Peringatan untuk Tidak Melanggar Garis Merah : AS Siap Intervensi Dalam Perang Israel – Hamas

oleh Jin Shi

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin secara bersamaan menyatakan pada Minggu (22 Oktober) bahwa jika personel atau pasukan AS diserang dalam perang Israel – Hamas, maka Amerika Serikat pasti akan melakukan serangan balasan.

Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan pada Minggu bahwa Amerika Serikat memperkirakan bahwa Iran dapat meningkatkan perang antara Israel dengan Hamas melalui proksi regional mereka. Blinken menegaskan, jika personel atau pasukan AS juga dijadikan sasaran serangan, maka AS tidak akan ragu untuk melakukan serangan balik.

“Kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kami dapat secara efektif melindungi personel kami dan melakukan serangan balik jika diperlukan,” ujar Blinken.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menggemakan pernyataan Blinken.

Austin mengatakan : “Apa yang kami lihat adalah serangan (terhadap personel dan pasukan kami di wilayah tersebut) berpotensi meningkat secara signifikan.”

Austin mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah untuk memberikan sinyal yang tegas : Jika ada organisasi atau negara yang berupaya memperluas konflik demi mengambil keuntungan, Amerika Serikat menyarankan agar yang bersangkutan membatalkan upaya tersebut.

Perang Israel – Hamas yang dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober telah memasuki minggu ketiga. Personil dan pasukan AS yang ditempatkan di Irak, Suriah dan tempat-tempat lain semakin sering mengalami serangan akhir-akhir ini.

Kementerian Luar Negeri AS telah mengeluarkan pernyataan tentang pembaharuan peringatan perjalanan warga AS ke Irak dan mengarahkan staf non-darurat serta anggota keluarga Kedutaan Besar AS di Baghdad dan Konsulat Jenderal AS di Erbil yang memenuhi syarat untuk segera meninggalkan Irak.

Pekan lalu, sebuah kapal perang AS menembak jatuh sejumlah rudal jelajah dan selusin drone yang diluncurkan dari Yaman oleh pemberontak bersenjata Houthi yang didukung Iran.

Saat ini, Amerika Serikat telah mengirimkan sejumlah besar kekuatan angkatan laut ke Timur Tengah, termasuk dua kelompok penyerang kapal induk dan 2.000 orang Marinir. (sin)