ErabaruNews – Presiden Rusia, Vladimir Putin menelpon Presiden Donald Trump pada hari Minggu (17/12/2017) waktu Amerika. Putin menelpon kompatriotnya untuk mengucapkan terima kasih atas informasi intelijen yang membuat Rusia berhasil mencegah serangan teroris terhadap sebuah gereja.
Putin berterimakasih karena Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat memberikan informasi kepada badan penegak hukum Rusia. Informasi terkait teroris itu diberikan guna mencegah serangan yang direncanakan di Katedral Kazansky di salah satu kota di Rusia, St. Petersburg.
Seperti dikutip Reuters dari kantor berita Interfax, otoritas Rusia akhirnya berhasil menangkap komplotan serangan tersebut.
Menurut media pemerintah, Dinas Keamanan Federal Rusia menangkap anggota sebuah sel yang terkait dengan kelompok teroris ISIS. Mereka juga akhirnya diketahui memiliki rencana untuk menyerang situs lain di Rusia.
Putin ketika menelpon juga mengatakan bahwa dia akan mengingatkan pihak berwenang AS jika Rusia mendapat informasi tentang serangan yang sedang direncanakan oleh teroris terhadap Amerika Serikat.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders mengkonfirmasi bahwa Trump memang berbicara via telepon dengan Putin, seperti dikutip dari The Associated Press.
Gedung Putih menyatakan bahwa Trump sebelumnya juga berbicara via telepon dengan Putin pada Kamis (14/12/2017) lalu. Mereka berdua berbicara tentang bagaimana kedua negara dapat bekerja sama untuk menyelesaikan program nuklir Korea Utara. (Reuters/TheEpochTimes/waa)
EpochTimesId – Sekitar dua per tiga dari jumlah supir taksi di Kota Suizhou, Provinsi Hubei melakukan aksi mogok beroperasi. Mereka menghentikan dan memarkir kendaraan mereka di depan gedung pemerintah dan departemen terkait untuk menuntut pemerintah setempat menjamin kecukupan pasokan bahan bakar gas demi kelancaran operasional mereka.
Seorang sopir taksi setempat memberitahu wartawan Epoch Times bahwa lebih dari 300 dari total sekitar 500 armada taksi lokal di Suizhou yang dioperasikan secara independen terpaksa ‘mengepung’ gedung pemerintah kota pada 13 Desember 2017 pagi waktu setempat.
Akibat tersendatnya pasokan gas tersebut, SPBU untuk bahan bakar gas alam di kota Suizhou hanya dioperasikan 2 jam dalam sehari. Akibatnya, hanya sedikit kendaraan taksi yang mendapatkan pasokan, sedangkan sebagian besar kendaraan terpaksa mengisi bahan bakar gas dengan harga lebih mahal di SPBU lainnya.
Hal ini jelas mempengaruhi pendapatan para sopir. Seorang sopir mengatakan, “Pemogokan hari itu berlangsung sampai pukul setengah enam sore, hingga sekretaris walikota menemui para sopir untuk mendengarkan tuntutan para sopir usai jam kantor.”
Sebenarnya, ini adalah pemogokan kedua kalinya yang terjadi dalam waktu yang berdekatan. Pertama kali pemogokan supir taksi terjadi pada 8 Desember 2017. Mereka pergi ke Organda untuk mengungkapkan situasi yang ada, namun tanggapan yang diberikan Organda adalah bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini.
Jadi sopir taksi memutuskan untuk ‘mengepung’ kantor pemda dengan harapan bisa menyelesaikan masalah dengan efektif. Namun, masalah pasokan gas ke SPBU belum juga membaik hingga saat ini.
Pasokan gas yang tersendat pun membuat sebagian sopir taksi menaikkan harga. Sejumlah warga kota Suizhou bahkan mengeluh karena sopir taksi enggan memakai argo.
“Operasi para sopir taksi jadi kacau karena ongkos taksi tidak ditagih berdasar argometer karena memang tidak dijalankan, kecuali berdasarkan negosiasi. Banyak penumpang mengeluh dengan situasi ini,” ujar salah seorang warga, kepada Epoch Times.
Hal tersebut diakui oleh para sopir taksi. Namun mereka juga menyampaikan bahwa hal itu terpaksa dilakukan karena mereka harus membeli BBG dengan harga tinggi dari biasanya. Setiap pengemudi dikabarkan menaikkan tarif dengan tingkat yang berbeda-beda. Ada penumpang yang tidak setuju maka terpaksa diturunkan dari taksi.
Oleh karena itu, sebagian warga yang biasanya menggunakan taksi dalam perjalanan sekarang terpaksa berganti alat transportasi. Kondisi ini akhirnya juga juga mempengaruhi penghasilan para sopir taksi.
“Masalah utamanya adalah pasokan gas alam, karena kendaraan taksi dibatasi pengisian BBG di semua SBPU dengan nilai 30 Yuan untuk sekali isi,” tutur seorang sopir taksi lainnya.
Ada sopir taksi yang khawatir jika masalah pertengkaran antar pengemudi akan meluas. “Karena sekarang saja sudah sering terjadi pertengkaran antar sopir gara-gara berebut untuk mengisi gas dalam waktu yang hanya 2 jam itu,” sambung sang sopir. (ET/Luo Ya/Sinatra/waa)
Anggota Komite Tetap Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berada dalam urutan ketiga, Li Zhanshu rupanya dipersiapkan untuk mengambil alih posisi Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC). Dibandingkan dengan anggota Komite Tetap lainnya pilihan Kongres Nasional ke 19, Li Zhanshu termasuk yang paling jarang muncul di muka umum.
3 di antara 5 orang anggota Komite Tetap PKT, Wang Yang, Wang Huning dan Zhao Leji kerap muncul di muka umum, tetapi jumlah penampilan tunggal Li Zhanshu terpantau paling sedikit akhir-akhir ini.
Sejak Sidang Paripurna Komite Sentral usai pada 25 Oktober, Li Zhanshu baru tampil untuk pertama kalinya di muka umum sebagai anggota Komite Tetap dalam kegiatan resmi yang diadakan pada 27 November.
Hari itu ia menghadiri acara pembukaan Kongres Nasional ke 16 Partai Demokrasi Buruh dan Tani Tiongkok dan menyampaikan pidato atas nama Partai Komunis Tiongkok dan bertemu dengan para peserta.
Li Zhanshu rupanya dipersiapkan untuk mengambil alih posisi Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC) menggantikan Zhang Dejiang. Dan akan diserahi tanggung jawab atas urusan Hong Kong dan Macao.
Dalam sistem kekuasaan PKT, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC) adalah lembaga tertinggi negara. Meskipun selama ini fungsinya lebih dikenal sebagai ‘stempel karet’, mesin tunjuk jari tanda persetujuan. Selama Dwi Kongres (NPC dan CPPCC) tahun lalu, Ji Bingxuan, wakil ketua Komite Kongres Rakyat Nasional Tiongkok mengakui bahwa NPC tak lain adalah ‘stempel karet’ bagi penguasa.
Mengapa Li Zhanshu yang baru masuk jajaran Komite Tetap bersikap merendah. Epoch Times percaya bahwa hal ini bertalian langsung dengan bakal jabatannya di NPC.
Sebelum Kongres Nasional ke 19 beberapa media Hongkong berspekulasi bahwa Li Zhanshu adalah kandidat terpanas untuk menggantikan kedudukan Wang Qishan. Saat itu ramai dibicarakan : Jika Wang mundur, Li Zhanshu berpotensi untuk menggantikannya.
Dalam surat permintaan saran terbuka untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Pengawasan yang dirilis 7 Nopember itu disebutkan bahwa pengurus teras Komisi Pengawasan Rakyat RRT (Supervision Commission of the People’s Republic of China) dipilih oleh komisi tersebut dan ditetapkan dalam sidang NPC yang akan diadakan pada bulan Maret 2018.
Epoch Times mengetahui bahwa alasan Li Zhanshu tidak diprediksikan untuk menggantikan Wang Qishan karena terkait dengan pembentukan komisi supervisi tersebut dan dukungan NPC. Dan dipandang perlu untuk menancapkan orang-orang kepercayaan dalam memimpin NPC agar peranannya lebih besar.
Berdasarkan pengalaman dalam bekerjasama dengan Li Zhanshu, tampaknya Xi Jinping tidak ragu lagi dengan kinerjanya sehingga ingin mencalonkan Li untuk menduduki jabatan Ketua NPC menggantikan Zhang Dejiang, kroni Jiang Zemin yang selama ini mengacaukan suasana.
Sebelumnya, Media ‘South China Morning Post’ memberitakan, Profesor Steve Tsang dari Universitas London mengatakan : “Xi Jinping menunjuk orang kepercayaannya Li Zhanshu untuk menduduki jabatan Ketua NPC, tujuannya tak lain adalah untuk membangun dukungan dari NPC demi kepentingan reformasi legislatif di kemudian hari”.
Steve Tsang percaya bahwa pengalaman Li Zhanshu sangat mendukung, ia bisa dihandalkan oleh Xi Jinping.
Chen Daoyin, seorang profesor di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Shanghai mengatakan bahwa dengan dukungan Xi Jinping di belakang, dalam masa 5 tahun mendatang ini kedudukan Li Zhanshu akan semakin kuat. (Sinatra/asr)
Epochtimes.id- Jumlah data kerusakan rumah dan bangunan terus bertambah. Gempabumi 6,9 SR yang mengguncang Jawa Barat bagian selatan pada (15/12/2017) pukul 23:47 WIB telah menyebabkan 2.935 rumah rusak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas, BNPB, Sutopo purwo Nugroho mengatakan berdasarkan data sementara pada Minggu (17/12/2017) pukul 14:30 WIB, dampak gempa menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat, 25 orang luka ringan, 451 rumah rusak berat, 579 rumah rusak sedang, dan 1.905 rumah rusak ringan.
Sutopo menambahkan, selain itu juga terdapat kerusakan 46 unit sekolah/madrasah, 38 unit tempat ibadah, 9 kantor, dan 4 rumah sakit dan puskesmas. Sebanyak 200 orang mengungsi di Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.
Gempa tidak merusak sarana dan prasarana umum yang vital seperti jalan raya, jembatan, utilitas listrik, utilitas air minum, dan lainnya. Pendataan masih dilakukan. Diperkirakan jumlah kerusakan akan bertambah.
Korban meninggal adalah Hj. Dede Lutfi (60) warga Ciamis tertimpa bangunan, Masiah (55) warga Ciamis yang terkena serangan jantung saat gempa, Aminah (80) warga Kota Pekalongan tertimpa bangunan roboh, dan Fatimah (34) warga Bantul yang jatuh saat gempa dan meninggal di rumah sakit. Korban meninggal telah dimakamkan. Pemerintah akan segera memberikan santunan duka cita.
Daerah yang paling parah mengalami kerusakan terdapat di 4 daerah yaitu Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran.
Ke empat daerah ini paling dekat dengan episentrum gempa sehingga intensitas gempa dirasakan V-VI MMI (sedang hingga kuat). Bupati/Walikota di keempat daerah ini telah menetapkan status keadaan tanggap darurat penanganan gempabumi selama 7 hari terhitung 16/12/2017 hingga 22/12/2017, yang dapat diperpanjang sesuai dengan situasi di lapangan.
Di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 1.362 unit rumah rusak terdiri dari 192 rumah rusak berat, 76 rumah rusak sedang, dan 1.094 rumah rusak ringan. Di Kabupaten Ciamis terdapat 759 rumah rusak yang terdiri 117 rumah rusak berat, 239 rumah rusak sedang, dan 403 rumah rusak ringan. Sedangkan di Kabupaten Pangandaran terdapat 320 rumah rusak yang meliputi 60 rusak berat, 75 rusak sedang, dan 185 rusak ringan.
Penanganan darurat terus dilakukan. Kepala BNPB Willem Rampangilei telah melakukan rapat koordinasi dengan para Kepala Daerah, BPBD, Kementerian Sosial, dan aparat setempat di Tasikmalaya dan Ciamis. Empat prioritas yang perlu ditangani adalah penambahan bantuan logistik, perbaikan pemukiman yang rusak, bantuan pendanaan, dan perbaikan kerusakan sarana prasarana umum.
Bantuan logistik dari BNPB akan diberikan kepada daerah yang telah menetapkan tanggap darurat. BNPB menyerahkan dana siap pakai Rp 250 juta kepada 4 daerah yang telah menetapkan tanggap darurat untuk operasional selama masa tanggap darurat.
Untuk perbaikan pemukiman yang rusak akan dipenuhi melalui bantuan stimulan dana dari BNPB dengan masing-masing daerah terlebih dahulu melakukan verifikasi yang valid secara “by name by address” dan di-SK-kan oleh Kepala Daerah masing-masing. Langkah ini harus ditempuh sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana serta untuk menjamin terhadap kejelasan jumlah bantuan maupun siapa penerimanya.
Aparat dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Kesehatan, SKPD, Tagana, PMI, relawan, NGO dan masyarakat masih melakukan penangnan darurat. Bantuan terus disalurkan. Bantuan mendesak yang diperlukan masyarakat saat ini adalah hunian sementara (huntara), tenda, relawan untuk membersihkan material bangunan yang rusak, permakanan, trauma healing, tukang, bahan material bangunan, dan lainnya. (asr)
Seiring terciptanya lampu penerangan, hari-hari kehidupan manusia telah menjadi lebih panjang, kesempatan baik untuk menjadi “orang yang hidup secara wajar” sering dilewatkan begitu saja, sehingga kian lama semakin banyak suami-istri yang mengalami infertilitas (ketidak-suburan), bahkan ada juga orang yang telah didatangi “Malaikat penghantar anak”, masih saja mondar-madir dalam keraguan.
Seorang karyawati bank (40), tubuhnya kurus lemah, mudah tegang, pekerjaan kantor yang cukup berat membuatnya kelelahan setiap hari. Sesampainya dirumah sehabis kerja, masih perlu merawat dua mertua dan sepasang anak perempuan yang masih kecil, belum lagi mengurusi pekerjaan rumah tangga, kegetiran hidup yang sulit diutarakan.
Namun siapa sangka, begitu tidak hati-hati, menstruasi yang rutin datang dengan tepat, kini 2 minggu berlalu belum juga datang, dia pun bergegas ke rumah sakit, ketika dokter mengucapkan selamat atas kehamilannya, dia malah dengan wajah muram menahan tangis yang tanpa airmata lagi!
Kehamilannya Ditolak Seluruh Keluarga
Seluruh keluarga menentang kehamilannya, dengan alasan usia, sangat berisiko jika melahirkan, lagipula tubuhnya juga kurang sehat, kondisi ekonomi keluarga tidak mampu memelihara anak ketiga ini, dan mertua yang sudah uzur mana mampu menjaga cucu kecil, lagipula dikhawatirkan yang dilahirkan ternyata anak perempuan lagi!
Berhubung sang ibu hamil tidak ingin memikul lagi beban berat keluarga dan pekerjaan kantor, maka telah bersepakat dengan dokter kebidanan untuk menentukan hari operasi pengguguran.
Sebelum melakukan operasi, dia datang ke poliklinik penulis untuk meyelaraskan tubuhnya dan mengharapkan pemulihan kesehatan berlangsung lebih cepat pasca operasi, demi memulai pekerjaan dengan baik. Saya sempat tertegun ketika dia menyampaikan keadaannya. Saya menatapnya cukup lama, lalu memegang tangannya dan dengan nada rendah namun sangat serius bertanya kepadanya: ”Bagaimana jika Anda mempertimbangkannya sekali lagi?”
Dia ragu sejenak lalu mengatakan: ”Tanggal operasi telah disepakati dan minggu depan sudah akan dilakukan.” Saya langsung menyambung: ”Meski sudah janji juga dapat diubah, janin dalam perut Anda sedang menangis dengan memilukan! Belum juga terlahir bertemu dengan ibu, sudah dicampakkan terlebih dahulu, ini adalah membunuh kehidupan! Membunuh anakmu sendiri!” Dia segera tertunduk, air mata memenuhi kelopak matanya.
Setiap Kehidupan Adalah Sangat Berharga
Saya mengatakan: ”Jika Anda tidak menghendaki anak itu, bolehkah dilahirkan dulu, lalu diadopsikan kepada orang lain? Banyak orang menginginkan anak tapi tidak berhasil mengandungnya.” Dia menjawab sambil menangis: ”Memberikan anak kepada orang lain, mana tega, saya akan sangat bersedih!”, saya melanjutkan: ”Namun itu lebih baik daripada Anda membunuhnya.
Setiap kehidupan itu adalah sangat berharga dan memiliki misinya masingmasing ketika datang ke dunia ini, juga mempunyai masa hidup yang telah ditakdirkan. Jika sebuah kehidupan akan berakhir pada usia 80 tahun, namun telah dibunuh didalam kandungan, maka kehidupan tersebut akan bertahan di suatu tempat tanpa makan-minum, menanti selama 80 tahun baru dapat bereinkarnasi, bagi kehidupan kecil itu bukankah amat kejam dan mengerikan! Lagipula juga berbuat dosa karena telah mengacaukan seluruh kehidupan yang telah diatur oleh sang Pencipta! Ditambah lagi kegalauan si kecil itu, semuanya dapat membentuk hutang karma (hasil perbuatan), membuat kesehatan tubuh Anda tidak nyaman dan kelak menderita kerunyaman dalam sejumlah hal.”
Setiap Hari Berdoa Untuk Kehidupan Kecil Dalam Kandungannya
Setelah mendengar katakata saya, dia menangis tersedu-sedu, saya memberinya tisu wajah, sehabis mengusap air matanya dia kemudian bertanya: ”Lalu saya harus bagaimana? Bagaimana menghadapi keluarga?” Saya menjawab: “Seorang ibu adalah yang paling berani dan paling mulia, banyak ibu demi melindungi anaknya, tak segan mengorbankan jiwanya dan mengalami penderitaan apapun juga dipikul diam-diam! Coba Anda pikirkan lebih seksama, itu darah daging Anda, sudah seharusnya Anda bertahan dengan berani!” Nuraninya seakan telah tersentuh.
Saya kembali dengan nada lembut mengatakan kepadanya: ”Siapa tahu anak ini akan mendatangkan keberuntungan terhadap Anda sekeluarga, mungkin kedatangannya membawa sukacita dan di saat itu masalah ekonomi keluarga akan teratasi dengan sendirinya.”
“Usia Anda tidak bermasalah, karena sudah melahirkan 2 kali, sekarang melahirkan lagi tidak ada sangkut-pautnya dengan risiko lahir pada usia tua, saya dapat membantu Anda dengan terapi Akupunktur untuk mengatasi keluhan dalam proses kehamilan dan kelahiran anak Anda nanti, dan dalam satu bulan pasca melahirkan adalah kesempatan terbaik untuk menyerasikan tubuh Anda, satu kesempatan terakhir bagi Anda melalui kelahiran dapat menyelaraskan tubuh Anda. Kelamin anak juga bukan masalah, dapat disepakati menggunakan marga sang ibu.”
Dia mengangguk-anggukkan kepala, setelah mengusap kering air matanya, dia pulang dengan perasaan siap menghadapi tekanan berat keluarga dan bertahan hingga akhir.
Sejak hari pertama dia datang berobat, setiap hari saya berdoa untuknya, memohon Yang Maha Kuasa memberinya kekuatan untuk menyelamatkan si kecil. Dengan gelisah saya menunggu dia kembali berobat, akhirnya 2 minggu kemudian dia baru datang lagi. Ketika melihat dia berdiri di depan meja pendaftaran, saya sempat tegang, ingin mengetahui hasilnya.
Setelah menunggu 6 pasien tibalah gilirannya diperiksa. Begitu duduk dia langsung berkata: ”Saya sedang mengalami muntah kehamilan, mual dan tidak ada selera makan.” Mendengar perkataan itu saya langsung merasa lega, itu menandakan dia tidak menjalani operasi aborsi.
Terapi Makanan Dan Akupunktur Muntah Kehamilan
Beberapa cara terapi pola makan mengatasi muntah hamil:
Ikan Mas (Carassius auratus) dimasak bersama beras ketan bubur, makan pagi dan malam hari (lihat foto).
Cuka dan Jahe (perbandingan 4:1) direbus hingga mendidih, lalu masukkan telur ayam, gula batu dan air hingga mendidih lagi, makanlah telur dan minumlah supnya.
Ume (Prunus mume) (seperti kurma, warna hitam) direbus dengan gula merah, diminum seperti teh. 4. Selain itu, Jahe setelah ditumbuk penyet, tempelkan di Pusar,
Tekan titik Neiguan (lihat foto-1) dikala senggang, bisa meredakan rasa mual dan muntah.
Penyelarasan dengan terapi Akupunktur:
Ada sejumlah titik bagi ibu hamil dilarang ditusuk.
Memperkuat limpa dan lambung si ibu untuk pemeliharaan janin, zona Lambung (Akupunktur kepala, titik Touwei mengarah ke alis) + titik Zhusanli.
Memelihara dan menenangkan janin, tusuk zona reproduksi pada titik Touwei hingga ujung alis.
Mudah lelah tusuk titik Baihui.
Muntah hamil, tusuk titik Neiguan, jika parah tambahkan titik Jianshi.
Mencegah Flu, tusuk titik Baihui, Fengchi dan Quchi.
Menstabilkan emosi, tusuk titik Shenmen dan Taichong.
1 minggu terapi Akupunktur satu kali, setelah 3 bulan semuanya berjalan stabil, pemeriksaan kehamilan sang ibu berikut janinnya dalam keadaan normal.
5 bulan kemudian diketahui mengandung anak perempuan, juga tidak tampak penyesalan pada dirinya.
Satu bulan sebelum melahirkan, supaya lahir lancar, tambahkan tusuk titik Akupunktur Sanyinjiao, Yinlingquan dan Xuehai.
Minum jamu herbal demi memperkuat penetralan racun janin dan untuk mengurangi rasa nyeri perut menjelang kelahiran.
Ketika melahirkan, semuanya berjalan lancar, ibu dan anak sehat dan selamat.
Sangat Menakjubkan Segala Sesuatunya Terselesaikan Dengan Baik
Lima tahun kemudian, di suatu hari dia datang berobat karena terserang Flu dan sekali lagi mengucapkan terima kasih atas dorongan saya disaat awal mula datang berobat, sehingga dapat melahirkan seorang anak perempuan yang cantik.
Selain itu, masih terdapat suatu hal yang mengherankan, semula kesehatan ibunya yang tidak baik, sejak kehamilan dirinya memasuki 7 bulan, tubuh sang ibu mulai berangsur-angsur menjadi sehat dan bersedia membantu merawat cucunya, sehingga meringankan biaya perawatan.
Lagipula bayi mungil itu sangat tenang, jarang sekali berteriak menangis dan mudah perawatannya. Setelah besar sangat dekat dengan ibunya dan menyenangkan, sering membawa sukacita di dalam keluarga. Dia sendiri berkat perawatan satu bulan pasca melahirkan telah dilakukan dengan baik, sehingga tubuhnya jauh lebih sehat dari sebelumnya dan segala sesuatunya telah terselesaikan dengan baik. (TYS/WHS/asr)
ErabaruNews – Kontingen Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar juara dari turnamen bulutangkis BWF World Super Series Finals 2017. Gelar juara dipersembahkan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Kevin/Marcus merengkuh juara setelah menumbangkan pasangan Tiongkok, Liu Cheng/Zhang Nan, pada babak pamungkas. Ganda Liu/Zhang sendiri gagal mengembangkan permainan mereka, Sehingga Menang straight game dengan skor 21-16, dan 21-15, di kompleks olahraga Hamdan, DUbai, Minggu (17/12/2017).
Dengan tambahan medali emas ini, The Minions pun berhasil mengoleksi gelar ketujuh tahun ini. Prestasi ini terbilang fantastis, sebab dari sembilan turnamen berkelas super series yang mereka ikuti, hanya dua diantaranya yang gagal dimenangkan.
Sebelumnya, Kevin/Marcus juga menjadi jawara di All England Open Super Series Premier 2017, India Open Super Series 2017, Malaysia Open Super Series Premier 2017, Japan Open Super Series 2017, China Open Super Series Premier dan Hong Kong Open Super Series 2017.
Usai merengkuh rekor baru ini, Kevin/Marcus mengaku sangat tegang dalam menyongsong laga final. Mereka mengaku sampai tidak bisa tidur nyenyak.
“Saya nggak bisa tidur semalam, kalau terlalu ingin (menang), biasanya saya memang begini. Mata sih merem, tetapi nggak pulas tidurnya,” ungkap Kevin, dalam keterangan tertulis PBSI.
“Saya juga nggak bisa tidur semalam, cuma lima jam tidurnya. Bahkan bangunnya kepagian, jam lima pagi sudah bangun,” timpal Marcus, dalam rilis yang sama.
Kevin/Marcus mengaku sangat beruntung bisa mengumpulkan tujuh gelar bergengsi tahun ini. Mereka sepakat bahwa salah satu faktor utamanya adalah, kesiapan mereka dalam menghadapi setiap pertandingan ketika sudah berdiri di atas lapangan.
Walau meraih prestasi langka, Kevin/Marcus sepertinya masih penasaran dengan Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships. Dalam kejuaraan dunia tahun ini, pasangan rangking satu dunia ini dihentikan oleh Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok), lewat duel sengit.
“Kalau bicara soal ingin gelar, bukan cuma kejuaraan dunia saja yang kami mau. Semua gelar juga kami mau menangi. Kami mencoba melakukan yang terbaik kalau sudah dikirim ke turnamen, nggak mau sia-siakan waktu juga kalau sudah berangkat,” pungkas Marcus.
Asisten Pelatih Ganda Putra PBSI, Aryono Miranat, mengaatakan pasangan Kevin/Marcus merupakan pasangan yang selalu saling melengkapi satu sama lain. Ketika Kevin tak bisa mengeluarkan permainannya, Marcus akan mengambil alih dan memberi semangat, begitu juga sebaliknya. (waa)
Epochtimes.id- Dua pembom bunuh diri menyerang sebuah gereja Katolik di Pakistan barat daya Minggu (17/12/2017). Serangan tersebut menewaskan setidaknya delapan orang dan melukai puluhan jiwa lainnya.
Seorang dari pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dan seorang pelaku lainnya berhasil dicegat petugas kepolisian.
Menteri Dalam Negeri Provinsi Baluchistan, Sarfraz Bugti mengatakan orang-orang bersenjata mengenakan rompi berisi bahan peledak menyerbu gereja tersebut di kota Quetta ketika kebaktian hari Minggu baru saja dimulai.
Kepala Polisi Provinsi Moazzam Jah mengatakan petugas polisi di gereja tersebut mengejar para penyerang sebelum mereka bisa memasuki tempat kudus utama. Serangan tersebut menyebabkan dua wanita termasuk di antara mereka yang terbunuh.
“Ada hampir 400 orang di dalam gereja, namun penyerang tidak bisa masuk,” kata Jah.
“Kami menembak mati salah satu dari mereka, dan yang satunya meledakkan diri setelah polisi melukainya,” katanya.
Jah mengatakan tempat itu – Bethel Memorial Methodist Church – dalam pemantauan intensif karena tempat ibadah Nasrani sering kali menjadi sasaran kelompok ekstremis selama Natal.
Pejabat polisi lainnya, Abdur Razaq Cheema, mengatakan dua penyerang melarikan diri dari tempat kejadian.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Provinsi Baluchistan telah lama menjadi lokasi pemberontakan oleh separatis yang berperang melawan negara untuk menuntut lebih banyak bagian dari sumber daya kawasan kaya gas dan mineral tersebut. Mereka juga menuduh pemerintah pusat melakukan diskriminasi.
Taliban dan kelompok sektarian yang terkait dengan al Qaeda dan kelompok teroris ISIS juga beroperasi di wilayah strategis yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan.
Kekerasan tersebut telah memicu kekhawatiran tentang keamanan untuk proyek di Koridor Ekonomi Pakistan-Tiongkok senilai $ 57 miliar, sebuah jalur transportasi dan energi yang direncanakan beroperasi dari Tiongkok barat ke pelabuhan di Gwadar, Pakistan.
Pakistan telah meluncurkan beberapa serangan militer dalam beberapa dekade terakhir melawan kelompok teroris atas label agama dalam tindakan kekerasan.
Meski diserang dan dihancurkan, Kelompok teror ini terus menunjukkan perlawanan untuk melancarkan serangan.
Awal bulan ini, tiga pembom bunuh diri Taliban menyerang perguruan tinggi pertanian di kota Peshawar barat laut, menewaskan delapan siswa dan seorang penjaga. (asr)
Kunjungan Presiden Moon Jae-in ke Tiongkok yang pada awalnya diharapkan bisa menjadi ‘kunjungan untuk memecahkan es’ ternyata tidak berjalan mulus. Meskipun kedua belah pihak telah menunjukkan sikap mereka untuk menghadapi DPRK, tetapi memenuhi kesepakatan untuk tidak mengeluarkan pernyataan bersama.
Ditambah lagi dengan munculnya insiden pemukulan jurnalis Korea Selatan oleh petugas keamanan Tiongkok di Beijing, saling tuding antar media kedua negara menambah kesulitan dalam mencairkan kebekuan gara-gara penempatan THAAD.
Kunjungan kenegaraan selama 4 hari ini diharapkan oleh Moon Jae-in untuk memperbaiki hubungan politik dan komersial antara kedua negara.
Namun, insiden pemukulan jurnalis Korea Selatan oleh petugas keamanan memicu kemarahan masyarakat di Korea Selatan dan saling menuding antar media kedua negara ini.
Media Korea Selatan juga menemukan bahwa tidak ada pejabat Tiongkok yang menemani Moon makan malam pada hari pertama kedatangannya di Beijing dan sarapan pagi pada keesokan harinya. Jamuan makan siang PM Li Keqiang yang semula ditetapka pada tanggal 15 Desember juga tiba-tiba diubah secara sepihak.
Meskipun kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama Moon ke Tiongkok sejak ia menjabat presiden dan bersifat kenegaraan, tetapi tidak ada konferensi pers dan pernyataan bersama.
Nikkei Chinese Network mengutip ucapan seorang pejabat presiden dari Republik Korea pada 15 Desember melaporkan bahwa “Sekarang bukan saatnya untuk mengeluarkan pernyataan bersama”. Alasan utamanya adalah isu penyebaran THAAD.
New York Times juga mengutip ucapan pejabat Korea Selatan melaporkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan kesepakatan sebelumnya mengenai tidak mengeluarkan pernyataan bersama. Ini menandakan bahwa pihak Tiongkok masih mempertahankan sikap kerasnya terhadap sistem anti rudal yang ditempatkan di wilayah Korea Selatan.
Financial Times mengutip ucapan seorang diplomat Asia memberitakan bahwa pihak Beijing sedang memanfaatkan kesempatan memperbaiki hubungan ekonomi dan perdagangan untuk merayu Korea Selatan menarik diri dari sikap keras yang ditunjukkan Amerika dan Jepang terhadap Korea Utara.
Salah satu indikasi bahwa Beijing memberi tekanan lebih besar pada Seoul adalah bahwa tidak ada pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah kedua belah pihak bertemu.
Konsensus yang dicapai Tiongkok – Korea Selatan dalam memperbaiki hubungan adalah mencapai kesepakatan mengenai pemulihan hubungan adalah ‘Tiga Prinsip Tidak’ yang diajukan oleh Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha. Tidak bergabung dalam sistem anti rudal AS.
‘Tiga Prinsip Tidak’ itu adalah tidak lagi menambah perangkat sistem anti rudal darat – udara THAAD. Tidak menjadikan kerjasama keamanan Amerika Serikat – Jepang – Korea Selatan sebagai aliansi militer.
Pernah terdengar bahwa kesepakatan Tiongkok – Korea Selatan dalam masalah THAAD itu adalah ‘Tiga Prinsip Tidak Ditambah dengan Satu Batasan’. ‘Satu Batasan’ yang membatasi Korea Selatan menggunakan THAAD. Namun, menjelang kunjungan presiden, Menlu Korea Selatan membantah adanya ‘Satu Batasan’ tersebut dan mengatakan bahwa pernyataan pihak Tiongkok itu tidak benar.
Selain itu, Korea Selatan juga menjelaskan ikhwal penyelesaian isu THAAD itu memiliki sifat tahapan bukan berarti dilakukan secara bertahap tetapi pada tahap sekarang ini, “Kita harus bisa secara tepat dalam mengendalikan perbedaan yang ada di antara kita.”
Bahkan saat Moon diwawancarai CCTV, reporter bertanya langsung kepada Moon Jae-in : “Dapatkah Bapak Presiden menghadap pada kamera kami untuk memberitahukan kepada pemirsa di Tiongkok tentang sikap pemerintah Korea Selatan mengenai masalah ini. Serta langkah-langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan”.
Adegan tersebut menimbulkan kemarahan media dan masyarakat Korea Selatan. Semua menuduh reporter CCTV tidak sopan.
Sebagai tanggapan, Moon Jae-in mengatakan : “Sikap Korea Selatan dalam masalah THAAD masih sebagaimana yang disampaikan sejak awal, yaitu sistem anti rudal tersebut tidak akan membahayakan kepentingan keamanan Tiongkok.”
New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat menuntut agar Korea Selatan tidak membuat konsesi lebih lanjut kepada Tiongkok.
Jadi, tekanan Amerika Serikat telah menyebabkan Moon Jae-in gagal membuat Beijing senang sehubungan dengan masalah THAAD.
Financial Times mengutip sumber yang mengatakan bahwa pada pertengahan bulan Oktober tahun ini, Tiongkok dan Korea Selatan telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan pemboikotan terhadap sejumlah perusahaan Korea Selatan di Tiongkok.
“Para petinggi PKT umumnya beranggapan bahwa pemimpin puncak telah membuat konsesi sepihak yang cukup segnifikan kepada Korea Selatan,” kata Zhao Tong (pakar urusan Semenanjung Korea di Pusat Kebijakan Global Tsinghua-Carnegie, Beijing) kepada Financial Times.
“Tiongkok (PKT) juga menghadapi tekanan yang datang dari internal yang mungkin berasal dari militer atau beberapa pakar yang beraliran keras”, sebut Zhao Tong lebih lanjut.
Sejak bulan Oktober Beijing secara sepihak melakukan konsesi kepada Korea Selatan, termasuk pembebasan pengekangan selama setahun terhadap kelompok ritel Korea Selatan ‘Lotte’.
Beijing akan kembali mengijinkan warganya untuk berwisata ke Korea Selatan. Begitu pula kelompok musik pop ‘Mamamoo’ dari Korea Selatan sudah diijinkan untuk mengisi acara dalam pagelaran musik di Sichuan bulan lalu. (Sinatra/asr)
Kasus menang banding perkara Falun Gong 2002 menjadi pembela garis pertahanan kebebasan di Hong Kong
Reporter Epoch Times Hong Kong, Lin Yi, melaporkan
Selama 20 tahun penyerahan kedaulatan Hong Kong ke PKT (Partai Komunis Tiongkok) ini, berkali-kali dikarenakan Beijing mendesak diberlakukannya Pasal 23 dan lain-lain peraturan hukum yang jahat, menyebabkan ratusan ribu warga turun ke jalan sebagai protes, masyarakat Hong Kong masih dapat menikmati hak untuk berekspresi damai, merupakan salah satu indikator dari “Yi Guo Liang Zhi (dua sistem dalam satu Negara)”.
Kasus menyumbat jalanan, juga dikenal sebagai “Kasus Yang Meiyun”
Dalam kalangan profesi hukum Hong Kong kasus Falun Gong “menyumbat jalanan” juga dikenal sebagai “Kasus Yang Meiyun”, Yang Meiyun yang bersosok kecil itu adalah praktisi Falun Gong yang pertama dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Dia mengatakan bahwa pada tahun itu belasan praktisi saling berpegang tangan menolak untuk ditangkap, saat itu mungkin polisi berpikir bahwa dialah yang paling mungil maka memulai penanganan darinya.
Dia ingat pada waktu itu sedang ditahan di kantor polisi selama beberapa waktu, polisi mengatakan bila ada usulan dapat disampaikan kepada pihak berwenang, maka di kantor polisi dia menulis surat ke Chief Executive kala itu yakni: Tung Chee Hwa.
Dalam surat itu dia menunjukkan bahwa para praktisi Falun Gong mengajukan petisi damai, tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum, mengapa para praktisi Falun Gong ditangkap secara tidak masuk akal? Bahkan juga menekankan bahwa praktisi Falun Gong tidak bersalah.
Yang Meiyun adalah salah satu praktisi yang tiba paling awal di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Tingkat Kasasi untuk mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong.
Dia mengatakan selama mengajukan banding ke Pengadilan Tingkat Kasasi, saat itu kebetulan The Epoch Times editorial “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” baru diterbitkan, setiap hari dia di waktu jam istirahat makan siang pergi di luar Pengadilan Kasasi, membagikan materi klarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong kepada para pegawai pemerintah yang bekerja di pengadilan dan kantor pusat pemerintahan.
Pada suatu hari seorang yang bergengsi dalam profesi hukum menerima sendiri materi klarifikasi fakta, hal itu membuatnya sangat terkesan. Di dekat Admiralty dia pernah bertemu dengan perwakilan dari pengacara pemerintah yang dipekerjakan, dia juga menyodorkan materi klarifikasi fakta kepadanya.
Pada waktu itu selain pergi sendiri ke setiap kantor pengadilan untuk memperkenalkan Falun Gong, ia dan praktisi lain juga ke kantor polisi untuk mengklarifikasi fakta.
Pernah suatu kali mereka pergi ke kantor polisi di pinggiran kota, karena sudah malam saat itu dalam perjalanan bersama praktisi lain mereka berpikir kepala polisi harus menunggu mereka untuk mendengarkan fakta sebenarnya, ternyata ketika tiba di tempat waktu itu sudah jam 6 lebih, polisi tersebut benar-benar belum pergi, ketika ia memasuki kantor polisi, “polisi berkata orang yang berintegritas telah datang! ”
Kasus menyumbat jalanan telah menang banding menjadi kasus penting di Hong Kong
Ibu Lu yang pernah kuliah di Amerika Serikat dan Perancis, adalah salah satu dari 12 praktisi Falun Gong Hong Kong yang terkena tuduhan palsu.
Dia menyatakan, kasus menyumbat jalanan akhirnya menang banding,telah menjadi kasus penting di Hong Kong, sehingga setelah ini semua kelompok dapat relatif bebas datang ke Kantor Penghubung untuk mengajukan petisi protes.
Dia juga menekankan bahwa praktisi Falun Gong selalu berpegang teguh pada semangat damai, rasional dan ketekunan mengklarifikasi fakta pada masyarakat atas penindasan yang dilakukan oleh PKT, sesungguhnya memang juga ikut dalam pemeliharaan Hong Kong dalam hal dua sistem dalam satu negara.
“Praktisi Falun Gong berharap bahwa Hong Kong mempertahankan lingkungan yang damai untuk berkultivasi, karena kita semua tahu metode pendekatan PKT yang jahat. Di dalam proses kasus ini kita melihat PKT memindahkan metode pendekatan ini ke Hong Kong.”
Setelah menang, dia mengatakan, kerugian pemerintah untuk mengkompensasi mereka adalah sekitar 2 juta dolar Hong Kong.
“Saya melihat Hong Kong adalah benar-benar merupakan sebuah masyarakat yang adil, juga sangat berterima kasih kepada para hakim Hong Kong yang memiliki rasa keadilan meski di bawah tekanan seperti ini, yang membawa rahmat bagi Hong Kong.”
Kasus penyumbat jalanan ini menjadi contoh kasus penting di masa depan.
Tahun 2013 Departemen Kehakiman menerbitkan “Regulasi Penuntutan 2013 ” yang baru direvisi, terutama pedoman penuntutan yang baru ditambahkan ditujukan pada “kegiatan ketertiban umum.”
Autran ini menekankan para jaksa penuntut untuk mempertimbangkan “Hukum Dasar” dan “Berkas Hak Asasi Masyarakat Hong Kong” untuk melindungi kebebasan pertemuan publik dan demonstrasi, dengan mengacu praktisi Falun Gong pada tahun 2005 dalam kasus dugaan menyumbat jalanan di luar Kantor Penghubung, menekankan bahwa hanya dalam tindakan “di luar lingkup batas-batas rasional atau wajar”, pihak berwenang seharusnya baru mengajukan tuntutan pidana.(PUR/WHS/asr)
Epochtimes.id- Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi dari rumah mereka akibat banjir saat Badai Tropis Kai-Tak menghantam Filipina timur pada Sabtu (16/12/2017).
Kai-Tak, membawa hembusan angin hingga 110 kilometer per jam, mencapai pulau Samar terbesar ketiga di pulau pada sore hari . Badai tersebut menerjang sebuah daerah yang hancur akibat Topan Topan Haiyan empat tahun lalu.
Pejabat lokal dilansir AFP melaporkan terjadi tiga kematian di pulau Leyte di dekatnya. Korban tewas seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang tenggelam di kota Mahaplag, seorang wanita yang terkubur akibat tanah longsor dan satu orang lagi terjatuh ke kubangan banjir di kota Ormoc.
Samar dan Leyte adalah dua pulau dengan populasi gabungan sekitar 4,5 juta jiwa. Daerah ini sebelumnya ditimpa badai Haiyan pada 2013 silam yang menyebabkan lebih dari 7.350 jiwa tewas atau hilang.
Sopir bus Felix Villaseran, istri dan keempat anaknya berlindung di rumah dua lantai mereka di kota Leyte, Tacloban, bersama 11 kerabat yang rumahnya juga terendam banjir.
“Kami belum melepaskan fobia kami, saya berharap kepada Tuhan,” kata Villaseran, yang kehilangan 39 sepupu dalam serangan Haiyan kepada kantor AFP.
Truk-truk militer dikerahkan melalui banjir yang mengepung di Samar dan Leyte untuk menyelamatkan penduduk yang terjebak. Kini lebih dari 77.000 orang sekarang berada di pusat evakuasi.
Pejabat setempat mengatakan angin kencang menumbangkan pepohonan dan tiang listrik. Bahkan banjir, tanah longsor dan batu beguguran hingga jalanan menjadi terhambat serta mengubur beberapa rumah.
Pertanian di daerah pedesaan juga dilanda banjir, sementara tujuh orang terluka akibat tanah longsor dan terpaan benda-benda yang melayang akibat badai.
Seorang Juru Bicara Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional mengatakan pihaknya mencoba untuk mengonfirmasi laporan dua korban tewas lainnya akibat tanah longsor dan banjir di pulau-pulau di Biliran dan Dinagat.
“Itu seperti kilas balik lagi bagi penduduk kota Tacloban,” kata Wakil Walikota Sambo Yaokasin kepada stasiun televisi Manila ABS-CBN melalui telepon, mengacu pada bencana Badai Haiyan.
Stasiun tersebut menyiarkan gambar jalan banjir dan atap rumah yang berterbangan di udara.
“Hampir setengah desa di sini tergenang,” kata Marcelo Picardal, Wakil Gubernur Provinsi Samar Timur kepada ABS-CBN dalam sebuah wawancara telepon.
Badan Cuaca setempat mengatakan hujan yang lebih deras diperkirakan terjadi di Filipina Timur. Layanan feri di jalur badai ditangguhkan karena tingginya gelombang laut. (asr)
Dalai Lama telah membuat sebuah aplikasi iPhone untuk membantu para peminatnya tetap memperhatikan ajarannya, namun telah diblokir di tokok applikasi Apple di Tiongkok.
Biarawan berusia 82 tahun tersebut mengumumkan aplikasi baru tersebut, yang memungkinkan pengguna menonton video langsung ajarannya, kepada 16,6 juta pengikut Twitter-nya kemarin.
Dia sudah memiliki jutaan pengikut Twitter dan sebelumnya telah berbicara tentang keajaiban teknologi baru.
Aplikasi tersebut menjanjikan berita, video, dan foto resmi dari kantor pemimpin spiritual Tibet.
Namun, itu tidak muncul di toko aplikasi Apple Tiongkok, yang berarti kebanyakan orang Tibet tidak akan dapat mengaksesnya.
Raksasa teknologi tersebut sebelumnya telah memblokir aplikasi iPhone yang terkait dengan Dalai Lama dan orang-orang buangan lainnya dari toko Tiongkok-nya.
Pemimpin Buddhis tersebut telah mendekap teknologi modern di masa lalu, meski tidak diketahui apakah dia sendiri menggunakan smartphone.
Pada tahun 2014 ia mengatakan bahwa teknologi baru telah membuat banyak hal menjadi lebih mudah, namun memperingatkan agar ponsel dan komputer tidak menentukan cara kita hidup.
“Tanpa teknologi, manusia tidak memiliki masa depan, tapi kita harus berhati-hati agar kita tidak menjadi dikendalikan sehingga kita kehilangan perasaan manusiawi,” katanya. (Daily/ran)
Epochtimes.id- Aparat gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta, Aparat Polri, Polisi Militer dan POM TNI AL berhasil membongkar pabrik narkoba yang ternyata ada di Diskotek MG, di Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (17/12/2017).
Kepala BNN, Komjen Budi Waseso memantau langsung operasi penggerebekan tersebut. Komjen Buwas memberikan semangat kepada anak buahnya yang sedang bertugas dan berhasil membongkar produksi barang haram tersebut.
Pada kesempatan tersebut Kepala BNN di sela-sela penggerebekan juga berbincang dengan para pengunjung yang diamankan petugas.
Operasi penggerebekan tersebut dipimpin oleh Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johny P Latupeirissa, Minggu (17/12/2017) sejak sekitar pukul 02.30 WIB.
Pantaun di lokasi sejumlah kenderaan petugas gabungan sudah terparkir di depan lokasi diskotek tersebut. Terlihat kenderaan Mobil Tahanan badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, Polisi Militer Angkatan Laut dan Polisi Militer. BNN Juga mengerahkan Unit k-9 yang secara awam dikenal dengan anjing pelacak.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari mengatakan diskotek beroperasi dengan difungsikan menjadi pabrik narkotika. Bahkan diskotek tersebut menyediakan narkotika sabu dan ekstasi dalam versi cair.
“Makanya itu diskotek ini dapat menyediakan miras campur narkotika,” kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari kepada sejumlah wartawan dari berbagai media di lokasi kejadian.
Irjen Arman mengungkapkan lantai pertama di disktek MG digunakan sebagai tempat hiburan, dan lantai 2 dan 3 masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di lantai 3 itu terdapat ruangan dan ada dua ruangan.
Sedangkan ruangan paling besar di lantai 3 di diskotek tersebut difungsikan menjadi pabrik narkoba baik sabu dan ekstasi yang akan dicampur ke dalam minuman untuk para pengunjung. Maka semua pengunjung diamankan untuk dilakukan test urine
Irjen Arman Depari merinci kronologi penemuan pabrik narkoba setelah petugas mengamankan para pemakai dan pengunjung secara menyeluruh, ternyata memang di lantai 4 diskotek MG terdapat pembuatan atau produksi narkoba beberapa jenis.
“Kenapa saya sampaikan beberapa jenis, karena hasil pemeriksaan sementara kita, sebelum nantinya dicek oleh lanoratorium narkotika BNN, kelihatan paling tidak ada dua jenis narkoba yang diproduksi jika dilihat dari peralatannya,” katanya.
“Memang ini sangat memungkinkan sekali untuk memproduksi dalam jumlah cukup besar, kalau saya lihat ini bukan laboratorium rumahan atau kitchen lab tapi ini kelihatannya sudah cukup lama memproduksi beberapa jenis narkoba,” jelasnya.
Pada operasi penggerebekan ini aparat mengamankan lima orang yakni W (43), F (23), D (40), M (45), dan F (40). Mereka yang diamankan diduga sebagai pengedar narkotika di diskotek tersebut.
Sejumlah warga juga tak menyangka bahwa diskotek tersebut beroperasi sebagai pabrik narkoba. Apalagi diskotek tersebut terlihat sepi tak seramai seperti diskotek biasanya. Bahkan warga mengetahuinya ketika melihat di situs berita.
“Ternyata pabrik narkoba, tadi baru lihat di online,” tutur seorang warga di lokasi. (asr)
Bill dan Hillary Clinton memaksa Dinas Rahasia untuk melemahkan dirinya sendiri dengan ‘menghancurkan secara sistematis’ peraturan yang diterapkan untuk perlindungan mereka, seorang mantan pejabat yang menjaga mereka mengklaim.
Dalam buku barunya, penulis buku terlaris “New York Times”, Gary Byrne, menulis bahwa Dinas Rahasia hampir dikesampingkan dengan melayani Clintons dengan ‘loyalitas buta’ yang mereka manfaatkan untuk keuntungan mereka sendiri.
Para agen diduga dipaksa berkolusi dengan Clintons dalam skandal keuangan kampanye ‘Chinagate‘ pada 1996 dengan mengabaikan isi tas kertas cokelat yang dibawa ke Gedung Putih oleh pejabat Tiongkok
Masalahnya diperparah oleh kepemimpinan Dinas Rahasia yang secara keliru berpikir bahwa keluarga Clintons ‘tak terkalahkan,’ tulis Byrne.
“Pandangan dari garis depan, bagaimanapun, adalah bahwa sesuatu, entah bagaimana, pasti akan menjerat mereka. Itu hanya masalah sederhana tentang skandal tersebut,” tulisnya.
Byrne bertugas di penegakan hukum federal selama hampir 30 tahun pertama di Kepolisian Keamanan Angkatan Udara, kemudian di Divisi Seragam Dinas Rahasia di mana dia menjaga Clintons.
Bukunya, “Secrets of the Secret Service: The History and Uncertain Future of the US Secret Service” (Rahasia Dinas Rahasia: Sejarah dan Masa Depan yang Tidak Pasti dari Dinas Rahasia AS) yang akan terbit bulan depan, melukiskan gambaran sebuah agen dalam krisis yang bisa menjadi bahaya bagi Presiden Trump.
Byrne menulis bahwa masalahnya berasal dari tahun 1990-an ketika keluarga Clintons berada di Gedung Putih.
Pembusukan tersebut dimulai karena mereka ‘terus-menerus berusaha untuk secara sistematis menghancurkan protocol-protokol yang menjamin perlindungan’, menempatkan Dinas Rahasia dalam posisi yang tidak mungkin.
Byrne menulis bahwa ‘agensi tersebut telah memutuskan untuk berbuat salah pada slide loyalitas buta dan itu hampir meruntuhkannya’.
Mengacu pada tanggung jawab Dinas Rahasia untuk menyelidiki pemalsuan uang, Byrne menulis: ‘Bagaimana penegak hukum menjaga integritasnya, katakanlah dalam menjaga pemalsuan, sementara tidak dapat disangkal telah memiliki integritas yang memalukan diri sendiri di dalam area perlindungan tersebut?’
Untuk sementara Dinas Rahasia telah melakukan ‘pekerjaan bagus’ untuk menjauhkan diri dari berbagai penyelidikan terhadap Clintons seperti kontroversi Whitewater, sebuah skandal di mana pasangan tersebut diselidiki atas usaha bisnis mereka yang gagal, kata Byrne.
Tapi tidak mungkin melakukan begitu dengan Chinagate, di mana pemerintah Tiongkok diduga menggunakan perusahaan shell untuk menyumbang kepada Demokrat untuk membeli barang Tiongkok agar diimpor ke AS.
Dinas Rahasia ‘dengan sengaja mengizinkan jenderal-jenderal Tiongkok, menyamar dengan pakaian sipil, untuk bertemu dengan petugas administrasi di Gedung Putih dan mencatatnya sebagai “tamu bisnis” atas permintaan pemerintah untuk menghindari transparansi’.
Agensi tersebut juga “dengan sengaja mengabaikan isi tas kertas para jenderal” yang dibawa ke pertemuan tersebut.
Gedung Putih Clinton kemudian akan dituduh menerima suap namun tanpa paper trail (bukti tertulis tentang aktivitas seseorang) sangat sulit untuk membuktikannya.
Buku Byrne sebelumnya, “Crisis of Character”, merupakan kecaman terhadap Clintons tersebut dan mengklaim bahwa Hillary sangat menuntut agar dia menggiring banyak agen Dinas Rahasia ke narkoba dan alkohol.
Hillary pernah melempar Alkitab ke agen menceritakan secara detai dan memukulnya di bagian belakang kepala, kata Byrne. Dia juga pernah memberi Bill mata hitam saat bertengkar, dia menulis di buku tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Dinas Rahasia telah dipecat oleh skandal atas perbuatannya sendiri yang telah menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kompetensinya.
Pada tahun 2008 seorang karyawan menyebabkan pelanggaran keamanan ‘sangat besar’ saat mereka meninggalkan kaset cadangan komputer di kereta api di Washington, D.C.
Skandal tersebut baru terungkap empat tahun kemudian di tahun 2012.
Pada tahun yang sama 12 agen diperiksa karena menggunakan para pelacur di Cartegena, Kolombia, pada saat kunjungan resmi Presiden Barack Obama, di hotel tempat dia menginap.
Delapan orang keluar dari jabatan mereka sementara yang lain dibebaskan dari ‘kesalahan yang serius’, mendorong Presiden tersebut untuk mencap mereka ‘orang-orang bodoh’.
Di tengah kejatuhan tersebut, mantan agen dan komentator Dinas Rahasia sepakat bahwa ini adalah skandal terburuk yang menimpa organisasi tersebut dalam beberapa dasawarsa.
Tahun lalu seorang penyusup berkeliaran di halaman Gedung Putih selama 15 menit meskipun alarmnya padam, karena Dinas Rahasia tersebut tidak dapat menemukannya.
Dan dalam sebuah perampokan terpisah dua agen Dinas Rahasia termasuk seorang anggota tinggi pribadi Presiden menceritakan panjang lebar membawa sebuah mobil ke barikade keamanan Gedung Putih setelah minum di pesta malam.
Pada bulan Januari seorang agen Dinas Rahasia senior di Denver menulis di Facebook bahwa dia tidak akan ‘mengambil peluru’ untuk Presiden Trump.
Kerry O’Grady, agen khusus yang bertanggung jawab atas distrik Dinas Rahasia Denver, mengatakan bahwa Presiden tersebut terpilih berikutnya adalah sebuah ‘bencana’. (Dailymail/ran)
“Secrets of the Secret Service: The History and Uncertain Future of the U.S. Secret Service” akan dirilis pada 2 Januari 2018
Oleh Jeffrey A. Tucker, Yayasan Pendidikan Ekonomi
Akhirnya, dengan berakhirnya “netralitas jaringan,” persaingan bisa segera sampai ke industri yang memberikan layanan internet kepada Anda. Anda mungkin bisa memilih dari beberapa paket, beberapa minimalis dan beberapa maksimalis, tergantung bagaimana Anda menggunakan layanan ini. Atau Anda bisa memilih paket yang hanya berdasarkan biaya yang Anda konsumsi, daripada membagikan biaya dengan orang lain.
Sosialisme internet sudah mati; kekuatan pasar panjang umur.
Dengan penetapan harga berbasis pasar yang akhirnya diijinkan, kita bisa melihat pendatang industri baru, karena deregulasi mempromosikan persaingan. Persaingan akan mengarah pada inovasi dan penurunan harga dalam jangka panjang. Konsumen akan berada di kursi pengemudi daripada merangkak dan mengemis untuk layanan dan membayar apapun yang diminta oleh penyedia.
Ajit Pai, ketua Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission / FCC), benar sekali. “Di bawah usulan saya, pemerintah federal akan menghentikan penggunaan micromanaging di internet. Sebagai gantinya, FCC hanya akan meminta penyedia layanan internet untuk bersikap transparan mengenai praktik mereka sehingga konsumen dapat membeli rencana layanan yang terbaik untuk mereka, “katanya dalam sebuah pernyataan.
Fed untuk Komunikasi
Aturan lama yang ditekan oleh pemerintahan Obama telah mengunci industri ini, dengan peraturan yang mendukung penyedia layanan pemegang kekuasaan dan layanan pengiriman konten utama. Mereka menyebutnya sebagai kemenangan “kebebasan berekspresi dan prinsip-prinsip demokrasi.” Sama sekali bukan. Itu benar-benar sebuah kekuatan menjambret. Ini menciptakan sebuah kartel komunikasi internet, tidak seperti cara kerja sistem perbankan di bawah Federal Reserve.
Netralitas jaringan mendapat dukungan dari semua nama teratas dalam pengiriman konten, dari Google ke Yahoo ke Netflix ke Amazon. Ini memiliki dukungan yang tenang dari penyedia layanan internet terkemuka Comcast dan Verizon. Kedua perusahaan tersebut tercatat dalam mendukung prinsip tersebut, berulang kali dan konsisten, sementara hanya menentang satu ketentuan yang menjadikannya sebuah manfaat publik.
Apa yang dijual sebagai keadilan ekonomi dan nikmat luar biasa bagi konsumen sebenarnya adalah sebuah suapan bagi raksasa-raksasa industri.
Mereka yang menentang netralitas jaringan, sebaliknya, adalah pemain kecil di industri ini: penyedia perangkat keras seperti Cisco, para peneliti pasar bebas, profesor yang tidak tertarik, dan sekelompok kecil penulis dan pakar yang mengetahui sesuatu tentang kebebasan dan ekonomi pasar bebas.
Publik pada umumnya seharusnya meningkat dalam oposisi, namun orang-orang pada umumnya tidak tahu apa yang terjadi dengan netralitas jaringan. Konsumen membayangkan bahwa mereka akan mendapatkan akses bebas sensor dan harga rendah. Bukan itu yang terjadi.
Inilah yang sebenarnya terjadi dengan netralitas jaringan. Penguasa utama teknologi dunia yang paling menarik memutuskan untuk mengunci kondisi pasar yang berlaku untuk melindungi diri dari munculnya pemain-pemain baru di pasar yang cepat berubah. Pengenaan aturan terhadap konten yang mencekik atau menggunakan sistem harga pasar untuk mengalokasikan sumber daya bandwidth melindungi terhadap inovasi yang akan mengganggu status quo.
Raksasa-raksasa Industri
Apa yang dijual sebagai keadilan ekonomi dan kebaikan bagi konsumen sebenarnya adalah sebuah suapan bagi raksasa industri yang mencari akses tak terhalang ke dompet Anda dan mengakhiri ancaman persaingan terhadap kekuatan pasar.
Jika kita mencoba memahami posisi penyedia konten besar tersebut, kita melihat minat khusus yang jelas pada pekerjaan. Netflix, Amazon, dan sisanya tidak ingin penyedia layanan internet menagih mereka atau konsumen mereka untuk konten bandwidth tinggi mereka. Mereka lebih suka melihat penyedia-penyedia layanan tersebut menyerap biaya-biaya yang lebih tinggi pada streaming konten. Adalah demi kepentingan pemerintah agar membuat harga yang berbeda untuk penggunaan yang berbeda. Ini melindungi model bisnis mereka.
Dengan analogi, mari kita bayangkan bahwa perusahaan furnitur ritel berada dalam posisi untuk membebankan semua ongkos kirim mereka ke industri truk. Dengan keputusan pemerintah, para pengemudi truk tidak diizinkan untuk menagih lebih atau kurang apakah mereka mengirim satu kursi atau satu perabot penuh. Apakah penjual furnitur menyukai kesepakatan seperti itu? Benar sekali. Mereka bisa menyebut ini “netralitas furnitur” dan menyingkirkannya dengan cara memindahkan pada masyarakat tersebut sebagai pencegahan kontrol furnitur oleh industri perkapalan.
Jadi mengapa penyedia layanan internet (sopir truk dalam analogi tersebut) tidak menentang peraturan ini? Di sinilah urusan menjadi rumit. Setelah bertahun-tahun bereksperimen dalam penyediaan layanan internet, saat kita menjalani dari telepon panggilan, sampai sambungan telepon rumah, koneksi T1, hingga cakupan data 4G dan 5G, pemenang di pasar (untuk saat ini) adalah perusahaan kabel. Konsumen lebih memilih kecepatan dan bandwidth dibandingkan semua opsi lainnya.
Tapi bagaimana dengan masa depan? Jenis layanan apa yang bisa menggantikan layanan kabel, yang merupakan monopoli besar karena hak istimewa dari negara bagian dan wilayah? Sulit diketahui pasti, tapi ada beberapa ide bagus di luar sana. Biaya jatuh untuk semua jenis sistem nirkabel dan bahkan terdistribusi.
Biaya sebagai Hambatan Masuk
Jadi, jika Anda adalah pemain dominan di pasar, perusahaan yang bertanggungjawab seperti Comcast dan Verizon, Anda benar-benar menghadapi dua ancaman terhadap model bisnis Anda. Anda harus mempertahankan basis konsumen yang ada di kapal Anda, dan Anda harus melindungi dari persaingan yang berusaha meraup konsumen dari Anda.
Bagi perusahaan mapan, peraturan seperti netralitas jaringan dapat menaikkan biaya-biaya melakukan bisnis tersebut, namun ada peningkatan yang bagus untuk ini: Pesaing potensial masa depan Anda menghadapi biaya yang sama. Anda berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk menyerap biaya lebih tinggi daripada yang menggonggong di tumit Anda. Ini berarti bahwa Anda dapat memperlambat pengembangan, mendinginkan investasi Anda di bidang serat optik, dan secara umum menempatkan pada kemenangan Anda lebih banyak.
Tapi bagaimana Anda bisa menjual rencana jahat itu? Anda bergaul rapat dengan para regulator tersebut. Anda mendukung gagasan tersebut secara umum, dengan beberapa syarat dan pesanan, sementara mengutak-atik undang-undang yang Anda sukai. Anda tahu betul bahwa ini meningkatkan biaya bagi para pesaing baru. Ketika lolos, menyerukan sebuah suara untuk “internet terbuka” yang akan “menjaga hak untuk berkomunikasi dengan bebas secara online.”
Netralitas Curang
Tapi ketika Anda melihat secara dekat efeknya, kenyataannya justru sebaliknya. Netralitas jaringan menutup persaingan pasar dengan secara umum menempatkan pemerintah dan pendukung perusahaan yang bertanggung jawab untuk menentukan siapa yang dapat dan tidak dapat bermain di pasar. Ini memasang hambatan untuk masuk bagi perusahaan pemula sementara secara besar-besaran memberi subsidi penyedia konten terbesar dan makmur.
Lantas apa biaya-biaya teesebut sisanya bagi kita semua? Ini mungkin berarti tidak ada penurunan harga dalam layanan internet dan tidak banyak inovasi dan perbaikan. Ini mungkin berarti tagihan Anda naik dan hanya ada sedikit kompetisi. Ini berarti melambat seiring laju perkembangan teknologi, karena berkurangnya persaingan yang mengikuti pengenaan peraturan ini. Dengan kata lain, itu seperti semua peraturan pemerintah: Sebagian besar biaya tidak terlihat, dan keuntungan-keuntungan tersebut terkonsentrasi di tangan kelas penguasa pengambilan keputusan tersebut..
Ada ancaman tambahan: FCC telah mereklasifikasi internet sebagai utilitas (kegunaan) publik. Ini berarti cek kosong untuk kontrol pemerintah di seluruh dewan tersebut. Pikirkan pasar pengobatan tersebut, yang sekarang sepenuhnya dimiliki oleh kartel industri orang yang tidak kompetitif. Ini adalah masa depan internet di bawah netralitas jaringan.
Baiklah, kalau begitu. Tidak ada lagi kontrol yang dikelola pemerintah terhadap industri ini. Tidak ada lagi harga fixing. Tidak ada lagi pemain terbesar yang menggunakan kekuasaan pemerintah untuk melindungi struktur monopoli mereka.
Dalam jangka pendek, pergeseran FCC tidak berarti segera munculnya pasar bebas untuk layanan internet. Tapi ini langkahnya. Jika kita membiarkan percobaan liberalisasi ini berjalan beberapa tahun, kita akan melihat pendatang baru yang besar ke sektor ini. Seperti halnya setiap barang atau layanan yang disediakan oleh kekuatan pasar, konsumen akan mendapatkan keuntungan dari inovasi dan penurunan harga.
Akhir dari netralitas jaringan adalah inisiatif deregulasi tunggal terbaik yang pernah dilakukan oleh pemerintahan Trump. Kita harus dengan senang hati menerima deregulasi kapan dan dimana kita bisa mendapatkannya. (ran)
Jeffrey Tucker adalah Direktur Content for the Foundation for Economic Education (FEE). Dia adalah penulis lima buku, termasuk “Right-Wing Collectivism: The Other Threat to Liberty” (Kolektivisme Sayap Kanan: Ancaman Lain untuk Kebebasan).
Duduk berlebihan cenderung merusak kesehatan Anda, apakah Anda berolahraga secara teratur atau tidak. Duduk telah disebut sebagai merokok baru. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa risiko kematian mulai meningkat jika serangan duduk bertahan lebih lama dari 10 menit pada satu waktu.
Jadi, bagaimana kita membalikkan kecenderungan kemalasan? Pertanyaan ini menyibukkan saya sebagai seorang ahli jantung dan ilmuwan senior di Toronto Rehabilitation Institute dan University Health Network. Dalam praktek klinis saya, saya membantu pasien menerima terapi medis yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup dan umur panjang mereka. Tapi aktivitas fisik adalah salah satu terapi yang tidak dapat saya resepkan secara efektif.
Salah satu solusinya adalah memikirkan aktivitas fisik sebagai “pil.” Seperti resep medis lainnya, “pil” ini memerlukan persiapan, kuantitas, dan kekuatan.
Untuk mengetahui berapa banyak yang harus diambil, kita harus memantau perilaku kita. Kita harus menghitung jumlah menit yang kita lakukan cukup untuk aktivitas fisik yang kuat per minggu. Kita juga harus menghitung jumlah jam per hari kita duduk tetap tak berpindah-pindah, dan jumlah menit kita tetap duduk di satu titik saja.
Apa yang salah dengan duduk?
Kita tahu bahwa aktivitas fisik memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan kita. Sebuah studi baru-baru ini yang meneliti lebih dari 130.000 pasien dari lebih dari 17 negara memperkirakan bahwa 1 dari 12 kematian dapat dicegah jika setiap orang berolahraga 30 menit per hari, lima hari seminggu dengan intensitas sedang.
Olahraga mencegah banyak penyakit kronis, termasuk serangan jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Ini meningkatkan tingkat kebugaran kardiopulmoner kita, ukuran seberapa efisien oksigen dikeluarkan dari darah dan masuk ke organ dan jaringan ke seluruh tubuh, dan terkait erat dengan keseluruhan kesehatan dan kelangsungan hidup kita.
Bukti menunjukkan bahwa waktu duduk dan perilaku tidak menetap memiliki dampak penting pada kesehatan terlepas dari tingkat aktivitas fisik. Sebagai contoh, sebuah tinjauan baru-baru ini oleh tim kami menemukan bahwa waktu duduk enam sampai sembilan jam atau lebih per hari dikaitkan dengan risiko kematian, kanker, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Risiko terbesar terkait dengan diabetes tipe 2. Aktivitas fisik sedang hanya sebagian mengurangi risikonya.
Durasi dimana kita duduk pada satu waktu juga bisa dihitung terhadap kesehatan kita. Pasien yang duduk dalam waktu lama membakar lebih sedikit kalori daripada mereka yang berdiri atau sering berpindah sepanjang hari. Pengeluaran kalori yang tidak mencukupi dapat menyebabkan lemak berlebih, yang mungkin beracun bagi metabolisme kita. Toksisitas semacam itu bisa menimbulkan penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Singkatnya, meski aktivitas fisik sedang hingga kuat dapat memperbaiki tingkat kebugaran kita, perilaku duduk terus-menerus dapat menumpuk kalori dan lemak. Setiap perilaku mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup kita dengan cara yang berbeda.
Kemalasan Tren Baru
Sebagai manusia, kita dilengkapi untuk bergerak. Kita hanya perlu melihat bayi dan balita, yang jarang bertahan begitu mereka memperoleh keterampilan merangkak dan berjalan. Untuk mengeksplorasi lingkungannya, mereka perlu bergerak.
Kemudian, pada suatu saat, seorang anak menjadi lebih tidak beraktivitas. Mungkin melalui pemaparan pertama mereka terhadap TV, video game pertama mereka, atau pencarian internet pertama mereka, anak-anak menyadari bahwa pencarian mereka untuk penemuan diri tidak perlu melibatkan gerakan. Benih penyakit yang dikenal sebagai aktivitas fisik ditanam, dengan dampak kesehatan fisik dan psikososial yang menghancurkan.
Tentu saja, hal-hal tidak selalu seperti ini. Kita pernah menjadi pemburu dan pengumpul. Ini memerlukan sejumlah besar aktivitas fisik sepanjang hari hanya untuk mendapatkan air dan makanan untuk bertahan hidup. Diperkirakan bahwa antara 25-35 persen dari total energi yang dikonsumsi oleh nenek moyang kita adalah melalui aktivitas fisik.
Manusia modern membakar lebih sedikit energi total mereka melalui aktivitas fisik. Bahkan bila dibandingkan dengan masyarakat pertanian yang tinggi, tingkat aktivitas fisik orang dewasa paling modern pudar menurut perbandingan. Sebagai contoh, satu studi menunjukkan bahwa rata-rata langkah harian Amerika kurang dari setengah dari masyarakat Amish yang lebih tua.
Mungkin tidak mengherankan, penurunan aktivitas fisik selama beberapa dekade terakhir ini berawal dari aktivitas fisik yang tidak terarah, seperti kerja. Yang paling mengkhawatirkan adalah pengurangan dramatis aktivitas fisik di kalangan remaja dan remaja.
Jika tren ini berlanjut, kita melihat masa depan yang suram.
Strategi untuk Membantu
Bagaimana membalikkan tren ini? Dengan asumsi bahwa kesehatan yang optimal mengharuskan pasien untuk melakukan aktivitas fisik dan menghindari perilaku duduk berlebihan, solusinya tampak intuitif: Bergeraklah lebih banyak, dan kurangi duduk.
Agar tidak sampai mati, Anda bisa mengikuti beberapa strategi sederhana:
Sering-seringlah berdiri atau berjalan kaki.
Batasi episode duduk sampai di bawah 30 menit (terutama di tempat kerja).
Ambil 10.000 langkah atau lebih per hari.
Terlibat dalam 150 menit aktivitas fisik sedang hingga kuat per minggu.
Terlibat dalam latihan ketahanan (kekuatan) dua hari dalam seminggu.
Latihan kekuatan meningkatkan massa otot dan metabolisme istirahat, meminimalkan penambahan berat badan, dan membantu mencegah osteoporosis.
Sementara manusia dibekali untuk bergerak, urbanisasi, teknologi, dan norma masyarakat telah mengakibatkan stagnasi fisik kita. Kita telah menjadi makhluk yang tidak aktif secara fisik dan bermalas-malasan. Namun solusinya bisa sesederhana seperti menghitung.
Saat saya duduk di sini, saya diingatkan oleh alarm ponsel saya bahwa 30 menit waktu saya tidak terganggu selama duduk sudah habis. Saya meminta anak saya yang berusia 9 tahun untuk berhenti bermain video game dan bergabung dengan saya beberapa menit setelah menangkapnya di luar rumah. Dia enggan setuju, dan mulai bergerak dengan meminta Alexa mematikan TV-nya untuknya.
Baiklah. Setidaknya itu permulaan. (ran)
David Alter adalah seorang profesor kedokteran dan ilmuwan senior di Toronto Rehabilitation Institute di University of Toronto. Artikel ini awalnya diterbitkan di The Conversation.