Kasus Infeksi Ulang COVID-19 Merebak di Banyak Tempat di Tiongkok, Terjadi Gejala Parah Hingga Perguruan Tinggi dan Universitas Membangun Kembali Ruang Isolasi

Wang Yanqiao – NTD

Baru-baru ini, kasus COVID-19 terus meningkat di berbagai wilayah di Tiongkok, dengan infeksi ulang bergejala parah  dan tempat tidur rumah sakit yang penuh sesak. Di beberapa universitas tempat isolasi kembali didirikan.

Huang Liangzhi, wakil direktur Departemen Endokrinologi di Rumah Sakit Nanping No. 1, mengatakan, “Pengawasan rawat jalan demam di seluruh negeri menunjukkan bahwa prevalensi epidemi meningkat dalam berbagai tingkat di semua wilayah, dan kasus COVID-19 muncul dengan ganas.

Li Dan, Wakil Direktur Departemen Gastroenterologi di Rumah Sakit Shuguang, Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Shanghai: “Baru-baru ini, orang-orang di sekitar saya, anggota keluarga, dan teman-teman semuanya mengalami infeksi ulang.”

Pada 14 Juni, Hu Yang, wakil kepala dokter dari Departemen Pengobatan Pernafasan di Rumah Sakit Paru Shanghai, mengumumkan bahwa baru-baru ini ada orang di departemen tersebut mengalami demam dan sakit tenggorokan. Meskipun tidak ada tes antigen,  mungkin dikarenakan  infeksi COVID. Ada pasien dengan infeksi baru di klinik rawat jalan dan di tempat tidur. Berdasarkan penularan virus sebelumnya, tidak ada cara untuk menghindari infeksi dan tampaknya orang-orang secara alami diinokulasi dengan virus secara bertahap. Jumlah pasien di bangsal dengan kasus COVID  parah mulai meningkat. Satu gelombang pasien dipulangkan dari bangsal dan gelombang lainnya segera ditambahkan ke dalam daftar.

Seorang Warga Shandong berkata : “Ayah saya menderita infeksi yang pertama kalinya, tetapi sangat serius. Sejak hari kedua dan seterusnya, dia mengalami demam selama empat hari. Tes pertama menunjukkan bahwa ia menderita pneumonia virus, dan gejala terlihat sangat ringan pada saat itu, tetapi dalam waktu empat hari telah berkembang menjadi paru-paru putih. Pada hari kelima, dia menderita sedikit sesak napas. Kondisinya menjadi parah dan berkembang dengan sangat cepat. Rumah Sakit Rakyat kekurangan tempat tidur, jadi kami harus pergi ke ruang gawat darurat terlebih dahulu dan menemukan tempat tidur sementara. Pada siang hari berikutnya, kami baru bisa mendapatkan tempat tidur di unit perawatan intensif.”

Ketika kasus COVID terus meledak di Tiongkok. Pada 12 Juni, Southern Weekly melaporkan bahwa sebagai respon atas kasus COVID baru-baru ini di kampus, banyak universitas telah mendirikan posko kesehatan di dalam kampus di mana mahasiswa dengan status “positif kedua” dapat diisolasi secara sukarela, tetapi beberapa kampus masih bersikeras untuk melakukan isolasi wajib. 

Menurut laporan tersebut, Universitas Guangzhou mengeluarkan pemberitahuan pencegahan dan pengendalian epidemi pada  29 April tentang Pemberitahuan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi New Coronavirus Terbaru. Isinya mewajibkan mahasiswa yang terinfeksi ulang untuk memantau kesehatan mereka di stasiun kesehatan kampus atau di rumah.  Setelah lima hari sakit, mahasiswa dapat melanjutkan pekerjaan dan masuk kelas hanya setelah suhu tubuh mereka normal dan mereka negatif COVID dengan tes antigen atau tes asam nukleat  selama dua hari berturut-turut.

Mahasiswa lain dari Universitas Studi Asing Tianjin mengungkapkan bahwa dia dinyatakan positif antigen di rumah sakit kampus dan diminta untuk tinggal di asrama isolasi secara langsung. Dia hanya bisa meminta bantuan teman sekamarnya untuk mengantarkan beberapa kebutuhan sehari-hari. (Hui)