Home Blog Page 1981

Amerika Genjot Ekspor Produk Senjata Dirgantara Melalui Air Show

0

EpochTimesId – Amerika Serikat akan mendorong penjualan ekspor industri dirgantara berteknologi tinggi. Gedung Putih menggelar pameran bertema “buy American” (beli buatan Amerika) pada pameran dirgantara ‘Farnborough International Airshow 2018’ yang akan datang di Inggris.

Pada bulan April 2018 silam, Presiden AS, Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk prakarsa “buy American” dan “hire American” (pekerjakan orang Amerika). Instruksi itu bertujuan untuk menciptakan upah dan pekerjaan yang lebih tinggi bagi para pekerja Amerika.

Sumber-sumber industri dengan pengetahuan tentang peristiwa itu mengatakan kepada Reuters, bahwa Gedung Putih mengirim delegasi dengan jabatan tinggi untuk meningkatkan ekspor senjata dan pesawat Amerika. Delegasi resmi akan menjadi kelompok dengan peringkat tertinggi, untuk menghadiri ‘pameran dirgantara’ (air show) dalam beberapa waktu mendatang. Delegasi itu akan dipimpin langsung oleh penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro.

Kebijakan resmi lainnya, bernama ‘Kebijakan Transfer Senjata Konvensional’. Kebijakan itu akan membantu melonggarkan peraturan ekspor pada peralatan militer, seperti jet tempur atau artileri.

“Wakil menteri luar negeri untuk pengendalian senjata dan keamanan internasional, Andrea Thompson, juga akan bergabung dalam delegasi tersebut,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS kepada Reuters.

Beberapa perusahaan Amerika akan mendapat manfaat dari kebijakan baru tersebut. Mereka termasuk Boeing dan kontraktor pertahanan AS Lockheed Martin, Raytheon, dan General Dynamics.

Pada tahun fiskal 2016, departemen berwenang, berlisensi, dan memberikan pengawasan untuk 42 miliar dolar AS dalam penjualan senjata dengan skema pemerintah-ke-pemerintah. Ada pula kontrak 112 miliar dolar dalam skema penjualan komersial langsung, menurut pejabat tersebut.

Untuk 2018, akan ada kontrak senilai lebih dari 43,4 miliar dolar dalam penjualan ke pemerintah lain. Nilai itu hanya dalam jangka waktu tujuh bulan pertama tahun 2018.

Air Show di Inggris akan digelar pada 16-22 Juli 2018. Pameran Dirgantara itu akan menampilkan, di antara program lain, peserta pameran yang menampilkan teknologi digital kedirgantaraan canggih, dan area pamer untuk kargo udara.

Air show itu juga akan dimeriahkan diskusi forum dengan pembicara kelas dunia. Serta ada pula kesempatan untuk berjaringan dengan 1.200 profesional industri, pejabat pemerintah, dan delegasi internasional.

Ini bukan kali pertama pemerintahan Trump meningkatkan kehadiran dalam pameran dirgantara. Pada bulan Februari 2018, Amerika Serikat mengirim diplomatnya yang bertanggung jawab atas penjualan militer asing ke Singapore Airshow, untuk mempromosikan senjata buatan AS.

Pemerintah AS telah menyetujui penjualan senjata kepada Belgia. Mereka membeli 34 unit pesawat F-35 yang dibuat oleh Lockheed Martin, dalam kontrak penjualan senilai lebih dari 6 miliar dolar. Namun, proses politik terkait kontrak itu masih dibahas di internal pemerintah Belgia. (Bowen Xiao/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Kim Minta Bantuan Tiongkok Mengakhiri Sanksi Terhadap Korea Utara

0

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta Tiongkok untuk membantu meringankan sanksi-sanksi internasional terhadap Korea Utara selama kunjungan terakhirnya ke Beijing pada pertengahan Juni, menurut surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun.

Mengutip sumber anonim, Yomiuri Shimbun melaporkan pada 1 Juli bahwa Kim telah meminta pemimpin Tiongkok Xi Jinping untuk membantu mengakhiri sanksi-sanksinya karena pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump telah “berhasil disimpulkan.”

Sebagai tanggapan, Xi mengatakan dia akan melakukan “upaya maksimal.”

Kunjungan Kim bulan Juni adalah yang ketiga tahun ini, yang menegaskan bahwa sekutu komunis dan mitra dagang utama masih mengandalkan hubungan diplomatik mereka. Itu terjadi kira-kira seminggu setelah pertemuan bersejarah Kim dengan Trump di Singapura.

Sementara itu, administrasi Trump secara terus-menerus mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menegakkan sanksi-sanksi sampai denuklirisasi di semenanjung Korea sepenuhnya tercapai.

Pekan lalu, Trump mendesak Beijing untuk melanjutkan upaya-upaya terhadap sanksi-sanksi tersebut dan mengatakan perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara “semakin sedikit melemah sekarang.”

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada sidang Senat AS pekan lalu bahwa dia telah melihat “sedikit” kemunduran pada Tiongkok.

“Kita telah mengamati Tiongkok tidak memaksakan kontrol atas wilayah lintas perbatasan mereka dengan penuh semangat seperti enam atau 12 bulan lalu,” kata Pompeo.

Sejak Kim melakukan kunjungan pertamanya ke Beijing pada bulan April, kegiatan antara perbatasan telah meningkat. Media Korea Selatan melaporkan bahwa sejumlah besar pekerja Korea Utara dikirim ke Tiongkok.

Dan awal tahun ini, Dewan Keamanan PBB memasukkan daftar lusinan kapal dan perusahaan pelayaran yang menyelundupkan minyak dan batu bara ke Korea Utara, termasuk lima yang berbasis di Tiongkok.

Kantor berita Kyodo Jepang melaporkan minggu lalu bahwa pemerintah Tokyo telah memperingatkan PBB tentang dugaan insiden pengiriman kapal ke kapal pada 21 Juni yang melibatkan kapal tanker Korea Utara di Laut China Timur.

Sementara itu, para pejabat intelijen AS mengatakan kepada The Washington Post dalam laporan 30 Juni bahwa Korea Utara memiliki rencana untuk menipu Amerika Serikat tentang jumlah sebenarnya hulu ledak nuklir dan keberadaan fasilitas nuklir yang dirahasiakan, menunjukkan bahwa ia tidak berniat untuk sepenuhnya denuklirisasi. (ran)

ErabaruNews

PKT Paksa Mahasiswa Ikuti Kurikuler Politik untuk Cuci Otak

0

EpochTimesId – Partai komunis Tiongkok mengadakan kurikuler politik paksa untuk ‘mencuci otak’ para mahasiswa. Rezim otoriter menggelar program pemupukan paksa ideologi Mao Zedong pada kampus-kampus di Tiongkok, sehingga menimbulkan rasa tidak senang bagi para mahasiswa.

Dalam sebuah kelas ‘Ideologi Mao Zedong dan Sistem Teoretis Sosialisme Berkarakteristik Tiongkok’ di Universitas Tsinghua, pada suatu hari Minggu siang, dosen menunjuk 17 mahasiswa untuk melakukan pembahasan kelompok. Kursus ini merupakan salah satu kursus pendidikan ideologi yang ditentukan oleh PKT, seperti dikutip dari ‘New York Times’ berbahasa Mandarin edisi 29 Juni 2018.

Sebagian mahasiswa menggunakan T-shirt yang bertuliskan beragam kata atau kalimat nakal. Salah satunya berbunyi; “Penyakit Paksaan”. Namun, walau bagaimana pun, dalam kelas 106-B ini mahasiswa harus mengikuti ‘Garis (ideologi) yang diarahkan Partai komunis Tiongkok’.

Laporan menyebutkan bahwa PKT rupanya sedang menghadapi kesulitan untuk menumbuhkan ideologi komunis di kalangan generasi baru. Meskipun mahasiswa pengikut kurukuler secara verbal memuji kurikuler itu di depan umum, tapi secara pribadi banyak siswa mengatakan bahwa kursus ini membosankan.

Mereka juga menilai kursus itu menggunakan materi tidak masuk akal, dan merupakan sarana propaganda PKT untuk melumpuhkan politik rakyat. Namun, mereka pun melakukannya karena tidak ada pilihan lain.

Dalam suatu kelas, ketika dosen di depan kelas sedang menjelaskan tentang pentingnya mendalami ideologi Mao Zedong, sejumlah siswa justru menonton film drama, dan film serial. Ada pula yang justru menjelajahi situs media sosial melalui laptop mereka masing-masing. Di kelas lain, ada pula mahasiswa yang berbincang dengan teman atau membahas materi fisika ketika dosen ideologi sedang menjelaskan materi ‘cuci otak’.

Dalam kelas diskusi mengenai bagian sensitif dari teori Mao Zedong yang diadakan perguruan tinggi Beijing, para mahasiswa memberikan jawaban dengan keheningan panjang. Sebagian siswa bahkan mengaku bahwa mereka memang menyimpang dari teori Mao Zedong.
Dalam beberapa tahun terakhir, PKT telah meningkatkan frekuensi pencucian otak para mahasiswa dan telah dipertanyakan oleh dunia luar.

Sebagai contoh, ketika Universitas Peking merayakan ulang tahun ke 120 pada 4 Mei tahun ini, Dekan Lin Jianhua membuat kesalahan berturut-turut saat membacakan pidato sambutan. Selanjutnya, dalam surat permintaan maafnya menyatakan, “kebimbangan dan kecemasan tidak dapat menciptakan nilai”, kalimat tersebut memicu tanggapan yang lebih memanas.

Hong Yi, seorang kritikus politik dari Hongkong secara terbuka menulis bahwa surat permintaan maaf Lin Jianhua mencerminkan gaya kepemimpinan dan cara mengelola perguruan tinggi yang ketinggalan jaman. Sebagai dekan, tugas yang dipercayakan oleh partai kepadanya adalah menekan kecemasan dan keraguan siswa, mencegah keraguan tidak terbelenggu yang mengakibatkan hilangnya kontrol.

“Tugasnya adalah supaya para siswa menghilangkan atau menurunkan semangat untuk mengkritik, setia kepada partai bersedia menjadi alat partai. Universitas Peking di bawah pimpinan PKT sedang berjalan mundur jika dibandingkan dengan Universitas Peking seabad silam,” ujarnya.

Pada bulan Februari tahun lalu, PKT mengeluarkan usulan tentang kerja politik pendidikan ideologi di perguruan tinggi dan universitas Tiongkok. Sekretaris Komite Partai Universitas Barat Daya, mengatakan bahwa perguruan tinggi dan universitas harus lebih banyak mendirikan fakultas pendidikan Marxisme dan bahkan perlu membangun lembaga khusus untuk melaksanakan pendidikan ideologis dan politik bagi para dosennya.

Sun Wenguang, seorang pensiunan profesor dari Universitas Shandong mengatakan bahwa sejumlah Sekretaris Komite Partai dari perguruan tinggi di Tiongkok terus mencegah nilai-nilai universal Barat masuk kampus.

“Mereka juga menginstruksikan agar kampus tidak tersentuh oleh nilai-nilai demokrasi, kebebasan, sistem hukum termasuk pernyataan anti-partai. Ini jelas bertentangan dengan arus sejarah, merupakan hasil cuci otak rezim PKT. Sangat ironis, sesungguhnya segala opini PKT terhadap perguruan tinggi dalam negeri sudah kehilangan fungsi kontrolnya,” ujar Wenguang.

Pada 19 November 2014, blog bernama ‘Pemrograman dan Pemikiran’ mempublikasikan artikel panjang berjudul “Berbagai indikasi menunjukkan, corong partai secara bertahap kehilangan posisi opininya.”

Artikel itu mengacu laporan ‘Harian Liaoning’ yang mengatakan bahwa dosen mengkritik mahasiwa yang menyebarkan berita negatif tentang PKT di dalam kelas. Hal tersebut mengungkapkan kepada kita bahwa setidaknya kritik dan komentar negatif terhadap PKT sudah menjadi fenomena biasa dalam kampus di Tiongkok.

Pada tahun 2013, media memaparkan ‘7 Butir Larangan Bahasan’ yang dikeluarkan PKT. Larangan itu adalah, “Tidak membahas : Nilai-nilai universal, Kebebasan pers, Masyarakat madani, Hak-hak sipil dan politik, Kesalahan PKT dalam perjalanan sejarah, Kapitalisme kroni, dan Kemerdekaan yudisial.”

Media kemudian mempublikasikan ‘Laporan Situasi Bidang Ideologi Saat Ini’ (juga disebut Dokumen no. 9 Kantor PKT) dan ‘Beberapa Saran tentang Penguatan dan Peningkatan Pekerjaan Ideologis dan Politik bagi Dosen Muda di Perguruan Tinggi dan Universitas’ (juga dikenal sebagai Dokumen Departemen Pendidikan no. 16).

Artikel ‘Pemrograman dan Pemikiran’ menyebutkan bahwa paling tidak PKT sejak tahun 2013 sudah menyadari akan opininya bakal kehilangan tempat di perguruan tinggi. Atau dengan kata lain, PKT tidak lagi mampu mengontrol perguruan tinggi. Larangan tinggal larangan, para mahasiswa dan dosen dalam kelas menggunakan partai sebagai bahan olokan.

Baru-baru ini, ada banyak dosen di universitas Tiongkok telah diberhentikan atau dipindahkan dari pos pengajaran karena ucapannya yang dilaporkan oleh siswa kepada pihak yang berwenang.

Beberapa hari yang lalu, Wu Xiaoqiu, wakil dekan Renmin University of China, dalam pidato memberikan wejangan bagi mahasiswa yang akan di wisuda. Dia mengatakan bahwa mahasiswa harus berpegang pada tiga garis dasar kehidupan moral, yakni tidak bohong, tidak menguak rahasia, dan tidak mencari keuntungan pribadi.

“Tanpa garis bawah kehidupan tersebut maka cita-cita akan menjadi mimpi buruk, dan hasilnya akan membahayakan masyarakat dan orang lain,” ujar Wu Xiaoqiu.

Kini, warga Tiongkok bahkan dari mereka yang terlibat dalam sistem pemerintahan sampai masyarakat biasa, sudah lumrah menjelekkan atau ‘meludahi PKT’. Hal itu kini sudah menjadi tren umum. (Yang Yifan/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Diplomat Iran dan 6 Orang Lainnya Ditangkap Karena Diduga Memplot Serangan Terhadap Oposisi

Epochtimes.id- Seorang diplomat Iran telah ditangkap bersama dengan dua orang yang dicurigai merencanakan serangan bom terhadap pertemuan kelompok oposisi Iran di pengasingan di Perancis yang dihadiri oleh pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani seperti diungkapkan pihak berwenang Belgia, Senin (02/07/2018).

Tiga penangkapan lainnya dilakukan di Perancis tetapi dua dari mereka kemudian dibebaskan.

Beberapa mantan menteri Eropa dan Arab juga turut menghadiri pertemuan Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI) yang bermarkas di Paris. Kelompok ini adalah sebuah kelompok bernaung dari kelompok-kelompok oposisi di pengasingan yang berusaha mengakhiri pemerintahan mulla Syiah di Iran.

Menteri luar negeri Iran menyebut berita itu sebagai “taktik palsu” jahat dan mengatakan Teheran siap untuk bekerja dengan semua pihak terkait.

Dua tersangka di Belgia dicegat oleh polisi Belgia pada Sabtu, dengan membawa 500 gram TATP, sebuah bahan peledak buatan rumah yang diproduksi dari bahan kimia yang tersedia dengan mudah, serta perangkat detonasi yang ditemukan di mobil mereka.

Laporan ini disampaikan dalam pernyataan bersama oleh jaksa Belgia dan Lembaga Intelijen.

Pria berusia 38 tahun dan seorang wanita berusia 33 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai Amir S. dan Nasimeh N dituduh melakukan percobaan pembunuhan teroris dan persiapan aksi teroris.

Diplomat di kedutaan Iran di ibukota Austria, Wina ditangkap di Jerman. Presiden Iran, Hassan Rouhani akan mengunjungi Austria pada Rabu mendatang.

Sumber pengadilan Prancis kepada Reuters menyebutkan, tiga orang asal Iran ditangkap di Prancis diperiksa atas hubungan mereka dengan tersangka Brussel. Namun dua orang lainnya, dibebaskan karena kurangnya bukti terhadap mereka sementara yang ketiga ditahan untuk diinterogasi.

“Betapa nyamannya: Saat kita memulai kunjungan kepresidenan ke Eropa, dugaan operasi Iran dan ‘para pengarang’ yang ditangkap,” tweet Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.

“Iran dengan tegas mengutuk semua kekerasan & teror di mana saja, dan siap untuk bekerja dengan semua pihak untuk mengungkap apa yang merupakan taktik palsu jahat.”

Tindakan keras

Pernyataan Belgia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sejumlah diplomat tersebut. Selain mengatakan mereka dicurigai telah melakukan kontak dengan pasangan Belgia yang ditangkap.

Sumber mengatakan salah satu dari mereka yang ditangkap di Prancis, Merhad A, adalah kaki tangan yang dicurigai dari pasangan di Brussels.

Pertemuan NCRI yang menarik ribuan orang, berlangsung pada Sabtu lalu di Villepinte, di luar Paris. Kota ini terletak tiga jam perjalanan dari Brussels.

“Sebuah plot oleh kediktatoran agama yang memerintah Iran untuk melakukan serangan teroris terhadap pertemuan besar Perlawanan Iran di Villepinte digagalkan,” kata juru bicara Shahin Gobadi untuk NCRI dalam sebuah pernyataan.

Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, adalah komponen utama NCRI.

Kelompok itu, yang juga dikenal dengan nama Persia Mujahidin-e-Khalq, pernah tercatat sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa tetapi tak diberlakukan lagi.

Teheran telah lama menyerukan tindakan keras terhadap NCRI di Paris, Riyadh, dan Washington. Kelompok ini kerap menjadi sasaran kritik oleh media pemerintahan Iran.

Facebook Berbagi Data Pengguna dengan Huawei Tiongkok, Lenovo, dan Lainnya

0

Beberapa perusahaan besar Tiongkok, termasuk beberapa orang yang dituduh terlibat dalam spionase negara, diberi akses ke data pengguna di Facebook.

Sebuah kesaksian Facebook yang dirilis oleh Komite Energi dan Perdagangan DPR pada 29 Juni telah merinci program pembagian data yang disimpan Facebook dengan 52 perusahaan teknologi. Ini termasuk perusahaan AS termasuk Apple, Amazon, dan Microsoft; Perusahaan Korea Selatan termasuk Samsung; Perusahaan-perusahaan Kanada termasuk BlackBerry; dan lain-lain.

Kesaksian tersebut juga mengungkapkan bahwa Facebook berbagi data pengguna dengan Huawei Tiongkok, Lenovo, Alibaba, Oppo, dan TCL.

Dokumen tersebut mencatat bahwa Facebook telah mengakhiri kemitraan berbagi data dengan 38 dari 52 perusahaan, dan akan mengakhiri tambahan tujuh pada akhir Juli dan satu lagi pada akhir Oktober.

Ia menyatakan satu-satunya perjanjian berbagi data yang akan dipertahankan Facebook sesudahnya adalah dengan Amazon, Apple, dan perusahaan Swedia berteknologi tinggi Tobii, karena memiliki perjanjian dengan perusahaan yang melampaui Oktober 2018. Ia juga akan mempertahankan kemitraan yang memungkinkan orang untuk menerima Pemberitahuan Facebook di browser web mereka, yaitu Mozilla dan perusahaan milik Tiongkok Opera dan Alibaba.

Huawei Tiongkok telah mendapat kecaman di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, atas masalah keamanan dan hubungannya dengan Partai Komunis Tiongkok. Australia mengeluarkan undang-undang pada tanggal 27 Juni untuk mencegah campur tangan pemerintah atau agen asing, yang dapat mempengaruhi bisnis Huawei di negara tersebut. Di Amerika Serikat, Huawei berada di bawah investigasi kriminal karena dituduh melanggar sanksi-sanksi Iran.

Di Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok mempertahankan kebijakan sensor online ketat yang dapat menghukum orang karena mempraktekkan agama, mendukung demokrasi, atau mengkritik rezim yang berkuasa. Orang-orang Tionghoa yang telah tinggal di luar negeri juga terancam oleh sistem ini, karena PKT sering melecehkan atau mengancam anggota keluarga mereka yang masih tinggal di Tiongkok jika mereka melanggar undang-undang sensor di luar negeri.

Berdasarkan undang-undang data Tiongkok, bahkan perusahaan-perusahaan yang tidak bekerja secara langsung dengan Partai Komunis Tiongkok diharuskan untuk memberikan akses kepada pasukan keamanan rezim terhadap data mereka. (ran)

ErabaruNews

Ancam Bunuh Senator AS Seorang Pria Ditangkap Polisi

0

EpochTimesId – Seorang pria ditangkap oleh polisi karena mengancam akan membunuh senator Amerika Serikat dari negara bagian Kentucky, Rand Paul. Pria itu mengancam secara tidak langsung via sambungan telepon.

“Terima kasih kepada Polisi Capitol AS atas penangkapan mereka terhadap pria yang baru-baru ini mengancam akan membunuh saya dan keluarga saya,” tulis Paul di Twitter, seperti dilansir The Epoch Times, Senin (2/7/2018) waktu Amerika.

Politisi Republikan yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden itu mengatakan bahwa pada suatu peristiwa di Leitchfield seorang pria yang tidak disebutkan namanya menelepon kantor Bowling Green.

“Dia mengancam akan membunuh saya dan mencincang keluarga saya dengan kapak. Sangat mengerikan bahwa kami harus berurusan dengan hal-hal seperti ini,” kata Paul, melaporkan Louisville Courier-Journal.

Investigasi polisi atas masalah itu kini masih sedang berlangsung. Seperti dikutip dari Courier-Journal.

Pada November tahun lalu, seorang tetangganya yang berusia 59 tahun, Rene Boucher, menyerang Paul karena diduga menumpuk puing-puing ke dalam tumpukan di dekat properti Bowling Green-nya. Paul menderita patah pada enam tulang rusuk dan cedera paru-paru.

Dalam serangan itu, Boucher, seorang anggota Partai Demokrat, dijatuhi hukuman 30 hari penjara dan satu tahun pembebasan bersyarat dengan di bawah pengawasan. Dia juga diperintahkan untuk membayar denda 10.000 dolar AS dan dilarang tinggal di dekat rumah keluarga Paul.

Hakim Distrik AS, Marianne Battani mengatakan bahwa serangan itu adalah insiden terpisah. Serangan itu menurutnya tidak bermotif politik. Menurut Bowling Green Daily News, jaksa penuntut federal mengajukan banding atas hukuman 30 hari itu. Jaksa mengatakan pelaku layak menghabiskan lebih banyak waktu di balik jeruji besi.

Bradley Shepard, jaksa khusus yang ditunjuk untuk kasus ini, menyarankan hukuman 21 bulan. Kasus penyerangan pada umumnya diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Tahun lalu, James Hodgkinson melepaskan tembakan dan menembak beberapa staf kongres, termasuk politisi Republikan Steve Scalise dalam sebuah pertandingan bisbol. Paul ada di sana ketika insiden itu terjadi, namun tidak mengalami cedera.

“Ini adalah tahun di mana kita menjadi semakin sadar akan ancaman ini,” kata Paul.

Dan minggu lalu, seorang pria California berusia 33 tahun, Markara Man, dituduh mengancam akan membunuh anak-anak Ketua FCC, Ajit Pai. Pria itu diduga marah atas langkah FCC untuk menghapus aturan ‘netralitas bersih’ baru-baru ini. (Jack Phillips/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Rencana Beijing Membunuh Presiden Taiwan pada Awal Perang

0

CHESTER BARAT- PENNSYLVANIA. Rejim Tiongkok berencana membunuh presiden Taiwan pada awal serangan terhadap negara kepulauan itu, seorang analis pertahanan mengatakan, berdasarkan pembacaannya terhadap tulisan internal militer Beijing. Pembunuhan itu dapat membuka jalan bagi Beijing untuk memenangkan invasi habis-habisan melawan Taiwan, kata pakar AS.

Ian Easton, seorang peneliti di Project 2049 Institute yang baru-baru ini menulis sebuah buku yang membahas strategi Tiongkok untuk menyerang Taiwan, mengatakan bahwa para pembuat rencana militer Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah diinstruksikan sejak akhir 2012 untuk bersiap merebut kembali Taiwan dengan kekuatan “cepat atau lambat.”

Meskipun Taiwan mempertahankan militer yang kuat yang akan melakukan perlawanan besar terhadap serangan apapun, Easton mengatakan bahwa hasil pembacaannya terhadap tulisan-tulisan internal PLA mengungkapkan bahwa Beijing memiliki beberapa kartu untuk dimainkan yang dapat secara dramatis membahayakan pertahanan Taiwan, salah satunya adalah untuk membunuh kepemimpinan Taiwan pada awal pertempuran militer.

“Faktor yang paling penting adalah kepemimpinan Taiwan yang terpilih secara demokratis tersebut,” kata Easton pada konferensi Taiwan-Amerika pada 2 Juli di West Chester, Pennsylvania. “Militer Tiongkok memiliki rencana untuk mengeluarkan presiden Taiwan dalam operasi ‘pemenggalan’, atau pembunuhan untuk menyingkirkan pemimpinnya, meskipun mereka tidak mengatakannya seperti itu.”

Ian juga mengatakan bahwa ia menemukan banyak referensi dalam tulisan-tulisan internal PLA yang membahas bagaimana “menglenyapkan” orang-orang di Taiwan yang menentang aturan rezim Tiongkok. Tujuan Beijing adalah untuk mengubah Taiwan menjadi Xinjiang atau Tibet berikutnya, di mana kekuasaan militer menundukkan penduduk lokal, tanpa oposisi atau kemiripan dari sistem politik yang berbeda yang diizinkan, kata Easton.

Berbeda dengan kediktatoran satu partai rezim Tiongkok tersebut, Taiwan telah mempertahankan demokrasi yang dinamis selama beberapa dekade. Beberapa orang Taiwan ingin bersatu dengan Tiongkok, dan satu-satunya opsi yang layak bagi Beijing untuk menggabungkan Taiwan adalah melalui kekuatan, kata Easton. (ran)

ErabaruNews

Donald Trump Terima Kunjungan Kenegaraan PM Belanda

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte di istana Gedung Putih pada 2 Juli 2018 sore, waktu setempat. Setelah konferensi pers singkat, Trump dan Rutte mengadakan pembicaraan tertutup sekitar tiga puluh menit di dalam Gedung Oval.

Pembicaraan kedua negara membahas isu terkait upaya meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi bilateral. Mereka juga membahas tujuan bersama mengenai pertahanan dan keamanan umum di lingkungan NATO dan dunia.

Pada konferensi pers sebelum pembicaraan tertutup, Mark Rutte mengaku berharap kedua negara dapat memanfaatkan peluang yang terbuka untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi. Dia juga menyinggung soal cukup banyak orang Amerika yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan industri dari Belanda.

“Tujuan kami adalah membuat angka-angka ini menjadi lebih besar dan lebih membawa kesuksesan di masa mendatang,” ujar Rutte.

Sementara itu, Donald Trump mengatakan bahwa Belanda adalah sebuah negara kerajaan. Hubungan persahatan antara Amerika Serikat dengan Belanda belum pernah sebaik saat ini.

“Kami sudah mendekati pencapaian beberapa kesepakatan dalam transaksi perdagangan yang sangat baik. Perjanjian kerjasama dalam perdagangan yang adil. Adil bagi warga pembayar pajak kami, sekaligus juga adil buat para pekerja, dan petani kami. Banyak hal sedang dan akan terjadi,” kata Trump pada konperensi pers.

Namun, Presiden Trump mengulangi kritiknya terhadap Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia pada kesempatan itu. Dia menunjukkan bahwa organisasi-organisasi tersebut telah memperlakukan AS secara sangat tidak adil.

“Perlakuan WTO terhadap AS sangat buruk, saya berharap mereka bersedia mengubah cara, mereka selama ini yang telah memperlakukan AS dengan sangat buruk. Kami merasa dirugikan, dan oleh karena itu kami sekarang tidak merencanakan apa pun. Tetapi jika mereka tidak memperbaiki situasi, maka kami akan mengambil langkah yang diperlukan,” demikian kata Trump.

Trump juga menambahkan bahwa pembahasan bersama Uni Eropa masih akan terus berlangsung. “Tapi, jika kami benar-benar mampu menyelesaikan masalah ini, (hasilnya) akan positip, jika kami gagal, (hasilnya) juga akan positif,” katanya.

“Coba pikir tentang mobil-mobil yang dikirim ke Amerika Serikat. Oleh sebab itu akan menjadi positif.”

Uni Eropa sebelumnya pernah memperingatkan Trump agar tidak menaikkan tarif impor kendaraan. Mereka menyebut bahwa itu akan membawa efek pembalasan yang melibatkan sekitar 300 miliar dolar AS komoditas asal Amerika Serikat.

Presiden Trump dan Perdana Menteri Mark Rutte pekan depan dijadwalkan akan menghadiri KTT NATO di kota Brussel, Belgia. (Yi Ping/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

Bea Cukai AS Membongkar Penyelundupan Fentanil Senilai USD.1.7 Juta Asal Tiongkok

oleh Xia Yu

Pemerintah federal AS menyita sejumlah besar fentanil senilai USD. 1,7 juta yang dikirim dari Tiongkok ke pelabuhan Philadelphia. Tiongkok adalah eksportir fentanil terbesar di dunia.

Setelah inspeksi rutin di pelabuhan Philadelphia, personel Bea Cukai dan Perbatasan AS (U.S. Customs and Border Protection. CBP) menyita 110 pon opioid yang sangat mematikan.

Seekor anjing polisi K9 yang mengkhususkan diri dalam pengujian narkoba memberikan peringatan para petugas bea cukai bahwa dalam tong besi oksida yang dikirim dari Tiongkok itu terdapat barang terlarang.

Awalnya petugas hanya menemukan 50 buah kemasan plastik yang dalamnya berisi ‘tepung’ berwarna putih, dan kemudian menentukan bahwa zat itu adalah fentanil. Harga fentanil di jalanan adalah USD. 34.000 per kilogram. Jadi seluruh fentanil yang ditemukan itu diperkirakan bernilai USD. 1,7 juta.

Menurut CBP, fentanil yang termasuk jenis opioid sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Penyelundupan dalam jumlah besar menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional. “Petugas CBP akan terus bekerja keras untuk melindungi komunitas kami dengan memerangi arus obat-obatan ilegal, mencegah opioid sintetis masuk ke Amerika Serikat.”

Jumlah warga AS dan Kanada yang meninggal karena fentanil bertambah

Fentanil sangat beracun dan hanya membutuhkan sekitar 4 butir fentanil seukuran garam untuk membunuh seorang dewasa.

Awalnya petugas hanya menemukan 50 buah kemasan plastik yang dalamnya berisi ‘tepung’ berwarna putih, dan kemudian menentukan bahwa zat itu adalah fentanil. (CBP)

Di AS, sekitar 115 orang warga meninggal karena over dosis obat-obatan terlarang. Tahun 2016 jumlah warga yang meninggal karena kasus obat ini mencapai 42.000 orang. Dan tahun 2017 diperkirakan makin serius. Krisis narkoba telah menjadi pembunuh yang lebih besar daripada penyakit AIDS.

Pemerintah federal Kanada dalam pesannya pada 17 Juni menyatakan bahwa sekitar 4.000 orang di Kanada meninggal karena overdosis opioid. Dan jelas bahwa fentanil adalah pembunuh utamanya. Data resmi pemerintah menunjukkan bahwa sekitar 4.000 orang (72 %) meninggal dunia itu disebabkan oleh fentanil atau obat-obatan yang mirip dengannya. Pada tahun 2016, rasio ini adalah 55 %.

Tiongkok adalah produsen fentanil terbesar di dunia

CBP menyatakan bahwa fentanil yang mereka sita menunjukkan tren naik dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2016 CBP mulai melakukan pelacakan dan penangkapan terhadap fentanil di seluruh AS berhasil menyita 440 pound tahun tersebut. Angka itu meningkat menjadi 951 pound pada tahun 2017. Dan hingga bulan April 2018 saja angkanya sudah mencapai 984 pound.

Pada 22 Juni, House of Representative dengan suara 396 berbanding 14 telah menyetujui diundangkannya larangan bagi warga untuk menggunakan obat-obatan opioid; di antaranya termasuk 50 butir peraturan untuk memperluasan fasilitas rehabilitasi, mencegah fentanil masuk ke AS dan membasmi peredarannya.

Media AS ‘Baltimore Sun’ memberitakan bahwa Tiongkok adalah produsen fentanil terbesar di dunia. Obat terlarang tersebut diangkut dengan pesawat atau kapal ke Meksiko setiap hari, dan dari Meksiko kemudian barang ini di selundupkan ke Amerika Serikat oleh pengedar narkoba juga pengemudi truk yang memang sering mondar-mandir trayek Meksiko.

Media ‘New York Times’ berbahasa Mandarin  pada 10 Nopember melaporkan bahwa meskipun telah ada undang-undang yang melarang, tetapi membeli fentanil dari Tiongkok cukup mudah. Hanya dengan melunasi pembayaran dan memberikan alamat penerima. Situs Tiongkok yang menawarkan fentanil cukup marak, dapat melayani pembeli dari seluruh dunia.

Situs web ‘weiku.com’ yang bermarkas di kota Hangzhou, Tiongkok memiliki hampir seratus  perusahaan yang menjual fentanyl, opioid sintetis yang kuat. Di situs web yang berbasis di Beijing, ‘Mfrbee.com’ pedagang menjual fentanil ‘nugget ayam’, ‘kaos bola basket’ jenis obat buat penenang gajah ini 10.000 kali lebih kuat daripada morfin. Dan Shanghai Kaiwodun Biochemical menyatakan bahwa pihaknya memasok fentanil untuk obat U-47700 dengan harga USD. 1.450 per pound.

UU DPR Amerika Serikat mengharuskan perusahaan jasa pengiriman barang dan surat untuk secara elektronik mengenkod semua paket dan surat dari luar negeri sebelum tahun 2021, sehingga bea cukai dapat secara mudah untuk menelusuri  sumbernya, terutama pengiriman dari Tiongkok. (Sin/asr)

Lopez Obrador Menangkan Pemilihan Presiden Meksiko

0

EpochTimesId – Andres Manuel Lopez Obrador berhasil memenangkan pemilihan presiden Neksiko, yang digelar Minggu (1/7/2018). Mantan walikota Meksiko itu menang dengan margin terlebar dalam pemilihan presiden sejak 1980-an, berdasar hitung-cepat resmi.

Hasil survei menunjukkan politisi berusia 64 tahun itu merebut lebih dari 50 persen suara pemilih.

Lopez semasa kampanye berjanji memberantas korupsi dan menundukkan kartel narkoba dengan pendekatan lunak. Lopez Obrador akan membawa harapan tinggi untuk mengurangi kesenjangan sosial. Sementara itu, para investor masih khawatir dengan hasil pemilu.

Pemerintahannya kini diprediksi akan lebih ketat terhadap investasi asing dan kurang akomodatif terhadap Amerika Serikat.

Investor mengamati dengan seksama untuk melihat apakah partai pengusung Lopez, MORENA, juga akan menjadi mayoritas di Kongres. Suara mayoritas akan memberinya lebih banyak kebebasan untuk mengubah kebijakan ekonomi.

Lopez berasal dari wilayah miskin Meksiko di mana eksploitasi minyak dimulai. Dia menegaskan kembali janji untuk meninjau kontrak yang diduga penuh KKN, yang dikeluarkan oleh partai penguasa sebelumnya untuk perusahaan energi swasta.

Para pesaing Lopez, Ricardo Anaya, mengakui kekalahan dalam beberapa menit setelah pemungutan suara. Mereka adalah mantan ketua Partai Aksi Nasional (PAN) tengah-kanan, dan kandidat Partai Revolusioner Institusional (PRI) Jose Antonio Meade.

Puluhan ribu orang memadati alun-alun kota Zocalo di Mexico City, dimana Lopez Obrador berbicara pada tengah malam usai pemilihan. Dia ditemani oleh istri dan anak-anaknya.

“Proyek baru bangsa akan berusaha untuk mencari demokrasi yang otentik,” kata Lopez, dalam pidatonya.

Dia langsung menjanjikan independensi bank sentral dan kehati-hatian ekonomi, serta menghormati kebebasan individu, dalam pidato kemenangan itu.

“Saya ingin dikenal dalam sejarah sebagai presiden Meksiko yang baik,” katanya.

Lopez Obrador berasal dari kampung kecil di Tepetitan, di negara bagian selatan Tabasco. Di daerah itu, warga berkumpul di alun-alun desa, musik meraung, dan anak-anak mengendarai sepeda dengan kaleng terikat sehingga menimbulkan suara meriah. Selain tiu, pengendara juga membunyikan klakson mereka dengan gembira.

Josefa del Carmen Paz Reyes, seorang pengacara berusia 68 tahun, menyambut kemenangan teman masa kecilnya.

“Saya adalah orang yang lebih tua, dan saya merasa sangat bahagia saya bisa menari,” kata Paz Reyes.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya, semua yang terjadi di Tabasco, di Meksiko. Kami menunggu perubahan ini dan sekarang kami memilikinya.”

Bekerja dengan Amerika Serikat
Dalam posting di Twitter, Presiden AS Donald Trump memberi selamat kepada Lopez Obrador atas kemenangannya.

“Saya sangat ingin bekerja dengannya. Ada banyak yang harus dilakukan yang akan menguntungkan Amerika Serikat dan Meksiko!” Trump berkicau di Twitter.

Kontak tingkat tinggi pertama antara Lopez Obrador dan Gedung Putih kemungkinan akan segera dilakukan melalui panggilan telepon. Walau bertepatan dengan waktu pemilu, Trump mengancam akan menaikkan pajak impor mobil dari Meksiko, jika ada ketegangan dengan pemerintah baru.

Amerika Serikat, sedang berselisih dengan Meksiko dan Kanada mengenai renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Amerika sedang memulai penyelidikan guna memastikan apakah akan memasang tarif pada mobil impor dari dua negara yang mengapirnya di daratan Amerika. Hasil penyelidikan akan diumumkan dalam beberapa bulan.

Bagaimana Lopez Obrador menangani hubungan dengan Trump juga akan menjadi isu utama sebelum dan setelah resmi menjabat sebagai Presiden pada 1 Desember 2018 mendatang. Trump sangat sering menyerang dan menyalahkan Meksiko terkait pengamanan perbatasan AS-Meksiko.

Jalan Panjang menuju Kemenangan
Lopez Obrador pertama kali menyita perhatian ketika menjabat sebagai walikota Mexico City. Dia meninggalkan jabatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2006. Setelah kalah telak dalam pilpres, dia menuding adanya kecurangan dan menggalang protes jalanan. Banyak pihak menduga, Lopez akan mengakhiri karier politiknya.

Namun, dengan kepercayaan diri dan modal keras kepala, dia memulai kembali perjalanan panjangnya. Tanpa kenal lelah, dia mengunjungi desa-desa dan kota-kota terpencil yang diabaikan oleh politisi arus utama selama beberapa dekade.

Kemenangannya merupakan tamparan keras terhadap PRI, yang telah memerintah Meksiko selama 77 tahun dalam 89 tahun terakhir. Saingan konservatif penguasa, PAN, yang mengakhiri pemerintahan satu partai di Meksiko juga terpukul. PAN mengalahkan PRI pada tahun 2000, tetapi kemudian kehilangan kekuasaan 12 tahun kemudian.

Lopez Obrador telah menempatkan dirinya sebagai pemimpin paling kiri di Meksiko sejak Lazaro Cardenas yang berkuasa pada 1934. Cardenas dikenal karena mendistribusikan tanah kepada para petani dan menasionalisasi industri asing, termasuk perusahaan minyak.

Seperti Cardenas, Lopez Obrador berencana membantu petani miskin. Namun, dia menekankan tidak akan mengambil alih kepemilikan pribadi.

Sejak mantan Presiden Felipe Calderon dari PAN mengirim tentara untuk memerangi kartel pada 2007, sekitar 230.000 orang dilaporkan tewas. Lopez Obrador mengatakan dia akan mencoba pendekatan baru untuk mengakhiri pertumpahan darah, termasuk amnesti yang didefinisikan secara tidak jelas bagi sebagian orang yang bekerja untuk geng narkoba. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Warga Hong Kong Protes Peraturan Beijing Pada Perayaan 21 Tahun Kembalinya ke Tiongkok

0

Di Hong Kong, puluhan ribu aktivis pro-demokrasi dan mereka yang tidak puas dengan pemerintahan Beijing turun ke jalan pada 1 Juli untuk menyuarakan perlawanan mereka.

Para pengunjuk rasa, yang diperkirakan oleh penyelenggara berjumlah sekitar 50.000, menyerukan untuk “mengakhiri peraturan satu partai dan melawan kejatuhan Hong Kong.” Sentimen anti-Beijing dari massa tersebut dianggap paling kuat dalam beberapa tahun terakhir, sebuah pemandangan yang mencolok sangat berbeda dengan nada perayaan para pejabat Hong Kong yang bersidang untuk memperingati 21 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Tiongkok pada tahun 1997.

Polisi Hong Kong memberikan angka yang jauh lebih rendah untuk aksi tersebut, sekitar 9.800.

Pawai 1 Juli telah menjadi kegiatan tahunan sejak 2003, ketika kerumunan besar 500.000 memprotes upaya Beijing untuk memasukkan klausul “anti-subversi” dalam Undang-undang Dasar Hong Kong, atau konstitusi, yang diyakini banyak orang akan mengarah pada penindasan kebebasan sipil.

Front Hak Asasi Manusia Sipil, sebuah organisasi Hong Kong yang pro-demokrasi, telah menjadi pengelola pawai sejak 2013.

Legislator Au Nok-hin, yang juga wakil ketua Front Hak Asasi Manusia Sipil, mengatakan bahwa pawai tersebut menyerukan untuk mengakhiri “kediktatoran satu partai” sambil menegakkan prinsip “satu negara, dua sistem,” kerangka kerja pemerintahan yang disepakati oleh Inggris dan Tiongkok yang akan memungkinkan kota tersebut dijalankan secara otonom. Namun, semakin banyak orang Hong Kong melihat pengaruh perambahan dari Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Anson Chan, mantan kepala sekretaris untuk pemerintah kolonial Inggris dan pemerintah Hong Kong setelah pengalihan kedaulatan ke Tiongkok, termasuk di antara mereka yang berpartisipasi dalam pawai 1 Juli tersebut.

“Dengan situasi saat ini di [Hong Kong], saya yakin banyak orang khawatir tentang masa depan kawasan ini. Jadi ada kebutuhan khusus bagi orang-orang untuk mengekspresikan pandangan mereka pada 1 Juli,” kata Chan dalam wawancara dengan The Epoch Times.

Chan menambahkan, “Saya pribadi berharap bahwa kepala eksekutif [kepala pemerintah Hong Kong] akan benar-benar menerapkan ‘satu negara, dua sistem … untuk mengamankan kebebasan dasar kami, semangat aturan hukum, dan cara hidup kami.”

protes aktivis hong kong
Praktisi Falun Gong memegang spanduk kuning raksasa yang menyerukan pemulihan budaya Tiongkok tradisional di Tiongkok di Hong Kong pada tanggal 1 Juli 2018. (Song Bilong / The Epoch Times)

Ikut serta dalam pawai adalah ratusan pengikut Falun Gong. Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual kuno dengan latihan meditasi dan ajaran moral sejati-baik-sabar.

Para praktisi dari Hong Kong dan negara-negara Asia di dekatnya bergabung dalam protes tersebut untuk menyerukan rejim Tiongkok mengakhiri penganiayaan terhadap para praktisi di daratan Tiongkok, yang telah dilecehkan secara sistematis, ditangkap, ditahan, dan disiksa sejak 20 Juli 1999. Mantan Ketua Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin telah memerintahkan kampanye untuk menghapuskan latihan tersebut karena semakin populer, dengan perkiraan resmi sekitar 100 juta.

Ribuan praktisi dikonfirmasi telah meninggal saat di bawah penganiayaan, meskipun jumlah yang sebenarnya mungkin lebih tinggi karena sulitnya mendapatkan informasi sensitif dari Tiongkok, menurut Pusat Informasi Falun Dafa.

Seorang turis Tiongkok daratan bernama Yi, dari Provinsi Jiangsu, menyuarakan dukungannya untuk praktisi Falun Gong. “Jiang Zemin telah melakukan kejahatan besar. Dan dia harus dihukum,” kata Yi. (ran)

pawai hong kong
Praktisi Falun Gong memegang spanduk biru raksasa dengan kata-kata “Falun Dafa Baik” dalam sebuah parade di Hong Kong pada tanggal 1 Juli 2018. (The Epoch Times)

ErabaruNews

Serangan Teroris di Afghanistan Timur, 20 Orang Tewas

Epochtimes.id- Sebuah ledakan menghantam pusat kota Afghanistan timur Jalalabad pada Minggu (01/07/2018). Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk beberapa anggota minoritas kecil, Sikh.

Ledakan terjadi beberapa jam setelah Presiden Ashraf Ghani membuka sebuah rumah sakit di Jalalabad. Ledakan menyebabkan kerusakan toko-toko dan bangunan di sekitar alun-alun Mukhaberat di kota itu seperti dituturkan juru bicara gubernur, Attaullah Khogyani.

Seorang politisi yang mewakili komunitas minoritas Sikh terbunuh dalam ledakan itu.

Para pejabat mengatakan Awtar Singh Khalsa, yang telah merencanakan untuk ikut dalam pemilihan parlemen bulan Oktober telah meninggal dunia.

Ghulam Sanayi Stanekzai, kepala polisi Nangarhar mengatakan ledakan itu disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri yang menargetkan kendaraan yang membawa anggota minoritas Sikh yang melakukan perjalanan untuk bertemu dengan presiden.

Afghanistan adalah negara yang sangat Muslim tetapi sejumlah kecil umat Hindu dan Sikh tetap tinggal di negara tersebut.

Satu kursi di parlemen Afghanistan disediakan untuk anggota komunitas Sikh dan Hindu di negara itu.

Tetapi semakin banyak orang Sikh dan Hindu pindah ke India, tanah air spiritual mereka, karena penganiayaan.

Pejabat di Kedutaan Besar India di Kabul mengkonfirmasi kematian sepuluh anggota Sikh dan mengutuk “serangan teroris” di Jalalabad.

“Serangan itu menggarisbawahi perlunya perjuangan global bersatu melawan terorisme internasional tanpa diskriminasi dan akuntabilitas mereka yang mendukung teroris dengan cara apa pun,” kata Kedutaan Besar India di Twitter.

Inaamullah Miakhel, juru bicara departemen kesehatan provinsi Nangarhar, mengatakan 20 orang terluka.

Para pejabat mengatakan jumlah korban jiwa mungkin lebih tinggi karena sebagian besar kota tidak diblokir saat kunjungan Ghani. Dia tidak ada di daerah ketika ledakan terjadi.

Tidak ada klaim tanggung jawab segera atas ledakan itu, yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap Jalalabad, ibukota provinsi Nangarhar.

Serangan itu menggarisbawahi situasi keamanan yang rapuh di Afghanistan setelah gencatan senjata singkat antara pasukan pemerintah dan Taliban pada bulan lalu.

Gencatan senjata tiga hari itu tidak termasuk Daesh atau Islamic State, yang melawan pasukan pemerintah dan Taliban. (asr)

Erupsi Gunung Agung, Zona Perkiraan Bahaya Dalam Radius 4 KM

Epochtimes.id- Telah terjadi erupsi G. Agung, Bali, Senin (02/07/2018) pukul 06:19 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi ± 3 menit 47 detik,” demikian laporan PVMBG di situs resminya vsi.esdm.go.id.

Erupsi susulan terjadi pada pukul 06:41 WITA dan 06:55 WITA dengan tinggi kolom abu masing-masing teramati setinggi ± 1.000 m di atas puncak (± 4.142 m di atas permukaan laut) dan ± 700 m di atas puncak (± 3.842 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Kedua erupsi susulan ini terekam di seismogram masing-masing dengan amplitudo maksimum 18 mm dan 20 mm, durasi ± 2 menit 11 detik dan ± 2 menit 38 detik.

Saat ini G. Agung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:

(1)Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawa Puncak G. Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.
(2)Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. (asr)

Amerika Jadi Target Operasi Kekacauan dan Subversi Ideologis

0

Oleh Joshua Philipp

Beberapa operasi yang diluncurkan oleh Rusia selama pemilu 2016 sekarang telah terungkap. Meskipun tidak ada bukti bahwa Rusia telah mempengaruhi hasil akhir pemilihan tersebut, namun target dan sifat operasinya terkait dengan beberapa bentuk subversi ideologis yang lebih dalam yang sedang dimainkan di Amerika Serikat.

Pemerintah Rusia mendorong kelompok-kelompok di Amerika Serikat di keduanya “sayap kiri radikal” dan “sayap kanan ekstrim,” dengan tujuan yang lebih dalam menggerakkan ide atau tindakan yang cenderung menyebabkan perpecahan melalui masyarakat Amerika dan memperluas persepsi rasisme dan konflik.

Namun Rusia hanyalah salah satu dari banyak pemain di bidang ini. Beberapa kelompok lain, termasuk kepentingan khusus, aktivis politik, dan bahkan outlet-outlet berita utama, telah memberi mesin persepsi palsu yang menciptakan gambaran kekacauan dan ketidakstabilan konstan di dalam masyarakat.

Tujuan dari kekacauan tersebut adalah untuk meruntuhkan masyarakat, menghancurkan harmoni sosial, dan membuat orang saling menyerang. Dari keadaan kacau, kebijakan-kebijakan baru dapat diciptakan, kekuasaan dapat berpindah tangan, dan berbagai kelompok dengan agenda ekstrim dapat menggunakan alat-alat ini untuk memajukan ambisi mereka.

Untuk memahami konsep ini, saya telah melanjutkan diskusi saya dengan James Scott yang dimulai pada 26 Juni tentang sifat dari operasi-operasi pengaruh dan perang psikologis. Scott adalah ahli keamanan siber dan informasi peperangan yang telah menyarankan kongres dan komunitas intelijen tentang topik ini dan membantu membangun Institut Teknologi Infrastruktur Kritis untuk Pusat Studi Operasi-operasi Pengaruh Siber.

Scott mengatakan bahwa untuk operasi-operasi yang saat ini dijalankan di Amerika Serikat, “kekacauan adalah operasi tersebut.”

Operasi-operasi pengaruh Rusia yang telah terungkap hanyalah kelanjutan dari program-program serupa kembali ke era Soviet Rusia, ketika Uni Soviet mencoba menyebarkan “revolusi komunis.”

Selama Perang Dingin dan kebuntuan nuklir, Soviet memahami bahwa perang secara langsung tidak layak, dan karena itu mereka beralih ke subversi ideologis, taktik yang dimaksudkan untuk mendemoralisasi (meruntuhkan moral) masyarakat dan menuntunnya ke ketidakstabilan, lalu membuka konflik, kemudian “normalisasi” (menganggap normal) untuk invasi atau perang sipil.

Menurut Scott, ini adalah “maskirovka Rusia,” penipuan militer untuk membingungkan intelijen Barat, dan dalam bentuknya saat ini, taktik-taktik yang digunakan oleh Rusia dan kelompok lain tersebut telah melampaui apa yang ada pada zaman Uni Soviet.

“Mereka telah belajar banyak dari kita sejauh seperti komponen revolusi warna untuk kudeta,” kata Scott. “Kita memiliki masalah di sini tentang Rusia yang mencoba melakukan ini, [dan] Tiongkok [dan] Ikhwanul Muslimin, sebagai bagian dari kekhalifahan siber mereka, dan kemudian kita memiliki ancaman orang dalam yang dengki dalam bentuk kelompok minat khusus yang memiliki minat dalam mengaduk kekacauan.”

Model “revolusi warna” terkait dengan taktik miliarder dan pemodal Demokrat George Soros. Model ini menggunakan strategi “di atas” dan strategi “di bawah”. Untuk bagian “di bawah”, dukungan keuangan diberikan kepada organisasi radikal untuk memprotes dan mengadvokasi perubahan, dan untuk bagian “di atas”, para politisi yang terkait dengan penggunaan sistem yang memproduksi perbedaan pendapat untuk mengusulkan kebijakan-kebijakan baru.

“[Berbicara] tentang revolusi warna, jika Anda mencari warna ungu dan Anda lihat siapa yang memakainya, apa yang disiarkan, apa tempat kejadiannya, Anda akan melihat bahwa memang ada upaya revolusi ungu di negara ini,” Kata Scott.

Ini juga memakai taktik-taktik dari “front persatuan” komunis, yang dirancang untuk menyatukan gerakan-gerakan advokasi, organisasi-organisasi mahasiswa, perusahaan-perusahaan baris depan, dan para politisi yang dikendalikan di bawah satu spanduk. Seringkali, hanya para pemimpin organisasi yang perlu menyadari strategi yang lebih luas, sementara yang lain adalah apa yang digambarkan Lenin sebagai “para idiot yang berguna” yang tanpa sadar membantu dalam tujuan-tujuan yang lebih besar.

Tentu saja, masalah-masalah saat ini di masyarakat tidak dapat dilihat oleh persepsi konvensional tentang “sayap kanan” dan “sayap kiri,” atau Demokrat dan Republik. Di sisi lain dihasilkan dengan inflasi dan ekonomi-ekonomi utang, subversi asing, dan taktik-taktik propaganda Edward Bernays untuk memberi makan apa yang digambarkan Scott sebagai “fetishisme (pemuasan nafsu) konsumen.”

Di atas semua ini, Scott mencatat bahwa di era digital, “kita memiliki masalah sekarang dengan kapitalis-kapitalis pengawasan dalam pencarian terkoordinasi untuk menjebak.” Perusahaan-perusahaan online yang dapat mengumpulkan informasi apa yang kita tunjukkan dan mengumpulkan data atas aktivitas-aktivitas online kita telah mulai terlibat dalam berbagai bentuk propaganda dan penyensoran, membentuk apa yang disebut Scott sebagai “sebuah badan sensor negara kolektif.”

Banyak dari gerakan ini bekerja secara mandiri tetapi juga belajar dari metode dan taktik masing-masing. Banyak aktivis dan “para pengorganisasi komunitas” menerapkan metode mereka dari buku “Rules for Radicals” oleh Saul Alinsky, yang juga mencerminkan taktik-taktik subversi dan penipuan dari sistem-sistem komunis.

Yang lainnya memakai taktik-taktik Marxis budaya dari Sekolah Frankfurt, yang memperkenalkan konsep subversif seperti “teori kritis” yang mengubah sejarah melalui lensa Marxisme, dan itu telah menjadi dasar dari banyak gerakan-gerakan sosial radikal.

Beberapa taktik juga dioperasikan pada tingkat negara. Rusia adalah salah satu yang lebih dikenal melakukan ini, tetapi Iran dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) juga sangat aktif dalam hal ini.

Tentara Pembebasan Rakyat PKT, misalnya, memiliki doktrin “Tiga Peperangan”, berdasarkan strategi perang psikologis (untuk mengubah bagaimana informasi dipersepsikan agar dapat diterima secara sadar), perang media (untuk mengontrol narasi media), dan perang hukum (untuk memanipulasi sistem-sistem hukum internasional). Dua kolonel Tiongkok menerbitkan buku “Unstricted Warfare,” yang menguraikan sistem perang tanpa moral, dan yang menggunakan banyak taktik non militer, termasuk “perang budaya,” “perang narkoba,” “perang bantuan ekonomi,” dan lain-lain.

Menurut Scott, salah satu taktik propaganda yang lebih dalam adalah penggunaan “memetika.” Konsep memetika melihat bagaimana ide diperkenalkan ke dalam masyarakat, bagaimana ide-ide itu berkembang dari waktu ke waktu, dan bagaimana mereka akhirnya memengaruhi budaya. Berbagai kelompok mencari untuk menggunakan memetika sebagai senjata.

“Apapun yang punya arti penting juga dapat digunakan sebagai senjata,” kata Scott. “’Meme’ adalah tahap embrio informasi. Ini adalah paket mikro dari informasi yang didistribusikan, dan ini adalah senjata. Ini adalah bahan ampuh dalam operasi-operasi pengaruh, perang informasi, perang psikologis digital. Kita melihat banyak potensi di dalam bidang ini.”

Scott mengatakan bahwa dalam karyanya sendiri di Pusat Studi Operasi Pengaruh Cyber, “kita mengajarkan Komunitas Intelijen bagaimana menggunakannya untuk menyebarkan demokrasi, bagaimana menggunakannya untuk mendapatkan pengaruh di luar negeri tanpa harus mengangkat senjata.”

Mengingat bagaimana segala sesuatu sedang berkembang, dan gambaran yang lebih besar dari keadaan dunia saat ini, dia berkata, “Saya pikir sebuah pikiran adalah medan perang baru.” (ran)

ErabaruNews

Badan Intelijen Jerman Akui Pekerjakan Putri Mantan Pemimpin Nazi

0

EpochTimesId – Badan Intelijen Jerman (BND) mengakui mempekerjakan putri dari Tokoh Nazi, Heinrich Himmler pada 1960-an. Pengakuan itu disampaikan pada Jumat (29/6/2018) akhir pekan lalu.

Walau direkrut BND, Gudrun Burwitz, tidak pernah meninggalkan ayahnya dan ajaran Nazi. Dia tetap aktif dalam kegiatan ekstremisme kanan. Pengungkapan bahwa putri Himmler, Gudrun Burwitz, bekerja untuk agen mata-mata BND, dikonfirmasi oleh BND setelah sempat diberitakan oleh koran Bild.

Himmler adalah mantan komandan SS. Dia merupakan salah satu tokoh kuat Nazi dan arsitek utama pembunuhan terhadap enam juta orang Yahudi dalam Holocaust. Dia bunuh diri di tahanan Inggris pada 1945. Putrinya, Burwitz, meninggal bulan lalu di Munich, pada usia 88 tahun.

“BND menegaskan bahwa Ms. Burwitz adalah anggota BND selama beberapa tahun hingga 1963 dengan nama samaran,” kata Bodo Hechelhammer, kepala departemen sejarah BND.

“Waktu keberangkatannya bertepatan dengan permulaan perubahan dalam pemahaman dan penanganan karyawan yang terlibat dengan Nazi,” kata Hechelhammer.

Badan intelijen Jerman mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir karena gagal membasmi ekstremis sayap kanan di era pasca-perang. Para sejarawan kritis mengatakan mantan simpatisan Nazi dan simpatisan kanan yang bekerja di dalam badan keamanan Jerman Barat saat itu, mungkin telah melindungi anggota yang lain.

Pada saat Burwitz bekerja untuk BND, lembaga itu dipimpin oleh Reinhard Gehlen, mantan komandan intelijen militer Nazi. Gehlen memimpin agen mata-mata Jerman Barat sampai 1968.

Hechelhammer mengatakan bahwa karena Burwitz sudah meninggal dunia, maka BND dapat membuat pengecualian terhadap kebijakannya. Kebijakan yang dikecualikan adalah BND tidak dapat mengomentari karyawan aktif atau mantan karyawan. Pengungkapan fakta itu adalah bagian dari proses pengkajian ulang sejarah secara kritis.

Perjuangan untuk mengadili orang-orang dengan masa lalu yang dilecehkan Nazi telah menjadi tema abadi dari sejarah pasca perang Jerman. Seperti yang telah disarankan bahwa para pendukung sayap kanan mempertahankan posisi pengaruh dan kekuasaan di badan-badan keamanan.

Masalah ini muncul dalam beberapa tahun terakhir dalam sidang terhadap anggota kelompok sayap kanan, yang disebut National Socialist Underground. Mereka menewaskan delapan orang Turki, seorang Yunani dan seorang polisi wanita Jerman antara tahun 2000 dan 2007.

Persidangan itu dimulai pada 2013 dan dianggap sebagai salah satu yang paling signifikan di Jerman pasca-perang. Sidang mengungkap sikap rasis yang masih ada di dalam lembaga mata-mata domestik negara itu. Kondisi ini pun mendorong reformasi. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA