Home Blog Page 1326

Gedung Putih Berusaha Buat Shutdown Tanpa Rasa Sakit

0

EpochTimesId – Shutdown atau penutupan sebagian dari pemerintah federal Amerika Serikat yang dimulai 22 Desember 2018 telah menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS. Belum ada tanda-tanda penutupan itu akan segera berakhir. Namun, Pemerintahan Donald Trump menangani dampak shutdown kali ini dengan cara berbeda.

Shutdown saat ini telah menghentikan operasi di sembilan departemen, termasuk Departemen Pertanian AS (USDA), Departemen Kehakiman, dan Internal Revenue Service (IRS). Dalam upaya untuk membuat penutupan yang ‘tidak menyakitkan’, pemerintah Trump menemukan cara untuk menjaga beberapa program penting berjalan setidaknya untuk sementara waktu. Termasuk layanan pemerintah seperti pengembalian pajak dan kupon makanan.

Meskipun ditutup, musim pengajuan pajak tahun ini akan dimulai tepat waktu. Agen penagihan pajak negara akan mulai mengeluarkan pengembalian pajak pada 28 Januari 2019.

IRS mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan menarik lebih dari 46.000 pekerja. Dengan sekitar 57 persen dari tenaga kerjanya, yang terhambat oleh penutupan untuk memproses pengembalian pajak tahunan. Pegawai yang kembali bekerja tidak akan dibayar sampai lembaga pemerintah dibuka kembali.

Menurut laporan media, itu adalah Russell Vought, penjabat direktur baru Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) yang memimpin upaya untuk menemukan cara untuk mengatasi selisih alokasi.

Vought bekerja pada sektor anggaran pemerintah, dan mengusulkan pemotongan pengeluaran yang drastis tahun lalu.

“Vought tahu setiap sen yang ada di mana-mana; dia menjalankan operasi untuk Mulvaney,” ujar mantan kepala ahli strategi Gedung Putih, Stephen Bannon mengatakan kepada Washington Post. “Dia seorang (bertipe) ‘old-school’, konservatif Yayasan Warisan yang sebenarnya ingin memotong pengeluaran.”

Vought bergabung dengan OMB tahun lalu dan menjadi direktur pelaksana pada 3 Januari 2019, setelah Trump menunjuk Direktur Mick Mulvaney sebagai kepala staf Gedung Putih. Dan sekarang, dia memainkan peran kunci selama ‘shutdown’ berlangsung.

“Misi kami dari Presiden adalah membuat penghentian ini senyaman mungkin, konsisten dengan hukum,” kata Vought dalam konferensi pers 7 Januari 2019.

“Jadi kami telah membangun upaya-upaya masa lalu dalam pemerintahan ini untuk tidak menghentikan penutupan untuk mempersenjatai rakyat Amerika.”

Vought juga mengatakan bahwa ada hal-hal yang harus mereka perbaiki dari pemerintahan sebelumnya. Pada tahun 2011, di bawah pemerintahan Obama, OMB mengarahkan agen pajak untuk tidak membayar pengembalian uang selama penutupan. Namun, atas permintaan Departemen Keuangan, OMB mempelajari hukum yang relevan dan ‘menyimpulkan’ bahwa IRS dapat membayar pengembalian pajak selama shutdown,” kata pernyataan IRS.

Namun, keputusan untuk mengizinkan agen pajak untuk membayar pengembalian pajak selama penutupan adalah ilegal dan didorong oleh agenda politik, menurut beberapa politisi Demokrat dan ahli hukum. Mereka berpendapat bahwa itu akan melanggar Undang-Undang Anti-Deficiency, yang mencegah karyawan federal menghabiskan uang lebih dari jumlah yang tersedia dalam apropriasi.

Pendanaan Kupon Makanan
Jutaan orang Amerika menghadapi risiko kehilangan manfaat karena pendanaan USDA berakhir pada bulan Desember. Namun, OMB mampu menghasilkan solusi untuk pendanaan kupon makanan, yang secara resmi dikenal sebagai Program Bantuan Nutrisi Tambahan (SNAP). Program itu mengambil keuntungan dari istilah dalam tagihan dana jangka pendek terbaru yang kedaluwarsa. UU ini memungkinkan program untuk mempertahankan operasi reguler hingga akhir Februari.

Tidak jelas bagaimana USDA akan merespons jika shutdown berlanjut hingga Maret. Beberapa ahli meyakini manfaat SNAP harus terus berlanjut bahkan jika shutdown parsial meluas.

“Ini adalah hasil dari ketentuan pendanaan Undang-Undang Pangan dan Gizi yang unik, yang memberlakukan kewajiban hukum pada USDA untuk terus memberikan manfaat SNAP kecuali Kongres memberlakukan pengurangan,” David Super, seorang profesor hukum Universitas Georgetown, mengatakan dalam sebuah makalah.

Pemerintah federal sebagian ditutup setelah Kongres gagal mengesahkan undang-undang untuk memperpanjang dana sementara. Penutupan itu berlangsung hingga minggu keempat setelah Demokrat dan Presiden Donald Trump gagal mencapai kesepakatan mengenai pendanaan untuk tembok perbatasan.

Gedung Putih menuntut $ 5,7 miliar dolar dalam pendanaan dinding perbatasan, yang berjumlah hampir 0,1 persen dari total pengeluaran federal.

Trump bahkan mengancam akan menggunakan wewenang penetapan status darurat untuk mendapatkan akses ke dana federal yang dibutuhkan untuk tembok perbatasan. Tetapi masih belum jelas kapan tepatnya dia akan mengumumkan keadaan darurat nasional.

Reaksi Pasar Saham
Saham AS sejauh ini telah kebal terhadap penutupan pemerintah. Indeks saham utama telah meningkat sejak penutupan dimulai.

Indeks S&P 500 naik 14 persen sejak 24 Desember, hari perdagangan pertama selama penutupan. Saham blue-chip Dow Jones Industrial Average juga naik 13 persen selama periode yang sama.

“Shutdown di masa lalu sebagian besar merupakan peristiwa non-ekonomi dan saham AS. Indikator kepercayaan bisnis dan konsumen biasanya menurun dan pengeluaran pemerintah turun selama penutupan, tetapi setiap kerugian biasanya dapat diatasi dengan cepat,” John Lynch, kepala strategi investasi peneliti di LPL Financial, mengatakan dalam sebuah posting blog.

Fakta bahwa saham meningkat membuat penutupan saat ini tidak biasa, karena S&P 500 biasanya jatuh selama penutupan. Rata-rata, indeks turun 0,4 persen pada penutupan sebelumnya, menurut LPL. (EMEL AKAN/@mlakan/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Rezim Venezuela Padamkan Pemberontakan Tentara dan Bekukan Kongres

0

EpochTimesId — Pasukan keamanan Venezuela melakukan pemberontakan sebelum fajar pada 21 Januari 2019. Pemberontakan itu juga memicu protes jalanan yang keras. Sementara itu, pada hari yang sama, Mahkamah Agung pro-pemerintah membatalkan kepemimpinan baru Kongres yang dikendalikan oposisi.

Pemberontakan memicu protes di lingkungan miskin, yang berjarak hanya beberapa mil dari istana presiden Venezuela. Aksi tersebut kemudian dibubarkan dengan gas air mata, ketika warga membakar barikade sampah dan meneriakkan desakan agar Presiden Nicolas Maduro meninggalkan kekuasaan.

Militer dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka telah menemukan kembali semua senjata, dan menangkap mereka yang terlibat dalam apa yang digambarkan sebagai tindakan ‘pengkhianatan’. “Tindakan yang dimotivasi oleh kepentingan tidak jelas yang terkait dengan sayap kanan,” ujar kelompok militer yang masih setia dengan Maduro.

Media lokal mengabarkan bahwa pada pukul 02:50 dinihari, sekelompok kecil pasukan menangkap seorang kapten yang bertanggung jawab atas sebuah kantor polisi lokal di Caracas barat. Mereka kemudian bergerak melintasi ibukota dengan dua truk militer ke daerah miskin Petare, tempat mereka mencuri sejumlah senjata dari pos lain.

Mereka ditangkap beberapa jam kemudian di pos penjagaan nasional. Lokasi itu berjarak dua mil dari istana presiden Miraflores.

Beberapa jam sebelumnya, sekelompok pengawal nasional bersenjata lengkap menerbitkan serangkaian video di media sosial yang mengatakan mereka tidak akan mengakui pemerintahan Maduro. Pemerintahan Maduro berada di bawah tekanan domestik dan internasional yang meningkat, atas masa jabatan kedua yang baru dimulai.

Dalam salah satu video, seorang pria mengidentifikasi dirinya sebagai Sersan Tiga Alexander Bandres Figueroa. Dia berbicara kepada ‘rakyat Venezuela’, dan mendesak rekan senegaranya untuk turun ke jalan guna menunjukkan dukungan bagi upaya pemberontakan mereka.

“Anda diminta turun ke jalan untuk membela konstitusi, nah kita di sini,” katanya dalam rekaman video di malam hari, dimana beberapa pria bersenjata berat dan truk penjaga nasional tampak sebagai latar belakangnya.

“Anda ingin kami menyalakan sumbu, jadi kami lakukan. Kami membutuhkan dukungan Anda,” tambah tentara itu.

Pada dini hari di kawasan dekat Cotiza, sekelompok pemuda bertelanjang dada, beberapa dengan wajah tertutup. Mereka membangun barikade di seberang jalan dengan mobil yang terbakar, pintu gorong-gorong yang berat, dan beton besar.

Sekelompok wanita yang marah berteriak bahwa mereka telah hidup terlalu lama tanpa air yang mengalir.

“Merdeka! Merdeka!” Teriak mereka. “Maduro harus pergi!”

“Kita harus mempertahankan tanah air kita,” Maria Fernanda Rodriguez, seorang manicurist berusia 36 tahun, mengatakan kepada The Associated Press, ketika air matanya mengalir akibat gas air mata.

Beberapa jam kemudian, Mahkamah Agung yang dikuasai oleh pemerintah Maduro mengatakan pihaknya mengeluarkan langkah-langkah dalam menyikapi deklarasi baru-baru ini oleh Majelis Nasional. Parlemen itu baru-baru ini menyatakan kepresidenan Maduro tidak sah, sehingga memperuncing perselisihan dengan badan legislatif yang dikendalikan oposisi.

Para hakim memutuskan bahwa kepemimpinan baru kongres itu sendiri tidak sah. Hakim Agung juga mendesak kepala jaksa penuntut dari negara itu untuk menyelidiki apakah para pemimpin kongres telah bertindak kriminal, secara terbuka menentang konstitusi negara.

Juan Guaido, presiden kongres, mengabaikan peringatan pengadilan dan mengulangi seruannya agar orang-orang turun ke jalan pada 23 Januari 2019 waktu setempat, untuk menuntut Maduro meninggalkan kekuasaan. Itu adalah tanggal bersejarah untuk memperingati berakhirnya kediktatoran militer Venezuela pada tahun 1958.

“Majelis Nasional adalah satu-satunya lembaga yang dipilih oleh rakyat Venezuela,” kata Guaido pada konferensi pers di legislatif.

Puluhan pemerintah asing telah menolak untuk mengakui masa jabatan kedua Maduro. Beberapa negara mengatakan mereka siap untuk mengakui Guaido sebagai presiden sementara sampai pemilihan umum yang adil dapat diadakan.

Selain itu, pemerintah Amerika Serikat merencanakan untuk menjatuhkan sanksi keuangan yang lebih keras pada Venezuela. Puluhan pemerintah Amerika Latin dan Karibia yang kebanyakan konservatif juga mengatakan, bahwa mereka akan memblokir dan mencekal pejabat dari pemerintah Maduro untuk memasuki negara mereka dan mengambil langkah-langkah untuk membekukan aset yang merupakan produk sampingan dari korupsi.

Ketika ketidakpuasan di kalangan rakyat Venezuela meningkat di tengah kekurangan pangan dan hiperinflasi yang meluas, Maduro diyakini memiliki loyalitas dari komando militer, khususnya para pejabat tinggi militer. Di masa lalu, pasukan militer selalu dengan mudah memadamkan pemberontakan berskala kecil. (THE ASSOCIATED PRESS dan Fabiola Sanchez/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Bahayanya Minuman Anggur Palsu Tiongkok dan Kerugian yang Ditimbulkan Dalam Industri Anggur Global

0

Seorang ahli hukum internasional telah mendesak langkah-langkah anti-pemalsuan yang lebih efektif untuk memastikan para pembuat anggur (wine) palsu di negara-negara seperti Tiongkok tidak terus-terusan merugikan industri anggur global triliunan dolar karena kehilangan bisnisnya.

Profesor Hukum Universitas Northumbria, Anqi Shen, percaya perkiraan industri pemalsuan anggur global akan bernilai AUS$ 4,3 triliun (US$3,1 triliun) pada tahun 2022.

Vitikultur Tiongkok, yang dilaporkan menghasilkan 14.000 botol anggur Penfolds palsu pada November tahun lalu, telah menjadi pasar konsumen anggur terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut Fairfax Media.

Menurut halaman acara salah satu seminar Shen dengan topik, “pastinya, industri anggur menguntungkan.”

“Pasar anggur Tiongkok yang sangat besar menarik minat para pemalsu lokal dan global yang secara agresif mengambil untung dari pembuatan dan penjualan anggur Australia dan Eropa tiruan.”

Shen, sebelumnya seorang perwira polisi di Tiongkok dan seorang pengacara di sebuah firma hukum Nanjing, memperingatkan bahwa tidak hanya masalah kekayaan intelektual yang terkait dengan anggur palsu tetapi juga risiko-risiko kesehatan.

Terkadang pembuat anggur palsu akan menggunakan pengganti yang murah untuk etanol, termasuk penghapus cat kuku, cairan pembersih kaca depan, metanol, dan isopropanol, yang digunakan dalam zat cairan untuk menurunkan titik beku (antibeku). Walaupun jenis-jenis alkohol ini dapat menghasilkan keadaan stimulasi yang serupa bagi konsumen, ia dapat, paling tidak, menyebabkan mual, muntah, sakit perut, kantuk, dan pusing. Dalam kasus yang lebih serius, konsumsi dapat menyebabkan masalah ginjal atau hati, atau bahkan membuat seseorang koma. Metanol dapat menyebabkan kebutaan permanen.

“[Ada] masalah kesehatan masyarakat sehubungan dengan barang palsu yang berbahaya seperti anggur palsu,” kata halaman acara tersebut.

Pemerintah Koalisi Australia telah mengumumkan akan membentuk platform digital merek dagang Smart Trade Mark yang baru di bawah badan federal kekayaan intelektual Australia untuk membantu bisnis-bisnis Australia melindungi barang-barang mereka dari produk-produk tiruan di pasar-pasar luar negeri.

Bekerja sama dengan perkebunan anggur Shaw Vineyard di Murrumbateman, New South Wales, proyek percontohan ini bertujuan untuk mendukung rantai pasokan mereka di Asia Tenggara dan memastikan pelanggan luar negeri membeli produk-produk buatan Australia yang berkualitas.

“Proyek-proyek seperti Smart Trade Mark adalah cara penting untuk menghentikan produk palsu yang mengikis integritas merek Australia,” Menteri Federal untuk Industri, Sains, dan Teknologi Karen Andrews mengatakan dalam siaran pers. “Dengan menerapkan Smart Trade Mark untuk produk-produk Australia, konsumen dan bisnis dapat secara langsung memeriksa bahwa produk telah terdaftar dalam merek dagang Australia dan memastikan itu tidak palsu.

“Akses untuk informasi ini di luar negeri saat ini terbatas, sehingga potensinya sangat menarik.”

Shen percaya menggunakan peraturan yang lebih ketat mengontrol industri pemalsuan dan mencegah para produsen anggur palsu dari perilaku ilegal juga akan membantu mengatasi masalah ini.

Industri budidaya anggur Australia menyambut baik peraturan baru tersebut yang memberikan perlindungan lebih besar kepada para eksportir anggur yang memiliki reputasi baik.

Menurut Wine Australia, otoritas hukum yang didanai pemerintah akan memiliki kekuatan untuk memblokir persetujuan pengiriman produk-produk Australia yang tidak dapat dijual secara legal di negara tujuan, terutama jika melanggar undang-undang yang terkait dengan kekayaan intelektual. Para eksportir juga akan kehilangan fleksibilitas untuk mengekspor atas nama perusahaan atau individu yang tidak memenuhi syarat untuk lisensi ekspor yang sah.

“Peraturan baru ini akan memperluas kekuatan Wine Australia untuk berbuat lebih banyak guna melindungi reputasi anggur Australia di luar negeri dengan memastikan bonafiditas para eksportir yang sudah ada dan potensial,” kata Chief Executive Officer Wine Australia Andreas Clark dalam siaran pers. “Sayangnya, adalah fakta kehidupan bahwa para peniru dan pemalsu dapat mengalihkan perhatian atau emosi seseorang ke hal-hal lain ketika mereka dapat memanfatkan reputasi baik orang lain untuk menghasilkan uang, telah meninggalkan kerusakan yang tidak dapat dicegah yang tumbuh tidak hanya untuk merek individu tetapi untuk reputasi bangsa yang ditargetkan dan merek-merek lainnya.” (ran)

Shen akan menyampaikan presentasi, Being Affluent One Drinks Wine, di kampus ANU Canberra mulai pukul 12:30 siang hingga 1:30 malam pada 5 Februari 2019. Untuk informasi lebih lanjut, kirim email ke regnet@anu.edu.au.

Video pilihan:

Alat Huawei Dikembangkan untuk Menindas Falun Gong yang Mencekam di Seluruh Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=l4yQjS1MqNA&t=347s

Perbedaan Esensial Antara Tentara Komunis Tiongkok dengan Barat

0

oleh Zhang Ting

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mengungkapkan perbedaan esensial antara tentara komunis Tiongkok dengan Barat.

Laporan itu mengatakan bahwa tugas utama tentara yang dikendalikan secara ketat oleh Partai Komunis Tiongkok adalah untuk memastikan kelangsungan hidup rezim Komunis Tiongkok. Mereka mengutamakan pelayanan terhadap partai bukan negara seperti tentara Barat.

Laporan itu bahkan mengungkapkan bahwa kegiatan ekspansi global komunis Tiongkok diperhitungkan secara cermat untuk menghindari langkah yang melampaui ambang batas yang dapat menyulut konflik senjata dengan negara Barat.

Perbedaan mendasar

Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) dalam sebuah laporan yang berjudul ‘Kekuatan Militer Komunis Tiongkok’ menyebutkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) menjadi pasukan milik partai yang telah dipolitisasi sejak awal. Keberadaan PLA adalah untuk memastikan kelangsungan hidup rezim komunis di atas segalanya.

Melayani negara adalah peran kedua mereka. Terakhir ini dianggap sebagai kekuatan profesional (bersenjata) non-politik yang misi utamanya adalah melindungi negaranya sendiri.

Media ‘The Washington Free Beacon’ mengutip laporan itu memberitakan pada 17 Januari bahwa para pemimpin Partai Komunis Tiongkok terus berusaha memegang kendali tentara dan melakukan reformasi besar-besaran untuk mengubah tentara Tiongkok dari tentara darat menjadi tentara berteknologi tinggi.

Direktur DIA Robert Ashley mengatakan dalam sebuah kata pengantar laporan bahwa penting untuk memahami karakteristik militer Tiongkok.

Untuk mempertahankan kontrol ketat atas militer, rezim Beijing telah membentuk departemen kerja politik PLA baru yang mirip dengan Departemen Politik Umum. Departemen Politik Umum sebelumnya telah mendanai berbagai tindakan berpengaruh, termasuk mencari dukungan kepada mantan perwira militer AS untuk mendukung kebijakan keamanan komunis Tiongkok.

Laporan menyebutkan bahwa sistem kerja politik PLA adalah sarana utama untuk memastikan bahwa rezim yang berkuasa dapat mengendalikan senjata (militer). Dasar teorinya adalah pernyataan Mao Zedong yaitu kekuatan politik tumbuh dari laras senjata.

Hampir semua pejabat PLA adalah anggota Partai Komunis Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat PLA menyumbang sekitar 20% dari anggota komite pusat partai. Mereka yang duduk sebagai anggota Komite Sentral sekarang ada 205 orang.

‘The Washington Free Beacon’ mengatakan bahwa pada tahun 1989, para pemimpin Partai Komunis Tiongkok mengirim pasukan dari luar ibukota untuk menindas protes pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen. Sejumlah besar pengunjuk rasa terbunuh, dan insiden itu menyebabkan penindasan yang lebih besar, dan itu berlanjut hingga hari ini.

Di Tiongkok, akibat rezim telah menambahkan kebijakan yang lebih represif dengan tujuan untuk meredam semua perbedaan pendapat dan tuntutan atas kebebasan berbicara, maka suasaan anti-Partai Komunis Tiongkok terus tumbuh.

Mencari cara merujuk pada hegemoni global

Menurut laporan DIA, Beijing terus menekankan apa yang dianggapnya sebagai ‘periode peluang strategis’ di mana ia dapat mencari pengembangan dalam situasi tidak menyebabkan konflik militer besar.

Menurut pandangan ini, Beijing telah menerapkan sebuah metode partisipasi eksternal untuk memperkuat tentakel dan hegemoni mereka di luar negeri melalui beberapa kegiatan.

Kegiatan-kegiatan ini telah diperhitungkan dengan cermat agar berada di bawah batas atau tidak melampaui ambang peringatan komunitas internasional terhadap ekspansi pengaruh global komunis Tiongkok, juga diupayakan agar tidak melebihi batas yang membuat Amerika Serikat dan sekutunya marah sehingga menyulut konflik militer atau pembentukan aliansi anti-komunis.

Laporan menunjuk strategi pertahanan Pentagon baru-baru ini yang menyebutkan : Komunis Tiongkok ingin membentuk sebuah dunia yang konsisten dengan model otoriternya dan memperoleh kekuasaan veto atas keputusan ekonomi, diplomatik, dan keamanan negara-negara lain.

Secara militer, ambisi Tiongkok juga bersifat global. Fokus militer Tiongkok juga bergeser ke luar negeri, demikian disebutkan dalam laporan itu.

Mengembangkan senjata secara tidak terkendali

Untuk pertama kalinya, laporan itu secara resmi mengungkapkan bahwa distribusi fasilitas nuklir Tiongkok di seluruh negeri. Komunis Tiongkok memiliki sejumlah cadangan hulu ledak nuklir dan masih terus melakukan penelitian, pengembangan, dan memproduksi jenis senjata nuklir baru.

Sedangkan Amerika Serikat tidak mengembangkan jenis senjata nuklir baru. Dalam menghadapi pengembangan senjata yang tidak terkendali ini Presiden Trump pada 20 Oktober tahun lalu mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah yang ditandatanganinya dengan Rusia.

Media menganalisis pada saat itu bahwa Amerika Serikat memilih untuk mundur karena ketidakpuasannya terhadap default Rusia, tetapi pertimbangan yang berada di baliknya adalah untuk mengekang pengembangan rudal komunis Tiongkok.

“Jika Rusia sedang melakukan hal ini (mencari senjata nuklir), komunis Tiongkok juga melakukan hal yang sama, sedangkan kami masih bersikeras mentaati traktat tersebut, ini yang tidak dapat kami terima”.

Trump mengatakan : “Jika mereka berubah menjadi lebih bijak, negara-negara lain juga menjadi bijak, mereka akan berkata bahwa jangan lagi kita mengembangkan senjata nuklir yang mengerikan itu, maka saya akan sangat senang.”

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada 13 November mengatakan : “ika Tiongkok (PKT) adalah yang ikut menandatangani Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah, maka setengah dari jumlah rudal mereka telah melanggar perjanjian itu”.

Jens Stoltenberg mengatakan bahwa ia mendukung perluasan Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Rusia pada tahun 1987 itu dijadikan sebuah perjanjian internasional, sehingga komunis Tiongkok juga termasuk dalam batasan itu.

Michael Pillsbury, mantan pejabat senior Pentagon yang paham dengan situasi Tiongkok mengatakan bahwa laporan terakhir DIA yang bernada serius itu tidak begitu mengkhawatirkan dapat melukai perasaan Tiongkok.

Menurut laporan itu, komunis Tiongkok sedang membangun senjata ruang angkasa, termasuk jammer berbasis darat, laser dan rudal anti-satelit. Sebagian besar informasi tentang senjata itu dirahasiakan. Selain itu, militer mereka masih membangun kekuatan siber yang mampu digunakan untuk memata-matai dan melakukan serangan secara destruktif.

Laporan tersebut untuk pertama kalinya mengkonfirmasikan bahwa departemen intelijen militer PLA, yakni 2PLA yang merupakan bagian dari Staf Gabungan Komisi Militer Pusat.

Jim Fanell, mantan kepala Armada Pasifik dari Angkatan Laut AS mengatakan bahwa dalam 20 tahun terakhir, apa yang ditegaskan oleh para ahli Tiongkok bahwa Tiongkok tidak memiliki tujuan strategis selain berusaha memodernisasi peralatan militer era Mao Zedong.

Namun kemudian, mereka menyatakan bahwa pembangunan militer Tiongkok  terbatas untuk menciptakan zona penyangga dari wilayah pesisir Tiongkok dan terbatas untuk menjadi kekuatan regional.

“Sekarang kami memiliki bukti yang lebih jelas dalam membuktikan bahwa komunis Tiongkok memiliki rencana hegemoni global,” katanya.

Fanell mengatakan : “Bagaimanapun, komunis Tiongkok telah jauh melampaui harapan kami. Oleh karena itu, kita harus mengadopsi strategi pemerintah secara luas untuk mempertahankan serta melawan ancaman terhadap  kepentingan keamanan nasional kita sendiri, dan kepentingan negara lain dalam komunitas internasional.” (Sin/asr)

Media Rusia : Tiongkok Sedang Mengganti Sebutan OBOR

0

oleh Gao Shan

Media Rusia mengutip komentar pakar menyebutkan bahwa Beijing sedang berusaha untuk mengubah panggilan/sebutan OBOR (One Belt One Road) sehingga menarik perhatian sejumlah kalangan.

Media Rusia ‘Regnum’ pada 14 Januari memuat sebuah artikel berjudul Beijing Sedang Mengganti Papan Nama untuk Melepaskan Sebutan OBOR.

Pakar Rusia berkomentar bahwa otoritas Beijing sedang berusaha untuk mengaburkan sebutan OBOR yang selama bertahun-tahun terakhir ini dijadikan sebutan bagi strategi pembangunan infrastruktur lintas batas oleh Komunis Tiongkok.

Menurut Dmitry Zhelobov, seorang dosen senior di Universitas Federal Ural (Ural Federal University) Rusia dan seorang ahli tentang masalah Timur, ia mengatakan : “Sekarang orang telah memperhatikan bahwa panggilan OBOR sudah mulai ditinggalkan atau jarang disebut-sebutkan lagi oleh pihak Beijing, atau hanya disebut Jalur Sutra dan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra.”

Menurut analisanya : “Langkah perubahan yang diambil Beijing ini mungkin dikarenakan oleh hambatan yang kian sering mereka terima, serta banyaknya proyek yang mendapat perhatian serius dari negara lain dalam beberapa tahun terakhir”.

Namun, ahli tentang masalah Timur ini juga mengakui bahwa sampai saat ini tidak ada pernyataan resmi dari pihak Beijing yang mengumumkan hal ini.

Dunia luar hanya memperhatikan bahwa panggilan OBOR kini sudah jarang digunakan. Caranya yang paling mudah adalah menggunakan beberapa panggilan yang bisa menyamarkannya.

Dmitry Zhelobov mengatakan : “Jika dugaan ini benar, maka situasi ini sangat penting. OBOR merupakan ‘papan nama’ tentang kebijakan luar negeri penting Beijing. Tiongkok telah  menggambarkannya sebagai visi masa depan dalam dua arah, yakni Jalur Sutera Maritim Abad 21 dan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra. Ia tiba-tiba menjadi istilah umum untuk proyek-proyek investasi Beijing yang ada dan yang akan datang di seluruh dunia, termasuk investasi di negara-negara berisiko tinggi.”

Dmitry Zhelobov juga mengatakan : “Di samping itu, OBOR adalah konsep yang pengertiannya agak kabur, sepertinya selain mencakup bidang investasi, pembangunan konstruksi, ekspor, serta tujuan lain termasuk membawa warisan sejarah, mengembangkan hubungan masa depan, dan mempromosikan nilai-nilai oriental (tidak lugas) seperti yang disukai orang Tiongkok di Timur.”

Dia menjelaskan : “Terminologi dan konten yang kabur akan lebih mudah dimanfaatkan untuk melepas hubungan antara proyek-proyek yang gagal dengan OBOR”

Menurut Dmitry Zhelobov : “Dengan mengubah nama OBOR menjadi Jalur Sutra juga dapat mengurangi tingkat kekhawatiran negara lain terhadap beberapa proyek ekonomi yang sedang dikembangkan melalui Xinjiang menuju Asia Tengah sampai Timur Tengah.” (Sin/asr)

Pria Tertua Dunia dari Jepang Meninggal Dunia Pada Usia 113 Tahun

0

Epochtimes.id- Pria tertua di dunia — Masazo Nonaka, Jepang — telah meninggal pada usia 113 tahun.

Nonaka meninggal pada dini hari 20 Januari 2019 di rumahnya — sebuah penginapan di pulau Hokkaido utara Jepang yang dijalankan oleh keluarganya selama empat generasi.

Anggota keluarga mengatakan kepada media Jepang bahwa Nonaka meninggal dengan damai dari penyebab alami dalam tidurnya.

“Kami merasa kaget dengan hilangnya sosok besar ini. Dia seperti biasa kemarin dan meninggal tanpa menimbulkan keributan sama sekali dengan keluarga kami, ”kata cucunya Yuko kepada Kyodo News.

Ketika Nonaka berusia 112 tahun, ia diakui sebagai pria tertua yang hidup oleh Guinness World Records dalam upacara 10 April yang dihadiri oleh keluarga dan pejabat setempat.

Nonaka lahir pada 25 Juli 1905, 42 hari sebelum Perang Rusia-Jepang berakhir dengan Perjanjian Portsmouth, yang dimediasi oleh Theodore Roosevelt.

Reuters melaporkan bahwa Nonaka adalah seorang petani dan penebang pohon di masa mudanya, kemudian menjalankan resor sumber air panas di kota asalnya, Ashoro.

Dia memiliki enam saudara lelaki dan satu saudara perempuan, menikah pada tahun 1931 dan menjadi ayah dari lima anak — dua putra dan tiga putri.

Sebuah dokumen yang disimpan oleh otoritas kesejahteraan setempat menjelaskan bagaimana Nonaka secara teratur merendam dirinya dalam mata air panas yang kaya belerang. Dia memiliki selera makan yang tak terpuaskan dengan menyantap permen, terutama kue stroberi.

Selama upacara Guinness World Records, dia ditawari kue tetapi hanya bisa makan krim kocok karena dia tidak bisa menyantap makanan padat.

Saat pensiun, ia menikmati menonton gulat sumo di TV dan makan manisan, menurut media setempat.

Jepang memiliki salah satu harapan hidup tertinggi di dunia dan merupakan rumah bagi beberapa orang yang diakui sebagai manusia tertua yang pernah hidup. Ini termasuk Jiroemon Kimura, pria paling lama yang pernah hidup, yang meninggal segera setelah ulang tahunnya yang ke-116 pada Juni 2013.

Orang tertua yang diverifikasi — wanita Prancis, Jeanne Louise Calment — meninggal pada 1997 pada usia 122 sebagaimana ditulis Guinness World Records. (asr)

Agence France-Presse dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini/The Epochtimes

Menakar Ekonomi Tiongkok dan Apa Saja Dampaknya Terhadap Ekonomi Dunia

0

oleh He Jian

Memasuki tahun baru, ekonomi utama dunia dan organisasi internasional mulai menantikan perkembangan ekonomi tahun ini. Ekonomi Tiongkok yang telah terpukul akibat perang dagang dengan AS telah menerima banyak perhatian masyarakat dunia : Apa saja dampak ekonomi Tiongkok terhadap ekonomi dunia pada tahun 2019 ?

Bank Dunia pada 8 Januari merilis laporan ‘Outlook Ekonomi Global’ edisi bulan Januari 2019 yang menyebutkan bahwa karena faktor-faktor seperti pengetatan lingkungan keuangan global dan ketegangan perdagangan yang berlanjut, prakiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2019 dan 2020 akan diturunkan menjadi 2,9 % dan 2,8 %. Dibandingkan dengan prakiraan Bank Dunia bulan Juni 2018, nilai penurunannya adalah 0,1 %.

Bank Dunia percaya bahwa perang dagang yang berdampak pada ekonomi Tiongkok akan juga mempengaruhi ekonomi dunia. Demikian pula Dana Moneter Internasional (IMF) juga pada bulan Oktober tahun lalu menurunkan prakiraan pertumbuhan ekonomi global karena alasan yang sama.

Sejumlah ekonom berharap perang dagang dapat secepatnya berakhir sehingga ekonomi Tiongkok dapat melanjutkan pertumbuhan dan berfungsi sebagai lokomotif ekonomi dunia.

Namun, pakar ekonomi dan sosial Tiongkok He Qinglian justru sangsi bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global. Ia lebih percaya bahwa ekonomi Tiongkok sudah mengalami penurunan sejak tahun 2015, dan perang dagang AS – Tiongkok hanyalah faktor yang mempercepat proses penurunannya.

Apakah ekonomi Tiongkok dapat pulih dan melanjutkan pertumbuhannya masih merupakan tanda tanya. Namun, yang lebih menjadi masalah adalah bagaimana ekonomi Tiongkok di bawah sistem PKT yang sejauh mana mampu menggerakkan ekonomi dunia ? Tarik ke depan atau malahan seret ke belakang ?

Tiongkok yang menjadi pabrik dunia tetapi bukan pasar dunia

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kantor Kepabeanan Tiongkok, Jumlah total Tiongkok mengimpor barang pada tahun 2018 adalah sekitar USD. 2,14 triliun. Jumlah ini merupakan peringkat importir terbesar kedua di dunia.

Pada Nopember 2018, Tiongkok secara khusus mengadakan pameran impor komoditas internasional, dan menyebut bahwa Tiongkok tidak hanya pabrik dunia tetapi juga pasar dunia.

Meskipun impor barang Tiongkok tetap menjadi yang terbesar kedua di dunia dalam 10 tahun terakhir, namun Tiongkok sendiri tidak pernah mengklaim sebagai pasar dunia. Ini karena karakteristik ‘pabrik’ dengan jumlah barang yang masuk dan keluar terlalu kentara.

Menurut statistik Kepabeanan Tiongkok, impor produk mekanik dan listrik Tiongkok menyumbang 45% dari total impor barang pada tahun 2018, impor produk teknologi tinggi menyumbang 28%, sisanya impor terutama produk berbasis sumber daya seperti minyak, gas alam, bijih dan kedelai. Di antara barang yang diekspor, ekspor produk mekanik dan listrik menyumbang 59%, ekspor produk teknologi tinggi menyumbang 30%, dan kedua jenis tersebut menyumbang 90 % dari total ekspor Tiongkok.

Ciri khas impor dan ekspor barang Tiongkok menunjukkan bahwa produk yang diimpor oleh Tiongkok terutama digunakan untuk produksi atau pemrosesan, produk yang dihasilkan, kecuali sebagian kecil untuk konsumsi domestik, sebagian besar diekspor ke dunia.

Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok mengimpor chip senilai USD. 200 miliar  setiap tahun. Jumlah ini kira-kira menyita sepersepuluh dari total komoditas yang diimpor, tetapi chip ini digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk teknologi yang sebagian besarnya diekspor.

Impor barang Tiongkok menempati urutan kedua di dunia selama bertahun-tahun, oleh karena itu ia disebut pabrik dunia.

Semakin banyak barang yang diimpor, semakin banyak barang yang diekspor, semakin besar dampaknya terhadap pasar dan manufaktur negara-negara lain di dunia. Karena Tiongkok hanya membuka pintunya untuk impor barang setengah jadi, Tiongkok memberlakukan berbagai hambatan tarif dan non-tarif terhadap barang dan jasa asing lainnya. Pada saat yang sama, Tiongkok menggunakan WTO untuk mengekspor secara bebas dan menikmati hak untuk perdagangan bebas secara sepihak.

Oleh karena itu, meskipun produk teknologi tinggi seperti chip yang diimpor dari Tiongkok sebagian besar dari Amerika Serikat. Tetapi Amerika Serikat masih meluncurkan perang dagang untuk memperbaiki praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil ini.

Dengan kata lain, ekonomi Tiongkok yang tumbuh dari mengoperasikan pabrik dunia memang mengimpor sejumlah besar produk, namun, sistem perdagangan Tiongkok yang tidak adil menyalahgunakan perdagangan bebas untuk ekspor yang sifatnya predator. Hal mana telah memberikan pukulan besar pada manufaktur dan ekonomi nasional negara-negara lain.

Pabrik dunia Tiongkok di bawah sistem komunis Tiongkok selain tidak dapat berkembang menjadi pasar dunia, apalagi mendorong pertumbuhan ekonomi global. Sebaliknya, ia memiliki dampak negatif yang sangat besar pada perkembangan ekonomi negara-negara lain termasuk Amerika Serikat.

Investasi Tiongkok di negara berpenghasilan rendah menyejukkan atau memusingkan ?

Dalam tulisan mengenai tinjauan prospek ekonomi global tahun 2019, Bank Dunia menilai bahwa ekspor masih akan mendominasi, meskipun proporsinya menurun. Bank Dunia memperkirakan tingkat pertumbuhan troika (ekspor, investasi, dan konsumsi) yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini dan selanjutnya. Selain konsumsi mengalami sedikit pertumbuhan dibandingkan dengan prakiraan tahun lalu, investasi dan ekspor telah berkurang secara signifikan.

Tidak peduli bagaimana perang dagang AS – Tiongkok akan mempengaruhi ekspor Tiongkok tahun ini, perdagangan tidak adil Tiongkok hanya akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global. Di bidang investasi yang merangsang pertumbuhan ekonomi, perubahan kebijakan Tiongkok juga membuat situasi investasi pada tahun 2019 menjadi kurang optimis.

Walaupun investasi Tiongkok di luar negeri baru-baru ini masih terlihat kuat dengan skala saham investasi langsung masih menempati peringkat kedua di dunia pada tahun 2017, tetapi sejak tahun 2018, Tiongkok telah memperketat investasinya di luar negeri karena tertekan masalah utang. Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan seperti HNA, Wanda, Anbang, Fosun dan perusahaan swasta lainnya yang membeli aset di luar negeri telah diperintahkan oleh rezim Beijing untuk menjual aset mereka agar dananya bisa dikirim balik ke Tiongkok.

Namun, investasinya pada proyek-proyek OBOR dan industri berteknologi tinggi di negara maju masih mendapat dukungan dari pemerintah Tiongkok, meskipun sejak tahun lalu telah banyak mendapat penolakan banyak negara.

Tidak hanya AS dan Eropa memperketat pemeriksaan mereka terhadap investasi Tiongkok di bidang teknologi tinggi, tetapi data Bank Dunia dan IMF juga menunjukkan bahwa risiko utang negara peserta proyek OBOR Tiongkok telah naik secara menyolok.

Dalam tinjauan prospek ekonomi global tahun 2019, Bank Dunia juga menyebutkan bahwa masalah utang akan semakin menambah beban bagi negara-negara berpenghasilan rendah. Dalam 4 tahun terakhir, proporsi utang pemerintah terhadap PDB di negara-negara berpenghasilan rendah telah meningkat dari 30% menjadi 50%. Jika kondisi pembiayaan tiba-tiba mengetat, negara-negara berpenghasilan rendah tersebut mungkin dapat mengalami arus modal keluar yang tiba-tiba, sehingga ekonomi akan terpukul keras.

Investasi komunis Tiongkok melalui OBOR telah terbukti secara signifikan meningkatkan beban dan risiko utang dari negara-negara berpenghasilan rendah. Karena itu  mendapatkan kewaspadaan yang tinggi dari semakin banyak negara-negara Barat.

Konsumsi yang lemah tidak mampu menarik pertumbuhan ekonomi Tiongkok

Terlepas dari ekonomi Tiongkok atau dunia, ketika menghadapi anjloknya ekspor dan investasi, maka konsumsi adalah kekuatan pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi. Namun, di bawah erosi harga rumah yang tinggi dan utang yang tinggi, kekuatan konsumsi domestik Tiongkok pun melemah. Bagaimana ia mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi dunia ?

Dalam konteks perang dagang yang menghantam ekspor dan investasi Tiongkok pada tahun 2018, pemerintah Tiongkok masih saja gembar-gembor dengan mengatakan bahwa tingkat kontribusi konsumsi telah mencapai 78,5% dari PDB, dan meningkatnya pasar konsumen menjadi kekuatan pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan otoritas berwenang Tiongkok ini jelas tidak sesuai dengan kondisi di mana gelembung perumahan dan utang rumah tangga Tiongkok yang membumbung tinggi. Karena pasar konsumen yang kuatlah yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, itu perlu berasal dari berlimpahnya atau tumbuhnya pendapatan rakyat yang dapat dibelanjakan. Namun, utang rumah tangga yang melonjak mengikis dompet rakyat Tiongkok, di antaranya tingginya harga perumahan telah menjadi pendorong utama.

Dari data keuangan yang tercatat sampai pada akhir kuartal ketiga tahun 2018 diketahui bahwa, saldo pinjaman perumahan pribadi (KPR) adalah RMB. 24,88 triliun, meningkat 18% YoY. Melonjaknya harga rumah telah menyebabkan meningkatnya proporsi KPR dan menjadi bertambahnya beban hutang rumah tangga.

Dari data keuangan resmi diketahui bahwa penghasilan per kapita yang dapat dibelanjakan untuk paruh pertama tahun 2018 adalah RMB. 14.000,-.  Dari sini dapat diperkirakan bahwa total penghasilan per kapita yang dapat dibelanjakan secara nasional tahun 2018 adalah RMB. 39 triliun. Penghasilan per kapital yang digunakan untuk membayar angsuran perumahan sudah mencapai 64 %, naik hampir 2 kali lipat dari 10 tahun lalu yang hanya 22.6%. Dengan demikian, kemampuan untuk membelanjakan barang lain jauh menurun.

Gelembung perumahan telah menekan kekuatan belanja rakyat Tiongkok. Konsekuensinya adalah tingkat pertumbuhan penjualan ritel barang-barang konsumsi pada tahun 2018  berkurang cukup drastis. Dari mobil, ponsel sampai obat-obatan, tembakau dan alkohol, menurunnya omzet penjualan menunjukkan bahwa permintaan domestik merosot karena kemampuan untuk belanja menurun.

Pada saat yang sama, data resmi dari Tiongkok menunjukkan bahwa kesenjangan distribusi pendapatan sedang melebar, sedangkan teori ekonomi menunjukkan bahwa dampak dari melebarnya kesenjangan pendapatan terhadap ekspansi konsumsi adalah negatif.

Dengan kata lain, sementara para elit Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang menempati kelas ekonomi istimewa telah membuat kesenjangan antara kaya dan miskin makin kentara, meskipun mereka dapat mendorong tumbuhnya kemampuan belanja beberapa barang mewah, tetapi untuk ekspansi pasar konsumen secara keseluruhan, selain tidak berguna malahan memainkan peran negatif.

Dalam konteks situasi seperti ini bagaimana Tiongkok tahun 2019 bisa mendorong pertumbuhan konsumsi global, sementara permintaan domestik Tiongkok sendiri (konsumsi domestik) sedang melemah ?

Karena itu, He Qinglian mengingatkan bahwa daripada rezim Tiongkok bermimpi untuk menyelamatkan ekonomi, lebih baik berkonsentrasi pada penyesuaian struktur ekonominya. Pakar Tiongkok terkenal Shi Hanbing mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi sekarang adalah membuat rakyat menjadi kaya. (Sin/asr)

Pengguna Twitter Tiongkok ‘Dipaksa’ Menghapus Posting Politik

0

Ada kekhawatiran-kekhawatiran baru rezim Tiongkok menyensor para pengguna media sosial yang mengunggah posting yang berisi pesan-pesan sensitif secara politik.

Beberapa aktivis di Tiongkok daratan mengeluh bahwa dalam beberapa bulan terakhir akun Twitter mereka telah diretas. Yang lain mengklaim pihak-pihak berwenang Tiongkok bahkan menghubungi para aktivis dan menekan mereka agar menghapus posting-postingannya di Twitter.

Seorang mantan editor dari media pemerintah Tiongkok sekarang memperingatkan bahwa keputusan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk memperluas upaya sensor tersebut, dari mulai situs web media sosial domestik sampai internasional, akan menciptakan ketegangan lebih lanjut antara PKT dengan warganya.

DIPERINTAHKAN MENGHAPUS POSTING

Mantan jurnalis dan pengguna Twitter yang memiliki pengaruh, Ju (59 tahun), diundang ke pertemuan yang tidak biasa pada Oktober 2018. Profesional media yang tidak menyebutkan nama lengkapnya tersebut, mengatakan seorang perwakilan dari Kementerian Keamanan Negara Tiongkok dan agen lainnya telah menemuinya dan memberikan salinan tulisan dari semua posting Twitter-nya.

“[Mereka] mengatakan saya harus menghapus tulisan yang terkait dengan presiden Xi Jinping atau pemimpin tinggi lainnya, Wang Qishan,” kata Ju kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC).

Ju mengabaikan perintah tersebut sehingga agen keamanan nasional yang lebih senior meminta untuk bertemu dengannya pada bulan November.

“Agen ini meminta saya untuk menghapus semua posting saya di Twitter jadi saya melakukannya,” kata Ju. “Baru kemudian saya mengetahui bahwa banyak pengguna Twitter lainnya juga diminta oleh pihak-pihak berwenang untuk menghapus postingan mereka.”

Ju juga menemukan bahwa dia tidak bisa lagi masuk ke akun Twitter-nya dan upaya-upayanya untuk mendaftarkan akun baru dengan nomor ponselnya telah gagal.

Seorang pengguna Twitter yang berbeda dengan 4.000 pengikut, yang ingin tetap anonim, memiliki pengalaman serupa dengan Kementerian Keamanan Negara. Para petugas juga memerintahkannya untuk tidak memposting ke Twitter tentang subyek-subyek tertentu.

“Yang bisa saya lakukan sekarang di Twitter adalah berinteraksi dengan pengguna lain atau mengirim sedikit tweet yang berhubungan dengan politik,” kata sumber anonim tersebut kepada ABC. “Jika saya tweet tentang sesuatu yang politis, atau sesuatu yang sinis tentang para pemimpin Tiongkok, saya mungkin akan mengalami beberapa masalah.”

SITUS WEB ASING, VPN DILARANG

Banyak situs web asing dilarang di Tiongkok termasuk Facebook, Google, YouTube, WhatsApp, dan Twitter. Firewall nasional memblokir akses ke situs-situs web ini serta aplikasinya namun beberapa orang menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk dapat menerobos firewall dan menghindari disensor.

PKT sebelumnya telah memperkenalkan undang-undang untuk melarang penggunaan VPN secara tidak sah, yang mengakibatkan beberapa penyedia layanan internet ditutup.

Meskipun PKT melarang warganya menggunakan apa yang disebutnya sebagai “internet internasional,” ia tidak memiliki masalah dengan media yang dikelola pemerintah yang menggunakan situs-situs web yang sama yang telah dilarang tersebut untuk menyebarkan propaganda di seluruh dunia.

Sebagian besar pengguna individu dapat menghindari firewall hingga saat ini. Namun, seorang pria Provinsi Guangdong telah didenda karena mengakses “internet internasional” melalui VPN yang tidak diberi izin pada bulan Januari.

MENINGKATNYA KRITIK UNTUK REZIM

Amnesty International percaya bahwa PKT menargetkan para pengguna individu karena ada kritik yang meningkat terhadap rezim Tiongkok.

“Otoritas Tiongkok risau dengan pengguna Twitter, meskipun mereka adalah sebagian kecil dari populasi penduduk, karena dengan Twitter Anda dapat memahami apa yang dikatakan seluruh dunia tentang Tiongkok tanpa kendala-kendala sensor dan juga opini politik di Twitter dalam bahasa Mandarin. Twitter yang sering kali sangat anti-pemerintah,” Penasihat Amnesty Bisnis dan Strategi Hak Asasi Manusia (Amnesty Business and Human Rights Strategy Adviser), William Nee, mengatakan pada ABC. (ran)

Video pilihan:

Indoktrinasi Komunis Tiongkok Menyasar Sekolah, Kegiatan Agama Dilarang

https://www.youtube.com/watch?v=jL3C7yWMRPw

Memperkuat Kemitraan Dagang dengan AS, Digelar Forum Bisnis dan Business Matching

0

Epochtimes.id- Kementerian    Perdagangan    melalui    Direktorat    Jenderal Pengembangan  Ekspor  Nasional  terus  membuka  kesempatan  dan  memfasilitasi  pelaku  usaha Indonesia melakukan penjajakan kesepakatan dagang dengan pelaku usaha di negara lain, dan kali ini  di  Amerika  Serikat  (AS).

Upaya  ini  dilakukan  dengan  menggelar  business  matching  di  Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York, AS, Kamis (17/1) waktu setempat.

“Penyelenggaraan   business   matching   ini   merupakan   salah   satu   upaya   Indonesia   dalam memperkuat    kemitraan    dan    berkolaborasi    dengan    AS,    serta    menyeimbangkan    neraca perdagangan  kedua  negara,”  kata  Dirjen  PEN,  Arlinda  saat  memberikan  sambutan  di  hadapan sekitar 100 peserta business matching.

Menurut Arlinda, AS menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia selama bertahun-tahun. Semakin   banyak   perusahaan   AS   berinvestasi   di   Indonesia   dalam   sepuluh   tahun   terakhir.

Perdagangan  antara  Indonesia  dan  AS  tercatat  meningkat  selama  lima  tahun  terakhir.  Untuk periode  Januari-Oktober  2018,  total  perdagangan  kedua  negara  tumbuh  12,6%,  dengan  nilai mencapai  USD  23,9  miliar.  AS  antara  lain  memasok  kedelai,  kapas,  gandum,  dan  helikopter  ke Indonesia,  sedangkan  Indonesia  memasok  bahan  untuk  industri  seperti  udang,  karet,  minyak sawit, ban, dan alas kaki ke AS.

Sebanyak 12 pelaku usaha Indonesia berpartisipasi dalam business matching tersebut, yang antara lain bergerak di sektor minyak kelapa sawit, baja, makanan laut, kedelai, gandum, kapas, tekstil, ban, dan kopi.

Dalam  business  matching  juga  dilakukan  dialog yang  dihadiri  Menteri  Perdagangan  Enggartiasto Lukita  sebagai  narasumber  dengan  para  pelaku  usaha  AS.  Terlihat  antusiasme  para  pengusaha yang  cukup  besar.

Pada  sesi  itu,  pengusaha  AS  diberi  kesempatan  untuk  berbicara  mengenai berbagai   hal   terkait   isu-isu   di   sektor   perdagangan   dan   investasi.   Para   pengusaha   juga mendapatkan informasi mengenai kemudahan berinvestasi dan pasar di Indonesia.

Pada business matching tersebut, Mendag turut menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) pembelian baja batangan oleh AS dari Indonesia sebanyak 50.000 metrik tom dengan nilai mencapai  USD  40  juta.

Penandatanganan  dilakukan  antara  Hanwa  American  Corp  yang  diwakili Ryuichi Takaba dengan Gunung Steel Group yang diwakili Abdullah Taniwan.

Mendag  menyambut  baik  MoU  pembelian  tersebut.  “Jumlah  dari  MoU  yang  ditandatangani  ini merupakan awal dan masih akan diikuti lagi perkembangannya,” jelas Mendag.

Menurut  Mendag,  sebelumnya  Indonesia  berhasil  mendapatkan  pengecualian  atas  pengenaan tarif  impor  AS  sebesar  25%  untuk  sejumlah  produk  baja.  Namun,  saat  ini  masih  ada  beberapa permohonan pengecualian produk baja Indonesia yang belum mendapatkan putusan dari AS. “Kita akan upayakan terus untuk pengecualian tersebut,” tandasnya.

Forum Bisnis dan Business Matching di Washington DC

Sebelum pelaksanaan business matching di New York, Kemendag juga menggelar Forum Bisnis dan Business Matching di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, AS pada Senin (14/1) waktu  setempat.  Acara  yang  dibuka  Mendag  tersebut  dihadiri  lebih  dari  100  pengusaha  AS  dan Indonesia.

Dalam paparannya Mendag menyampaikan, Indonesia ingin memiliki perdagangan dua arah dan investasi  yang  kuat  serta  hubungan  ekonomi  yang  berkelanjutan  dengan  AS  sebagai  salah  satu mitra  yang  paling  strategis.

Di  tengah-tengah  semua  ketegangan  perdagangan  dan  perdebatan yang  mengarah  pada  pemikiran  yang  terpolarisasi,  Indonesia  menegaskan  akan  terus  terlibat secara positif dan konstruktif dengan AS.

”Ada   banyak   manfaat   yang   dapat   diperoleh   dengan   memperkuat   hubungan   kedua   negara daripada melakukan tindakan balasan yang hanya akan merugikan hubungan baik kedua negara yang  telah  terbina  selama  ini.  Selain  itu,  tahun  ini  juga  menandai  hubungan  diplomatik  antara Indonesia dan AS yang ke-70 tahun,”  imbuh Mendag.

Mendag  juga  menyampaikan  harapannya  agar  Pemerintah  AS  dan  para  pelaku  usaha  AS  dapat terus melihat Indonesia sebagai mitra yang terpercaya.

Business  matching  dihadiri  14  pelaku  usaha  Indonesia  yang  bergerak  di  sektor  kelapa  sawit, alumunium dan baja, hasil laut, kedelai dan gandum, kapas dan tekstil, kopi, ban mobil, serta emas dan perhiasan.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara perusahaan Indonesia dan AS untuk pembelian kedelai berkualitas tinggi dan penyuling biji-bijian kering dan larut (DDGS) sebanyak 1,6 juta metrik ton. (asr)

Elit Tiongkok Menyukai Donald Trump

0

WASHINGTON – Elit Tiongkok menyukai Presiden Donald Trump dan berharap dia dapat memberikan tekanan yang bermanfaat pada Tiongkok untuk memajukan reformasi, kata seorang peneliti top Amerika baru-baru ini.

William Overholt, seorang peneliti senior di Asia Center Universitas Harvard, berkata, “Elit Tiongkok menyukai Trump. … Elit Amerika Serikat membenci Trump dan massa mencintainya. ”Dia mengatakan di Tiongkok, para elit menyukai Trump dan massa membencinya karena alasan-alasan nasionalistik.

“Mereka menyukainya karena dia sedang terus bergerak maju menekan [pemimpin Tiongkok] Xi Jinping.”

Overholt mengatakan kepada The Epoch Times, “[Elit Tiongkok] khawatir tentang beberapa hal sedang mengalami kemunduran. Mereka pikir tekanan asing bisa sangat membantu.”

Situasinya mirip dengan apa yang pernah terjadi di Jepang, Overholt menjelaskan. Jepang “menunggu orang Amerika mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang perlu mereka lakukan.”

“Saya pikir ada banyak orang di Tiongkok, terutama di kalangan elit akademis yang melihatnya seperti itu,” kata Overholt. “Mereka berharap untuk lebih banyak reformasi dan keterbukaan. Itu adalah apa yang Xi Jinping katakan ingin dilakukan. Namun bagi banyak orang di Tiongkok dan banyak orang di luar Tiongkok, sepertinya reformasi sangat lambat dan tindakan menutup diri yang kuat.”

Overholt mengomentari elit Tiongkok di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (Center for Strategic and International Studies – CSIS) pada 15 Januari, ketika membahas buku barunya “Crisis of Success of Tiongkok”.

Dalam bukunya, Overholt berpendapat bahwa “Tiongkok telah mencapai ambang batas di mana kesuksesan telah menghilangkan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan menakjubkan. Keberhasilan yang berkelanjutan membutuhkan tindakan politik dan ekonomi dengan versi yang sama sekali baru. Strategi ekonomi lama, berdasarkan ekspor dan infrastruktur, sekarang menumpuk utang tanpa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan masyarakat Tiongkok sekarang menolak perubahan yang mengacau yang memungkinkan reformasi-reformasi lebih awal.”

Overholt membahas kelemahan ekonomi yang muncul yang kini dihadapi Tiongkok. Masalah-masalahnya termasuk pertumbuhan produktivitas yang ambruk, utang yang tinggi, kenaikan harga properti, kelaparan dan kanibalisasi sektor swasta, dan negara tidak lagi mendapatkan kontrol melalui kepemilikan industrinya.

Dia juga membahas kelemahan-kelemahan politik yang timbul, dimana mencakup tindakan mengasingkan segmen-segmen luas rakyat Tiongkok, ketika rezim Tiongkok berjuang untuk mempertahankan kekuasaan.

“Apa yang kita sedang lihat adalah sebuah partai yang sedang berusaha untuk mencengkeram setiap pemicu kecil untuk kontrol politik, segala sesuatunya,” kata Overholt. (ran)

Video pilihan:

Hati-hati..!!! Hotel di Tiongkok Penuh Kamera Tersembunyi

https://www.youtube.com/watch?v=aiasX6DBez4

Produser Film Rambo dan Total Recall Meninggal Dunia

0

EpochTimesId – Seorang produser film keturunan Hungaria-Amerika, Andy Vajna, meninggal dunia pada usia 74 tahun. Almarhum adalah produser film ‘Rambo’ yang dibintangi Sylvester Stallone. Dia juga menggarap Film ‘Total Recall’ bersama Arnold Schwarzenegger dan ‘Evita’ Madonna.

Vajna, yang memproduksi banyak film lain, meninggal pada Minggu (20/1/2019) di rumahnya di Budapest, Hungaria, setelah lama sakit, menurut Yayasan Film Nasional Hungaria.

Arnold mengenang Vajna sebagai sahabat dan kekuatan revolusioner di Hollywood.

“Dia membuktikan bahwa Anda tidak perlu studio untuk membuat film besar,” Schwarzenegger memposting di Twitter. “Dia memiliki hati yang besar, dan dia adalah salah satu orang paling dermawan di sekitar kami. Aku akan merindukannya.”

Stallone juga memberikan penghormatan kepada Vajna, di Instagram. Dia menyebutnya sebagai ‘pelopor’ dan ‘orang yang membuat Rambo’ terwujud. “Vajna yakin pada ‘First Blood’, film Rambo pertama. Ketika tidak ada orang lain yang melakukannya. Ini benar-benar ‘menghancurkan’ hati saya,” kata Stallone.

https://www.instagram.com/p/Bs3XXKFhpLz/

Vajna juga adalah pemilik TV2 Group, sebuah perusahaan Hungaria yang memiliki beberapa saluran televisi, termasuk TV2. Dia adalah salah satu dari dua penyiar utama Hongaria dan secara politik selaras dengan pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban.

“Kami mengucapkan selamat tinggal kepada produser film Hungaria terbesar,” Orban memposting di halaman Facebook-nya. “Hasta la vista, Andy! Terima kasih atas segalanya, teman saya!”

Sejak 2011, Vajna menjadi komisaris di pemerintahan Orban. Dia bertanggung jawab atas pengembangan industri film Hongaria.

Film Hungaria telah memenangkan beberapa hadiah utama di festival internasional baru-baru ini. Pada 2016, “Son of Saul,” sebagian besar dibiayai oleh Yayasan Film Nasional Hongaria, memenangkan Oscar untuk film berbahasa asing terbaik.

Vajna, yang menikmati konsesi monopolistik yang diberikan negara pada kasino Budapest, baru-baru ini dicatat oleh majalah Forbes edisi Hungaria sebagai orang Hongaria terkaya ke-18, dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai hampir $ 240 juta. Dia juga memiliki Radio 1, sebuah stasiun radio yang populer di seluruh negara itu.

Andras Gyorgy Vajna lahir di Budapest pada 1 Agustus 1944, dan lolos dari pembantaian rezim komunis Hongaria pada tahun 1956 berkat bantuan dari Palang Merah Internasional. Setelah mengungsi beberapa waktu di Kanada, Dia bertemu kembali dengan keluarganya di Los Angeles.

Setelah belajar di UCLA, Vajna mengelola bioskop di Hong Kong, di mana Dia juga mendirikan perusahaan pembuat wig yang sukses.

Pada pertengahan 1970-an, Vajna mendirikan Carolco, sebuah perusahaan produksi film, bersama Mario Kassar. Selain seri Rambo, kedua lelaki itu juga berada di belakang film “Victory” yang dibintangi Stallone, Michael Caine dan Pele; “Red Heat” dan “Total Recall,” yang dibintangi Schwarzenegger; dan “Angel Heart” dan “Johnny Handsome” dengan Mickey Rourke.

Setelah meninggalkan Carolco pada tahun 1989, film-film Vajna termasuk “Terminator 3: Rise of the Machines,” “Die Hard dengan Vengeance,” “The Scarlet Letter,” “Nixon” dan “I Spy.”

Dia juga memproduksi beberapa film Hungaria yang sukses dan merupakan salah satu pemilik Korda Studios, di desa Etyek, dekat Budapest, di mana “The Martian,” “Inferno” dan “Hellboy II: The Golden Army” difilmkan.

Akhir tahun lalu, Vajna berada di antara segelintir pebisnis yang dekat dengan Orban yang menyumbangkan sebagian besar kepemilikan media mereka kepada yayasan nirlaba yang diawasi oleh sekutu Orban. Sebuah langkah yang menempatkan lebih dari 470 publikasi di bawah kendali politik yang semakin kental. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Merapi Masih Aman, Batas Radius Aman Sejauh 3 KM dari Kawah Gunung

0

Epochtimes.id- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan bahwa saat ini Gunung Merapi di Yogyakarta masih aman, namun demikian masyarakat tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 3 kilo meter (km) dari kawah, karena status Gunung Merapi berada di Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Merapi saat ini mengalami erupsi tidak menerus.

“Batas radius aman Gunung Merapi yakni sejauh 3 kilo meter dari kawah. Pemerintah, dalam hal ini Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak akan melebarkan radius aman selama guguran lava tidak melewati zona radius aman 3 km tadi,” kata Jonan saat meninjau guguran lava pijar Merapi di wilayah Cangkringan, Sleman, Jumat (19/1) malam dalam siaran pers Kementerian ESDM.

Jonan meminta masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas Pemerintah setempat dan masukan-masukan dari pihaknya.

Menurut Jonan, PVMBG akan selalu memonitor dan mengevaluasi aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat dan wisatawan masih aman beraktivitas diluar radius 3 km.

“Pemerintah belum berencana untuk menaikkan status Gunung Merapi yang saat ini masih di Level II (Waspada),” lanjut Jonan.

Kepala PVMBG Kasbani menambahkan, sebagai upaya mitigasi, PVMBG memonitor aktivitas Gunung Merapi secara ketat serta meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

“Aktivitas Gunung Merapi relatif masih kecil, saat ini Gunung Merapi memasuki fase erupsi sudah enam bulan berjalan. Erupsi yang terjadi erupsi efusif dengan pertumbuhan lava yang sangat lambat yaitu sekitar 2.500 hingga 3.000 meter kubik per hari, jadi masih sangat lambat,” ujar Kasbani.

Menurut Kasbani, saat ini kubah lava Gunung Merapi masih belum penuh, guguran yang terjadi beberapa hari ini tidak melebihi radius aman yang sudah ditentukan.

“Dan karena di atas puncak masih ada produk-produk vulkanik yang sudah ada, tentunya ada potensi terjadi banjir lahar. Karena itu diperlukan kehati-hatian bagi yang bermukim di sekitar lembah-lembah yang berhulu di Gunung Merapi ini terutama di Sungai Gendol,” lanjut Kasbani.

Selain pemantauan aktivitas Gunung Merapi yang dilakukan secara intensif, seluruh alat pemantau aktivitas Gunung Merapi juga dipastikan beroperasi dengan baik.

Gunung Merapi memiliki etinggian puncak 2.930 mdpl. Gunung ini adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.

Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. (asr)

Puluhan Warga Meninggal Dunia Akibat Ledakan Pipa Minyak di Meksiko

0

EpochTimesId – Ledakan pipa minyak mentah di Meksiko menyebabkan sedikitnya 79 orang meregang nyawa. Banyaknya korban jiwa disebabkan oleh bagian pipa yang menyemburkan bahan bakar disertai kobaran api. Pipa yang terbakar tersebut diduga menjadi tempat berkumpulnya para pencuri. Mereka berulang kali melobangi dan menambal pipa untuk mendapatkan bocoran minyak secara ilegal.

“Itu semacam keran yang populer,” kata Enrique Cerron, 22 tahun, yang tinggal di dekat lapangan pipa yang meledak. “Anda bisa lewat pukul 11 ​​atau 12 pagi dan melihat orang-orang mengisi (wadah minyak) di sini.”

Warga negara itu tengah kekurangan bahan bakar di pompa bensin di seluruh negeri. Kelangkaan itu terjadi karena pemerintah federal berupaya membendung pencurian bahan bakar yang meluas.

Pemerintah pun berusaha mengaktifkan kembali bagian jalur pipa khusus, setelah ‘offline’ selama hampir empat minggu usai seseorang kembali melubangi saluran pipa. Tidak menunggu waktu lama, warga langsung berbondong-bondong mengambil minyak dengan membolongi saluran pipa.

Ratusan orang muncul di lubang pipa, dengan membawa kendi plastik dan menutupi wajah mereka dengan bandana. Beberapa melemparkan batu dan mengayunkan tongkat ke arah tentara yang mencoba mengusir mereka. Sebagian pengumpul bahan bakar membawa serta anak-anak mereka.

Tlahuelilpan adalah komunitas agraris yang terletak 90 menit dengan mobil dari ibukota. Kawasan itu hanya berjarak 8 mil dari kilang minyak Tula yang dikelola pemerintah. Kawasan itu dikelilingi oleh ladang alfalfa hijau dan tumpukan pembangkit listrik, dan cukup makmur dibanding standar pedesaan Meksiko. Sayangnya, data negara bagian Hidalgo menunjukkan sekitar setengah dari masyarakat hidup dalam kemiskinan, sejalan dengan data rata-rata nasional.

“Pada awalnya, kebocoran bensin dapat dikelola,” kata penduduk setempat, Irma Velasco, “Sambil mengeluarkan ‘air mancur’ minyak yang jinak, yang memungkinkan mengisi ember kecil sekaligus. Tetapi ketika kerumunan bertambah menjadi lebih dari 600, orang-orang menjadi tidak sabar.”

“Saat itulah seorang pria memukulkan sepotong besi baja ke tambalan, dan bensin menyembur setinggi 20 kaki ke udara, seperti air mancur panas,” sambung Velasco, yang tinggal di dekat ladang alfalfa tempat ledakan terjadi.

Jumlah warga yang datang kemudian menjadi semakin banyak. Mereka mengambil alih kawasan. Orang-orang menjarah bocoran minyak bersama keluarga dan teman-teman, dengan membentuk rantai manusia. Mereka mengisi penuh kontainer dengan bahan bakar.

Selama hampir dua jam, lebih dari selusin tentara berjaga-jaga di pinggiran lapangan, memperingatkan warga sipil untuk tidak mendekat. Para pejabat mengatakan jumlah prajurit kalah jumlah dengan warga dan penjarah. Instruksi untuk mereka adalah untuk tidak ikut campur. Sebab, hanya seminggu sebelumnya, warga di kota lain telah memukuli beberapa tentara yang mencoba menghentikan mereka untuk mencuri bahan bakar milik negara.

Aroma gas pun semakin kuat ketika ribuan barel dimuntahkan. Mereka yang ada di dekat semburan minyak tampaknya mulai mabuk oleh uap. Warga kota pun turut terkontaminasi. Udara malam itu dipenuhi kabut yang menakutkan, campuran udara pegunungan yang sejuk dan partikel-partikel bensin yang halus.

Velasco mengatakan dia bergegas membantu seorang pria yang terlihat terhuyung-huyung di sepanjang jalan dan menjauh dari semburan minyak. Dia melepas pakaiannya yang basah kuyup untuk membantu mengurangi bau busuk bahan bakar beracun. Kemudian dia membantu seorang pemuda lain, yang menjelaskan kepadanya bagaimana geyser itu meletus.

Warga lain, Cerron, menuturkan dia berada di jantung kekacauan ketika merasakan bahaya yang meningkat. Dia menarik seorang pria berusia 70 tahun dari sebuah parit di mana bensin terkumpul; pria itu pingsan akibat uap minyak mentah. Mahasiswa itu kemudian memutuskan sudah waktunya untuk pulang.

“Mereka tampak seperti zombie yang berusaha mengeluarkan semua bensin itu,” tutur Cerron.

Dia melewati tentara memperingatkan calon pemulung untuk menjauh. “Itu akan meledak,” kata mereka, seperti dituturkan sang mahasiswa.

Dan itu benar. Begitu tiba di rumah, Cerron berpaling untuk memandang ke arah semburan terakhir. Sebaliknya, dia melihat api berkobar membubung ke Angkasa.

Pada pagi hari, 20 Januari 2019 waktu setempat, jumlah korban jiwa dari kebakaran pada 18 Januari 2019 malam meningkat menjadi 79. Kemudian 81 lainnya dirawat di rumah sakit akibat luka bakar, menurut Menteri Kesehatan Federal, Jorge Alcocer. Puluhan orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Tentara membentuk perimeter di sekitar area seukuran lapangan sepak bola di mana penduduk kota dibakar oleh bola api, menjadi gumpalan abu dan tulang. Pejabat menyarankan pada 20 Januari bahwa ladang seperti ini, di mana orang-orang jelas terlibat dengan kejahatan pencurian bahan bakar, dapat disita oleh pemerintah.

Namun Jaksa Agung Alejandro Gertz memutuskan untuk tidak membawa dakwaan terhadap warga kota yang hanya mengumpulkan bahan bakar yang tumpah, dan khususnya mereka yang dirawat di rumah sakit karena luka bakar. “Dengar, kita tidak akan mengorbankan masyarakat,” katanya. “Kami akan mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan yang menghasilkan tragedi ini.”

Bencana itu terjadi hanya tiga minggu setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador melancarkan serangan terhadap gerombolan-gerombolan pencurian bahan bakar yang telah mengebor pipa-pipa berbahaya dan ilegal, dengan 12.581 kali kasus dalam 10 bulan pertama tahun 2018, rata-rata sekitar 42 per hari. Tindakan keras telah menyebabkan kelangkaan bahan bakar di pompa bensin di seluruh negeri karena pergeseran distribusi, baik yang legal maupun ilegal.

Para pejabat mengatakan pipa di dalam dan sekitar Tlahuelilpan telah dilubangi 10 kali selama tiga bulan terakhir.

Lopez Obrador bersumpah pada 20 Januari untuk melanjutkan perjuangan melawan praktik yang menghasilkan kerugian sekitar $ 3 miliar per tahun akibat bahan bakar curian. Secara hukum, bahan bakar itu milik rakyat Meksiko, dengan perusahaan minyak negara Petroleos Mexicanos, atau Pemex, bertindak sebagai penjaga.

Namun Pemex telah lama dikacaukan oleh skandal korupsi. Lopez Obrador mengatakan perusahaan harus melayani rakyat tanpa gangguan. Dia mengatakan Pemex telah dirampok oleh ‘sekelompok bajingan’, mengacu pada pejabat pemerintah dan eksekutif korup di dalam perusahaan.

Lopez Obrador menghadapi perjuangan berat melawan praktik yang telah menjadi ‘vitamin’ bagi ekonomi daerah pedesaan yang miskin di mana jaringan pipa lewat. Pipa hanya ditutupi oleh satu atau dua kaki tanah. Geng merekrut penduduk setempat yang kemudian menggalang dukungan dari masyarakat melalui hadiah dan bonus dan/atau ancaman kekerasan.

Gudang penyimpanan ilegal memenuhi wilayah tersebut, dengan pemilik tanah mendapatkan penghasilan tambahan dari sewa atau hadiah bahan bakar.

Presiden merencanakan tur minggu depan ke beberapa kota di luar Mexico City di mana pencurian bahan bakar telah mengakar dalam ekonomi lokal. Dia menjanjikan pekerjaan dan bantuan keuangan sebagai alternatif bagi masyarakat di sepanjang jalur pipa yang agak bergantung pada pendapatan dari lingkaran kartel pencurian bahan bakar.

“Meksiko perlu mengakhiri korupsi,” kata Lopez Obrador pada 20 Januari. “Ini tidak bisa dinegosiasikan.”

Lopez Obrador melancarkan serangan terhadap keran ilegal segera setelah mulai menjabat pada 1 Desember 2018. Dia mengerahkan 3.200 marinir untuk menjaga jaringan pipa dan kilang. Pemerintahannya juga menutup saluran pipa untuk mendeteksi dan mencegah keran ilegal. Dia kemudian lebih mengandalkan pengiriman bahan bakar dengan truk tangki.

Saluran pipa lainnya terbakar pada 18 Januari di negara bagian Queretaro yang berdekatan, sebagai akibat dari keran ilegal lainnya. Tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Pada Desember 2010, pihak berwenang menyalahkan pencuri atas ledakan pipa di negara bagian Meksiko tengah, Puebla, tidak jauh dari ibukota, yang menewaskan 28 orang, termasuk 13 anak-anak. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Universitas Oxford Menangguhkan Sumbangan Dana Penelitian dari Huawei Tiongkok

0

LONDON — Universitas Oxford mengatakan sedang menangguhkan sumbangan-sumbangan hibah dan dana penelitian dari Huawei di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan tentang raksasa telekomunikasi Tiongkok tersebut.

Ini merupakan kemunduran lain untuk citra Huawei di Eropa, pasar penting bagi perusahaan tersebut, yang telah secara efektif diblokir di AS karena kekhawatiran teknologinya menimbulkan risiko keamanan siber. Sekarang sedang menghadapi peningkatan pengawasan di Eropa, di mana ia telah berharap dapat memainkan peran utama dalam membangun jaringan seluler generasi kelima yang baru, 5G.

Universitas memutuskan pada 8 Januari bahwa “tidak akan berusaha memperolah peluang-peluang pendanaan baru” dengan Huawei atau perusahaan-perusahaan terkait, katanya dalam sebuah pernyataan pada 17 Januari.

Keputusan tersebut, dimana berlaku untuk pendanaan kontrak-kontrak penelitian maupun sumbangan-sumbangan hibah, dibuat “berdasarkan kekhawatiran-kekhawatiran publik yang timbul dalam beberapa bulan terakhir” sekitar kemitraan UK dengan perusahaan tersebut.

Dua proyek penelitian yang sekarang sedang berlangsung senilai 692.000 pound (US$895.000) akan berlanjut, katanya.

“Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan segera dan mencermati kesediaan Huawei sendiri untuk meyakinkan pemerintah tentang peran dan kegiatan-kegiatannya,” kata universitas.

Huawei mengatakan “tidak diberitahu tentang keputusan ini” dan menunggu penjelasan penuh dari universitas.

Sekretaris pertahanan Inggris dan kepala intelijennya keduanya telah menyuarakan keprihatinan bulan lalu tentang keterlibatan Huawei dalam peluncuran jaringan 5G di negara tersebut.

Masalah-masalah Huawei sedang meluas di tempat lain di Eropa. Perusahaan itu telah memecat direktur penjualan di Polandia minggu lalu setelah pihak-pihak berwenang di sana menangkapnya atas tuduhan mata-mata untuk Tiongkok. Republik Ceko telah memperingatkan agar tidak menggunakan peralatan Huawei karena kekhawatiran akan keamanan dan Norwegia memikirkan kembali peran perusahaan tersebut di dalam jaringan-jaringan telekomunikasinya.

Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi bahwa perusahaannya tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah untuk mengirimkan informasi yang melanggar peraturan-peraturan apa pun.

Ren, seorang mantan insinyur militer dan anggota Partai Komunis saat ini, mengatakan perusahaannya “tidak akan menanggapi” permintaan-permintaan dari rezim Tiongkok untuk menyerahkan informasi, Wall Street Journal melaporkan.

Ren tidak memberikan detail tentang bagaimana perusahaan tersebut akan menolak permintaan dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Akan tetapi di bawah undang-undang keamanan nasional Tiongkok, semua perusahaan yang beroperasi di negara tersebut diwajibkan untuk memberikan hak-hak kendali atas datanya jika diminta. Konsep keamanan nasional didefinisikan secara luas yang mencakup ancaman-ancaman terhadap kontrol otoriter PKT, termasuk opini-opini kritis tentang Partai tersebut.

Kepala keuangan Huawei, Meng Wanchou, yang merupakan putri Ren, sedang melawan permintaan AS agar dia diekstradisi dari Kanada dengan tuduhan terkait pelanggaran sanksi-sanksi Iran. (ran)

Video pilihan:

Huawei dan Ancaman Mata-mata Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=8upq6ZW3sYQ

Bom Mobil Gagal Lukai Warga di Inggris Raya

0

London – Sebuah mobil meledak di Irlandia Utara, Inggris Raya akhir pekan kemarin. Ledakan itu diduga dipicu oleh bom berdaya ledak rendah pada sebuah mobil.

Polisi di Irlandia Utara melaporkan sebuah insiden diduga bom mobil itu meledak di Londonderry pada hari Sabtu, 19 Januari 2019, sekitar pukul 20:15 malam, waktu setempat. Tidak ada korban cedera dan korban jiwa dari insiden itu. Warga sudah terlebih dahulu dihalau untuk menjauh dari daerah tersebut.

Sebuah gambar yang dirilis oleh polisi di Twitter menunjukkan sesuatu yang tampak seperti kendaraan yang terbakar di Bishop Street di pusat kota. Ledakan itu terjadi di luar gedung pengadilan kota.

Seorang wartawan dari surat kabar Sunday Times edisi Irlandia melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh ‘IRA Baru’. Mereka adalah sebuah kelompok teroris yang menentang perjanjian damai 1998, yang sebagian besar mengakhiri tiga dekade kekerasan di provinsi yang menjadi wilayah dan dikelola oleh kerajaan bersatu Inggris Raya (United Kingdom).

Sekitar 3.600 orang menjadi korban jiwa dalam konflik yang terjadi antara sebagian besar anggota serikat Protestan yang ingin Irlandia Utara tetap menjadi bagian dari Britania Raya dengan sebagian besar kalangan nasionalis Katolik (yang ingin merdeka). Beberapa kekerasan sporadis berlanjut di antara kelompok-kelompok kecil, sempalan IRA lama. Akan tetapi, selama masa konflik tersebut pemboman dengan mobil sangat jarang terjadi.

https://twitter.com/LeonaONeill1/status/1086753341777039361

Pemboman yang dilaporkan itu terjadi ketika polisi di kedua sisi perbatasan yang sekarang masih terbuka antara Irlandia Utara dan (negara) Irlandia di selatan merasa khawatir. Antara provinsi atau negara bagian Irlandia Utara dengan Negara (Merdeka) yang Irlandia merupakan anggota Uni Eropa.

Polisi bersama bea cukai dan pemeriksaan lainnya, khawatir mereka akan menjadi target kelompok teroris. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M