Awal Manis Perang Dagang RRT-Amerika Serikat — Perang Madu (1)

Dr. Xie Tian

Seiring dengan penyelesaian akhir masalah senjata nuklir Korut yang sepertinya telah memasuki babak akhir, konflik perdagangan RRT dengan AS semakin jelas mencuat ke permukaan.

Pemerintahan Trump sama sekali tidak menutupi hilangnya kesabarannya atas defisit perdagangan RRT-AS, dan mendesak untuk segera menghentikan cara perdagangan tidak adil RRT, AS sedang mengerahkan berbagai cara untuk menunjukkan tekad pemerintahannya.

Pengamat berpendapat, perang dagang RRT-AS telah siap meletus, dan cara penyelesaian yang bisa diupayakan kedua belah pihak adalah, seberapa besar skala perang tersebut, akan sebesar itu pula tingkat kompromi dan toleransinya, serta siapa yang akan lebih dulu mengalah, dan siapa yang akan paling banyak mengalah.

Tapi faktanya meskipun seputar masalah besi baja, aluminium, hak cipta dan lain-lain dikabarkan bahwa perang dagang tersebut belum dimulai, namun sebuah awalan yang “manis” dari perang ini, mungkin telah dimulai dari madu; ya, perang dagang madu RRT-AS telah sampai pada tahap berkobar sengit.

Jaringan video streaming situs internet yakni Netflix baru-baru ini merilis serangkaian acara berjudul “Rotten (membusuk)”, pada episode pertama dari serial pertama ini dimulai dari seputar pengacara, senjata api, dan madu.

Selain masalah perang dagang madu, juga menyangkut krisis besar terkait manusia dan lebah madu.

Meletusnya dua krisis secara bersamaan, tak hanya menjadi masalah pelik yang dihadapi para pelaku perdagangan RRT-AS, juga menjadi masalah besar yang harus dihadapi masyarakat di seluruh dunia.

Madu, semestinya merupakan salah satu bahan makanan yang paling baik, paling unggul dan paling indah yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia. Dalam agama Barat saat memaparkan tanah yang dijanjikan suci, tempat suci, selalu menggunakan ungkapan “dialiri dengan madu”; orang Barat juga menyebutkan pujaan hatinya dengan sebutan “Honey” (madu); objek perdagangan pada masyarakat kuno juga selalu mencakup madu.

Dari 100 jenis tanaman pertanian di dunia, lebah melakukan penyerbukan terhadap 70 jenis di antaranya, dan 70 jenis tanaman pangan ini menghidupi 90% populasi seluruh dunia

Dulu ada sebuah film berjudul “When Humans Disappear” yang mengandaikan manusia tiba-tiba lenyap dari muka bumi ini, maka akan menjadi apakah planet bumi ini.

Narasi dan deskripsi film itu sangat realistis, hewan-hewan di kebun binatang semua keluar berkeliaran, gedung-gedung di kota menjadi taman hiburan bagi binatang.  Lalu rumput liar dan pepohonan pun bertumbuh besar, bangunan beton hancur  dan rusak, yang tadinya kota berubah menjadi kampung dan padang rumput.

Rel KA, menara dan logam mulai berkarat, jejak manusia perlahan menghilang, dunia menjadi padang rumput seperti Afrika. Setelah seribu tahun, mungkin hanya sedikit benda peninggalan manusia yang tertinggal, yakni sebotol madu! Dan madu itu tidak berubah, tetap harum dan manis.