Home Blog Page 552

Transaksi Perumahan Baru di 100 Kota Tiongkok Anjlok 40%, Apakah Ada Trik Baru untuk Menyelamatkan Pasar?

0

Lin Cenxin, Yi Ru dan Liu Fang mewawancarai dan melaporkan

Baru-baru ini sejumlah institusi di Tiongkok merilis data penjualan real estate untuk semester pertama tahun ini. Volume transaksi rumah baru di ratusan kota turun 40%, mencapai tingkat level terendah  pada periode yang sama dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data yang dirilis oleh China Index Research Institute pada 1 Juli, dalam enam bulan pertama tahun ini, harga bangunan tempat tinggal baru di 100 kota Tiongkok meningkat sebesar 0,15%, turun 1,55 poin persentase dari periode yang sama tahun lalu, harga bangunan tempat tinggal bekas di 100 kota meningkat sebesar 0,17% atau lebih rendah 2,39 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dalam hal volume transaksi, skala transaksi perumahan komersial baru di Baicheng turun lebih dari 40% tahun-ke-tahun. Di antara mereka, area transaksi perumahan komersil di kota-kota tingkat pertama turun 33% tahun-ke-tahun, kota-kota tingkat kedua turun 42% tahun-ke-tahun, dan kota-kota tingkat ketiga dan keempat turun sebesar 44% dari tahun ke tahun.

Xie Tian, ​​​​seorang profesor di Aiken School of Business di University of South Carolina, percaya bahwa data ini hanya menggambarkan masalah real estate Tiongkok.

Dikatakan juga akibat penjualan anjlok secara drastis dan banyak daerah perkotaan telah berkurang setengahnya, tetapi harganya hanya turun sedikit, yang hanya merupakan tanda bahwa, pada kenyataannya  harganya Ini sebenarnya bukan market driven, tapi dikendalikan oleh pemerintah. Anda mengontrolnya seperti ini, tapi satu-satunya cara bagi orang awam hanyalah berbaring  dan tidak mau membeli. Tapi di beberapa tempat sudah mulai terlihat penurunan harga, Bahkan, orang-orang semakin takut untuk membeli. Mereka sudah tahu bahaya meledaknya gelembung perumahan ini.”

Demi menyelamatkan pasar perumahan yang lesu, berbagai strategi penyelamatan baru bermunculan di berbagai tempat. Para ahli mengatakan bahwa tujuan menjual real estat seperti memotong daun bawang.

Xie Tian menjelaskan, “Misalnya, pemerintah Kota Yulin, Guangxi, sebenarnya meminta pegawai negeri  pergi ke pedesaan untuk menjual rumah,  biji-bijian, bawang putih, dan gandum apa yang harus digunakan sebagai uang muka sebagai ganti penjualan rumah , dan juga memaksa anak-anak mereka untuk menggunakan uang orang tua mereka. Dana simpanan, untuk membeli rumah. Anda dapat melihat segala macam penjarahan kekayaan orang, pemotongan daun bawang, dan penjarahan beberapa sen terakhir yang tersisa di kantong orang-orang Tiongkok.”

Data terbaru menunjukkan bahwa perumahan bekas di Shenzhen mencatat kinerja terburuk sejak tahun 2007. Pada paruh pertama tahun ini, hanya 9.965 set yang terjual, turun 60% tahun-ke-tahun, dan harga pencatatan rata-rata turun 0,8% tahun-ke-tahun. 

Xie Tian percaya bahwa fenomena ini tidak normal. Volume penjualan sudah anjlok, tapi harganya hanya turun sedikit.

Sampai di sini dahulu pembahasan kita hari ini, Terima kasih atas perhatian Anda. (hui/asr)

Ilmuwan Rusia Ditangkap di Siberia karena Membocorkan Rahasia ke Tiongkok

NTD

Menurut laporan media Rusia, seorang ilmuwan dari Universitas Novosibirsk ditangkap oleh otoritas Rusia pada 1 Juli karena dicurigai bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok

Dmitry Kolker, seorang dokter fisika dan matematika di Novosibirsk State University, ditangkap oleh pihak berwenang atas dugaan pengkhianatan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Rusia TASS mengutip departemen kehakiman Novosibirsk. Kolker adalah kepala laboratorium teknologi optik kuantum.

Menurut keluarga Kolker, Kolker dituduh bekerja sama dengan badan keamanan Tiongkok, telah melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk menghadiri konferensi internasional.  Saat ini ditahan di penjara Moskow, di mana ia telah didiagnosis menderita kanker stadium empat.

Meskipun hubungan antara Beijing dan Moskow baru-baru ini lebih dekat, dan  diklaim bahwa “tidak ada batas”, PKT tidak mengendurkan pekerjaan pengumpulan intelijennya di Rusia. Sejak awal tahun ini, beberapa orang di Rusia  didakwa dengan pengkhianatan oleh pihak berwenang karena diduga memberikan informasi teknis dan intelijen sensitif kepada PKT. Di Rusia, pengkhianatan dapat dihukum hingga 20 tahun penjara. (hui)

Vaksinasi Booster Akan Diberlakukan Sebagai Syarat Perjalanan dan Kegiatan Masyarakat

ETIndonesia- Presiden Joko Widodo mendorong agar vaksinasi booster terus digencarkan terutama di wilayah dengan capaian yang masih di bawah target nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam rapat terbatas bersama Presiden Jokowi mengatakan bahwa ke depan pemerintah akan memberlakukan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat.

“Nah, tentunya dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan. Jadi tadi arahan Bapak Presiden untuk di airport juga disiapkan untuk vaksinasi dosis ketiga,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 4 Juli 2022 dikutip dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa dari pengamatan yang dilakukan oleh pihaknya, vaksinasi booster terbukti mampu meningkatkan kadar antibodi pada tubuh. Berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan pada bulan Maret kemarin, sebesar 99 persen populasi di Indonesia sudah memiliki antibodi.

“Jadi kalau Desember kita sero survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an, itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi, di bulan Maret kemarin kita sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000, 4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” ucap Budi.

Menurut Budi, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan sero survei yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.

“Diharapkan dalam sebulan hasilnya sudah bisa keluar sehingga kita bisa mengambil kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan juga vaksinasi,” tambahnya.

Pemerintah pun terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi pandemi Covid-19. Menkes juga berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan segera mendapatkan vaksinasi booster guna menjaga antibodi dalam tubuh.

“Pesannya adalah tetap jalankan protokol kesehatan terutama terkait masker dan percepat juga boosternya agar antibodinya kita tetap tinggi,” imbuhnya.

Di akhir keterangannya, Menkes meyakini apabila dalam tiga bulan ke depan pandemi Covid-19 dapat dijaga dengan lebih baik, masyarakat akan lebih percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut, juga diyakini Budi, akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi nasional.

“Jadi lebih baik waspada tapi menjaga momentum kegiatan ekonomi daripada kita terburu-buru dan terlampau cepat akibatnya akan mengurangi confidence dari masyarakat untuk beraktivitas kembali dan nanti akan memperlambat juga lagi ekonomi kita,” kata Menkes. (BPMI Setpres/asr)

Modal Asing dan Modal Swasta Menarik Diri dari Daratan Tiongkok, Vietnam Menggantikan Kedudukan Ekspor Shenzhen

0

 oleh Luo Ya 

Akibat dampak dari perang dagang antara AS dengan Tiongkok yang telah berlangsung selama beberapa tahun, ditambah lagi dengan kebijakan dalam mencegah dan mengendalikan epidemi yang super ekstrem, membuat berbagai industri di Tiongkok mengalami kehilangan pesanan sehingga terpaksa mengalihkan modalnya ke luar negeri. Tidak hanya modal asing yang mempercepat penarikan modal investasi mereka, tetapi bahkan modal swasta dalam negeri Tiongkok pun mengikuti jejak penyelamatan aset mereka dengan ikut mengalihkan industrinya ke luar negeri.  Saat ini, sejumlah besar perusahaan berbasis produsen peralatan asli (Original Equipment Manufacturer. OEM) sedang dipindahkan dari Guangdong dan provinsi lainnya ke negara-negara di Asia Tenggara.

Dalam beberapa tahun terakhir, keinginan pengusaha asing untuk berinvestasi di daratan Tiongkok telah menurun drastis, terutama terdampak oleh pencegahan epidemi super ekstrem di Shanghai.

Meskipun Kementerian Perdagangan Tiongkok, mengakui bahwa tingkat arus keluar pesanan masih dalam keadaan terkendali dan relokasi industri masih “sesuai dengan hukum ekonomi”. Tetapi CNN dalam laporannya menyebutkan bahwa penarikan diri modal asing dari Tiongkok dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal mana terutama diakibatkan oleh faktor risiko politik, bisnis, dan kenaikan suku bunga di tempat lain.

Artikel yang dirilis The Economist yang berjudul “Penarikan Investasi Asing dari Tiongkok” juga menunjukkan bahwa penurunan di pasar real estat Tiongkok yang parah, ditambah dengan kebijakan epidemi “Nol kasus” yang rencananya diberlakukan secara jangka panjang, telah membuat manajer asing bertanya-tanya apakah pemerintah Tiongkok kehilangan cara pragmatis untuk mengelola ekonominya ?

Data menunjukkan bahwa kepemilikan asing atas aset bernilai renminbi pada kuartal pertama tahun ini (2022) telah menurun sebanyak setara USD.150 miliar. Ini adalah penurunan terbesar yang belum pernah terjadi di masa lalu. 

Frank Tian Xie, ​​​​seorang profesor di Sekolah Bisnis Aiken University of South Carolina menjelaskan : “Beberapa pengusaha swasta Tiongkok ini adalah pengusaha yang berpatungan dengan perusahaan asing, jadi jika mitra mereka menarik diri, atau jika beberapa pesanan ekspor milik pribadi mereka juga ikut hilang, maka bagi pengusaha swasta ini, jika mereka masih ingin melanjutkan usahanya, mereka pasti akan membawa uang hasil usaha mereka selama bertahin-tahun untuk diinvestasikan ke Vietnam. Selain tidak perlu dipusingkan lagi dengan urusan tarif perdagangan, juga langsung bisa mulai berproduksi lagi dan menerima kembali pesanannya”.

Masalah kenaikan tarif akibat perang dagang antara AS dengan Tiongkok dan kebijakan lockdown COVID-19, telah menyebabkan banyak perusahaan swasta Tiongkok mengikuti jejak rekan-rekan asing mereka untuk mengalihkan jalur produksi ke negara lain seperti Vietnam dan lainnya.

Mr. Lin, pemilik perusahaan swasta di daratan Tiongkok mengatakan : “Saat ini, biaya produksi dalam negeri, biaya tanah, dan biaya tenaga kerja semuanya sudah naik. Memang awalnya kami sempat ragu mau pindah atau tidak dari Tiongkok, tetapi dengan naiknya tarif perdagangan, jadi jika masih ragu untuk mengalihkan jalur produksi, maka tutup saja bisnis”.

Vietnam berhasil menarik minat para investor asing, dan kinerja ekspornya luar biasa cemerlang. Menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai Vietnam, ekspor Vietnam pada bulan Maret tahun ini telah mencapai USD.34,71 miliar, dan total nilai ekspor pada kuartal pertama tahun ini adalah USD.88,58 miliar, meningkat 12,9% secara year-on-year. Berbeda dengan Tiongkok, menurut data Bea Cukai Shenzhen, ekspor Shenzhen pada bulan Maret tahun ini adalah USD.17,91 miliar, dan ekspor pada kuartal pertama tahun ini sekitar USD. 60,83 miliar, turun 14% YoY.

Frank Tian Xie mengatakan : “Ternyata setelah perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor menghentikan operasinya, banyak dari mereka ingin mengalihkan investasinya ke Vietnam. Jika kalian masih ingat, pemerintah Tiongkok baru-baru ini membangun banyak tembok di perbatasan antara Tiongkok dengan Vietnam, antara Tiongkok dengan Myanmar, dengan tujuan agar warga sipil Tiongkok tidak mencari kerja ke Vietnam, Myanmar. Dulu, banyak orang mengira bahwa ekonomi Tiongkok lebih baik, sehingga banyak warga Vietnam, Myanmar yang pergi ke Tiongkok, tapi sekarang sudah berbalik. Karena ekonomi di sana lebih baik, kondisi kerja lebih baik, dan ada lebih banyak kesempatan kerja”.

Saat ini, sejumlah besar perusahaan berbasis OEM sedang dipindahkan dari Guangdong dan tempat lain ke negara-negara Asia Tenggara. Tang Jie, mantan wakil walikota Shenzhen, juga mengatakan pada sebuah seminar bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada semakin banyak perusahaan manufaktur kelas menengah dan bawah yang akan hengkang ke negara-negara Asia Tenggara di masa mendatang.

Pengusaha swasta Tiongkok Mr. Lin mengatakan : Ia melihat bahwa sekitar 5.000 perusahaan domestik yang terdaftar di bursa itu sebagian besar sebenarnya adalah BUMN. Meski ada banyak bidang yang mengklaim dirinya sebagai perusahaan swasta, tetapi jumlah saham terbesarnya masih negara. Banyak dari mereka yang berbisnis dengan negara-negara Barat, mereka mendapat pesanan dari luar negeri. Apakah perusahaan-perusahaan demikian ini tidak diperbolehkan untuk hijrah ke luar negeri ?  Apakah mereka harus tetap berada di dalam negeri untuk menunggu bunyi lonceng kematian ? Tidak realistis, bukan ?!? Apalagi pemerintah juga tidak mampu membuka pasar alternatif buat mereka, pasar domestik sedang merosot, Daya konsumsi menurun tajam”.

Kepada reporter Epoch Times Mr Lin mengatakan bahwa adalah normal bagi perusahaan untuk mentransfer kapasitas produksi karena kondisi bisnis di Tiongkok saat ini sedang memburuk. Banyak teman bisnisnya sekarang sudah berada di Vietnam. Mr Lin percaya bahwa relokasi perusahaan akan menyebabkan banyak masalah sosial.

Perusahaan-perusahaan di Tiongkok, kata Mr Lin, tidak peduli apakah mereka didanai swasta Tiongkok atau didanai asing. Selama perusahaan yang entah jumlahnya berapa puluh ribu itu jika mereka pindah ke luar negeri, tidak mungkin seluruh karyawannya ikut dipindahkan. Jadi masalah pengangguran pasti tidak bisa dihindari. 

Shanghai yang dijuluki Kota Ekonomi Tiongkok, telah dikunci sejak bulan Maret tahun ini karena kebijakan “Nol kasus infeksi”. Jelas jalur produksi dari banyak industri terganggu olehnya. Analisis percaya bahwa kebijakan pencegahan epidemi super ekstrem tersebut, telah mempercepat perusahaan dan industri internasional dan swasta untuk menarik diri dari daratan Tiongkok. Dari sudut pandang ekonomi, penguncian kota sama saja dengan tindakan bunuh diri.(sin)

Sopir Truk Maut Texas Dicurigai Terlibat Narkoba, Kebijakan Perbatasan Biden Dipertanyakan Lagi

Li Lan dan Steve Lance bersama-sama melaporkan dari New York-Washington

Ada perkembangan baru dalam tragedi truk kontainer  maut di Texas. Pengemudi tersangka diduga mengonsumsi sabu dalam jumlah besar pada saat kejadian. Di tengah krisis yang sedang berlangsung di perbatasan AS-Meksiko, Mahkamah Agung AS telah memutuskan mendukung pemerintahan Biden, menimbulkan kekhawatiran di antara banyak orang bahwa hal itu akan memicu kebijakan perbatasan terbuka dan memperburuk krisis imigrasi ilegal.

Di pinggiran San Antonio, Texas, dekat perbatasan AS-Meksiko, pada 27 Juni, petugas penegak hukum menemukan setidaknya 40 mayat di sebuah truk kontainer. Saat itu, suhu mendekati 40 derajat Celcius, dan tidak ada AC dan pasokan air di dalam truk. Korban tewas di dalam mobil kini telah meningkat menjadi 53 orang. Mereka imigran gelap dari Meksiko, Guatemala, Honduras dan tempat-tempat lain.

Homero Zamorano Jr, pengemudi truk yang terlibat dalam kasus ini, didakwa dengan “menyelundupkan orang asing dan menyebabkan kematiannya” dalam penampilan pertamanya di pengadilan federal untuk Distrik Barat Texas pada tanggal 30 Juni. Jika terbukti bersalah, Zamorano bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Henry Cuellar, seorang anggota partai Demokrat Texas, mengatakan kepada Reuters bahwa pengemudi yang terlibat ditemukan dengan obat sintetik metamfetamin, atau shabu, dalam dosis tinggi.

Tragedi truk penyelundupan manusia terjadi saat ribuan karavan migran lainnya sedang menuju dari Meksiko selatan ke perbatasan AS-Meksiko.

French Hill, Anggota Kongres AS menatakan: “Presiden Trump telah merancang kebijakan untuk bekerja dengan Meksiko di mana jika seseorang akan mencari suaka, Anda dapat tinggal di Meksiko (menunggu).” Ini adalah kebijakan yang baik untuk orang-orang yang tidak bisa kembali ke negara mereka.”

Kebijakan “tetap di Meksiko” yang disebutkan oleh French Hill selama era Trump, ditangguhkan pada awal kepresidenan Biden, dan kemudian dibawa ke pengadilan oleh banyak negara bagian, dan kasus tersebut telah dibawa ke Mahkamah Agung. Beberapa hari  lalu, Mahkamah Agung AS membuat keputusan akhir yang mendukung pemerintahan Biden untuk mencabut kebijakan “tetap di Meksiko”.

Anggota Kongres AS John Joyce mengatakan: “Ini sangat disayangkan bagi imigran ilegal yang melintasi perbatasan kita dan mati lemas. Ini adalah krisis perbatasan yang diciptakan oleh Joe Biden, kegagalan Joe Biden untuk mengamankan perbatasan selatan dan kedaulatan kita telah mendorong kegiatan mengerikan semacam ini .”

Gubernur Texas, Greg Abbott mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan Mahkamah Agung hanya akan mendorong kebijakan perbatasan terbuka pemerintahan Biden.

French Hill mengutarakan “penegakan adalah cara yang sangat efektif untuk mengamankan perbatasan dengan menangkap penjahat dan mendeportasi mereka.”

Dikarenakan kelambanan pemerintahan Biden dalam menyelesaikan krisis perbatasan, pada bulan Maret tahun lalu, Gubernur Texas Greg Abbott memerintahkan peluncuran “Operasi Lone Star” untuk memerangi kejahatan perbatasan, menyerukan Garda Nasional untuk bekerja sama dengan petugas penegak hukum perbatasan untuk memerangi kejahatan perbatasan. kelompok perdagangan narkoba dan manusia. (hui)

Luhansk di Ukraina Timur Berhasil Diduduki, Kota Perbatasan Rusia Diserang

Yan Feng dan Chen Haiyu

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa Oblast Luhansk telah “dikuasai” setelah Rusia mengatakan pasukannya  merebut desa-desa di sekitar Luhansk, benteng terakhir di wilayah tersebut, dan mengepung kota.

Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, juga menuduh bahwa Ukraina menyerang Belgorod, perbatasan Rusia dengan Ukraina, pada Minggu 3 Juli yang merusak sedikitnya 11 bangunan tempat tinggal dan 39 rumah serta menewaskan tiga orang.

Media Ukraina melaporkan bahwa sebuah rudal Rusia menyerang sebuah gedung apartemen sembilan lantai di Serhiivka, sebuah kota di kota pelabuhan Laut Hitam Odessa, pada Jumat 1 Juli, menewaskan beberapa orang. Penduduk setempat mengutuk serangan itu. Di dalam gedung tersebut tidak personel “militer” atau peralatan militer.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tiga rudal anti-kapal Rusia menyerang bangunan perumahan, yang menampung sekitar 160 orang. (hui)

25 Tahun Pertarungan Sistem Pemerintahan Hong Kong, Sudah Terlihatkah Pemenangnya?

Yang Wei

Setelah 25 tahun “penyerahan kembali (reunifikasi)” Hong Kong, wilayah otonomi khusus tersebut dengan cepat terjerumus ke dalam cengkeraman PKT (Partai Komunis Tiongkok). Dalam duel antara dua sistem pemerintahan selama seperempat abad terakhir, pada permukaan sepertinya sudah terlihat pemenangnya. 

Akan tetapi, PKT justru tidak secara langsung mengumumkan kemenangan telah diraih oleh sistem sosialisme partai komunis, apalagi sistem kapitalisme yang tadinya eksis di Hong Kong juga belum sepenuhnya lenyap. 

PKT mengerahkan segala daya upaya, untuk sementara telah menghentikan otonomi warga Hong Kong sesuai dengan model demokrasi dan kebebasan. Namun model kekuasaan PKT juga tidak benar- benar diterima oleh warga Hong Kong.

Demokrasi Hong Kong Mati, Tetap Sulit Duplikasi Sistem PKT

Selama 25 tahun terakhir, warga Hong Kong telah memperlihatkan harapan menggebu-gebu akan kebebasan dan demokrasi, terus berusaha memperjuangkan Kepala Eksekutif Hong Kong agar dipilih langsung secara demokratis, demi mewujudkan otonomi Hong Kong yang sesungguhnya. Yang dilakukan oleh PKT justru sebaliknya, ia berusaha mati-matian untuk menghentikan terwujudnya hal ini.

Beijing tentu tidak bisa menoleransi Hong Kong yang bebas demokrasi, dan berotonomi level tinggi, karena hal itu berarti telah mengakui bahwa sistem kapitalisme jauh lebih unggul daripada sistem sosialisme; Hong Kong yang bebas, demokratis, dan otonom akan secara tuntas menguak segala kebohongan pemerintahan Tiongkok selama beberapa dasawarsa ini, rezim Tiongkok akan dengan cepat kehilangan legitimasinya. Gelombang kebebasan dan demokrasi akan melanda seluruh Daratan Tiongkok, para elite penguasa akan dengan cepat kehilangan kekuasaan istimewa mereka.

Menghentikan kebebasan dan politik demokrasi Hong Kong, adalah misi utama PKT dalam menyelesaikan masalah Hong Kong dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Sebelum “penyerahan kembali” Hong Kong pada 1997, PKT bersikeras menentang pemilu langsung sebagian anggota Dewan Legislatif Hong Kong, bahkan telah membentuk Dewan Legislatif Provinsi di Shenzhen, tapi pada akhirnya tidak jelas keberadaannya. 

Setelah 1997, proses demokratisasi di Hong Kong mengalami berbagai hambatan. Pemilu langsung kepala eksekutif selalu dihalangi oleh PKT, sebagian kursi Dewan Legislatif yang dapat dipilih langsung sempat menjadi sorotan, juga merupakan secercah harapan satu-satunya yang dimiliki demokrasi Hong Kong. Namun seiring dengan diberlakukannya “UU Keamanan Nasional versi Hong Kong” oleh Beijing, kandidat yang benar-benar mewakili aspirasi warga sewaktu-waktu bisa menjadi sasaran penindasan, pemilu Dewan Legislatif pun hanya tinggal nama saja.

Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee Ka-Chiu yang akan segera menggantikan Carrie Lam Cheng Yuet-Ngor, dipandang sebagai orang yang paling tunduk pada perintah PKT di antara semua pejabat terdahulu. 25 tahun pasca “penyerahan kembali” Hong Kong, jalan bagi warga Hong Kong memperjuangkan demokrasi pada dasarnya telah dibantu oleh PKT. Akan tetapi, Beijing juga tidak mampu secara langsung menerapkan model pemerintahan  di Hong Kong.

Kantor Penghubung Hong Kong sebagai utusan Tiongkok di Hong Kong, hingga kini tidak berani memasang plakat Komisi Partai dari Tiongkok di Hong Kong. Kepala eksekutif dan para pejabat tinggi Hong Kong yang tunduk pada PKT, juga tidak berani mengakui statusnya sebagai anggota partai bawah tanah. Model pemerintahan Tiongkok di tingkat provinsi, kota madya, dan wilayah otonomi, sejak awal tidak pernah bisa diterapkan langsung ke Hong Kong. 

Dokumen dengan kop surat merah tidak bisa disampaikan langsung kepada pemerintahan Hong Kong, tim kerja Tiongkok juga tidak bisa menginspeksi sesukanya di Hong Kong, Zhongnanhai (pusat pemerintahan di Beijing) juga tidak bisa seenaknya mengangkat dan mencopot pejabat Hong Kong. Bahkan secara resmi tidak bisa memberikan perintah konkrit secara langsung.

Dalam menghadapi jutaan warga Hong Kong, PKT sama sekali “tidak percaya diri secara sistem”. 

Dalam perayaan seratus tahun berdirinya partai, para pemimpin PKT berkoar: “Rakyat Tiongkok telah memilih partai komunis”; tetapi hingga kini tidak berani mengatakan bahwa warga Hong Kong “telah memilih partai komunis,” dan “telah memilih sosialisme”.

Ekonomi Hong Kong Masih Berjalan dengan Sistem Kapitalisme

Sementara ini PKT telah menghentikan politik demokrasi Hong Kong, tetapi tetap belum mampu mengubah sistem ekonomi yang ada di Hong Kong saat ini. Ekonomi Hong Kong yang terutama berasaskan kepemilikan pribadi masih beroperasi berdasarkan aturan pasar dalam sistem kapitalisme, pemerintah Hong Kong belum banyak berintervensi paksa terhadap semua entitas ekonominya, ini juga alasan mendasar bahwa Hong Kong mampu mempertahankan kemakmuran ekonominya.

Inggris telah meninggalkan sistem undang-undang yang relatif menyeluruh dan adil, yang secara fundamental telah memberikan jaminan yang kuat bagi berjalannya tatanan masyarakat Hong Kong. Kini, sistem UU ini tengah mengalami pengikisan serius oleh Beijing yang menyebabkan sejumlah besar warga Hong Kong dan entitas ekonominya meninggalkan Hong Kong.

Menurut teori Marxisme yang ditafsirkan oleh PKT, kapitalisme yang didominasi oleh hak kepemilikan pribadi, pasti akan digantikan oleh sosialisme yang didominasi oleh hak kepemilikan publik. Reformasi keterbukaan Tiongkok, memperbolehkan swasta mengembangkan perekonomian, yang telah mendatang- kan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi tetap menyebutnya didominasi oleh hak kepemilikan publik, yang disebut sebagai sosialisme.

Untuk sementara PKT tidak mampu mengubah semua entitas ekonomi kepemilikan pribadi di Hong   Kong  menjadi kepemilikan publik, dengan terpaksa masih mengizinkan ekonomi Hong Kong berjalan dengan pola ekonomi pasar kapitalisme, yang memenuhi standar internasional.

Menurut teori Marxisme, pondasi ekonomi seharusnya menentukan suprastruktur, tetapi akibat bencana pengacauan yang diciptakan oleh PKT, ekonomi kepemilikan swasta di Hong Kong tidak mampu menghasilkan pemerintah otonomi yang demokratis. 

PKT lebih lanjut akan mengkomuniskan pemerintahan Hong Kong, intervensi terhadap ekonomi akan semakin banyak, bahkan akan secara sembarangan mengaduk-aduknya seperti yang terjadi di Tiongkok; bisa diprediksi, ekonomi kapitalisme Hong Kong akan didistorsi lebih lanjut, dan masa depan ekonomi Hong Kong mengkhawatirkan.

Jutaan Warga Hong Kong Membuat PKT Bak Duduk di Kursi Paku

Pada saat “penyerahan kembali” Hong Kong 25 tahun silam (30 Juni 1997), kelompok utama terbesar warga Hong Kong sejatinya adalah para pengungsi yang melarikan diri dari Daratan Tiongkok ke Hong Kong pasca berkuasanya PKT (pada 1949). 

Sebagian dari mereka telah meninggalkan Hong Kong sebelum dan sesudah “penyerahan kembali”, dengan sendirinya telah membawa juga modal dalam bentuk tunai. Keunggulan dan kekurangan dua macam sistem yang berbeda, sejak hari itu telah memberikan jawaban di hati masyarakat.

Dalam 25 tahun terakhir, orang-orang yang terkait dengan kepentingan keluarga elite PKT atau para Sarung Tangan Putih (白 手 套 dibaca: bai shou tao, orang yang memegang  posisi penting atau  tinggi,  dan menggunakan status hukum legal untuk bertindak sebagai perantara demi pemutihan “uang hitam” kliennya.), telah menjadi kelompok utama imigran Hong Kong. 

Mereka semestinya tidak berani secara terang-terangan turun ke jalanan untuk memperjuangkan demokrasi kebebasan; tetapi jika benar-benar bisa memilih, mayoritas mereka sepertinya juga berharap Hong Kong dapat menjalankan otonomi yang sesungguhnya, dan tak mau melihat Hong Kong dikomuniskan seperti Tiongkok, jika tidak maka imigrasi mereka telah kehilangan makna.

Yang benar-benar turun ke jalan dan menentang “UU Jahat Pasal 23”, yang berpartisipasi dalam Umbrella Movement, gerakan “anti UU ekstradisi”, dan menentang “UU Keamanan Nasional versi Hong Kong”, adalah para warga asli Hong Kong, para pengungsi di Hong Kong yang datang bergelombang sejak Tiongkok didirikan, dan generasi penerus mereka. 

25 tahun lalu, di saat “penyerahan kembali” Hong Kong, perasaan mereka seharusnya adalah sangat rumit. Dapat melepaskan diri dari pemerintahan kolonial bagi Hong Kong. 

Bagaimanapun seharusnya adalah semacam kemajuan, tetapi warga Hong Kong tidak bisa tidak mengkhawatirkan PKT akan merampas kebebasan yang mereka miliki.

Pada 30 Juni 1997 tengah malam, di tengah guyuran hujan deras, Inggris telah menyerahkan kembali kedaulatan atas Hong Kong kepada PKT. Pasukan Tiongkok yang buru-buru memasuki Hong Kong tidak mau mengungkit kecelakaan terbaliknya kendaraan militer di tengah hujan itu, namun sebenarnya Langit tengah berduka bagi Hong Kong. 

25 tahun setelah “penyerahan kembali” Hong Kong, hal yang paling dikhawatirkan oleh warga Hong Kong akhirnya telah benar-benar terjadi, seluruh dunia Barat menyaksikan realita bagaimana eksperimen demokrasi bersama PKT telah gagal. PKT di Hong Kong telah mengajukan tantangan ke seluruh dunia.

Selama ini Hong Kong selalu menjadi bola panas di tangan para pemimpin PKT yang tampak pada permukaan harus menyebutnya “satu negara dua sistem”, namun diam- diam menghalalkan segala cara harus menghentikan demokrasi dan otonomi di Hong Kong, terlebih lagi harus mencegah atmosfir kebebasan itu merembet ke Daratan Tiongkok. 

Warga Hong Kong setiap tahun berinisiatif memperingati “Pembantaian Tiananmen 4 Juni” yang seharusnya selalu membuat pemimpin PKT tersedak. 

PKT yang memiliki jutaan pasukan militer dan polisi bersenjata, serta lebih banyak lagi polisi, tukang pukul, dan alat propaganda yang besar, tetapi dalam menghadapi jutaan warga Hong Kong, belum pernah merasa begitu ngoyo. Berbagai faksi kekuatan PKT di Hong Kong, masing-masing mendukung pemimpinnya sendiri dan pergerakan di bawah permukaannya, terus-menerus mengacaukan Hong Kong.

Kekuatan spiritual jutaan warga Hong Kong yang mendambakan kebebasan demokrasi telah mengguncang seluruh dunia, mereka tidak rela tunduk kepada penetrasi premanisme, kebohongan, dan kekerasan PKT. Perlawanan warga Hong Kong membuat PKT merasakan ketakutan amat sangat, namun sekaligus tak bisa bertindak semenamena. Warga Hong Kong telah menciptakan sejarah yang tak terhapuskan.

Kesimpulan

25 tahun pasca “penyerahan kembali”, Hong Kong telah menjadi saksi duel antara dua macam sistem pemerintahan. Perlawanan warga Hong Kong yang memperjuangkan demokrasi kebebasan telah ditekan dengan kekerasan oleh PKT, tetapi PKT belumlah memenangkan pertarungan sistem kali ini. 

Hingga kini PKT tidak berani meninggalkan pernyataan “satu negara dua sistem”, dan “warga Hong Kong memerintah Hong Kong”, sama seperti Deng Xiaoping kala itu yang mau tidak mau harus menerima “satu negara dua sistem”. Sejak dulu PKT selalu memperlihatkan sendiri kejelekannya di hadapan dunia.

Xi Jinping pergi ke Hong Kong (pada 1 Juli) sebagai wujud dukungannya bagi penobatan John Lee, tetapi pemerintah Hong Kong sepertinya tidak bisa memberikan podium pemimpin kepadanya. 

Di Hong Kong, pemimpin Tiongkok tidak bisa merasakan berada di posisi tertinggi di dunia, juga tidak bisa sesumbar mengatakan warga Hong Kong “telah memilih partai komunis” dengan statusnya sebagai Sekjen Partai Komunis.

Lebih takut lagi akan melihat bayang-bayang unjuk rasa. Menjelang 101 tahun peringatan berdirinya partai komunis (1 Juli 1921), betapa ini adalah suatu kecanggungan yang amat besar.

PKT telah menghancurkan gerakan demokrasi bebas di Hong Kong, tapi tidak mampu menghancurkan semangat demokrasi bebas warga Hong Kong, terlebih lagi tidak mampu mendapatkan hati warga Hong Kong.

Pada saat PKT berusaha mengubah sejarah Hong Kong, bersamaan itu dalam sejarah telah berjalan sendiri menuju kegagalan. Seharusnya Hong Kong tidak perlu menunggu 25 tahun lagi yang lain, maka keseluruhan perebutan sistem Beijing akan gagal total. Hong Kong yang dihancurkan pasti akan bangkit kembali, memperlihatkan kembali kemilaunya sebagai Mutiara dari Timur kepada seluruh dunia. (sud)

Walikota Middletown, New York, AS, Joseph DeStefano Meresmikan Perusahaan “Ganjing World”

Eva Fu

Pada 4 Juli, perusahaan teknologi tinggi “Ganjing World” yang berlokasi di Middletown, New York, Amerika Serikat, mengadakan peresmian dengan mengundang Walikota  Middletown, Orange County  untuk memotong pita. Acara tersebut mendapat sambutan hangat dari para pejabat setempat.

Walikota Middletown, Orange County, Joseph M. DeStefano mengatakan : “Ini hari yang luar biasa — Tanggal 4 Juli, kami merayakan keragaman di Amerika Serikat dan kebebasan yang kami miliki — kebebasan beragama, kebebasan berbicara, kebebasan ini semuanya tercermin dalam gedung ini”.

Keterangan Foto : Walikota Middletown New York Joseph DeStefano (tengah) sedang memotong pita pada acara peresmian kantor perusahaan “Ganjing World” di Middleton, New York pada 4 Juli 2022. (Larry Dye/The Epoch Times)

James Chiu, CEO “Ganjing World” mengatakan bahwa platform media sosial “Ganjing World”, seperti namanya, dirancang untuk menyediakan “ekosistem” digital bersih yang memungkinkan orang dapat menelusuri banyak informasi dengan tanpa khawatir tentang kontennya.

“Kami ingin seluruh pengguna dapat bersama kami, kami ingin mereka merasa aman, kami ingin mereka datang dengan membawa anak-anak mereka, karena ini adalah tempat yang aman dan bersih”, kata James Chiu kepada reporter The Epoch Times.

James Chiu percaya bahwa dunia bersih adalah alternatif dari platform media sosial yang ada saat ini. Platform media sosial yang terdorong oleh kepentingan bisnis dan dirancang untuk menarik orang, mungkin dapat merusak orang secara psikologis.

Sedangkan platform baru akan memiliki efek sebaliknya, membawa energi positif dan kenyamanan bagi kehidupan masyarakat. Kata James Chiu.

“Ganjing World” didirikan oleh warga etnis Tionghoa di AS. Menggunakan video, media streaming, dan teknologi cloud, ini adalah platform video online yang mengintegrasikan fungsi yang kaya, pengalaman yang nyaman, dan keamanan. Ia secara bersamaan dapat menyajikan jutaan video dan menyajikan ratusan juta video kepada pengguna. 

“Ganjing World” menekankan tradisi dan nilai-nilai universal. Konten saat ini mencakup artikel asli dan video asli yang memberikan wawasan sehari-hari tentang berita, budaya, seni, pendidikan, kesehatan, dan kehidupan. Platform saat ini hanya tersedia dalam bahasa Mandarin, tetapi berencana untuk segera meluncurkan versi bahasa Inggris, dan segera akan menghadirkan aplikasi untuk Android dan iOS.

Perusahaan tersebut baru dipindahkan dari California, menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dan memfilter video dan gambar yang tidak pantas. Untuk konten teks, “Ganjing World” akan memfilter judul secara manual untuk menghilangkan informasi yang berbahaya.

James Chiu mengatakan bahwa data pengguna akan dienkripsi, dan informasi pembayaran apa pun akan disimpan dengan aman di sistem pembayaran mitra perusahaan.

Dia menambahkan bahwa peluncuran “Ganjing World” pada 4 Juli juga bukan suatu kebetulan, karena kebebasan berbicara yang mereka anjurkan adalah salah satu nilai dasar dari Amerika Serikat.

“Kami ingin masyarakat bisa menyampaikan pesan yang mereka inginkan, asalkan bersih, murni dan bermanfaat”, ujarnya.

Keterangan Foto : CEO “Ganjing World” James Chiu. (Larry Dye/The Epoch Times)

Walikota Joseph DeStefano menyambut baik datangnya “dunia yang bersih” atau “Ganjing World” ke kota itu. Ia menyebutnya “Suatu kemenangan bagi kota kita, juga kemenangan bagi wilayah kita”.

Dia mengatakan bahwa konsep desain berorientasi keluarga “Ganjing World” adalah katup pengaman yang memungkinkan banyak orang menggunakan Internet dengan lebih berpercaya diri, dan dia yakin “Ganjing World” akan menjadi perusahaan berkembang yang dibanggakan oleh warga dan kota Midtown dan wilayah Upstate.

“Perusahaan akan berkembang. Jika perusahaan berkembang, maka kota Middleton juga akan menjadi makmur dengannya”.

Alex Smith, seorang pengacara juga mengungkapkan sentimen serupa. “Saya pikir ini adalah misi yang hebat,” katanya kepada reporter The Epoch Times.

Dia mengatakan bahwa tampilan berbeda dari “Ganjing World” diharapkan dapat menjadi langkah positif karena saat ini banyak informasi negatif dan kebencian merajalela di internet.

“Anda tidak bisa memaksakan sesuatu kepada orang lain, tapi Anda bisa meyakinkan orang lain bahwa itu merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Kedengarannya ini seperti awal yang baik”, katanya.

Pemimpin redaksi The Epoch Times Jasper Fakkert juga menghadiri acara pengguntingan pita dan mengucapkan selamat atas peluncuran platform baru “Ganjing World”.

“Saat ini tidak mudah untuk menemukan platform yang berkomitmen untuk menjadi otentik, bersih, dan tradisional. The Epoch Times memuji peluncuran platform tersebut dan berharap dapat melakukan kerja sama di hari-hari mendatang”. (sin)

Proporsi Arus Migrasi Orang Kaya Tertinggi 2022 dari Rusia dan Tiongkok, Hong Kong Menduduki Urutan ke-4

Li Bei

Ketidakpastian geopolitik, sengitnya persaingan perebutan kekuasaan di internal partai Komunis tiongkok (PKT) serta tindakan keras terhadap demokrasi dan hak asasi manusia Hong Kong telah menyebabkan peningkatan tajam dalam jumlah taipan dari Tiongkok dan Hong Kong yang memilih migrasi keluar negeri.

Menurut “Laporan Kewarganegaraan Global Henley” terbaru yang dirilis oleh Henley & Partners, sebuah perusahaan konsultan investasi imigrasi global, diperkirakan High-net-worth individual  atau arus keluar  individu bernilai tinggi (HNWI) di dunia tahun ini yang tertinggi adalah dari Rusia dan Tiongkok. Keduanya melebihi puluhan ribu orang, dengan Hong Kong di peringkat keempat yang mencapai 3.000 orang dan peringkat ketiga adalah India.

Berdasarkan data imigrasi individu dengan kekayaan bersih tingkat tinggi dengan kekayaan lebih dari 1 juta dolar AS pada paruh pertama tahun ini, perusahaan menghitung angka pada tahun ini dan menemukan bahwa Rusia, yang meluncurkan perang agresi terhadap Ukraina selama lebih dari 4 bulan, akan memiliki  15.000 jutawan yang keluar pada tahun ini. Angka ini lebih tinggi  sebelum pandemi.

Pada 2019 (karena pembatasan epidemi, data untuk tahun 2020 dan 2021 tidak dapat dibandingkan) melonjak 9.500 orang, terhitung untuk 15% dari jumlah total individu dengan kekayaan bersih tertinggi berasal dari Rusia.

Di Tiongkok, akan ada arus keluar bersih 10.000 jutawan pada tahun ini. Perusahaan melihat peningkatan tajam dalam jumlah pertanyaan imigrasi investor dari Asia Timur pada kuartal pertama tahun ini, dengan sekitar 57% diantaranya berasal dari Tiongkok, dengan Hong Kong di tempat kedua.

Pada tahun 2021, lebih dari 100.000 warga Hong Kong, terutama individu dan bankir berpenghasilan tinggi, akan meninggalkan Hong Kong dengan visa BNO dari Inggris. 

Menurut angka terbaru yang dirilis oleh Home Office pada akhir Mei, total 19.500 orang mengajukan visa BNO pada kuartal pertama tahun ini, meningkat 25% dari kuartal terakhir tahun lalu, sehingga jumlah total Aplikasi BNO mencapai 123.400 orang, dengan 113.742 orang disetujui.

Sebagian besar orang kaya ini tidak semua ke Amerika Serikat setelah arus keluar, dan jumlah orang yang pergi ke Amerika Serikat jauh lebih rendah daripada tahun 2019 sebelum epidemi. Hanya 1.500 jutawan  masuk  ke AS tahun ini, dibandingkan dengan 10.800 orang pada tahun 2019, menurut penghitungan oleh mantan reporter BBC Misha Glenny. Dia percaya ini mungkin ada hubungannya dengan “ketidakpastian politik” yang dibawa oleh pemilihan paruh waktu November.

Manfaat dari kepergian orang terkaya Hong Kong adalah pusat keuangan lain di Asia – Singapura. Negara ini telah melihat arus masuk bersih 2.800 jutawan tahun ini, naik 1.300 orang dari 1.500 orang  pada 2019. Glenney percaya bahwa “penindasan Hong Kong” oleh PKT memaksa orang-orang kaya Hong Kong memilih melarikan diri.

Selain itu, pameran Imigrasi dan Kepemilikan Rumah Internasional Hong Kong, yang ditutup pada 11 Juni, menarik 47.000 orang dalam dua hari, melampaui 33.000 orang pada pameran terakhir yang diadakan pada Agustus tahun lalu. Angka ini meningkat 40%.

Menurut survei yang dilakukan oleh penyelenggara terhadap lebih dari 35.000 orang yang mendaftar secara online dari April hingga Juni tahun ini, kebanyakan dari mereka adalah keluarga kelas menengah dan kaya. Sebanyak 66% memiliki aset lebih dari HK$8 juta atau US$1 juta; 17% memiliki aset lebih dari HK$50 juta atau US$6,4 juta dan 30% memiliki pendapatan rumah tangga bulanan sebesar HK$150.000 aau sekitar US$20.000.

Adapun ketika mereka berencana untuk bermigrasi, hampir 80% responden mengatakan bahwa waktu persiapan keimigrasian telah dipersingkat menjadi dua tahun atau bahkan setengah tahun, sedangkan masa persiapan sebelumnya umumnya sekitar lima tahun. (hui)

Otoritas Tiongkok Merekrut Pemuda untuk Kegiatan Spionase dengan Berkedok Perusahaan Teknologi

 oleh Zhang Ting

Peretas yang terkait dengan badan intelijen Tiongkok masih memasang iklan untuk merekrut anggota baru yang akan dipekerjakan dalam kegiatan spionase dunia maya. Setelah terbongkarnya isu perusahaan Hainan Xiandun, perusahaan teknologi Tiongkok lainnya, Hainan Tengyuan, juga telah dikedepankan oleh kelompok peretas dukungan PKT sebagai perusahaan kedok, mereka merekrut karyawan baru yang dipekerjakan dalam kegiatan spionase. Namun kasihan sebenarnya karena karyawan baru ini tidak tahu sifat sebenarnya dari pekerjaan yang ia terima.

Menurut iklan perekrutan karyawan yang dilihat oleh reporter Financial Times, cukup gencar perusahaan teknologi Tiongkok Hainan Tengyuan mencari penterjemah bahasa Inggris pada Maret tahun ini.

Hainan Tengyuan adalah bagian dari jaringan perusahaan lebih luas yang memiliki hubungan, termasuk kontak umum dan karyawan dengan perusahaan teknologi lain, yakni Hainan Xiandun.

Surat dakwaan federal AS tahun 2021 menunjukkan bahwa Hainan Xiandun adalah perusahaan kedok untuk kelompok peretasan PKT yakni APT40. Badan intelijen Barat menuduh APT40 menyusup ke badan pemerintah, perusahaan, dan universitas di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Timur Tengah atas arahan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok.

APT40 menargetkan penelitian penyakit menular yang terkait dengan Ebola, MERS (Middle East Respiratory Syndrome,), HIV/AIDS, Marburg dan tularemia, ia juga melakukan spionase dunia maya terhadap industri maritim dan kontraktor pertahanan angkatan laut Amerika Serikat dan Eropa.

Perekrutan dengan menggunaan perusahaan kedok berdampak pada pribadi 

Financial Times melaporkan bahwa adalah hal biasa badan-badan intelijen seperti US Central Intelligence Agency (CIA) atau intelijen Inggris dan badan keamanan nasional lewat Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ) untuk secara aktif merekrut calon perwira intelijen melalui iklan pekerjaan terbuka di beberapa universitas. Tetapi, berbeda dengan PKT yang menggunakan perusahaan kedok untuk menutupi pekerjaan yang bakal diterima para pelamar, karena hal ini membuat para pekerja baru ini tanpa sadar harus terlibat dalam kehidupan sebagai agen mata-mata.

Dengan mengutip informasi dari Nicholas Eftimiades, seorang ahli operasi intelijen Tiongkok yang juga mantan agen FBI, Financial Times memberitakan bahwa cara merekrut dengan menggunakan perusahaan kedok telah memberikan lapisan perlindungan ekstra bagi Kementerian Keamanan Negara Tiongkok, selain itu juga menyediakan aliran tenaga kerja murah yang stabil, tidak butuh pemeriksaan keamanan berlebihan.

Investigasi yang dilakukan oleh Financial Times minggu ini mengungkapkan bahwa perusahaan Hainan Xiandun mencoba untuk merekrut mahasiswa bahasa asing dari universitas negeri di seluruh Tiongkok untuk membantu mengidentifikasi target intelijen dan melakukan penterjemahan artikel yang sensitif.

Banyak mahasiswa bahasa asing lulusan dari berbagai universitas di Hainan yang sedang mencari pekerjaan mengatakan bahwa perusahaan Hainan Xiandun sedang merekrut pekerja murah dengan prioritas kemampuan dalam berbahasa asing. tetapi iklannya tidak mengungkapkan sifat pekerjaan juga hubungannya dengan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok. Tulis laporan tersebut.

Sebaliknya, iklan yang dipasang perusahaan Hainan Tengyuan melalui halaman situs lowongan kerja Indeed pada bulan Maret tahun ini adalah mencari pekerja yang lebih berpengalaman, Karena syarat yang diminta adalah pelamar setidaknya sudah memiliki pengalaman di bidang alih bahasa selama 5 tahun dengan gaji bulanan yang ditawarkan sekitar USD. 2.000,-. Besarnya gaji yang ditawarkan ini merupakan dua kali lipat dari yang ditawarkan perusahaan Hainan Xiandun kepada pelamar lulusan baru. Hanya keterlibatannya dalam kegiatan peretasan juga tidak disebutkan secara eksplisit.

Financial Times mengutip ucapan seorang pejabat keamanan di wilayah itu melaporkan bahwa ada banyak kelompok peretas Tiongkok merekrut pekerja lulusan baru dari universitas, tidak hanya mahasiswa bahasa asing tetapi juga mahasiswa ilmu komputer.

Pejabat keamanan tersebut mengatakan, kelompok peretas ini menggunakan perusahaan kedok untuk memasang iklan di universitas lokal dan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam intrusi ofensif yang dikenal sebagai hackathon. Pejabat itu menambahkan bahwa sifat berkelanjutan dari rekrutmen demikian ini akan berdampak pada pribadi siswa bersangkutan.

Financial Times mengatakan bahwa mahasiswa yang terlibat tanpa disadari dapat menghadapi konsekuensi yang mengancam dirinya seumur hidup, karena individu yang diidentifikasi bekerja dengan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok dengan bekerja di perusahaan Hainan Xiandun mungkin akan menghadapi tidak diizinkan bepergian ke negara-negara Barat untuk tinggal atau bekerja di kemudian hari. Padahal pergi ke luar negeri adalah tujuan utama dari banyak siswa bahasa asing.

AS telah menjatuhkan sanksi kepada peretas yang terkait dengan perusahaan Hainan Xiandun

Pada Juli 2021, Kementerian Kehakiman AS menuduh pemerintah Tiongkok mendirikan perusahaan seperti “Hainan Xiandun” sebagai perusahaan kedok untuk melakukan kegiatan spionase terhadap Barat. Kementerian Kehakiman kemudian mendakwa 4 orang warga negara Tiongkok pelaku peretasan yang menargetkan kekayaan intelektual dan rahasia dagang dari lusinan perusahaan, universitas dan lembaga pemerintah AS dan negara lain untuk kepentingan PKT dan perusahaan Tiongkok antara 2011 hingga 2018.

Ketiga terdakwa adalah karyawan Kementerian Keamanan Negara Provinsi Hainan (HSSD), kata dakwaan tersebut.

Kementerian Kehakiman AS mencatat bahwa para terdakwa dan rekan konspirator Badan Keamanan Nasional Hainan berusaha untuk mengaburkan peran pemerintah Tiongkok dalam pencurian semacam itu dengan mendirikan perusahaan kedok seperti Hainan Xiandun Technology Development Co., Ltd. Sedangkan 3 orang anggota Kementerian Keamanan Negara Hainan itu bertanggung jawab untuk mengoordinasikan, memajukan, dan mengelola peretas komputer dan ahli bahasa dari Hainan Xiandun dan perusahaan kedok lainnya yang dimiliki oleh  Kementerian Keamanan Negara untuk melakukan serangan peretasan yang menguntungkan Partai Komunis Tiongkok serta institusi yang dimiliki serta didukung oleh pemerintah. 

Terdakwa keempat yang disebutkan dalam dakwaan diyakini sebagai peretas yang bertindak sebagai pengawas terhadap karyawan Hainan Xiandun.

Para terdakwa masing-masing didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan lewat jaringan komputer, yang membawa hukuman maksimum lima tahun penjara, dan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan spionase ekonomi, yang membawa hukuman maksimum 15 tahun penjara. Kementerian Kehakiman mengatakan hukuman maksimum yang mungkin dalam kasus ini ditetapkan oleh Kongres dan bahwa hukumannya hanya bersifat referensi, karena hukuman terhadap terdakwa akan ditentukan oleh hakim yang ditunjuk.

Kementerian Keamanan Negara Tiongkok tidak menanggapi permintaan Financial Times untuk memberikan komentar, dan media tersebut juga gagal untuk menghubungi telepon perusahaan Hainan Tengyuan untuk mendapatkan tanggapannya. (sin)

Sebuah Buku Ajaib Secara Akurat Memprediksi Sembilan Rahasia

TANG HAO

Novel ini meskipun pendek tetapi sangat menarik, dan sepenuhnya mengungkap rahasia dan karakteristik komunisme, yaitu “Peternakan Hewan (Animal Farm)”.

“Peternakan Hewan” pertama kali diterbitkan ketika Perang Dunia Kedua hampir berakhir di Inggris pada Agustus 1945, sudah lebih dari 75 tahun, entah adakah di antara teman pembaca kita yang lebih tua dari buku ini?

Setelah diterbitkan, “Peternakan Hewan” memperoleh pujian secara luas, dan berturut- turut telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, lalu beberapa edisi baru telah dirilis, sebagai contoh, edisi ulang tahun ke-50 yang memuat gambar ekor babi pada sampul depannya; setelah hari ulang tahun ke-70, diterbitkan pula edisi ulang tahun ke-70 yang diselipi foto/gambar. Buku ini juga merupakan novel favorit pribadi penulis.

Kemudian, “Peternakan Hewan” juga dipilih oleh Majalah Time sebagai salah satu dari “100 Novel Besar Sejarah”, dan dalam dunia yang berbahasa Mandarin juga ada banyak terjemahannya.

Pada hakikatnya, “Peternakan Hewan” telah dibuatkan versi film kartunnya pada 1954, versi filmnya dirilis kurang dari 10 tahun setelah buku itu diterbitkan. Hanya saja saya pribadi masih merasa bahwa versi novel akan lebih seru dan kaya, selain itu juga lebih mendalam.

Karena Orwell adalah salah satu penulis terbaik di dunia berbahasa Inggris. Dia juga menganjurkan enam aturan penulisan, yang kemudian dikenal sebagai “Enam Saran Penulisan”, yang masih digunakan sebagai standar hingga hari ini. Itu sebabnya bukunya bisa jauh lebih baik daripada filmnya.

Bab 1: Siapakah George Orwell?

Berbicara tentang Orwell, sebagian besar teman-teman tentu pernah mendengar nama besarnya, bagaimanapun dua novelnya: “Peternakan Hewan” dan “1984” semuanya dianggap sebagai karya klasik “dystopian” atau anti-komunis.

Namun, Orwell sebenarnya adalah nama samaran, nama aslinya adalah Eric Blair, ia dilahirkan pada 1903 di India, yang pada waktu itu masih diperintah oleh Inggris, dan kemudian dibesarkan di Inggris, tetapi hidupnya tidak seperti yang disebut sebagai “Pemenang (dalam) Kehidupan”. Sebelum menjadi penulis, ia pernah bekerja sebagai polisi, guru home schooling, pegawai toko buku, dan lain sebagainya, serta berkeliling di kalangan masyarakat bawah, sehingga ia kemudian pernah mendukung sosialisme dan berhaluan kiri.

Namun, tepat setelah Stalin menjadi pemimpin Partai Komunis Uni Soviet, Orwell menyaksikan sendiri bagaimana Stalin secara brutal melancarkan pertarungan di dalam negeri dan membersihkan musuh-musuh politiknya, dan juga telah menyaksikan Uni Soviet menjadi sebuah negara lain dengan tirani totaliter, jadi Orwell mulai merenungkan sosialisme dan komunisme, dan akhirnya menulis “Peternakan Hewan” dan “1984”, dua karya klasik anti-komunis dan anti-totaliter.

Bab 2: Ringkasan Plot “Peternakan Hewan”

“Peternakan Hewan”, panjangnya relatif singkat dan kontennya mudah didekati. Buku ini adalah novel bergaya “fabel” yang sangat khas, melalui penggambaran hubungan sosial antara kelompok hewan melalui tulisan antropomorfik, dan digunakan untuk menyindir komunisme pada waktu itu, yaitu Stalin dan PKUS (Partai Komunis Uni Soviet).

Namun, selama Perang Dunia II, hubungan Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet termasuk beraliansi, dan mereka berada dalam kubu Negara Sekutu, sehingga penerbit di Inggris dan Amerika Serikat pada awalnya enggan menerbitkan buku ini; hingga setelah perang usai, baru ada yang mau mempublikasikannya, dan setelah dipublikasikan ternyata sangat menggemparkan.

Mengenai jalan cerita “Peternakan Hewan”, menurut saya sebaiknya tidak terlalu banyak dibahas agar tidak memengaruhi minat baca semua orang, bukankah bagian yang paling menarik dari setiap novel adalah plotnya?

Tapi izinkan saya memberikan gambaran singkat: Buku ini menggambarkan sekelompok hewan di sebuah peternakan, pada suatu hari, mereka memberontak terhadap pemilik peternakan dan mengusirnya, maka hewan hewan itu pun mengelola peternakan itu sendiri, tetapi kelompok babi di peternakan mengandalkan trik kecil mereka, telah menjadi pemilik baru peternakan, selangkah demi selangkah melalui berbagai cara dan tipu daya mengubah peternakan menjadi masyarakat totaliter komunisme berskala kecil.

Detail plot novel dan dialog manusia pelakunya, eh salah, itu adalah dialog hewan, adalah yang merupakan inti dari novel, jadi lebih baik meninggalkan bagian yang indah ini untuk Anda nikmati sendiri.

Tapi salah satu teknik penulisan Orwell yang paling saya kagumi adalah dia mene- tapkan para pemimpin komunisme sebagai “babi”, ia memilih sekelompok babi sebagai perwakilan dari blok komunisme, mereka se- rakah, licik, dan malas. Dalam poin ini adalah ejekan yang sangat akurat, juga merupakan “kiasan hitam tingkat tinggi” yang sangat cerdas. Lihatlah pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) saat ini, bukankah kebanyakan adalah orang dengan moralitas seperti ini?

Bab 3: “Peternakan Hewan” Mengungkap Sembilan Rahasia Besar Komunisme

Nah, selanjutnya yang ingin penulis bagikan dari sudut pandang pribadi ialah, bagaimana buku ini menguraikan dan mengkritik tirani totaliter komunisme. Menurut saya, “Peternakan Hewan” telah mengungkapkan setidaknya sembilan rahasia komunisme dengan sangat gamblang dan tepat:

Rahasia 1: Menjanjikan “Visi Indah” untuk Membujuk Rakyat agar Bergabung

Seperti kita ketahui bersama, pada awal komunisme diperkenalkan, ia mengklaim hendak menghancurkan sistem kelas dan memusnahkan penindasan, serta menjadikan dunia sebagai “surga di bumi” yang tanpa kelas, tanpa penindasan, dan semua orang sama rata, slogan-slogan ini digunakan untuk mengelabui orang banyak.

Hal yang sama terjadi juga di “Peternakan Hewan”, begitu dimulai terlihat seekor babi bernama “Mayor Tua (Old Major)”, ketika menjelang mati, ia mengumpulkan semua hewan dan memberitahu mereka sebuah “mimpi” yang indah, dalam mimpi itu semua hewan hidup bebas dan bahagia, tetapi manusia adalah musuh terbesar yang menghalangi hewan untuk menjalani kehidupan yang indah.

Jadi Mayor Tua memberitahu mereka be- berapa prinsip penting, termasuk “Semua hewan adalah sama” dan “Mereka yang berjalan dengan dua kaki adalah musuh, dan mereka yang berjalan dengan empat kaki atau bersayap adalah teman”, juga mengajari mereka
menyanyikan lagu Songs of England. Coba kita renungkan, bukankah “mimpi” besar yang dibicarakan oleh mayor tua, dan dogma serta lagu yang ia ajarkan, semuanya sangat mirip dengan Partai Komunis?

Rahasia 2: Memerintah dengan Kebohongan dan Menipu Rakyat

Seperti yang kita ketahui, baik itu rezim komunis atau rezim sosialisme, cara paling terampil mereka dalam memerintah adalah dengan “dusta”, menggunakan segala macam kebohongan untuk menipu rakyat. Karena biaya yang terendah adalah “dusta”, selama Partai Komunis Tiongkok tidak memiliki garis dasar moralitas dan tidak memiliki hati nurani, maka mereka dapat menggunakan segala macam kebohongan untuk menipu masyarakat yang berhati baik.

Ini juga digambarkan berkali-kali dalam “Peternakan Hewan”. Misalnya, Mayor Tua memberitahu para hewan bahwa manusia adalah musuh, maka setelah hewan-hewan itu mengusir majikan peternakan, mereka berhenti berhubungan dengan manusia. Namun, kemudian pemimpin babi mereka, yaitu seekor babi yang bernama “Napoleon”, yang demi uang dan dibarterkan dengan berbagai bahan kebutuhan lain untuk dinikmati, Napoleon mulai melakukan berbagai transaksi dengan manusia dari peternakan lain.

Napoleon, sang pemimpin babi yang pada awalnya berjanji bahwa semua hasil akan dibagi rata untuk dinikmati para hewan, dan para hewan akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Tetapi kemudian hewan-hewan itu menemukan bahwa jatah makanan mereka semakin berkurang dan jam kerja mereka justru semakin panjang, karena makanannya telah dijarah oleh para pemimpin babi.

Namun, pemimpin babi sering mengirim seekor babi kecil yang bertanggung jawab atas pekerjaan propaganda, yang agak mirip dengan Departemen Propaganda Pusat PKT, si babi kecil tampil ke depan dan membacakan berlembar-lembar laporan produksi yang panjang, memberitahu semua hewan berapa banyak peningkatan panen dari berbagai biji-bijian, menggunakan berita “panen raya” untuk menipu semua hewan bahwa keadaan telah lebih baik dari sebelumnya, tetapi pada kenyataannya, sebagian besar makanan telah dikangkangi oleh para pemimpin babi, sedangkan para hewan lain semakin sedikit makannya.

Rahasia Ketiga: Cuci Otak dan Ingatan, Dulu Benar Sekarang Salah

Salah satu ciri khas rezim komunis adalah selamanya hanya terlontar kebohongan dari mulut- nya, kebohongan selalu secara terus menerus direvisi, dan apa yang benar pada masa lalu bisa saja salah pada masa kini, selain itu ia juga akan terus menerus mengutak-atik sejarah dan memusnahkan bukti, sehingga mencapai tujuan mencuci otak dan memodifikasi memori rakyat yang dikuasainya.

Hal ini, secara garis besar ditekankan berulang kali dalam “Peternakan Hewan”. Seperti pada novel yang dimulai dengan hewan-hewan mengusir tuannya, yakni setelah melancarkan revolusi kekerasan, maka mereka lantas menulis tujuh ketentuan di dinding peternakan, yang disebut sebagai “Tujuh Perintah”, yang mengharuskan semua hewan untuk mematuhinya, termasuk “semua hewan tidak boleh tidur di atas ranjang”, “semua hewan tidak boleh minum alkohol”, “semua hewan adalah sama rata” dan juga “semua hewan tidak boleh menyakiti hewan lain” dan seterusnya.

Namun, setiap kali bila pemimpin babi melanggar aturan tertentu, aturan di dinding akan secara diam-diam diubah, atau menghilang. Misalnya, setelah babi mulai meniru manusia pindah ke rumah peternakan serta tidur di atas ranjang, aturan itu entah oleh siapa secara diam-diam telah diubah menjadi “Jangan tidur di atas ranjang yang berseprai”, dan bukan lagi yang semula “Jangan tidur di atas ranjang.”

Belakangan, ketika para pemimpin babi semakin banyak melanggar perintah, akhirnya “Tujuh Perintah” di dinding hanya tinggal satu, yang disebut “semua hewan adalah sama, tetapi beberapa hewan lebih setara daripada yang lain”. Dengan kata lain, babi memiliki status yang lebih tinggi dari hewan lainnya.

Coba pikirkan, bukankah ini mirip dengan perilaku komunis Tiongkok, di mana mereka mulai mengatakan “kualitas orang Tionghoa terlalu buruk dan tidak cocok untuk demokrasi”, “Perlu ada sekelompok elite yang berkuasa baru bermanfaat bagi negara”, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, partai komunislah yang demi keuntungannya sendiri, terus-menerus menggulingkan sendiri kebohongan masa lalunya, dan kemudian memperkenalkan kebohongan baru untuk mencuci otak massa dan merevisi ingatan massa.

Rahasia 4: Pertikaian Internal dan Pembantaian untuk Menciptakan Ketakutan

Pembunuhan dan pertumpahan darah untuk menciptakan ketakutan adalah alat dalam memerintah yang paling dikuasai oleh partai komunis di seluruh dunia, adalah tindakan yang paling sering dilakukan pada awal pemerintahannya, bahkan setiap selang waktu tertentu mereka melakukan pembunuhan lagi terhadap sekelompok orang, hal mana untuk menggugah rasa takut dalam hati masyarakat sehingga tidak berani menentang partai komunis melainkan mutlak mematuhinya.

Hal yang sama terjadi juga di “peternakan hewan”. “Tujuh perintah” di dinding peternakan awal- nya menyebutkan, “Semua hewan tidak boleh menyakiti hewan lain.” Namun, tepat setelah revolusi kekerasan dan pengusiran manusia, para pemimpin babi mengalami konflik dan bentrok internal, maka Napoleon melepaskan sembilan anjing besar, untuk memburu lawan- nya yakni “Bola Salju”, dan mengusir “Bola Salju” keluar dari peternakan, yang hidup dan matinya tidak diketahui.

Kemudian, untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya, dan menghilangkan keraguan para hewan terhadapnya, Napoleon juga mengirim “pasukan anjing” untuk membunuh banyak hewan di depan umum, sehingga hewan-hewan menjadi ketakutan, dan tidak berani berkomentar tentang pemerintah pusat secara gegabah. Inilah metode paling khas dari partai komunis untuk “membunuh dan mengalirkan darah demi mengkonsolidasikan kekuasaan”.

Rahasia 5: Pemerasan Berlebihan dan Tirani, Merampas Hasil Jerih Payah Rakyat Jelata

Partai komunis menyatakan kepada orang-orang bahwa masyarakat akan menghapus eksploitasi kelas, setiap orang akan bekerja “sesuai kemampuan terbaik mereka”, setiap orang akan “mendapatkan apa yang mereka butuhkan” dari hasil produksi. Tetapi hasil yang sebenarnya seringkali adalah grup elite yang jumlahnya minoritas, yang secara paksa telah merampok hasil jerih payah dan hasil produksi rakyat jelata.

Misalnya, di dalam “peternakan hewan”, sang Mayor Tua awalnya memberitahu kepada para ayam betina bahwa manusia telah menjual semua telur sehingga mereka tidak memiliki anak; akibatnya, setelah babi mengambil alih kekuasaan, Napoleon, sang pemimpin babi, memaksa ayam menyerahkan semua telur dan dijual kepada manusia, bahkan menetapkan jumlah telur yang harus dihasilkan ayam betina setiap bulannya, dan ayam betina yang tidak patuh akan dihukum mati. Namun, uang dan materi yang diperoleh dari penjualan telur semuanya jatuh ke tangan babi.

Sedangkan segala macam makanan, sayur-sayuran, dan lain lain yang merupakan hasil jerih payah para hewan, yang bermutu baik dikirim ke pemimpin babi untuk dinikmati, sedangkan hewan- hewan itu seperti budak, mereka hanya bisa makan dalam jumlah yang semakin lama semakin sedikit, atau memakan makanan yang me- rosot mutunya, dan yang telah rusak.

Rahasia 6: Menciptakan Musuh dan Mengalihkan Serta Melalaikan Tanggung Jawab

Sebagaimana diketahui, salah satu ciri partai komunis adalah selalu menciptakan lebih dari satu “musuh luar”, di satu sisi digunakan untuk mengintimidasi rakyat di dalam negeri, dan musuh asing digunakan untuk menakut-nakuti masyarakat, harus- lah mau mendengarkan kata-kata partai barulah aman, jika tidak, musuh akan datang menyerang; di sisi lain, musuh asing juga merupakan alasan terbaik yang digunakan oleh partai komunis untuk mengelak dari tanggung jawab dan mengalihkan fokus. Misalnya, musuh asing PKT yang paling sering digunakan adalah Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, dan lain-lain.

Hal yang sama juga terjadi pada “peternakan hewan”. Pemimpin babi, Napoleon pertama-tama mengusir babi lain yakni “Bola Salju” dalam memperebutkan kekuasaan, dan kemudian setiap kali Napoleon memiliki masalah dengan kebijakannya, dan apa yang ingin dia lakukan mengalami kegagalan, dia mengirim anak buahnya dan berkata, “Semua ini adalah ulah Bola Salju!” Cara mengalihkan dan melepaskan tanggung jawab ini adalah logika yang persis sama dengan PKT yang selalu ingin menyalahkan negara asing dalam hal penyebaran virus.

Rahasia 7: Revolusioner Berubah Menjadi Diktator, “Surga Dunia” Berubah Menjadi Absurditas Kaum Elite

Melihat rezim komunis dunia dari masa awal hingga masa kini, hampir tanpa kecuali, para pemimpin revolusioner yang menyerukan “berjuang untuk kebebasan dan kesetaraan” serta “menciptakan surga di bumi”, pada akhirnya telah menjadi diktator, dan pengeksploitasi yang menindas rakyat. Dengan kata lain, para pemimpin komunisme sering menggunakan slogan “menggulingkan kaum elite kapitalis”, serta melancarkan perebutan kekuasaan dengan kekerasan, pada akhirnya diri mereka sendirilah yang telah berubah menjadi kaum elite kapitalis baru.

Selain itu, para pemimpin babi juga mulai meniru kebiasaan hidup manusia, dimulai dari memakai pakaian, tidur di ranjang, minum alkohol, bahkan belajar berjalan dengan dua kaki, tentu saja penggambaran ini terdengar agak sulit dinalar, namun sebenarnya Orwell mengungkapkannya dengan sangat akurat bahwa semua pemimpin partai komunis pada akhirnya tidak akan berbeda dengan penindas masa lalu, dan mereka bahkan akan meniru penindas masa lalu dalam kesenangan, absurditas, dan penindasan rakyat pada saat yang sama.

Oleh karena itu, “surga di bumi” yang dijanjikan oleh partai komunis tidak akan pernah terjadi. Jika tidak percaya, lihat saja Tiongkok, Kuba, Korea Utara, dan Venezuela hari ini.

Rahasia 8: Situasi Rakyat Tidak Membaik, Malah Memburuk

Hampir semua rezim komunis atau rezim sosialisme di seluruh dunia, nyaris semuanya memiliki masalah serius yaitu kemiskinan, rendahnya hak asasi manusia, dan tiadanya kebebasan.

Mantan Presiden Trump juga berkali-kali menekankan dalam Sidang Umum PBB bahwa komunisme hanya akan membawa penderitaan, dan sosialisme hanya akan membawa kemiskinan dan penderitaan.

Peternakan Hewan juga tidak terkecuali. Setelah menggerakkan revolusi, hewan-hewan telah melewati beberapa hari yang baik dan mengonsumsi lebih banyak bahan pangan dari pada biasanya, tetapi sejak saat itu, hidup mereka semakin lama semakin sulit, dan jatah makanan
yang dibagikan menjadi semakin sedikit dan semakin buruk, sebaliknya para babi pemimpin dan anjing penjaga yang melindungi babi, bisa makan enak, makan kenyang, dan bahkan tidak perlu bekerja untuk berproduksi.

Akhirnya, semua hewan di peternakan tidak hanya tidak makan sebaik sebelum revolusi, bahkan juga bekerja lebih lama dari sebelum revolusi, demi mengejar proyek kincir angin besar yang direncanakan oleh para pemimpin babi, mereka harus “mengkonsentrasikan segenap tenaga untuk melakukan hal-hal besar”, para hewan bahkan tidak lagi memiliki waktu bersantai.

Rahasia No. 9: Mengikuti Komunisme Tidak Akan Ada Hasil Akhir yang Baik

Seperti yang mungkin telah kita ketahui, beberapa tahun lalu, sejumlah besar pejabat PKT telah ditangkap, dihukum, atau bunuh diri atau dibuat bunuh diri, karena mereka setia bukan pada rezim yang normal, melainkan pada gangster yang mengusung “partai” sebagai tanda pengenal, mereka menggunakan kekuasaan di tangan untuk melakukan hal-hal buruk, menjadikan penduduk desa sebagai sasaran penindasan dan penyiksaan sebagai hiburan. Kita mengetahui adanya hukum ilahi yang mengatakan “perbuatan baik dan buruk akan mendapatkan ganjarannya”, itulah sebabnya sebagian besar pejabat PKT tidak memiliki nasib baik pada akhirnya. Akan tetapi, yang menurut penulis sangat berharga di Peternakan Hewan adalah bahwa ia menguraikan poin penting lain yang agak mudah diabaikan; yaitu, meskipun orang-orang tidak melakukan perbuatan buruk, tetapi selama mereka setia kepada partai komunis, mereka juga tidak akan bernasib baik pada akhirnya.

Contoh kasus ini muncul di kuda “Boxer” yang paling kuat dan patuh di peternakan. Boxer adalah tenaga kerja utama di peternakan, dan dia memikul semua pekerjaan kasar di peternakan, ia pun mengharuskan dirinya untuk tidur lebih sedikit dan bekerja lebih banyak setiap harinya, berharap untuk menyelesaikan kincir angin yang diinginkan pemimpin babi sesegera mungkin.

Tidak peduli rintangan atau penindasan yang dihadapi oleh si petinju, dia selalu mengatakan “Napoleon benar, Napoleon benar”, hal ini agak mirip dengan orang-orang PKT yang meneriakkan “Hidup Ketua Mao” dan “dukung pemimpin inti Xi”. Kemudian, karena terlalu kelelahan bekerja, sang petinju itu jatuh pingsan, muntah darah, dan tidak mampu bekerja lagi.

Tanpa diduga petinju yang jujur serta setia dan berjasa besar seperti itu telah dijual oleh pemimpin babi ke tempat penyembelihan kuda atas nama “mengirimnya ke dokter hewan”; pemimpin babi kemudian menggunakan uang dari penjualan petinju tersebut untuk membeli sekerdus wiski dan digunakan untuk bersuka-ria.

Mengapa Orwel membuat pengaturan khusus ini? Karena ia telah mengamati secara mendalam bahwa bahkan orang awam yang tidak dikenal, selama Anda percaya pada komunisme atau mematuhi komunisme, Anda akan menjadi budak partai komunis sepanjang hidup, dan akan dipenjarakan (oleh sensor ketat internet) dan dikendalikan oleh partai komunis secara mental dan fisik.

Partai Komunis tidak memiliki moral dan kemanu- siaan, jadi bahkan jika Anda mematuhi partai dan bekerja mati-matian, ketika Anda tidak lagi memiliki nilai guna, partai komunis tidak akan ragu untuk menghabisi Anda, menjual Anda, dan menguras nilai-nilai yang tersisa pada diri Anda.

Maka, kita sering mengatakan bahwa yang baik dan yang jahat akan mendapat ganjaran, dan partai komunis telah melakukan begitu banyak kejahatan, bukankah pasti akan ada ganjaran bagi kejahatannya? Nah, jika Anda kebetulan menjadi bagian dari mereka, bukankah karma jahat ini akan menimpa Anda, dan Anda harus ikut memikul karma jahat itu, bukan?

Jadi, menurut saya novel “Peternakan Hewan” ini betul-betul ditulis dengan sangat baik, dan menjelaskan hal-hal yang sangat mendalam dengan kata-kata yang sederhana serta mudah dicerna, sehingga orang awam dapat menikmati sebagai bacaan yang menyenangkan, dan para ahli dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat. Lagi pula ia juga disajikan sebagai sebuah cerita yang sangat menarik dan lucu, bukannya ceramah yang membosankan. (pur)