Ada Apa ? Putin Umumkan Darurat Militer Terhadap 4 Wilayah Ukraina yang Dianeksasi

oleh Xu Jian

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu 19 Oktober, bahwa ia berencana memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang diduduki oleh Rusia saat ini.

Dalam pidato kepada anggota Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi, Putin juga menginstruksikan pemerintah untuk membentuk komite koordinasi khusus di bawah Perdana Menteri Mikhail Mishustin guna bekerja sama dalam rangka memperbaiki situasi perang Rusia – Ukraina dengan pihak-pihak terkait di wilayah Rusia.

Perang Rusia – Ukraina telah berlangsung selama 8 bulan. Menurut analisis Reuters, langkah Putin hari Rabu itu menandakan bahwa Putin sedang menghadapi serangkaian kekalahan besar dalam perang invasinya di Ukraina sejak awal bulan September tahun ini.

Putin mengatakan bahwa darurat militer akan meningkatkan stabilitas ekonomi, industri dan produksi setempat, serta mendukung “operasi militer khusus” Rusia, yang oleh Barat disebut sebagai agresi militer ke Ukraina. Putin mengatakan : “Kami sedang berusaha menyelesaikan tugas yang sangat kompleks dan besar ini untuk memastikan masa depan yang dapat diandalkan bagi pemerintah maupun rakyat Rusia”. 

Pada Rabu, pejabat Rusia yang berada di Kherson, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia mengatakan kepada warga sipil agar segera meninggalkan beberapa daerah untuk menghindari serangan. Pihak berwenang memperkirakan sedikitnya 60.000 orang penduduk akan mengungsi selama beberapa hari ke depan.

Pada September, wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri mengadakan referendum tentang masuk sebagai bagian Rusia di bawah pengawasan militer Rusia, yang tentunya hasil referendum semuanya berakhir dengan tingkat persetujuan yang mencapai lebih dari 87,05%.

Pada 30 September, Putin menandatangani dokumen yang mengumumkan bahwa keempat wilayah yang dicaplok telah resmi menjadi milik Rusia. Amerika Serikat, masyarakat Barat dan Ukraina menuduh referendum itu ilegal dan mereka tidak akan pernah mengakui klaim Rusia yang mencaplok wilayah kedaulatan Ukraina. (sin)