Pakar Rusia : Laboratorium P4 Wuhan Benar-Benar Bertindak “Gila”

NTD, oleh Xiao Jing

Petr Chumakov, seorang ahli mikrobiologi di Engelhardt Institute of Molecular Biology di Moskow mengatakan bahwa, dalam rentang 10 tahun terakhir para peneliti di laboratorium P4 Wuhan telah mempelajari berbagai jenis coronavirus. 

Ia berpendapat bahwa niat awal para ahli Tiongkok itu adalah mempelajari patogenisitas virus. Pada saat yang sama, mencoba untuk  mengubah genom coronavirus, seperti memasukkan genom lain sehingga memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk menginfeksi manusia.

“Menurut saya, mereka telah melakukan hal yang benar-benar gila,”  kata Chumakov. 

Pakar rusia itu menegaskan : “Bagaimana tepatnya coronavirus ini diproduksi, situasi yang relevan lambat-laun pasti akan terkuak.”

Petr Chumakov, menekankan bahwa itu jelas perlu pekerjaan pengaturan untuk memodifikasi genetik. Meskipun demikian, ia berpikir bahwa penyelidikan (terhadap sumber virus komunis Tiongkok) masih tetap akan dilanjutkan. Aturan baru yang akan digunakan sebagai pedoman mengubah genom virus berbahaya ini sedang dirumuskan.”

Saat ini, asal usul virus komunis Tiongkok masih belum mendapat kesimpulan. Banyak ahli Eropa dan Amerika, cenderung curiga virus tersebut berasal dari Lembaga Penelitian Virus Wuhan.

Luc Montagnier, seorang ahli virus asal Prancis yang memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 2008, pada 16 April menyampaikan kecurigaannya. Pasalnya, ia bersama tim nya melakukan penelitian melalui program komputer memperoleh kesimpulan bahwa virus komunis Tiongkok tersebut adalah bentukan dari gen campuran antara coronavirus SARS dengan gen HIV. Sehingga dapat dipastikan bahwa coronavirus jenis baru ini adalah virus yang dimodifikasi oleh manusia. Selain itu, diyakini telah bocor keluar laboratorium Wuhan entah sengaja atau tidak.

Namun demikian, Agence France-Presse mengutip sebuah sumber dari Kantor Kepresidenan Prancis pada 17 April melaporkan bahwa belum terdapat bukti otentik yang menghubungkan sumber asal virus dengan Lembaga Penelitian Virus Wuhan. Namun demikian, jarak antara lokasi Lembaga Penelitian Virus Wuhan dengan Pasar Grosir Makanan Laut ‘Huanan’ di Wuhan hanya beberapa kilometer, sehingga dunia luar “menjatuhkan” pilihan curiga kepada lembaga tersebut.

Sebuah laporan eksklusif yang dilakukan oleh Fox News pada 17 April lalu, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah meluncurkan penyelidikan yang menyeluruh terhadap asal usul virus komunis Tiongkok. Dikarenakan  dicurigai merupakan bocoran dari Lab. P4 Lembaga Penelitian Virus Wuhan.

Laporan tersebut mengutip beberapa sumber yang mengatakan bahwa pihak Amerika Serikat sekarang sudah mengabaikan dugaan awal bahwa virus itu adalah senjata biologis buatan manusia. Virus ini mungkin berasal dari kelelawar yang dihasilkan secara alami kemudian ditransmisikan ke pasien yang diberi kode ‘pasien nol’ yang bekerja di laboratorium. Yakni orang pertama yang terinfeksi, ‘pasien nol’ tersebut inilah yang menularkan virus kepada penduduk lokal Wuhan.

Pihak AS menyebutkan bahwa setelah investigasi ini selesai, Presiden Trump akan memutuskan bagaimana meminta pertanggungjawaban otoritas Tiongkok berdasarkan hasil penyelidikan tersebut. Namun, para pejabat AS 100% percaya bahwa setelah virus bocor keluar dari laboratorium, otoritas komunis Tiongkok berusaha menyembunyikan fakta, menutup-nutupi dengan cara dan biaya sebesar apapun.

Sedangkan Yuan Zhiming, direktur Laboratorium P4 Wuhan mengatakan dalam sebuah wawancara : Beberapa ilmuwan percaya bahwa jika virus itu akan disintesis secara buatan, kecerdasan ilmuwan berada di luar orang normal kita, dan beban kerjanya pun berada di luar beban kemampuan yang dapat dipenuhi oleh masyarakat manusia biasa. Jadi dirinya tidak pernah percaya bahwa manusia sekarang memiliki kecerdasan untuk menghasilkan virus sintesis semacam itu.

Keterangan Gambar: Ahli mikrobiologi Rusia Petr Chumakov mengatakan bahwa walaupun komunis Tiongkok tidak sengaja menciptakan virus pembunuh tersebut, laboratorium P4 Wuhan dalam penelitian mereka telah melakukan hal yang benar-benar “gila”. (Retamal Hektor/AFP/Getty Images)

(Sin/asr)

Video Rekomendasi