Home Blog Page 786

“Rag Doll” Film yang Menggambarkan Penderitaan Anak-Anak Yatim Tiongkok di Bawah Penganiayaan Rezim Komunis Menang Telak di Leo Awards

Kisah seorang gadis kecil yang bertekad menggunakan keajaiban seni untuk menghidupkan kembali ibunya, itu setelah ibunya dibunuh karena keyakinannya di Tiongkok Komunis, menyapu kategori animasi di Leo Awards tahun 2021, yang mengakui keunggulan dalam industri film dan televisi British Columbia.

“Rag Doll,” sebuah film pendek animasi stop-motion yang menyoroti penderitaan anak-anak yatim piatu Tiongkok menderita di bawah penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), memenangkan Program Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, Penyutradaraan Seni Terbaik, dan  Penulisan Naskah Terbaik dalam kategori Program Animasi pada upacara penghargaan tersebut, yang  dilaksanakan secara virtual pada  7 Juli.

Empat tahun dalam pembuatan, film tersebut menceritakan kisah Yingying, seorang gadis berusia 5 tahun yang ibunya dibunuh dalam kampanye penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok -PKT- yang sudah berjalan lama terhadap praktisi Falun Dafa, meninggalkan Yingying sendirian di jalan-jalan di utara Tiongkok, menggunakan dan menciptakan seni, salah satu hadiah yang ditinggalkan ibunya, untuk bertahan hidup.

“Film ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata,” kata sutradara Leon Lee dalam pidato penerimaan. 

Filmmaker yang berbasis di Vancouver tersebut, juga memenangkan Peabody Awards yang bergengsi pada tahun 2014 untuk film dokumenternya “Human Harvest” mengenai industri panen organ ilegal di Tiongkok. 

Perusahaan Flying Cloud Productions milik Leon Lee berfokus pada pembuatan film yang memaparkan kejahatan-kejahatan Tiongkok terhadap kemanusiaan.

Kisah mengerikan Luna Huang inilah yang mendorong Leon Lee untuk membuat film tersebut. Ibu Luna Huang, Luo Zhixiang, disiksa sampai mati saat hamil tiga bulan pada tahun 2003 dalam penganiayaan brutal terhadap praktisi Falun Gong, yang diluncurkan oleh Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1999 dan berlanjut hingga saat ini.

Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah sebuah disiplin peningkatan-diri tradisional Tiongkok  yang terdiri dari lima latihan meditasi bersama dengan ajaran moral berpusat pada prinsip-prinsip Sejati, Baik dan Sabar. 

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok saat itu, Jiang Zemin, memerintahkan pemberantasan Falun Gong setelah jumlah praktisi Falun Gong melampaui jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok, mengklaim Falun Gong adalah “ancaman bagi stabilitas negara.”

Sementara Luna Huang tinggal bersama kakek-neneknya, ayah Luna Huang, yang sebelumnya dipenjara karena berlatih Falun Dafa, melarikan diri ke Thailand. Luna Huang bergabung dengan ayahnya di Thailand setahun kemudian. 

Namun demikian, mereka berdua ditahan dan hampir dideportasi kembali ke Tiongkok oleh pihak-pihak berwenang Thailand, karena mereka berpartisipasi dalam sebuah unjuk rasa damai di depan Konsulat Tiongkok. 

Beruntung bagi mereka,  pemerintah Selandia Baru mengeluarkan visa khusus dan mereka dapat pindah ke Auckland. Hal itu terjadi pada tahun 2006, ketika Luna Huang baru berusia 4 tahun.

Leon Lee mengatakan, ia ingin membawa ke pemirsa menyaksikan kekejaman kehidupan nyata yang jarang terlihat  yang menimpa anak-anak praktisi Falun Gong setelah kejadian penganiayaan tersebut, ketika orang tua anak-anak tersebut dipenjara dan anak-anak mereka ditinggalkan sendirian atau menjadi yatim piatu.

“Saya ingin membuka mata orang-orang mengenai apa yang terjadi pada anak-anak seperti Luna Huang dengan cara yang melampaui bahasa, kebudayaan, dan usia,” kata Leon Lee di situs web Films for Freedom. 

“Itulah mengapa saya menulis Rag Doll tanpa dialog dan mengaturnya dalam sebuah  dunia animasi stop-motion. Pemirsa seperti berada di dalam imajinasi anak-anak, yang merupakan sebuah tempat ajaib penuh harapan bahwa semua orang di bumi dapat berhubungan dengan hal tersebut.”

Leon Lee mengatakan, ia berharap bahwa film tersebut, dibuat bersama dengan pemenang Academy Award Martin Meunier dan animator veteran Richard Kent Burton, juga dapat mengingatkan orang-orang bahwa harapan, imajinasi, dan tekad lebih kuat daripada  pentungan polisi atau kekerasan yang disponsori negara.

Luna Huang, yang kini mendekati usia 20 tahun, mengatakan bahwa kisah Yingying sangat menyentuh hatinya. 

“’Rag Doll’ adalah sebuah kisah yang menyayat hati yang mewakili kebenaran dingin yang dihadapi oleh banyak anak di Tiongkok. Saya merasakan rasa kekeluargaan yang mendalam dengan karakter utama karena kami berdua kehilangan seseorang yang begitu penting dan tidak tergantikan, yaitu ibu kami, karena penganiayaan yang mengerikan,” kata Luna Huang.

“Saya ingin memberitahu anak-anak seperti saya yang tanpa orang tua di Tiongkok untuk bertahan sedikit lebih lama dan jadilah orang baik. Saya juga berharap polisi di Tiongkok akan berhenti menganiaya praktisi Falun Gong. Jangan membuat lebih banyak anak  menderita kehilangan seorang ibu,” ujarnya. 

Leon Lee mengatakan, dalam pidato penerima penghargaannya bahwa anak-anak  praktisi Falun Dafa juga menjadi sasaran kerja paksa.

Ia juga mengatakan : “Film ini disebut ‘Rag Doll’ karena sebuah merek boneka terkenal dari Italia sebenarnya dibuat di kamp kerja paksa Tiongkok oleh anak-anak yang orang tuanya  dianiaya. Jadi saya harap anda memiliki kesempatan untuk menonton film di ragdollfilm.com dan membantu menjelaskan penderitaan mereka.”

“Rag Doll” juga secara resmi terpilih untuk empat festival film yang memenuhi syarat Oscar, termasuk Festival Film Internasional LA Shorts, Festival Film Hollyshorts, dan Festival Film Foyle. (Vv)

Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Isoman Saat Kena COVID-19 Versi Satgas Penanganan Covid-19

ETIndonesia- Isolasi mandiri menjadi cara yang mesti dilakukan jika masyarakat terpapar virus COVID-19 yang tanpa gejala atau bergejala ringan. Perlu dipastikan agar isolasi mandiri dilakukan secara benar.

Saat ini pemerintah telah menyediakan tempat isolasi terpusat dengan total lebih dari 20 ribu tempat tidur di Pulau Jawa dan Bali.

Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, maka masyarakat dapat melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah masing-masing.

“Perlu ditekankan syarat kasus positif yang dapat melakukan isolasi mandiri ialah hanya untuk kasus yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, Kamis (15/7/2021) dalam keterangannya.

Terdapat sejumlah prosedur yang harus diperhatikan, baik sebelum dan saat prosedur isolasi mandiri dilakukan. Pertama, mempersiapkan stok obat-obatan dasar seperti Vitamin C, D, Zn atau jenis obat-obatan lain sesuai anjuran dokter. Mempersiapkan alat-alat kesehatan dasar seperti termometer atau pengukur suhu dan oxymeter atau pengukur saturasi oksigen.

“Mempersiapkan masker dan cairan desinfektan yang dapat terbuat dari air dengan sabun/detergen dalam jumlah cukup,” kata Prof. Wiku.

Dia pun menambahkan, perlu disediakan ruangan terpisah yang tidak terakses oleh anggota keluarga lainnya dan mempersiapkan daftar kontak orang terdekat dan terpercaya maupun hotline penting untuk perbantuan saat darurat.

Kemudian hal yang harus diperhatikan prosedur isolasi mandiri dilakukan yaitu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan berolahraga 3-5 kali seminggu, makan makanan bergizi seimbang, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. Pengelolaan sampah dan limbah harian harus dilakukan dengan hati-hati oleh pendamping, minimal menggunakan APD.

“Barang habis pakai harus disimpan dalam wadah tertutup sedangkan barang tidak habis pakai harus dibersihkan terpisah dengan barang yang digunakan oleh anggota keluarga lainnya,” ujarnya.

Prof. Wiku juga mengingatkan, perlu dilakukan desinfeksi rutin khususnya kepada alat-alat rumah tangga yang sering disentuh contohnya gagang pintu, keran, toilet, wastafel, saklar, meja, kursi. Sirkulasi udara dan pencahayaan juga harus diperhatikan.

Sebisa mungkin melakukan pencatatan mandiri terkait perkembangan setiap gejala dan kondisi tubuh seperti suhu tubuh, laju napas, maupun saturasi oksigen per harinya dengan alat kesehatan yang dimiliki, untuk memudahkan proses pencatatan yang akurat oleh petugas puskesmas yang mengawasi.

Pastikan isolasi mandiri dilakukan minimal 10 hari untuk kasus tanpa gejala dan 10 hari untuk kasus dengan gejala ringan dengan tambahan 3 hari dalam keadaan tanpa gejala.

Jika terjadi kondisi memburuk yang umumnya ditandai dengan gejala demam, batuk, sesak, napas cepat dengan frekuensi >30x/menit, Prof Wiku menegaskan, maka segera hubungi nomor darurat dan layanan dokter atau petugas puskesmas setempat.

“Pastikan protokol kesehatan saat memobilisasi pasien ke puskesmas atau rumah sakit diterapkan secara ketat, menggunakan ambulans milik pemerintah setempat dengan petugas yang mengenakan APD secara lengkap,” kata Prof. Wiku. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=H4ziS_OIbEk

13 Orang Tewas dalam Ledakan Bus Pakistan yang Membawa Penumpang Para Insinyur Tiongkok

oleh Zhou Ziheng

Sebuah ledakan terjadi pada Rabu, 14 Juli 2021 yang menyebabkan bis jatuh ke dalam lembah yang cukup dalam di Pakistan utara, menewaskan sedikitnya 13 orang penumpangnya, termasuk 9 orang warga negara Tiongkok. Pejabat Pakistan menyatakan bahwa ledakan pada bus itu tampaknya tindakan sabotase

Media Reuters mengutip informasi yang disampaikan oleh seorang pejabat tinggi di wilayah Hazara memberitakan bahwa, dalam bus yang berjalan menuju lokasi pembangunan bendungan Dasu di Kohistan Atas, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa itu terdapat lebih dari 30 orang insinyur asal daratan Tiongkok.

Sampai berita tersebut diturunkan, belum diketahui secara jelas apakah ledakan itu disebabkan oleh alat peledak pinggir jalan atau ada orang yang meletakkan bahan peledak di dalam bus.

Sebelumnya, Moazzam Jah Ansari, seorang perwira polisi senior di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa membenarkan bahwa, setidaknya 10 orang tewas dalam ledakan bus tersebut, termasuk 6 orang warga Tiongkok, 2 orang tentara dan 2 orang warga lokal.

Seorang pejabat anonim mengatakan : “Setelah ledakan, bus itu jatuh ke lembah yang cukup dalam sehingga situasi semakin parah. Seorang insinyur asal Tiongkok dan seorang tentara hilang. Operasi penyelamatan telah diluncurkan saat ini dan pemerintah telah memobilisasi ambulans udara untuk mencari dan menyelamatkan para korban”.

Moazzam Jah Ansari dalam sebuah helikopter yang terbang menuju lokasi kecelakaan mengatakan bahwa, bus itu terkena ledakan dan tampaknya seperti ada sabotase. Polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

Selain itu, setidaknya ada 3 orang pejabat yang mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa terjadi ledakan pada bus itu. Seorang perwira polisi senior mengatakan bahwa, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 13 orang, termasuk 9 orang warga negara Tiongkok dan 2 orang tentara Pakistan. 

Proyek bendungan Dasu adalah bagian dari Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan (CPEC), di bawah inisiatif “Satu Sabuk Satu Jalan” (One Belt One Road) pemerintah komunis Tiongkok  dengan investasi sebesar USD. 65 miliar, untuk menghubungkan Tiongkok barat dengan pelabuhan Gwadar di Pakistan selatan.

Beberapa tahun terakhir, para insinyur asal daratan Tiongkok dan pekerja konstruksi lokal, sering terlibat dalam lokasi proyek pembangunan PLTA Dasu dan beberapa proyek lainnya di Pakistan. (sin)

Kerusuhan dan Penjarahan di Afsel Masih Berlangsung, 72 Tewas, Seorang Ibu Terpaksa Melempar Bayinya dari Atas Loteng

oleh Qiao An

Setelah dipenjarakannya mantan Presiden Jacob Zuma, gejolak di Afrika Selatan yang awalnya hanya protes sampai berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan telah memasuki hari keenam. Selama ini sekurangnya ada 72 orang tewas dan lebih dari 1.700 orang telah ditangkap pihak berwenang

Ini adalah kerusuhan paling serius di Afrika Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun pihak berwenang telah mengirim pasukan untuk meredakan gejolak, tetapi bisnis dan banyak toko dijarah, dibakar dan dihancurkan, situasi kekacauan terlihat di mana-mana.

Okey Uchendu, pemilik usaha jual-beli mobil mengatakan : “Saya melihat tempat ini dilalap api, dan saya merasa ingin bunuh diri karena mata pencaharian saya dihancurkan di depan mata saya. Saya duduk di sana dan menangis, sangat tidak berdaya, karena saya tidak bisa berbuat apa-apa”.

Di Kota Johannesburg, seorang pemuda berusia 15 tahun mati terbunuh oleh peluru nyasar. Penduduk setempat berduka dan ketakutan. Banyak orang terpaksa membawa apa saja yang dapat digunakan sebagai senjata, untuk melindungi properti pribadi mereka. Bahkan beberapa bertindak sebagai petugas keamanan sukarela untuk membantu bisnis mengusir para penjarah.

Di Kota Durban, para penjarah dan perusuh membakar sebuah toko, pemiliknya yang tinggal di lantai atas terpaksa menggunakan dinding luar slot dan partisi papan untuk menyelamatkan diri dari kobaran api. Seorang ibu muda yang putus asa terpaksa melemparkan putrinya yang berusia 2 tahun dari atas loteng, menjadi pemandangan yang mengejutkan dalam kekacauan ini. Untungnya, gadis itu berhasil ditangkap oleh warga lainnya sehingga tidak mengalami cedera, kemudian ibu dan anak itu bertemu kembali setelah ibunya berhasil menyelamatkan diri.

Pada 8 Juli, mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang dituduh korupsi. Ia ditangkap kemudian dijatuhi hukuman penjara karena penghinaan terhadap pengadilan. 

Kemudian, protes besar-besaran pecah di Afrika Selatan, yang secara bertahap berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan secara nasional, kekerasan terjadi di mana-mana. Saat ini sedikitnya 1.754 orang telah ditangkap karena tindak kekerasan. (Sin)

64 Tewas dan Ratusan Terluka Akibat Kebakaran di Rumah Sakit COVID-19 Irak

0

Bi Xinci dan Jiang Diya – NTD

Rumah sakit di Irak selatan untuk pasien dikonfirmasi COVID-19 mengalami kebakaran akibat  tabung oksigen meledak.

Tepatnya, kebakaran terjadi di bangsal isolasi “Rumah Sakit Pendidikan Al-Hussein” di kota Nasiriya, Irak selatan pada Senin 12 Juli lalu. 

Dilaporkan sebanyak 64 orang  tewas dan lebih dari 100 orang terluka.

Biro kesehatan setempat mengatakan bahwa, di antara para korban adalah pasien, dua staf medis dan petugas keamanan rumah sakit.

Saat ini, banyak pasien yang masih hilang, dan jumlah korban akan terus bertambah.

Saksi mata Hazard Garham mengatakan: “Pintu depan terbakar dan pintu belakang tertutup, sehingga orang tidak bisa melarikan diri. Tapi sebelum kebakaran besar terjadi beberapa orang melarikan diri, dan kemudian orang terjebak di dalam dan platform gedung menimpa mereka.”

Bangsal yang baru dibangun ini, digunakan untuk merawat pasien yang terinfeksi “virus Komunis Tiongkok” yang menyebabkan COVID-19 dan memiliki 70 tempat tidur.

Seorang petugas medis dari Biro Kesehatan mengatakan bahwa penyebab utama kebakaran adalah ledakan tangki oksigen.

Saksi Hazard Garham juga mengatakan: “Kami berhasil menyelamatkan beberapa orang, tetapi mereka kesakitan. Sisanya terbakar sampai mati, dan anggota keluarga sedang mencari kerabatnya.”

Pada hari Selasa, Presiden Irak Barham Salih mentweet bahwa bencana itu disebabkan oleh korupsi dan salah urus yang terus berlanjut di Irak. Sehingga memerlukan pengawasan ketat dari badan dan personel terkait.

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi juga mentweet hari itu, mengumumkan keadaan darurat di daerah itu. Ia memerintahkan penangguhan dan penangkapan direktur kesehatan setempat, direktur rumah sakit dan pejabat lainnya.

Dia berjanji akan terus mendorong reformasi antikorupsi.

Pada bulan April tahun ini, sebuah rumah sakit yang ditunjuk untuk pasien COVID-19 di Baghdad, juga terbakar dari ledakan tangki oksigen. Kejadian itu menewaskan 82 orang dan melukai 110 lainnya. (hui)

Varian Beta yang Lebih Mematikan Menimbulkan Kematian Tinggi Terhadap Pasien Rawat Inap

oleh Li Zhaoxi

Baru-baru ini, melalui studi prospektif kohor para peneliti Afrika Selatan menemukan, virus komunis Tiongkok (COVID-19) varian Beta (B.1.351) tampak lebih mematikan jika dibandingkan dengan versi asli dari virus tersebut. Varian Beta ini membuat pasien terpapar yang perlu dirawat inap di rumah sakit jumlahnya meningkat serta angka kematian karenanya

Varian Beta pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada September 2020 dan menyebabkan gelombang kedua wabah di Afrika Selatan. 

Dr. Waasila Jassat dan rekan-rekannya dari National Institute for Communicable Diseases, telah melakukan analisis perbandingan terhadap karakteristik pasien terpapar antara gelombang pertama yakni Juli 2020 dan gelombang kedua Januari 2021. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan pada hari Jumat 9 Juli dalam jurnal medis Inggris ‘The Lancet Global Health’.

Penelitian tersebut berlangsung dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Saat itu varian Beta mendominasi paparan virus komunis Tiongkok (COVID-19) di Afrika Selatan. 

Peneliti meninjau data penerimaan pasien dari 644 rumah sakit nasional dengan berfokus pada variabel faktor risiko kematian yang disesuaikan, seperti provinsi, usia, komplikasi, departemen kesehatan, ras, jenis kelamin, dan keluhan pasien ketika masuk rumah sakit.

Hasil penelitian Dr. Waasila Jassat dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa, varian Beta yang berasal dari mutasi menyediakan lebih banyak penutup dalam domain pengikatan reseptornya, dan memainkan peran yang lebih besar dalam mengikat reseptor sel manusia ACE2, sehingga daya penyebarannya lebih kuat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari jumlah 219.265 orang pasien yang rawat inap di rumah sakit karena terpapar virus komunis Tiongkok, 51.037 orang meninggal dunia, dan risiko kematian dalam kasus rawat inap adalah 23,28%. 

Risiko kematian pada periode puncak gelombang pertama adalah 21,80% (95% CI 21,39-22,22), jauh lebih rendah dari 29,34% (95% CI 28,95-29,74) pada periode puncak gelombang kedua.

Selama gelombang pertama, rata-rata tingkat rawat inap mingguan meningkat sebesar 20%, tetapi selama gelombang kedua meningkat menjadi 43% (rasio tingkat pertumbuhan adalah 1,19, 95% CI 1,18-1,20).

Dibandingkan dengan gelombang pertama, jumlah kasus pada gelombang kedua epidemi telah meningkat secara signifikan (masing-masing 240,4 kasus per 100.000 orang dan 136 kasus per 100.000 orang), dan rawat inap (27,9 kasus per 100.000 orang dan 16,1 kasus per 100.000 orang). Dan, jumlah kematian (8,3 kasus per 100.000 orang dan 3,6 kasus per 100.000 orang).

Selain itu, dengan menggunakan analisis multivariat terhadap gelombang kedua epidemi, ditemukan bahwa risiko kematian pasien COVID-19 di rumah sakit meningkat sebesar 31%.

Inggris telah melaporkan bahwa karena prevalensi varian Alpha (B.1.1.7), tingkat rawat inap dan kematian menjadi lebih tinggi. Tetapi, banyak orang yang belum mengetahui tentang toksisitas dari varian Beta yang lebih baru ini.

Meskipun kasus paparan oleh virus komunis Tiongkok di banyak negara saat ini, lebih banyak disebabkan oleh varian Delta. Sedangkan varian yang masih terus menyebar dengan varian mutasinya ini, juga membuat kemampuan penularannya terus menguat. Sehingga semakin sulit dicegah atau diobati daripada versi virus aslinya.

Hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Pfizer kurang efektif terhadap varian Beta. Melalui sebuah penelitian berskop kecil terhadap 2.000 orang di Afrika Selatan, menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca juga memberikan perlindungan minimal terhadap kasus ringan paparan varian Beta, tetapi vaksin tersebut masih dapat membantu menurunkan jumlah kasus parah serta angka kematiannya. 

Kedua perusahaan vaksin di atas sedang mengembangkan vaksin yang disempurnakan dengan menyasar varian Beta.

Perusahaan Moderna telah memiliki vaksin dengan sasaran virus varian Beta, dan vaksin tersebut saat ini sedang menjalani uji klinis tahap pertama di Amerika Serikat. (sin)

AS Menyelesaikan 95% Penarikan Pasukannya, Pembicaraan Afghanistan – Taliban Mungkin Dimulai Akhir Pekan

0

oleh Li Lan

Ketika militer AS mengumumkan bahwa penarikan pasukannya yang ditempatkan di Afghanistan telah mencapai lebih dari 95%, Taliban terus menaklukkan kota-kota dan memperluas wilayah kekuasaannya di Afghanistan. Namun, ada berita menyebutkan bahwa pemerintah Afghanistan akan melakukan pembicaraan dengan Taliban pada akhir pekan ini

Pusat Komando Militer AS pada 13 Juli memberitakan bahwa proses penarikan pasukan AS dari Afghanistan telah mencapai lebih dari 95%.

Pada 12 Juli, di Kabul, ibu kota Afghanistan, Jenderal Scott Miller, komandan tertinggi militer AS di Afghanistan menyerahkan komando kepada Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat Amerika Serikat.

Jenderal Frank Mackenzie mengatakan : “Pertama, mempertahankan kehadiran diplomatik AS di Afghanistan. Kedua, terus memberikan dukungan kepada pasukan keamanan, pemerintah, dan rakyat Afghanistan. Ketiga, mencegah Afghanistan kembali menjadi sarang terorisme yang mengancam keamanan Amerika Serikat dan sekutu serta tetangga kita”.

Pada Kamis 8 Juli, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia akan menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan sebelum 31 Agustus. Baik pemerintah Rusia dan komunis Tiongkok telah memberikan tanggapan.

Menteri Luar Negeri komunis Tiongkok Wang Yi pekan ini pada 12 – 16 Juli melakukan kunjungan selama 5 hari ke tiga negara Asia Tengah yang berbatasan dengan Afghanistan (Turkmenistan, Tajikistan dan Uzbekistan).

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan pada hari Selasa bahwa pemindahan pasukan AS dari Afghanistan ke negara-negara tetangga tidak dapat diterima. Hal ini dapat berdampak besar pada hubungan Rusia dengan Amerika Serikat. Rusia juga telah membahas masalah ini dengan sekutu militernya Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (Commonwealth of Independent States. CIS).

Perang sekarang berkecamuk di Afghanistan, dan Taliban mengklaim bahwa mereka telah menguasai 85% dari Afghanistan. Namun, pernyataan tersebut dinilai berlebihan.

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada 13 Juli mengumumkan bahwa, pembicaraan damai di Afghanistan akan dimulai kembali sesegera mungkin.

Hamid Karzai mengatakan : “Anda akan segera melihat bahwa negosiasi perdamaian yang sangat serius akan dilanjutkan kembali”.

Meskipun Karzai tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut, beberapa media lokal Afghanistan melaporkan bahwa 11 politisi Afghanistan, termasuk Karzai dan ketua Komite Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah, akan berangkat ke Doha, ibu kota Qatar pada 16 Juli untuk memulai kembali negosiasi dengan Taliban. (sin)

Pecahkan Rekor Baru! 10 Ribu Lebih Kasus Baru yang Dikonfirmasi di Malaysia, Lebih dari 200 Staf Pusat Vaksinasi Terinfeksi

NTD

Wabah di Malaysia menyebar luas, pihak berwenang telah menerapkan lockdown  sejak Juni. Meski demikian epidemi belum membaik secara signifikan sejauh ini.

Dari 9 Juli, jumlah orang yang baru didiagnosis dalam sehari selama 3 hari berturut-turut melebihi 9.000 kasus. Meskipun turun menjadi lebih dari 8.500 kasus pada 12 Juli, 11.079 kasus baru didiagnosis pada 13 Juli. Di antara mereka, negara bagian Selangor yang paling tinggi menyumbang sekitar setengah dari kasus secara nasional.

Pada saat yang sama, pusat vaksinasi di Pusat Konvensi dan Pameran Shah Alam (IDCC) di Selangor melaporkan bahwa, sebanyak 204 karyawan didiagnosis. Lokasi akhirnya ditutup pada 13 Juli untuk disinfektan. Pihak berwenang akan menggantikan staf baru, sehingga warga dapat datang  ke pusat vaksinasi pada 14 Juli.

Jumlah kumulatif kasus yang dikonfirmasi di Malaysia adalah 855.949 kasus ; 125 kasus kematian lainnya telah ditambahkan, dan jumlah kumulatif kematian adalah 6.385 orang.

Saat ini ada 2.779 staf medis di Malaysia yang telah terinfeksi setelah dua dosis penuh vaksin, tetapi kebanyakan dari mereka tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Mereka yang didiagnosis dengan gejala ringan atau tanpa gejala hanya diisolasi di rumah.

Direktur Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah mengatakan, lonjakan epidemi domestik di Malaysia erat kaitannya dengan varian virus, terutama varian Delta dari India yang sangat menular dan berbahaya. Ia mengatakan :  “Kalau 100 orang terinfeksi, bisa menular ke 800 orang dalam waktu singkat.”

Malaysia saat ini sedang mempercepat program vaksinasinya. Kini sekitar 25% dari 32 juta penduduk di Malaysia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Gara-gara lonjakan epidemi semakin parah, pemerintah Malaysia baru-baru ini mengumumkan  lockdown sejak Juni yang akan diperpanjang tanpa batas waktu, kecuali jika jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Malaysia turun di bawah 4.000 kasus dalam sehari, tingkat vaksinasi mencapai 10%, dan permintaan ICU menurun.  Jika tidak, maka blokade nasional tidak akan dilonggarkan.

Baru-baru ini Warga Malaysia juga meluncurkan “Gerakan Bendera Putih”. Cara  ini sebagai langkah masyarakat yang berada dalam kesulitan akibat wabah untuk meminta bantuan. Banyak warga setempat memang telah menerima bantuan tepat waktu, untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. (hui)

Rezim Tiongkok Mencegah Ekspatriat yang Berada di Indonesia untuk Kembali ke Daratan Tiongkok

0

Alex Wu

Menyusul  lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, yang dilaporkan disebabkan oleh varian Delta yang berasal dari India, rezim Tiongkok sedang berupaya melarang ekspatriat kembali ke daratan Tiongkok.

Banyak orang-orang di Indonesia telah diinokulasi dengan vaksin buatan Tiongkok tetapi masih terinfeksi virus Komunis Tiongkok, yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Setelah pemerintah Indonesia mengumumkan pembatasan-pembatasan yang lebih ketat, Kedutaan Tiongkok di Indonesia memperketat aturannya untuk mencegah ekspatriat Tiongkok untuk pulang ke daratan Tiongkok. Sejumlah besar penerbangan ke Tiongkok dibatalkan, menyebabkan lebih banyak warga negara Tiongkok terdampar di negara yang sedang dilanda COVID-19 itu.

Seorang pria warga Tiongkok, yang berada di Indonesia untuk urusan bisnis,  mengungkapkan betapa sulitnya perjalanannya untuk kembali ke daratan Tiongkok.

Zhang Liang, nama samaran adalah direktur sebuah perusahaan alat listrik di Foshan, Provinsi Guangdong. Ia memberitahukan kepada Epoch Times bahasa Tionghoa bahwa ia pergi ke Indonesia pada 12 Juni untuk perjalanan bisnis selama tiga hari.

Namun, ia dikirim ke karantina selama lima hari di sebuah hotel segera setelah ia turun pesawat di Indonesia. Ia memesan ulang penerbangan kembali ke ke Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok untuk 22 Juni.

Menurut Zhang Liang, kini diperlukan dua hari sebelum kembali ke Tiongkok, seseorang harus pergi ke dua rumah sakit yang ditunjuk oleh maskapai penerbangan untuk  pengujian ganda terhadap virus tersebut. Jika hasil-hasil pengujian tersebut memenuhi persyaratan, maka orang tersebut perlu mengunggah hasil-hasil tersebut ke situs web Kedutaan Tiongkok dan mengirimkan berbagai informasi yang diperlukan. Tak lain, mendapatkan kode QR kesehatan hijau sebelum menaiki penerbangan apa pun ke Tiongkok.

Zhang Liang diuji pada 20 Juni dan mengunggah hasil-hasil pengujian. Ia mengajukan permohonan sebuah kode QR kesehatan hijau pada 21 Juni.

“Meskipun saya mengirimkan semua materi tersebut, saya masih menerima kode QR kesehatan merah, yang artinya saya belum dapat kembali ke Tiongkok,” kata Zhang Liang.

Pada 22 Juni, Zhang Liang menelepon Kedutaan Tiongkok dan mendapat sebuah tanggapan yang mengatakan bahwa, ia harus dikarantina di Indonesia selama 14 hari sebelum ia boleh kembali ke Tiongkok. Kemudian ia harus mengganti tiket pesawatnya untuk 29 Juni.

Pada 27 Juni, Zhang Liang melakukan pengujian ganda lagi, dan mendapatkan hasil yang memenuhi syarat pada 28 Juni. Namun, ketika ia memohon kode QR kesehatan hijau, ia masih tetap saja mendapat kode QR kesehatan merah. Alasan yang diberikan kepadanya oleh Kedutaan Tiongkok adalah, bahwa ia seharusnya diuji ulang seminggu kemudian.

Sementara itu, Tiongkok membatalkan penerbangan-penerbangan dari Indonesia ke Tiongkok.

“Pada 27 Juni Tiongkok membatalkan tiga penerbangan. Sebagai akibatnya, lebih dari 100 orang Tiongkok terdampar di bandara pada hari itu. Mereka semua merasa sengsara. Pembatalan-pembatalan tersebut begitu mendadak. Saya merasa panik saat itu,” kata Zhang Liang.

Zhang Liang menelepon Kedutaan Tiongkok lagi, menanyakan mengapa ia tidak dapat kembali ke Tiongkok. Jawaban yang diberikan oleh Kedutaan Tiongkok adalah karena  lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, Kedutaan Tiongkok memperketat kebijakan untuk ekspatriat Tiongkok kembali ke Tiongkok.

Karena hati-hati, Zhang Liang memesan ulang pada dua penerbangan: satu penerbangan untuk ke Nanning pada 6 Juli dan penerbangan yang lainnya ke Fuzhou pada 8 Juli. Jika salah satu penerbangan dibatalkan, ia masih dapat mendapatkan penerbangan yang lain. Ia akhirnya naik pesawat pada 6 Juli, saat ini ia dikarantina selama 21 hari di sebuah hotel di Nanning.

Zhang Liang mengatakan bahwa, setelah kembali ke Foshan dari Nanning, ia harus menjalani isolasi di rumah selama tujuh hari. Itu berarti di bulan Agustus ia baru kembali bekerja secara normal. Perjalanan bisnis selama tiga hari tersebut membuatnya butuh dua bulan 

untuk kembali ke kehidupan normal. Penerbangan-penerbangan dan karantina-karantina tersebut menelan biaya 46.000 yuan. Beruntung baginya, semua biaya tersebut dibiayai oleh perusahaannya, kata Zhang Liang.

Zhang Liang juga mengungkapkan bahwa penerbangan-penerbangan yang ia ambil pada 6 Juli menuju Tiongkok, ternyata adalah penerbangan yang terakhir. Mulai 8 Juli, semua penerbangan menuju Tiongkok untuk sementara dihentikan. Tidak diketahui kapan penerbangan menuju Tiongkok akan dimulai kembali.

 “Orang-orang Tiongkok yang terdampar di Indonesia memiliki sedikit harapan untuk kembali ke Tiongkok,” kata Zhang Liang.

Meskipun virus komunis Tiongkok berasal dari Wuhan, rezim komunis  berusaha untuk mengalihkan kesalahan apa pun atas wabah itu, malahan kini menyalahkan para pelancong membawa varian virus tersebut ke daratan Tiongkok.

Selama wabah di Wuhan tahun lalu dan wabah di India pada akhir bulan April tahun ini, negara-negara lain berusaha membantu warga negaranya untuk kembali ke negara asalnya. Sebaliknya, Tiongkok mengambil langkah-langkah untuk mencegah ekspatriat dan pelajar Tiongkok yang belajar di luar negeri untuk kembali ke Tiongkok.

Kedutaan Tiongkok di Amerika Serikat memublikasikan kebijakan Partai Komunis Tiongkok dan sebuah artikel panjang untuk menjelaskannya di situs web resminya dalam bahasa Mandarin, meminta orang-orang Tiongkok yang berada di luar negeri untuk tidak kembali ke daratan Tiongkok. Dikatakan “jangan bepergian kecuali karena hal yang  penting atau mendesak,” dan untuk “membangun sebuah tembok baja yang besar untuk mencegah impor asing dan kebangkitan domestik” dari COVID-19. 

Pihak berwenang Tiongkok juga memberitahu ekspatriat Tiongkok untuk “berpikir untuk kebaikan yang lebih besar untuk negara daripada kesejahteraan pribadi”, demikian di situs web.

Sejauh ini, vaksin-vaksin Tiongkok belum disetujui untuk digunakan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Vaksin-vaksin Tiongkok juga disingkirkan dari program izin vaksinasi digital Uni Eropa. Rezim Tiongkok  mengumumkan  tindakan-tindakan pembalasan, menolak masuk untuk para pelancong yang belum diinokulasi dengan vaksin-vaksin Tiongkok, tidak mengenal vaksinasi yang tidak menggunakan vaksin-vaksin Tiongkok. Langkah-langkah tersebut mencegah banyak warga negara Tiongkok di luar negeri untuk kembali ke tanah air. (Vv)

8 Tewas dan 9 Hilang Akibat Runtuhnya Hotel di Suzhou, Tiongkok, Latar Belakang Bangunan Terungkap

0

Li Jinfeng

Setelah runtuhnya Hotel The Siji Kaiyuan di Suzhou, Jiangsu, Tiongkok pada Senin (12/7/2021), akun Weibo resmi Pemerintahan Komunis Tiongkok, Kota Suzhou  melaporkan bahwa setelah verifikasi, 18 orang telah check in di hotel dan 5 lainnya belum terdaftar, tetapi mereka semua terjebak. 

Hingga 13 Juli pukul 07.00 waktu setempat,  dilakukan pencarian sebanyak 14 orang, 1 orang sudah pulang tanpa luka, 8 orang lainnya meninggal dunia, 5 orang dalam keadaan stabil, dan 9 orang lainnya masih hilang.

Pada 13 Juli, akun Weibo resmi dari Departemen Manajemen Darurat Komunis Tiongkok melaporkan bahwa, pada pukul 06:30 13 Juli, 14 orang yang terperangkap telah dicari dan area yang terperangkap lainnya telah dikonfirmasi.

Menurut laporan resmi di Weibo sebelumnya dari Kantor Informasi Pemerintah Kota Suzhou, sekitar pukul 15.33 waktu setempat 12 Juli, gedung tambahan The Siji Kaiyuan , Jalan Youche No. 188, Songling Jalan, Distrik Wujiang, Kota Suzhou runtuh. Hingga pukul 18.40 malam itu, 8 orang ditemukan, satu di antaranya tewas dan 10 lainnya hilang.

Sebuah laporan pada malam 12 Juli menyebutkan, seseorang yang diselamatkan memberitahukan bahwa dia memiliki seorang teman. Pada saat kejadian dia berada di kamar mandi sementara temannya berada di kamar tidur. Setelah kejadian itu, dia  berteriak memanggil temannya, tetapi tidak ada jawaban.

Wartawan NTD menemukan bahwa sistem permintaan informasi perusahaan daratan Qicha APP menunjukkan bahwa, perusahaan terkait dari Kaiyuan Hotel dalam insiden itu adalah Suzhou Four Seasons Kaiyuan Catering Management Service Co., Ltd. Perusahaan itu  didirikan pada 27 Maret 2020 dengan suntikan modal 500.000 yuan Renminbi, perwakilan hukumnya adalah Wang Anxin. Sistem permintaan informasi lainnya, Tianyancha, juga menggunakan informasi ini.

企查查顯示,四季開源酒店,其關聯公司為蘇州市四季開源餐飲管理服務有限公司。(網頁截圖)

Keterangan Foto : Menurut informasi pengecekan perusahaan, afiliasi Kaiyuan Hotel adalah Suzhou Four Season Kaiyuan Catering Management Service Co., Ltd. (tangkapan layar halaman web)

Namun, beberapa netizen menyampaikan bahwa: “Dulu disebut Hotel Shanhu, hotel sudah tua. Tahun lalu, hotel itu dibeli dan dibuka menjadi hotel baru. Pemilik sebenarnya adalah marga Wang, yang menjalankan perusahaan keamanan.”

Wartawan NTD menanyakan informasi tentang “Hotel Wujiang Shanhu” di Qixinbao dan menemukan bahwa hotel tersebut didirikan pada 25 September 2006. Perwakilan hukumnya adalah Gu Jianzhong. Status operasi ditangguhkan dan tidak didaftar. Memiliki pelanggaran kepercayaan sebanyak 9 kali dan sanksi administrasi 2 kali. 

Menurut data, hotel tersebut beroperasi secara tidak normal pada 9 Juli 2018.  Kemudian pada Juli 2019 disebut menjadi pelaksana yang tidak jujur. 

圖為啟信寶關於「吳江市山湖飯店」的資料。(網頁截圖)

Gambar tersebut menunjukkan informasi Qixinbao tentang “Hotel Wujiang Shanhu.” (tangkapan layar halaman web)

圖為啟信寶關於「吳江市山湖飯店」失信等相關資料截圖。(網頁截圖合成)

Keterangan Foto : Gambar tersebut adalah tangkapan layar informasi Qixinbao tentang ketidakjujuran “Wujiang Shanhu Hotel”. (Sintesis tangkapan layar halaman web)

Beberapa netizen yang mengetahuinya mengatakan bahwa, bangunan hotel itu sudah sangat tua. Kemudian setelah berpindah tangan, pemilik membuka hotel sambil mendekorasinya.

Dazhong.com melaporkan bahwa Mr. Feng, seorang penduduk di daerah yang terkena dampak, mengatakan bahwa usia hotel yang runtuh mungkin lebih dari sepuluh tahun. Sedangkan rumah-rumah di sekitar hotel mungkin berusia lebih dari lima puluh tahun. Feng telah tinggal di lingkungan ini selama 19 tahun. Selama kurun waktu itu, bangunan  sudah berganti nama sebanyak empat kali, diantaranya disebut Hotel Shanhu. (hui)

Sekelompok Penjahat Bersenjata di Nigeria Menyerbu Asrama Sekolah, 140 Pelajar Diculik

https://www.youmaker.com/video/21a34505-9e94-492e-8338-c4bf9f40dbe7

Kepala uji klinis vaksin Indonesia Meninggal Dunia karena virus Komunis Tiongkok

https://www.youmaker.com/video/f84ccde2-c869-4126-91fe-1edcb9360290

Kisah Rusa Sembilan Warna

ETIndonesia-Pada zaman dahulu kala, di pinggir sungai Heng tinggal seekor rusa yang lain dari yang lain, bulu ditubuhnya memiliki 9 warna. Pada suatu hari, di atas sungai itu tiba-tiba terdengar suara teriakan “Tolong!tolong!”

Ternyata seseorang jatuh ke dalam sungai. Rusa 9 warna mendengar teriakan orang itu, lalu tanpa memikirkan keselamatan sendiri, ia meloncat ke sungai, berenang ke samping orang itu untuk menolongnya.

“Cepat naik ke atas punggung dan pegang erat tandukku,” kata Rusa 9 warna.

Demikianlah Rusa 9 warna menyelamatkan orang itu. Orang itu terus berkata pada Rusa 9 warna, “Terimakasih telah menyelamatkan saya, bagaimana saya harus membalas budimu ini?”

Rusa 9 warna menggeleng-gelengkan kepala dan dengan lirih berkata, “Saya menolongmu, bukan ingin mendapat imbalan, asalkan kamu tidak menceritakan tentang peristiwa ini kepada orang lain, itu sudah cukup bagiku.”

Setelah itu, Rusa 9 warna membiarkan orang itu pergi.

Beberapa hari kemudian, Raja mengumumkan pemberitahuan kepada seluruh rakyat di negerinya, “Bagi siapa yang dapat membantu raja menangkap Rusa 9 warna, akan diberi hadiah!”

Setelah kembali ke kota, orang itu mengetahui raja sedang menawarkan hadiah besar bagi orang yang dapat menangkap rusa 9 warna. Namun, tidak ada seorangpun yang pernah bertemu dengan rusa 9 warna, apalagi mengetahui dimana keberadaannya. Dalam benak orang itu berpikir, “Kesempatan saya untuk menjadi kaya akhirnya datang juga.”

Lalu, orang itu datang menemui raja, meminta raja membawa serta prajurit untuk ikut bersama dengannya menangkap rusa 9 warna itu. Pada saat itu, rusa 9 warna sedang tidur nyenyak di pinggir sungai, burung kecil yang telah mengetahui hal itu segera memberi kabar, “Celaka, celaka, raja membawa prajuritnya datang akan menangkapmu, cepat tinggalkan tempat ini!”

“Saya tidak akan kabur,” kata rusa 9 warna.Rusa itu ingin mengatakan sesuatu kepada raja. Akhirnya bertemulah dia dengan raja.

“Baginda, siapakah yang memberitahu anda, saya berada disini?” Tanya Rusa 9 warna.

Raja menunjuk orang itu, orang yang pernah ditolong Rusa 9 warna.

Rusa 9 warna menatap orang itu, dan dengan menitikkan air mata berkata, “Saya tidak mempedulikan segala resiko untuk menyelamatkanmu dari dalam sungai, tetapi, kamu malah membawa orang datang menangkapku.”

Mengetahui keadaan demikian, lantas raja memerintahkan prajuritnya supaya jangan memanah rusa 9 warna, bahkan mulai hari ini melarang siapapun menangkap rusa 9 warna. Begitu mendengar raja berkata demikian, saking panik dan gugupnya orang itu mundur ke belakang, sehingga terpeleset dan akhirnya mati tenggelam jatuh ke dalam sungai.

Tanpa peduli dengan segala resiko dan keselamatan diri sendiri, rusa 9 warna menolong orang itu, namun, orang yang telah ditolong malah mengingkari janjinya, demi untuk mendapatkan hadiah uang. Ia mengkhianati rusa 9 warna yang telah berbudi terhadap dirinya. Karena dia telah berbuat jahat, akhirnya mendapat balasan mati tenggelam ke dalam sungai.

(Sumber: buku “Himpunan dongeng Fu Bao-bao”)

Kisah Seorang Raja yang Iri Hati dan Gajah Putih

ETIndonesia-Pada zaman dahulu kala, di sebuah negeri ada seorang raja yang memelihara beberapa ekor gajah. Diantara kelompok gajah itu, ada seekor yang bentuknya sangat unik, seluruh tubuhnya putih bersih, bulunya halus dan licin mengkilap. Belakangan, raja menyerahkan gajah itu pada seorang pelatih gajah untuk dipelihara.

Pelatih gajah itu tidak hanya memperhatikan kehidupan sehari-hari gajah tersebut, juga sangat tekun melatihnya. Gajah putih ini sangat cerdas, mengetahui maksud baik orang, dan setelah beberapa waktu berlalu, mereka telah membentuk suatu hubungan baik yang tak terucap.

Pada suatu hari, negeri itu mengadakan sebuah upacara perayaan yang meriah. Raja bermaksud menunggangi gajah putih pergi menghadiri perayaan itu, karenanya si pelatih gajah membersihkan sang gajah putih, menghiasnya sejenak, dan setelah menyandangkan selembar selimut di punggungnya, baru menyerahkan pada raja.

Dibawah dampingan sejumlah pejabat, raja menunggangi gajah putih pergi ke kota kabupaten menyaksikan upacara perayaan. Oleh karena sang gajah putih itu benar-benar sangat bagus, orang-orang mengelilinginya. Mereka berdecak kagum sambil berseru nyaring, “Raja gajah! raja gajah!

Saat itu, raja yang menunggang diatas punggung gajah, merasa semua kemeriahan dan semaraknya telah direbut oleh gajah putih itu, dalam hatinya benar-benar merasa sangat tidak senang, dan iri. Setelah dengan cepat mengelilingi satu putaran, lantas dengan perasaan tidak gembira ia kembali ke istana.

Begitu masuk ke dalam istana, ia bertanya pada pelatih gajah “Gajah putih itu, apakah mempunyai teknik seni yang spesial?“

Sang pelatih gajah bertanya pada raja, “ Saya tidak tahu dari segi mana yang dimaksud baginda ?”

Raja berkata : “Apakah ia bisa mempertunjukkan teknik seninya di ujung lereng yang terjal?”

Sang pelatih gajah menjawab, “Semestinya bisa.”

Raja lantas berkata, “Baik. Kalau begitu, besok suruh gajah itu mempertunjukkan teknik seninya di lereng terjal.”

Pada hari kedua, dengan berdasarkan perjanjian pelatih gajah membawa gajah putih ke luar lereng terjal disana. Raja berkata, “Apakah gajah putih ini bisa berdiri di ujung lereng dengan 3 kaki?”

Pelatih gajah mengatakan, “Itu gampang saja.”

Ia naik ke atas punggung gajah, dan berkata pada gajah putih, “Ayo, berdiri dengan 3 kaki.” Dan ternyata, gajah putih lantas segera mengerutkan satu kakinya.

Kemudian raja berkata lagi, “Apakah ia bisa menggelantungkan kedua kakinya ke atas, dan hanya berdiri dengan dua kaki?”

“Bisa,” jawab si pelatih gajah lalu menyuruhnya mengkerutkan ke dua kakinya. Dengan patuh gajah putih mengikuti perintah si pelatih.

Selanjutnya raja berkata lagi, “Apakah ia bisa menggelantungkan ke tiga kakinya ke atas, dan hanya berdiri dengan satu kaki?”

Begitu mendengar perkatan Raja, si pelatih tahu bahwasannya raja sengaja ingin memojokkan gajah putih, lantas berkata pada gajah putih, “Kali ini kamu harus hati-hati, kerutkan ketiga kaki, dan berdiri dengan satu kaki.”

Sang gajah putih dengan ekstra hati-hati melaksanakannya. Mengetahui permintaan raja yang demikian, Massa yang mengelilingi menyaksikan, dengan antusias memberikan semangat dan bersorak-sorak pada gajah putih!

Semakin melihat, dalam hati raja semakin tidak senang, lalu berkata pada pelatih gajah, “Apakah ia juga bisa mengerutkan kaki belakangnya, dan menggelantungkan seluruh tubunya keatas?”

Di saat itu, secara diam-diam si pelatih gajah berkata pada gajah putih, “Raja sengaja ingin membunuhmu. Karena ia tidak bermoral, kita bisa sangat riskan berada disini. Kamu bisa, kan membubung kelangit terbang ke lereng seberang sana? Dan secara tak terbayangkan, diluar dugaan sang gajah putih itu benar-benar menggelantungkan kaki belakangnya ke atas dan mulai terbang. Sang pelatih gajah menungganginya, melintasi lereng terjal dan memasuki negeri tetangga.

Mengetahui gajah putih terbang ke sana, rakyat seluruh kota negeri tetangga berseru gembra. Dan dengan sangat gembira raja tetangga bertanya pada si pelatih gajah, “Asalmu dari mana dan kenapa bisa menunggangi gajah putih datang ke negeri saya?”

Kemudian si pelatih gajah menjelaskan peristiwa yang dialaminya kepada raja. Setelah raja mendengarnya, ia berkeluh mengatakan :

“Manusia, mengapakah harus memperbandingkan dan merasa iri dengan seekor gajah?”

Melalui kisah cerita diatas, dapat kita ketahui : Bahwa berkultivasi, yang terpenting adalah harus menyelaraskan dengan baik hati kita sendiri. Terhadap orang dan pekerjaan sehari-hari, harus mengandung sebutir hati yang harmonis dan damai.

Pepatah mengatakan, “Jika orang lain bisa sukses, hati kita jangan mengandung perasaan iri, malahan semestinya berseru kagum dan gembira, ini adalah kunci untuk memiliki kehidupan yang bahagia.”