Korea Utara Mempersiapkan Peluncuran Rudal Balistik Selama Latihan Gabungan Militer AS-Korea Selatan

Epochtimes.id– Rezim komunis Korea Utara diduga sedang bersiap meluncurkan rudal balistik selama latihan gabungan militer Amerika Serikat-Korea Selatan.

Kantor berita Korea Selatan Dong-A Ilbo melaporkan pada 14 Oktober peluncur transporter TELs atau transporter-erecter-launchers terlihat bergerak setidaknya di tiga wilayah.

Ini mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya menyatakan sebuah satelit AS menangkap gambar TELS dipindahkan ke daerah-daerah dekat Pyongyang dan Provinsi Pyongan Utara.

Informasi itu mengatakan pejabat militer Korea dan AS sedang mengamati situasi tersebut dan melihatnya sebagai “tanda persiapan peluncuran “Sebuah rudal balistik.

Sistem pertahanan THAAD (Handout/Reuters)

Rudal tersebut bisa termasuk Hwasong-14 atau Hwasong-13. Korea Utara telah menunjukkan kemampuannya untuk meluncurkan rudal langsung dari TELs.

Co-director David Cright dari UCS Global Security Program mengatakan Hwasong-14 mungkin bisa mencapai Alaska atau Hawaii.  Versi baru dari Hwasong-13, di sisi lain mungkin bisa menjangkau sebagian besar wilayah Amerika Serikat, meskipun rudal tersebut masih dalam pengembangan.

Menurut Center for Strategic & International Studies, rezim Korea Utara mengarak Hwasong-13 saat parade pada tahun 2015, meskipun mencatat beberapa analis percaya “hanya tiruan yang dirancang dengan buruk untuk tujuan propaganda.” Catatan itu tidak jelas apakah Korea Utara telah menguji rudal tersebut.

(Korean Central News Agency)

Gerakan rudal tersebut diamati mulai dipindahkan menjelang latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan. Latihan AS-Korsel akan diadakan berlangsung dari 16 Oktober – 26 Oktober di Laut Timur dan Barat.

Pekan lalu, Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal ke perairan dekat wilayah Guam di AS, dalam apa yang disebutnya “penetralan untuk membela diri.” Berita yang dikeluarkan pemerintah KCNA menyatakan, “Tindakan militer AS memperkuat determinasi kami bahwa AS harus dijinakkan dengan api. ”

Rezim Korea Utara sebelumnya mengancam untuk menggunakan senjata nuklir di Amerika Serikat dan Guam.

(Andrew Harrer-Pool/Getty Images)

Namun ancaman tersebut mundur pada 15 Agustus, segera setelah Presiden Donald Trump memperingatkan Korea Utara pada 9 Agustus bahwa “Korea Utara tidak melakukan ancaman lagi. ke Amerika Serikat. Mereka akan dipenuhi dengan api dan kemarahan, seperti dunia yang belum pernah terlihat.”

Rusia mengumumkan pada Senin Presiden Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit yang memberlakukan sanksi yang disahkan oleh Dewan PBB minggu lalu.

Tiongkok dan Amerika Serikat sudah mulai memberlakukan sanksi sejak bulan lalu. (asr)

Sumber : the epochtimes