Wanita Kehilangan Penglihatannya Setelah Pertunjukan Video Game

Seorang wanita Tiongkok berusia 21 tahun buta pada salah satu matanya setelah kecanduan video game.

Wanita tersebut, dari Provinsi Guangdong selatan, memainkan “Honor of Kings” selama 24 jam berturut-turut. Dia menghabiskan seluruh harinya pada hari Minggu, dimulai pada pagi hari tanggal 1 Oktober, bermain game. Di malam hari dia tiba-tiba tidak bisa melihat dari salah satu matanya.

Dia didiagnosis menderita oklusi arteri retina. Channel News Asia mengatakan bahwa dokter menjelaskan kepada wanita tersebut bahwa kondisi seperti itu biasa terjadi pada orang tua, sangat jarang terjadi pada seseorang seusia dia dan pada orang muda pada umumnya. Kabar berita yang berbasis di Singapura mengatakan kondisinya kemungkinan karena ketegangan mata.

“Saya selalu berkata pada diri sendiri, ‘Ini akan menjadi babak terakhir saya’, tapi saya tidak bisa berhenti,” kata wanita yang tidak disebutkan namanya itu.

Dia bekerja di bidang keuangan dan menjadi kecanduan “Honor of Kings” di awal tahun. Dia akan bangun jam 6 pagi pada hari-hari dia tidak kerja untuk mulai bermain.

“Saya akan tidur siang jam 4 sore, maka saya akan makan sesuatu dan bertahan sampai jam 1 pagi sampai jam 2 pagi,” kata wanita itu. “Saya akan begitu asyik dengan permainan ini sampai saya lupa untuk makan atau pergi ke kamar mandi.”

Dia mengatakan bahwa orang tuanya memperingatkannya bahwa dia bisa menjadi buta jika terus bermain, tapi dia tidak bisa berhenti.

Wanita itu masih berada di rumah sakit, di mana dokter berusaha menyelamatkan penglihatannya.

Laporan tersebut mengatakan “Honor of Kings” adalah salah satu mobile game terpopuler di Tiongkok dan dimainkan oleh lebih dari 200 juta orang.

Kasus kebutaan yang serupa karena sesi mobile yang intens telah terjadi, Asia One melaporkan. Seorang wanita Taiwan berusia 31 tahun mengalami kebutaan sementara pada Agustus 2016 setelah memainkan sesi perpanjangan  “Pokemon Go.”

Pada bulan Maret tahun yang sama, seorang wanita Tiongkok muda rusak penglihatannya setelah menonton berjam-jam opera sabun Korea di atas sebuah tablet. Dokter mendiagnosisnya sebagai glaukoma akut. Kondisi tersebut merupakan hasil penumpukan tekanan di mata yang pada akhirnya bisa mengakibatkan kebutaan.

Awal tahun ini, Daily Mail melaporkan studi yang mengatakan bahwa menatap layar akan merampok jutaan penglihatan orang. Laporan tersebut menyebutkan bagaimana anak-anak menatap layar TV, komputer, dan perangkat mobile di usia yang lebih muda daripada tahun-tahun sebelumnya, dan energi yang dipancarkan dari layar ini dapat menyebabkan kerusakan retina. (ran)