Jepang Mempertimbangkan Melanjutkan Perburuan Ikan Paus Komersial

Epochtimes.id Jepang sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan International Whaling Commission (IWC) atau Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional untuk melanjutkan perburuan paus komersial.

Ini disampaikan oleh Badan Perikanan pada 20 Desember 2018, setelah gagal berkampanye selama beberapa dekade dengan IWC agar mendapatkan dukungan.

Badan itu mengatakan sejumlah pejabat belum membuat keputusan akhir tetapi sedang mempertimbangkan langkah keluar dari IWC.

Permintaan Jepang agar dimulainya kembali perburuan paus komersial baru-baru ini ditolak pada pertemuan IWC pada September 2018.

IWC memberlakukan moratorium penangkapan ikan paus komersial pada 1980-an karena berkurangnya stok.

Jepang berdalih tentang perburuan penelitian. Jepang mengatakan stok telah cukup pulih sehingga perburuan komersial harus dilanjutkan.

Sejumlah pejabat Jepang mengatakan organisasi perburuan paus Internasional tersebut diharapkan mampu mengejar keberlanjutan tetapi telah menjadi badan anti-perburuan paus.

Mereka mengkritik komisi penangkapan paus kurangnya toleransi dari beragam pandangan tentang perburuan paus. Badan ini dinilai ketidakmampuannya untuk menyelesaikan kesenjangan panjang antara konservasi dan pendukung penggunaan ikan paus.

Jika keluar dari IWC, maka Jepang harus menyampaikannya kepada IWC sebelum 1 Januari sebagaimana dilaporkan oleh Kyodo News. Berita itu disambut dengan reaksi beragam di Jepang.

“Saya mendukung keputusan pemerintah” untuk mundur, sebagaimana dikatakan mantan Menteri Pertahanan Itsunori Onodera, yang saat ini menjabat sebagai penasihat komite perikanan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa kepada NHK Jepang.

“Saya telah menghadiri pertemuan IWC beberapa kali di masa lalu, dan saya dikejutkan oleh pandangan mereka yang sangat bias,” katanya.

“IWC telah menjadi organisasi yang disfungsional,” tambahnya.

Anggota partai yang berkuasa, yang banyak di antaranya mendukung dilanjutkannya perburuan ikan paus komersial sebagai bagian dari budaya makanan tradisional Jepang. Partai pemerintah ini menyatakan tidak membantu Jepang selama tetap berada di IWC.

Tetapi Masayuki Komatsu, seorang mantan pejabat perikanan yang mewakili Jepang di IWC, mempertanyakan apakah Jepang mendapatkan sesuatu jika keluar dari IWC. .

“Saya ragu apakah penarikan meningkatkan situasi saat ini,” katanya kepada NHK.

Jepang telah berburu paus selama berabad-abad. Jepang telah mengurangi tangkapannya menyusul protes internasional dan menurunnya permintaan daging ikan paus.

Penentang mengatakan perburuan paus Jepang adalah kedok untuk perburuan paus komersial karena daging paus dijual sebagai pasokan makanan.

Jepang setiap tahun mengonsumsi sekitar 5.000 ton daging ikan paus dari perburuan penelitian. Terutama bagi generasi yang lebih tua di Jepang. Mereka merasa nostalgia dengan daging ikan paus.

Sejumlah kritikus mengatakan mereka ragu apakah negara dengan populasi yang menua dan rendah dapat mengembangkan industri perburuan paus yang berkelanjutan jika kembali ke perburuan komersial. Pasalnya, banyak orang muda yang tidak melihat paus sebagai makanan.

Jepang mengurangi tangkapannya setelah putusan pengadilan internasional 2014.

Tangkapan Antartika Jepang sekarang dibatasi pada 333 paus per tahun — sekitar sepertiga dari kuota sebelum putusan Pengadilan Internasional 2014. (asr)

Oleh Mari Yamaguchi