Korban Gempa 7,3 SR yang Mengguncang Perbatasan Irak dan Iran Meningkat 332 Jiwa

Epochtimes.id– Setidaknya 332 jiwa tewas di Iran dan Irak saat gempa berskala 7,3 SR mengguncang wilayah tersebut pada Minggu (12/11/2017).

Melansir dari Reuters, tim penyelamat mencari puluhan orang yang terperangkap di bawah reruntuhan di daerah pegunungan tersebut.

Televisi pemerintah mengatakan lebih dari 328 orang tewas di Iran dan setidaknya 2.500 lainnya cedera. Pejabat lokal mengatakan korban tewas akan meningkat saat tim pencari dan penyelamat mencapai daerah terpencil di Iran.

Gempa tersebut dirasakan di beberapa provinsi barat Iran. Namun provinsi yang paling parah terkena adalah Kermanshah, yang mengumumkan tiga hari berkabung. Lebih dari 236 korban berada di wilayah Sarpol-e Zahab di provinsi Kermanshah, sekitar 15 km (10 mil) dari perbatasan Irak.

Televisi pemerintah Iran mengatakan gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah di beberapa desa di mana rumah dibuat dari batu bata tanah liat.

Tim penyelamat bekerja mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Gempa tersebut juga memicu tanah longsor yang menghambat usaha penyelamatan. Media Iran melaporkan sedikitnya 14 provinsi di Iran terkena dampak gempa.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa serta mendesak semua instansi pemerintah untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu korban terkena dampak.

Orang-orang menangis setelah gempa di daerah Sarpol-e Zahab di Kermanshah, Iran, 13 November 2017. (REUTERS / Tasnim News Agency)

Cuaca dingin

Listrik terputus di beberapa kota di Iran dan Irak, dan kekhawatiran akan gempa susulan membuat ribuan orang di kedua negara keluar ke jalanan dan taman dalam cuaca dingin.

Pusat seismologi Iran mencatat sekitar 118 gempa susulan. Kepala Bulan Sabit Merah Iran mengatakan lebih dari 70.000 orang membutuhkan tempat penampungan darurat.

Warga setempat, Hojjat Gharibian adalah satu dari ratusan korban selamat dari tunawisma Iran, yang meringkuk melawan dingin bersama keluarganya di Qasr-e Shirin.

“Dua anak saya tidur saat rumah mulai runtuh karena gempa. Saya membawa mereka dan berlari ke jalan. Kami menghabiskan berjam-jam di jalan hingga tim penolong memindahkan kami ke gedung sekolah, ” kata Gharibian kepada Reuters melalui telepon.

Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani Fazli mengatakan beberapa jalan terhambat. Pihak berwenang mengkhawatirkan korban di desa-desa terpencil yang tak tertangani.

Seorang pejabat minyak Iran mengatakan jaringan pipa dan kilang di daerah tersebut tetap utuh.

Iran berada di jalur sesar utama dan cenderung sering mengalami getaran. Gempa berkekuatan 6,6 pada 26 Desember 2003 silam, menghancurkan kota bersejarah Bam, 1.000 km tenggara Teheran dan menewaskan sekitar 31.000 orang.

Turki dan Israel

Warga kota Diyarbakir di Turki tenggara juga melaporkan mengalami getaran yang kuat, namun tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat gempa.

Ketua Bulan Sabit Merah Turki, Kerem Kinik mengatakan kepada NTV bahwa tim Bulan Sabit Merah di Erbil sedang bersiap untuk pergi ke lokasi gempa dan badan pengelola bencana nasional Turki, AFAD, dan Tim Rescue Medis Nasional (UMKE) juga bersiap ke Irak untuk mengirimkan bantuan. (asr)

Sumber : The Epochtimes via Reuters