PKT Kobarkan “Perang” Multipel Lini Menyongsong Perang Dingin Baru

Tang Ming

Beberapa waktu lalu PKT (Partai Komunis Tiongkok) gembar gembor mempropagandakan keberhasilan reformasi ekonomi selama empat dekade, tapi yang kita lihat di baliknya bukanlah hasil yang patut dibanggakan, terutama dalam masalah HAM, moral, dan politik justru mengalami kemunduran yang sangat besar, dalam hal ekonomi juga terus menuai kritik dan kecaman dari Amerika dan masyarakat internasional, PKT pun harus menyandang berbagai predikat buruk antara lain tidak menepati janji, mencuri kekayaan intelektual, perdagangan tidak adil, melanggar kesepakatan kontrak, aktivitas mata-mata dan lain sebagainya.

Untuk meraup uang dalam jumlah besar, PKT memanfaatkan keunggulan dalam hal angkatan kerja dan merusak lingkungan tanpa pikir panjang, mati-matian mendongkrak ekonomi, sampai kehilangan moral dan tidak ada lagi batasan etika, tidak bicara prinsip atau peradaban, menyusupi peradaban dunia dan memainkan cara-cara preman untuk menjadi kaya, yang dirusak adalah moralitas dunia dan konsep sesat pun merajalela.

Di tengah interaksi dengan dunia, PKT berkesempatan mendekati teknologi canggih dan mencurinya, teknologi untuk kesejahteraan rakyat ini begitu jatuh ke tangan PKT berubah menjadi ancaman yang membahayakan warganya dan seluruh umat manusia.

Reformasi ekonomi PKT selama empat dekade bersinggungan dengan perdagangan dunia, PKT pun melancarkan perang dagang; bersinggungan dengan internet, PKT pun membangun firewall memblokir internet dan membentuk “tim hacker” untuk melakukan perang internet; PKT menguasai teknologi kedokteran modern, pisau bedah pun dimainkan untuk merampas organ tubuh untuk dijual, perang anti kemanusiaan pun dikobarkannya; PKT menguasai teknologi digital, diciptakanlah sistem pengawasan dan pengenalan individu, selain itu juga mengobarkan perang mata-mata di seluruh dunia.

Setelah PD-II berakhir, kubu komunisme yang dipimpin oleh Uni Soviet dan kubu kapitalisme yang dipimpin oleh AS dan Inggris terlibat dalam perlawanan politik yang mencapai setengah abad lamanya, kini Perang Dingin Baru antara PKT dan AS sedang terjadi, sebuah ajang perang yang tampak di bidang ekonomi dan sektor terkait lain.

Perluasan ekonomi PKT adalah ekonomi yang merampas ala preman dan mafia, demi meningkatkan PDB maka dilakukan dengan cara “pemanfaatan berlebihan”, bahkan “pengurasan” sumber daya alam, yang secara tuntas menggulingkan model pertumbuhan tradisional yang “saling menguntungkan”. (Getty Images)

“Perang” yang dimaksud PKT ini tidak mengalami tekanan dari mana pun atau propaganda tertentu, murni dari PKT sendiri, bahkan terkesan begitu konyol, PKT sangat tidak sejalan dengan dunia, dan menimbulkan ketidak-amanan dan ketidaktentraman bagi dunia.

Menurut buku “Tujuan Akhir Komunisme”, pada dasarnya komunisme adalah sebuah roh iblis, yang terbentuk dari kebencian dan berbagai jenis mahluk jahat yang sangat rendah tingkatannya, wujud aslinya adalah seekor ular, wujud manifestasinya di berbagai dimensi adalah naga merah. Karena adanya kebencian, ia membunuh lebih dari seratus juta orang, merusak peradaban yang berjaya selama ribuan tahun, dan karena kebencian, komunis merusak moralitas manusia secara tak tahu malu, menggoda manusia untuk menjauhi Tuhan dan mencapai tujuannya menghancurkan umat manusia.

PKT Tidak Tepati Janji, Kobarkan Perang Dagang

Dari yang awalnya menutup diri sampai kemudian setengah tertutup setengah terbuka PKT mulai berurusan dengan ‘kapitalisme’ setiap hari, juga ‘kaum kapitalis’ yang merupakan ‘musuhnya’ yang kerap dikritiknya dahulu, walaupun akhirnya PKT juga kemudian mengenakan jubah kapitalisme, namun di dalam darahnya ia masih tetap memusuhi demokrasi dan kapitalisme yang tak mampu dihapusnya.

Mereformasi perekonomian di dalam lingkungan PKT yang sarat dengan atmosfir politik dan tanpa keimanan yang benar serta terbenam dalam budaya Palsu-Jahat-Garang, membuat sektor ekonomi ini penuh dengan penipuan, pemalsuan, intrik, kelicikan, yang kuat yang berkuasa dan berbagai konsep sesat lainnya.

Begitu PKT berdagang dengan dunia dan masyarakat yang beradab, maka ditemukanlah begitu banyak celah yang bisa disusupi dan disalahgunakan, dunia peradaban pun dianggap terlalu bodoh, sehingga tidak dibutuhkan kejujuran/integritas, aturan,dan prinsip untuk menghadapi masyarakat.

komoditi kedelai di bursa saham
Kedelai dan Uang Kertas Dolar AS VS RMB, diatur untuk fotografi. (Zhang Peng / LightRocket via Getty Images)

AS dan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) awalnya berangkat dari niat baik, dengan harapan PKT akan mengubah diri setelah berurusan dengan dunia peradaban, di tahun 2000 Amerika setuju memberikan fasilitas perdagangan negara paling difavoritkan seumur hidup bagi Tiongkok, dan membantu Tiongkok bergabung dalam WTO.

Tapi PKT tidak ingin mengubah diri apalagi meninggalkan paham komunisnya yang sesat itu, sebaliknya justru berupaya mengubah dunia menjadi berpikiran sesat. PKT secara aktif melakukan serangan terhadap dunia dan melancarkan “peperangan”, membalas kebaikan WTO dengan kejahatan, dan tidak menepati “janjinya” sama sekali.

Di bidang ekonomi dan dagang PKT telah mengobarkan perang tak berasap terhadap Amerika dan dunia sejak lama. Baru-baru ini konflik dagang RRT-AS oleh banyak orang dipandang sebagai perang dagang, dan Presiden AS Donald Trump tidak berpikir seperti itu, ia di dalam Twitter menulis, “Kita tidak sedang berperang dagang dengan RRT, kita sudah kalah pada perang ini sejak bertahun-tahun silam di tangan para pemimpin terdahulu AS yang bodoh dan tidak berdaya.”

Selama bertahun-tahun perilaku tidak baik PKT dalam perdagangan telah diwaspadai oleh AS dan dunia, tapi PKT tidak peduli, sampai akhirnya Trump menempuh cara keras, PKT baru merasa situasi sudah gawat, sebenarnya Trump hanya menuntut kondisi perdagangan yang tidak adil ini diubah, dan memberikan sanksi terhadap sejumlah perusahaan RRT yang telah melanggar perjanjian/kontrak.

PKT sudah tidak mampu membendungnya, walaupun PKT berkata “akan melayani sampai akhir”, tapi sebenarnya PKT sudah minta ampun. Penyebab utamanya adalah karena nilai universal dan berbagai aspek pada PKT tidak sejalan dengan negara-negara Barat, walau menjadi kaya mendadak, namun tidak mendapat pengakuan status ekonomi di mata dunia.

Di tengah konflik dagang RRT-AS yang terus memuncak ini, baru-baru ini Perwakilan Pemerintah AS berkunjung ke Beijing untuk berunding, PKT yang terbiasa arogan dan sombong tetap sulit mencapai kesepakatan dengan masyarakat normal.

perang dagang amerika tiongkok
Seorang pekerja memeriksa kawat baja di sebuah gudang di Kota Dalian, Provinsi Liaoning di Tiongkok utara, pada 15 Mei 2017. (Stringer / Reuters)

PKT Gelar Perang Internet

Empat puluh tahun silam, PKT menutup sepenuhnya gerbang negaranya dan memandang suara kebebasan dari media massa asing sebagai “media musuh”, setelah PKT mulai melakukan reformasi ekonomi, suara kebenaran media asing mulai masuk ke Tiongkok lewat jaringan internet, PKT pun sangat ketakutan. Tapi demi mendapatkan uang PKT tidak bisa serta merta memutus hubungan dengan dunia luar, juga terpaksa harus menggunakan teknologi baru.

Pada Mei 1994 PKT merampungkan server domain (CN) yang top, internet pun perlahan berkembang di Tiongkok. Begitu banyak aib dan keburukan PKT akan terungkap, apakah internet harus terus dibuka atau ditutupi sebagian? Pejabat tinggi PKT tidak berdaya, pada saat itulah Jiang Zemin melakukan penindasan Falun Gong, serangan propaganda yang membabi-buta pada saat itu tengah mengalami diungkapnya kebohongan PKT melalui internet.

Jiang Zemin memblokir internet dan mencuci otak rakyat seluruh negeri, putranya Jiang Mianheng mengerahkan anggaran negara untuk melakukan riset, mengaktifkan sistem pengawasan digital, dalam kondisi seperti itulah “Proyek Tameng Emas” itu dimulai.

Amerika menciptakan internet untuk memudahkan kehidupan dan pekerjaan bagi rakyat dunia dan mengembangkan piranti lunak yang bermanfaat bagi manusia, tetapi PKT memanfaatkan internet untuk dikembangkan ke arah yang berlawanan, yakni mengembangkan piranti lunak yang bisa memblokir internet dan mengawasi seluruh rakyatnya, jaringan internet dijadikan sebagai alat kekuasaan bagi partai sesat komunis.

Jiang Zemin mencurahkan seluruh kekayaan negara untuk membuat firewall internet, tapi berhasil diterobos dengan mudah oleh piranti lunak yang dibuat oleh warga sipil AS, PKT terus menerus meningkatkan sistem pemblokirannya, dan mengembangkan serangkaian piranti lunak Trojan, Firewall dan berbagai program kejahatan lainnya. “Tim hacker” yang dibentuk oleh Jiang Zemin acap kali melancarkan serangan internet terhadap negara lain.

propaganda kebencian jiang zemin dalam memfitnah falun gong
Jiang Zemin pada tahun 2007. (Fredric J. Brown / AFP)

PKT memanfaatkan program kejahatannya terus menyusup ke berbagai bidang di negara lain seperti politik, ekonomi, dan juga militer, aplikasi dan teknik yang digunakan antara lain “Trojan”, “Backdoor” dan lain sebagainya, menyerang perusahaan, organisasi, finansial dan pemerintah, bahkan menyerang gudang data personalia di Pemerintahan Federal AS, PKT telah menjadi preman penyusup internet terbesar di dunia.

Secara menghebohkan Jiang Zemin telah membentuk “tim hacker”, alasannya untuk tujuan pertahanan negara, telah membina sejumlah besar pakar internet militer, membentuk instansi militer terkait, sekaligus seperangkat sistem polisi internet dan intelijen, secara sepihak satu demi satu serangan “perang internet” dilancarkan.

PKT Rampas Organ Tubuh Manusia

Operasi cangkok organ tubuh di Amerika dan negara lain sudah banyak yang berhasil, dan bagi Tiongkok empat puluh tahun silam, masih merupakan bidang yang dianggap sangat canggih, setelah itu PKT juga perlahan menguasai teknik operasi cangkok organ tubuh manusia.

Di negara normal di mana organ tubuh yang didapat harus dari donor secara sukarela, ditambah dengan kompleksnya mencocokkan organ, membuat banyak pasien harus menunggu bertahun-tahun lamanya, sedangkan di tengah arus mengejar keuntungan ekonomi PKT, menyelamatkan jiwa pasien yang membutuhkan organ bukan dari jenjang moralitas, sebaliknya pisau operasi justru dimainkan untuk membunuh orang (yang divonis sebagai donor) demi meraup keuntungan besar, membuat waktu tunggu pasien untuk operasi berkurang menjadi hanya hitungan minggu, bahkan hari, bahkan hanya beberapa jam.

Mantan peneliti konsultan AS bernama Goodman mempublikasi buku berjudul “The Massacre” di tahun 2014, dalam buku itu Goodman mengatakan, kita mengamati sebuah roda gila raksasa yang tidak bisa berhenti berputar. Saya tidak percaya di baliknya hanya soal keuntungan materi, saya yakin hal ini berkaitan dengan ideologi, adalah pembantaian yang berskala besar, dan satu-satunya cara mengerikan untuk menutupi semua itu adalah terus membunuh setiap orang yang mengetahui fakta tersebut.

Perang Mata-Mata Dengan Teknologi Digital

PKT menguasai teknologi digital, dengan menggunakan chips yang diimpor dari AS untuk mengembangkan sistem pengawasan dan sistem pengenalan identitas, dan diaplikasikan di bidang intelijen, dan mengobarkan perang intelijen menyeluruh di seluruh dunia.

PKT tengah membangun sistem pengawasan raksasa yang mampu membuntuti setiap warga Tiongkok, seperti memasang kepingan chips pada kartu identitas penduduk; instalasi program “Backdoor” di setiap unit telepon genggam dan memaksa pengguna harus memasang piranti lunak tertentu; program intelijen komputer seperti Trojan memantau komentar pada media massa, membangun gudang data, menandai orang-orang yang oleh pemerintah dianggap berbahaya.

Semua orang yang dilacak secara digital bukan pelaku pidana, melainkan warga negara yang baik yang dilacak untuk menjamin kekuasaan pemerintah, seperti para praktisi Falun Gong, warga yang mengajukan petisi, berbagai suara vokal, tokoh HAM, kaum Gereja Rumahan, Buddha Tibet dan Muslim Uighur, serta berbagai organisasi lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah memberlakukan serangkaian larangan terhadap populasi Islam di Xinjiang, termasuk melarang pria memanjangkan jenggot atau melarang wanita memakai kerudung.

Data besar yang dikuasai oleh PKT telah merambah ke seluruh dunia, seperti Alibaba, Baidu, Tencent dan perusahaan teknologi RRT lainnya bekerjasama dengan PKT membangun sistem kredibilitas sosial, dan memperluas kegiatan pengawasan ini sampai ke negara lain.

Tahun 2003 PKT mulai aktif dalam proyek mata-mata internet. Mereka menyusup ke dalam komputer milik Departemen Pertahanan Amerika, perusahaan pembuat senjata, pusat riset dan juga instansi pemerintah, dengan misi mencuri data-data rahasia.

Investigasi AS menunjukkan internet mata-mata berasal dari selatan Tiongkok, oleh sejumlah hacker yang berasal dari militer PKT. Departemen yang terkena dampak internet mata-mata antara lain departemen pertahanan, sumber energi, transportasi, pemerintahan, teknologi, finansial, telekomunikasi, manufaktur dan lain-lain.

Aktivitas mata-mata internet PKT berniat mewujudkan 13 program dalam 5 tahun pertama, yang akan diwujudkannya dengan cara mencuri rahasia dagang dari Amerika. Pada Mei 2015 PKT merilis “Program Made in China Tahun 2025”, yang memaparkan 10 sektor pengembangan utama yang akan dicanangkan sepuluh tahun mendatang.

Menurut Gedung Putih, program 2025 PKT akan membuat dunia tidak memiliki masa depan. Diyakini setiap sektor yang dikembangkan PKT akan membuat dunia menjadi sesat dan gelap. Sebuah rezim yang sesat tanpa ambang batas moral jika berkembang terus seperti itu, maka akan menjadi ancaman bagi Tiongkok sendiri dan bagi seluruh dunia, dan pemerintah Trump tidak akan membiarkannya.

Pemerintah AS baru-baru ini mengaktifkan “Undang-Undang Hak Ekonomi Darurat Internasional” (IEEPA) untuk membatasi investasi PKT terhadap teknologi sensitif milik Amerika. Di saat yang sama, Departemen Perdagangan AS telah mengeluarkan instruksi larangan terhadap ZTE selama 7 tahun, berikutnya terkuak berita bahwa Departemen Kehakiman AS sedang menginvestigasi perusahaan Huawei, “PKT mungkin mendukung perusahaan RRT untuk melakukan kegiatan mata-mata”, di saat yang sama disebutkan pula perusahaan besar PKT atau yang memiliki latar belakang militer antara lain ZTE, Huawei, Lenovo, Chinese Academy of Science, China Electronics Technology Group dan lain-lain sebanyak 19 perusahaan.

PKT tetap mengusung Marxisme yang sesat untuk melawan sampai akhir dunia yang berkeadilan, tapi tidak pernah terpikirkan beberapa faktor mematikan PKT, sanksi kepingan chips baru saja dimulai, PKT sudah sesumbar mengatakan akan memproduksi sendiri.

Kini ada satu lagi faktor yang lebih mematikan bagi PKT, yakni mesin root server internet, yang hanya ada 13 unit di seluruh dunia, satu-satunya root utama berada di Amerika, dari 12 unit sisanya sebanyak 9 unit root cabang berada di Amerika, 2 unit berada di Eropa, 1 unit berada di Jepang, dan RRT hanya kebagian root domain mirror, dengan kata lain, RRT tidak memiliki “urat nadi utama” jaringan internet.

Tapi PKT justru menggunakan root mirror ini untuk memainkan sistem pengawasan dan piranti lunak kejahatan yang canggih di dunia, jika suatu hari Amerika memutus root mirror tersebut bagi RRT, bagaimana PKT akan melanjutkan rencana jahatnya itu?

Akan tetapi, untuk mengatasi masalah root server yang bisa dikuasai sepenuhnya oleh mereka, baru-baru ini PKT membuat “Program Snowman”, yang sedang memasang root server IPv6 di sejumlah negara, berupaya memposisikan kembali peta jaringan internet yang didominasi oleh PKT.

pejabat sensor internet dipecat
Orang-orang di sebuah kafe internet di Lhasa, Daerah Otonomi Tibet, Tiongkok, pada tanggal 30 Agustus 2006. (China Photos / Getty Images)

Namun PKT yang diktator selamanya tidak pernah bisa membangun sistem jaringan internet internasional yang demokratis dan transparan, Proyek Snowman akan bernasib seperti kebijakan “One Belt One Road” dan juga “Confucius Institute (membonceng nama besar Konfusius untuk menyusupkan ideologi komunis)”, pada akhirnya akan diboikot dan dicemooh oleh dunia internasional.

Baik “Program Snowman” maupun “chips independent”, semua itu butuh kekayaan negara dalam jumlah besar, ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan hanya dengan keluar uang saja, sama seperti PKT yang ditakdirkan hanya bisa memainkan bola pingpong kecil saja, sebanyak apa pun uang digelontorkan untuk bola basket atau sepak bola, tetap saja tidak bisa.

Di bidang militer AS mendominasi negara sekutu mengakhiri PD-II, dan menahan perkembangan komunisme; dalam hal politik Reagan berhasil menggulingkan Tembok Berlin milik kubu komunisme, mengakhiri Perang Dingin dan menyelamatkan Uni Soviet dan Eropa Timur; di bidang ekonomi Trump sedang membidik bunker pertahanan komunisme yang terakhir yakni PKT, penyelamatan rakyat Tiongkok dari tirani komunis dan mengakhiri Perang Dingin Baru tidak akan lama lagi. (SUD/WHS/asr)