Home Blog Page 1867

Setelah Mengusik Rezim Tiongkok, Anbang Sekarang di Bawah Kendali Negara

0

Salah satu perusahaan swasta terbesar di Tiongkok kini berada di bawah kendali pemerintah Tiongkok.

Pada 20 Januari, wartawan investigasi Tiongkok, Luo Changping, mengumumkan di akun Weibo, sebuah platform yang serupa dengan Twitter, sumber dalam telah mengatakan kepadanya bahwa personil dari Komisi Regulator Asuransi Tiongkok telah menempatkan Anbang Insurance Group, sebuah konglomerat jasa keuangan, di bawah kendalinya. Ketua perusahaan, Wu Xiaohui, yang ditangkap pada Juni 2017, telah memperoleh kebebasan terbatas namun telah kehilangan hak kendalinya terhadap perusahaan tersebut, menurut Luo.

Pandangan tentang tindakan masa lalu Anbang dapat memberi petunjuk mengapa rezim Tiongkok melakukan tindakan cepat tersebut.

Kesalahan Finansial

Di luar negeri, Anbang paling dikenal karena membeli hotel Waldorf Astoria di New York City dengan harga hampir $2 miliar, di antara properti real estat lainnya di Amerika Utara dan Eropa.

perusahaan asuransi anbang
Landmark New York, Waldorf Astoria Hotel, pada tanggal 27 Juni 2016. (Spencer Platt / Getty Images)

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004 sebagai perusahaan asuransi kecil, dengan modal hanya 500 juta yuan ($73 juta). Asetnya sejak itu berkembang menjadi 800 miliar yuan, menurut situs perusahaan tersebut.

Tawaran agresif Anbang terhadap aset luar negeri dan sumber modal yang tidak diketahui telah menjadikan pusat perhatian rezim Tiongkok, karena Beijing sangat mewaspadai arus keluar modal.

Pada 2014, modal dasar perusahaan tiba-tiba meningkat secara signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh publikasi bisnis Tiongkok Caixin menemukan bahwa beberapa investor misterius Anbang tahun itu adalah perusahaan-perusahaan yang tidak jelas seperti dealer mobil, perusahaan real estat, dan pengelola tambang yang kadang-kadang menggunakan alamat surat bersama, yang banyak terhubung dengan Wu.

Perusahaan tersebut terus-menerus menawar pada berbagai perusahaan asing sampai April 2017, ketika surat kabar Apple Daily yang berbasis di Hong Kong melaporkan bahwa pihak berwenang menginstruksikan Anbang untuk menghentikan akuisisi Fidelity & Guaranty Life, perusahaan asuransi AS, dan Starwood Hotels and Resorts, sebuah perusahaan anak perusahaan Marriott, di antaranya.

Anbang juga banyak berinvestasi di bank-bank Tiongkok, yang juga memicu lonceng peringatan untuk rezim Tiongkok. Perusahaan menginvestasikan 5,6 miliar yuan di Chengdu Nongshang Bank atau 35 persen saham, memberikannya saham pengendali.

Perusahaan juga memiliki 15,54 persen saham Tiongkok Minsheng Bank dan 13 persen saham di China Merchants Bank, menurut Reuters.

Media bisnis Tiongkok Cailian Press melaporkan pada bulan November 2017 bahwa badan pengawas rezim tersebut memerintahkan Anbang untuk memindahkan sahamnya di China Minsheng dan China Merchants Bank, membatasi sahamnya hingga maksimum lima persen.

Industri asuransi tersebut secara keseluruhan telah diselidiki oleh rezim; pada bulan September 2017, ketua Komisi Regulator Asuransi, Xiang Junbo, dilucuti dari jabatannya dan keanggotaan Partainya. Selama masa jabatannya, perusahaan asuransi diizinkan untuk pindah dari kegiatan tradisional dan mengucurkan uang ke dalam pembelian aset, berkontribusi pada volatilitas pasar saham.

Kesalahan Politik

Akan tetapi kemungkinan kesalahan terbesar Anbang adalah hubungan politik sang pemimpin. Sumber yang dekat dengan pemerintah pusat mengatakan kepada The Epoch Times pada bulan Juni 2017 bahwa Wu memiliki hubungan dengan keluarga Zeng Qinghong, mantan wakil menteri Tiongkok dan tangan kanan mantan pemimpin Partai Jiang Zemin. Jiang dan rekan-rekannya termasuk anggota oposisi yang bertentangan dengan pemimpin saat ini Xi Jinping dan sekutu-sekutunya.

pemilik perusahaan anbang, Wu Xiaohui
Ketua Anbang Wu Xiaohui (Arsip Epoch Times)

Sumber tersebut mengatakan bahwa Wu telah membantu keluarga Zeng dan anggota faksi Jiang lainnya untuk mencuci uang di luar negeri.

Ketua Komisi Regulator Asuransi saat ini, Guo Shuqing, menyinggung Anbang dan pelaku lainnya dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan koran corong negara, People’s Daily. Dia tidak menyebutkan nama tetapi mengatakan “beberapa pelanggar hukum yang dipilih telah, melalui kerangka kerja yang rumit, melakukan investasi palsu, menyuntikkan dana berulang-ulang, dan melanggar peraturan untuk membangun perusahaan keuangan sangat besar.” (ran)

ErabaruNews

Paus Francis Dukung Rezim Tiongkok, Mengganti Uskup Gereja Katolik dengan Pilihan Rezim Tersebut

0

Dalam sebuah gerakan yang melanggar tradisi Katolik yang telah ratusan tahun berlaku, Vatikan di bawah Paus Francis dilaporkan telah memaksa dua uskup Tiongkok yang telah ditunjuk untuk membuatkan jalan bagi mereka yang secara sepihak telah dipaksakan oleh rezim Tiongkok. Langkah tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian konsesi yang telah dilakukan oleh Paus Francis dalam beberapa tahun terakhir untuk memulai dimulainya kembali hubungan diplomatik antara Vatikan dengan rezim Tiongkok, yang selalu menolak wewenang Paus untuk menunjuk uskup-uskup Katolik di daratan Tiongkok.

Menurut Asia News, sebuah delegasi Vatikan ke Tiongkok dikirim pada bulan Desember tahun lalu untuk memaksa Uskup Peter Zhuang dari Shantou “pensiun” atau diturunkan jabatannya sehingga rezim Tiongkok dapat memasang atau menempatkan uskupnya sendiri yang berasal dari gereja-gereja yang mendukung rezim.

Vatikan dan Republik Rakyat Tiongkok tidak memiliki hubungan diplomatik sejak tahun 1951, sebagaimana yang diproklamirkan oleh Partai Komunis Tiongkok sejak awal pemerintahannya bahwa semua uskup Gereja Katolik Roma di Tiongkok daratan harus ditunjuk dengan sendirinya sehingga rezim dapat mempertahankan kendali gereja tersebut. Chinese Patriotic Catholic Association (CPCA), Asosiasi Katolik Patriotik Tiongkok, yang dikendalikan rezim tersebut telah dibentuk untuk mewakili umat Katolik di Tiongkok.

Vatikan di bawah semua Paus sebelumnya telah menolak pengaturan semacam itu dan menolak untuk mengakui uskup yang secara sepihak “ditunjuk” oleh CPCA. Kekuatan untuk menunjuk uskup, yang dikenal sebagai “Investiture” (pentahbisan/pelantikan jabatan), telah dianggap sebagai inti ajaran Gereja Katolik.

Di luar kontrol CPCA, sebuah jaringan Katolik bawah tanah “gereja rumah” yang menentang masih ada di Tiongkok, yang pengikutnya diwakili oleh para uskup Tiongkok yang ditahbiskan secara sah oleh Vatikan, seperti Zhuang dan Guo.

Paus Francis di tiongkok
Orang-orang Kristen Tiongkok menghadiri misa natal di sebuah gereja Katolik di Beijing, pada 24 Desember 2016. (Wang Zhao / AFP / Getty Images)

Uskup Zhuang yang berusia 88 tahun dilaporkan berurai air mata mendengar perintah dari Vatikan, dia juga menolak “tawaran” untuk menerima penurunan pangkat menjadi imam untuk melayani di bawah penggantinya, Uskup CPCA Huang Bingzhang, karena Huang dapat dengan mudah menyingkirkannya. di lain waktu.

Selain menjadi Uskup CPCA, Huang juga anggota Kongres Rakyat Nasional, parlemen rezim Tiongkok.

Vatikan Paus Franciskus sebelumnya menuntut pensiun Zhuang dalam sebuah surat tertanggal 26 Oktober, dimana Zhuang menjawab bahwa dia lebih suka “membawa salibnya” karena tidak mematuhi perintah Vatikan tersebut, menurut Asia News.

Delegasi Vatikan juga melakukan perjalanan ke Propinsi Fujian di mana mereka meminta Uskup Joseph Guo Xijin dari Mindong, yang termasuk dalam gereja Katolik bawah tanah, untuk “menerima” penurunan pangkat sehingga Uskup Vincent Zhan Silu yang didukung oleh CPCA dapat menggantikannya. Sebelumnya, Guo telah hilang untuk beberapa waktu tahun lalu setelah rezim Tiongkok memaksanya untuk “mengunjungi” sebuah biro urusan keagamaan di kota Fuan.

“Sangat memalukan bagi politisi Vatikan untuk menempatkan kepentingan politik mereka di atas gereja dengan melakukan kiprah ke Komunis Beijing,” kata Bob Fu, pendiri ChinaAid, sebuah LSM Kristen yang berbasis di Midland, Texas. “Tindakan ini merupakan pengkhianatan sejati baik terhadap prinsip Kristen maupun terhadap jemaat yang teraniaya yang terus berlanjut di Tiongkok. Saya harap Paus Francis bisa melakukan intervensi dan memperbaiki jalannya sebelum kerusakan itu terlalu besar untuk diperbaiki.”

Menenangkan Rezim Tiongkok dengan Biaya Apapun

Seruan telepon berulang Epoch Times ke Kantor Pers Vatikan untuk meminta komentar belum dijawab. Berita tentang pengasingan paksa terhadap dua uskup oleh Vatikan tersebut bagaimanapun telah dikonfirmasi oleh Kardinal Joseph Zen, mantan uskup Hong Kong yang dihormati yang pensiun pada tahun 2009 dan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi suara vokal dalam mempertanyakan berbagai tawaran Paus Francis untuk rezim komunis Tiongkok.

Baru minggu ini, Joseph Zen yang berusia 86 tahun dilaporkan mengunjungi Vatikan pada hari Rabu, 23 Januari dan berbaris dengan para pemohon petisi lainnya dalam cuaca dingin di Lapangan Santo Petrus untuk mengirimkan surat kepada Paus Francis secara pribadi. Dia tidak diberi hak istimewa untuk mendapatkan akses langsung ke Paus yang secara tradisional ditawarkan kepada Pensiunan Kardinal di tingkatnya. Surat tersebut berisi seruan bagi Paus Francis untuk memperhatikan penderitaan putus asa gereja-gereja Katolik bawah tanah di Tiongkok.

Kardinal Joseph Zen prihatin dengan keputusan Paus Francis
Dalam foto ini, Kardinal Hong Kong, Joseph Zen, berjalan di lapangan Santo Petrus pada tanggal 6 Maret 2013 di Vatikan. Pensiunan Kardinal, yang sekarang berusia 83 tahun, dilaporkan mengunjungi Vatikan pada tanggal 23 Januari 2018 dan berbaris dalam cuaca dingin di Saint Peter’s Square untuk mengirimkan surat kepada Paus Francis secara pribadi. (Philippe Lopez / AFP / Getty Images)

Vatikan di bawah Paus Francis bagaimanapun telah menetapkan jalannya untuk suatu pendekatan dengan rezim Tiongkok dengan biaya apapun. Sejumlah penawaran untuk rezim Tiongkok telah dibuat sejak Paus Francis terpilih pada tahun 2013, seperti sebuah penerbangan Kepausan di Tiongkok pada tahun 2014, dan sebuah pengumuman pada bulan Februari 2017 bahwa sebuah “kesepakatan” mengenai masalah penunjukan uskup telah dicapai dengan Beijing, di antara peristiwa-peristiwa lainnya.

Epoch Times juga melaporkan pada Oktober lalu bahwa seorang uskup agung senior yang dikenal karena pertentangannya yang kuat terhadap rezim Tiongkok telah dihapus dari jabatan kunci di Vatikan oleh Paus Francis.

Pendekatan Paus Francis terhadap rezim Tiongkok juga menandai kontras yang tajam dengan banyak pendahulunya. Misalnya, John Paul II dikenal sebagai paus yang mengilhami jatuhnya komunisme di negara asalnya Polandia. Sementara beberapa Paus sebelum Frasiskus berusaha memulai kembali hubungan Vatikan dengan Tiongkok, tidak ada satupun yang telah melewati batasan tersebut dimana menyetujui rezim Tiongkok merampas kewenangan Vatikan dalam pentahbisannya.

Isu pengangkatan uskup bukanlah satu-satunya hal yang pernah terjadi antara Vatikan dan Republik Rakyat Tiongkok. Nasib jaringan gereja Katolik bawah tanah di Tiongkok, yang memiliki sekitar 5-10 juta anggota, belum dapat dipecahkan, bahkan meskipun uskup mereka sekarang telah disingkirkan oleh Vatikan tersebut. Umat ​​Katolik di bawah tanah mengeluh tentang rezim Tiongkok yang telah menangkap ratusan pendeta dan uskup dan sedang menghancurkan gereja-gereja mereka.

Kesepakatan Vatikan dengan Tiongkok juga harus menyelesaikan masalah Taiwan, yang masih memiliki hubungan diplomatik formal dengannya. Sebagian karena rezim Tiongkok tidak mengakui otoritas Vatikan di Tiongkok, Taiwan dapat mempertahankan keuskupan yang berdaulat sebagai satu dari sedikit sekutu diplomatik yang tersisa yang secara formal mengakui negara Pulau tersebut, setidaknya sampai sekarang.

Para pengamat sering berspekulasi bahwa Vatikan akan meninggalkan hubungannya dengan Taiwan untuk menjamin kesepakatan dengan rezim Tiongkok di sisi lain selat tersebut, sebuah tindakan yang akan dilihat tidak hanya sebagai pengkhianatan terhadap Taiwan tetapi juga 240.000 orang Katolik Taiwan yang kuat, yang tidak seperti rekan-rekan mereka di Tiongkok, yang diizinkan untuk mempraktekkan agama mereka secara bebas di sana dan mengikuti otoritas Vatikan. (ran)

ErabaruNews

Mantan Napi Wanita Korut Beberkan Tragedi Kamp dengan Tiga Korban Tewas Setiap Hari

0

EpochTimesId – Media Jepang merilis kesaksian dari mantan tahanan kamp konsentrasi wanita Korea Utara. Mantan tahanan itu mengatakan bahwa narapidana di negara tersebut sering mengalami perlakuan tidak manusiawi, seperti pemukulan dan kondisi kehidupannya yang sangat buruk.

Dia memperkirakan bahwa setidaknya tiga orang meninggal setiap hari karena kelaparan dan penyakit, di dalam kamp konsentrasi yang pernah dihuninya.

Media Jepang ‘Asia Press’ baru-baru ini mewawancarai seorang wanita yang ditahan di kamp konsentrasi Chongori. Penjara tidak manusiawi itu terletak di bagian utara Korea Utara. Demi keselamatan maka nama asli korban serta masa tahanannya tidak dipublikasikan.

Korban yang menggunakan nama samaran Eun-sook menuturkan, Kamp konsentrasi Chongori adalah bagian dari Hoiryong-si(kota), Hamgyongbuk-do yang berada di dekat perbatasan Tiongkok.

Kamp bernama Kyo-hwa-so Nomor 12 (kamp cuci otak nomor 12), terutama digunakan untuk menampung warga Korut yang melarikan diri ke Tiongkok, namun tertangkap dan dideportasi.

Sebelumnya, lembaga pemikir atau organisasi non-pemerintah di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan menyebutkan dalam laporan mereka bahwa Kyo-hwa-so No 12 tersebut telah menginjak-injak hak asasi manusia. Mereka mengambil kesimpulan itu berdasarkan apa yang dituturkan oleh sejumlah pengungsi asal Korea Utara.

Ketika pemimpin DPRK Kim Jong-un mulai berkuasa dan meningkatkan kontrol atas perbatasan, dia membuat pesan-pesan internal negara tersebut sulit untuk dikirim ke dunia luar negeri.

‘Penjara mematikan’ yang tak terbayangkan
Eun-sook, wanita tersebut menggambarkan apa yang ia saksikan dan alami kepada ‘Asia Press’ melalui sambungan telepon. Suaranya sering terdengar bergetar karena amarah dan rasa sakitnya, bahkan terkadang suara menangis.

Eun-sook mengatakan, kamp tersebut berada di wilayah pegunungan. Sekitar 60 persen penghuninya adalah pembelot yang dideportasi oleh Tiongkok. Tahanan lainnya termasuk pengguna narkoba dan para warga yang tertangkap menonton drama Korea Selatan.

Kamp konsentrasi ini menampung 2.000 tahanan pria dan 600 tahanan wanita. Narapidana meringkuk dalam sel berukuran lebih kecil, karena jumlah tahanan yang jauh melebihi dari daya tampung semestinya. Para tahanan hampir tidak bisa menggerakkan badan apalagi tidur nyenyak.

Eun-sook mengatakan, para tahanan laki-laki dipaksa bekerja di pertambangan dan pertukangan kayu. Sementara tahanan perempuan dipaksa untuk membuat pekerjaan tangan dan wig yang konon diekspor ke Tiongkok.

Mereka juga diwajibkan untuk melakukan pekerjaan ladang. Para sipir penjara bahkan tak jarang memukul tahanan wanita. Seorang wanita menurutnya, sering mengalami patah tulang kaki dan pincang karena dipukuli sipir penjara.

Lingkungan yang kotor dan kurang gizi membuat banyak tahanan jatuh sakit dan meninggal dunia.

“Jumlah makanan yang dibagikan setiap kali makan hanyalah 150 gram bubur jagung encer tanpa lauk, kecuali kuah sayur asin. Saya pikir saya akan mati kelaparan karena kerja keras dan berat,” sambung Eun-sook.

Para sipir mendorong para tahanan untuk menangkap ular atau tikus sebagai tambahan untuk mengganjal perut. Inisiatip sipir ini timbul mungkin karena mereka takut terkena sanksi karena matinya tahanan.

“Sedikitnya 3 orang meninggal setiap hari. Ada seorang napi yang ditugasi untuk mengumpulkan jenasah dengan menggunakan gerobak yang dibawa ke tepian gunung untuk dikremasi. Setiap 3 hari, pengumpul jenasah bisa mengumpulkan rata-rata 10 jenasah. Saya yakin jenasah dibakar dengan tanpa pemberitahuan kepada keluarganya. Mereka meninggal karena kelaparan dan penyakit menular,” beber Eun-sook.

Jika angka tersebut benar, maka setahun ada lebih dari 1.000 orang tahanan meninggal. Eun-sook dengan tegas mengatakan, bahwa itu adalah fakta yang terjadi.

Dia memastikan bahwa setiap harinya akan ada kiriman tahanan baru. Jumlah yang masuk dan keluar karena meninggal dunia hampir sama banyaknya.

Usai wawancara, Eun-sook kepada reporter ‘Asia Press’ memohon agar dia bisa dibantu melarikan diri ke Korea Selatan.

“Bisakah kalian membawa saya ke Korea Selatan? Saya mohon, karena saya tidak bisa lagi hidup di negara ini!”

Dalam sebuah laporan tahun 2012 terungkap bahwa selama delapan bulan penahanannya, sekitar 800 orang tewas dalam tahanan. Laporan itu diterbitkan oleh sebuah organisasi nirlaba yang bermarkas di Washington, ‘Komite Hak Asasi Manusia Korea Utara’.

Laporan itu didasari atas kesaksian seorang pengungsi yang pernah menjadi tahanan di Kyo-hwa-so Nomor 12. Dengan demikian maka angka kematian yang disebutkan oleh Eun-sook itu pada dasarnya dapat dibenarkan.(EpochTimes/Chen Juncun/Sinatra/waa)

Sejumlah Korban Kapal Hilang di Samudra Pasifik Ditemukan Selamat

0

ErabaruNews – Sebuah kapal penyebrangan milik Republik Kiribati di Samudra Pasifik dinyatakan hilang 10 hari lalu. Kapal tersebut dikabarkan membawa 50 orang penumpang dan awak.

Sebuah pesawat militer milik Angkatan Darat Selandia Baru pada 28 Januari 2018 berhasil menemukan sebagian penumpangnya. Setelah sebuah perahu penyelamat dengan 7 orang korban selamat terdeteksi di perairan Kiribati.

Pesawat militer itu kemudian menjatuhkan pasokan air minum dan sebuah radio komunikasiuntuk mereka. Pesawat militer juga mengirim pesan kepada sebuah kapal nelayan agar membantu menyelamatkan mereka.

Kapal bernama MV Butiraoi yang terbuat dari kayu berangkat meninggalkan sebuah pelabuhan di Pulau Nonouti, 18 Januari 2018. Kapal itu berlayar menuju Pulau Betio, dan dijadwalkan tiba berlabuh pada 20 Januari.

Otoritas maritim pada 25 Januari baru mengetahui bahwa kapal tersebut telah kehilangan kontak. Mereka kemudian segera menghubungi otoritas yang berwenang di Selandia Baru dan Fiji, agar mengirim bantuan tim penyelamat dan pencarian.

“Kapal penyeberangan tersebut sebelum berangkat pernah mengalami kerusakan pada poros penggerak kapal dan sudah dilakukan perbaikan, mungkin itu yang menghambat pelayaran mereka,” ujar pejabat berwenang Selandia Baru, John Ashby, seperti dikutip dari NTD.TV.

Pada 28 Januari sebuah pesawat Orion dari Selandia Baru menemukan sebuah perahu penyelamat dengan 7 orang di atasnya hanyut di tengah Samudra Pasifik. Mereka kemudian mengarahkan sebuah kapal penangkap ikan yang kebetulan berada 92 kilometer di bagian timur laut kapal untuk menyelamatkan ketujuh orang tersebut.

John Ashby mengatakan bahwa perahu penyelamat tersebut diduga adalah salah satu milik kapal penyeberangan itu. Tim SAR gabungan sampai sekarang masih berusaha untuk mencari kemungkinan korban lainnya. (NTDTV/Sinatra/waa)

Penembakan di Bengkel Cuci Mobil Amerika Tewaskan Empat Remaja

0

EpochTimesId – Kasus penembakan di tempat umum kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, Sebanyak empat orang korban ditembak mati, Minggu (28/1/2018) dini hari waktu setempat di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Anggota keluarga korban mengatakan penembakan tersebut dipicu oleh masalah internal. Tersangka adalah orang yang pernah mengencani salah satu korban yang ditembak mati, seperti dikutip the Epoch Times dari WXPI.

Keempat korban adalah William Porterfield, 27 tahun; Chelsie Cline, 25; Courtney Snyder, 23; dan Seth Cline, 21.

Orang kelima yang diyakini sebagai pelaku sebelumnya sempat dikabarkan turut tewas. Namun polisi setempat lalu mengklarifikasi bahwa pelaku belum tewas. Tersangka masih dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.

Polisi mengatakan peluang hidup tersangka memang amat kecil. Dia diduga menembak dirinya sendiri usai membunuh empat korbannya.

Tersangka diidentifikasi sebagai Timothy Smith, yang berusia 28 tahun.

Seorang saksi wanita di tempat kejadian dikabarkan selamat dari penembakan tersebut. Dia membungkuk ketika penembakan terjadi dan berhasil menghindari sejumlah timah panas yang memantul.

Penembakan tersebut terjadi pukul 02.52 waktu setempat di sebuah tempat cuci mobil di Indiana Creek Valley Road Melcroft, Pennsylvania. Sebuah kota kecil yang terletak sekitar 50 mil dari Pittsburgh.

“Kami tidak yakin persis apa yang terjadi. Kami masih mencoba untuk menyelidiki mengapa kejadian ini bisa terjadi dan bagaimana hal itu terjadi,” ujar polisi setempat, Robert Broadwater dikutip dari The Associated Press.

Namun seorang pria yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan bahwa dia mendengar sekitar 30 tembakan dalam rentang beberapa menit.

Polisi mengatakan kepada WTAE bahwa Smith membawa beberapa senjata sekaligus. Diantaranya senapan serbu, pistol, dan jenis senapan lainnya. Pelaku juga dikabarkan memakai rompi anti peluru.

Saudara perempuan dari salah satu korban mengatakan bahwa saudarinya putus dengan Smith. Pelaku kemudian cemburu dan patah hati. (waa)

Penyanyi dan Komedian Bermasalah dengan Kepemimpinan Tiongkok

0

Setelah pertemuan politik tahunan disimpulkan pekan ini, Partai Komunis Tiongkok mengumumkan 2000 anggota badan penasihat politiknya, yang disebut Konferensi Konsultatif Politik Rakyat pada 25 Januari.

Telah hilang dari daftar tersebut adalah beberapa nama penting yang terkait dengan mantan pemimpin Partai Jiang Zemin, menandakan bahwa pengaruhnya di Partai telah melemah.

Konferensi tersebut mencakup kader Partai yang bekerja di bidang seni dan hiburan. Song Zuying, penyanyi rakyat yang populer, sebelumnya telah dipilih untuk Konferensi tersebut tiga kali berturut-turut, namun kalah untuk saat ini.

Apa hubungannya dengan Jiang? Dia adalah wanita simpanannya.

Seorang biduanita di dalam kekuasaan

Song bertemu dengan Jiang di awal tahun 1990-an dan dengan cepat didorong untuk terkenal. Sebuah buku tahun 2015 yang diterbitkan di Hong Kong, berjudul “Mother Tiger: Song Zuying,” memerinci berapa banyak pejabat tinggi yang telah memuaskan diri padanya untuk dapat memenangkan perhatian Jiang, termasuk mantan kepala departemen propaganda Li Changchun, jenderal militer Xu Caihou, dan wakil Menteri Luar Negeri Li Zhaoxing.

Song memegang begitu banyak kekuatan sehingga dia mendapat julukan “laksamana bagian belakang” saat bertugas di rombongan Song and Dance yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi di dalam angkatan laut Tiongkok.

Di atas panggung, dia memerintah tertinggi di Gala Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan oleh CCTV penyiaran negara setiap tahun, tampil selama 24 tahun berturut-turut, berkat patronase (perlidungan) politik Jiang.

skandal artis Song Zuying  dengan jiang zemin
Song Zuying (tengah) tampil dalam sebuah gala untuk merayakan ulang tahun ke-90 berdirinya Partai Komunis Tiongkok di Aula Besar Rakyat pada tanggal 28 Juni 2011. (Feng Li / Getty Images)

Namun saat pemimpin saat ini Xi Jinping mulai berkuasa pada tahun 2012, Jiang dan rekan-rekannya kehilangan dominasinya.

Satu demi satu, pejabat Partai yang setia kepada Jiang telah dibersihkan di bawah kampanye anti korupsi Xi.

Pada tahun 2014, Song secara tiba-tiba dikecualikan tampil di Gala CCTV, menandakan kejatuhannya. Dia belum diundang sejak itu.

Menurut media luar negeri Bowen Press, sejak 13 Januari tahun ini, Song telah diselidiki oleh otoritas militer dan anti korupsi, atas tuduhan bahwa dia menggunakan dana militer dan Kementerian Kebudayaan untuk membiayai konser solonya di luar negeri. Pada awal 2000-an, dia mengadakan konser di Sydney, Australia; Wina, Austria; Washington D.C., Amerika Serikat, dan banyak lagi.

Seorang Komedian dalam Masalah

Asisten Jiang lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam bagian badan penasihat Partai tersebut adalah Zhao Benshan, seorang pelawak terkenal yang juga sering tampil di Gala CCTV.

Sejak 2013, media pemerintah Tiongkok telah menerbitkan artikel tentang hubungan gelap Zhao dan Song. Tanda-tanda kejatuhan Zhao dari kenikmatan dimulai pada bulan Oktober 2014, saat dia hilang dari pertemuan seni dan hiburan Partai di kota, propinsi, dan nasional.

skandal artis pelawak Zhao Benshan
Zhao Benshan (tengah) menghadiri sesi pembukaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok di Aula Besar Rakyat di Beijing pada tanggal 3 Maret 2015. (Feng Li / Getty Images)

Zhao dan Song telah mengembangkan hubungan dekat dari tahun-tahun pertunjukan mereka dalam acara Gala CCTV yang sama, menurut media pemerintah.

Namun salah langkahnya melampaui hal itu. Zhao memiliki hubungan politik dengan mantan ketua Partai Kota Chongqing yang ternoda, Bo Xilai. Bo adalah seorang antek Jiang, yang berkolusi dengan mantan kepala keamanan Zhou Yongkang dan yang lainnya untuk mencoba sebuah kudeta yang akan menggantikan Xi dan membiarkan faksi Jiang berkuasa.

Sebuah artikel tahun 2015 oleh wartawan Tiongkok Jiang Weiping merinci bagaimana Bo mengizinkan Zhao mengumpulkan lebih dari 1 miliar yuan (US $160,6 juta) kekayaan yang tidak sah. Zhao juga terlibat dalam kudeta Bo; yang terakhir berjanji bahwa Zhao akan mendapatkan posisi Menteri Kebudayaan jika kudeta berhasil, menurut Jiang Weiping. (ran)

ErabaruNews

Indonesia Gagal Dominasi Gelar Juara pada Turnamen Awal Tahun di Istora

0

ErabaruNews – Para jawara bulutangkis Nusantara gagal mendominasi gelar juara Indonesia Masters 2018. Padahal, peluang untuk menjadi dominan terbuka lebar setelah empat wakil melaju ke babak final yang digelar Minggu (28/1/2018).

Kecuali partai tunggal putri, Indonesia menempatkan masing-masing satu wakilnya di final pada nomor lainnya, dalam turnamen yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Anthony Sinisuka Ginting berlaga di tunggalputra, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada nomor ganda putra.

Anthony Sinisuka Ginting secara mengejutkan berhasil berhasil meraih gelar juara pada nomor tunggal putra. Dia berhasil mengalahkan Kazumasa Sakai (Jepang), dengan skor 21-12, dan 21-13.

“Saya mengantispasi permainan dia waktu melawan Son Wan Ho (Korea). Kunci kemenangan saya adalah banyak inisiatif menyerang dan unggul di bola-bola depan. Selain itu, pastinya dukungan penonton membuat saya tambah semangat main di rumah sendiri. Lawan kelihatan tegang dan banyak mati sendiri,” ujar Anthony, seperti dikutip dari keterangan tertulis PBSI.

Anthony sekaligus meraih gelar keduanya di turnamen selevel super series. Sebelumnya, dia berhasil menjuarai Korea Open Super Series 2017.

Keberhasilan Anthony kemudian disusul oleh Kevin/Marcus. Ganda putra andalan Indonesia ini berhasil mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok), pada partaipamungkas.

Walau, keduanya harus berjuang keras dalam laga super sengit tiga set. Mereka sempat kalah dengan skor 11-21 pada set pertama. Untungnya, Kevin/Markus merebut dua set lainnya dengan skor 21-10, dan 21-16.

“Pasti senang banget, dari turnamen sebelumnya kami belum pernah juara di Indonesia dan banyak pendukung Indonesia yang mengharapkan kami menang. Lawan cukup percaya diri di game pertama dan kami selalu tertekan. Di game kedua dan ketiga kami coba bangkit dan tidak putus asa,” kata Kevin, dalam rilis PBSI.

Sayangnya keberhasilan mereka gagal diiukuti oleh wakil Indonesia pada nomor ganda campuran dan ganda putri. Dukungan suporter fanatik Istora belum berhasil membuat mereka tampil maksimal.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu kandas dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Misaki Ayaka unggul dua set langsung, 21-17 dan 21-12.

Kemudian, Pasangan ganda campuran yang masih diharapkan kiprahnya oleh pecinta badminton tanah air juga gagal merengkuh juara. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dikalahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok), dengan skor 14-21, dan 11-21.

Tontowi/Liliyana pun harus kembali penasaran dengan ke-angker-an Istora. Mereka sangat jarang meraih gelar juara di stadion bulutangkis yang lumrah dengan yel-yel keras suporter tuan rumah.

Namun, Tontowi enggan menyalahkan ‘kutukan’ atas kekalahan mereka. Zheng/Huang yang merupakan pasangan baru, menurutnya berhasil menghadirkan penampilan yang paling berbahaya diantara ganda campuran Tiongkok lainnya.

“Saya sih nggak percaya begituan (takhayul kutukan) ya, memang lawan bermain lebih baik. Kami pernah juara di Istora waktu event SEA Games 2011, itu kan event penting juga. Saya tidak percaya soal kutukan, Asian Games kan dilangsungkan di Istora, mudah-mudahan kami bisa tampil maksimal,” ujar Tontowi. (waa)

Menyabet Oscar Setelah 50 Tahun Pensiun Berkat “Titanic”

0

Su Lin

Gloria Stuart adalah pemeran wanita pada zaman emas Hollywood tahun 1930an, namun citra dalam dunia perfilemannya yang paling luas dikenal justru adalah Ruth tua dalam film kolosal “Titanic” (1997), dia yang pada tahun itu berusia 87 tahun telah menjadi pemeran wanita tertua yang masuk dalam nomonasi Oscar. Dalam otobiografinya “Saya selalu dipenuhi harapan” dia menulis dengan kelegaan hati: ”Setelah menunggu sekian banyak tahun akhirnya berbuahlah hasilnya.”

Gloria Stuart

Gloria Stuart sebelum bekerja membintangi film, dia kuliah di Universitas California, pada masa itu Paramount Pictures dan Universal Studios berebut mengundangnya untuk bergabung, akhirnya setelah diputuskan oleh American Film Institute baru bergabung dengan Universal Studios.

Karya awal filmnya adalah “Lady’s Market” pada 1932 yang mendapat penilaian sebagai salah satu pendatang baru terbaik. Setelah itu dia bekerjasama dengan sutradara James Whale, memainkan beberapa peran yang lebih berbobot.

Karena prestasinya di Universal Studio mengalami kemacetan, Stuart pun pindah ke Warner Bros. Sepanjang tahun 1930an, dia berperan dalam 42 film antara lain “Gold Diggers of 1935”, termasuk peran pembantu dalam film “Poor Little Rich Girl”yang dibintangi oleh bintang cilik kondang Shirley Temple.

Si “Blonde (pirang)” bosan menjadi vas bunga

Karena kadung dipatok sebagai si “blonde (pirang)”, dia kebanyakan menjalankan peran sebagai vas bunga, dia menggambarkan dirinya sebagai “wartawati, detektif wanita, juru rawat dll” yang “sedikitpun tidak ada benarnya” dan ”sangat bodoh”.

Hal itu membuatnya merasa yakin bahwa dirinya “selamanya tidak akan dapat menjadi bintang besar seperti Katharine Hepburn atau Loretta Young”, dengan demikian terbersit keinginannya untuk mengundurkan diri.

Ketika diwawancarai pada tahun 1997, Gloria bernostalgia: ”Akhirnya pada suatu hari, saya membakar semua barang, naskah film dan foto adegan film saya, segala sesuatunya, api membakarnya dengan sepuasnya, ini merupakan suatu pelepasan diri.”

Pada tahun 1940an Gloria hanya memerankan 4 buah film, bahkan setelah memerankan film “Buku yang ditulisnya” (1946) dia mengumumkan pengunduran diri dari perfilman; sejak 1975 kemunculannya kembali sampai 1980an, dia hanya membintangi beberapa peran minor.

Pada usia 80-90 tahun mencapai puncak dunia perfilman

Tahun 1997, Gloria Stuart pada usia senja 87 tahun memerankan Ruth yang berusia 101 tahun dalam “Titanic” karya besar sutradara terkenal James Cameron, cocok sekali memerankan lakon utama muda belia Kate Winslet ketika sudah menginjak usia tua.

Dalam film, ketika kapal pesiar termewah pada zamannya itu yang tenggelam sekian lama dientaskan, Ruth yang telah uzur dengan tabah memutuskan melemparkan berlian “Heart of the ocean” ke dalam lautan, ekspresi Gloria yang penuh perasaan itu membuat semua penonton tergerak, juga membuatnya masuk ke dalam nominasi Oscar sebagai pemain pendamping terbaik.

Seperti yang dikatakannya dalam otobiografinya “Gloria Stuart: Saya selalu penuh harapan”: “Setelah menunggu sedemikian banyak tahun akhirnya saya memperoleh hasilnya. Saya sepenuhnya dapat menghayati peran Ruth tua ini.”

Setelah “Tetanic”, Gloria pernah membintangi “The Love Letters” yang disutradarai Peter Chan, “The Million Dollars Hotel”(2000) dan “The Land of Richness”(2004) dan sebagainya.

Arthur Shackman

Gloria Stuart juga merupakan salah seorang pendiri dari Serikat Buruh Aktor/aktris AS, juga dikenal karena lukisannya. Dalam kehidupan pribadi, pada masa mudanya dia pernah hidup berumah tangga selama 4 tahun. Kemudian dia hidup bersama sampai di hari tua dengan penulis skenario Arthur Shackman, hingga Shackman meninggal pada tahun 1978.

Ruth berusia 100 tahun meninggal, Ruth muda dan Jack mengingat masa silam

Pada 22 Juli 2010, Gloria menyambut hari ulang tahunnya yang ke 100, The American Academy of Motion Picture Arts and Sciences secara khusus mengadakan perayaan baginya di gedung teater Samuel Goodwin Hollywood, di mana berkumpul teman-teman lama, bahkan menyiarkan cuplikan-cuplikan yang pernah diperankan olehnya.

Dua bulan kemudian, pada tanggal 26 September 2010, salah seorang bintang terakhir masa keemasan Hollywood telah meninggal dunia dengan tenang dirumahnya pada usia 100 tahun. Ketika diwawancarai putri Gloria Stuart menyatakan bahwa ibunda adalah “seorang wanita yang teguh”.

Sebulan kemudian, di Santa Monica California Selatan, Cameron sang sutradara “Titanic” dengan tangan membawa abu jenazah Gloria dan sedikit demi sedikit menaburkannya ke lautan.

Setelah upacara selesai, dengan ekspresi sedih Cameron berpelukan dengan istrinya, dan memberi kecupan di wajah sang istri. Suzy Amis, istri Cameron, dalam “Titanic” berperan sebagai cucu Ruth.

Mendapat berita Gloria Stuart meninggal dunia, Kate Winslet, Oscar film queen yang pertama kali memberikan tanggapannya berkata: ”Setiap orang yang pernah bersamanya, semua memahami bahwa dia adalah sedemikian menyilaukan mata dan cemerlang, setiap orang akan sangat merindukannya.” (PUR/WHS/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Mencatut Nama Besar Konfusius Ajaran Komunis Disusupkan ke dalam Ruang Kelas AS

0

Qin Yufei

Tahun lalu North Carolina University mengumumkan secara besar-besaran bahwa segera akan dibuka Institut Konfusius.

Ini adalah lnstitusi pendidikan yang didanai oleh pemerintahan PKT (Partai Komunis Tiongkok) dengan kedok mengajar bahasa Tionghoa beserta sejarah dan budayanya.

Situs berita politik Amerika Politico mengatakan bahwa setelah 10 tahun Institut Konfusius didirikan. Lembaga ini mengakar dan bercokol di 500 buah universitas seluruh dunia, di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 100 Universitas, termasuk Universitas George Washington, Universitas Michigan dan Universitas Iowa.

Institut Konfusius dikelola oleh Hanban (Kantor budaya Han/mandarin) di bawah Kementerian Pendidikan Beijing yang merupakan bagian dari program besar propaganda Beijing, dan untuk program tersebut PKT menginvestasikan 10 miliar USD (133 triliun rupiah) setiap tahun.

Namun seiring dengan perluasan Institut Konfusius itu, orang-orang mulai mempertanyakan apakah ia sesuai dengan kampus yang mendukung kebebasan akademis.

Konten pengajaran Institut Konfusius adalah budaya dan sejarah Tiongkok versi PKT yang sangat mengabaikan hak asasi manusia. Selain itu para kritikus juga menuding Institut Konfusius menyebabkan suasana penyensoran diri muncul di dalam kampus.

Institut Konfusius sengaja mengaburkan tujuan politik mereka

Artikel Politico itu selanjutnya mengatakan, pendirian Institut Konfusius di universitas menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan: Universitas bersedia melepas dan mengorbankan prinsip-prinsip yang pernah mereka pertahankan hanya untuk mendapatkan dana.

Liu Yunshan yang saat itu menjabat sebagai menteri Propaganda, pada tahun 2010 pernah mengklaim di media resmi bahwa “Harus secara aktif melancarkan perang propaganda internasional yang ditujukan pada masalah-masalah seperti Tibet, Xinjiang/Uighur, Taiwan, hak asasi manusia dan Falun Gong”; “mendirikan dan mengelola sebaik-baiknya pusat budaya luar negeri dan Institut Konfusius.”

Institut Konfusius pertama didirikan di Korea Selatan pada tahun 2004 lalu diperluas ke Jepang, Australia, Kanada dan Eropa. Amerika Serikat sebagai lawan geopolitik terbesar PKT adalah sasaran utama: 40% Institut Konfusius berada di AS.

Selain mendirikan Institut Konfusius di Universitas, Hanban juga mendirikan beberapa ratus ruang kelas Konfusius di sekolah dasar dan menengah. Misalnya, Sistem Sekolah Umum Chicago meng-Outsourcing-kan pelajaran bahasa mandarinnya ke Kelas Konfusius.

Cara yang kerap dipakai oleh Hanban adalah memaksa dengan segala cara agar universitas menerima Institut Konfusius.

Marshall Sahlins profesor antropologi di University of Chicago mengatakan bahwa Institut Konfusius adalah “software niat jahat Akademik”. Menurut dia, Hanban menyanggupi kepada pihak universitas bahwa untuk mendirikan setiap Institut Konfusius, Hanban akan menyediakan dana 100.000 dolar AS (1,3 miliar rupiah) setiap tahun dan subsidi pengajaran. Hanban juga setuju menyediakan materi pelajaran seperi buku, video dan lain-lain.

Namun Institut Konfusius sengaja mengaburkan tujuan politiknya. Pertama-tama, nama “Konfusius” itu sendiri memiliki sifat mengelabui. Kebanyakan orang Amerika menghubungkan Konfusius dengan Kebijaksanaan. Jika diberi nama “Institut Mao Zedong”, kemungkinan tidak terlalu menarik minat masyarakat.

Selubung PKT dalam rangka menginfiltrasi terhadap dunia luar berangsur-angsur terungkap

National Association of American Scholars menyarankan agar para universitas itu menutup Institut Konfusius mereka. Pada tahun 2014 American Association of University Professors juga menyarankan “Universitas seyogyanya berhenti berpartisipasi dengan Institut Konfusius, kecuali kesepakatan universitas dan Hanban bisa dilakukan negosiasi ulang”, sehingga universitas dapat menerapkan kontrol sepihak atas kurikulum dan guru.

National Association juga menuntut guru pengajar Institut Konfusius dapat menikmati kebebasan akademis yang sama seperti guru pengajar yang lain, isi kontrak kerjasama antara Hanban dan universitas juga harus dipublikasikan.

Pada 25 September 2014, University of Chicago mengumumkan penghentian kerja sama dengan Institut Konfusius. Tanggal 1 Oktober tahun lalu Penn State University mengumumkan bahwa pada akhir tahun mereka akan mengakhiri kerja sama selama lima tahun mereka dengan Institut Konfusius dan tidak akan memperpanjang kontrak.

Susan Welch

Susan Welch Dekan Fakultas Kesusastraan Universitas Pennsylvania menyatakan: “Sejumlah target kami tidak sejalan dengan Hanban, sedangkan Hanban adalah penyandang dana utama Institut Konfusius di seluruh dunia.”

Henry Reichman ketua Komite Kebebasan Akademik dari American Association of University Profesor mengatakan: “Saya menghormati Universitas Chicago dan Universitas Penn State dan saya juga percaya bahwa mereka bukan satu-satunya universitas yang ingin mengakhiri kerja sama dengan Institut yang tidak berharga ini (menunjuk pada Institut Konfusius).”

Josh Rogin, penulis di halaman khusus Washington Post dalam artikel yang dirilis pada tanggal 14 lalu menuliskan bahwa universitas dalam menghadapi tantangan yang lebih besar dalam menghadapi PKT, Institut Konfusius yang berjumlah ratusan buah itu hanyalah sebagian saja.

Dia percaya, dengan meningkatnya perhatian dari semua lapisan masyarakat, kedok PKT terhadap dunia luar mulai terbuka. Namun pertempuran yang lebih besar untuk mengekspos dan menyerang infiltrasi PKT ke masyarakat bebas baru saja dimulai. (LIN/WHS/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Letusan Mematikan Mengancam Warga di Dekat Gunung Berapi Filipina yang Meletus

0

Epochtimes.id- Jutaan ton abu dan batu dari gunung berapi yang meletus di Filipina bisa mengubur masyarakat sekitar karena hujan lebat, saat puluhan ribu orang mengungsi karena kekhawatiran akan ledakan mematikan.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengeluarkan peringatan tersebut saat hujan lebat melanda wilayah sekitar gunung berapi Mayon.

Gunung Mayon telah memancarkan lava dan awan abu super raksasa selama sekitar satu minggu.

Pihak berwenang mengatakan air hujan bisa dikombinasikan dengan abu vulkanik dan batu untuk membentuk lumpur yang mematikan dan cepat bergerak – yang disebut “lahar” – bisa menyapu seluruh permukiman.

“Jika ada abu yang jatuh dan hujan deras, bisa diubah menjadi lahar,” kata kepala Phivolcs Renato Solidum kepada AFP.

“Yang penting adalah bergerak keluar jika terjadi hujan lebat, ini adalah tindakan pencegahan.”

Lembaga tersebut sebelumnya mengatakan 25 juta meter kubik abu dan bahan vulkanik lainnya baru saja dimuntahkan oleh Mayon, menyebar di lereng dan daerah sekitarnya.

Kejadian ini memperingatkan, bisa mengakibatkan lahar mengalir ke jalur sungai dan meminta petugas untuk memindahkan penduduk di dekat sungai ke tempat yang lebih tinggi.

Letusan Mayon pada Agustus 2006 tidak membunuh siapa pun secara langsung kecuali empat bulan kemudian. Sebuah topan menimbulkan lumpur vulkanik dari lereng Mayon yang menewaskan 1.000 orang.

Phivolcs mengatakan Mayon telah memancarkan lava pada Jumat lalu. Namun cuaca buruk mencegah pengamatan aktivitas gunung berapi tersebut.

Lumpur vulkanik telah menjadi masalah dalam jangka lama. Apalagi gunung berapi di Filipina, yang berada di “Cincin Api” – pulau-pulau di Pasifik yang dibentuk oleh aktivitas gunung berapi.

Pemerintah telah mengevakuasi lebih dari 84.000 orang dari zona bahaya yang membentang sejauh sekitar sembilan kilometer di sekitar Mayon.

Mayon, yang terletak sekitar 330 kilometer tenggara ibukota Manila, adalah yang paling aktif dari 22 gunung berapi di negara itu – dan salah satu yang paling mematikan.

Empat turis asing dan pemandu wisata lokal mereka tewas saat terakhir meletus pada Mei 2013.

Pada tahun 1814, lebih dari 1.200 orang tewas saat arus lahar mengubur kota Cagsawa di dekatnya. (asr)

Sumber : Arabnews

Akan Seperti Inikah Dunia Terlihat Tahun 2121 Dalam Mengatasi Kiamat Lingkungan?

0

Tahun 2121. Menara London tidak lagi sekadar rumah bagi Permata Mahkota Kerajaan Inggris. Sekarang ini sebuah lingkungan desa konservatif di dalam kota yang menampung para pensiunan dan anak-anak.

Langit-langit ibukota Inggris dihiasi dengan turbin angin dan taman yang rimbun tumbuh dari jembatan-jembatan dan blok-blok menara sementara kapal-kapal yang sedang berlayar adalah satu-satunya penghubung di Sungai Thames.

Inilah pandangan seorang profesor ilmu sosial lingkungan yang membayangkan seperti apa utopia (hayalan ideal) lingkungan sekitar 1.000 tahun lagi.

Terinspirasi oleh konsep negarawan Inggris, Thomas More, tentang sebuah kota pulau yang sangat indah fantastis, 500 tahun setelah rilis bukunya “Utopia, Profesor Alan Marshall dan sekelompok mahasiswa kreatif di Universitas Mahidol di Thailand telah membayangkan bagaimana dunia kita dapat beradaptasi untuk bertahan hidup dari ancaman-ancaman lingkungan.

Ide menarik mereka untuk 100 kota di dunia pasca perubahan iklim disusun dalam sebuah buku baru berjudul “Ecotopia 2121”.

Pandangan Marshall untuk London melihat sebuah desa dengan lingkungan dan konservasi yang subur dirancang untuk membuat tempat yang aman bagi anak-anak dan para pensiunan, yang terjaga dari kota-kota lain yang berasap dan bising.

Rencana-rencana pemandangan area kota yang provokatif juga mencakup Kazakhstan, tempat kelahiran apel, yang ditutupi oleh sejuta pohon apel, Antalya, Turki sebagai Kota Surya untuk Mediterania dan Lanzhou, Tiongkok, di atas sebuah jembatan batu setelah meledakkan gunung-gunungnya.

Meskipun rencana pemandangan kota yang provokatif tidak boleh dianggap terlalu serius (kampung halaman Marshall di Wellington, Selandia Baru, digambarkan sebagai pemandangan yang tenang dari Middle Earth), mereka pasti membuat Anda berpikir. (Dailymail/ran)

dunia setelah kiamat lingkungan
Rio de Janeiro, Brazil: Saat pinggiran kota Rio dan pantai Copacabana dan Ipanemanya menghilang di bawah lautan yang sedang naik, masyarakat dibangkitkan kembali di menara laut.
dunia setelah kiamat lingkungan
Budapest, Hungaria: Sebuah ‘kelompok kreatif’ berkembang di ibukota Hungaria karena para pendukung perlidungan lingkungan global mengambil alih parlemen yang elegan.
dunia setelah kiamat
Almaty, Kazakhstan: Tempat kelahiran apel, ditutup dengan sejuta pohon apel setelah mengatasi asap dan penggundulan hutan.
dunia setelah kiaman lingkungan
Chicago, Amerika Serikat: Kota ini terlihat dramatis setelah pabrik fusi nuklir bernilai 100 miliar dolar dihentikan beberapa hari sebelum walikota Chicago diatur untuk memutar kunci untuk menyalakannya.
dunia setelah kiamat lingkungan
Macau, Tiongkok: Kasino-kasino kota tersebut mendirikan penghalang-penghalang listrik besar untuk mencegah naiknya laut (dan meningkatnya jumlah nyamuk pembawa penyakit)
Greenville, Carolina Selatan: Pada tahun 2121, jalan-jalan raya kota merupakan rumah bagi bunga matahari langka dan paling terancam punah di Bumi
dunia setelah kiamat
Malaga, Spanyol: Semuanya telah melambat. Ada tiga hari kerja dalam seminggu dan hanya kapal-kapal turis ramah lingkungan yang diizinkan untuk berkunjung.
dunia setelah kiamat lingkungan
Roma, Italia: Sampah telah hilang dan pesan ekologis baik dari Santo Fransiskus maupun Paus Fransiskus telah menyebabkan Roma menjadi benteng kesadaran lingkungan.
Bristol, Inggris: Pada 2121, ada proyek energi terbarukan yang sangat besar. Sebuah jembatan pasang surut antara Bristol dan kota Welsh Cardiff dibangun di seberang Selat Bristol. Energi dipanen untuk menguasai sebagian besar wilayah selatan Inggris dan Wales selatan.
dunia setelah kiamat lingkungan
Birmingham, Inggris: Hutan kuno Arden kembali menghuni hampir di semua lingkungan di Birmingham: ‘Mungkin Mini Cooper kecil yang asli kemudian dapat dibangkitkan dalam model listrik, baterai yang dibebankan oleh turbin angin domestik,’ Marshall membayangkan.
dunia setelah kiamat
Wellington, Selandia Baru: Setelah gempa bumi yang dahsyat, dan kenaikan permukaan laut yang sangat besar, ibukota Selandia Baru kembali muncul seperti tempat teduh agraris yang tenang dari Middle Earth.
Antalya, Turki: Pada awal abad ke-22, Antalya telah menjadi Kota Surya dari sekolah olahraga bertenaga surya Mediterania, transportasi bertenaga surya, pabrik bertenaga surya; segala sesuatu bertenaga surya.

ErabaruNews

Korban Tewas Serangan Bom Ambulans di Kabul Menjadi 103 Jiwa dan 235 Terluka

0

Epochtimes.id- Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Wais Ahmad Barmak mengumumkan saat konferensi pers keamanan gabungan mengatakan korban tewas akibat pemboman mematikan Sabtu lalu di Kabul mencapai 103 jiwa tewas dan 235 lainnya terluka.

Dia mengatakan banyak petugas polisi termasuk di antara korban tewas. Namun demikian tidak memberikan rincian. Tapi dia mengatakan di antara yang terluka adalah 30 petugas polisi.

“Banyak polisi juga terbunuh,” katanya dilansir TOLONews, Minggu (28/01/2018).

Ledakan itu terjadi tepat Sabtu (27/01/2018) sebelum pukul 13:00 waktu setempat ketika sebuah ambulans meledak di daerah yang sibuk. Tempat ini dekat dengan gedung lama Kementerian Dalam Negeri Kabul.

“Ada dua ambulans yang terlibat. Kendaraan pertama dihentikan oleh polisi namun kedua kendaraan berhasil melewati pos pemeriksaan. Satu ambulans hanya pendamping dan kemudian pergi. Ambulans kedua diledakkan,” kata Barmak pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Tariq Shah Bahrami dan Kepala Direktorat Keamanan Nasional (NDS ) Masoom Stanekzai.

Seorang pria yang terluka dibantu di lokasi ledakan di pusat kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 27 Januari 2018. (AP Photo / Massoud Hossaini)

Barmak mengatakan bahwa institusi keamanan melakukan segala kemungkinan untuk memerangi pemberontakan dan menghentikan serangan tersebut.

Pejabat Afghanistan ini mengatakan semua pasukan keamanan bekerja sama untuk memerangi pemberontakan dan mereka semua bertanggung jawab atas serangan hotel (Intercontinental) dan pemboman bom ambulans.

Dia mengatakan semua institusi keamanan bekerja keras untuk menghilangkan ancaman. Dia menambahkan bahwa “tidak ada kelalaian atau kecerobohan dari pihak pasukan keamanan dalam pemboman kemarin.”

Namun dia mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengungkapkan semua informasi karena hal itu dapat membahayakan penyelidikan.

Barmak mengatakan reformasi rencana keamanan akan diperkenalkan untuk kota Kabul dalam beberapa minggu ke depan.

Sementara itu, Bahrami meminta warga Afghanistan untuk berdiri bersatu sampai musuh dikalahkan.

“Ada lebih dari 20 kelompok pemberontak aktif di negara ini namun lembaga keamanan berjuang keras untuk menghapusnya,” katanya.

Stanekzai juga mengatakan bahwa serangan kemarin adalah sebuah tragedi dan bela sungkawa itu sendiri tidak akan menyelesaikan masalah Afghanistan.

Orang-orang membantu membawa korban yang terluka ke rumah sakit menyusul serangan bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Sabtu 27 Januari 2018. (AP / Rahmat Gul)

“Perang di Afghanistan tidak berakar di negara ini. Orang perlu memiliki pemahaman yang lengkap tentang lanskap keamanan Afganistan. Pemerintah Afghanistan dan orang-orang menyadari bahwa ini adalah perang yang dipaksakan, ini bukan masalah internal,” katanya.

“Kami telah menangkap teroris dari semua asal termasuk Tajik dan Uighur. Dalam satu minggu 195 teroris ditahan,” katanya.

“Ancaman meningkat setelah pembukaan pelabuhan Chabahar di Iran,” tambahnya.

Kepala NDS mengatakan Pakistan ingin membalas dendam pada orang-orang Afghanistan, dan musuh tersebut turut mencoba untuk menyabotase proyek-proyek kunci.

“Madrasah-madrasah, kamp pelatihan, dan tempat yang aman di luar perbatasan Afghanistan,” ujarnya.

“4.000 ton bahan peledak dari Kunduz dan Kapisa telah disita pada bulan lalu. Afghanistan tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi bahan peledak,” katanya.

Dia menyatakan bahwa Afghanistan menghadapi perang ideologis terkoordinasi yang diformulasikan di luar negeri. Ulama Pakistan mengecam kekerasan di Pakistan, namun mengumumkannya sah di Afghanistan. Penyerang bunuh diri dilatih di Kochlak (sebuah distrik di Baluchistan).

Aparat keamanan setempat telah menangkap lima orang atas keterlibatan mereka di Intercontinental Hotel seminggu lalu. Dia mengatakan satu tersangka telah melarikan diri dari negara tersebut. Selain itu empat orang telah ditangkap saat serangan hari Sabtu itu.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan hotel dan pengeboman ambulans. (asr)

Sumber : Tolonews.com

Saat Jokowi Mengenang Pidato Soekarno di Parlemen Pakistan 55 Tahun Silam

0

Epochtimes.id- Presiden Joko Widodo  berbicara di National Assembly of Pakistan pada Jumat (26/01/2018). Saat berbicara di parlemen Pakistan, Jokowi mengenang ketika Presiden Soekarno berpidato pada 55 tahun silam.

“Lima puluh lima tahun kemudian, Presiden Republik Indonesia kembali mendapatkan kehormatan untuk berbicara didepan Parlemen Pakistan. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menggelorakan kerja sama kerja sama untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata Presiden lewat keterangan tertulis yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Sabtu (27/01/2018).

Persahabatan Indonesia dan Pakistan bukan persahabatan yang baru terjadi kemarin. Indonesia, kata Presiden, tidak akan lupa akan dukungan rakyat Pakistan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Sebagai wujud penghargaan, pada 17 Agustus 1995, bertepatan dengan perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia Republik Indonesia menganugerahkan Bintang Kelas 1 Adipurna kepada Bapak Bangsa Pakistan, Muhammad Ali Jinnah atas jasa-jasa Almarhum mendukung kemerdekaan Indonesia,” ujar Presiden.

Selain persahabatan banyak sekali kesamaan diantara dua negara. Indonesia dan Pakistan adalah dua negara berpenduduk Muslim yang besar. “Kita sama-sama menjadi negara anggota D-8, sesama negara OKI, sesama negara Non-Blok, kita sama-sama inisiator Konperensi Asia Afrika dan yang tidak kalah penting, kita sama-sama negara demokrasi,” kata Presiden.

Presiden menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Sekitar 87% dari 260 juta penduduk Indonesia, yang berarti 226,2 juta penduduk adalah Muslim.

“Sebagaimana Pakistan, selain rumah untuk umat Islam, Indonesia juga menjadi rumah bagi Umat Hindu, Katolik, Kristen, Buddha dan lainnya. Indonesia adalah negara yang majemuk,” tutur Kepala Negara.

Presiden patut bersyukur bahwa walaupun Indonesia sangat majemuk dengan jumlah penduduk yang cukup besar dengan jumlah pulau yang lebih dari 17.000 dengan 1.340 etnis. Indonesia masih dapat menjaga kesatuannya.

“Bhinneka Tunggal Ika, itulah moto kehidupan berbangsa kami. Kami juga bersyukur bahwa kami dapat menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis,” kata Jokowi.

Semua orang memahami bahwa mengelola kemajemukan bukanlah hal mudah, menjalankan demokrasi juga bukan hal mudah,” kata Presiden.

Jangan Biarkan Dunia Dalam Situasi Konflik

Jokowi mengatakan ekonomi suatu negara, suatu kawasan dapat tumbuh apabila terdapat stabilitas politik dan keamanan. Kegiatan ekonomi tidak akan tumbuh apabila konflik dan bahkan perang terjadi.

“Konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapapun, saya ulangi konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapapun. Masyarakat terutama wanita dan anak-anak selalu menjadi pihak yang paling dirugikan dengan adanya konflik dan perang,” kata Kepala Negara.

“Oleh karena itu sudah menjadi komitmen Indonesia untuk turut serta menjaga perdamaian dunia sebagai nett contributor to peace,” tutur Presiden.

Bersama dengan ASEAN, selama 50 tahun terakhir, Indonesia telah bekerja keras untuk menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia tenggara.

“Melalui persatuan dan sentralitas ASEAN, Indonesia juga terus berkontribusi menciptakan kawasan Asia pasifik yang stabil dan sejahtera,” kata Presiden.

Di kawasan lebih luas, Indonesia juga ingin terciptanya suatu ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan pertumbuhan bagi dunia.

Di tingkat global, seperti halnya Pakistan, Indonesia juga merupakan salah satu penyumbang terbesar Pasukan Perdamaian Dunia. Sudah menjadi tekad bagi Indonesia untuk menjadi “True Partner for World Peace”

“Dalam dua tahun ini, Indonesia terus bekerja sama dan memberikan kontribusi untuk mengatasi perbedaan antar negara; membantu kemanusiaan termasuk di wilayah konflik; membantu menjaga keamanan kawasan; mengatasi ancaman kejahatan lintas batas, termasuk perdagangan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia dan ancaman terorisme,” ucapnya.

Ancaman radikalisme terorisme terjadi di mana-mana. Bahkan tidak ada satupun negara yang kebal dari ancaman terorisme. Serangan terorisme terjadi di hampir semua negara termasuk di Indonesia dan Pakistan.

Selain itu, Presiden mengingatkan bahwa jutaan generasi muda kehilangan harapan masa depannya. Kondisi yang memprihatinkan ini sebagian terjadi karena kelemahan internal, namun kontribusi faktor eksternal juga tidak sedikit.

“Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi dan berulang terjadi lagi? Kalau anda bertanya kepada saya, maka saya akan menjawab tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita terus dalam situasi konflik, kita tidak boleh membiarkan dunia dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara, sekali lagi penghormatan terhadap kemanusiaan,” ucapnya.

Presiden menggarisbawahi bahwa sejarah mengajarkan semua bahwa senjata dan kekuatan militer tidak akan mampu menyelesaikan konflik. Senjata dan kekuatan militer saja, tidak akan mampu untuk menciptakan dan menjaga perdamaian dunia.

“Yang akan terjadi justru persaingan, perlombaan senjata yang akan terus menciptakan ketegangan. Indonesia adalah negara yang pernah mengalami konflik,” kata Presiden.

Presiden menyebutkan bahwa konflik di Aceh telah terjadi lebih 30 tahun dan dengan menggunakan pendekatan militer saja tidak dapat menyelesaikan konflik di Aceh. “Konflik ini selesai dengan negosiasi dengan dialog. Oleh karena itu, habit of dialogue harus terus dikedepankan,” ucap Presiden.

Mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri.

Sebelum tiba di National Assembly of Pakistan, Presiden Jokowi terlebih dahulu mengikuti upacara peletakan karangan bunga di Monument Wall of Unsung Heroes.

Saat tiba di National Assembly of Pakistan, Presiden disambut Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi, Ketua Senat dan Ketua Parlemen Pakistan. (asr)

Korban Gempa Yunnan Bentrok dengan Polisi untuk Mencari Bantuan

0

Bertahun-tahun setelah pejabat setempat gagal memberikan bantuan secara tepat kepada penduduk desa pasca gempa bumi yang dahsyat, penduduk desa telah menjadi bosan dan baru-baru ini bentrok dengan polisi.

Pada bulan Agustus 2014, sebuah gempa berskala 6.1 mengguncang daerah Ludian County, Yunnan, di bagian barat daya Tiongkok.

Sumber resmi mengatakan 617 orang meninggal, dengan ribuan lainnya terluka.

Li, seorang penduduk Desa Ange yang terletak di Kabupaten Ludian, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pada 24 Januari, seorang penduduk desa tua meninggal dalam perkelahian dengan seorang petugas masyarakat. Wanita tua dan menantu perempuannya menuntut dana kompensasi yang mereka katakana telah dikantongi sendiri oleh para pejabat setempat. Selama pertengkaran tersebut, mereka mulai mengalami adu fisik, dan petugas masyarakat tersebut mendorong wanita tersebut ke tanah, katanya.

korban gempa di Yunnan bentrok dengan polisi
Seorang gadis kecil membawa cucian di tempat penampungan sementara di kota Longtoushan di Kabupaten Ludian setelah gempa tersebut, pada 7 Agustus 2014. (AFP / AFP / Getty Images)

Setelah itu, sekitar 2 sampai 300 warga desa berkumpul di jalanan sebagai bentuk solidaritas. Antara 20-30 polisi anti huru hara tiba di tempat kejadian. Ketika polisi mencoba membawa petugas tersebut pergi ke sebuah mobil polisi, penduduk desa memblokade jalan tersebut.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan penduduk desa melempari batu ke arah polisi dan menghancurkan mobil polisi. Li mengatakan kedua belah pihak dalam keadaan buntu untuk waktu yang lama. Konflik dimulai pada siang hari dan berlangsung sampai jam 1 pagi.

Di Weibo, setara dengan Twitter, akun resmi pemerintah Kabupaten Ludian membukukan versi ceritanya: wanita tua tersebut telah meninggal karena terkejut setelah mendengar bahwa menantu perempuannya bertengkar dengan para petugas. Keluarga wanita tua kemudian memblokir jalanan tersebut, menarik banyak penonton.

Ketika seorang reporter Epoch Times menanyakan bentrokan tersebut dengan menelepon departemen humas  pemerintah daerah, mereka merujuk pada pernyataan Weibo dan mengatakan kepada reporter untuk menghubungi polisi setempat untuk mengetahui secara spesifik tentang para korban.

Telepon ke kantor polisi setempat tidak terjawab.

Li mengatakan pejabat setempat telah menunda pembangunan proyek yang dimaksudkan untuk memulihkan atau mengganti rumah mereka yang hancur. Beberapa telah menawarkan biaya kompensasi untuk membangun rumah baru setelah pembongkaran, namun biayanya hampir tidak cukup, katanya. “Hanya 600 yuan (sekitar $95) per meter persegi untuk rumah sederhana, semen dan baja sekitar 910 yuan (sekitar $144) per meter persegi, itu tidak cukup untuk menutupi biaya. Tentu saja, penduduk desa tidak mau pindah.”

korban gempa bentrok dengan aparat
Polisi anti huru hara di Desa Ange pada 24 Januari. (Courtesy of Ms. Li)

Dia juga mengatakan bahwa penduduk desa belum diberi pembayaran kesejahteraan, sementara para pejabat semuanya diberi. Beberapa tanah penduduk desa telah diambil secara paksa, dan pihak berwenang membayar penduduk desa 101 yuan (sekitar $16) per meter persegi, jauh di bawah tingkat pasar.

Luo, seorang warga desa Tangfang di daerah yang sama, mengatakan bahwa konflik-konflik antara pihak berwenang dengan penduduk desa sering terjadi sejak gempa. “Kemarin adalah yang paling serius. Pada tahun 2015, penduduk desa dipaksa keluar oleh komite Partai desa tersebut. Karena mereka dipaksa keluar, tidak ada yang mulai berkelahi atau terluka. Dulu, karena para aparat desa menelan biaya kompensasi gempa,” katanya. Biaya tersebut termasuk 3.000 yuan (sekitar $474) per rumah tangga yang dimaksudkan untuk menutup biaya pemeliharaan domba, namun penduduk desa hanya mendapatkan 2.000 yuan (sekitar $316) di tangan mereka. (ran)

ErabaruNews

Generasi Tak Berguna Vs Generasi Tua

0

Ketika harus mengunggah foto-foto selfie atau kecepatan dalam menulis teks, generasi Millennial berjalan di depan orang tua mereka.

Namun diminta untuk melakukan keterampilan tradisional, seperti menjahit kancing baju atau menguras radiator, banyak yang benar-benar hilang dari keahlian anak zaman sekarang.

Sebuah studi tentang keterampilan rumah tangga oleh Good Housekeeping Institute melukiskan gambaran menyedihkan orang Inggris di bawah usia 34 tahun.

Survei tersebut menilai kemampuan 2.000 orang dalam melaksanakan 18 tugas rumah tangga yang khas yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

pendidikan keterampilan rumah tangga

Dan hasilnya menunjukkan bahwa, dengan banyaknya orang dewasa muda yang tinggal di rumah keluarga berusia 20 dan 30-an, mereka tidak membutuhkan belajar keterampilan sederhana dalam rumah tangga.

Bahkan tugas dasar yang pernah dipelajari di kelas memasak di sekolah tampaknya jauh diluar benak mereka.

Demikian pula, kelas keterampilan menjahit, kayu dan logam sebagian besar telah hilang karena sistem pendidikan memilih untuk mendorong keterampilan komputer. Good Housekeeping melaporkan hasilnya bahwa banyak orang dewasa muda sekarang tidak tahu apa arti kata ‘darning‘, memperbaiki atau memperkuat barang yang membutuhkan kesabaran.

pendidikan keterampilan rumah tangga
Hanya 86% anak muda yang tahu cara menyetrika kemeja dibandingkan dengan 99% orang tua

Di era kebiasaan yang lebih suka membuang, hanya satu dari empat yang tahu cara memperbaiki hal ikhwal tentang pakaian dan membuatnya lebih awet dan tahan lama.

Hanya satu dari tiga yang yakin bisa memperpendek hem, membersihkan kerak seterika dan membuat saus putih atau roux, yang merupakan dasar dari banyak masakan buatan sendiri.

Kurang dari setengahnya tahu bagaimana menguras radiator, keterampilan yang dibutuhkan untuk memastikan ia terisi dengan air, bukan udara, untuk mendapatkan pemanasan maksimal. Psikolog, Dr Laura Markham, mengatakan, “Anak-anak generasi Millennial tinggal di rumah lebih lama, dan itu mungkin berarti mereka tidak perlu belajar memperbaiki sekering karena orang lain akan melakukannya.

pendidikan keterampilan rumah tangga

“Ditambah, mereka adalah generasi yang sibuk. Jika mereka sibuk dengan jam kerja sekolah, latihan sepak bola dan pelajaran musik, Anda sebagai orang tua membantu mereka menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga mereka bisa tidur pada jam yang wajar. Konsekuensinya, Anda tidak meminta mereka untuk membantu sebanyak mungkin di sekitar rumah seperti yang mungkin Anda lakukan.” Dr Markham mengatakan bahwa orang dewasa muda telah berfokus untuk mengembangkan keterampilan lainnya. Mereka juga dapat mengakses tutorial video tentang cara melakukan sebagian besar tugas ini melalui layanan seperti YouTube.

“Generasi Millennial banyak akal dan akan mempelajari keterampilan rumah tangga yang mereka butuhkan saat dibutuhkan,” tambahnya.

Direktur Konsumer di Good Housekeeping, Caroline Bloor, yang merupakan ibu seribu tahun, mengakui bahwa orang tuanya membantunya berhemat selama bertahun-tahun.

“Jika saya menghitung berapa banyak uang yang dihemat ayah untuk saya di dalam mengerjakannya sendiri pekerjaan-pekerjaan dan keterampilan rumah tangga selama bertahun-tahun, jumlahnya akan ribuan. Bersama-sama, kita tidak hanya memasang kerai dan rak, tapi juga memberikan lapisan pada lantai, memasang wallpaper dan bahkan memperbaiki atap rumah.” (Dailymail/ran)

ErabaruNews