pasukan Terakota “Hidup Kembali”

0

Tian Yun

Di dalam Museum Terakota Kaisar Qinshihuang (Emperor Qinshihuang’s Maosoleum Site Museum, red.), seorang pelukis sedang bersiap melukis patung tentara terakota. Tiba-tiba sekelebat kepulan asap tebal menerpa, seketika itu ribuan patung terakota itu hidup kembali, museum itu pun berubah menjadi lapangan latihan tentara berskala besar. Pelukis itu pun berubah wujud menjadi seorang serdadu Dinasti Qin, seakan menembus ke dalam hiruk pikuk kesibukan di tengah barak militer lebih dari dua ribu tahun silam.

Kisah yang merasuk jiwa itu, dipadatkan dalam tarian “Recalling the Great Qin” yang dibawakan Shen Yun Performing Arts pada 2011 silam. Karya berdurasi empat menit lebih ini telah menyatukan keindahan seni musik dan tarian, menampilkan keajaiban sejarah dan kehidupan manusia.

Di atas pentas, sederetan pasukan terakota Dinasti Qin yang mengenakan baju oranye dan celana hijau, dikombinasikan dengan kuiras (sejenis zirah, red.) berwarna perak, berkelebat, berputar, melejit ke sana kemari, sangat berwibawa. Teknik tarian yang tinggi menampilkan kombinasi gerakan yang indah dan mengalir, memberikan kesan dalam satu tarikan napas seluruh gerakan diselesaikan tuntas. Setiap pemeran menguasai teknik yang terampil, gerakan tarian ditampilkan dengan kompak dan elastis, formasi barisan yang cepat itu berubah meniru susunan berbaris siap maju menyerang, gerakan dengan tingkat kesulitan tinggi seperti bersalto, melompat, tendangan ke langit, dan lain sebagainya, mewujudkan kegagahan dan keberanian pejuang. Panggung yang kecil itu memproyeksikan ribuan pasukan serta tenaga yang mengalir dan keindahan kekuatan maskulin.

Keberhasilan tarian tidak terlepas dari perpaduan dengan musik, musik orisinil hasil karya Shen Yun itu telah menambahkan ruh ke dalam karya seninya.

Pembuatan musik untuk “Recalling the Great Qin” dengan mengombinasikan alat musik Timur dan Barat, didominasi dengan musik orkestra untuk menciptakan suasana tegang dalam berperang, terkadang diisi dengan suara biola yang sintal sebagai suara latar, kadang juga terbawa oleh suara musik tiup logam yang melengking, irama yang menawan menampilkan kewibawaan pasukan yang gagah berani. Di tengah-tengah ada irama lambat yang dilantunkan dengan alat musik pipa (dibaca: bi ba, salah satu jenis alat musik tradisional Tiongkok, red.), menampilkan tokoh yang penuh gelora, semakin menambah nuansa yang dalam namun halus di tengah suasana patriotik. Selain itu, alat musik perkusi memainkan peran penting: Genderang perang yang ditabur bergemuruh, semakin memperlihatkan keperkasaan pasukan Qin, dua kali suara gong di awal dan akhir, melambangkan pergantian antara realita dengan kehidupan sebelumnya, masuk ke alam mimpi, lalu keluar lagi, sungguh sangat misterius.

Karya seni Shen Yun selalu mempunyai makna yang kaya dan kecantikan yang beragam, oleh sebab itu kejutan yang ditimbulkan juga meliputi berbagai aspek. Shen Yun Performing Arts menampilkan sejarah peradaban 5.000 tahun Tiongkok sebagai sumbernya. Selain pada saat yang sama menikmati keindahan musik dan tari yang indah, penonton juga menyerap fakta pengetahuan tentang sejumlah sejarah dan budaya Tiongkok.

Dinasti Qin adalah dinasti pertama yang mempersatukan Daratan Tiongkok dalam sejarah Tiongkok. Kaisar Qinshihuang adalah pemimpin Tiongkok pertama yang menggunakan “kaisar” sebagai namanya, setelah dia menyatukan seluruh Tiongkok, juga menyatukan atau menstandarisasi sistem penakaran ukuran panjang pendek, volume, dan berat, serta sistem hukum, dengan pedoman “kereta sama jalur, buku sama aksara, tindakan sama etika”, serta telah menjadi pondasi pola politik di Tiongkok selama lebih dari dua ribu tahun.

Kaisar Qinshihuang telah membangun makam yang misterius, megah, dan berstruktur unik bagi dirinya sendiri, pada era 1970-an abad lalu telah berhasil digali lebih dari 8.000 patung tentara terakota, yang meliputi prajurit, kuda perang, dan kereta perang. Ukuran, bentuk, dan ciri khasnya sama seperti orang yang sesungguhnya. Teknik pembuatan patung terakota sangat tinggi dan hebat, serta dikagumi masyarakat modern. Waktu itu, ketika patung terakota ditemukan, serdadu maupun senjatanya dicat berwarna, namun cat pada permukaannya rontok akibat oksidasi dengan udara hanya beberapa menit setelah tergerus udara, yang tersisa  hanyalah  warna  tanah liat. Jadi busana para pemeran Shen Yun telah merefleksikan fakta sejarah dengan akurat, busana berwarna pada pasukan terakota bukan rekayasa, tentunya juga berefek mencemerlangkan panggung.

Menghadapi simulasi formasi pasukan di bawah tanah makam itu, masyarakat dapat membayangkan kemegahan dan kekuatan pasukan Dinasti Qin dalam menyapu enam kerajaan lainnya pada masa itu. Seniman Shen Yun mengambil materi ini, dan telah menghasilkan sebuah karya seni tari pria yang hebat yang menyatu dengan iringan musiknya.

Di telinga kita, nada yang indah itu menari-nari; di atas panggung, pria penari dengan melompat beterbangan. Seni  yang brilian dan gemerlapan ini mengundang pergolakan emosional penonton, sehingga timbul rasa kagum sekaligus kekhidmatan. Sungguh suatu “mimpi ibarat hidup!” Sungai peradaban selama 5.000 tahun itu mengalir tiada henti, maka, di dalamnya itu, berapa babak kehidupan masa lampau dan masa kini yang telah kita lalui? (lie)

Mengalihkan Pandangan Kita ke Dalam: Tujuan Lebih Tinggi dalam Kapasitas Kita untuk Menilai

0

Eric Bess

Sebagai manusia, kapasitas kita untuk membuat penilaian tampaknya bawaan. Kita menilai apa yang kita suka, apa yang tidak kita sukai, apa yang baik, apa yang buruk, apa yang jelek, dan apa yang indah. Bisa dibilang, penilaian kita menentukan bagaimana hidup kita terungkap, karena kita tidak akan mengadopsi keyakinan yang memandu hidup kita tanpa terlebih dahulu menilai mereka sebagai kebenaran.

Tapi kenapa kita begitu mudah menghakimi? Apakah itu benar-benar kecende- rungan bawaan dalam kehidupan manusia? Apakah hanya cara otak kita bekerja? Atau mungkin itu masalah budaya?

Sampai saat ini, agama-agama dunia menentukan tradisi budaya masing-masing, dan banyak dari agama-agama dunia ini memperingatkan tentang Penghakiman Terakhir atas jiwa manusia. Dalam pengertian ini, menilai tidak terlepas dari keprihatinan mendalam tentang nasib kita.

Namun, sebagai tindakan dalam masyarakat, menilai dapat mengungkapkan keinginan akan kekuasaan; itu bisa menjadi cara bagi beberapa orang untuk memaksakan kebenaran mereka pada orang lain. Sejarah penuh dengan contoh di mana seseorang atau kelompok menilai orang atau kelompok lain sebagai “buruk” ketika mereka hanya berbeda. Konsekuensi dari penilaian ini sering merugikan masyarakat yang bebas, karena tidak mungkin ada kebebasan tanpa perbedaan.

Namun, takut untuk menilai sesuatu sebagai sesuatu yang buruk ketika semua bukti menunjukkan bahwa memang demikian, juga dapat merugikan. Di sinilah letak perbedaan antara menilai bagaimana seseorang terlihat versus menilai bagaimana seseorang berperilaku, yang berasal dari perdebatan filosofis tentang keunggulan bentuk versus konten. Martin Luther King Jr. merangkum perdebatan ini dengan baik ketika dia bermimpi bahwa anak-anaknya “tidak akan dinilai dari warna kulit mereka tetapi dari isi karakter mereka.

Puluhan tahun kemudian, kontes antara bentuk dan konten terus berlanjut, dan tampaknya media arus utama masih menilai bentuk sebagai konten utama. Artinya, yang lebih penting adalah bagaimana kita melihat dan bukan bagaimana kita berperilaku, dan bahkan penilaian ini dibuat dengan keyakinan bahwa itu adalah moral yang didasarkan pada empati dan kebebasan. Tetapi apakah ini penggunaan terbaik dari kapasitas kita untuk menilai?

‘Wanita Memegang neraca’ karya Johannes Vermeer

Lukisan Johannes Vermeer yang berjudul “Wanita Memegang neraca” menyajikan jawaban atas pertanyaan kita. Johannes melukis seorang wanita sendirian yang diterangi oleh satu sumber cahaya dari jendela di kiri atas komposisi. Dia mengenakan rok kuning dan jaket beludru biru dengan tudung putih dan hiasan bulu putih?

Wanita itu melihat dengan konsentrasi yang dalam pada neraca yang dia pegang di tangannya. Neracanya begitu halus dan dicat begitu halus sehingga hampir sulit untuk melihat wanita itu memegangnya. Neraca juga kosong, tetapi semua ini tampaknya tidak memengaruhi unsur pentingnya.

Ada lukisan di dinding belakang wanita itu. Ini menggambarkan adegan Penghakiman Terakhir. 

Sosok yang dikelilingi oleh lingkaran cahaya kuning mengapung di atas dengan tangan terentang. Figur lain mengapit kedua sisi figur sentral. Di bawah, ada sosok-sosok yang menjulur ke arah sosok yang dilingkari, dan sosok-sosok ini mengapit kedua sisi kepala wanita itu.

Mengalihkan Pandangan Kita ke Dalam

Apa yang diceritakan lukisan Johannes kepada kita tentang tujuan kapasitas kita untuk menilai?

Tabel tersebut berisi barang-barang yang mewakili kekayaan wanita tersebut. Kain halus, emas, mutiara, dan koin semuanya menunjukkan statusnya yang tinggi di masyarakat. Dan pakaiannya, rok kuning dan jaket beludru dengan hiasan bulu, menunjukkan bahwa dia mampu membeli gaya hidup tertentu. Bahkan lukisan di dindingnya mengungkapkan bahwa dia adalah kelas elite.

Dia memegang neraca di depan benda- benda tersebut seolah-olah sedang me- nilainya, tetapi tidak ada apa-apa di neraca itu. Neraca dilukis dengan sangat halus; artinya, seolah-olah itu dari alam spiritual. Ini mungkin menunjukkan  bahwa dia tidak menilai benda itu sendiri tetapi sikapnya terhadap mereka. Dia telah mengalihkan pandangannya ke dalam untuk menilai dirinya sendiri dalam kaitannya dengan lingkungannya.

Memalingkan pandangannya ke dalam tidak membuatnya membuang hartanya, dia juga tidak mengganti jaket berlapis bulunya dengan karung goni. Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa bukan benda yang harus dinilai sebagai baik atau buruk, tetapi sikapnya terhadap mereka. Apa yang lebih penting bagi jiwa dalam perjalanannya ke surga: kekayaan di surga, ataukah sikap jiwa terhadapnya?

Dan kita dapat berasumsi bahwa jiwanya sedang menuju ke surga. Isi jiwanya terungkap dari bentuk pakaiannya: Warna kuning roknya bisa mewakili pembaruan imannya kepada Tuhan; biru jaketnya, warna yang sering dikaitkan dengan Perawan Maria, bisa mewakili kebenaran dan cinta surgawi; dan tudung putihnya kemungkinan besar mewakili kemurnian pikirannya.

Upaya spiritual jiwanya terungkap melalui posisinya dalam kaitannya dengan lukisan di belakangnya. Kita harus mempertimbangkan bahwa ini adalah lukisan Penghakiman Terakhir, dan tokoh-tokoh di bagian bawah sebagian besar penggambaran Penghakiman Terakhir sedang berjuang untuk masuk surga.

Sosok-sosok di bagian bawah penggambaran ini mengapit kedua sisi kepalanya. Ini menunjukkan bahwa memperoleh kemurnian pikiran yang diwakili oleh tudung putihnya adalah perjalanan yang sulit, tetapi dia tetap bertahan. Dan dalam lukisan itu, Tuhan melayang di atas kepalanya seolah-olah melihat kemajuannya.

Johannes Vermeer melukis adegan sederhana tentang seorang wanita yang menemukan tujuan menilai. Dia mengubah kapasitasnya untuk menilai dirinya sendiri. Kekayaannya tidak menarik; tidak masalah apakah dia memilikinya atau tidak. Yang penting isi hati dan pikirannya murni, penuh kasih, dan pasrah pada Tuhan.

Ini memberi kita jawaban atas pertanyaan awal kita: Mengapa kita begitu mudah menghakimi? Mungkin kapasitas kita untuk menilai adalah jalan menuju yang ilahi. Artinya, jika kita menggunakannya dengan cara yang dimaksudkan untuk digunakan, mengalihkan pandangan kita ke dalam,dan menilai secara halus isi karakter kita, surga akan bersukacita atas kehadiran kita dan Tuhan akan senang melihat kita. (yud)

Pernahkah Anda melihat sebuah karya seni yang Anda pikir indah tetapi tidak tahu apa artinya? Dalam rubrik kami “Mencapai Ke Dalam: Apa yang Ditawarkan Seni Tradisional pada Hati”, kami menafsirkan seni visual klasik dengan cara yang mungkin berwawasan moral bagi kita di hari ini. Kami mencoba mendekati setiap karya seni untuk melihat bagaimana kreasi sejarah kita dapat menginspirasi diri kita pada kebaikan bawaan sendiri.

Eric Bess adalah seniman representasional yang berlatih, dan kandidat doktor di Institute for Doctoral Studies in the Visual Arts (IDSVA).

Nilai Tukar RMB Terhadap USD yang Jatuh Tembus 7,2 Melemahkan Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok

0

 oleh Zhou Qi

Pada 28 September, nilai tukar RMB dalam negeri Tiongkok ditutup pada 7,2458, turun 878 poin dari perdagangan hari sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya sejak Februari 2008 turun menembus angka 7,2. Pada hari yang sama, nilai tukar RMB lepas pantai turun sampai di bawah angka 7,26, jatuh lebih dari 800 poin dalam satu hari, juga mencatatkan angka terendah dalam perdagangan.

Sejak Federal Reserve menaikkan suku bunga secara tajam untuk mengurangi tingkat inflasi tertinggi di Amerika Serikat dalam 40 tahun, nilai tukar RMB terhadap USD terus mengalami depresi dan turun dari RMB. 6,9 menjadi RMB. 7,2 per USD. 1,-. Analis United Overseas Bank bahkan memperkirakan bahwa nilai tukar renminbi lepas pantai akan terus turun sampai di bawah angka 7,3 per 1 dolar AS.

Meskipun devaluasi renminbi menguntungkan ekspor Tiongkok. Namun para ekonom percaya bahwa depresiasi renminbi akan membawa banyak kerugian, termasuk merangsang arus keluar modal dalam jumlah besar, meningkatkan biaya layanan utang dari pinjaman mata uang asing, meningkatkan biaya pinjaman mata uang asing juga menaikkan biaya impor barang.

Frank Tian Xie, ​​​​seorang profesor di Aiken School of Business, University of South Carolina menjelaskan : “Makanan, minyak, energi serta obat-obatan harus diimpor oleh Tiongkok. Jika nilai renminbi terdepresiasi, maka biaya impornya akan meningkat secara signifikan. Jelas, penurunan nilai yang begitu cepat tidak diinginkan oleh pemerintah Tiongkok.”

Untuk mempertahankan agar nilai tukar RMB terhadap USD tidak turun secara drastis, Bank Sentral Tiongkok pada awal bulan September tahun ini mengumumkan, bahwa mulai 15 September, rasio cadangan devisa lembaga keuangan akan diturunkan sebesar 2 poin persentase, menurun dari 8% menjadi 6%. Ini adalah kedua kalinya bank sentral menurunkan rasio cadangan devisa pada tahun ini.

Selain itu, pada 26 September, Bank Sentral Tiongkok juga memperketat pembatasan teknis, sehingga mempersulit pedagang untuk menjatuhkan nilai tukar renminbi. Sejak 28 September, otoritas menaikkan rasio cadangan risiko valuta asing dari bisnis penjualan valuta asing forward dari 0 menjadi 20%.

Namun, masih masih perlu dipantau apakah langkah-langkah tersebut dapat secara efektif mengekang renminbi dari kejatuhannya yang cepat. (sin)

Wajib Militer Rusia, Rakyat Menolak Keras dan Pemerintah Mengakui Adanya Kesalahan

Yan Shu – NTD

Rusia terus merekrut pasukan di seluruh negeri, memicu  penolakan dari rakyat. Ada yang melarikan diri, ada yang protes, dan ada yang menyatakan kesediaannya untuk memperjuangkan negaranya. Kremlin mengatakan ada kesalahan dalam rancangan  dan akan diperbaiki sesegera mungkin.

Siaran video di televisi pemerintah Rusia pada Senin 26 September menunjukkan, gelombang wajib militer di beberapa bagian negara itu, dengan sejumlah besar pria wajib militer menaiki bus menuju barak.

Roman Khodakov, seorang tentara cadangan Rusia berkata : “Saya menerima draft pemberitahuan kemarin. Seorang pria datang dan melayani saya draft pesanan. Ibu tidak senang, tapi apa yang bisa kita lakukan, kita harus membela negara kita.”

Kebanyakan pria Rusia antara usia 18 dan 65 secara otomatis dihitung sebagai cadangan di bawah perintah mobilisasi.

Pada saat yang sama, ribuan pria Rusia telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Georgia, Finlandia, dan Kazakhstan untuk menghindari wajib militer.  Beberapa bahkan melarikan diri bersama keluarga mereka.

Di perbatasan antara Rusia dan negara-negara ini, ada antrean panjang kendaraan.

Di kota Ust-Ilimsk, Siberia, juga terjadi penembakan di titik perekrutan pada Senin, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam kantor perekrutan, orang-orang berlarian panik, teriakan terdengar,  pria bersenjata itu akhirnya ditangkap. 

Di wilayah Zaporozhye Ukraina yang diduduki Rusia, bahkan ada kabar bahwa warga lokal Ukraina juga akan direkrut menjadi tentara Rusia.

Walikota Melitopol Fedorov berkata : “Situasi hari ini kritis: penduduk kami takut, panik. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau kapan mereka akan membawa orang menjadi tentara.”

Dalam menghadapi warga negara yang melarikan diri dan memprotes, Kremlin mengatakan pada  Senin 26 Januari bahwa mereka belum memutuskan apakah akan menutup perbatasan Rusia, tetapi mengakui bahwa mereka telah mengeluarkan beberapa panggilan karena kesalahan dan akan memperbaikinya.

Juru bicara Kremlin, Dimitri Peskov berkata : “Kasus-kasus ini, yang tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, sedang diperbaiki. Kami berharap semua kesalahan dapat secepatnya dikoreksi dan akan segera diperbaiki.” (hui)

3 Orang Tewas, 14 Terluka, 15 Hilang Dalam Insiden Runtuhnya Jembatan Lintas Sungai Amazon Brazil

0

NTD

Sebuah jembatan lintas Sungai Amazon di Negara Bagian Amazonas, Brazil runtuh pada Rabu (28/9/2022) sekitar pukul 07:30 waktu setempat. Petugas penolong dan media lokal mengatakan bahwa 3 orang telah dipastikan tewas, 14 orang terluka, dan sebanyak 15 orang lain masih belum berhasil ditemukan.

Insiden itu terjadi di kota Careiro, sekitar 100 kilometer selatan Manaus, ibu kota Amazonas, ketika sebuah jembatan lintas sungai di jalan raya BR-319 tiba-tiba runtuh.

Terlihat di foto yang diambil dari udara, sebagian besar jembatan yang runtuh berada dalam sungai. (Michael Dantas/AFP/Getty Images)

Media Brasil G1, mengutip beberapa saksi mata melaporkan bahwa retakan sudah muncul di jembatan sebelum runtuh. Insiden menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Kabarnya bahwa akibat munculnya ancaman struktural pada jembatan, pada 27 September, Polisi Jalan Raya Federal (PRF) telah menghimbau kendaraan berat untuk tidak melintasi jembatan. Namun saksi mata mengatakan bahwa sebelum runtuh terlihat ada sebuah truk yang diparkir di jembatan.

Departemen Pemadam Kebakaran Amazonas mengungkapkan bahwa sebelum runtuh terlihat ada beberapa kendaraan yang sedang melintasi jembatan. Insiden tersebut menyebabkan 3 orang korban tewas, 14 orang terluka, dan para penyelam yang didatangkan sedang melakukan pencarian terhadap 15 orang yang dikabarkan tenggelam.

Pihak berwenang Negara Bagian Amazon belum menanggapi permintaan komentar.

Sebuah jembatan lintas Sungai Amazon di kota Carreiro, negara bagian Amazonas, Brasil runtuh pada 28 September 2022 pagi sekitar 07:30 waktu setempat. (Michael Dantas/AFP/Getty Images)

Tim penyelamat sedang mencari orang-orang yang jatuh ke sungai setelah jembatan runtuh. (Michael Dantas/AFP/Getty Images)

Tim penyelamat sedang mencari orang-orang yang jatuh ke sungai setelah jembatan runtuh. (Michael Dantas/AFP/Getty Images)

Tim penyelamat sedang mencari orang-orang yang jatuh ke sungai setelah jembatan runtuh. (Michael Dantas/AFP/Getty Images)

Bank Dunia Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Tahun 2022 Hanya 2,8%

0

oleh Zhou Qi

Akibat kebijakan pencegahan epidemi ekstrem yang dilakukan otoritas Tiongkok ditambah lagi dengan jatuhnya industri real estat Tiongkok, Bank Dunia telah secara signifikan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2022 menjadi 2,8%.

Pada Senin (26/9) Bank Dunia merilis penilaian terbarunya terhadap ekonomi negara  berkembang di Asia Timur dan Pasifik.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2022 hanya sebesar 2,8%. Jauh di bawah perkiraan 4,3% pada Juni tahun ini. Angka baru ini juga lebih rendah dari perkiraan 3,3% yang dibuat oleh Dana Moneter Internasional. Hal ini mencerminkan bahwa sentimen Bank Dunia yang lebih pesimis terhadap prospek ekonomi Tiongkok.

Bank Dunia dalam laporannya menyebutkan bahwa kebijakan pencegahan penyebaran epidemi ekstrem yang dilaksanakan pemerintah Tiongkok telah mengganggu produksi industri, penjualan domestik dan perdagangan ekspor, yang berdampak sangat besar terhadap ekonomi Tiongkok. 

Selain itu, macetnya industri real estat Tiongkok juga ikut menyeret turun tingkat pertumbuhan ekonomi. Akibat utang para pengembang yang besar dan banyaknya proyek yang pembangunannya terbengkalai, menyebabkan konsumen kehilangan kepercayaan pada pasar real estat Tiongkok. Karena itu baik dalam jumlah penjualan, harga rumah maupun kegiatan konstruksi di pasar real estat semuanya mengalami penurunan yang signifikan.

Beberapa hari yang lalu, lembaga keuangan dunia termasuk Goldman Sachs, Nomura dan S&P Global Ratings juga telah menurunkan perkiraan mereka terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2023, dengan alasan bahwa prospek suram untuk ekonomi global dan fakta bahwa pemerintah Tiongkok kemungkinan masih akan terus mempertahankan kebijakan pencegahan epidemi ekstrem.

Selain menurunkan proyeksi ekonomi Tiongkok, Bank Dunia juga memperkirakan ekonomi 22 negara berkembang di Asia Timur di luar Tiongkok yang pertumbuhannya dapat mencapai lebih dari dua kali lipat tingkat pertumbuhan tahun lalu. Karena itu sejumlah negara ini akan mampu melampaui tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk pertama kalinya sejak tahun 1990. Bank Dunia percaya bahwa ini karena kebangkitan kembali industri pariwisata dari negara-negara tersebut yang terus melonggarkan pembatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19. (sin)

WSJ : Sulit Ditagih, Beijing Bahas Peluncuran OBOR Versi 2.0 Dengan Memperkecil Skala

NTD

Inisiatif “Sabuk dan Jalan” (One Belt One Road. OBOR) yang gencar dipromosikan oleh pemerintah Tiongkok telah membuat banyak negara terbebani hutang yang berat, dan pemerintah Tiongkok sendiri kini juga menghadapi dilema dalam penagihan pembayarannya. Pada 27 September, Wall Street Journal mengungkapkan bahwa pihak berwenang Beijing sedang membahas OBOR versi 2.0 yang lebih konservatif, yang bertujuan untuk mengadakan penyesuaian yang diperlukan sekaligus memperkecil skalanya.

Menurut Wall Street Journal, bahwa pemerintah Tiongkok telah menghabiskan dana sebesar USD. 1 triliun guna mempromosikan pembangunan infrastruktur melalui proyek OBOR dengan tujuan untuk memperluas pengaruhnya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Namun, perlambatan ekonomi global, ditambah lagi dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang melonjak, telah menyulitkan banyak negara untuk membayar kembali pinjaman mereka. Dana pinjaman berjumlah puluhan miliar dolar AS yang digelontorkan Tiongkok kini telah berubah menjadi kredit macet, dan banyak proyek pembangunan terhenti. Baru-baru ini, seorang sumber yang terlibat dalam pengambilan keputusan membocorkan informasi bahwa pemerintah pusat Tiongkok sedang membahas soal penyesuain yang konprehensif terhadap inisiatif OBOR yang sedang bermasalah.

Menurut laporan sumber tersebut bahwa pihak berwenang saat ini sedang membahas rencana yang lebih konservatif, yang dikenal dalam diskusi internal sebagai “OBOR 2.0”, “Rencana baru akan mengevaluasi proyek pinjaman baru dengan aturan yang lebih ketat. 

“Tampaknya mereka (pejabat Tiongkok yang terlibat dalam pembahasan) juga lebih terbuka untuk membahas kasus-kasus yang sebelumnya enggan disinggung tentang kerugian dari pemberian pinjaman dan negosiasi untuk restrukturisasi utang”, katanya.

Bank-bank Tiongkok telah secara tajam mengurangi pemberian pinjaman untuk pembangunan proyek-proyek baru di negara-negara berpenghasilan rendah, karena mereka sedang berfokus untuk membersihkan portofolio pinjaman macet mereka, kata laporan itu.

Menurut ekonom Sebastian Horn, Carmen Reinhart dan Christoph Trebesch, hampir 60% dari dana pinjaman luar negeri Tiongkok sekarang berada di negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan.

Wall Street Journal mengungkapkan bahwa pemerintah Tiongkok terpaksa harus bekerja sama dengan lembaga internasional seperti Paris Club yang sejak lama ditolaknya. Saat ini, otoritas Beijing sedang berkoordinasi dengan anggota Kelompok 20 (G20) untuk merundingkan keringanan utang bagi beberapa negara. Dan, proses tersebut dapat memaksa bank-bank Tiongkok untuk menelan kerugian yang sebenarnya sangat tidak diinginkan oleh industri perbankan.

Menurut laporan itu, eksekutif senior perbankan Tiongkok yang ikut dalam diskusi internal  mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2017, eksekutif perbankan senior telah mengajukan keberatan kepada pihak berwenang untuk menyalurkan pinjaman kepada negara peserta proyek OBOR yang akan sulit dalam penagihannya, bahkan beberapa bank pernah mengancam untuk menghentikan pinjaman. Para eksekutif tersebut pada saat itu mengatakan bahwa pinjaman baru akan dirilis kecuali atas kehendak regulator (bank tidak akan bertanggung jawab jika mereka gagal bayar).

Kementerian Keuangan Tiongkok bersikap “no comment” terhadap perbankan Tiongkok menanggung kerugian atas pinjaman yang diberikan untuk proyek-proyek OBOR.

Sebelumnya, beberapa pemimpin Barat mengkritik Inisiatif OBOR Tiongkok sebagai bentuk “diplomasi perangkap utang”. Banyak ekonom dan investor juga mengkritik penyaluran pinjaman Tiongkok karena memicu krisis utang di tempat-tempat seperti Sri Lanka dan Zambia.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa Xi Jinping dalam Forum OBOR yang diadakan pada bulan November 2021 menyebutkan bahwa perlu untuk secara komprehensif memperkuat pencegahan dan pengendalian risiko serta memperluas kerja sama.

Zhong Weifeng, seorang peneliti di Mercatus Center dari Universitas George Mason, Amerika Serikat mengatakan, dulu Beijing mengklaim dana pinjaman dari Tiongkok sangat bermanfaat bagi perkembangan ekonomi negara-negara penerima, tetapi sekarang telah mulai menekankan “manajemen risiko”. dan “pengendalian risiko”. Peningkatan kerja sama internasional menunjukkan bahwa pihak berwenang Tiongkok berusaha memperbaiki haluan.

Wall Street Journal mencoba memverifikasi informasi di atas dengan Dewan Negara Tiongkok, Kementerian Keuangan, People Bank of China dan beberapa bank yang terlibat dalam menyalurkan pinjaman buat proyek OBOR, tetapi tidak mendapat tanggapan sama sekali. (sin)