oleh Xiong Bin dan Chen Jie
Banyak pabrik di Kota Dongguan yang merupakan kota industri di Tiongkok selain hampir tidak lagi melakukan perekrutan tenaga kerja baru, bahkan mem-PHK karyawan akibat menurunnya pesanan ekspor. Banyak pekerja migran tidak dapat menemukan pekerjaan sehingga tidak punya uang untuk membeli makanan. Pada 9 Maret beredar berita bahwa ada orang mati kelaparan di jalanan.
Pada 9 Maret, beredar berita di Internet bahwa seorang pemuda yang tidak mendapatkan pekerjaan diketemukan mati kelaparan di sebuah bangku panjang warung pinggir jalan di Shek Pai, Dongguan, dengan badan bagian atasnya telah menjulai ke tanah, di samping tubuhnya yang sudah tidak bergerak terlihat ada koper, ransel dan beberapa barang bawaan. Petugas ambulans yang tiba di lokasi, tidak melakukan penyelamatan dan langsung dibawa pergi.
曾经的打工天堂东莞,已经开始有人饿死街头。产业链转移,大规模失业,那六个亿月入不到千元的人,将有多少人行将陷入饥荒?百岁老人马相伯经历了近代转型,付出毕生心血,做出过重要贡献,最著名的就是创建复旦大学,在1939年抗日战争最艰难的时候走完人生道路,他回顾一生留下这些话:“我就是一条狗… https://t.co/ro7H0LLA6c pic.twitter.com/OnbhmnlRPI
— Gancheng Wang (@GanchengW) March 9, 2023
Pada 10 Maret, reporter dari NTDTV mencoba untuk menelepon sejumlah perusahaan jasa tenaga kerja lokal untuk mengetahui situasinya, tetapi telepon tidak satu pun yang tersambung.
Kepada reporter NTDTV, seorang warga Dongguan mengatakan bahwa banyak pabrik lokal sudah tutup, dan perusahaan jasa tenaga kerja juga tidak beroperasi.
— Gancheng Wang (@GanchengW) March 9, 2023
Mr. Wang, penduduk Kota Shek Pai, Dongguan mengatakan : “Banyak pabrik sudah tutup, jadi tidak ada pekerjaan yang ditawarkan. Meskipun tidak semua pabrik tutup, tetapi kegiatannya sudah jauh berkurang”.
— Gancheng Wang (@GanchengW) March 10, 2023
Baru-baru ini, seorang netizen memposting tulisan : “Banyak orang di Dongguan tidak dapat menemukan pekerjaan, sehingga makan pun menjadi masalah”. Dia memotret gambar seorang pria di sebuah restoran yang telah menunggak pembayaran untuk makan selama beberapa hari. Pada 8 Maret, seseorang di Kota Qiaotou, Dongguan tidak sadarkan diri karena kelaparan. Netizen tersebut menyebutkan : “Sekarang upah ditekan, dibayar antara RMB. 13 hingga 15 per jam. Tahun ini sangat suram. Beberapa pabrik tutup, dan beberapa pabrik berhenti merekrut pekerja. padahal biaya makanan dan penginapan sehari butuh puluhan hingga seratus yuan, dan mereka yang tidak memperoleh pekerjaan memilih segera pulang mumpung masih punya uang untuk membayar ongkos kendaraan”.
Mr. Wu dari perusahaan jasa tenaga kerja di Dongguan mengatakan : “Sekarang perusahaan tidak kekurangan tenaga kerja. Upahnya tidak tinggi. Empat belas sampai lima belas yuan per jam. Masih ada (yang beroperasi) pabrik plastik, pabrik elektronik, dan pabrik perangkat keras, tetapi upah jadi rendah sekarang”.
想来东莞朋友建议暂时不用来,要来下半年才来,现在好多厂没订单不招人! pic.twitter.com/WNnYspLKLC
— 墙内之音【互fo 💯】 (@qiangneizhiyin) March 10, 2023
Karyawan perusahaan jasa tenaga kerja di Dongguan menyebutkan bahwa sebagian besar pabrik di Dongguan mengekspor produknya, masalah terbesar mereka saat ini adalah tidak adanya pesanan.
Mr. Zhou dari perusahaan jasa tenaga kerja di Dongguan mengatakan : “Ada begitu banyak perusahaan di Dongguan yang saat ini mengalami penurunan drastis pesanan, sehingga kebutuhan tenaga kerja berkurang banyak. Jadi lebih sulit bagi pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan.”
广东工厂倒闭的多,工作难找,工价低还是有人抢着干,失业潮要来了!#澳喜要闻 pic.twitter.com/fyQfRv0mAQ
— NFSC澳喜要聞(新號) (@weizhenshe) March 6, 2023
Selama 3 tahun epidemi melanda Tiongkok, PKT menerapkan kebijakan pencegahan epidemi yang ekstrem, yang berdampak pada industri manufaktur, dan gagal menyelesaikan pengiriman sesuai jadwal, mengakibatkan kerugian, menyebabkan banyak pabrik besar terkenal di Dongguan tutup satu demi satu, atau pindah ke Vietnam dan negara lainnya. (sin)