Trump Tutup Tahun 2017 Dengan Tingkat Pengangguran Rendah

ErabaruNews – Biro Statistik Ketenagakerjaan Amerika Serikat merilis data ketenagakerjaan untuk bulan Desember 2017, pada akhir pekan kemarin. Dengan tambahan data ini, data ketenagakerjaan tahun pertama Trump menjabat sebagai presiden menjadi lengkap.

Bulan Desember tetap mengikuti tren penurunan tingkat pengangguran dari bulan-bulan sebelumnya. Hal yang paling menonjol pada bulan Desember adalah tingkat pengangguran warga Afrika-Amerika yang turun hingga 6,8 persen. Angka ini adalah rekor terendah selama 45 tahun terakhir.

Tingkat pengangguran warga kulit putih juga tetap menunjukkan tren menurun. Pada bulan Desember, tingkat pengangguran warga kulit putih turun ke angka 3,8 persen. Nilai ini lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat pengangguran warga Amerika.

Hal lain yang menarik dari data bulan Desember adalah gap tingkat pengangguran antara warga kulit putih dan warga Afrika-Amerika, menjadi terendah dalam sejarah. Ini tentunya menjadi berita gembira bagi ekonom di Amerika yang berharap kondisi lapangan kerja bisa pulih seperti sebelum terjadinya resesi ekonomi.

Data penurunan tingkat pengangguran, baik dari kalangan warga kulit putih, Afrika-Amerika dan hispanik, mendukung data pertambahan lapangan pekerjaan sebanyak 2,1 juta lapangan kerja baru selama setahun Presiden Trump menjabat.

Apabila dibandingkan dengan tahun pertama presiden-presiden Amerika sebelumnya, tingkat penurunan pengangguran pada tahun pertama Presiden Trump menjabat terbilang sangat baik.

Tingkat penurunan pengangguran Trump hanya bisa dilampaui oleh Bill Clinton pada tahun 1993 dan Jimmy Carter pada tahun 1977.

Pendahulu Trump yakni Barack Obama, mengalami peningkatan tajam angka pengangguran selama tahun pertamanya menjabat.

Pekerja di Hollywood Bed Frame Company menghadiri sebuah acara untuk menandai expansi perusahaan, yang akan melipatgandakan lowongan kerja, 14 April 2017. (ROBYN BECK/AFP/Getty Images)

Pertambahan Lapangan Kerja Manufaktur

Menurut data Biro Statistik Ketenagakerjaan Amerika yang dilansir ulang oleh Washington Post, Presiden Trump menambah lapangan kerja di bidang manufaktur sebanyak 184.000 lapangan kerja ketika baru setahun menjabat.

Dibandingkan tahun pertama sepuluh presiden sebelumnya, tren kenaikan serta jumlah penambahan lapangan kerja manufaktur ini hanya bisa dilampaui oleh dua pendahulunya, yakni Presiden J.F. Kennedy pada tahun 1961 dan Presiden Jimmy Carter pada tahun 1977.

Pada tahun pertama pemerintahan Presiden Barack Obama, Amerika kehilangan lebih dari 1 juta lapangan kerja manufaktur. Sedangkan, kondisi terparah terjadi pada tahun pertama Presiden George W. Bush menjabat. Pada tahun 2001, Amerika kehilangan 1,4 juta lapangan kerja manufaktur. Pada saat itu, Amerika mengalami konflik dan memulai peperangan. (Dewa Gede Widnyana/waa)