Ribuan Warga di Henan, Tiongkok Terkepung Setelah Desa Mereka Diterjang Banjir di Empat Waduk, Tak Tahu Harus ke Mana dan Tak Mendapatkan Pertolongan

Gu Xiaohua dan Li Yun – Epochtimes.com

Berita hujan deras berhari-hari melanda Kabupaten Hui, Kota Xinxiang, Provinsi Henan, Tiongkok. Akibatnya banjir melanda di daerah tersebut. Terjadi pemadaman listrik skala besar di daerah perkotaan.  Banjir juga melanda banyak kota dan desa. Pada sore hari 21 Juli, ribuan penduduk  di Desa Gouxizhuang, Kabupaten Hui,  dilanda banjir dan menghadapi kekurangan air, listrik, dan makanan.

Sejauh ini, tim penyelamat belum tiba. Penduduk desa mengungkapkan banjir dikarenakan pintu air dibuka, dan pintu masuk desa disegel untuk membendung banjir. Penduduk desa tidak bisa mengungsi sama sekali dan tidak tahu harus pergi ke mana

Biro Meteorologi Kota Huixian, Tiongkok  pada pukul 09:20 pada 22 Juli 2021, menerbitkan peringatan level merah terkait hujan lebat. Laporan menyebutkan, hujan deras terus terjadi di kota dan akumulasi curah hujan mencapai lebih dari 100 mm.

Briefing situasi banjir  di Kota Huixian menunjukkan, dampaknya semakin parah. Sebanyak 91 desa telah terendam banjir. Ada pemadaman listrik skala besar di daerah perkotaan, dan lantai pertama dari beberapa kota dan desa  terendam. Gara-gara pemadaman listrik, sinyal komunikasi juga terputus total.

Seorang penduduk desa dengan nama samaran Wu Xiaoying kepada reporter Epoch Times pada 22 Juli  mengatakan bahwa desa di Gouxizhuang, Kabupaten Hui sedang mengalami kesulitan. Sekitar 2.000 orang terjebak. Bahkan pada Rabu sore, air tiba-tiba datang, dan memenuhi rumah warga di mana-mana. Sejumlah rumah terendam dengan kedalamannya mencapai lebih dari satu meter.”

Mengenai penyebab banjir, Wu Xiaoying berkata, “Ada banjir dan hujan, tetapi tampaknya alasan utamanya adalah pintu air, karena waduk di sekitarnya semuanya banjir, dan  kita semua berada di daerah pintu air utama.”

Menurut laporan media lokal, dari 08.00 hingga pukul 20.00 pada 21 Juli, hujan badai terjadi di bagian barat laut kota Xinxiang. Hujan deras juga menyebabkan banjir bandang seketika melewati kota Huixian dua kali. Sedangkan sejumlah besar kendaraan dan infrastruktur juga hanyut. Beberapa desa dan kota yang terletak di barat daya Kabupaten Huixian berada di bawah tekanan akibat banjir besar.

Laporan tersebut juga menyebutkan pintu air dari waduk Tagang di Kabupaten Huixian dibuka. Dipengaruhi oleh pintu air dari waduk hulu, pada 21 Juli, kedalaman air di Jalan Huiwu, Kota Wucun, Kota Huixian mencapai lebih dari dua meter.

Wu Xiaoying mengatakan bahwa pejabat daerah setempat tidak menyampaikan soal dibukanya pintu air, sehingga penduduk desa di desa  tidak mengungsi terlebih dahulu.

Ia mengatakan, Air di empat waduk terdekat meluap dan banjir telah mengalir ke desa setelah pintu air dibuka. Wu Xiaoying berkata, tidak ada tim penyelamat di sana, dan mungkin sedang dalam perjalanan, tetapi warga belum melihat siapa pun sekarang di sana.

Wu Xiaoying berkata: “Semua penduduk desa terjebak di rumah mereka. Banjir melanda rumah mereka. Kemudian, para lansia, orang yang lemah, sakit dan cacat  dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi, akan tetapi mereka masih tinggal di desa. Air yang menerjang, membuat rumah  terendam hingga satu meter bahkan ada pada sejumlah titik mencapai empat meter.”

Selain itu, Penduduk desa lain hanya bisa menyelamatkan diri, pindah ke tempat tinggi, naik ke lantai atas rumah mereka sendiri untuk menghindari banjir.

Wu Xiaoying mengatakan, air di luar lebih dari satu meter, dan mudah hanyut saat keluar karena air di luar sangat deras.

Wu Xiaoying mengatakan, ada keluarga mereka yang terdiri dari empat orang belum tidur sejak  malam, dan mereka mencoba membuang air keluar dan membendung pintu. Akan tetapi, air masih masuk. Kini sudah saatnya mereka mengungsi untuk menghindari kepungan banjir.

Untuk makanan, dia hanya bisa mengandalkan sisa atau cadangan di rumahnya sendiri jika bantuan dari luar tidak bisa masuk. Listrik padam di beberapa tempat  dan seluruh desa gelap gulita dan harus menghadapi kekurangan pasokan air minum, listrik, dan makanan.

Wu Xiaoying mengatakan bahwa ketika banjir datang, semua persimpangan ditutup, dan orang-orang tidak bisa keluar sama sekali. Tidak ada tempat untuk mengungsi. Ketika air hampir meluap, ia menggunakan karung untuk mengisi pasir dan membendung pintu masuk desa. Akan tetapi, tak bisa bertahan sepenuhnya. Dikarenakan  air terlalu besar, pada akhirnya meluap.

Seluruh desa akhirnya terperangkap oleh air. Belum pernah ada air dalam jumlah besar sebelumnya.  Wu Xiaoying menuturkan, warga tidak tahu harus mengungsi  ke mana, hanya bisa menggunakan karung sebanyak mungkin untuk memblok air. Saat air mengalir deras, warga hanya bisa berlari ketempat yang lebih tinggi.

Wu Xiaoying menyebutkan ada relawan penyelamat menelepon. Mereka berjanji akan datang ke sana, ketika mereka menghubungi pasukan penyelamat. Akan tetapi tak kunjung tiba. Apalagi, air semakin dalam. Warga bingung ingin pergi ke mana. 

Pada 22 Juli, seorang anggota staf Departemen Propaganda Komite Partai Kota Huixian  kepada media mengatakan bahwa ketinggian air di beberapa desa relatif dalam, mencapai 1,5 meter atau bahkan dua meter. Dua hari sebelumnya, pihak berwenang setempat sudah mulai mengungsi orang satu demi satu.

Kini, hujan lebat terus turun di Kabupaten Huixian. The “Daily Economic News” mengonfirmasi, bahwa ada empat reservoir berukuran sedang di Kabupaten Huixian. Daerah perkotaan dipenuhi air. Beberapa jembatan ambruk diterjang arus kuat. Warga dari sejumlah  desa setempat sudah dievakuasi. Jumlahnya ribuan orang. Rumah sakit di dataran rendah sedang mencari pompa air.  Sebagian besar wilayah mengalami pemadaman listrik. (hui)