Bukan Ponsel yang Merusak Penglihatan Anak, Tapi Karena 4 Hal yang Tidak Diperhatikan Orangtua Ini

EtIndonesia. Di zaman serba digital sekarang ini, memang tidak mudah bagi kita maupun anak-anak untuk hidup tanpa produk elektronik, karena produk seperti ponsel, laptop, TV dan lainnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan.

Banyak orangtua yang percaya bahwa produk elektronik tersebut merupakan “biang kerok” yang merusak penglihatan anaknya. Namun kenyataannya tidak semata-mata demikian, tetapi bisa jadi beberapa hal yang kurang mendapatkan perhatian orangtua ini justru yang menyebabkan lebih banyak kerusakan pada penglihatan anak.

Apa sesungguhnya yang membuat lemah daya penglihatan kita ?

  1. Kebiasaan buruk saat menggunakan mata

Menggunakan mata dalam jarak dekat untuk waktu yang lama, seperti menatap buku, layar elektronik, mainan, dll. dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan otot mata dan kekeringan pada bola mata. Selain itu, postur mata yang salah saat melihat ponsel atau buku, postur duduk yang salah, dan sebagainya juga dapat menyebabkan kerusakan pada penglihatan.

Oleh karena itu, orangtua hendaknya mengajarkan anak kebiasaan menggunakan mata yang benar, sesekali membiarkan anak mengistirahatkan penggunaan mata setelah cukup lama menatap layar elektronik, buku dan sebagainya, dan menjaga postur yang benar dalam menggunakan mata.

  1. Lingkungan yang buruk

Lingkungan dengan penyinaran yang terlalu lemah atau terlalu terang dapat menyebabkan kerusakan pada penglihatan anak. Mata anak akan rusak akibat maladaptasi bila terlalu lama terpapar lingkungan yang penyinarannya redup. Demikian pula cahaya berlebihan dapat mengiritasi mata anak-anak dan menyebabkan menurunnya daya penglihatan.

Oleh karena itu, orangtua harus memberi anak lingkungan pencahayaan yang baik, menjaga kecerahan yang sedang, jangan terlalu kuat atau terlalu lemah.

  1. Kurang beraktivitas di luar ruangan

Anak-anak modern sekarang cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan sehingga kurang beraktivitas di luar ruangan. Kebiasaan ini tidak hanya merugikan perkembangan fisik anak, tapi juga bisa berdampak buruk pada penglihatan. Aktivitas di luar ruangan dapat memberikan istirahat yang baik bagi mata anak sekaligus memberikan lebih banyak cahaya dan rangsangan visual.

Oleh karena itu, orangtua hendaknya mendorong anaknya untuk melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti berlari, bermain sepak bola, mengendarai sepeda, dll., untuk melindungi penglihatannya.

  1. Kurangnya pola makan bergizi dan seimbang

Perkembangan penglihatan anak memerlukan dukungan beragam nutrisi, seperti vitamin A, C, E, zinc, dll. Namun anak-anak modern sekarang cenderung memilih-milih makanan, suka yang tinggi gula, garam, gorengan sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan gizi. Kebiasaan makan seperti itu dapat mempengaruhi perkembangan normal jaringan retina dan mata, sehingga menyebabkan masalah pada penglihatan.

Oleh karena itu, orangtua harus memastikan bahwa anaknya mengonsumsi makanan yang seimbang dan memperbanyak makan makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti sayur mayur, buah-buahan, ikan, dll., untuk menjaga kesehatan penglihatannya.

Sebagai orangtua, apa saja yang harus dilakukan untuk melindungi penglihatan anak-anak ?

  1. Kontrol waktu menggunakan perangkat elektronik

Waktu yang dihabiskan untuk menggunakan perangkat elektronik harus dikontrol secara baik, terutama bagi anak yang masih kecil.

Menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia, anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh menggunakan perangkat elektronik, dan anak-anak berusia 3-5 tahun harus membatasi penggunaan perangkat elektronik kurang dari 1 jam sehari. Untuk anak yang lebih besar, jadwal penggunaan yang wajar dapat dikembangkan untuk menghindari penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan.

  1. Melakukan pemeriksaan penglihatan secara berkala

Orangtua sebaiknya membawa anaknya ke dokter mata secara rutin untuk memeriksakan penglihatannya. Hal ini memungkinkan setiap masalah penglihatan terdeteksi dan diobati sedini mungkin untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

  1. Menyediakan lingkungan membaca yang baik

Berikan anak-anak lingkungan membaca yang nyaman dengan penerangan yang cukup. Saat membaca, anak sebaiknya duduk pada jarak dan ketinggian yang benar untuk menghindari kelelahan mata dan risiko rabun dekat.

  1. Mendorong anak beraktivitas di luar ruangan

Aktivitas di luar ruangan sangat penting untuk perkembangan penglihatan anak. Cahaya alami dari Matahari dapat membantu mencegah rabun dekat dan meningkatkan kemampuan anak dalam melihat jauh. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mendorong anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti lari, bersepeda, bermain bola dan sebagainya.

  1. Pola makan yang seimbang

Pola makan anak harus seimbang dan kaya nutrisi, terutama vitamin A, C dan E serta antioksidan. Nutrisi ini penting untuk kesehatan mata dan dapat membantu mencegah penyakit mata, dan melindungi penglihatan. Beberapa makanan yang kaya nutrisi tersebut antara lain wortel, jeruk, blueberry, sayuran berdaun hijau, juga daging ikan dan lainnya.

  1. Mendidik anak untuk menggunakan perangkat elektronik secara benar

Orangtua harus mendidik anak-anak mereka tentang penggunaan perangkat elektronik yang benar. Hal ini termasuk postur duduk yang benar, menjaga jarak yang tepat dan sering mengistirahatkan mata. Anak-anak harus beristirahat setiap 20 menit untuk menjauh dari layar dan melakukan latihan yang menenangkan mata, seperti menutup mata atau melihat ke kejauhan.

  1. Membatasi penggunaan alat elektronik pada malam hari

Menggunakan perangkat elektronik di malam hari dapat berdampak negatif pada tidur dan penglihatan anak-anak. Orangtua sebaiknya membatasi anak menggunakan perangkat elektronik minimal 1 jam sebelum tidur.

Singkatnya, orangtua harus memperhatikan kesehatan mata anak-anak mereka, mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi penglihatan anak dan menjauhkan anak mereka dari masalah miopia.(sin/yn)

Sumber: aboluowang