AS Menyelesaikan 95% Penarikan Pasukannya, Pembicaraan Afghanistan – Taliban Mungkin Dimulai Akhir Pekan

oleh Li Lan

Ketika militer AS mengumumkan bahwa penarikan pasukannya yang ditempatkan di Afghanistan telah mencapai lebih dari 95%, Taliban terus menaklukkan kota-kota dan memperluas wilayah kekuasaannya di Afghanistan. Namun, ada berita menyebutkan bahwa pemerintah Afghanistan akan melakukan pembicaraan dengan Taliban pada akhir pekan ini

Pusat Komando Militer AS pada 13 Juli memberitakan bahwa proses penarikan pasukan AS dari Afghanistan telah mencapai lebih dari 95%.

Pada 12 Juli, di Kabul, ibu kota Afghanistan, Jenderal Scott Miller, komandan tertinggi militer AS di Afghanistan menyerahkan komando kepada Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat Amerika Serikat.

Jenderal Frank Mackenzie mengatakan : “Pertama, mempertahankan kehadiran diplomatik AS di Afghanistan. Kedua, terus memberikan dukungan kepada pasukan keamanan, pemerintah, dan rakyat Afghanistan. Ketiga, mencegah Afghanistan kembali menjadi sarang terorisme yang mengancam keamanan Amerika Serikat dan sekutu serta tetangga kita”.

Pada Kamis 8 Juli, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia akan menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan sebelum 31 Agustus. Baik pemerintah Rusia dan komunis Tiongkok telah memberikan tanggapan.

Menteri Luar Negeri komunis Tiongkok Wang Yi pekan ini pada 12 – 16 Juli melakukan kunjungan selama 5 hari ke tiga negara Asia Tengah yang berbatasan dengan Afghanistan (Turkmenistan, Tajikistan dan Uzbekistan).

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan pada hari Selasa bahwa pemindahan pasukan AS dari Afghanistan ke negara-negara tetangga tidak dapat diterima. Hal ini dapat berdampak besar pada hubungan Rusia dengan Amerika Serikat. Rusia juga telah membahas masalah ini dengan sekutu militernya Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (Commonwealth of Independent States. CIS).

Perang sekarang berkecamuk di Afghanistan, dan Taliban mengklaim bahwa mereka telah menguasai 85% dari Afghanistan. Namun, pernyataan tersebut dinilai berlebihan.

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada 13 Juli mengumumkan bahwa, pembicaraan damai di Afghanistan akan dimulai kembali sesegera mungkin.

Hamid Karzai mengatakan : “Anda akan segera melihat bahwa negosiasi perdamaian yang sangat serius akan dilanjutkan kembali”.

Meskipun Karzai tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut, beberapa media lokal Afghanistan melaporkan bahwa 11 politisi Afghanistan, termasuk Karzai dan ketua Komite Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah, akan berangkat ke Doha, ibu kota Qatar pada 16 Juli untuk memulai kembali negosiasi dengan Taliban. (sin)