Mengapa Kampanye Antikorupsi Xi Jinping Selalu Berlanjut?

Simone Gao – Zooming In China

Hanya beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, dimulainya tahun Macan, CCTV yang dimiliki negara Tiongkok dan Komisi Pengawasan Kedisiplinan Partai Komunis Tiongkok mengungkapkan seri dokumenter bagian lima yang dimilikinya mengenai korupsi di Tiongkok. 

“Toleransi Nol” memberi ciri mantan para pejabat Tiongkok yang berada di penjara, yang mengungkapkan penyebab kasus korupsi mereka dan penyesalan mereka terdalam terhadap tindakan kriminal yang mereka lakukan dalam menentang negara. Mereka yang dituduh melakukan tindakan kriminal adalah bersifat inti, dan hukumannya bahkan lebih dari itu. 

Satu episode menggambarkan Hu Huaibang, seorang mantan pemimpin di Bank Pembangunan Tiongkok, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena kasus penyuapan. 

Wang Fuyu, yang mengatakan di episodenya bahwa “saya sangat rakus saat berada di puncak kejayaan, tetapi saya tidak tahu kenapa saya menginginkan uang,” yang dihukum sehari setelah episodenya disiarkan. Hukuman dijatuhkan karena kasus suap yang diduga menerima 434 juta yuan (sekitar USD 68 juta). Ia dijatuhi hukuman mati, yang ditangguhkan selama dua tahun di mana diringankan menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Tayangan perdana disiarkan pada  Sabtu, 15 Januari,  saat jam tayang utama, yang menunjukkan betapa pentingnya kampanye ini—dan jangkauan siaran tersebut ke warganegara Tiongkok yang diharapkan mempengaruhi mereka. 

Episode pertama itu berjudul “Tidak Kehilangan 1,4 Milyar,” yang memusatkan perhatian pada Sun Lijun dan menciptakan suasana hati untuk serial tersebut, di mana Sun Lijun yang mengklaim bahwa ia “tidak mengharapkan saya akan menjadi seorang perusak konstruksi peraturan hukum atau kejujuran dan keadilan.” 

Sun Lijun pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keamanan Masyarakat dan dikatakan menerima suap lebih dari USD 14 juta. Baru-baru ini, ia juga menghadapi tuduhan yang terkait dengan manipulasi persediaan dan kepemilikan pistol. 

Adalah 1,4 milyar penduduk Tiongkok, menurut serial propaganda ini, di mana Xi Jinping mengklaim untuk melindungi melalui kampanye anti-korupsi. Pada permulaan episode pertama, Xi Jinping berkata, “Bila anda tidak menyinggung perasaan para pejabat yang melalukan korupsi, anda pasti menyinggung perasaan 1,4 milyar penduduk.”

Jelas-jelas, untuk mencapai stabilitas bagi rezim Tiongkok, sebagian besar rakyat Tiongkok perlu ditenangkan. Mereka perlu dibujuk. Mereka perlu untuk percaya bahwa Partai Komunis Tiongkok, dan Xi Jinping khususnya, bekerja untuk mereka dengan cara menyingkirkan pejabat-pejabat yang melakukan korupsi.

Serial itu juga bertujuan untuk “mengorbankan satu orang untuk mengancam orang-orang lainnya. Serial itu bertujuan untuk merampas kekuasaan dan momentum dari rekan-rekan Sun Lijun yang mungkin berniat untuk menentang Xi Jinping melalui sistem-sistem politik dan hukum. 

Pada pokoknya, hal itu menunjukkan bahwa boss anda sudah jatuh, tren sudah berlalu, anda sudah buntu. Secara patuh dilucuti dan menyerah sebelum Kongres Nasional ke-20. 

Haruskah kita percaya bahwa Sun Lijun dan yang lainnya yang digambarkan di dalam serial ini benar-benar dilucuti dan menyerah?. 

Para analis mengatakan bahwa tuduhan terhadap Sun Lijun menurun baru-baru ini, yang menunjukkan semakin sedikit daftar tindak kejahatan daripada yang aslinya dilaporkan oleh Partai Komunis Tiongkok, yang mungkin karena kerjasama Sun Lijun dengan Partai Komunis Tiongkok dalam dokumenter ini dan, secara potensial, menyerahkan nama-nama rekan-rekannya supaya menebus kesalahan yang ia lakukan. 

Penyensoran di dalam Partai Komunis Tiongkok memusatkan perhatian pada masalah politik, sepertinya melampaui ambisi politik yang menggelembung, tetapi Partai Komunis Tiongkok tidak dapat menghukum lawan-lawannya karena oposisi politik. Sebagai gantinya, Partai Komunis Tiongkok membawa tuduhan yang sering terkait dengan kasus suap dan sering menjatuhi hukuman penjara seumur hidup. 

Mengapa Xi Jinping memilih untuk memulai serial ini dari Sun Lijun? Mungkin karena ada ancaman yang terlalu besar yang ia berikan kepada Xi Jinping. 

Sun Lijun adalah Wakil Menteri termuda di Kementerian Keamanan Masyarakat. Ia memiliki potensi dan keuntungan politik yang jelas. Sepanjang keuntungan ini menjadi ambisi, Sun Lijun mengembangkan sebuah “rencana 15 tahun” untuk dirinya sendiri, yang berupaya memajukan peningkatan-peningkatan lima-tahun. Sun Lijun memilih per lima tahun karena Kongres Partai Komunis Tiongkok diadakan setiap lima tahun. 

Pada saat itu, para pejabat Partai Komunis Tiongkok dari pemerintah pusat tanpa batas melakukan perubahan ranking pemerintah daerah, dan promosi para pejabat terburu-buru dilakukan pada periode ini. 

Bila anda tidak dipromosikan, anda cenderung menunggu lima tahun untuk peluang yang lain, atau yang lebih buruk lagi, anda kehilangan peluang karena usia anda sudah tidak memenuhi syarat. Dalam sistem Partai Komunis Tiongkok, kader-kader Partai Komunis Tiongkok ditunjuk berdasarkan usia. 

Pada kasus Sun Lijun, ia merancang langkah-langkah yang sangat mirip dengan berikut ini: dalam lima tahun pertama, ketika Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 diadakan pada tahun 2022, ia akan menjadi Menteri Keamanan Masyarakat; dalam lima tahun kedua, pada tahun 2027, ia akan menjadi Wakil Sekretaris Komite Politik dan Hukum dan memasuki Politbiro Pusat, dan pada tahun 2032, ia akan menjadi seorang anggota tetap Komite Politbiro, bahkan mungkin menjadi Ketua Tetap Komite Kongres Nasional Rakyat. Pada saat itu, ia akan berusia 64 tahun dan mampu untuk melayani satu masa jabatan. 

Ambisi semacam ini adalah normal, dalam sebuah sistem politik di mana pemimpin akan diganti setelah menjabat selama dua masa jabatan. Tetapi hal itu tidak pernah menjadi niat Xi Jinping. 

Dan, sekarang, karena Xi Jinping tetap menjabat dan posisi penting kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok diisi dengan orang-orang kepercayaan Xi Jinping, yang juga mengincar posisi-posisi itu sering menemukan mereka menghadapi tuduhan korupsi. Xi Jinping  tidak akan merotasi lingkaran dalamnya atau tidak akan menyerahkan kekuasaannya. 

Lawan yang ambisius itu tidak berkutik tetapi secara diam-diam menghilang dari politik atau dikirim ke Penjara Qincheng karena tuduhan korupsi. Penjara Qincheng adalah sebuah penjara yang khusus untuk memenjarakan pejabat-pejabat Partai Komunis Tiongkok tingkat atas. 

Sistem politik dan hukum adalah prioritas utama dari kampanye anti-korupsi Xi Jinping untuk menyingkirkan penantang-penantangnya.

 Jelas-jelas, Xi Jinping akan mengatur orang-orang kepercayaannya untuk naik jabatan untuk memimpin departemen-departemen yang penting seperti Menteri Keamanan Masyarakat yang berada di bawah Komite Politik dan Hukum. 

Sementara Sun Lijun tidak pernah menjadi orang kepercayaan Xi Jinping, saya yakin bahwa pada awalnya id berupaya untuk menyenangkan Xi Jinping dalam perannya sebagai wakil menteri. 

Dalam satu contoh, antara  Oktober hingga Desember 2015, lima anggota staf dari Causeway Books (yang berlokasi di Hong Kong) menghilang dan diyakini ditahan di  Daratan Tiongkok. Pemilik Causeway Books juga di antara orang-orang yang diculik, dan terkesan bahwa penahanan-penahanan itu muncul karena Causeway Books menjual sebuah buku yang berjudul Xi Jinping dan Enam Wanita Simpanannya. 

Sun Lijun berada di posisi untuk mengawasi penahanan-penahanan orang-orang itu pada waktu itu. Sayangnya bagi Sun Lijun, langkah ini tidak mendapatkan kepercayaan dari Xi Jinping. Rencana 15 tahun Sun Lijun adalah bertentangan dengan ambisi-ambisi Xi Jinping, Sun Lijun jalan keluar politik. Adalah sulit bagi seorang pria seperti Sun Lijun untuk bertindak. Tetapi tuduhan korupsi lebih cenderung dikaitkan dengan kepemimpinan Sun Lijun dengan upaya pembunuhan Xi Jinping. 

Peran Sun Lijun di dalam Kementerian Keamanan Masyarakat memberinya akses ke departemen keamanan masyarakat setempat, terutama di Jiangsu, sebuah tempat yang diduga sebagai upaya pembunuhan Xi Jinping. 

Desas-desus lainnya adalah terlibat dalam upaya yang juga digambarkan dalam dokumen “Toleransi Nol” sebagai gerombolan kecil yang dipimpin Sun Lijun. Meskipun kelompok ini disebut sebagai gerombolan Sun Lijun, seorang Wakil Menteri Keamanan Masyarakat tidak memiliki jangkauan atau sumber-sumber untuk melakukan sebuah kudeta sendirian. Jika pembunuhan tersebut berhasil, dibutuhkan sebuah rezim baru untuk menggantikan rezim yang lama, tidak hanya mencakup sebuah penggantian bagi Xi Jinping, tetapi penggantian keseluruhan kepemimpinan puncak Partai Komunis Tiongkok. 

Hal tersebut akan menyebabkan para pemain yang menggantikan untuk melakukan lebih dari yang diharapkan terhadap sistem politik dan hukum di Tiongkok untuk melakukan sebuah kudeta semacam itu. 

Siapakah yang mungkin menjadi pemain-pemain lainnya? Karena Sun Lijun adalah seorang anggota di dalam “kelompok kecil Shanghai,” sebuah kelompok yang dipimpin oleh mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (dan saingan Xi Jinping) yaitu Jiang Zemin. 

Tokoh-tokoh penting di dalam kelompok kecil ini menjadi para tersangka, seperti Meng Jiangzhu, mantan Kepala Komite Politik dan Hukum, dan Zeng Qinghong, mantan anggota Komite Tetapi Politbiro, orang kepercayaan Jiang Zemin. Upaya pembunuhan yang dilakukan Sun Lijun tidak muncul tidak terduga. 

Hal tersebut mewakili sebuah peningkatan perlawanan terhadap Xi Jinping di dalam kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok. Awal upaya kudeta tersebut diyakini untuk memulai di momen-momen paling awal dari rezim Xi Jinping. 

Pada tahun 2012, Zhou Yongkang, Sekretaris Komite Politik dan Hukum, dan Bo Xilai, mantan Gubernur Liaoning dan seorang pangeran yang ambisius membuat sebuah rencana untuk menyingkirkan Xi Jinping dan menjadikan Bo Xilai sebagai pemimpin puncak Tiongkok. Walaupun rencana tersebut terpapar, membuat  Xi Jinping bersumpah untuk dengan sekuat tenaga  menyingkirkan pengaruh mereka terhadap sistem-sistem politik dan hukum. 

Hampir sepuluh tahun berlalu, dan komitmen Xi Jinping terhadap kampanye anti-korupsi yang diluncurkannya belum  berhenti. Lebih dari 100.000 orang didakwa atas kasus korupsi dan lebih dari 1,3 juta pejabat tingkat-rendah dihukum sejak tahun 2013, mengapa Xi Jinping tidak mampu mengakhiri pengaruh oposisi di dalam Partai Komunis Tiongkok untuk sekian lama? 

Dapat dipahami bahwa Xi Jinping menjadi sedemikian berkuasa dan mempertahankan upayanya untuk mengakhiri oposisi ini dengan mempertimbangkan orang-orang yang secara diam-diam berencana menyingkirkannya bahkan sebelum ia mengambil kekuasaan secara resmi. 

Namun, jika semua yang telah dilakukan Xi Jinping adalah menangkap orang-orang yang terlibat dalam upaya tersebut, hal ini cenderung akan berakhir. Mereka yang bersalah adalah Zhou Yongkang, Bo Xilai dan sangat sedikit antek-antek. 

Jika Xi Jinping hanya menghukum orang-orang yang bersalah, maka orang-orang lainnya tidak perlu khawatir. Sebaliknya, Xi Jinping memilih untuk membersihkan sistem-sistem politik dan hukum dari orang-orang yang dekat atau yang dipromosikan oleh Zhou Yongkang. Xi Jinping menganggap bersalah karena kedekatan. 

Anggapan tersebut menyebabkan orang-orang dihukum tanpa melakukan kejahatan atau melakukan kejahatan-kejahatan yang bahkan adalah praktik umum di antara Xi Jinping dan lingkaran dalam Xi Jinping. 

Mengapa dilakukan kemudian? Mungkin sebagai sebuah pamer kekuasaan atas gengsi. Xi Jinping baru saa berkuasa di tengah-tengah ketidaksetujuan apakah ia menjadi Sekretaris Jenderal.

Dulu kekuasaan Xi Jinping adalah tidak stabil, sebagian karena sedikit pencapaiannya di bidang politik di tingkat daerah. Dengan kudeta yang diupayakan, sorotan terhadap kurangnya wewenang dan kualifikasi yang jelas dari Xi Jinping untuk peran yang baru ini bahkan lebih terang. 

Maka, Xi Jinping menganggap sebuah pamer kekuasaan adalah perlu untuk menciptakan perannya terhadap sistem politik Tiongkok. Namun, ada masalah. Di dalam sistem Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini, pemimpin puncak mempromosikan orang-orang yang berada di bawah mereka dan, di dalam banyak kasus, promosi itu muncul melalui koneksi atau kepentingan. 

Jika anda ingin menjadi Walikota Hangzhou, anda harus menyuap Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok Provinsi Zhejiang. Seringkali, kasus suap tersebut adalah sangat banyak dan disertai dengan sebuah tinjauan untuk memastikan bahwa pemimpin tersebut menemukan anda adalah setia. 

Dari mana uang itu berasal? Uang itu berasal dari kasus suap yang dibayarkan kepada anda dari orang-orang di bawah anda atau dari kasus suap yang diperoleh dari banyak proyek besar. Tidak ada lapisan dari rantai komando Partai Komunis Tiongkok yang bersih. 

Sebagai para pemimpin puncak di dalam kampanye anti-korupsi, para pemain tingkat-bawah cenderung untuk bergabung dengan orang-orang yang berkuasa—-tidak melawan Xi Jinping, tetapi mempertahankan dirinya masing-masing. Dan karena kampanye anti-korupsi diperluas, Xi Jinping mendorong orang-orang yang terpinggirkan yang hanya melindungi dirinya sendiri menjadi sebuah aliansi yang melawannya. 

Anti-korupsi yang selektif terasa seperti sebuah pedang yang menggantung di atas kepala pejabat-pejabat ini yang mengetahui hal tersebut dapat terjadi sewaktu-waktu karena tidak seorang pun dari mereka yang tidak bersalah. Dan, orang-orang ini tidak memiliki keyakinan hukum nasional. 

Sun Lijun memberi sebuah contoh dalam “Toleransi No,” menyatakan bahwa setelah ia menjadi wakil menteri, ia selalu menjalankan tanda-tanda bahaya. Ia begitu yakin bahwa tanda-tanda bahaya itu berarti untuk mengekang rakyat biasa dan sebagai wakil menteri, ia tidak boleh terikat dengan mereka. Ini adalah sebuah perilaku yang umum di dalam sistem politik dan hukum, dalam memperluas menjalankan tanda-tanda bahaya. 

Para Pejabat ini yakin bahwa tidak ada yang tidak dapat mereka lakukan, tidak peduli siapa yang mengekangnya. 

Klan Sun Lijun diketahui mendengarkan rahasia mengenai kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok secara diam-diam, klan Sun Lijun merekam percakapan kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok. Bahkan merekam video hubungan pribadi kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok. 

Maka, jika orang-orang ini benar-benar merasa terancam, mereka cenderung untuk mengambil risiko dan membunuh Xi Jinping. Alasan yang sama mungkin akan mendorong Xi Jinping menjadi lebih berbahaya dan kurang berminat untuk berhenti. 

Semakin Xi Jinping melakukan pendekatan tangan besi terhadap sistem korupsi ini, semakin banyak musuh yang ia dapatkan. Dan semakin banyak musuh yang ia dapatkan, maka Xi Jinping menjadi semakin berisiko. 

Revisi konstitusi Tiongkok pada tahun 2018 memindahkan kebutuhan bahwa presiden Tiongkok berhenti setelah dua kali memegang jabatan selama lima tahun, mengakhiri jalur damai menjadi sebuah pergantian kekuasaan. Perubahan ini jauh lebih mempengaruhi tidak hanya bagi Xi Jinping. 

Sebuah contoh yang sempurna adalah Sun Zhengcai. Kehidupan Sun Zhengcai seperti “orang yang salah di tempat yang salah di waktu yang salah.” Ia adalah seseorang yang karirnya menanjak sangat cepat di bidang politik Tiongkok, yang bertugas sebagai seorang anggota politbiro dan sebagian besar melihat Sun Zhengcai, sebagai pengganti Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok ketika masa jabatan Xi Jinping berakhir. 

Tetapi, ketika Xi Jinping memutuskan untuk tidak turun tahta, keberadaan Sun Zhengcai menjadi tidak dapat ditolerir oleh Xi Jinping. Oleh karena itu, Sun Zhengcai dituduh dan dihukum atas kasus suap dan menerima sebuah hukuman yang umum di antara opisisi Xi Jinping, yaitu hukuman penjara seumur hidup.

 Pada skala yang lebih besar, konsekuensi Xi Jinping yang hanya menggunakan orang-orang yang ia ketahui dan ia percaya dari Provinsi Zhijiang dan Provinsi Fujian di mana ia bekerja dulu adalah karier sebagian besar pejabat di dalam Partai Komunis Tiongkok akan berpengaruh secara negatif. 

Hanya mempercayai orang-orang anda bahkan tidak membuka peluang untuk orang-orang lain untuk merusak kubu anda. Sebagai akibatnya, semakin meningkatnya jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok akan menjadi semakin terasing, bahkan bermusuhan. Permusuhan tersebut cenderung menghantam sebuah momen ketegangan terbesar di Kongres Partai Komunis Tiongkok yang akan datang. 

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, setiap lima tahun membawa sebuah perjuangan yang sengit di dalam Kongres Partai Komunis Tiongkok, ketika semua kader dipromosikan. Bila anda kehilangan promosi pada usia yang tepat, maka usia anda sudah tidak memenuhi syarat dalam sistem politik dan keluar dari politik tanpa melakukan kemajuan. 

Xi Jinping tidak bermaksud untuk mengecewakan harapan sejumlah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok. Xi Jinping bermaksud untuk mengasingkan ribuan musuh politik dan bahkan menciptakan lebih banyak musuh politik. 

Orang-orang yang bergerak bersama-sama sebagai kader dan sekarang disingkirkan sebagai kader yang cenderung bergabung melawan rezim Xi Jinping. Selama Xi Jinping terus melakukan taktik ini, ia akan terus menciptakan jumlah musuh yang lebih banyak. 

Untuk memastikan sebuah perang tiada akhir melawan oposisi, pernah diklaim Xi Jinping sebagai sebuah perang melawan korupsi. 

Di samping hal ini, visi Xi Jinping untuk membawa Tiongkok untuk sebuah masa depan yang lebih dekat, adalah berada dalam konflik dengan sebagian besar anggota Partai Komunis Tiongkok yang mana berpikiran untuk melakukan lebih banyak reformasi. Menyingkirkan Xi Jinping menjadi sebuah kepentingan yang umum. (Vv)