LRT Malaysia Tabrakan, 213 Orang Luka-luka

Luo Tingting

Light Rail Transit – LRT terjadi di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur pada malam tanggal 24 Mei. LRT mengangkut 213 penumpang. 47 orang terluka parah dan 166 luka ringan. Semua korban luka telah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan

Sebuah kereta yang membawa 213 penumpang bertabrakan dengan kereta yang kosong di terowongan kereta bawah tanah dekat Menara Kembar Petronas yang ikonik di pusat Kuala Lumpur, sekitar pukul 20:45 pada (24/5/2021) waktu setempat. Insiden itu menyebabkan penumpang terluka.

Video dan foto yang beredar di Internet menunjukkan bahwa kaca jendela kereta pecah, dan pecahan kaca terlihat di mana-mana di dalam gerbong. Banyak penumpang yang luka tergores atau luka terjatuh. Beberapa orang jatuh ke dalam gerbong dengan kepala berdarah, dan ada pula yang duduk di tanah sambil meratap.  

Pasca kejadian tersebut, RapidKL Malaysia mengeluarkan pernyataan melalui akun Twitter @AskRapidKL yang menyatakan bahwa kereta nomor 40 dan nomor 81 bertabrakan. Setelah menerima pemberitahuan tersebut, pihak perusahaan mengirimkan orang-orang untuk membantu penyelamatan.  

RapidKL Malaysia mengeluarkan pernyataan , “Kami mohon maaf atas kecelakaan ini, dan kami akan memberikan bantuan dan menangani kejadian ini secepatnya.” 

RapidKL Malaysia  juga mengimbau para penumpang di dalam kereta untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari petugas.

Sejak kecelakaan terjadi di dalam terowongan, petugas penyelamat harus memasuki terowongan untuk memberikan penyelamatan, yang meningkatkan kesulitan penyelamatan. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan insiden ini sebagai “kecelakaan serius” dan meminta pihak berwenang terkait untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu secara menyeluruh.  

Dalam penyelidikan awal, polisi Malaysia menyatakan bahwa kedua kereta tersebut tidak bertabrakan di dalam terowongan, namun banyak penumpang yang jatuh dan terluka akibat pengereman darurat.

Pihak kepolisian kemudian menetapkan bahwa kejadian  itu karena kesalahan komunikasi di pusat kendali dan kereta api berada di jalur yang salah sehingga kedua kereta tersebut bertabrakan. Polisi telah mengesampingkan kemungkinan sabotase yang disengaja.

Saat ini, 213 penumpang di dalam kereta telah diselamatkan dan dikirim ke rumah sakit terdekat untuk perawatan. Di antara mereka, 166 luka ringan dan 47 luka berat.

Jalur Kelana Jaya, LRT yang terlibat dalam kecelakaan, dibuka untuk lalu lintas pada tahun 1998. Ini adalah sistem kereta tanpa pengemudi pertama di Malaysia. Memiliki 37 stasiun dan merupakan jalur lalu lintas tersibuk di Malaysia. Sebelum wabah, jumlah rata-rata penumpang per hari hampir 300.000 orang. (hui)