Pangkalan Militer AS Singkirkan Semua Kamera Pengintai Buatan Tiongkok

Kamera-kamera pengintai (CCTV) buatan Tiongkok yang terpasang di pangkalan Angkatan Darat AS di Missouri telah dicopot saat para ahli mengemukakan kekhawatiran keamanan seputar peralatan tersebut.

Angkatan Darat A.S. bergerak mengikuti sebuah laporan di The Wall Street Journal yang mencatat sebagian besar perangkat pengintai (CCTV) tersebut dilakukan oleh perusahaan yang kepemilikannya sebagian dipegang oleh pemerintah Tiongkok.

Beijing, mempublikasikan laporan tersebut, memiliki 42 persen kepemilikan atas Hikvision, perusahaan yang menyediakan peralatan keamanan di Fort Leonard Wood, yang terletak kira-kira 138 mil sebelah barat St. Louis.

Hikvision adalah produsen kamera keamanan terbesar di dunia, menurut The Journal.

kamera pengintai (CCTV) buatan Tiongkok chna
Perangkat pengawasan (CCTV).

Kolonel Christopher Beck mengatakan bahwa militer tidak percaya bahwa kamera-kamera tersebut mempunyai risiko keamanan, namun demikian telah membuat keputusan untuk menghindari ‘persepsi negatif’ seputar produk tersebut.

Beck mengatakan kamera Hikvision tidak ditempatkan di dekat area sensitif keamanan di Fort Leonard Wood, namun malah digunakan untuk mengamati jalan yang mengarah ke pangkalan.

Juru bicara Hikvision mengatakan perusahaan tersebut percaya bahwa “produk yang dibangun dan didistribusikan di seluruh dunia harus memenuhi standar tertinggi tidak hanya kualitas tetapi juga keamanan. Kami bertahan dengan produk dan proses kami.”

Perusahaan yang berbasis di Hangzhou tersebut bersikeras bahwa peralatannya tidak digunakan untuk memata-matai demi kepentingan pemerintah Tiongkok.

Hikvision menambahkan bahwa ia tidak memiliki akses ke kamera yang telah dibeli oleh pelanggan dan bahwa pemerintah tidak memiliki pengaruh dalam operasi sehari-hari.

kamera pengintai (CCTV) buatan Tiongkok
Perusahaan yang berbasis di Hangzhou tersebut bersikeras bahwa peralatannya tidak digunakan untuk memata-matai demi kepentingan pemerintah Tiongkok.

Tetapi pakar cybersecurity (keamanan dunia maya) tidak begitu yakin, mengutip kekhawatiran tentang kemampuan-kemampuan mata-mata Tiongkok yang canggih.

Mereka menunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok dapat memberikan tekanan dan kontrol yang signifikan terhadap perusahaan-perusahaan swasta negara tersebut untuk memanipulasi manfaat mereka.

Tiongkok telah dikenal untuk secara agresif menargetkan data pribadi warga sipil asing, ketika unit Tentara Pembebasan Rakyat diyakini didedikasikan untuk melakukan hacking.

Pada tahun 2015, para hacker Tiongkok dilaporkan telah membobol Kantor Manajemen Personalia AS dan membuat catatan pribadi sekitar 21,5 juta orang Amerika.

Para spymaster Tiongkok diyakini dapat membangun database informasi pribadi, keuangan dan kesehatan yang besar di Amerika, yang mempunyai kegunaan di dalam kejadian yang berhubungan dengan masa depan dan berpotensi sebagai pendongkrak dalam scenario-skenario pemerasan. (Dailymail/ran)

Baca juga:

Kamera Pengintai Buatan Tiongkok Mengintai Balik Si Pemakai Demi Kepentingan Tiongkok

ErabaruNews