Home Blog Page 784

Hadiah Tiga Gelang Giok Karena Telah Berbuat Baik

ETIndonesia-Ada seorang gadis kecil, namanya Yang Bao, ia sangat suka makhluk kecil, Kalo ketemu anjing atau kucing yang tak terawat, ia pasti sedih dan membawanya pulang, merawat mereka dengan teliti.

Ayah Yang Bao seorang pedagang kecil, ibunya sakit-sakitan, NAMUN MEREKA TIDAK PERNAH MENCELA YANG BAO TELAH MEMBEBANI KELUARGA, SELALU MEMBIARKANNYA MEMBAWA PULANG MAHLUK2 KECIL DAN MERAWATNYA DI RUMAH.

Hari ini, ayah dan anak pergi ke kota untuk membeli barang. Mereka melewati padang belantara. tiba-tiba sayup-sayup terdengar suara cit… cit: “Ayah, coba dengar, ada burung yang sedang menangis.”

Dengan senyum ayahnya menjawab: “Kamu jangan berpikir yang bukan-bukan. Ayo… kita segera ke kota untuk membeli barang, jika masih ada waktu, ayah akan membelikan pakaian baru untukmu, ayo… cepatlah!”

“Cit…cit…cit..cit..” suara mencicit itu berulang lagi. “Ayah,dengar kan? Burung ini pasti kesakitan, dan perlu bantuan kita. Saya tidak mau pakaian baru, hanya ingin menolong burung itu, tidak keberatan bukan?”

Ayah mengangguk tanda setuju.

Mereka menemukan burung yang luka itu. Sayap patah, dadanya robek, bulu-bulunya yang kuning menjadi merah oleh darah! Bola matanya meneteskan air mata saking pedihnya.

Ayah berkata: “Wah! Begitu parah lukanya, mungkin tidak tertolong lagi, lebih baik kita pergi saja!”

Yang Bao menangis: “Ayah mohon tunggu sejenak, saya akan cari dedaunan obat untuk menghentikan darah, siapa tahu masih bisa menyelamatkan burung itu!”

Ayahnya tidak tega menolaknya “Baiklah.”

Yang Bao menemukan daun-daunan lalu menumbuknya dengan batu sampai hancur kemudian ditempelkan ke dada dan darah itu berhenti. Ayah menyambung kembali sayap yang patah, lalu membetulkan letak sayapnya dengan dahan pohon.

Yang Bao berkata:“Terima kasih, ayah! Kita bawa pulang dan merawatnya baik-baik, ayo berangkat.”

Yang Bao menceritakan peristiwa yang terjad pada ibunya. Dengan arif sang ibu membelai kepala Yang Bao: “Meskipun usiamu masih begitu belia, tapi penuh kasih sayang, saya dan ayah merasa sangat gembira!”

Yang Bao merawat burung itu dengan telaten. Ia sediakan sangkar kayu. dan memberinya makan dengan beras yang dihaluskan atau memberinya makan serangga kecil.

Sayap yang patah dan luka di dadanya itu berangsur-angsur membaik. Anak-anak tetangga pada kagum: “Burung ini begitu elok, betapa beruntungnya seandainya ini milikku!”

Tiba-tiba sekelompok burung berdatangan. Mereka bercicit nyaring pada burung Yang Bao, dan burung itu menjulurkan lehernya mulai berkicau di hadapan mereka.

Melihat pemandangan ini, Yang Bao tahu bahwa rekan-rekan burung itu datang menyuruhnya pulang, dan setelah direnungkan sejenak, lalu Yang Bao membuka pintu sangkar itu.

Begitu burung itu keluar dari pintu sangkar, ia tidak segera terbang berlalu, bahkan dengan bulunya yang lembut mengelus perlahan wajah Yang Bao. Yang Bao membelai-belai burung itu dan dengan perlahan berkata: “Terbanglah mungil! Teman-teman pada menunggumu!”

Burung itu menganggukkan kepalanya seakan mengerti apa yang dikatakan Yang Bao, ia mengepak sayapnya, dan terbang ke langit yang jauh bersama sekelompok burung itu.

Meski Yang Bao merasa berat melepasnya, namun ia tahu akhirnya mungil itu bisa terbang bebas di angkasa luas bersama dengan rekan-rekannya, dan jauh di dalam hatinya, ia juga merasa bahagia atas kegembiraan mungil itu.

Malam hari itu, Yang Bao terus merindukan burung itu, akhirnya tertidur. Di tengah tidurnya, seorang bocah laki-laki menghampiri Yang Bao. Raut wajahnya sangat rupawan..

Tangannya menggenggam tiga buah giok putih yang terang berkilauan, dan memberi hormat pada Yang Bao: “Saya burung mungil itu, waktu itu karena tidak hati-hati, dada saya luka dipanah oleh anak-anak yang nakal, jatuh dari atas pohon dan untung saja kalian sekeluarga menyelamatkan saya. Sekarang saya datang untuk mengucapkan terima kasih, terimalah tiga gelang giok ini, saya hadiahkan pada kalian sekeluarga untuk dikenakan, semoga membawa berkah kesejahteraan untuk kalian sekeluarga.

Yang Bao menerima gelang giok itu, dan dalam sekejap si bocah laki-laki itu lenyap.

Dengan rasa terkejut Yang Bao siuman dari tidurnya. Yang Bao mendapati ternyata di tangannya menggenggam tiga gelang giok persis seperti di dalam mimpinya.

Sejak itu usaha dagang ayah Yang Bao semakin lancar, ibu yang sakit-sakitan juga sehat kembali. Yang Bao tumbuh dewasa. tetap masih penuh cinta kasih dan perhatian, baik itu terhadap sesama maupun hewan kecil.

Teman yang Egois

ETIndonesia-Ketika angin pertama musim semi menghembus bumi, bunga-bunga mekar kembali, warna cerah terlihat bersinar dengan indah. saat ini tikus tanah juga mulai keluar, dengan hidung panjang yang sensitif mengendus-ngendus bau makanan.

Ketika dia berjalan tiba di tepi peternakan, kebetulan bertemu dengan seekor tikus rumah, ketika dia mengenali teman lamanya ini dia segera melangkah maju untuk menyapa.

Tikus rumah membalas sapaannya sambil berkata, “Oh abang tikus tanah, kita sudah lama tidak bertemu seluruh musim dingin ini Anda tidak pernah muncul, saya lihat Anda sekarang sangat kurus, pasti Anda kelaparan, mari sekarang saya akan mengundang Anda makan malam yang lezat!”.

“Terima kasih, teman baikku, Saya memang sangat lapar, begitu laparnya sampai bisa makan sebuah gunung!”, ujar tikus tanah sambil mengelus-elus perutnya yang kosong.

Tikus rumah mengundang tikus tanah ke gudang makanan di tempat pertanian, di sana makanan berlimpah, cukup untuk makanan para tikus selama satu musim dingin yang panjang. Tetapi tikus rumah masih tampak langsing, hal ini cukup membuat bingung tikus tanah.

“Silakan masuk, gudang besar ini biasanya tidak ada orang, tapi makanan yang menumpuk sangat menakjubkan, makan apa pun yang Anda inginkan, jangan segan-segan!”

Tikus tanah mencium bau makanan dan seluruh pikiran seperti mimpi, air liurnya telah menetes ke tanah, sedang mempersiapkan untuk menyantap makanan lezat tersebut, tiba-tiba mendengar teriakan melengking yang sudah sangat melekat di otaknya, memecahkan udara tenang ─ ─ “Meow!”

Tikus rumah melihat tanda-tanda bahaya segera berlari menuju lubang di sudut kamar dan bersembunyi disana, dan dari belakang berteriak: “Teman lama, tempat persembunyian ini terlalu kecil, Anda tidak boleh masuk, Anda harus bersembunyi di tempat lain, tetapi Anda jangan mengatakan kepada kucing saya bersembunyi di sini! “

Tikus tanah untuk sementara tidak bereaksi, baru datang ke tempat yang asing, dan penglihatannya juga buruk, bahkan belum bisa berusaha untuk lari dan lolos, bayangan gelap segera menutupi pandangannya, seekor kucing dengan cakar segera menangkap tikus tanah dan membanting dia diatas tanah!

“Oh, binatang apa yang menjijikkan ini, bau dan kotor? Untungnya, saya sudah kenyang, sudahlah kamu pergi jauh-jauh dari rumah ini!”

Kucing setelah selesai berbicara, melepaskan tikus tanah dan membalikkan badan dengan cepat menghilang.

Tikus rumah yang bersembunyi di lobang melihat kucing telah pergi, dia segera datang, dengan wajah terkejut bertanya: “Abang tikus tanah, Kapan Anda belajar keterampilan yang satu ini, Bahkan kucing yang mempunyai julukan sebagai pemburu tikus bisa melepaskan Anda, cepat ceritakan kepada saya, tadi kucing di telinga Anda mengatakan apa kepadamu? “

Emosi tikus tanah perlahan-lahan kembali menjadi tenang, sekarang dia baru menyadari mengapa tikus rumah dengan jelas memiliki makanan segudang utuh, setelah musim dingin tapi masih tidak bisa gemuk, lalu dengan perlahan dia berkata: “Saya benar-benar tidak ada keahlian khusus, hanya mendengarkan kucing mengatakan, ‘teman yang tidak dapat saling membantu dalam masa-masa sulit, jangan peduli kepadanya lagi!’ “

Begitu selesai berkata, tikus tanah lebih tinggal di alam bebas, meninggalkan gudang penuh makanan, daripada menghadapi hal fatal kehilangan nyawa, dan meninggalkan teman egois yang dalam keadaan krisis tidak bisa membantu teman, pergi mencari makanan di alam liar.

Janin Selama 60 Tahun Tersimpan dalam Perut Seorang Nenek

0

ETIndonesia-Beberapa waktu lalu, seorang nenek asal Chili (91) awalnya mengira kalau di dalam perutnya itu ditumbuhi tumor. Saat ia memeriksakan diri ke rumah sakit, baru diketahui kalau yang berada di dalam rahimnya itu ternyata adalah sesosok “litopedhian” (Janin batu yang dihasilkan dari kehamilan) yang sudah tersimpan selama 60 tahun lamanya.

Melansir laman CNN, Estela Meléndez (91), selama bertahun-tahun ia merasakan ada sesuatu di dalam perutnya, tapi tak pernah terlintas dalam benaknya kalau itu adalah sesosok janin. Menurut penuturan dokter setempat, bahwa janin itu telah bersarang di dalam rahimnya selama 60 tahun, dan telah membatu, karena itu tidak akan membahayakan kesehatannya.

Kondisi fisik Melendez secara keseluruhan dalam keadaan baik, hanya ada sedikit gangguan pada pendengarannya, dan dalam beberapa tahun terakhir ini, jalannya juga agak lamban karena arthritis (radang sendi.)

Suatu hari ia terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit, dan setelah diperiksa dengan sinar X, dokter setempat menemukan benda asing di dalam perutnya. Setelah pemeriksaan pertama, dokter mendiagnosis kalau benda asing itu adalah tumor, sehingga perlu operasi. Namun, setelah diperiksa kembali dengan sinar X, para dokter yang menanganinya terkejut, ternyata itu bukan kanker, melainkan sesosok “janin batu”.

Melendez dan keluarganya juga merasa terkejut. Luis Meléndez, keponakannya menuturkan, sunggguh tidak bisa dibayangkan, satu sosok janin telah bersarang selama 60 tahun lamanya di dalam rahim, dan tidak merasakan kelainan atau ketidaknyamanan apa pun pada anggota badan (Melendez) meski janin itu sudah mati.

Menurut penuturan Melendez, hal itu mengingatkannya pada Manuel Gonzalez, almarhum suaminya yang meninggal pada awal Januari lalu. Ia dan almarhum suaminya berusia sama, telah menjalani hidup bersama selama 74 tahun, namun, tidak dikaruniahi anak, dan ini jugalah yang sangat disayanginya.

Selama bertahun-tahun, keluarga Melendez selalu mengharapkan punya anak sendiri, tapi sayangnya, hati Melendez tak terperihkan sedihnya ketika mengingat hal itu.

Awalnya, dokter terkait ingin melakukan operasi untuk mengeluarkan sang janin, tapi kemudian mengingat seorang wanita yang telah senja (91), risikonya akan semakin besar jika dilakukan operasi, sehingga para dokter setempat memutuskan mempertahankan kondisi seperti itu.

Terkadang akan terasa nyeri, namun sebagian besar hanya merasa tidak begitu nyaman dengan tumor itu.

Yang dimaksud dengan litopedhian adalah janin yang tinggal selama bertahun-tahun di dalam tubuh induk setelah sang janin tidak bernyawa lagi. Suatu kehamilan ektopik (kehamilan yang berkembang diluar rahim) yang perlahan-lahan membentuk deposit kalsium yang mengeras dari kematian janin. Fenomena litopedhian ini termasuk langka, dan tercatat lebih dari 300 kasus litopedhian selama 400 tahun sejarah medis.

Pada 2013 lalu, seorang wanita (82) asal Bogota, Kolumbia, memeriksakan diri ke rumah sakit setempat karena sakit perut, dan setelah diperiksa, dokter terkait melihat sesosok janin berusia 40 tahun di dalam perutnya, namun, telah membatu. Janin itu meninggal karena kehamilan ektopik (kehamilan yang berkembang diluar rahim).(Jhn/Yant)

Bagaimana Tanaman Membedakan Antara Bakteri Baik dan Buruk?

0

ETIndonesia-Tanah dipenuhi dengan bakteri dan jamur. Puluhan ribu spesies yang berbeda dapat menghuni ruang yang sama. Jadi, bagaimana tanaman yang tumbuh di tengah-tengah itu semua dapat mengetahui perbedaan antara bakteri yang baik dan yang buruk bagi dirinya?

Hormon pertahanan asam salisilat membantu untuk memilih bakteri yang hidup baik di dalam dan di permukaan akar tanaman, menjaga agar mereka tidak keluar, bakteri-bakteri baik lainnya.

“Apa yang benar-benar kita ingin mengerti adalah bagaimana tanaman menetapkan hubungan mutualistik dengan mikroba yang mereka suka, dan menghindari mikroba yang tidak mereka suka,” kata Jeffery Dangl, profesor biologi di University of North Carolina di Chapel Hill, AS, yang memimpin penelitian tersebut.

“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tanaman merangkai dan memelihara hubungan dengan komunitas mikroba yang kompleks, terdapat kemungkinan untuk memanipulasi komunitas tersebut dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman,” kata Dangl.

3 Hormon Pertahanan

Dangl dan tim penelitinya sebelumnya menunjukkan bahwa ratusan spesies bakteri hidup di dalam dan di permukaan akar tanaman pada sebuah tanaman Arabidopsis thaliana ketika tumbuh di tanah liar.

Dalam studi baru yang dipublikasikan dalam Science Express, mereka menyelidiki bagaimana komunitas-komunitas mikroba berubah ketika tanaman kekurangan hormon pertahanan yang memediasi respon imun terhadap patogen.

Ada tiga hormon yaitu: asam salisilat, asam jasmonat, dan etilen. Produksi hormon pertahanan meningkat ketika sistem kekebalan tubuh tanaman mendeteksi pathogen (bakteri penyebab penyakit), dan mereka selalu hadir pada tingkatan tertentu. Karena tiga sistem hormone sebagian dapat mengimbangi satu sama lain ketika terjadi malfungsi di salah satu sistem, sehingga sulit untuk memancing keluar fungsi yang tepat dari masing-masing hormon.

Para peneliti membuat percobaan untuk menganalisis komunitas mikroba pada tanaman yang kehilangan kombinasi yang berbeda dari ketiga hormon tersebut. Tanaman yang kehilangan ketiga hormon itu gagal bertahan hidup di tanah liar, namun mereka tetap dapat hidup dengan hanya kehilangan satu atau dua hormon. (Osc/Yant)

Bertambah 49.509 Kasus, Total Terkonfirmasi COVID-19 Tembus Lebih 3 Juta kasus

ETIndonesia- Data yang disampaikan oleh Satgas Penanganan COVID-19 per 22 Juli 2021 melaporkan penambahan 49.509 kasus terkonfirmasi COVID-19.

Laporan ini mencatatkan total secara kumulatif di Indonesia tembus 3.033.339 kasus. 

Adapun angka kesembuhan harian sebanyak 36.370 orang, sehingga secara kumulatif berjumlah 2.392.923 orang.

Rincian harian penambahan kasus terkonfirmasi positif antara lain Jawa Barat 10.499 kasus dan kumulatifnya 547.255 kasus, diikuti DKI Jakarta menambahkan 7.058 kasus dan kumulatifnya 770.487 kasus.

Adapun Jawa Timur 6.625 kasus dan kumulatifnya 259.729 kasus, Jawa Tengah 5.371 kasus dan kumulatifnya 338.852 kasus serta Banten 3.333 kasus dan kumulatifnya 97.985 kasus. (asr)

Kematian Akibat COVID-19 dalam Sehari 1.449 Kasus, Laporan Tertinggi Selama Pandemi

ETIndonesia – Data yang disampaikan oleh Satgas Penanganan COVID-19 per 22 Juli 2021 menunjukkan dalam sehari sebanyak 1.449 Kasus kematian. Total kematian secara keseluruhan di Indonesia 79.032 kasus.

Rinciannya 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi di Jawa Tengah berjumlah 402 kasus dan kumulatifnya 15.766 orang. Adapun Jawa Timur 270 kasus dan kumulatifnya 17.135 kasus, DKI Jakarta 194 kasus dan kumulatifnya 10.974 kasus, Jawa Barat 141 kasus dan kumulatifnya 7.752 kasus dan DI Yogyakarta 88 kasus dan kumulatifnya 2.683 kasus.

Sedangkan jumlah kumulatif spesimen mencapai 24.114.054 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 5.778.060 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 16.651.724 spesimen.

Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 35,05% dan positivity rate spesimen mingguan (11 – 17 Juli 2021) di angka 38,92%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 431 spesimen. 

Jumlah orang yang diperiksa per 22 Juli ada 228.702 orang dan kumulatifnya 16.381.056 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 13.347.717 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 179.193 orang. (asr)

Penelitian Jerman Terhadap Sekuela Akibat COVID-19 — Sel Darah Mengalami Perubahan Jangka Panjang

0

NTD

Banyak pasien yang sembuh dari terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19) masih menghadapi gejala sisa jangka panjang. Sebuah tim penelitian di Jerman menemukan bahwa sel darah pasien yang terinfeksi, termasuk sel darah merah dan sel darah putih telah mengalami perubahan baik ukuran maupun kelenturan jangka panjang. Hal tersebut yang kemudian dicurigai sebagai penyebab dari timbulnya gejala sisa

Takipnea, kelelahan dan sakit kepala adalah gejala sisa dari banyak pasien yang sembuh dari terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19), dan gejala ini dapat berlangsung selama beberapa bulan.

Untuk mempelajari kemungkinan penyebab gejala sisa, tim ilmuwan Jerman Institut Max-Planck melakukan studi banding melalui 4 juta lebih sel darah milik 55 orang dari pasien yang terinfeksi parah, pasien sembuh, dan orang sehat.  Mereka menemukan bahwa meskipun pasien yang terpapar COVID-19 sudah sembuh, tetapi sel darah merah, putih mereka telah mengalami perubahan yang signifikan dan berjangka panjang.

Kepala institut tersebut Jochen Guck mengatakan : “Sifat fisik sel tentu saja terkait dengan kemampuannya untuk bersirkulasi di dalam tubuh, dan salah satu gejala yang muncul pada gejala sisa penyakit COVID-19 adalah terjadi kelelahan pada pasiennya. Ini mungkin terkait erat dengan sel-sel darah tidak dapat berfungsi secara normal, karena tidak dapat lagi bersirkulasi dengan lancar ke dalam paru-paru atau organ lainnya”.

Sel darah merah normal sangat lunak dan memiliki bentuk cakram cekung ganda dengan deformabilitas jangka panjang, sehingga dapat membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh penjuru tubuh melalui kapiler. 

Namun demikian, sebagian besar sel darah merah pasien yang terinfeksi berubah menjadi bentuk bulat dan tidak lagi memiliki deformabilitas yang diperlukan. Hal ini mungkin yang menjadi penyebab penyumbatan sirkulasi darah pasien, trombosis, dan penyumbatan pembuluh darah.

Untuk kepentingan penelitian ini, tim juga telah mengembangkan metode analisis baru yang disebut “Teknologi Sel Deformasi Waktu Nyata” (real-time deformability cytometry. RT-DC) yang memungkinkan sel darah diangkut dengan cepat dalam tabung sempit, meregangkan sel darah putih dan sel darah merah dalam prosesnya, dan merekamnya dengan kamera berkecepatan tinggi. Kemudian menggunakan perangkat lunak untuk menentukan jenis sel dan ukuran serta tingkat deformasinya.

Ilmuwan Martin Kraeter mengatakan : “Metode baru inilah yang memungkinkan kita untuk merekam hingga seribu sel per detik dan mengukur sifat mekaniknya. Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya yang mengukur 100 sel per jam, metode ini 36.000 kali lebih cepat”.

Tim penelitian percaya bahwa teknologi baru ini dapat digunakan dalam diagnosis epidemi, yang melanda atau sebagai sistem peringatan dini untuk virus yang belum dikenal. Penemuan baru perubahan sel darah dapat digunakan sebagai target terapi baru, seperti pengembangan obat untuk menyesuaikan ukuran dan kekerasan sel agar peredaran darah lebih lancar. (hui)

Pakar Ragukan Vaksin Buatan Tiongkok untuk Melawan Varian Delta, Menyerukan Booster dengan Vaksin Luar Negeri

0

Chen Ting

Kemanjuran vaksin COVID-19 yang diproduksi di Tiongkok dipertanyakan. Banyak orang-orang di sejumlah negara yang menerima dua dosis lengkap vaksin Tiongkok, tetapi masih banyak kasus kematian. Media asing menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Tiongkok tidak tinggi. Sedangkan efektivitas terhadap varian virus Delta semakin berkurang. Banyak ahli mengingatkan bahwa vaksin dari negara lain harus digunakan sebagai booster sesegera mungkin.

Efikasi vaksin buatan Tiongkok dipertanyakan oleh pakar luar negeri. Dr. Amesh Adalja, peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, mengatakan kepada VOA: “Apa yang kami lihat adalah bahwa vaksin Tiongkok tampaknya tidak efektif seperti vaksin yang diproduksi oleh Modena, Pfizer, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca..”

Sebelum munculnya varian Delta, vaksin Sinopharm dan Sinovac yang diproduksi dari virus tidak aktif, jauh lebih tidak efektif daripada vaksin yang saat ini dikembangkan di negara-negara Barat. 

Sebuah penelitian di Brasil menemukan bahwa efikasi vaksin Sinovac untuk mencegah infeksi virus serendah 50,4%. Angka ini mendekati ambang batas minimum 50% yang diakui oleh para ahli kesehatan masyarakat, hampir tidak dapat dianggap sebagai vaksin yang efektif. Sebaliknya, tingkat efikasi vaksin Pfizer adalah sekitar 97%. Ketika menghadapi virus mutan, efikasi vaksin Tiongkok bahkan lebih mencurigakan.

Dr Adalja menambahkan, Walaupun vaksin Tiongkok telah disetujui oleh WHO, pihaknya belum melihat data lengkap vaksin Tiongkok. Mereka belum mempublikasikan data fase ketiga dalam jurnal peer-review. Akan tetapi,  pihaknya juga belum bisa menemukan melalui beberapa data informal bahwa vaksin Tiongkok tidak efektif, yang mungkin mendorong mereka untuk memberikan suntikan booster.”

Jin Dongyan, seorang profesor Fakultas Biomedis di Fakultas Kedokteran Li Ka-shing Universitas Hong Kong dan seorang ahli virologi, mengatakan kepada VOA, bahwa efikasi vaksin Tiongkok terhadap varian virus mungkin turun di bawah 50%. Angka  itu adalah “ sangat mendesak” untuk ditindaklanjuti dengan suntikan booster.

Jin Dongyan lebih lanjut mengatakan: “Titer antibodi penetral yang diproduksi oleh vaksin domestik Tiongkok lebih rendah daripada vaksin Pfizer dan Modena…sekitar 10 hingga 20 kali lebih rendah.”

Dia bahkan menambahkan, beberapa vaksinator Tiongkok, “tidak ada antibodi sama sekali.” Masalah ini lebih sering terjadi pada orangtua, dan vaksin Sinopharm tampaknya lebih serius daripada vaksin Sinovac. Selain itu, masih belum diketahui berapa lama vaksin Tiongkok akan bertahan.

Pada akhir Juni, “New York Times” melaporkan bahwa meskipun 50% hingga 70% dari populasi Seychelles, Chili, Bahrain, Mongolia dan negara-negara lain yang terutama bergantung pada vaksin Tiongkok telah menyelesaikan dua dosis vaksinasi, mereka termasuk di antara teratas di dunia, tetapi mereka juga termasuk dalam 10 negara dengan wabah terburuk.

Baru-baru ini, petugas kesehatan di Indonesia dan Thailand telah divaksinasi dengan dua dosis vaksin Tiongkok. Akan tetapi, masih dilaporkan terjadinya kasus kematian yang dikonfirmasi. Kedua negara sedang mempertimbangkan untuk memberikan dosis ketiga vaksin merek lain kepada petugas kesehatan. Hongaria, yang paling awal dan paling bergantung pada vaksin Tiongkok di Uni Eropa, juga bersiap untuk pemberian dosis ketiga.

Jin Dongyan mengkritik bahwa meskipun vaksin mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech terbukti lebih efektif melawan COVID-19, otoritas Tiongkok belum menyelesaikan persetujuan produk “Comirnaty” untuk waktu yang lama. 

Jin Dongyan mengkritiknya, sebagai penundaan prosedur administrasi untuk melindungi pangsa pasar vaksin Tiongkok.

Jin Dongyan menegaskan: “Seharusnya sudah disetujui sejak lama. Model palsu seperti itu hanya menunda waktu. Ini sebenarnya tidak ada artinya. Vaksin Comirnaty telah disetujui di mana-mana di dunia, dan itu pasti lebih baik daripada semua vaksin yang ada di Tiongkok. .. Efikasi akan lebih efektif. Itu hanya bermain-main dengan prosedur administrasi. Mereka takut berdampak pada vaksin dalam negeri.” (hui)

Host TV AS Terinfeksi Virus Varian Delta, Walaupun Sudah Divaksinasi dengan 2 Dosis

Tong Yijia


Laporan Fox News dan banyak laporan media AS lainnya menyebutkan Catt Sandler, seorang mantan Host media entertainment E! di Amerika Serikat, memposting foto berbaring di tempat tidur di IG pada 14 Juli.

Ia memberitahukan kepada penggemarnya: “Saya menyelesaikan vaksinasi, tetapi saya masih mendapatkan terinfeksi. Saya katakan kepada kalian bahwa epidemi ini masih belum berakhir .”

Sandler mengatakan bahwa virus Delta yang kejam sangat menular. Karena dia harus merawat seorang yang dia kira hanya menderita flu, sehingga memang dia memiliki kontak dekat dengan virus itu. “Tapi saya memakai masker dan sudah menyelesaikan 2 dosis vaksin. Saya berpikir saya akan baik-baik saja.”

Sandler menggambarkan kondisinya bahwa dia masih terinfeksi setelah divaksinasi 2 dosis vaksin. Pada hari di memposting, dia mengalami demam selama 2 hari.

Pada saat yang sama, kepalanya sangat sakit, di matanya seperti keluar cairan yang aneh, dan tubuhnya sangat lelah, dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk bangun dari tempat tidur.

Dia mengingatkan mereka yang telah divaksinasi lengkap: “Tolong jangan melonggarkan kewaspadaan Anda dan memakai masker di dalam ruangan atau di tempat umum.”

Ia juga menulis : “Saya bukan ahli medis, tetapi saya harus memberitahu Anda bahwa divaksinasi tidak berarti mendapatkan kekebalan penuh.”
Sandler mengatakan bahwa vaksin dapat mengurangi tingkat keparahan dan kematian, tetapi masih mungkin terjadi infeksi, jadi kita harus terus melindungi diri kita sendiri. (hui)