Hampir 40% orang dewasa di Amerika Serikat telah divaksinasi penuh. Namun demikian, gara-gara belum lama ini terjadi penangguhan vaksin Johnson & Johnson, karena adanya sejumlah kasus efek samping dan kematian turut terjadi, sehingga menyebabkan banyak orang Amerika menjadi bimbang.
Tingkat kepercayaan vaksin AS Kenda Dampak, 5 Juta Orang Absen
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hingga saat ini, sekitar 38% orang dewasa di AS telah divaksinasi penuh. Namun, CDC juga menemukan bahwa sekitar 5 juta orang tidak menerima suntikan kedua setelah menerima dosis pertama yakni vaksin Pfizer atau Modena.
Menurut survei yang dilakukan oleh Quinnipiac University, 35% orang dewasa di bawah usia 35 tahun tidak ingin divaksinasi.
Kota New York Dibuka kembali Pada 1 Juli
Walikota New York Bill de Blasio mengatakan pada Kamis 29 April, bahwa Kota New York berencana untuk sepenuhnya menghapus pembatasan terhadap restoran, toko, potong rambut, kebugaran, tempat olahraga dan bioskop mulai dari 1 Juli tahun. Akan tetapi, pertunjukan Broadway masih akan ditunda.
Epidemi mempengaruhi penurunan pendaftaran perguruan tinggi AS
Sebuah laporan oleh American Student Data Research Center menunjukkan bahwa, pendaftaran universitas Amerika Serikat pada semester musim semi tahun 2021, turun 5,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sama halnya dengan pusat pendidikan tinggi, community college juga turun sebesar 11,3%.
Di antara mereka, siswa lokal Amerika adalah yang paling kena imbasnya, dengan penurunan 13%, ras kulit putih sebesar 8,5%, ras kulit hitam sebesar 8,8%, Hispanik sebesar 7,3%, orang Asia sebesar 4,8%. Sedangkan pendaftaran siswa master musim semi meningkat 4,4%.
Anak laki-laki bepergian dengan orangtuanya ke Hawaii terinfeksi dan meninggal di rumah sakit
Departemen Kesehatan Negara Bagian Hawaii di Amerika Serikat menyatakan bahwa, seorang anak laki-laki di bawah usia 11 tahun baru-baru ini melakukan perjalanan ke Hawaii dari daratan utama Amerika Serikat bersama orangtuanya dan terinfeksi. Ia meninggal setelah dirawat di rumah sakit.
Ini adalah kematian pertama pada kelompok usia muda di Hawaii. Pejabat kesehatan setempat tidak mengungkapkan nama atau negara bagian asal dari anak laki-laki itu. Akan tetapi, orangtua anak laki-laki itu telah divaksinasi penuh dan telah di-test sebelum datang ke Hawaii. (hui)
Para agen Biro Investigasi Federal (FBI) menggeledah apartemen dan kantor pengacara pribadi mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan mantan Walikota New York, Rudy Giuliani di Manhattan, New York. Petugas mengambil peralatan elektroniknya
NTDTV.com
FBI memasuki dan menggeledah apartemen mantan Walikota New York, Rudy Giuliani di Madison Avenue dan kantor di Park Avenue pada Rabu (28/4/2021) dengan surat perintah penggeledahan pengadilan. Diketahui, penyidik menyita produk elektronik Giuliani, termasuk ponsel.
Mulai 2019, Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan telah menyelidiki urusan bisnis Giuliani dengan Ukraina. FBI saat ini menolak untuk menanggapi.
Pada Rabu sore 28 April, putra Giuliani, Andrew Giuliani keluar dari apartemen untuk merespon tindakan pihak berwenang, mengecam kurangnya independensi peradilan.
Andrew Giuliani mengatakan, “Hari ini mereka datang ke rumah dan tidak mengambil satu-satunya bukti yang dapat dihukum. Bukti ini tidak dengan ayah saya, tetapi berada di tempat putra presiden saat ini (Biden). Keadilan kita Departemen harus independen dari politik, jadi itu sudah dari cukup! Hadirin sekalian, kami tidak tahan. Sekali lagi, jika ini bisa terjadi pada pengacara presiden, itu bisa terjadi pada kita. “
Beberapa media melaporkan bahwa Giuliani memiliki hard drive dengan informasi tentang Hunter Biden. Dia pernah menyampaikan kabar bahwa Hunter Biden memiliki minat pada perusahaan energi Ukraina dan bahkan perusahaan energi Tiongkok. (hui)
Epidemi COVID-19 sedang berkecamuk di India, dan mutasi virusnya kini telah menyebar ke seluruh dunia. Baru-baru ini, pejabat komunis Tiongkok mengungkapkan bahwa jenis varian yang ditemukan di India telah terdeteksi di sejumlah wilayah Tiongkok.
Pada 29 April, Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan dalam konferensi pers Dewan Negara Tiongkok bahwa, dengan meningkatnya secara tajam jumlah orang yang positif terinfeksi virus COVID-19 di India dan beberapa negara Asia lainnya, semestinya dipandang sebagai peringatan bagi kita semua, bahwa tugas pencegahan dan pengendalian epidemi masih jauh dari selesai.
Wu Zunyou mengungkapkan bahwa galur mutan virus yang ditemukan India, telah terdeteksi di beberapa kota Tiongkok. Faktanya, mutasi itu terus terjadi sejak virus menyebar. Selama penyebaran masih berlangsung, maka virus tersebut akan terus bermutasi. Oleh karena itu, penerapan langkah pencegahan epidemi adalah langkah yang paling tepat dan penting. Hanya dengan langkah itu, strain mutan dapat dihentikan penyebarannya selain mencegah terjadinya mutasi baru.
Dia juga memperingatkan bahwa upaya pencegahan epidemi, mungkin dapat menghadapi kesulitan baru karena hari libur 1 Mei. Saat ini, menerapkan pencegahan dan pengendalian adalah yang paling utama. Namun, dia tidak merinci kota mana saja di daratan Tiongkok yang telah ditemukan strain mutan India.
Netizen mengutuk pemerintah komunis Tiongkok yang disebut memiliki semua jenis virus
Menanggapi hal ini, beberapa netizen Weibo bertanya : Kota mana saja yang disebut-sebut telah ditemukan varian virus baru ? Kota mana… yang telah terdeteksi memiliki virus mutan, itu perlu diungkapkan kepada publik. Lihat indikatornya nanti 2 pekan setelah 1 Mei.
Ada netizen yang bertanya : Dari mana asal virus mutan India itu ? Bukankah itu sudah diblokir saat memasuki border ?
Beberapa pengguna internet Tiongkok mengutuk bahwa komunis Tiongkok memiliki semua jenis virus, dan semua jenis virus berasal dari mereka.
Beberapa netizen menyebutkan : Sebenarnya, semua itu adalah varian dari virus komunis Tiongkok. Beberapa netizen mengatakan bahwa meskipun, Beijing mengklaim bahwa seakan mereka terkena penyebaran virus varian India, tetapi sebenarnya itu adalah virus pneumonia Wuhan generasi ketiga yang “kembali ke rumah orang tuanya”.
Virus varian muncul di banyak tempat di daratan Tiongkok
Pihak berwenang komunis Tiongkok secara resmi mengumumkan bahwa 20 kasus baru dikonfirmasi pada 28 April. Di antaranya, Komisi Kesehatan Zhejiang mengumumkan bahwa 10 kasus berasal dari kapal kargo Hongkong “Huayang Chaoyang” yang sebelumnya berlabuh di India.
Pada hari yang sama, pihak berwenang di Chongqing juga mengumumkan bahwa satu orang yang memiliki riwayat bekerja di India terinfeksi virus komunis Tiongkok, tetapi tidak menyebutkan jenis varian virus yang tertular orang tersebut.
Pada 27 April, Yang Zhanqiu, seorang profesor di Institute of Virology of Wuhan memperingatkan bahwa, jika epidemi di India terus berlanjut, maka tidak menutup kemungkinan dapat menyebar ke daratan Tiongkok, tetapi dia membantah bahwa wabah yang mirip dengan India akan terjadi di Tiongkok.
Gelombang kedua epidemi India memburuk dengan cepat
Saat ini, gelombang kedua epidemi virus komunis Tiongkok di India memburuk dengan cepat. Pada 29 April, India memiliki total 18,38 juta kasus positif terinfeksi dengan jumlah kematian mencapai 204.832. Pada hari yang sama, hampir 380.000 orang dinyatakan positif terinfeksi dalam sehari, terus mencatatkan rekor global.
Pakar pengendalian penyakit India memperkirakan bahwa puncak epidemi negara itu mungkin terjadi pada awal bulan Mei.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa, virus varian India B.1.617 salah satu penyebab epidemi tak terkendali di India ini telah ditemukan di sedikitnya 17 negara. Virus varian ini, lebih berbahaya daripada virus aslinya, artinya lebih mudah menyebar, lebih mematikan, lebih memiliki kemampuan untuk menghindari vaksin.
Virus komunis Tiongkok menyebar di Wuhan sejak akhir tahun 2019. Akibat pihak berwenang komunis Tiongkok berusaha menyembunyikan fakta tentang epidemi, mereka setidaknya 3 kali membohongi masyarakat dengan mengklaim bahwa epidemi dapat dicegah, dikendalikan dan tidak akan menyebar dari orang ke orang. Bahkan, menangkap para dokter garis depan yang menyampaikan gejala sebenarnya yang dialami pasien terinfeksi virus tersebut.
Pada 23 Januari 2020, Kota Wuhan terpaksa dilakukan lockdown sepenuhnya karena wabah tidak terbendung. WHO mengulur waktu dalam mengumumkan epidemi sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional. Baru pada 11 Maret pandemi global diumumkan. Akibatnya, epidemi benar-benar di luar kendali dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Menular lebih dari 140 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 3,1 juta orang.
“Virus komunis Tiongkok” dan “Virus Tiongkok”
Di tahun terakhir masa jabatannya, Presiden Trump Amerika Serikat berulang kali menggunakan sebutan “virus Tiongkok”. Dalam pidato perpisahannya, dia juga menyebutkan bahwa kita dan seluruh dunia sedang mendapat serangan dari virus Tiongkok. Virus Tiongkok telah memengaruhi perekonomian Amerika Serikat, yang man asemula sudah aktif dan memaksa kita untuk berkembang ke arah yang sebaliknya.
Trump juga berulang kali menyatakan bahwa, adalah tidak benar jika menjatuhkan kesalahan atas epidemi ini kepada warga Amerika etnis Asia. “Mereka adalah orang-orang hebat, dan penyebaran virus bukanlah kesalahan mereka”, katanya.
Kolumnis Epoch Times Wang He mengatakan bahwa sebutan “virus Tiongkok” oleh Presiden Trump, bisa saja dibenarkan karena, bagaimanapun juga, Tiongkok juga menjadi korban dari wabah ini. Bagaimanapun juga, Partai Komunis Tiongkok yang merebut kekuasaan atas Tiongkok adalah biang keladi dari bencana ini. Demi akurasi, kejelasan esensi, dan untuk menghindari ambiguitas, Epoch Times, NTDTV dan media lain menganjurkan penggunaan “virus komunis Tiongkok”.
Disebut “virus komunis Tiongkok” karena virus tersebut berasal dari daratan Tiongkok yang berada di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok, dan karena Partai Komunis Tiongkok menutupi fakta tentang epidemi tersebut, hingga membiarkan virus tersebut menyebar ke dunia dan menyebabkan pandemi global.
Nama “virus komunis Tiongkok” telah menerima dukungan luas dan tanggapan yang kuat dari masyarakat dunia.
Pada 19 Maret 2020, kolumnis Washington Post Josh Rogin menyatakan bahwa, rakyat di daratan Tiongkok tidak patut disalahkan dalam menghadapi pandemi saat ini, tetapi pemerintah komunis Tiongkok yang harus bertanggung jawab. Rakyat di daratan Tiongkok adalah pahlawan dalam cerita ini.
Dokter, peneliti, dan jurnalis Tiongkok, mempertaruhkan nyawa mereka dan bahkan menghadapi kematian untuk melawan virus bahkan dalam upayanya untuk memperingatkan dunia. Tetapi, rakyat Tiongkok juga menjadi korban dari tindakan keras pemerintah komunis Tiongkok yang telah menambah penderitaan mereka.
Dia mengatakan bahwa dirinya, terus mengingatkan Barat agar tidak membantu dan mendorong pemerintah komunis Tiongkok, menghasut perpecahan internal di Amerika Serikat dan ikut menyebarkan informasi palsu.
Pada 26 Maret di tahun yang sama, Marco Respinti, direktur jurnal ‘Bitter Winter’ yang juga seorang jurnalis Italia menerbitkan sebuah artikel di surat kabar Partai Liberal Italia ‘Rete Liberale’, ia menyebutkan bahwa virus itu tidak boleh disebut virus Tiongkok tetapi virus komunis Tiongkok.
Dia mendesak orang-orang untuk membedakan antara rakyat Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok. Dalam hal ini, objek yang patut mendapat kutukan adalah pemerintah Tiongkok yang dikuasai oleh Partai Komunis Tiongkok.
Wang He mengatakan bahwa, Partai Komunis Tiongkok menyandera Tiongkok, sehingga kejahatan patut mereka tanggung sendiri, dan tidak boleh dilemparkan kepada rakyat Tiongkok. Media baik ‘Epoch Times’ maupun ‘New Tang Dynasty’ menamakan virus penyebar wabah besar ini “virus komunis Tiongkok”, yang tujuan sebenarnya tak lain untuk membela martabat bangsa Tionghoa dan menghilangkan rasa malu dalam hati banyak etnis Tionghoa.
Wang He berharap semua etnis Tionghoa di seluruh dunia tidak akan terganggu oleh kebisingan yang mengelilingi, tetapi tampil untuk membela kebenaran. (sin)
Sekitar 148,71 juta orang di seluruh dunia, tidak termasuk daratan Tiongkok yang menyembunyikan angka, hingga Rabu (28/4/2021) telah tercatat positif terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19), lebih dari 3,13 juta orang meninggal dunia.
India pada Selasa 27 April telah memecahkan rekor tertinggi dengan menambahkan 362.902 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan 3.285 orang meninggal dunia karenanya. Jadi jumlah total menjadi 18 juta kasus dikonfirmasi dan lebih dari 200.000 orang meninggal.
Varian virus B1617 yang menyebabkan lonjakan kasus di India kini telah muncul di setidaknya di 17 negara.
Para peneliti di New Delhi menemukan varian virus baru yakni B1618 yang daya penularannya lebih cepat dan lebih mampu menghindari penghalang yang dibentuk oleh kekebalan tubuh. Sejauh ini, mutan baru virus telah muncul di Amerika Serikat, Singapura, Swiss, Finlandia, dan tempat lainnya.
Pada saat yang sama, semakin banyak negara memberikan bantuan kepada India.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan pada Selasa 27 April bahwa Amerika Serikat segera akan mengirim bantuan berupa vaksin dan pasokan medis lainnya kepada India.
Ventilator dan generator oksigen dari Inggris telah tiba di New Delhi, dan lebih banyak pasokan medis telah diberangkatkan dari Australia, Jerman, dan Irlandia.
Spanyol juga berjanji akan mengirimkan 7 ton pasokan medis ke India segera.
Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya mengatakan : “Tidak ada yang aman sampai kita semua aman. Ini juga cara kita menunjukkan dukungan timbal balik kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan dari komunitas internasional”.
Pusat Penanggulangan Epidemi Thailand menyatakan, akibat merebaknya virus varian baru di India, Thailand akan menunda penandatanganan dokumen perjalanan bagi wisatawan asing asal India.
Pada Selasa 27 April Thailand menambahkan 2.179 kasus positif terinfeksi dan 15 kasus kematian. Jumlah infeksi serta kematian menunjukkan lonjakan.
Pihak berwenang telah memerintahkan penutupan taman, stadion, bioskop, dan pusat penitipan anak di ibu kota Bangkok dari 26 April hingga 9 Mei.
Bangkok telah menjadi pusat gelombang baru epidemi. Bandara terpaksa juga difungsikan sebagai pusat vaksinasi mulai minggu ini. Staf maskapai dan petugas imigrasi jadi mengurusi hal yang berkaitan dengan vaksinasi penumpang ketimbang urusan penerbangan.
Pusat Pencegahan Epidemi Korea mengumumkan pada Rabu 28 April bahwa mulai 5 Mei, bagi mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi dan masuk dari luar negeri, bahkan jika mereka telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi, selama hasil tes negatif dan tidak ada gejala, mereka tidak perlu melakukan karantina mandiri. Kecuali mereka yang datang dari negara yang kasus COVID-19 cukup serius seperti Afrika Selatan, Brasil dan lainnya.
Selain itu, bagi para wisatawan yang memasuki Korea Selatan setelah menerima suntikan vaksin buatan Rusia ‘Sputnik V’ dan buatan komunis Tiongkok ‘Sinovac’ atau ‘Sinopharm’ masih perlu menjalani karantina. (sin)
Lebih dari 627.000 orang Korea Selatan telah menandatangani sebuah petisi yang menuntut pemerintah Korea Selatan untuk membatalkan proyek “Pecinan” di kota resor Gangwon, mengikuti insiden “Pakaian Han vs hanbok” dan “kimchi” tahun lalu
Pada 29 Maret, sebuah petisi didaftarkan pada situs web pemerintah Korea Selatanyang meminta Provinsi Gangwon untuk membatalkan proyek “Pecinan” -nya.
“Mengapa kami ingin membangun Pecinan kecil di Korea?, Masyarakat tidak mengerti mengapa kami ingin menawarkan pengalaman kebudayaan Tiongkok di tanah kami sendiri. Kami dengan tegas menentang.” jelas petisi itu bertanya.
Pagi 21 April, petisi tersebut telah dipenuhi 627.000 tanda tangan — jumlah tanda tangan tertinggi yang pernah diterima Istana Kepresidenan Korea Selatan.
Pada 16 April, Istana Kepresidenan Korea Selatan juga menerima petisi lain yang menyerukan pemakzulan Gubernur Gangwon Choi Moon-soon atas perannya dalam proyek “Pecinan” yang pro-Beijing.
Belt dan Road Initiative Dinyatakan sebagai Invasi Kebudayaan
Proyek “Pecinan” Provinsi Gangwon adalah sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2019, antara pemerintah Gangwon dengan Tiongkok, demikian dilaporkan corong Partai Komunis Tiongkok, People’s Daily.
Di bawah kesepakatan tersebut, Tiongkok dan Korea Selatan akan membangun sebuah “desa kebudayaan Tiongkok yang kompleks” antara Hongcheon dan Chuncheon, ibukota Provinsi Gangwon. Seluas 296 hektar, luas proyek ini adalah 10 kali luas Pecinan di Incheon.
Dalam sebuah wawancara dengan People’s Daily pada bulan Desember 2019, Choi Moon-soon mengusulkan “Kota Kebudayaan Tiongkok”, sebagai sebuah “Sabuk dan Jalan kebudayaan.” Media Korea Selatan melaporkan bahwa nama resmi proyek tersebut adalah “Kota Kebudayaan Tiongkok-Korea.”
Proyek tersebut rencananya akan selesai pada tahun 2022. Namun, proyek tersebut telah membangkitkan kebencian yang kuat di antara orang Korea, yang mana yakin bahwa Partai Komunis Tiongkok membawa imperialisme kebudayaan di Korea untuk memperluas pengaruh politiknya.
“Kami menentang pembangunan sebuah hotel untuk turis Tiongkok di Provinsi Gangwon yang merupakan situs sejarah terbesar di dunia dengan jumlah penggalian yang besar, Orang-orang kesal karena kehilangan kebudayaannya. Kita harus melawan Tiongkok, yang berupaya mencuri keunikan kebudayaan Korea seperti kimchi dan hanbok” kata petisi tersebut.
Perselisihan Kimchi dengan Hanbok
Sengketa “kimchi” dipicu oleh Global Times, corong Partai Komunis Tiongkok di luar negeri. The Global Times mengklaim bahwa Partai Komunis Tiongkok bertanggung jawab atas pengaturan standar internasional untuk industri “acar sayuran”, dan bahwa status Korea sebagai “negara penguasa kimchi” ada” hanya namanya saja.”
Komentar-komentar tersebut memicu sebuah protes langsung dari orang Korea Selatan, yang menganggap kimchi sebagai makanan suci yang dikonsumsi hampir setiap kali makan. Pemerintah Korea Selatan menjawab bahwa standar Tiongkok untuk sertifikasi internasional terbatas pada acar Sichuan, dan tidak ada hubungannya dengan kimchi Korea.
Pada November 2020, acar Sichuan Tiongkok disertifikasi oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi Perselisihan itu menyusul perdebatan sengit mengenai hubungan antara pakaian Han dengan hanbok di antara netizen kedua negara. Blogger komik “Old Xian” dari Tiongkok Daratan membuat sebuah serial kartun mengenai pakaian Han.
Para netizen Korea Selatan mempertanyakan apakah gaun di gambar tersebut menyontek unsur-unsur dari hanbok Korea. Namun, para netizen Tiongkok mengatakan gaya pakaian tersebut, telah ada di Tiongkok sejak Dinasti Ming dan hanbok itu sendiri “berasal dari pakaian Han.”
Selain itu, sebuah drama Korea, “Joseon Exorcist,” dituduh merusak sejarah Korea. Dimasukkannya unsur-unsur Tiongkok, seperti siomay, kue bulan, dan sebuah kecapi Tiongkok, memicu protes di Korea Selatan. Para penulis skenario dikritik karena pro-Partai Komunis Tiongkok dan drama tersebut akhirnya tidak disiarkan.
Peringkat Popularitas Moon Jae-in Merosot Di Tengah-Tengah Meningkatnya Sentimen Anti-Partai Komunis Tiongkok
Orang-orang Korea yang memiliki pandangan negatif terhadap Tiongkok — berkat politik Beijing — telah meningkat dari 37 persen pada tahun 2015 menjadi 75 persen pada tahun 2020, menurut Pew Research Center.
Peringkat setuju dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in juga jatuh ke titik terendah sejak ia menjabat.
Menurut data yang dirilis oleh lembaga-lembaga survei Korea pada tanggal 12 April, Peringkat setuju yang terbaru dengan Presiden Moon Jae-in hanyalah 33,4 persen.
Setelah wabah virus Komunis Tiongkok di Wuhan, Tiongkok, pada awal 2020, lebih dari 500.000 orang Korea menandatangani sebuah petisi yang menuntut pemerintah Moon Jae-in menolak masuknya para warganegara Tiongkok untuk pencegahan pandemi.
Sedangkan 1,45 juta orang Korea, adalah tidak puas dengan kebijakan Moon Jae-in yang pro-Partai Komunis Tiongkok, yang meluncurkan sebuah petisi pemakzulan terhadap Moon Jae-in.
“Kebijakan Presiden Moon Jae-in terhadap Coronavirus yang baru menunjukkan bahwa ia
lebih mirip seperti Presiden Tiongkok daripada Presiden Republik Korea,” kata dokumen pemakzulan tersebut.
Partai Komunis Tiongkok Membantu Moon Jae-in Terpilih
Sejak menjabat pada tahun 2017, Moon Jae-in secara terbuka mendukung Partai Komunis Tiongkok. Pada tahun 2019, kampanye anti-ELAB pro-demokrasi Hong Kong mendapat dukungan dari banyak negara-negara demokratis, tetapi Korea Selatan tidak termasuk.
Bahkan, di bawah arus reaksi global saat ini terhadap anti-Partai Komunis Tiongkok, yang dipimpin oleh kebijakan-kebijakan perdagangan yang adil oleh Amerika Serikat, Korea Selatan masih tetap menolak memberi keputusan. Itu tercermin dari keengganannya untuk berpartisipasi dalam “Dialog Keamanan Quadrilateral” dengan Amerika Serikat, India, Jepang, dan Australia melawan agresi Partai Komunis Tiongkok yang berkembang di wilayah Indo-Pasifik.
Pada bulan Februari 2019, seorang mantan prajurit cyber dunia maya Partai Komunis Tiongkok dan organisasi nirlaba Korea “Turn Right”, menulis sebuah artikel yang mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok memanipulasi opini masyarakat untuk membantu Moon Jae-in memenangkan pemilihan umum kursi kepresidenan, yang bertujuan menjadikan Korea Selatan sebagai sekutu Partai Komunis Tiongkok untuk bersaing dengan Amerika Serikat.
Menurut dokumen-dokumen internal yang diperoleh The Epoch Times pada bulan Oktober lalu,
setelah menjabat, Moon Jae-in menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang pro-Partai Komunis Tiongkok, mengangkat “Dinding Laut Saemangeum”, tujuannya untuk sebuah proyek kepentingan politik nasional.
Selain itu, mengintegrasikannya ke dalam “Pusat Ekonomi Asia Timur Laut” untuk bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok. Tak lain, untuk memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antara Korea Selatan dengan Tiongkok. Di sisi lain, Partai Komunis Tiongkok menggunakan kemitraan tersebut untuk mendesakkan pengaruh dan kendali atas pemerintahan Moon Jae-in.
Li Yanming, seorang komentator yang berbasis di Amerika Serikat, berkata, “Pada saat ketegangan di kawasan Indo-Pasifik, Amerika Serikat bekerja sama dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitranya untuk mengendalikan Partai Komunis Tiongkok.
Korea Selatan dulunya adalah sekutu Amerika Serikat, tapi pemerintah Moon Jae-in dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok dan melakukan apa yang dikatakan Beijing.
Kini, sentimen anti-Partai Komunis Tiongkok di antara orang-orang Korea sedang meningkat. Mereka secara terbuka menentang perilaku pro-Partai Komunis Tiongkok dari pemerintahan Moon Jae-in. Upaya Partai Komunis Tiongkok untuk menyusup ke Korea ditanggapi dengan sebuah penghalang jalan yang parah. (Vv)
ETIndonesia- Satgas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah melakukan sosialisasi kebijkan peniadaan mudik lebaran tahun ini. Pemerintah daerah juga diharapkan segera membuat landasan hukum yang kuat terkait kebijakan mudik di wilayahnya masing-masing.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa pemerintah sudah melakukan rapat koordinasi bersama pemerintah daerah terkait hal ini untuk persiapan pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik lebaran.
“Pemerintah daerah harus mensosialisasikan secara jelas, antara periode pengetatan mobilitas dan peniadaan kegiatan mudik. Sosialisasi harus dilakukan hingga ke akar rumput hingga masyarakat dapat memahami dengan baik kebijakan mudik yang dikeluarkan pemerintah,” Wiku dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (29/4/2021).
Dan kembali ditegaskan, bahwa selama periode 22 April – 5 Mei 2021, semua kegiatan perjalanan masih diperbolehkan dengan pengetatan mobilitas melalui syarat hasil negatif Covid-19 yang berlaku 1×24 jam.
Lalu, lada 6 – 17 Mei 2021, kegiatan perjalanan yang diperbolehkan hanya untuk kepentingan pekerjaan, urusan mendesak dan keperluan non mudik lainnya. Untuk pengecualian ini harus tetap mematuhi syarat wajib yaitu menyertakan surat negatif Covid-19 dan surat izin bepergian dari pihak berwenang terkait.
“Kedua dokumen ini akan diperiksa petugas di lapangan. Dalam periode ini, perjalanan mudik dilarang,” tegas Wiku.
Selanjutnya, pada periode 18 – 24 Mei 2021, kembali diberlakukan peraturan pengetatan mobilitas yang persyaratannya sesuai dengan periode sebelum peniadaan mudik.
Khusus terkait kegiatan pariwisata selama 6 – 17 Mei 2021, kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan di kabupaten/kota sesuai asal domisili, atau dalam satu kawasan aglomerasinya masing-masing. Karena perjalanan lintas batas daerah tidak diperbolehkan.
“Penyelenggara pariwisata dan aparat penegak hukum harus tegas dalam menerapkan protokol kesehatan termasuk membatasi jumlah pengunjung,” pungkas Wiku. (asr)
ETIndonesia- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan waspada adanya potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi yang biasa terjadi pada April, Mei, November dan Desember.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin dalam Rapat Koordinasi Tim Intelijen Penanggulangan Bencana (TIPB) yang disiarkan secara daring, Kamis (29/4/2021).
“Kewaspadaan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia itu antara November-Mei, dengan tingkat kejadian lebih tinggi dapat terjadi pada bulan April, Mei, November, Desember,” ungkap Miming.
Miming memaparkan sejak 2008, terdapat 11 siklon tropis yang sangat dekat dengan Indonesia, 10 siklon diantaranya telah dirilis oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta.
Secara umum, kejadian siklon di dekat Indonesia terjadi antara April-Mei dan Nopember-Desember. Siklon tropis Seroja yang terjadi di Nusa Teggara Timur (NTT) pada awal April lalu merupakan yang terkuat kedua setelah siklon tropis Kenanga yang terjadi pada 12 Desember 2018 di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu. Siklon tropis Seroja juga merupakan siklon tropis yang paling lama siklus hidupnya dan terpanjang track siklon nya, yakni NTT hingga Baratdaya Australia.
Sementara siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja merupakan yang paling dekat dengan daratan dan paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.
Miming melanjutkan siklon tropis memiliki dampak yang kompleks. Secara langsung dampaknya yakni angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang. Ada juga dampak tidak langsung yaitu menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil.
Namun Miming juga menggarisbawahi tantangan lain yang dihadapi terkait dengan pengurangan resiko dampak siklon tropis yang kerap melanda tanah air. Yakni setelah peringatan dini tersedia dan terinformasikan, maka penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respon yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut. Selain itu, peningkatan atau perbaikan infrastruktur lingkungan juga penting dalam menghadapi bencana.
Pada akhir paparan Miming juga mengingatkan masyarakat akan potensi bencana lain yakni kebakaran hutan dan lahan.
“Secara umum wilayah Indonesia akan mulai memasuki awal musim kemarau pada Mei-Juni 2021, sehingga potensi bencana lain seperti Karhutla untuk dapat menjadi perhatian,” tutup Miming. (asr)
ETIndonesia- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C) Doni Monardo hari ini tiba di Pendopo Bupati Cirebon, pada Kamis (29/4). Usai mengunjungi Cilacap (28/4), Rombongan melanjutkan perjalanan ke Cirebon dalam agenda Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19.
Catatan baik telah ditorehkan jajaran pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Bagaimana tidak, sebelumnya tercatat Jabar dahulu masuk dalam ‘klasemen dasar’ dalam hal angka penularan Covid-19. Kini Jabar sudah menuju perubahan ke arah yang lebih baik, angka penularan sudah menurun. Doni mengapresiasi catatan baik ini.
“Saya mengapresiasi kinerja yang sudah baik ini, dulu Jabar ada di bawah sekarang sudah meningkat ada di atas,” Kata Doni dalam keterangannya.
Doni juga mengingatkan agar jangan sampai lengah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Terlebih lagi, diperkirakan akan terjadi peningkatan warga yang datang dari luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Angka kenaikan ini diperkirakan terjadi pada bulai Mei mendatang, hal ini disebabkan mulai dari habis kontrak hingga pemutus hubungan kerja. Menurut data yang berhasil dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, Jabar merupakan provinsi terbesar kedua dalam peningkatan warga yang berasal dari PMI.
Karantina
BNPB menghimbau untuk melakukan pengetatan penjagaan dan screening akan dilakukan baik di entitas bandara, pelabuhan dan perbatasan. Hal ini dilakukan dengan cara skrining awal yang ketat dan sistem karantina. Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur terkait yaitu Kemenkumham (Imigrasi), Kemenkes (KKP), Kemenhub, Kemenlu, KemenBUMN, Kemenkeu (Bea Cukai), BPKP, TNI/POLRI, dan pemerintah daerah.
“Harus dikarantina terlebih dahulu, karena dampaknya bisa berbahaya karena keluarganya bisa menjadi korban,” tambah Doni.
Prosedur melakukan karantina juga tertuang dalam Undang-undang No.6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan. Dalam hal ini apabila tidak dilakukan karantina dan terbukti menularkan kepada orang lain, maka dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menyikapi perkembangan terkini lonjakan kasus di dunia dan India, Doni juga telah membentuk Satgas Penerimaan dan Pemulangan Imigran. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 dari repatriasi Warga Negara Indonesia (WNI) ataupun Pekerja Migran Indonesia (PMI). (asr)
Seorang pria yang membawa pisau pada Rabu (28/4/2021) sekitar jam 14.00 waktu setempat tiba-tiba masuk ke dalam taman kanak-kanak – TK swasta ‘Jianle’ di Kota Beiliu, Provinsi Guangxi, Tiongkok. Tak disangka, orang itu menusuk orang yang dijumpai.
Dari rekaman video yang diposting terlihat ada beberapa siswa sudah tergeletak tanpa gerakan di halaman sekolah. Ada juga siswa yang duduk di tanah menangis dengan noda darah terlihat di kepala dan badannya. Kantor Polisi Xinfeng menyatakan bahwa tersangka mungkin memiliki masalah mental.
Warga Guangxi bernama samaran bermarga Qiu mengatakan : “Hati saya menciut melihatnya. Saya tidak tega, sampai bulu kuduk saya berdiri”.
Menurut laporan resmi, insiden penusukan itu menyebabkan 18 orang terluka, termasuk 16 siswa TK dan 2 orang gurunya. 2 siswa mengalami luka yang cukup serius. Namun, menurut pemberitaan internet, 3 orang siswa meninggal di tempat, dan 6 orang siswa lainnya meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Selain itu, berita terkait yang muncul cepat di halaman pencarian panas di Weibo juga langsung dihapus oleh pihak berwajib sehingga memicu kemarahan netizen.
Xing Tianxing, seorang komentator di Amerika Serikat berkomentar, “Sungguh mengejutkan dan memicu kemarahan. Penghapusan langsung berita panas dari sistem pencarian Weibo memiliki hubungan erat dengan sistem propaganda pemerintah komunis Tiongkok dan pengontrolan ketat berita yang beredar. Hal-hal yang dipedulikan masyarakat justru disembunyikan dan ditutupi. Jika pembunuhnya adalah seorang berpenyakit mental, maka cara berpikir panduan Partai Komunis Tiongkok yang dipropagandakan oleh seluruh lembaga negara semuanya adalah berpenyakit mental, bahkan tingkat penyakitnya lebih buruk daripada pria penusuk itu.”
Menurut informasi netizen lokal yang mengetahui masalah itu, istri pembunuh itu adalah seorang guru di taman kanak-kanak tersebut. Karena istrinya meminta cerai, dia marah kemudian melakukan hal yang diluar akal sehatnya, masuk ke taman kanak-kanak tersebut dan melakukan pembunuhan.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa netizen mengatakan bahwa mereka yang penakut selalu bertindak jahat terhadap golongan yang lebih lemah.
Mr. Qiu mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan yang acap kali terjadi di daratan Tiongkok ini sangat erat hubungannya dengan indoktrinasi kebencian yang selalu dipupuk oleh Partai Komunis Tiongkok.
https://www.youtube.com/watch?v=A9iVf_oB4To
“Pantas untuk dikatakan bahwa ini merupakan akibat dari indoktrinasi kebencian dalam sistem pendidikan komunis Tiongkok yang senantiasa menekankan perjuangan kelas, hidup mati antara satu sama yang lain, menjarah kekayaan milik orang berada yang dituduh sebagai hasil dari mengeksploitasi kaum miskin. Melindungi kepentingan kaum miskin hanya dengan cara membunuh semua orang kaya. Hal mana menyebabkan kemiskinan di seluruh masyarakat, dan juga merusak moral manusia. Efek samping dari menanamkan kebencian seperti itu akan mengikis habis sifat dan moral manusia,” kata Mr. Qiu.
Ada juga netizen yang menulis, “Jangan menggunakan penyakit mental sebagai kedok ketika sesuatu tragedi terjadi, mengapa penjahat yang diduga berpenyakit mental itu tidak pergi dan membunuh orang-orang di kantor polisi tetapi memilih siswa di taman kanak-kanak? Jangan menggunakan penyakit mental untuk menutup-nutupi kejahatan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok!” (sin)
Kapal patroli, Amerika Serikat berulang kali memberi peringatan kepada tiga speedboat bersenjata dari Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) yang mendekati kapal patroli Angkatan Laut Amerika Serikat tetapi tidak berhasil, sehingga melepaskan tembakan untuk memperingatkan
Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar pukul 20.00 waktu setempat pada 26 April, tiga kapal serang pantai berkecepatan tinggi dari Angkatan Laut “Pengawal Revolusi Islam” (Fast Inshore Attack Craft) berada di utara Teluk Persia yang juga dikenal sebagai Teluk Arab.
Kapal-kapal tersebut dengan cepat mendekati kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, melanggar persyaratan hukum internasional dan tidak memperhitungkan keselamatan navigasi kapal lain.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa kapal Iran dengan “niat tidak jelas” mendekati kapal Amerika Serikat dengan cepat, dan jarak terdekat hanya 68 yard atau sekitar 62 meter.
Awak kapal Amerika mengeluarkan banyak peringatan melalui radio dan pengeras suara, tetapi kapal Iran terus melaju dalam jarak dekat. Akhirnya, awak kapal patroli Amerika Serikat “Firebolt” melepaskan beberapa peringatan, lalu angkatan laut “Pengawal Revolusi Islam” berlayar ke jarak yang aman.
Selanjutnya, militer Amerika Serikat merilis video hitam putih pada Senin malam 26 April. Dalam video ini, dapat melihat lampu di kejauhan dan mendengar suara tembakan, lalu terlihat pelacak terbang di atas air. Iran tidak segera mengakui insiden tersebut.
Kapal-kapal Amerika Serikat yang terlibat tergabung dalam Armada Kelima.Menurut pernyataan pihak Amerika Serikat, kedua kapal tersebut sedang melakukan misi jelajah rutin saat itu.
Insiden Senin 26 April itu berarti bahwa dalam bulan ini saja, Angkatan Laut Amerika Serikat telah menuduh Pengawal Islam bertindak dengan cara “tidak aman dan tidak profesional” untuk kedua kalinya.
Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat sebelumnya menyatakan bahwa pada 2 April tahun ini, sebuah kapal Iran bernama Harth 55 dan tiga kapal serang cepat mendekati US Coast Guard, 2 kapal melakukan pengamanan rutin patroli.
Dalam lima tahun terakhir, insiden serupa terjadi dari waktu ke waktu, meski interaksi kedua pihak relatif sepi selama setahun terakhir.
Menurut laporan Reuters, pejabat militer Amerika Serikat percaya bahwa masih terlalu dini untuk mengidentifikasi motif pasti dari tentara Iran, tetapi secara umum, insiden semacam itu di masa lalu diprakarsai oleh komandan lokal daripada oleh para pemimpin senior Iran.
Pada tahun 2017, Angkatan Laut Amerika Serikat mencatat 14 insiden interaksi “tidak aman dan atau tidak profesional” dengan kapal Iran. Pada tahun 2016 tercatat 35 kasus, dan pada tahun 2015 tercatat 23 kasus.
Pada Selasa 27 April, Kepala Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah menyatakan bahwa militer Amerika Serikat akan bertindak hati-hati dan mencegah insiden tersebut berubah menjadi provokasi siklis.
Komandan Pusat Komando Amerika Serikat, Kenneth McKenzie mengatakan: “Kegiatan Angkatan Laut Pengawal Revolusi Iran yang biasanya kita lihat tidak selalu diarahkan oleh pemimpin tertinggi atau dari negara Iran, tetapi tindakan tidak bertanggung jawab dari komandan lokal di tempat kejadian.”
Seorang pejabat Amerika Serikat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa wilayah Teluk tempat insiden terjadi memiliki sejarah pelecehan terhadap kapal penangkap ikan oleh kapal pemerintah Iran, yang tidak terlalu mengkhawatirkan.
Militer Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat bukanlah penyerang. Namun, pasukan Amerika terlatih dengan baik dan dapat mengambil langkah-langkah pertahanan yang efektif bila diperlukan. (hui)
Pada Selasa (27/4), kecuali Tiongkok Daratan, sekitar 147,16 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan virus Komunis Tiongkok (COVID-19) dan lebih dari 3,11 juta meninggal.
India menambahkan 31.9435 kasus yang dikonfirmasi pada Senin 26 April, dengan 2.764 kasus kematian. Dalam tiga hari terakhir saja, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat lebih dari satu juta.
Pejabat kesehatan India meminta warganya untuk tidak melepas masker mereka. Daerah dengan epidemi parah sangat membutuhkan pasokan medis seperti tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat-obatan.
Sejumlah pasokan medis penting dari Inggris, termasuk 100 ventilator dan 95 pengumpul oksigen, tiba di New Delhi pada Selasa 27 April, dan bantuan internasional lainnya secara bertahap berdatangan.
Prancis akan mengekspor 21 pabrik oksigen ke New Delhi dalam beberapa hari mendatang untuk meringankan krisis hipoksia. Diharapkan dalam bulan depan, 44 pabrik oksigen akan didirikan di rumah sakit di New Delhi.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi dan berjanji untuk memberi India sarana oksigen dan bahan vaksin. Selain itu, Amerika Serikat mengumumkan akan mengekspor 60 juta dosis vaksin AstraZeneca ke luar negeri.
Orang India-Amerika menyerukan lebih banyak bantuan ke India.
ASHISH JHA, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat meningkatkan kapasitas rumah sakit, membantu pendirian rumah sakit lapangan, menyediakan oksigen, dan obat-obatan. India sedang membutuhkan ini, dan yang terakhir vaksin.
Jumlah orang yang terinfeksi virus di Nepal telah meningkat pesat, dengan 3.442 kasus baru pada Senin 26 April, rekor tertinggi dalam enam bulan. Para ahli khawatir bahwa jenis virus mutan yang lebih menular dari India menyebar ke seluruh negeri.
Nepal memulai vaksinasi pada Januari lalu dan 1,9 juta orang telah divaksinasi. Namun, vaksin tersebut sebagian besar diimpor dari India, yang mungkin menghadapi krisis kekurangan.
Sementara itu 8 kasus baru dikonfirmasi di Hong Kong, dua di antaranya membawa strain virus varian N501Y, dan tidak menunjukkan gejala.
Jumlah kumulatif infeksi di Hong Kong adalah 11.748 kasus. Pada Senin 26 April, seorang dokter berusia 63 tahun lainnya meninggal setelah divaksinasi dengan vaksin Kexing.
Jumlah kematian setelah vaksinasi di Hong Kong mencapai 24 orang, dimana 20 orang diantaranya divaksinasi dengan vaksin Kexing, dan 4 orang diantaranya divaksinasi dengan vaksin Fubitai yang dikembangkan oleh Tiongkok daratan dan Jerman.
Hong Kong dan Singapura mengumumkan pada Senin 26 April, bahwa mereka akan meluncurkan rencana perjalanan yang aman antara kedua negara tersebut pada 26 Mei mendatang. Proyek ini awalnya dijadwalkan untuk dimulai pada November tahun lalu, tetapi ditangguhkan karena lonjakan kasus epidemi di Hong Kong. (hui)
India menambahkan 362.902 kasus yang dikonfirmasi dan 3.285 kasus kematian pada Selasa (27/4/2021), menjadi rekor tertinggi. Sebanyak 18 juta kasus dikonfirmasi dan lebih dari 200.000 orang meninggal dunia.
Virus varian B.1.617 yang menyebabkan lonjakan kasus di India telah muncul di setidaknya 17 negara.
India telah mengungkapkan tiga virus varian B.1.618 yang bermutasi. Para peneliti di New Delhi telah menemukan, virus ini lebih menular dan dapat menghindari antibodi dengan lebih baik. Sejauh ini, telah muncul di Amerika Serikat, Singapura, Swiss dan Finlandia.
Pada saat yang sama, semakin banyak negara-negara di dunia memberikan bantuan kepada India.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia akan berbagi vaksin dengan India dan membantu pasokan medis terkait.
Sedangkan, Ventilator dan generator oksigen dari Inggris telah tiba di New Delhi. Kini, lebih banyak pasokan medis telah diberangkatkan dari Australia, Jerman, dan Irlandia.
Spanyol berjanji akan mengirimkan 7 ton pasokan medis ke India pada minggu ini.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Arancha Gonzalez Laya mengatakan, Tidak ada yang aman sampai kita semua aman. Ini juga cara kita menunjukkan dukungan timbal balik kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan komunitas internasional.”
Sementara itu, Pusat Penanggulangan Epidemi Thailand menyatakan, akibat merebaknya virus varian baru di India, Thailand akan menunda penandatanganan dokumen perjalanan bagi wisatawan asing asal India.
Pada 27 April, Thailand menambahkan 2.179 kasus yang dikonfirmasi dan 15 kematian dan jumlah infeksi serta kematian mengalami peningkatan.
Otoritas setempat memerintahkan penutupan taman, stadion, bioskop, dan pusat penitipan anak di Bangkok dari 26 April hingga 9 Mei 2021.
Bangkok menjadi pusat gelombang baru epidemi di Thailand. Bandara Suvarnabhumi kini disulap menjadi pusat vaksinasi. Para staf bandara dan petugas imigrasi mendaftarkan diri untuk mengikuti program vaksinasi itu. Orang-orang juga ramai antre di Bandara, mereka bukan sebagai calon penumpang. Akan tetapi, ingin mengikuti vaksinasi. Selama setahun ini, Bandara Suvarnabhumi terlihat sepi bersamaan pembatasan yang diberlakukan.
Pusat Pencegahan Epidemi Korea selatan, pada Rabu 28 April mengumumkan, mulai 5 Mei 2021 bahwa bagi mereka yang sudah menyelesaikan vaksinasi, orang yang masuk dari luar negeri, jika mereka telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi selama hasil tes negatif dan tidak ada gejala, mereka tak perlu diisolasi di rumah. Kecuali untuk pendatang dari negara-negara dengan epidemi yang parah seperti dari Afrika Selatan dan Brasil
Selain itu, penumpang yang memasuki Korea Selatan setelah di vaksinasi dengan vaksin Rusia dan China National Pharmaceutical Group masih perlu diisolasi dan dikarantina. (Hui)
Sebuah foto terbaru Li Ka-shing, pria terkaya di Hong Kong, disuntik vaksin virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 Pfizer bukan vaksin alternatif buatan Tiongkok, telah menarik perhatian publik. Hal itu terkait hubungan antara Li Ka-shing dengan Partai Komunis Tiongkok.
Pada 16 April, Yayasan Li Ka-shing memposting sebuah foto Li Ka-shing yang sedang menerima vaksin di halaman Facebook Yayasan Li Ka-shing, dengan judul, “Saya mendapatkan vaksinasi hari ini, sudahkah anda divaksin?”
Hal itu membuat Patrick Nip, Sekretaris Dinas Sipil Hong Kong, untuk segera berterima kasih kepada Li Ka-shing atas dukungannya terhadap program vaksinasi di Hong Kong.
Namun, orang-orang memperhatikan bahwa Li Ka-shing yang berusia 92 tahun itu memilih untuk tidak mendapatkan vaksin Sinovac buatan Tiongkok yang didorong oleh pemerintah Hong Kong.
Sebelum unjuk rasa massal di Hong Kong, Li Ka-shing telah lama menjadi favorit Partai Komunis Tiongkok, dimana Komunis Tiongkok mencari bantuan Li Ka-shing untuk memperluas pengaruh Partai Komunis Tiongkok. Li Ka-shing tidak hanya berinvestasi secara besar-besaran di Tiongkok Daratan, tetapi juga membantu Partai Komunis Tiongkok mengamankan banyak proyek internasional.
Namun, selama unjuk rasa Rancangan Undang Undang – RUU anti-ekstradisi di Hong Kong pada tahun 2019, Li Ka-shing gagal menunjukkan dukungannya kepada Partai Komunis Tiongkok. Saat itulah Partai Komunis Tiongkok mulai menyingkirkan taipan properti tersebut, yang dianggap tidak lagi patuh kepada Partai Komunis Tiongkok.
Organisasi Li Ka-shing Disingkirkan dari Komite Pemilihan Umum yang Baru
Awal bulan ini, Hong Kong mulai menerapkan reformasi-reformasi yang disetujui oleh Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok untuk sistem pemilihan umum Hong Kong, yang dilihat secara luas sebagai sebuah langkah Partai Komunis Tiongkok untuk menyingkirkan elit bisnis Hong Kong itu.
Aturan-aturan baru mengurangi jumlah anggota parlemen yang dipilih secara langsung menjadi Dewan Legislatif Hong Kong, sambil menambah jumlah kursi menjadi 90 kursi dari 70 kursi, serta meningkatkan keanggotaan di Komite Pemilihan Umum Hong Kong, yang memilih Kepala Eksekutif Hong Kong, menjadi 1.500 anggota dari 1.200 anggota.
Sehari setelah badan legislatif yang tunduk kepada Beijing menyetujui hukum pemilihan umum “patriot” yang baru, pemerintah Hong Kong yang pro-Beijing di bawah Kepala Eksekutif Carrie Lam memimpin dengan menyatakan dukungannya. Tetapi dari empat besar pengembang properti di Hong Kong, CK Hutchison Holdings Ltd. milik Li Ka-shing terlambat sehari untuk menyatakan dukungannya, yang mengumumkan posisinya pada 1 April — April Fool’s Day.
Sementara itu, sebanyak “organisasi patriotik dan pencinta Hong Kong”ditambahkan ke Komite Pemilihan Umum Hong Kong yang baru diperluas, Federasi Organisasi-Organisasi Komunitas Chiu Chow Hong Kong, di mana Li Ka-shing adalah Presiden Kehormatan, disingkirkan.
Kecewa dengan keputusan tersebut, federasi tersebut mengirim sepucuk surat kepada Carrie Lam yang menunjukkan pandangan-pandangan federasi tersebut.
Li Ka-shing Memiliki Peran Penting dalam Proyek-proyek Investasi Global Partai Komunis Tiongkok
Partai Komunis Tiongkok telah menggunakan modal Hong Kong untuk berinvestasi dalam proyek-proyeknya yang strategis di seluruh dunia. Sebagai pria terkaya Hong Kong, Li Ka-shing hampir tidak dapat menghindari nasib bertindak sebagai sebuah agen untuk ekspansi global Partai Komunis Tiongkok.
Investasi-investasi Li Ka-shing difokuskan pada proyek-proyek strategis di Eropa dan Australia di bidang komunikasi, listrik, pelabuhan, dan jaringan pipa gas alam. Namun, beberapa upaya Li Ka-shing untuk berinvestasi di Amerika Serikat diblokir karena Li Ka-shing berurusan dengan Partai Komunis Tiongkok.
Sejak Oktober 2015, Li Ka-shing menguasai hampir 30 persen pasar gas alam, seperempat pasar distribusi listrik, dan 5 persen pasar pasokan air di Inggris, negara utama Li Ka-shing berinvestasi.
Sementara itu, CK Hutchison Holdings Ltd. milik Li Ka-shing memperkuat posisinya di pasar telekomunikasi Eropa dengan sebuah akuisisi besar-besaran yang menyatukan bisnis-bisnis telekomunikasi Li Ka-shing di enam negara Eropa, Hong Kong, dan Makau.
Pada November 2020, CK Hutchison menjual bisnis menara-menara nirkabel miliknya di Eropa dengan harga 10 miliar euro atau sekitar USD 11,7 miliar untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mempercepat peluncuran 5G.
Pada Juli 2018, CK Hutchison mengakuisisi separuh sisa Wind Tre, sebuah perusahaan telekomunikasi Italia, seharga 2,45 miliar euro atau sekitar USD 2,95 miliar.
Mei tahun lalu, CK Hutchison menawar usd 1,5 miliar untuk membangun dan mengoperasikan pabrik desalinasi terbesar di dunia di Israel, meskipun tawaran itu ditolak oleh Menteri Pertahanan Israel. Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo juga menentang keterlibatan Tiongkok dalam infrastruktur Israel.
Seandainya tawaran tersebut tidak gagal, CK Hutchison akan mengendalikan hampir seperempat industri air Israel; desalinasi adalah sebuah proyek utama dalam program “Made in China 2025” milik Partai Komunis Tiongkok. Kedekatan pabrik desalinasi tersebut dengan sebuah pangkalan militer yang kosong dan fasilitas-fasilitas penelitian nuklir adalah alasan lain Menteri Pertahanan Israel sangat menentang tawaran tersebut.
Kembali pada tahun 1997, Hutchison Whampoa milik Li Ka-shing memperoleh hak selama 25 tahun untuk mengoperasikan dua pelabuhan utama di Terusan Panama — salah satu rute perdagangan dunia yang utama. Hutchison Whampoa juga telah banyak berinvestasi dalam pembangunan dekat dua pelabuhan utama tersebut.
Hal itu memicu kewaspadaan di lingkaran-lingkaran keamanan Amerika Serikat karena persahabatan Li Ka-shing secara pribadi dengan beberapa pejabat tinggi Tiongkok, termasuk tokoh-tokoh senior di Tentara Pembebasan Rakyat.
Hubungan Hutchison Whampoa dengan “lingkaran dalam elite Beijing yang berkuasa” secara khusus disorot selama sebuah dengar pendapat DPR Amerika Serikat mengenai Terusan Panama pada tahun 1999.
“Dengan keluarnya pasukan keamanan Amerika Serikat, situasi di Panama memburuk,” kata Senator Partai Republik Dana Rohrabacher dari California saat dengar pendapat tersebut.
“Saya baru-baru ini mengunjungi Panama dan hal itu adalah sangat terbukti. Geng-geng kriminal triad Tiongkok Daratan, beberapa dari mereka ini memiliki hubungan dengan badan-badan intelijen, adalah aktif di sepanjang Panama,” tambah Rohrabacher.
Tahun dimana Hutchison Whampoa memperoleh dua pelabuhan utama tersebut, Panama memutuskan hubungan-hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengalihkan aliansinya ke Partai Komunis Tiongkok.
Pada tahun 2006, Hutchison Port Holdings memegang kendali atas sejumlah titik hambatan ekonomi potensial, termasuk 169 tempat berlabuh di 41 pelabuhan di seluruh dunia. Fasilitas-fasilitas ini menguasai sekitar 15 persen lalu lintas kontainer maritim global. Juga, 10 persen Hutchison Panama Ports Co. dimiliki oleh China Resources Enterprise, yang merupakan perpanjangan tangan komersial Kementerian Perdagangan dan Kerjasama Ekonomi Tiongkok.
Dalam penyelidikannya terhadap upaya Partai Komunis Tiongkok untuk mempengaruhi kampanye kepresidenan Amerika Serikat tahun 1996, Komite Urusan Pemerintah Senat Amerika Serikat mengidentifikasi China Resources Enterprise sebagai sebuah saluran untuk “spionase — di bidang ekonomi, politik dan militer — untuk Tiongkok.”
Mantan Senator Partai Republik Trent Lott menggambarkan perusahaan Li Ka-shing di Hong Kong sebagai “sebuah perpanjangan tangan Tentara Pembebasan Rakyat.”
Hubungan Lama antara Li Ka-shing Dengan Partai Komunis Tiongkok
Hubungan antara keluarga Li Ka-shing dengan Partai Komunis Tiongkok dimulai selama era Deng Xiaoping, dan memasuki sebuah periode bulan madu setelah Jiang Zemin berkuasa, saat Li Ka-shing menerima perlakuan khusus karena investasinya di Tiongkok.
Pada Mei 1996, putra sulung Li Ka-shing, bernama Victor Li Tzar-kuoi, diculik oleh bos kriminal “Big Spender” Cheung Tze-keung untuk tebusan usd 1 miliar. Berdasarkan Apply Daily, setelah Cheung Tze-keung berhasil mendapatkan uang tebusan itu dan kabur ke Tiongkok Daratan, Li Ka-shing berhasil tampil sangat tenang sementara secara diam-diam melaporkan masalah tersebut kepada Jiang Zemin.
Jiang Zemin “mengungkapkan simpati yang dalam dan marah besar,” serta memerintahkan Cheung Tze-keung ditangkap.
Polisi Partai Komunis Tiongkok di Guangdong berhasil menemukan dan menangkap Cheung Tze-keung, yang kemudian dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi di bawah todongan senjata pada 5 Desember 1998.
Selama unjuk anti-ekstradisi pada tahun 2019, Partai Komunis Tiongkok memaksa elit Hong Kong dari semua lapisan masyarakat untuk menunjukkan dukungan atas tindakan keras Partai Komunis Tiongkok. Hampir semua surat kabar berbahasa Mandarin di Hong Kong, menerbitkan konten pro-Partai Komunis Tiongkok, kecuali Apple Daily dan The Epoch Times.
Namun, pada 16 Agustus 2019, Li Ka-shing memasang sebuah iklan atas nama “seorang penduduk Hong Kong,” dengan pesan utama “melon Huangtai tidak dapat menanggung pemetikan lagi.”
Iklan tersebut didasarkan pada sebuah puisi yang ditulis oleh Putra Mahkota Li Xian pada masa pemerintahan Wu Zetian pada masa Dinasti Tang. Li Xian menasihati Wu Zetian untuk tidak membuat keturunan-keturunan keluarga Li Xian punah.
Iklan itu secara luas ditafsirkan sebagai sebuah seruan halus untuk Beijing.
Pada 27 Mei tahun lalu, surat kabar Hong Kong, Ta Kung Pao, bertanya kepada Li Ka-shing mengenai sikapnya terhadap niat Partai Komunis Tiongkok untuk memberlakukan hukum keamanan nasional Hong Kong.
Li Ka-shing menjawab, “Saya berharap pengesahan undang-undang keamanan nasional hukum keamanan nasional Hong Kong akan memudahkan kekhawatiran-kekhawatiran Pemerintah Pusat mengenai Hong Kong dan memainkan sebuah peran positif dalam stabilitas dan pembangunan jangka-panjang. Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Hong Kong terikat kewajiban untuk memperkuat kepercayaan rakyat Hong Kong pada ‘satu negara, dua sistem’ dan memperkuat kepercayaan masyarakat internasional.”
Namun hari berikutnya, laporan Ta Kung Pao berjudul “Li Ka-shing: Hukum Keamanan Nasional Berperan Positif dalam Pembangunan Jangka-Panjang yang Stabil,” yang menggambarkan harapan-harapan Li Ka-shing untuk hukum keamanan nasional sebagai kepastian.
Setelah terbitnya artikel Ta Kung Pao tersebut, banyak media berusaha untuk mewawancarai Li Ka-shing. Li Ka-shing menolak semua permintaan itu, mengklaim bahwa ia sedang sakit flu.
‘Jangan Biarkan Li Ka-shing Melarikan Diri’
Sejak tahun 2013, Li Ka-shing telah menjual aset-aset di Tiongkok dan Hong Kong, dengan menguangkan setidaknya 250 miliar dolar Hong Kong (usd 32,19 miliar). Penjualan aset-aset tersebut mencakup Beijing Pasific Century Place, Metropolitan Plaza di Guangzhou, Oriental Financial Center di Shanghai, Shanghai Shengbang International Building, properti milik Li Ka-shing di Hong Kong, dan 20 persen saham Li Ka-shing di Hongkong Electric.
Setelah Li Ka-shing mulai menjual aset-aset miliknya di Tiongkok, Liaowang Institute — yaitu lembaga pemikir kantor berita Xinhua — menerbitkan sebuah artikel berjudul “Jangan Biarkan Li Ka-shing Melarikan Diri,” dengan menyebut setiap upaya Li Ka-shing untuk meninggalkan Tiongkok sebagai sebuah tindakan “kegagalan moral.”
Artikel itu dimulai: “Bisnis pada awalnya seperti sebuah aliran air, dan itu adalah sifat modal untuk mencari keuntungan. Li Ka-shing dapat pergi kemanapun ia mau. Namun mengingat bagaimana Li Ka-shing memperoleh kekayaannya di Tiongkok pada dua dekade terakhir, urusan-urusan Li Ka-shing tampaknya lebih dari sekadar bisnis. Seperti kita semua ketahui, di Tiongkok, industri real estat sangat dekat dengan kekuasaan. Tanpa sumber-sumber kekuasaan, adalah mustahil untuk melakukan bisnis real estat. Oleh karena itu, kekayaan real estat tidak sepenuhnya berasal dari sebuah ekonomi pasar yang menyeluruh. Dalam hal ini, tidaklah pantas bagi Li Ka-shing untuk melarikan diri selama ia mau.”
Artikel tersebut menegaskan bahwa sebagai seseorang yang telah mendapatkan banyak dari kemitraannya dengan Tiongkok, Li Ka-shing memiliki tiga misi yang harus diselesaikan sebelum ia dapat berpaling dari Tiongkok:
1. Membayar kembali orang-orang miskin dengan cara bertanggung jawab kepada masyarakat.
2. Menstabilkan Hong Kong dan memikul tanggung jawab seorang pemimpin bisnis.
3. Lebih banyak berbuat kebaikan, dan menjalankan bisnis-bisnis untuk masyarakat.
Pada 27 Mei 2019, situs web utama Tiongkok Sina.com menerbitkan sebuah artikel berjudul “Li Ka-shing Benar-Benar Melarikan Diri.”
Artikel tersebut berbunyi: “Sekelompok pengusaha yang dipimpin oleh Li Ka-shing, yang menikmati dividen-dividen dari reformasi dan keterbukaan Tiongkok, mulai mengambil keuntungan dari proses transformasi dan peningkatan ekonomi Tiongkok. Tidak ada salahnya bagi para pebisnis untuk mengejar keuntungan-keuntungan, tetapi jangan biarkan sampai para pebisnis itu memanfaatkan semua aturan secara diam-diam untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan untuk merusak kredit bisnis dan mengikis fondasi ekonomi Tiongkok.” (Vv)