Badak Berbulu yang Terawat dengan Baik Ditemukan di Siberia, Membeku Selama Puluhan Ribu Tahun

Zhang Yufei

Laporan media menyebutkan pada Agustus 2020, penduduk setempat menemukan seekor badak berbulu yang mati ini di permafrost Yakutia, Timur Jauh Rusia. Banyak bagian jaringan lunak tubuhnya masih utuh, termasuk gigi, tulang, sebagian usus. Bahkan, sejumlah besar lemak serta culanya masih utuh. 

Valery Plotnikov, seorang paleontolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, mengatakan kepada media lokal, bahwa badak kecil ini seharusnya berusia antara tiga hingga empat tahun. Saat ia mati, ia hidup terpisah dari induknya. Dilihat dari bulunya yang pendek tebal, kemungkinan besar ia tenggelam di musim panas. Adapun bukti makanan terakhirnya masih ada di dalam perutnya. Adapun jenis kelamin hewan tersebut masih belum diketahui.

Peneliti mencontohkan, setelah analisis awal, kisaran umurnya seharusnya 20.000 hingga 50.000 tahun yang lalu. Pada Januari 2021, ketika jalan es musim dingin terbentuk, sisa-sisa badak berbulu ini akan diangkut ke laboratorium untuk penyelidikan lebih lanjut. Analisis radiokarbon akan menentukan umur dari badak ini.

Plotnikov juga mengatakan bahwa badak ini, kini bisa disebut sebagai spesimen unik di dunia.Tidak ada sisa-sisa zaman ini yang telah digali dalam penemuan arkeologi sebelumnya, apalagi diawetkan begitu utuh.

Jamie Woodward, seorang profesor geografi di Universitas Manchester, Inggris, menulis dalam sebuah tweet pada Selasa (30 Desember): “Hewan zaman es lain yang punah digali dari lapisan es.”

Woodward juga mengatakan bahwa, karena perubahan iklim, wilayah Kutub Utara Siberia mengalami musim panas terhangat yang pernah tercatat. Akhirnya, semakin banyak makhluk zaman es yang tertutup es dapat terlihat.

Perlu disebutkan bahwa pada tahun 2014, sisa-sisa Sasha, satu-satunya anak badak berbulu di dunia pada saat itu, ditemukan di dekat lapisan permafrost di sana. Usianya baru 7 bulan dan masa kelangsungan hidupnya dapat ditelusuri kembali ke 34.000 tahun silam..

Gambar restorasi anak badak berbulu “Sasha”. (Albert PROTOPOPOV / AFP)

Laporan tersebut menunjukkan bahwa badak berbulu untuk sementara disimpan di lembaga penelitian lokal dan akan dipamerkan di museum.

Menurut data, badak berbulu, juga dikenal sebagai badak berbulu panjang. Ia hidup di bagian utara Eurasia selama Pleistosen, dari 2.588.000 tahun lalu hingga 11.700 tahun lalu.Terutama ditemukan di Siberia. Ukurannya sama dengan badak putih yang ada, beratnya mencapai 5 ton, dan ditutupi bulu tebal berwarna coklat. 

Ilmuwan berspekulasi, bahwa badak berbulu memiliki dua cula yang relatif datar, yang lebih tipis dari cula badak yang ada. Mereka dapat menggunakan cula untuk menyapu salju dan mengkanibal kelompok tanaman hijau beku. (hui)