10 Penyebab Utama Sembelit dan 7 Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari

Amber Yang dan Alice Zhu

Cuaca yang kering dan dingin dapat menjadi faktor penyebab konstipasi atau sembelit, menurut pengobatan tradisional Tiongkok. Selain memperburuk aktivitas sehari-hari, sembelit juga dapat memicu berbagai penyakit.

Teng Cheng Liang, pengawas Klinik Medis Chi Teh dan Klinik Medis Cheng-Liang di Taipei, Taiwan, menjelaskan berbagai penyebab sembelit dan memperkenalkan metode terapi makanan dan pijat titik akupuntur untuk menstimulasi pergerakan usus yang sehat.

Teng mengatakan bahwa menurut definisi medis, buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu dianggap sebagai sembelit dan dapat berdampak besar pada kesehatan seseorang.

Sembelit kronis menyebabkan penumpukan toksin dalam usus dan kelebihan karsinogen yang diserap tubuh. Hal ini juga meningkatkan risiko berbagai kondisi lain, seperti jerawat, depresi, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Orang yang mengalami sembelit lebih rentan mengalami wasir, fisura anus, inkontinensia urin akibat stres, divertikulitis, dan penyakit lainnya. Divertikulum adalah jaringan tonjolan pada dinding usus. Jika tinja jatuh ke dalam divertikulum, maka dapat menyebabkan peradangan pada divertikulum, yang mengakibatkan sepsis-penyakit yang mengancam jiwa.

Beberapa orang khawatir tidak bisa buang air besar selama satu atau dua hari. Teng menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, gerakan peristaltik dan kekuatan penyerapan lambung dan usus akan melemah, sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembuangan. Dia merekomendasikan agar orang-orang tetap rileks saat mencoba untuk buang air besar, dan tidak perlu minum obat untuk melewatkan satu atau dua hari saja. Mengandalkan obat-obatan atau obat pencahar dapat menyebabkan reaksi ekstrem seperti diare dan sembelit yang bergantian.

Penyebab Utama Sembelit

Teng menunjukkan bahwa penyebab utama sembelit adalah gerakan peristaltik yang lambat. Usus kecil menyerap nutrisi dan usus besar menyerap air. Ketika gerakan usus terlalu lambat dan makanan tinggal di usus besar terlalu lama, feses menjadi kering, keras, dan sulit untuk dikeluarkan.

Selain itu, ketika usus menyerap air terlalu cepat, sembelit dapat terjadi.

Sembelit juga berkaitan erat dengan fungsi sistem saraf perifer. Kecepatan gerak peristaltik berhubungan dengan sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf simpatis membuat gerakan peristaltik lebih lambat, dan sistem saraf parasimpatis membuat gerakan peristaltik lebih cepat.

Sebagai contoh, sistem saraf simpatis pasien dapat diaktifkan karena kecemasan saat menjalani pemeriksaan medis, dan akibatnya mereka dapat mengalami sembelit. Setelah pemeriksaan selesai, sistem akan kembali normal. Kegembiraan emosional, seperti saat bepergian, juga mengaktifkan sistem saraf simpatik, sehingga menambah kemungkinan terjadinya sembelit.

Penyebab Sembelit bagi Pasien Parkinson

Teng mengatakan bahwa pasien dengan penyakit neurologis, seperti Parkinson rentan terhadap sembelit, dengan beberapa pasien hanya buang air besar setiap tujuh hingga sepuluh hari sekali. Dia mengatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa pasien Parkinson rentan mengalami sembelit:

1- Kekakuan seluruh otot tubuh, termasuk kekakuan gerak peristaltik saluran cerna.

2- Pasien harus mengonsumsi Levodopa untuk mengatasi tremor tangan, yang menghambat gerak peristaltik otot polos dan membuat sembelit semakin parah.

Secara klinis, semakin parah sembelit yang dialami pasien, semakin parah pula tremor yang diderita pasien.

Dokter pengobatan Barat biasanya meresepkan obat pencahar untuk mengobati sembelit, tetapi efek sampingnya adalah diare, yang membuat orang merasa lelah, Sedangkan tujuan TCM adalah meningkatkan gerakan peristaltik untuk membantu pengeluaran toksin.

Kebiasaan Makan untuk Mengurangi Sembelit

Selain sembelit yang disebabkan oleh penyakit, penyebab lain dari gerakan peristaltik yang lambat dapat dikaitkan dengan pola makan, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan kurang serat. Selain itu, alkohol juga memperlambat gerakan peristaltik.

Teng menunjukkan bahwa penderita sembelit harus membudayakan tujuh kebiasaan berikut ini:

1-Minum air yang cukup.

2- Kurangi konsumsi minuman berkafein.

3- Hindari minuman beralkohol.

4- Makan lebih banyak buah dan sayuran.

5- Makan lebih banyak makanan berserat tinggi.

6- Kurangi makanan berlemak tinggi, seperti susu.

7- Kurangi konsumsi makanan berprotein tinggi, seperti daging, telur, dan keju.

Untuk menghindari sembelit, Anda perlu mengonsumsi lebih banyak makanan yang dapat membantu pembuangan yang sehat. Makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan berserat tinggi, seperti apel, stroberi, biji-bijian berserat tinggi, kacang-kacangan, dan sebagainya, dapat membantu tinja melewati usus besar dengan cepat. Minum setidaknya delapan gelas air per hari juga akan membantu pembuangan yang sehat.

Terapi makanan TCM untuk mengobati sembelit:

Wu Ren Wan (pil teh): Obat herbal TCM untuk menghilangkan panas, melumasi usus, dan menyegarkan darah.

Teh Rehmannia: Rehmannia bersifat mendinginkan, melembabkan, dan menyegarkan ginjal. Selain meredakan sembelit, teh ini juga bermanfaat untuk mengatasi insomnia dan gula darah tinggi.

Teh Cassia: Menekan nafsu makan, mengurangi panas pencernaan, dan membantu menurunkan berat badan.

Pijat Titik Akupuntur untuk Mencegah Sembelit

Teng juga menyarankan agar orang yang menderita sembelit sebaiknya memijat titik-titik akupuntur yang berhubungan dengan perut, seperti Titik Poros Bumi dan Titik Kaki Tiga Li di betis, serta Titik Lembah Bergabung di tangan, yang dapat membantu pembuangan.

Titik-titik sembelit (Shutterstock/The Epoch Times

Waktu Terbaik untuk Buang Air Besar

TCM percaya bahwa 12 sistem meridian tubuh sesuai dengan dua belas periode dua jam (sistem pengukuran waktu kuno di Tiongkok). Meridian usus besar bersirkulasi dari jam 5 pagi sampai jam 9 pagi; meridian lambung bersirkulasi dari jam 7 pagi sampai jam 9 pagi; meridian limpa bersirkulasi dari jam 9 pagi sampai jam 11 pagi.

Teng menunjukkan bahwa di pagi hari, qi dan darah terkonsentrasi pada sistem pencernaan dan motilitas pencernaan, oleh karena itu merupakan waktu terbaik untuk pergi ke toilet.