Kamar Mayat Rumah Sakit Oriental Shanghai Penuh Hingga Ada Calo yang Memanfaatkan Sekali Kremasi Dipatok Setara Rp 67 Juta

NTD

Sistem pemakaman di Shanghai benar-benar kelebihan beban, karena jumlah kematian meningkat secara drastis saat wabah merebak di daratan Tiongkok. Beredar video kamar mayat yang penuh dengan jenazah di Rumah Sakit Oriental Shanghai dan sebuah rumah duka  menjual nomor kremasi dengan harga tinggi.

Pada  27 Desember, sebuah video diposting di internet, diduga diambil pada pukul 05.00 pagi di Rumah Sakit Oriental ShanghaiVideo tersebut menunjukkan sebuah aula yang dikelilingi dengan jenazah dan sebuah ruangan dengan freezer yang penuh dengan jenazah. Diduga freezer di kamar mayat rumah sakit sudah kelebihan beban hingga banyak jenazah hanya bisa ditempatkan di lantai.

Video yang beredar pada hari yang sama menunjukkan antrean di pintu masuk sebuah gedung yang tidak bisa dilihat. Pria yang mengambil video tersebut mengatakan bahwa itu adalah sebuah rumah duka di Shanghai, yang saat ini hanya mengeluarkan sejumlah nomor urut terbatas setiap hari, dan keluarga mendiang akan menggunakan nomor urut tersebut untuk kremasi jenazah. Dikarenakan sangat sulit mendapatkan nomor dengan mengantre, ada yang mengambil kesempatan untuk menjual kembali nomor urut tersebut dan dipatok seharga RMB 30.000 atau setara Rp 67 Juta 

Situasinya sangat mirip dengan yang terjadi di Beijing. Baru-baru ini, banyak orang di Beijing  memanfaatkan kesempatan untuk menghasilkan banyak uang dengan mengatur “kremasi dipercepat”  melalui “koneksi” mereka, dengan memungut bayaran antara 10.000 dan 50.000 RMB per jenazah.

Pada  27 Desember, sebuah video kamar mayat rumah sakit Shanghai lainnya yang dipenuhi dengan mayat juga diposting di internet.

Sebelumnya pada 23 Desember, ada juga video rumah pemakaman Shanghai yang dipenuhi dengan jenazah. (hui)