Sample Page Title

Morbi libero lectus, laoreet elementum viverra vitae, sodales sit amet nisi. Vivamus dolor ipsum, ultrices in accumsan nec, viverra in nulla.

Donec ligula sem, dignissim quis purus a, ultricies lacinia lectus. Aenean scelerisque, justo ac varius viverra, nisl arcu accumsan elit, quis laoreet metus ipsum vitae sem. Phasellus luctus imperdiet.

Donec tortor ipsum

Pharetra ac malesuada in, sagittis ac nibh. Praesent mattis ullamcorper metus, imperdiet convallis eros bibendum nec. Praesent justo quam, sodales eu dui vel, iaculis feugiat nunc.

Pellentesque faucibus orci at lorem viverra, id venenatis justo pretium. Nullam congue, arcu a molestie bibendum, sem orci lacinia dolor, ut congue dolor justo a odio.

Duis odio neque, congue ut iaculis nec, pretium vitae libero. Cras eros ipsum, eleifend rhoncus quam at, euismod sollicitudin erat.

Fusce imperdiet, neque ut sodales dignissim, nulla dui. Nam vel tortor orci.

FOKUS DUNIA

NEWS

Home Blog Page 579

Perusahaan Diduga Memindahkan Kantor ke Daerah Pegunungan Terpencil untuk Memaksa Karyawannya Berhenti Agar Tidak Membayar Pesangon

EtIndonesia. Sebuah biro iklan Tiongkok dituduh oleh mantan karyawannya memindahkan kantornya dari kota ke daerah pegunungan terpencil untuk memaksa mereka berhenti dan menghindari pembayaran pesangon.

Dalam apa yang digambarkan sebagai salah satu taktik paling ekstrem untuk membuat karyawan agar mengundurkan diri, sebuah perusahaan periklanan yang berbasis di pusat Kota Xi’an, Provinsi Shanxi Tiongkok, diduga memindahkan kantornya ke daerah pegunungan pedesaan dengan pilihan transportasi yang sangat terbatas. Tudingan tersebut dilontarkan oleh seorang mantan karyawan yang mengaku sebagian besar stafnya meninggalkan perusahaan karena kondisi kerja yang baru.

Pria tersebut, yang hanya dikenal sebagai Chang, mengatakan bahwa perusahaan memberi tahu mereka bahwa mereka harus melakukan perjalanan ke lokasi baru di Pegunungan Qinling, yang memerlukan perjalanan dua jam (sekali jalan), dengan pilihan yang sangat terbatas bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

“Rekan-rekan saya yang tidak memiliki kendaraan harus bergantung pada bus yang berangkat setiap tiga jam dan kemudian berjalan tiga kilometer lagi melalui jalur pegunungan untuk mencapai kantor,” kata Chang, seraya menambahkan bahwa naik taksi dari stasiun kereta terdekat menghabiskan biaya sekitar 60 yuan (sekitar Rp 131 ribu) dan perusahaan menolak untuk menanggung biayanya.

Lokasi baru tersebut disinyalir tidak hanya terpencil namun juga minim fasilitas dasar sehingga memaksa karyawan perempuan harus bepergian ke desa terdekat hanya untuk menggunakan toilet umum. Banyaknya anjing liar di kawasan tersebut juga membuatnya tidak aman, terutama setelah gelap. Namun meski ada banyak keluhan dari karyawan, manajemen menolak melakukan apa pun terhadap situasi tersebut.

Akhirnya, setelah beberapa kali pengaduan yang gagal kepada atasan, 14 dari 20 karyawan, termasuk Chang, mengajukan pengunduran diri mereka. Namun, hanya empat hari kemudian, mereka terkejut saat mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah pindah kembali ke Kota Xi’an dan secara aktif mencari karyawan baru. Mereka menuduh mantan atasannya pindah kantor agar mereka berhenti tanpa harus membayar kompensasi apa pun.

Setelah cerita ini menjadi viral, perusahaan periklanan tersebut membantah klaim tersebut, mengancam akan menuntut mantan karyawannya karena memfitnah reputasi perusahaan.

“Sewa di Kawasan Pusat Bisnis mahal, dan kantor baru sedang direnovasi. Kami mengoperasikan sebuah homestay, jadi kami pindah sementara ke sana selama seminggu,” kata seorang perwakilan perusahaan kepada SCMP.

Namun, mantan karyawan tersebut kini menuduh perusahaan meremehkan situasi tersebut, dan mengklaim bahwa mereka diberitahu bahwa lokasi pegunungan terpencil tersebut akan berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan untuk waktu yang lama, mungkin lebih dari satu tahun.

Di media sosial Tiongkok, sebagian besar komentar berpihak pada mantan karyawan, menuduh perusahaan melakukan praktik manipulatif, dan bahkan melanggar kontrak kerja standar, yang menentukan lokasi kerja. Mengubah lokasi tersebut tanpa persetujuan karyawan merupakan pelanggaran kontrak.(yn)

Sumber: odditycentral

COVID-19 ‘Suka Daging’ ? Hasil Penelitian : Tingkat Infeksi Vegetarian Lebih Rendah

EtIndonesia. Apakah pola makan dapat mempengaruhi ketahanan tubuh seseorang terhadap serangan COVID-19 ? Sebuah studi baru menunjukkan bahwa pola makan nabati atau vegetarian dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 39%. Selama lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian “Pirola” JN.1 di musim dingin tahun ini, kiranya kita perlu menyesuaikan kebiasaan makan kita.

Menurut sebuah penelitian di Brasil yang diterbitkan dalam jurnal “BMJ Nutrition, Prevention, & Health” edisi 2 Januari 2024, pola makan yang kaya sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan, rendah produk susu, dan rendah daging dapat membantu mencegah serangan virus COVID-19.

Antara bulan Maret hingga Juli 2022, para ilmuwan mensurvei 702 orang warga Brasil, termasuk berat badan, tinggi badan, status kesehatan, aktivitas fisik, dan kebiasaan makan mereka, serta seberapa sering partisipan terpapar COVID, berapa kali mereka terinfeksi (jika ada), bagaimana gejala, durasi, tindakan pencegahan yang mereka ambil (jika ada), dan apakah mereka sudah divaksinasi.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok pola makan, dengan 424 orang mengidentifikasi sebagai pemakan segala dan 278 orang yang sebagian besar mengonsumsi makanan nabati. Tetapi yang terakhir ini dibagi lagi menjadi vegetarian atau vegan dan flexitarian atau semi-vegetarian, seperti mereka yang makan daging kurang dari tiga kali seminggu.

Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal jenis kelamin, usia atau vaksinasi, antara kedua kelompok tersebut,tetapi yang vegetarian memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Analisis kelompok berdasarkan kejadian, tingkat keparahan, dan durasi infeksi menemukan bahwa total 330 orang (47%) melaporkan bahwa mereka positif terinfeksi COVID-19, dengan 224 orang (32%) mengalami gejala ringan, dan 106 orang (14%) mengalami gejala dari sedang hingga berat. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam durasi gejala antara kedua kelompok tersebut.

Ternyata tingkat infeksi dari kelompok pemakan segala jauh lebih tinggi (52%) dibandingkan dengan kelompok pemakan nabati (40%), selain itu pemakan segala juga lebih berpotensi mengalami gejala dari tingkat sedang hingga berat.

Setelah mengesampingkan faktor-faktor seperti indeks massa tubuh (BMI), kondisi medis yang mendasari, dan tingkat aktivitas fisik peserta survei, para peneliti menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang menyolok dalam tingkat keparahan gejala antara kedua kelompok pola makan, namun dibandingkan dengan kelompok pemakan segala, ternyata orang yang mengikuti pola makan nabati (seperti vegetarian, vegetarian lakto-ovo, dan “flexitarian” yang makan daging tidak lebih dari tiga kali seminggu) ternyata peluang tertular COVID berkurang 39%.

Para peneliti percaya bahwa pola makan nabati dapat memberikan lebih banyak nutrisi, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menunjukkan sifat antivirus langsung.

“Temuan kami menunjukkan bahwa pola makan nabati dan pola makan vegetarian dapat dipertimbangkan sebagai sarana untuk mencegah infeksi COVID-19,” kata mereka.

Mereka menambahkan bahwa penelitian lebih rinci tentang dampak pola makan tertentu terhadap risiko infeksi COVID-19 masih diperlukan sebelum kesimpulan akhir diambil.

Beberapa penelitian lain (semuanya diterbitkan di BMJ pada tahun 2021) juga mencapai kesimpulan serupa. Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari Universitas Johns Hopkins pada awal-awal tahun pandemi menemukan, bahwa risiko terkena COVID-19 dengan gejala sedang hingga parah dari petugas kesehatan garis depan asal Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat yang mengikuti pala makan nabati, ternyata berkurang sebesar 73%.

Mereka yang sebagian besar mengikuti pola makan nabati yang mencakup beberapa daging ikan, unggas, dan/atau daging merah memiliki peluang tertular COVID-19 menurun sebanyak 59%.

Studi lain yang dipimpin oleh tim dari Universitas Harvard menemukan bahwa pola makan nabati dapat mengurangi risiko dan tingkat keparahan COVID-19, terutama di kalangan orang dengan status sosial ekonomi rendah.(sin/yn)

Sumber: ntdtv

Istri Lai Ching-te adalah Wanita Bersikap Rendah Hati, Pernah Menjadi Primadona Sekolah di Universitas Tamkang 

0

oleh Lan Caixuan

Pemilihan presiden Republik Tiongkok (Taiwan) ke-16 telah usai. William Lai Ching-te terpilih sebagai presiden baru, istrinya Wu Mei-ju menjadi ibu negara. Setelah riwayat masa lalunya dipublikasikan di Internet, beberapa netizen berkomentar : Wu Mei-ju adalah tipikal istri tradisional berbudi luhur yang merawat suami dan membesarkan anak-anaknya.

Pada 13 Januari malam, pemilihan presiden Republik Tiongkok ke-16 berakhir dengan kemenangan kandidat dari Partai Progresif Demokratik William Lai Ching-te. Sehari sebelumnya, yakni pada 12 Januari malam, saat paling kritis sebelum pemilu, Wu Mei-ju muncul di Kota Tainan untuk mendukung pemilu, sehingga memicu klimaks kampanye hari itu. Ini adalah pertama kalinya Wu muncul secara langsung untuk mendukung Lai Ching-te sejak suaminya itu berkecimpung dalam politik selama 30 tahun terakhir.

Media Taiwan memberitakan bahwa Wu Mei-ju memiliki temperamen yang elegan dan sangat rendah hati. Sebelum menikah, Wu Mei-ju adalah seorang primadona Universitas Tamkang, membuat Lai Ching-te langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi Lai tidak mengejarnya sampai tahun ketiga di universitas. Kemudian, Lai Ching-te menjalani tugas milisi di Pulau Kinmen, sehingga keduanya hanya bisa bertukar surat cinta, walau akhirnya menikah dan saling mendukung. Wu mengatakan bahwa dirinya memilih Lai karena integritasnya, tetapi Lai bukan tipe pria yang romantis.

Selama 30 tahun Lai Ching-te berkecimpung di dunia politik, Wu Mei-ju tak hanya jarang tampil di depan umum, tapi juga tidak ikut campur dalam urusan pemerintahan. Mengenai dua panggilannya apakah lebih senang dengan “Nyonya Lai” atau “Ms. Wu”, dia mengatakan lebih memilih yang terakhir. Wu Mei-ju pernah bekerja di Perusahaan Tenaga Listrik Taiwan, tetapi setelah Lai Ching-te menjadi walikota Tainan, dia berinisiatif untuk pindah kerja ke perusahaan Pembangkit Listrik Kaohsiung Xingda untuk menghindari gonjang ganjing yang tidak perlu. Belakangan, ketika Lai menjadi Dekan Eksekutif, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan menjadi ibu rumah tangga yang mengurus kehidupan suami dan anak.

Wu Mei-ju pernah membagikan interaksi pribadinya dengan Lai Ching-te dalam video kampanye. Dia mengatakan bahwa Lai Ching-te suka bercerita yang lucu, tetapi hanya 2 dari 10 leluconnya yang membuat tertawa. Ketika bercerita mengenai Lai Ching-te mengambil hanya sehari untuk libur dalam setahun, Wu Mei-ju mengatakan : “Dia adalah milik publik, dan saya bertanggung jawab untuk merawatnya”. Lai Ching-te suka makanan yang manis-manis, dan Wu Mei-ju sangat ketat dalam mengontrol pola makannya agar badannya tetap bugar.

Lai Ching-te pernah memposting di Facebook ikwal pembuatan video istrinya untuk mendukung Lai, mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada keluarganya, terutama atas pengertian dan dukungan istri dalam mengejar cita-cita politiknya.

Lai Ching-te dan Wu Mei-ju memiliki dua putra setelah menikah. Putra tertua bernama Lai Ting-yu, dan putra kedua bernama Lai Ting-yan. Setelah Lai Ting-yu lulus dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Nasional Cheng Kung, ia berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar gelar doktor, ia menikah di Amerika Serikat dan melahirkan seorang putra . Lai Ting-yan juga berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar, setelah lulus dari Berkeley, ia melanjutkan studinya di sebuah institut biokimia di Amerika Serikat dan kembali ke Taiwan. Lai Ching-te mengatakan bahwa tidak satu pun dari kedua putranya yang masuk warga negara AS, bahkan putra tertuanya telah memutuskan untuk kembali ke Taiwan.

Ada netizen yang berkomentar bahwa ibu negara Wu Mei-ju adalah tipikal wanita tradisional Tionghoa berbudi luhur yang mendukung suami dan membesarkan anak-anaknya. (sin)

Ke Mana Larinya Kekayaan Luar Biasa Besar yang Dihasilkan Rakyat Tiongkok dalam 30 Tahun Terakhir ?

0

oleh Chen Zhiwu

Chen Zhiwu, seorang profesor dari Universitas Yale dan ekonom terkenal di Amerika Serikat, pernah mengajukan sebuah pertanyaan yang mencerahkan : Jika perekonomian nasional suatu negara mana pun tumbuh dengan angka rata-rata lebih dari 10% selama 30 tahun, maka jumlah kekayaan yang diperoleh akan cukup untuk membuat seluruh rakyat negara tersebut hidup makmur sejahtera. Namun, sejak program reformasi ekonomi Tiongkok, pertumbuhan ekonomi Tiongkok selama 30 tahun terakhir ini luar biasa nyatanya tidak membuat sebagian besar rakyat Tiongkok hidup makmur sejahtera. Nah jika begitu, kemana larinya kekayaan sebesar itu ? Dari pantauan langsung kami (penulis), tampaknya dana itu dialirkan menuju empat destinasi berikut :

Ke empat destinasi itu adalah :

Yang pertama adalah penggelapan oleh para pejabat PKT. Tiongkok mempunyai jumlah birokrat terbanyak sedunia. Mereka ini selain tidak menghasilkan atau menciptakan kekayaan, tetapi berada di posisi puncak rantai “makanan”. Sehingga “rakyat baru bisa makan setelah birokrat kenang”. Korupsi di kalangan pejabat telah berkembang dari awalnya menerima hadiah dan jual-beli jabatan hingga kini melebar ke menyetujui proyek dan atau memberikan berbagai izin. Andai saja biaya untuk mengurus sebuah proyek publik perlu menelan 100 juta, setidaknya setengah dari uang tersebut digunakan sebagai pelicin.

Sejak awal mengajukan penawaran, hingga berbagai kontrak, subkontrak, inspeksi, penerimaan, dll, uang pelicin itu mengalir ke kantong pejabat di semua tingkatan. Sepuluh tahun silam seorang ekonom bernama Wang Xiaolu melakukan sebuah penelitian dan menyimpulkan, bahwa selain yang diatasnamakan PDB, masih terdapat 1/3 bagian dana yang masuk “wilayah abu-abu”, yakni wilayah yang ilegal, sehingga tidak masuk ke dalam data, dan tidak juga bisa dilihat secara kasat mata, atau sebut saja bagian dari angka PDB yang dikorupsi. Jumlah ini amat sangat besar lho.

Destinasi kedua adalah dana untuk menjaga stabilitas. Kosakata timpang ini sepertinya belum pernah digunakan otoritas di era 1980-an, tetapi baru muncul pada tahun 1990-an. Kemudian semakin sering muncul di berbagai dokumen Partai Komunis Tiongkok dan negara. Biaya terkait menjaga stabilitas juga meroket. Pada saat itu, untuk mengendalikan seorang pengacara buta asal Provinsi Shandong bernama Chen Guangchen saja, pihak yang berwenang telah menempatkan lebih dari 100 orang personil keamanan demi menjaga stabilitas.

Saat ini jumlah pegawai negeri yang dikerahkan untuk mencegah penyampaian petisi warga sipil di Beijing pada periode sensitif bisa mencapai lebih dari 100.000 orang. Selain itu, juga banyak personel yang digunakan untuk memantau berita di jaringan Internet, belum lagi petugas inspeksi keamanan di kereta bawah tanah dan stasiun, yang telah mengakibatkan pengeluaran untuk menjaga stabilitas melebihi biaya militer dalam setahun, mencapai 1 triliun lebih renminbi. Hal yang tidak terbayangkan di negara demokratis, pengeluaran untuk menjaga stabilitas hampir setara dengan dua kali lipat pendapatan fiskal Taiwan. Filosofi PKT adalah lebih menghabiskan uang membeli daging untuk memelihara anjing daripada membeli makanan untuk dibagikan kepada masyarakat.

Destinasi ketiga adalah diplomasi uang. Lihat saja Inisiatif One Belt One Road, Tiongkok berlagak kaya dan bermurah hati memberikan bantuan berupa pembebasan pembayaran utang bagi banyak negara Afrika, mensponsori warga asal Afrika untuk belajar ke Tiongkok dengan iming-iming uang. Dan menyelenggarakan berbagai kompetisi dan konferensi internasional yang kesemuanya ini menghabiskan banyak uang.

Destinasi keempat adalah persediaan senjata. Pada tahun 1980an, Deng Xiaoping membuat penilaian strategis bahwa arus utama situasi dunia adalah perdamaian. Setelah itu, ada dua kampanye perlucutan senjata besar-besaran. Selama era Jiang Zemin, seseorang di militer diam-diam membeli kapal induk rusak dari Ukraina, yang kemudian mendapat kritikan keras dari pemerintah pusat. Namun kini PKT justru berusaha sekuat tenaga untuk terlibat dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat. Apakah pelajaran dari Uni Soviet tidak cukup untuk menyadarkan PKT ?

PKT beranggapan bahwa ia telah memiliki kekuatan ekonomi dan kemampuan iptek untuk menantang para pemimpin dunia, namun apakah mereka tidak sadar bahwa hal itu terjadi karena jalinan kerjasama yang baik dengan berbagai negara maju. Begitu negara-negara maju itu memisahkan diri dari Tiongkok, kalau pun tidak langsung mengurangi kemampuan ekonomi Tiongkok, tetapi pasti akan membuat Tiongkok mundur ke kondisi masa lalu. Tiongkok yang tidak memiliki wilayah luar negeri, juga tidak bertindak sebagai polisi dunia, wilayah perairannya sendiri cukup dapat dilindungi dengan rudal jarak menengah, untuk apa membangun kapal induk, membuat banyak kapal perang ?

Jika dana tersebut dipakai untuk mensejahterakan kehidupan rakyat, pelayanan kesehatan masyarakat sudah tentu akan jauh membaik daripada sekarang. Banyak dana yang dikeluarkan PKT yang hasilnya tidak dapat diverifikasi. Katanya pesawat tempur J-20 berkemampuan luar biasa, sulit dikalahkan lawan, tetapi belum pernah terlihat melakukan misi militer, dan nyaris tidak ada laporan tentang siapa pelatihnya, takut pesawat masih bermasalah.

Di samping itu, pesawat penumpang besar buatan Tiongkok C-919 yang dieluh-eluhkan PKT,  langsung terdeteksi punya banyak masalah begitu diserahterimakan. Komponen dari pesawat penumpang model 40 tahun lalu saja belum dapat diproduksi di dalam negeri, apa iya, J-20 dapat dipakai untuk mengikuti pertempuran sebenarnya  di udara ?  

Di antara empat destinasi di atas, sebagian besar dana yang digunakan pada destinasi kedua, ketiga, dan keempat mengalir ke destinasi pertama. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kekayaan besar itu mengalir ke pundi-pundi para pejabat PKT di semua tingkatan. Penerima manfaat terbesar adalah para pengambil keputusan dan pelaksana berbagai proyek belanja. Oleh karena itu, mudah untuk menjelaskan mengapa destinasi kedua, ketiga, dan keempat itu begitu getol dilaksanakan oleh para pejabat PKT. (sin)

Wanita Berusia 46 Tahun Turun 69 Kg, Menangkan Mrs. Alabama dan Menjadi Model

EtIndonesia. Dana Bradley, seorang wanita berusia 46 tahun dari Hartselle, baru-baru ini dinobatkan sebagai Mrs. Alabama International dalam kontes debutnya.

Bradley, seorang ibu dan ibu rumah tangga, memulai perjalanan luar biasa setelah peringatan dokternya empat tahun lalu.

Termotivasi oleh kehilangan tragis ibunya sendiri karena mengabaikan kesehatan, Bradley mengambil alih kesejahteraan ibunya. Sejak tahun 2020, berat badannya telah turun sebanyak 69 kg melalui kombinasi olahraga yang rajin dan diet seimbang.

Bradley mengatakan dia kehilangan berat badannya secara alami melalui kerja keras dan diet, dan dia sekarang bekerja untuk menjadi pelatih pribadi bersertifikat. Transformasinya telah menarik beberapa klien yang mempercayainya.

“Apa yang membuat saya berbeda dari pelatih kesehatan biasa – saya berjuang, saya kelebihan berat badan,” kata Bradley. “Saya telah mengatasi banyak rintangan yang dihadapi oleh orang-orang yang saya latih ini.”

Sebagai Mrs. Alabama International, platform Bradley berpusat pada kebugaran dan kesehatan. Pada bulan Februari, dia akan tampil di New York Fashion Week sebagai model untuk Marc Defang dan akan bersaing untuk Mrs. International di Kingsport, Tennessee, pada bulan Juli.

“Hari ini saya senang melihat transformasi, kisah luar biasa yang terjadi dalam hidup saya, semua karena saya mengutamakan diri saya sendiri,” kata Bradley. “Saya senang melihat betapa tubuh saya, wajah saya, kulit saya, kebahagiaan saya, mentalitas saya berubah ketika saya mengendalikan kesehatan saya. Pada akhirnya seluruh hidup saya.”

“Foto sebelumnya yang saya miliki adalah milik saya yang paling berharga. Saya sangat bangga dengan siapa saya dan betapa kerasnya saya bekerja untuk memberi saya kehidupan sehat yang saya miliki saat ini.

“Gadis di sebelah kiri itu, dia kelelahan, stres, cemas, gadis yang kelebihan berat badannya – DIA adalah pahlawan mutlak saya dan saya sangat mencintainya. Saya sangat berterima kasih padanya setiap hari karena percaya pada dirinya sendiri untuk membuat perubahan yang kuat.” (yn)

Sumber: sunnyskyz

‘Pria Meninggal’ Hidup Kembali Setelah Ambulans Melindas Lubang Jalan

EtIndonesia. Dalam kejadian yang luar biasa, sebuah lubang di jalan dari Patiala ke Karnal di India menjadi penyelamat yang tidak terduga bagi Darshan Singh Brar, 80 tahun, yang dinyatakan meninggal oleh dokter dan dalam perjalanan pulang untuk upacara terakhir.

Insiden dramatis itu terjadi ketika cucu Brar, yang menemani kakeknya di dalam ambulans, melihat adanya pergerakan dari tubuh yang diduga tak bernyawa setelah kendaraan tersebut melewati jalan yang berlubang. Terkejut dengan tanda kehidupan yang tak terduga ini, sang cucu segera memberitahu kru ambulans.

Dengan cepat mengubah arah, ambulans bergegas ke rumah sakit terdekat, di mana para profesional medis sangat terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Bertentangan dengan pernyataan kematian sebelumnya, para dokter di fasilitas baru tersebut memastikan bahwa Brar masih hidup dan bernapas.

Balwan Singh, sang cucu, menceritakan rangkaian peristiwa nyata yang mengarah pada kebangkitan ajaib tersebut. Ia mengungkapkan, sebelum perjalanan ambulans, Brar sudah menggunakan ventilator selama empat hari. Pada Kamis (11/1) pagi, dokter menyatakan dia meninggal setelah detak jantungnya berhenti. Keluarga tersebut diberitahu, dan persiapan untuk upacara terakhir sedang berjalan lancar dengan kerabat dan penduduk setempat berkumpul untuk berduka atas kematiannya.

“Kami sudah menginformasikan kepada sanak saudara kami dan warga sekitar lainnya yang mengenalnya, dan mereka sudah berkumpul untuk berduka atas kepergiannya. Tenda sudah didirikan, makanan juga sudah disiapkan untuk para pelayat. Kami juga sudah mendapat kayu untuk kremasi, ” kenang Balwan Singh.

Perubahan haluan yang tiba-tiba membuat keluarga tidak percaya. “Ini adalah keajaiban,” tambah Balwan. “Sekarang kami berharap kakek saya segera pulih. Setiap orang yang berkumpul untuk berduka atas kematiannya mengucapkan selamat kepada kami, dan kami meminta mereka untuk mendapatkan makanan yang telah kami atur. Merupakan anugerah Tuhan bahwa dia sekarang bisa bernapas, dan kami berharap dia bisa bernapas. lebih baik.”

Saat Darshan Singh Brar melanjutkan perjalanan tak terduganya kembali ke kehidupan, kisah ini berfungsi sebagai pengingat bahwa terkadang, keajaiban bisa terjadi di tempat yang paling tidak terduga, bahkan di jalan berlubang sederhana.(yn)

Sumber: sunnyskyz

Berinvestasi, Sekarang atau Nanti?

0

JAKARTA – Saat seseorang sudah memiliki penghasilan, baik dari bekerja maupun berwirausaha, maka yang pertama dilakukan umumnya adalah membuka rekening tabungan di bank. Tujuannya adalah untuk menampung gaji atau hasil usaha yang diperoleh setiap bulan atau setiap harinya. Selain digunakan untuk biaya hidup, penghasilan yang diterima tersebut harus ada yang disisihkan dalam bentuk tabungan. Artinya, tidak seluruh penghasilan yang ada di rekening bank tersebut dihabiskan untuk biaya hidup dan membiayai gaya hidup.

Saat tabungan yang diperoleh semakin besar, biasanya seseorang mulai berpikir untuk mengembangkan dananya dalam bentuk investasi. Lalu, kapan investasi bisa disisihkan? Jawabannya adalah ketika nilai tabungan yang diperoleh telah mencapai 3-6 kali biaya hidup bulanan, atau telah mampu memenuhi kebutuhan dana darurat. Tujuannya adalah jika suatu ketika terjadi musibah yang tidak diinginkan, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun terjadi kegagalan bisnis, maka kita masih memiliki tabungan yang dapat digunakan sebelum mendapatkan pekerjaan baru, atau memulai berbisnis kembali.

Syarat lainnya yang perlu dipenuhi sebelum memulai berinvestasi adalah kita perlu menyisihkan sebagian dana yang kita miliki untuk membeli asuransi atau proteksi, salah satunya adalah asuransi kesehatan. Jika kita tidak mendapatkan asuransi kesehatan dari tempat kerja, kita dapat membeli asuransi kesehatan swasta atau membayar asuransi yang dikelola pemerintah, yaitu BPJS. Oleh karena itu, jika terjadi risiko sakit atau meninggal dunia, kita tidak perlu lagi untuk menggunakan tabungan atau menjual aset yang dimiliki untuk membiayai kebutuhan hidup.

Pada dasarnya, investasi merupakan bentuk penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terdapat berbagai cara dan variasi instrumen untuk berinvestasi yang risiko dan imbal hasilnya telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang. 

Apakah tujuan utama dari berinvestasi? Setiap orang pasti memiliki tujuan jangka panjang agar kehidupannya menjadi lebih baik di masa depan, misalnya memiliki perencanaan keuangan untuk menikah, membangun rumah, membiayai sekolah anak, traveling, dan lain sebagainya. Kemudian, setelah kita menentukan tujuan, barulah kita mulai berinvestasi. 

Mengapa tidak cukup dengan menabung saja? Perbedaan utama antara berinvestasi dan menabung adalah nilai uang yang kita miliki. Dengan menabung uang kita lama kelamaan akan tergerus oleh inflasi sehingga membuat nilai uang kita menyusut seiring waktu. Sementara itu, dengan berinvestasi kita dapat menjaga nilai uang kita terhadap kenaikan harga barang dan jasa.

Selain itu, salah satu alasan utama untuk berinvestasi adalah menambah passive income, yaitu penghasilan yang tidak bisa kita peroleh secara langsung. Artinya, kita masih bisa mendapatkan penghasilan walaupun kita sedang tidak aktif bekerja. Tentunya imbal hasil yang diterima akan berbeda karena tergantung jenis instrumen investasi dan jangka waktu dari produk investasi yang dipilih.

Jika kita hanya mengandalkan gaji bulanan, maka tujuan finansial kita mungkin akan sulit untuk dicapai. Sementara itu, dengan berinvestasi, setidaknya dapat membantu kita untuk mempercepat dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Investasi memiliki jangka waktu yang berbeda-beda, mulai dengan jangka pendek, menengah, dan panjang. Sebagai investor kita perlu memilah atau mengelompokkan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu.  Dengan begitu, kita dapat menyesuaikan investasi kita dengan kebutuhan finansial di masa yang akan datang. Selain itu, investasi yang terukur juga akan menghindarkan kita dari berutang dan lebih siap menghadapi situasi yang tak terduga di masa depan. Kemudian, investasi memiliki beragam jenis instrumen yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita bisa menyesuaikan instrumen apa yang akan kita pilih dengan kemampuan finansial masing-masing karena setiap instrumen membutuhkan modal yang berbeda-beda, mulai dari puluhan ribu sampai dengan ratusan juta rupiah. 

Pada akhirnya salah satu alasan untuk berinvestasi adalah untuk mencapai financial freedom, yaitu kondisi di mana kita tidak perlu lagi khawatir terkait biaya hidup kita di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Selain itu, dengan mencapai financial freedom kita juga akan memiliki dana lebih untuk membantu orang lain karena kebutuhan hidup kita telah tercukupi. Tentunya hal ini akan tercapai apabila investasi yang kita lakukan dapat dikelola dengan baik.

Investasi itu penting untuk masa depan dan tidak hanya sekadar mengikuti tren. Dengan berinvestasi berarti kita dapat memahami seluruh risiko, jenis instrumennya, serta tujuan investasi. Selain itu, jangan lupa untuk mendiversifikasi aset dan terus melakukan evaluasi secara berkala terhadap aset investasi kita. Akan tetapi, perlu diingat bahwa sebelum melakukan investasi kita harus memastikan kesehatan finansial kita terlebih dahulu, pastikan juga tidak mengorbankan kebutuhan utama, dan pastikan pula tabungan dana darurat serta alokasi untuk proteksi sudah disiapkan. (TIM BEI/Amelia)

Belajar dari Alam untuk Menjaga dan Meningkatkan Kesehatan QNET Luncurkan QMEN’S Series dan Amezcua Synergy

0

SURABAYA – Menjaga kesehatan tubuh secara holistic dan natural mulai dicari oleh banyak orang. Dan mulai lah teknologi dan penelitian fokus pada pengembangan dengan memanfaatkan berbagai bahan atau materi yang tersedia secara alami serta sudah dikenal sejak lama dapat menjaga kesehatan atau menyembuhkan penyakit. 

Dengan semangat itu dan mengawali tahun 2024, QNET meluncurkan produk terbarunya, yaitu QMEN’S Series dan Amezcua Synergy yang dilakukan pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Surabaya. 

“Terdapat pergeseran penting kea rah pendekatan holistik, yang menekankan pada integrase kesejahteraan fisik, mental dan emosional. Masyaraskat semakin menyadari pentingnya tindakan pencegahan, pilihan gaya hidup sehat dan terapi alternatif untuk melengkapi pengobatan tradisional. Tujuannya lebih sekedar tidak adanya penyakit dalam tubuh, namun juga tercapainya kesehatan yang optimal, mendorong pendekatan yang proaktif dan penuh perhatian untuk meraih kebugaran secara keseluruhan. Hari  ini  kami  melucurkan  2  produk  unggulan  terbaru  QNET,  yaitu QMEN’S Series dan Amezcua Synergy,” tegas Ganang Rindarko, General Manager QNET Indonesia saat launching produk QNET.

Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan (air) dan darah yang mengandung mineral antara lain zat besi. Amezcua Synergy merupakan penemuan dari para ahli QNET selama 17 tahun, berdasarkan pengaruh mendalam dari terapi magnetik kombinasi unik mineral butiran sebagai pengalih energi kuat. Proses energisasi yang dipantenkan berdasarkan prinsip Fisika Kuantum. Dengan desain geometri sakral menciptakan bidang keseimbangan energi alami. Dibuat dari kombinasi mineral butiran yang dimasukkan menggunakan proses fusi panas untuk mengikat mineral secara struktural pada tingkat molekuler. Menghasilkan medan energi yang beresonansi dengan air, memungkinkan pembentukan molekul air berenergi tinggi. Jenis molekul klaster ini sangat tinggi kadar bioavailibitasnya. Dengan cepat dapat menembus sel, jaringan dan organ, memungkinkan transmisi keselasan antar sistem sehingga menghasilkan kesehatan dan kebugaran. 

Selain dalam bentuk cair juga dalam bentuk gelang magnet, terbuat dari magnet neodymium alami dengan peringkat 3000 Gauss. Berfungsi untuk meningkatan sirkulasi darah, dan perlindungan terhadap pemicu stress lingkungan seperti EMF dan stres geopatik, peningkatan detoksifikasi dan pemulihan sel, mengembalikan tubuh Anda ke homeostatis melalui keseimbangan penuh dengan mengaktifkan ion negatif dan menolak ion positif

Sedangkan QMEN’S Series formula lengkap untuk perawatan wajah pria modern dengan 3 langkah utama: memperlambat oksidasi dan penuaan sel-sel tubuh, melindungi dari radiasi UV matahari di iklim tropis, dan melawan dari polusi udara di daerah berpenduduk padat.

Kandungan yang ada di dalam QMEN’S Series yaitu Niacinamide (vitamin b3, zinc sulfate, salicylic acid, cichorium intybus root oligosaccharides, multivitamins  (vitamin c, e, f, pro vitamin b5), sodium hyaluronate, Dimana semua itu sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesehatan kulit wajah baik  itu kulit kering&berminyak yang  tujuan akhirnya untuk  menghasilkan wajah yang memiliki keseimbangan yang sempurna. (Amelia)

Produksi Vaksin Sinovac COVID-19 Dihentikan, Efek Sampingnya Serius dan Tidak Ada yang Mempedulikannya

0

He Jiaxing dan Ning Xin

Produksi dan penjualan vaksin domestik sinovac, yang dipromosikan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara global telah dihentikan. Masalah keamanan vaksin di Tiongkok sekali lagi memicu perdebatan. Masyarakat tidak lagi bersedia menerima vaksin karena khawatir akan bahaya yang ditimbulkan dari efek samping vaksin.

Pada 10 Januari, sebuah dokumen dari Perusahaan Bioteknologi Beijing Sinovac Zhongwei beredar di media sosial. Dokumen tersebut berbunyi bahwa perusahaan telah menghentikan produksi semua vaksin COVID-19 dan saat ini tidak ada produk vaksin COVID-19 yang dijual. Perusahaan telah memutuskan untuk berhenti membayar gaji kinerja proyek COVID-19 kepada karyawan mulai Januari 2024.

Staf di hotline informasi Sinovac Holdings Biotechnology Co., Ltd. telah mengkonfirmasi bahwa vaksin COVID Sinovac memang telah dihentikan.

Beijing Sinovac Zhongwei Biotechnology Co., Ltd. (selanjutnya disebut sebagai “Sinovac Zhongwei”) adalah anak perusahaan dari Sinovac Holding Biotechnology Co., Ltd. (selanjutnya disebut sebagai “Sinovac Biotech”). CoronaVac, vaksin COVID-19 inaktif milik Sinovac, merupakan salah satu vaksin paling awal yang diluncurkan di Tiongkok dan juga merupakan vaksin COVID-19 Tiongkok dengan penggunaan dan volume ekspor terbesar.

Pertumbuhan kinerja  Sinovac Zhongwei Biotechnology Co., Ltd. sangat bergantung pada vaksin sinovac. Pada tahun 2021, penjualan Sinovac melebihi RMB.100 miliar  dan laba kotornya mencapai RMB.120,946 miliar (sekitar US$18,303 miliar), meningkat dari tahun ke tahun sebesar 4031,6%. Pada tahun 2022, penjualan tahunan Sinovac turun sebesar 92% Laporan sementara tahun 2023 menunjukkan bahwa penjualan Sinovac pada paruh pertama tahun ini turun sebesar 88% dibandingkan tahun lalu.

Sejak tahun 2023, Tiongkok telah menghentikan produksi banyak vaksin baru yang inaktif untuk virus corona.

Sejak  2023, sejumlah vaksin baru yang tidak aktif untuk COVID  telah dihentikan penjualannya di Tiongkok.

Tiongkok meluncurkan beberapa vaksin XBB (Omicron XBB subtipe varian strain) seperti vaksin mRNA (Omicron XBB.1.5) pada tahun 2023, dan beberapa ahli virus juga menyarankan agar daripada vaksin inaktif, lebih baik memiliki vaksin mRNA dan vaksin protein rekombinan, tetapi kemauan masyarakat umum vaksinasi di Tiongkok telah menurun secara signifikan.

Beberapa orang di industri vaksin Tiongkok mengatakan bahwa masyarakat sekarang tidak mau menerima vaksinasi, dan pemerintah belum secara jelas menetapkan target wajib untuk mempromosikan vaksinasi. Banyak provinsi dan kota memiliki sedikit insentif untuk membeli vaksin. Kalaupun ada perusahaan yang memproduksinya akan sulit menjualnya.

Masyarakat mengeluhkan efek samping dari penggunaan vaksin COVID-19 dalam negeri

Efektivitas dan keamanan vaksin sinovac telah dipertanyakan di dalam dan luar negeri sejak pertama kali diluncurkan.

Banyak orang yang mengeluh di media sosial tentang efek samping setelah disuntik vaksin, seperti campak, leukemia, diabetes dan mempertanyakan apakah banyaknya kematian mendadak tersebut terkait dengan vaksin tersebut.

Jiang Yong (nama samaran), seorang penduduk Nantong, Jiangsu, mengatakan kepada The Epoch Times pada tanggal 11 Januari bahwa lebih dari belasan kerabatnya meninggal dunia sekitar setahun setelah mereka menerima vaksin.

Jiang Yong mengatakan bahwa pamannya dibawa oleh komite desa untuk mendapatkan vaksinasi pada Juli 2022. Ketika dia kembali,  mengatakan dirinya merasa tidak enak badan dan meninggal dunia di rumah pada malam hari. Bibinya pusing setelah menerima vaksin dosis ketiga pada  20 Oktober 2023. Suatu pagi ketika dia bangun, dia merasa sangat pusing hingga bersandar di dinding. Putranya mengirimnya ke rumah sakit yang berjarak satu jam. .Pihak rumah sakit mendiagnosis dirinya mengidap penyakit otak. Pendarahannya sangat parah sehingga tidak ada gunanya lagi diselamatkan. Dia meninggal dunia pada malam yang sama ketika dia dibawa pulang.

Paman dari sepupu Jiang Yong menerima dosis kedua vaksin. Lima belas hari kemudian, dia tiba-tiba menderita trombosis sistemik. Dia diselamatkan setelah enam jam resusitasi. Cucu bibinya baru berusia 16 tahun dan meninggal dunia karena pendarahan otak setelah divaksinasi.

Jiang Yong dapat membaca laporan dari luar negeri setelah menerobos blokade internet dan memahami beberapa efek samping dari vaksinasi, dan dia sangat prihatin dengan kesehatan orang-orang di lingkungannya yang divaksinasi.

Ia juga mengatakan bahwa angka kematian di daerah mereka sangat tinggi, dan banyak orang tidak berpikir bahwa vaksinasi berhubungan dengan hal tersebut. Para Lansia adalah yang paling banyak, bagaimanapun, selalu meninggal ketika mereka bertambah tua, tidak ada yang mencoba mencari kebenarannya. Ada juga orang yang terkena berbagai macam penyakit tak lama setelah vaksinasi.

Sepupu Jiang Yong menderita kanker nasofaring stadium akhir setelah divaksinasi. Kanker nasofaring relatif mudah diobati dan sepupunya menjadi lebih baik setelah pengobatan. Pamannya didiagnosis menderita limfoma setelah menerima suntikan vaksin Sinovac. Putri bibinya didiagnosis menderita limfoma stadium lanjut setelah menerima dosis ketiga vaksin Sinovac.

Jiang Yong mengatakan, dari usia remaja hingga puluhan tahun, berbagai penyakit bisa muncul setelah vaksinasi, seperti diabetes, leukemia, mielopati, dan anemia, lagipula penyakitnya banyak sekali. Mereka dalam keadaan sehat sebelum divaksin, mengapa banyak orang yang sakit dan meninggal setelah divaksin? Jainyong juga berkata, mereka tidak bisa mendapatkan evaluasi medis, jadi warga hanya bisa menaruh curiga..

Tidak ada kerabat Jiang Yong yang melaporkan kematian atau penyakit, juga tidak meminta evaluasi. Jiang Yong juga mengetahui sebelumnya bahwa ketika seseorang meminta hasil medis, hasil yang diberikan adalah “kebetulan”. Evaluasinya menyatakan tidak ada kaitannya dengan vaksin COVID-19, melainkan penyakit atau kematian seperti pendarahan otak, hanya waktu yang kebetulan .

Jiang Yong berkata bahwa dia belum pernah mendengar adanya kasus di Tiongkok mengenai orang-orang yang menerima kompensasi setelah vaksinasi.

Masalah Vaksin Domestik Tiongkok Sulit Melindungi Hak Asasi

Pada Juli 2020, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memimpin pelaksanaan “vaksinasi darurat” vaksin Sinovac di Provinsi Zhejiang. Pada saat itu, vaksin tersebut belum disetujui untuk dipasarkan dan sedang menjalani studi klinis Fase III di luar Tiongkok.

Otoritas PKT membuat masyarakat menandatangani formulir persetujuan untuk vaksinasi COVID, tetapi tidak mengungkapkan risiko vaksin secara rinci, juga tidak menyebutkan siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan vaksinasi atau penyakit serius.

Jin Dongyan, seorang profesor di Departemen Biokimia di Fakultas Kedokteran Li Ka Shing di Universitas Hong Kong, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media pada tahun itu bahwa ada kemungkinan besar bahwa infeksi alami COVID mungkin bersifat ringan. atau tanpa gejala, namun jika Anda menggunakan vaksin yang belum menyelesaikan uji coba fase ketiga, vaksin tersebut mungkin tidak efektif, tidak dapat berperan sebagai pelindung, dan begitu virus datang, kondisinya mungkin bertambah buruk setelah terinfeksi. Jika risiko-risiko ini diungkapkan dengan jelas, berapa banyak orang yang akan melawan?

Setelah vaksin Sinovac dipromosikan secara besar-besaran, kasus efek samping pasca vaksinasi muncul di Tiongkok. Namun keluarga korban tidak diperlakukan secara adil dalam membela hak-hak mereka sesuai hukum, bahkan ditangkap dan dianiaya.

Li Boyi, seorang gadis berusia 12 tahun dari Provinsi Henan, mengalami komplikasi demam tinggi dua hari setelah menerima vaksin Sinovac pada Oktober 2021, dan meninggal dunia setelah penyelamatan yang tidak efektif. Ibunya, Jiang Yanhong, pergi ke departemen terkait untuk meminta penjelasan, namun dipukuli dan ditahan secara kriminal oleh polisi.

Netizen Tiongkok Daratan “tomo Jiangjiang” dilarang dari Weibo setelah dia menceritakan bagaimana ibunya meninggal dunia setelah menerima vaksin Sinopharm. Belakangan, “tomo Jiangjiang” dituduh oleh pihak berwenang “mengirimkan berita palsu” dan ditahan.

Mengenai masalah terkait risiko keamanan vaksin Sinovac, wartawan Epoch Times telah menghubungi hotline produk Sinovac berkali-kali dalam beberapa hari terakhir, namun tidak ada yang menjawab; nomor kontak Sinovac lainnya juga tidak tersedia. Saat ini, komentar relevan dari Sinovac tidak tersedia.

Para ahli vaksin PKT meninggal satu demi satu

Dalam dua atau tiga tahun terakhir, banyak ahli penelitian vaksin atau virus COVID-19 yang mendukung PKT telah meninggal karena sakit satu demi satu, dan usia mereka belum terlalu tua.

Wu Zunyou, mantan kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, meninggal karena sakit pada 27 Oktober 2023, pada usia 60 tahun. Wu Zunyou selama ini mendukung kebijakan “Nol COVID” Partai Komunis Tiongkok. Ia juga menentang eksperimen medis dan menyatakan bahwa COVID “dapat dicegah dan dikendalikan” seperti AIDS.

Jiang Hualiang, 57 tahun, seorang ahli farmakologi terkenal, mantan direktur Institut Materia Medica Shanghai, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, meninggal dunia karena serangan jantung mendadak di Shanghai pada 23 Desember 2022. Pada pagi hari kematiannya, dia masih sempat menghadiri pertemuan tentang calon obat anti COVID.

Tang Weiguo, 66, pendiri Kehua Biologics dan mantan wakil presiden Asosiasi Industri Biomedis Shanghai, meninggal di Shanghai pada 25 Desember 2022 karena infeksi COVID dan penyakit bawaannya.

Wu Jianguo, ahli virologi terkenal di Universitas Wuhan dan mantan direktur Laboratorium Kunci Virologi Negara, meninggal karena sakit pada Oktober 2022 pada usia 65 tahun.

Cao Xiaobin, 45, seorang eksekutif Perusahaan Produk Biologi Sinovac Beijing, meninggal karena sakit pada April 2022.

Bai Xiaohui, seorang ahli penelitian pengujian asam nukleat berusia 42 tahun, meninggal karena sakit pada Maret 2022.

Zhao Zhendong, seorang ahli penelitian vaksin COVID-19 berusia 53 tahun, meninggal karena sakit pada September 2020.

Zeng Bing, wakil manajer umum China National Pharmaceutical Group Co., Ltd., meninggal karena sakit pada 23 Juli 2022, pada usia 52 tahun.

Beberapa warganet Tiongkok mengajukan pertanyaan: Apa yang terjadi jika para ahli penelitian vaksin COVID-19 meninggal dunia satu per satu?

Dalam hal ini, Lu Tianming, seorang komentator politik yang berbasis di Amerika Serikat, pernah mengatakan kepada The Epoch Times bahwa budaya tradisional Tiongkok percaya bahwa kebaikan dan kejahatan akan mendapat balasannya, dan bahwa segala sesuatu memiliki karma. Para ahli vaksin PKT ini, karena kepentingan dan kebutuhan politik, mendukung kebijakan vaksin PKT dan menipu masyarakat, mereka meninggal dalam usia yang relatif muda, dapat dikatakan bahwa mereka mendapatkan karmanya. (Hui)

Remaja Diselamatkan oleh Anjing Setia dalam Kebakaran Malam Tahun Baru

0

EtIndonesia. Pada Malam Tahun Baru, seorang remaja nyaris tewas dalam kebakaran rumah yang dahsyat, semua berkat tindakan heroik anjing keluarga, Macho.

Nicole Evans, seorang ibu tunggal, menerima telepon menyedihkan tersebut saat berada di luar kota, mengetahui bahwa rumahnya dilalap api.Aning keluarga, Macho, merasakan bahaya yang akan terjadi, segera bertindak dan membangunkan putra remaja Nicole, Griffin, sekitar pukul 05:30 pagi, memperingatkannya akan kebakaran.

“Dia terus mendatanginya dan kemudian memberinya gigitan, beberapa di antaranya, dan membangunkannya. Dan Griffin berkata, ‘Apa yang terjadi?’. Dan begitu dia berbalik, tidak diragukan lagi dia harus pergi. Dia harus pergi dengan cepat,” kata Nicole kepada WFLA.

“Mungkin pengalaman terburuk dalam hidup saya tidak bisa bersama orang yang paling Anda cintai ketika ada sesuatu yang terjadi pada mereka yang tidak dapat Anda lakukan,” tambahnya.

Meski penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, keluarga tersebut kehilangan total rumahnya. Meski mengalami kerugian materi, Nicole menekankan nilai pemikiran cepat dan kesetiaan Macho yang tak tergantikan.

“Semua hal itu hanyalah benda, dan beberapa di antaranya memang penting. Memang benar, tapi pada akhirnya, semuanya bisa tergantikan. Dia tidak bisa tergantikan, anjingku tidak bisa tergantikan, dan aku tidak ingin hal itu mengakibatkan apa pun selain ini,” ungkapnya.

Dalam menghadapi kesulitan, komunitas telah mendukung keluarga Evans, menyiapkan GoFundMe untuk membantu membangun rumah mereka. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Penganut Saksi Yehuwa Menuntut Negara karena Menerima Transfusi Darah yang Menyelamatkan Nyawa di Luar Kehendaknya

EtIndonesia. Seorang Saksi Yehuwa atau Jehovah’s Witnesses telah membawa negara Spanyol ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa karena memberinya transfusi darah selama operasi yang bertentangan dengan keinginannya.

Rosa Edelmira Pindo Mulla, seorang wanita Ekuador yang tinggal di Spanyol, mengaku menjadi korban “paternalisme medis”, karena kewarganegaraan dan agamanya.

Pada tahun 2017, setelah serangkaian pemeriksaan kesehatan, wanita berusia 53 tahun itu disarankan menjalani operasi. Pada tahun 2018, sebelum prosedur, Pindo Mulla diberikan tiga dokumen yang harus diisi – surat perintah terlebih dahulu, surat kuasa jangka panjang, dan formulir informed consent.

Dia mengaku telah secara spesifik menyebutkan dalam ketiganya bahwa dia adalah seorang Saksi Yehuwa dan bahwa dia menolak menerima transfusi darah apa pun (darah, sel darah merah, sel darah putih, trombosit atau plasma), bahkan dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Setelah menderita pendarahan yang mengancam jiwa selama operasi, dia menerima transfusi darah, dan dia telah mencari keadilan sejak saat itu…

Pada bulan Maret 2020, Rosa Edelmira Pindo Mulla mengajukan permohonan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), yang mengatur tentang pelanggaran Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia di 46 negara yang meratifikasinya. Dia sebelumnya mencari keadilan di pengadilan Madrid, dan di Mahkamah Konstitusi Spanyol, namun kasusnya dibatalkan oleh keduanya.

Pemerintah Spanyol diberitahu tentang kasus kontroversial ini pada bulan Maret 2021, dan pada musim panas tahun lalu, Kamar yang menangani kasus tersebut melepaskan yurisdiksinya dan mendukung Kamar Agung. Hal semacam ini terjadi karena kurangnya yurisprudensi atau perlunya kajian lebih mendalam.

Kasus ini telah menjadi berita utama dan memicu kontroversi selama bertahun-tahun, karena sifatnya yang rumit dan masalah etika. Ada yang berpendapat bahwa sikap wanita terhadap orang yang menyelamatkan nyawanya, meskipun bertentangan dengan keinginannya, adalah salah, ada pula yang berpendapat bahwa keinginan siapa pun, betapa pun ekstremnya, harus dihormati selama tidak berdampak pada orang lain.

Yang lebih rumit lagi, catatan peristiwa yang terjadi pada bulan Juni 2018 tidak begitu jelas. Misalnya, wanita tersebut mengaku telah secara khusus menyatakan dengan jelas baik secara tertulis maupun saat berbicara dengan staf rumah sakit bahwa dia dengan tegas menentang transfusi darah karena alasan agama, bahkan dengan mengorbankan nyawanya. Namun, setelah operasi, dia dipindahkan ke rumah sakit di Madrid, karena komplikasi berupa pendarahan. Dia mengaku telah memberi tahu dokter baru tentang keinginannya mengenai transfusi darah, namun mereka tidak menghormatinya

Di sisi lain, pihak rumah sakit mengklaim bahwa, mengingat situasi Rosa Edelmira Pindo Mulla saat itu, ahli anestesi menghubungi hakim yang bertugas untuk meminta bimbingan, dan mereka mengizinkan intervensi medis atau bedah apa pun yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Masalahnya adalah Rosa telah memberikan persetujuannya untuk melakukan intervensi medis apa pun, kecuali transfusi darah.

“Situasi ini menuntut respons yang sangat cepat,” tegas Nicolas Martínez, perwakilan Pemerintah Spanyol, namun pengacara Rosa menyatakan bahwa dia adalah korban.

“Seorang imigran Amerika Selatan yang berbicara bahasa Spanyol dengan aksen tertentu, dan anggota Saksi Yehuwa, yang sering menjadi sasaran prasangka dan stereotip, Pindo Mulla adalah sasaran empuk paternalisme medis ini,” kata pengacara wanita tersebut, sambil menambahkan bahwa semua yang dia inginkan adalah “diperlakukan sesuai dengan hati nuraninya”.

Kamar Agung Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa saat ini sedang mempertimbangkan dan hukuman diperkirakan akan dijatuhkan dalam beberapa bulan ke depan.(yn)

Sumber: odditycentral

Terpilihnya William Lai Ching-te Menunjukkan Upaya PKT Mempengaruhi Hasil Pemilu Taiwan Adalah Kontraproduktif

0

 oleh Ning Haizhing dan Luo Ya

Hasil pemilihan umum Taiwan pada 13 Januari 2024 menunjukkan William Lai Ching-te dan Hsiao Bi-khim dari Partai Progresif Demokrat (DPP) terpilih sebagai presiden dan Wakil Presiden Republik Tiongkok yang ke-16. Terpilihnya mereka juga menunjukkan Partai Progresif Demokratik telah berkuasa selama tiga periode berturut-turut. Dengan latar belakang menurunnya hubungan Tiongkok – AS dan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan, hasil pemilu Taiwan kali ini lebih menarik perhatian komunitas internasional. Itu juga sebabnya Partai Komunis Tiongkok terus melakukan upaya untuk mempengaruhi pemilu ini. Dua orang ahli langsung mengutarakan pendapatnya mengenai dampak dari hasil pemilu Taiwan ini terhadap urusan dalam negeri Taiwan, hubungan lintas selat, hubungan Tiongkok – AS, dan hubungan Taiwan – AS.

Hasil pemilu menggembirakan, upaya PKT mempengaruhi pemilu justru kontraprodukstif

Feng Chongyi, seorang profesor madya Universitas Teknologi Sydney mengatakan kepada The Epoch Times pada 13 Januari, bahwa hasil pemilu ini memberikan kelegaan bagi mereka yang memperhatikan situasi Taiwan akhir-akhir ini.

“Ini adalah pilihan bijak dari seluruh rakyat Taiwan,” katanya.

Penulis dan komentator independen Cai Shenkun juga mengatakan kepada The Epoch Times pada hari yang sama bahwa hasil pemilihan presiden Taiwan tahun 2024 pada dasarnya konsisten dengan jajak pendapat sebelumnya dan ekspektasi umum, yang menunjukkan bahwa Taiwan akan melangkah lebih jauh di jalan menuju kebebasan dan demokrasi.

Hasil pemilu ini jelas menjadi yang paling tidak ingin dilihat oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang telah menggunakan metode baru untuk melakukan intervensi dalam pemilu di Taiwan. Selain dengan intimidasi militer, PKT juga secara rutin menyebarkan informasi palsu untuk memanipulasi opini publik, mengirim pesawat militer mengelilingi Pulau Taiwan, menyuap politisi, dan menerbangkan balon yang memasuki wilayah udara Taiwan. Bahkan masih ada 5 balon udara yang terbang di udara Taiwan sampai kurang dari 24 jam menjelang pemungutan suara pemilihan presiden berlangsung.

Cai Shenkun mengatakan bahwa campur tangan PKT secara terang-terangan atau terselubung dalam pemilu ini jauh lebih serius dari sebelumnya. Mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahkan berperan sebagai juru bicara PKT. Sebelumnya ia mencoba untuk menggabungkan tim dari Terry Gou, Ko Wen-je dan Hou Yu-ih, tapi akhirnya gagal. Kemudian, ketika menerima wawancara eksklusif dengan media Jerman, ucapannya dalam membahas mengenai hubungan lintas selat dan pernyataannya bahwa (Taiwan) perlu menaruh kepercayaan kepada Xi Jinping cukup mengejutkan komunitas internasional dan tentunya pemilih Taiwan. Bahkan membuat kandidat presiden usungan KMT langsung mengklarifikasi bahwa itu bukan suara KMT kecuali pribadi Ma. Ma Ying-jeou yang tadinya mungkin ingin membantu pengangkatan suara KMT dalam pemilu, malah berdampak menjatuhkan. 

Cai Shenkun berpendapat bahwa PKT cenderung untuk mendukung kekuatan dari partai berwarna biru (Kuomintang) dan putih (Partai Rakyat Taiwan). Untungnya, siapapun yang didukung oleh PKT pasti akan menerima nasib sial. Hampir semua partai politik dan politisi yang berkolusi dengan PKT pasti ditinggalkan oleh para pemilih Taiwan.

Feng Chongyi mengatakan bahwa tindakan yang diambil oleh PKT dalam mempengaruhi hasil pemilu Taiwan selalu menjadi kontraproduktif. “Mereka berhadapan dengan mayoritas rakyat Taiwan yang tidak mau menerima kendali rezim komunis atas Taiwan. Ini adalah dasar utama mengapa rakyat menolak PKT”. Namun, dirinya percaya bahwa penting untuk dicatat karena PKT tidak akan meninggalkan campur tangan dan masih akan terus melakukan intimidasi terhadap Taiwan di masa mendatang.

Taiwan adalah garis depan kubu demokrasi, penguasa baru menghadapi tantangan PKT

Selat Taiwan selalu menjadi salah satu titik panas geopolitik utama dunia. Setelah Partai Progresif Demokratik berkuasa pada tahun 2016, Partai Komunis Tiongkok secara signifikan meningkatkan tekanan ekonomi, militer, dan diplomatiknya terhadap Taiwan. Khawatir dengan kemenangan Partai Progresif Demokratik yang bersikap keras terhadap PKT, sebelum pemilihan umum, PKT terus mengintimidasi rakyat Taiwan dengan mengatakan bahwa ini adalah pemilu yang memilih antara “perdamaian” dan perang.

Menjelang pemilihan presiden dan legislatif Taiwan, Dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan diplomat senior Partai Komunis Tiongkok Liu Jianchao di Kementerian Luar Negeri AS pada 12 Januari. Antony Blinken memperingatkan Beijing agar tidak menggunakan pemilu Taiwan sebagai alasan untuk mengacaukan stabilitas Selat Taiwan.

Feng Chongyi berpendapat bahwa Amerika Serikat saat ini tidak ingin membuka medan perang baru di Asia-Pasifik, sehingga William Lai Ching-te tidak perlu lagi mengupayakan kemerdekaan Taiwan secara hukum, karena pada kenyataannya, Republik Tiongkok sudah menjadi negara merdeka dengan sistem politik yang mandiri dan berdaulat. “Taiwan akan mengikuti garis dasar dalam mempertahankan status quo. Apa lagi Wakil Presiden Hsiao Bi-khim sebelumnya adalah perwakilan Republik Tiongkok di Amerika Serikat, dan ia sudah memiliki kontak mendalam dengan Amerika Serikat. Sehingga tidak akan timbul kesalahan pahaman di bidang diplomatik yang berarti”.

Dia mengatakan pemilu Taiwan dan situasi di Selat Taiwan perlu dilihat dalam kerangka Perang Dingin global kedua. Perang Dingin kedua adalah konfrontasi antara kubu demokrasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan kubu otoriter yang dipimpin oleh Tiongkok. Partai di Taiwan berwarna hijau ini termasuk dalam kubu demokrasi dan merupakan garda depan untuk mengekang perluasan rezim otoriter Partai Komunis Tiongkok.

“Keberhasilan atau kegagalan demokrasi dan kebebasan Taiwan serta hidup matinya Taiwan berkaitan erat dengan seluruh kubu demokrasi internasional. Oleh karena itu Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan bahkan Uni Eropa tidak akan tinggal diam. DPP jauh lebih tegas dalam upaya membela sistem demokrasi Taiwan dibandingkan dengan baik Partai Rakyat Taiwan mau pun Kuomintang. Oleh karena itu kemenangan DPP sudah dapat kita tebak dan juga membawa kelegaan bagi kita semua, karena dapat menghindari munculnya risiko yang tak terduga,” ujar Feng Chongyi.

Feng Chongyi berpendapat bahwa dari sudut pandang penghidupan dan diplomasi masyarakat dalam negeri Taiwan, kebijakan yang akan diusung presiden baru William Lai tidak akan ada banyak masalah. Namun kesulitannya terletak pada bagaimana menghadapi tantangan Partai Komunis Tiongkok.

“Meskipun Xi Jinping yang mengobarkan perang Selat Taiwan. Kemampuan mereka dalam menghadapi krisis itu belum tentu bisa dinilai lemah tak teruji, karena tidak ada alasan bagi dunia demokrasi untuk tidak mendukung Taiwan. Yang jelas apa yang kita bahas sekarang hanyalah dari konsep politik,” kata Feng.

Feng Chongyi menjelaskan, bahwa jika perang benar-benar berkobar, itu akan sama seperti Ukraina yang diinvasi oleh Rusia, akan tergantung pada sejauh mana dukungan AS. Padahal Amerika Serikat juga akan mengadakan pemilu pada 2024, sedangkan kaum penganut isolasionisme dalam negeri sedang membayangi. Jadi jika perang terjadi di Selat Taiwan, atau Partai Komunis Tiongkok menerapkan blokade ekonomi terhadap Taiwan, maka itu sangat membutuhkan kebijaksanaan politik dari para pemimpin baru Taiwan untuk memastikan agar Taiwan dapat menerima dukungan internasional yang cukup dalam menjaga keamanan.

Cai Shenkun percaya bahwa hasil pemilu kali ini akan berdampak besar terhadap hubungan lintas selat dan mempercepat langkah keluarnya Taiwan dari Tiongkok. Hal ini akan memengaruhi hubungan AS – Tiongkok dan hubungan AS – Taiwan. Selanjutnya, bola berada di kaki PKT, ke mana bola itu akan ditendang ?  Itu tergantung dengan bagaimana PKT menghadapi terpilihnya kembali DPP,  apa jadi atau tidak, kapan dan bagaimana cara berperang patut kita cermati lebih lanjut. 

Dia percaya bahwa dengan kebuntuan yang terjadi dalam perang Rusia – Ukraina, biaya dan harga yang harus dibayar PKT untuk menyatukan kembali Taiwan dengan kekerasan menjadi lebih tinggi. jadi PKT lebih cenderung memilih untuk terus mempersulit Taiwan sebagai hukuman bagi pemilih Taiwan, ketimbang menggunakan kekerasan.

Feng Chongyi minta DPP untuk lebih memperhatikan peraihan suara generasi muda Taiwan

Sebelum pemilu, banyak anak muda yang menyatakan dukungannya terhadap capres dari Partai Rakyat Taiwan, sehingga menurangi suara dukungan untuk partai biru dan hijau. Cai Shenkun mengatakan, bahwa Ko Wen-je telah menjadi kuda hitam dalam pemilu kali ini, dan tidak menutup kemungkinan untuk bersaing dalam memperebutkan posisi presiden di masa mendatang. 

Feng Chongyi mengatakan bahwa sejak DPP berkuasa, generasi muda Taiwan menghadapi beberapa tantangan dalam hidup. Mereka tidak mampu membeli rumah dan gaji mereka tidak dapat mengimbangi harga rumah. Tetapi DPP pun tidak memiliki cara efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga generasi muda Taiwan tidak puas dengan DPP, meskipun merka juga tidak bersimpati terhadap KMT. Sehingga memberikan suaranya kepada partai “pendatang baru” Ko Wen-je yang mungkin mau mendengar suara hati mereka.

Feng Chongyi berharap setelah William Lai dan Hsio Bi-khim berkuasa, mereka bisa menaruh perhatian lebih besar untuk menyelesaikan masalah ketidakpuasan para generasi muda Taiwan.

“Karena William Lai Ching-te adalah putra dari seorang penambang, yang tentunya memiliki pengalaman pribadi tentang masalah mata pencaharian masyarakat dan ide-ide untuk memperbaikinya. Saya berharap mereka (presiden baru) dapat menyelesaikan masalah pekerjaan kaum muda Taiwan, harga perumahan dan peluang bisnis dan perkembangan industri di Taiwan, sehingga masyarakat Taiwan, khususnya generasi muda Taiwan dapat lebih mendukung DPP. Ini adalah salah satu harapan pribadi saya”, kata Feng Chongyi 

Pengalaman pemilu Taiwan patut dijadikan referensi bagi negara demokratis dunia

Pemilu Taiwan yang menjadi awal dari banyak negara yang juga akan menyelenggarakan pemilu pada 2024, telah sukses terselenggara berkat mekanisme domokrasi Taiwan yang matang, meskipun ia terus mendapatkan intimidasi dari PKT. 

Feng Chongyi percaya bahwa keberhasilan dan tertibnya penyelesaian pemilu di Taiwan dapat menjadi referensi bagi pemilu dari negara demokratis lainnya di dunia.

“Di dunia demokrasi ada konsep yaitu kemunduran demokrasi. Isinya luas sekali. Salah satunya adalah perjuangan partai akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap politik demokrasi. Misalnya, pemilih muda di Taiwan memilih Partai Rakyat Taiwan yang tidak berpeluang besar untuk menang karena tidak puas dengan kedua partai lainnya. Tidak ada satupun partai besar yang puas. Persaingan antara dua partai besar itu menempatkan kepentingan partai di atas kepentingan negara, sehingga berdampak pada kualitas politik demokrasi itu sendiri. Masalah (ini) juga terjadi di Taiwan, dan ini merupakan peringatan bagi komunitas internasional, yakni bagaimana menangani persaingan politik yang sehat dalam politik demokrasi, bukanlah dengan perjuangan hidup atau mati,” pungkasnya. (Sin)