Yakin sebagian besar orang pernah mendengar cerita tentang banjir besar dalam Alkitab, dikatakan bahwa Tuhan menurunkan banjir besar untuk menghukum manusia di dunia.Dalam banjir ini, sebagian besar manusia dilenyapkan, hanya Nuh dan istrinya yang selamat berkat bahtera yang membawa mereka.
Gempa Bumi Hualien: Laporan dari Pusat Tanggap Bencana Taiwan
NTD- The Epoch Times
Administrasi Meteorologi Pusat Taiwan melaporkan bahwa sekitar pukul 7:58 pada 3 April, gempa berkekuatan magnitudo 7,2 melanda perairan timur Taiwan, dan gempa terkuat berkekuatan magnitudo 6 terjadi di perairan timur Taiwan. Hualien, dan kedalaman gempa 15,5 kilometer. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Perdana Menteri Chen Chien-jen pergi ke Pusat Bencana Pusat pada pukul 10.00 pagi dan NTDTV serta The Epoch Times menyiarkan siaran langsung.
Gempa bumi berkekuatan 7,2 terjadi di wilayah timur. Pusat Tanggap Bencana Pusat mengadakan Laporan Gempa Hualien pertama di pagi hari yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Taiwan Lin Yu-chang
Pertemuan antar kementerian akan melaporkan situasi bencana di wilayah timur. berbagai tempat. Presiden Tsai Ing-wen dan Presiden Eksekutif Yuan Chen Chien-jen juga akan mengunjungi Pusat Tanggap Bencana Gempa Bumi Hualien.
Berdasarkan informasi terkini Badan Meteorologi Pusat, gempa berkekuatan 7,2 terjadi di lepas pantai Hualien pukul 07.58 pagi tadi, kedalaman gempa 15,5 kilometer, pusat gempa terletak 25,0 kilometer tenggara Pemerintah Kabupaten Hualien ( terletak di perairan Taiwan timur). Intensitas gempa maksimum magnitudo 6 di Kabupaten Hualien. .
Central News Agency Taiwan melaporkan bahwa Tsai Ing-wen menulis di Facebook bahwa dia segera meminta tim administrasi untuk segera melakukan asesmen di berbagai tempat dan memberikan bantuan yang diperlukan. Dia juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak bencana. Selain itu, militer juga akan memberikan dukungan sebagai respons terhadap kebutuhan pemerintah daerah untuk menjamin keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat.
Tsai Ing-wen mengatakan bahwa Pusat Tanggap Bencana Pusat telah dibentuk, dan berbagai kementerian melaporkan situasi di berbagai tempat. Warga diminta memperhatikan informasi resmi yang dirilis setiap saat dan diharapkan memverifikasi dengan cermat setiap berita terkait gempa bumi.
Laporan Kedua Gempa Bumi Hualien dari Pusat Tanggap Bencana Pusat Taiwan
Tsai Ing-wen juga mengingatkan masyarakat bahwa beberapa kereta di rel kecepatan tinggi saat ini mengalami penundaan. Bagi warga yang sedang melakukan perjalanan, harap memperhatikan kondisi pengoperasian MRT dan Taiwan Railways di berbagai tempat. Selain itu, banyak terjadi gempa susulan. Masyarakat juga diminta tidak menggunakan lift sementara waktu dan lebih memperhatikan keselamatan.
Wakil Presiden Lai Ching-te meminta masyarakat untuk memperhatikan keselamatan, mewaspadai gempa susulan, sebisa mungkin menghindari penggunaan lift, dan ekstra hati-hati saat menggunakan lilin atau api terbuka lainnya untuk mencegah kebakaran.
Ia mengatakan, pemerintah telah mengaktifkan pusat tanggap darurat secepatnya dan meminta seluruh kementerian dan komisi untuk melaporkan bencana tersebut. Warga diminta tetap tenang dan memperhatikan informasi resmi, serta lebih berhati-hati dalam memverifikasi informasi yang belum terkonfirmasi. (Hui)
Pembicaraan Telepon Joe Biden – Xi Jinping : Beda Pendapat Terjadi pada Isu Taiwan dan Teknologi
oleh Zhang Ting
Presiden AS Joe Biden dan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping melakukan percakapan telepon selama kurang lebih 105 menit pada Selasa (2 April). Ini merupakan percakapan langsung antar kedua pemimpin sejak pertemuan mereka pada November tahun lalu. Biden dan Xi Jinping berbeda pendapat mengenai pembatasan ekspor teknologi canggih ke Tiongkok dan isu Taiwan.
Gedung Putih dalam pernyataannya menyebutkan bahwa kedua pemimpin melakukan diskusi yang jujur dan konstruktif mengenai berbagai masalah bilateral, regional dan global, termasuk bidang-bidang di mana kedua belah pihak dapat bekerja sama, juga membahas bidang-bidang di mana mereka berbeda pendapat.
Mengenai Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden “menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta supremasi hukum dan kebebasan navigasi di Laut Tiongkok Selatan” kepada Tiongkok selama pembicaraan lewat sambungan telepon.
Menurut ringkasan pembicaraan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok, disebutkan bahwa Xi Jinping menyatakan bahwa masalah Taiwan adalah garis merah pertama yang tidak boleh dilewati dalam hubungan Tiongkok – AS. Selain itu juga menekankan, Beijing tidak akan mentolerir “dukungan licik dari eksternal” yang menyindir dukungan AS untuk Taiwan.
Isu Taiwan selalu menjadi topik hangat dalam konflik antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. PKT telah berulang kali mengancam akan menyatukan Taiwan dan menyatakan bahwa PKT tidak akan melepaskan pilihan untuk menyatukan kembali Taiwan dengan kekerasan. Amerika Serikat juga berulang kali memperingatkan PKT bahwa mereka menentang penggunaan cara-cara koersif untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan perubahan status quo sepihak yang dilakukan PKT terhadap Selat Taiwan. Amerika Serikat juga meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan dengan tujuan untuk memperkuat pertahanan Taiwan. Langkah-langkah ini menimbulkan ketidakpuasan PKT. Pembicaraan mengenai masalah Taiwan antara Biden dengan Xi Jinping ini terjadi menjelang Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik dilantik sebagai presiden Taiwan bulan depan.
Permasalahan lain yang menjadi konflik antara kedua pemimpin itu adalah isu pemerintah AS membatasi ekspor teknologi canggih ke Tiongkok. Mengingat fakta bahwa Partai Komunis Tiongkok telah meningkatkan ancaman militernya terhadap Taiwan dan meningkatkan provokasi di kawasan Indo-Pasifik dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Amerika Serikat telah bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk membatasi ekspor chip canggih dan peralatan manufaktur chip ke Tiongkok. Tujuannya, guna mencegah Partai Komunis Tiongkok menggunakan teknologi canggih ini meningkatkan kekuatan militernya dan memperkuat pengawasannya terhadap rakyat Tiongkok.
Dalam panggilan telepon dengan Biden, Xi Jinping mengatakan : “Amerika Serikat mengambil tindakan untuk menekan ekonomi, perdagangan, dan teknologi Tiongkok tanpa henti-hentinya, dan daftar sanksi terhadap perusahaan Tiongkok semakin panjang. Ini bukan tindakan untuk ‘mengurangi risiko’, tetapi menciptakan risiko”.
Xi dalam tanggapannya mengatakan bahwa jika Amerika Serikat bersikeras menekan pengembangan teknologi tinggi Tiongkok, pihak Tiongkok tidak akan tinggal diam.
Selama pembicaraan telepon tersebut Presiden Biden menekankan perlunya Amerika Serikat menerapkan pembatasan teknologi dan menjelaskan kepada Xi bahwa Washington tidak akan menghentikan pendekatan ini.
Biden menegaskan : Amerika Serikat akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah teknologi canggih Amerika digunakan oleh (musuh) untuk melemahkan keamanan nasional kita tanpa terlalu membatasi perdagangan dan investasi.”
Berdasarkan pernyataan Gedung Putih, Joe Biden juga menyinggung praktik perdagangan tidak adil Tiongkok kepada Xi Jinping.
Gedung Putih dalam pernyataannya menyebutkan : Presiden Biden juga terus menyatakan keprihatinannya terhadap kebijakan perdagangan tidak adil dan praktik ekonomi non-pasar yang dilakukan Republik Rakyat Tiongkok yang merugikan pekerja dan keluarga Amerika Serikat.”
Biden juga menyatakan keprihatinannya mengenai “dukungan Tiongkok terhadap basis industri pertahanan Rusia dan dampaknya terhadap keamanan Eropa dan transatlantik”, selain itu juga menekankan komitmen abadi Amerika Serikat terhadap denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea.
Kedua pemimpin juga membahas isu Hongkong dan isu hak asasi manusia. Biden menyampaikan keprihatinannya mengenai hak asasi manusia di Tiongkok, termasuk Pasal 23 Undang-Undang Dasar Hongkong dan perlakuan Partai Komunis terhadap kelompok minoritas. Ia juga mengangkat penderitaan warga Amerika Serikat yang ditahan di Tiongkok atau dilarang meninggalkan negara tersebut.
Sebelum pembicaraan kedua pemimpin lewat sambungan telepon, seorang pejabat senior AS mengatakan, bahwa Biden akan menyatakan keprihatinannya mengenai perilaku Tiongkok yang mengganggu stabilitas di Laut Tiongkok Selatan, termasuk tindakan berbahaya yang dilakukan Penjaga Pantai Tiongkok terhadap kapal-kapal Filipina di dekat Second Thomas Shoal baru-baru ini.
Minggu depan, Biden akan mengadakan pertemuan puncak bersama dengan Presiden Filipina Marcos Jr. dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih. Masalah perilaku koersif Partai Komunis Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan akan menjadi agenda utama.
Menurut “Associated Press”, dalam pembicaraan lewat sambungan telepon itu Biden mendesak Xi Jinping berbuat lebih banyak untuk memenuhi komitmennya mengenai pengekangan terhadap aliran obat-obatan terlarang.
Dialog ini juga bertujuan untuk membuka saluran komunikasi tingkat tinggi antara kedua negara. Di mana Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan mengunjungi Tiongkok pada Kamis (4 April), dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga akan mengunjungi Tiongkok dalam beberapa minggu ke depan.
Biden mendesak interaksi yang berkelanjutan di semua tingkat pemerintahan sebagai kunci untuk mencegah persaingan AS – Tiongkok meningkat menjadi konflik langsung. (sin)
Pekerja Migran Lansia di Tiongkok Bertahan Hidup dengan Susah Payah, Pensiun Menjadi Kemewahan Bagi Mereka
oleh Xia Dunhou dan Liu Fang
Para pekerja migran lanjut usia di Tiongkok telah lama harus bertahan hidup melalui bekerja dengan upah rendah, dan menerima jaminan sosial yang sangat tidak memadai. Dalam situasi perekonomian Tiongkok yang sedang terpuruk dan lapangan kerja semakin sempit seperti saat ini, mereka harus terus bekerja dan tidak berani berpikir pensiun meskipun usia semakin larut.
Menurut statistik otoritas Tiongkok, pada 2022 tercatat ada sekitar 290 juta orang pekerja migran di Tiongkok, dan sekitar 86 juta orang diantaranya berusia di atas 50 tahun, atau setara dengan 29% dari total.
Karena tidak memiliki tabungan dan dana pensiun yang sangat sedikit, mereka harus terus bekerja dan menghasilkan uang agar dapat bertahan hidup.
Mr. Ding, seorang penduduk desa Shanxi mengungkapkan bahwa ada sekitar 600 orang warga di desanya yang berusia lebih dari 50 tahun. Mereka terpaksa meninggalkan desa untuk mencari nafkah sebagai pekerja migran. Kakak perempuannya yang berusia hampir 70 tahun pun kini masih bekerja sebagai pengasuh anak di kota.
Mr. Ding menuturkan, Mungkin jumlah pekerja migran berusia 50 tahun ke atas di desa ada lebih dari 600 orang. Gajinya tidak tinggi. Kakak perempuannya yang usianya hampir 70 tahun masih bekerja di luar desa. Dia menjadi pengasuh anak dengan upah (bulanan) kira-kira 1.000 hingga 2.000 yuan. Kedua saudara perempuan saya juga bekerja di luar desa. Uang pensiun yang ia peroleh cuma 100 yuan lebih per bulan. Bagaimana bisa buat hidup ?”
Seorang wanita bermarga Liu di desa Jiangxi mengatakan : “Untuk bertahan hidup, sepanjang tenaganya masih mampu, dia pasti akan bekerja demi mendapatkan uang terutama untuk membiayai pengobatannya. Lihatlah orang-orang lanjut usia, banyak dari mereka yang sakit. Jika ia tidak bekerja, maka tidak punya uang. Bagaimana bisa berobat ?”
Mrs. Dong, seorang penduduk desa di Provinsi Henan mengatakan kepada reporter NTD bahwa para lansia di desanya tidak punya uang untuk menghidupi diri mereka sendiri dan terpaksa melakukan pekerjaan apapun. Karena tidak punya uang, ada warga yang tidak bisa pergi berobat, jadi terpaksa mencari nafkah sambil menahan sakit.
“Tidak punya uang bagaimana pensiun ? Kerja apa saja yang didapatkan, ada yang menjadi pencuci piring mangkuk, ada yang bekerja membantu tukang sate menusukkan daging ke tusukannya, pokoknya apa saja pekerjaan yang diperoleh pada hari itu. Seorang ibu berusia 60-an tahun, mungkin 67 atau 68 tahun, setiap harinya masih memungut sampah yang bisa didaur ulang, selain juga mencari pekerjaan lain,” kata Mrs. Dong.
Penduduk desa mengatakan bahwa semakin sulit bagi pekerja migran yang berusia di atas 60 tahun untuk mendapatkan pekerjaan.
Mr. Ding mengatakan : “Anda pikir saja apa yang bisa dilakukan orang berusia 60 tahun. Orang yang membutuhkan tenaga kerja saja tidak bersedia merekrut. Proyek bangunan pun enggan memakai tenaga kerja yang lanjut usia. Jadi setelah berusia di atas 60 tahun, yang bersangkutan tidak mampu membayar premie asuransi”.
Mrs. Liu mengatakan, Di banyak pabrik sekarang tidak mau memakai tenaga kerja yang berusia 60 tahun. Jadi mereka hanya bisa mencari pekerjaan yang informal, yaitu pekerja bersifat sementara atau sejenisnya.
Generasi pertama pekerja migran di Tiongkok kini telah mencapai usia pensiun, namun mereka tidak dapat menikmati manfaat pensiun yang sama seperti pekerja perkotaan. Lu Ting, Kepala Ekonom Nomura Securities China, mengungkapkan bahwa dana pensiun bagi 170 juta orang lansia pedesaan di Tiongkok hanya RMB.100,- hingga RMB.300,- per orang per bulan. (sin)
Mata Horus = Mata Ilahi = Pengawasan AI, Mitologi Mesir Kuno, Melambangkan Teknologi Tinggi
“Persaingan Horus dan Seth” adalah sebuah cerita mitologi dari dinasti kedua puluh Mesir kuno yang ditemukan dalam sembilan belas halaman pertama dari Papirus Chester Beatty I. Cerita tersebut berkisah tentang pertarungan antara Horus dan Seth untuk menentukan siapa yang akan meneruskan Osiris sebagai raja.
PPPSRS Watch Siap Mengadvokasi Hak-Hak Penghuni dan Pemilik Rumah Susun
SURABAYA – Keberadaan PPPSRS atau Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun adalah mutlak dan sangat vital perannya di rumah susun dan apartemen. Regulasi juga mewajibkan pengembang untuk memfasilitasi pembentukan PPPSRS dalam jangka waktu maksimal satu tahun setelah penyerahan unit.
Namun dalam kenyataannya, belum semua rumah susun dan apartemen mempunyai PPPSRS. Permasalahan berikutnya adalah konflik yang selama ini terjadi antara pihak pengembang, PPPSRS, dan pemilik atau penghuni mulai dari kasus kepengurusan PPPSRS yang didominasi unsur pengembang, penetapan biaya layanan, hingga permasalahan krusial seperti status kepemilikan satuan rumah susun.
Berangkat dari keprihatinan atas konflik yang ditemui dan diidentifikasi ini, beberapa unsur aktivis, akademisi, dan penghuni rumah susun menginisiasi pembentukan lembaga PPPSRS Watch yang secara resmi diperkenalkan kepada publik pada Selasa, 5 April 2024 bertempat di kompek pertokoan Mangga Dua Surabaya, Jawa Timur.
Acara perkenalan yang sekaligus dijadikan momentum buka puasa bersama ini mengundang beberapa aktivis, pengurus PPPSRS, jurnalis, lembaga bantuan hukum, dan lembaga-lembaga masyarakat sipil yang bergerak di bidang perlindungan konsumen.
Emanuel Sujatmoko, selaku Pembina PPPSRS Watch menyebutkan bahwa keberadaan rumah susun dan apartemen belum dibarengi dengan penegakan dan pengawasan aturan sehingga seringkali konflik yang terjadi antara penghuni dan pemilik rumah susun dengan pihak pengelola atau pengembang tidak bisa mendapat keadilan.
“PPPSRS Watch ini dimaksudkan sebagai lembaga perlindungan, memberikan advokasi, perlindungan hukum, penjelasan dan sosialisasi kepada pemilik dan penghuni rumah susun dan apartemen supaya terbentuk PPPSRS. Apalagi ke depannya, khususnya di perkotaan, perumahan akan dominan berkembang rumah susun atau hunian vertical”, ujar ahli hukum administrasi negara dari Universitas Airlangga ini.
Emanuel Sujatmoko juga menyoroti peran negara yang belum menjalankan secara maksimal fungsi pengawasan dan perlindungan hak-hak penghuni rumah susun sehingga seringkali penghuni dan pemilik rumah susun tidak paham tidak hak-haknya dan rentan mendapat perlakuan yang tidak adil.
Sementara itu Ketua PPPSRS Watch, Sonny Saragih, mengharapkan peran strategis lembaga ini menjadi corong aspirasi para penghuni dan pemilik rumah susun yang selama ini abai terhadap hak-haknya.
PPPSRS Watch juga siap untuk memfasilitasi konflik yang terkait dengan keberadaan rumah susun, termasuk dengan pihak luar. Protes yang terjadi dari komunitas ojek online yang terjadi di salah satu apartemen di Surabaya timur disebutnya merupakan contoh konflik yang harusnya bisa dimediasi dan mendapat solusi bersama.
Terkait dengan program yang akan dilakukan dalam waktud ekat ini, Sonny Saragih mengatakan, “Langkah pertama kami adalah mengingatkan dan berkomunikasi dengan pemerintah supaya pemerintah benar-benar peduli dan membantu pembentukan PPPSRS di rumah susun yang belum terbentuk PPPSRS”.
Salah satu undangan dari unsur pengurus PPPSRS adalah Mujianto dari Rumah Susun Menanggal Surabaya. Rumah susun ini merupakan salah satu rumah susun tertua di Surabaya dan sampai saat ini menjadi satu-satunya rumah susun yang berstatus hak milik.
Mujianto mengungkapkan rumitnya permasalahan terkait legalitas kepemilik di Rumah Susun Menanggal yang dimulai dari perjuangan pembentukan PPPSRS Rumah Susun Menanggal dengan difasilitasi oleh Perumnas sebagai pengembang. Sampai saat ini diungkapkan PPPSRS Rumah Susun Menanggal sudah berkonsultasi dengan DPRD Kota Surabaya dan Walikota Surabaya dan mendapatkan solusi terkait legalitas kepemilikan. (aml)
4 Tewas, 700 Luka-luka Setelah Gempa Besar Magnitudo 7,4 Mengguncang Taiwan dan Merusak Bangunan, Peringatan Tsunami Sempat Dikeluarkan
Gempa bumi terdahsyat di Taiwan dalam 25 tahun terakhir ini telah merusak hampir 100 bangunan, membuat puluhan orang terjebak, dan menewaskan sedikitnya empat orang
Caden Pearson
Taiwan diguncang gempa terkuat dalam 25 tahun terakhir pada Rabu, menyebabkan gedung-gedung runtuh dan tanah longsor menimbun jalan raya dan terowongan, mengakibatkan sedikitnya empat orang tewas dan memicu peringatan tsunami di seluruh wilayah tersebut. Sekitar 700 orang dilaporkan terluka, menurut laporan awal.
Gempa berkekuatan 7,4 terjadi pada pukul 7:58 pagi waktu setempat, sekitar 11 mil (18 kilometer) barat daya kota pantai timur Hualien, pada kedalaman sekitar 21 mil, menurut U.S. Geological Survey (USGS). Gempa tersebut diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,5 hanya 13 menit kemudian.
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada 97 bangunan, empat di antaranya runtuh sebagian, dan menewaskan sedikitnya empat orang, menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional (NFA) Taiwan.
Badan tersebut melaporkan bahwa semua korban tewas dan sebagian besar kerusakan parah pada bangunan terjadi di Kabupaten Hualien, dekat pusat gempa di pantai timur pulau yang jarang penduduknya.
Jumlah korban luka-luka yang dilaporkan terus bertambah, dengan setidaknya satu korban tewas diidentifikasi sebagai pendaki gunung.
Sekitar 77 orang terjebak di dalam berbagai gedung di Hualien ketika beberapa bangunan mengalami kerusakan berat. Upaya penyelamatan dilakukan sepanjang hari pada Rabu waktu setempat.
Sebuah bangunan berlantai lima runtuh di lantai pertama, dan struktur lainnya miring pada sudut 45 derajat.
Evakuasi dari tiga dari empat gedung yang runtuh sebagian berhasil dilakukan. Kru darurat telah menyelamatkan 22 orang dari Gedung Uranus berlantai sembilan, yang condong ke kanan setelah lantai dasarnya runtuh, menurut pejabat setempat. Seorang lagi diperkirakan masih berada di dalam gedung pada saat berita ini diterbitkan.
Tanah longsor juga telah merusak Jalan Raya Suhua, jalan utama di sepanjang pantai timur Taiwan, di beberapa titik. Rekaman video yang ditayangkan di media lokal menunjukkan batu-batu besar berjatuhan dan merusak jalan raya dan terowongan, termasuk salah satunya yang terbelah menjadi dua. Setidaknya 12 mobil rusak, dan sekitar sembilan orang terluka, menurut media setempat.
Sementara itu, di ibu kota Taipei, sekitar 170 mil jauhnya, genteng berjatuhan dari berbagai bangunan tua, dan beberapa kompleks perkantoran yang lebih baru mengalami kerusakan struktural.
Layanan kereta api dihentikan di seluruh pulau yang dihuni oleh 23 juta orang ini, begitu juga dengan layanan kereta bawah tanah di Taipei. Namun, kehidupan di ibu kota dengan cepat kembali normal, dengan anak-anak bersekolah dan perjalanan pagi hari berjalan tanpa gangguan besar.
Penerbangan sempat ditangguhkan namun kemudian dilanjutkan kembali.
Peringatan Tsunami Dibatalkan
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan oleh Taiwan, Jepang, dan Filipina setelah gempa melanda wilayah tersebut. Namun, peringatan ini kemudian dibatalkan.
Taiwan mengalami tsunami yang relatif kecil sekitar (0,5 meter di Chenggong, yang terletak 62 mil di sebelah selatan pusat gempa.
Sementara itu, Badan Meteorologi Jepang melaporkan gelombang tsunami setinggi kurang lebih 30 cm menghantam pantai Pulau Yonaguni sekitar 15 menit setelah gempa. Gelombang serupa juga teramati di Pulau Okinawa, tetapi tidak ada kerusakan yang berarti.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina memperingatkan mereka yang berada di daerah pesisir untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi setelah gempa, namun pada akhirnya melaporkan bahwa “tidak ada gangguan permukaan air laut yang signifikan” yang tercatat, dan peringatan tersebut kemudian dicabut.
Segera setelah gempa melanda, Pasukan Bela Diri Jepang mengirimkan pesawat untuk menilai dampak tsunami di sekitar wilayah Okinawa dan menyiapkan tempat penampungan bagi para pengungsi.
Meskipun terjadi aktivitas seismik, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan bahwa tidak ada ancaman tsunami terhadap Hawaii atau wilayah Pasifik AS di Guam. Kemudian dinyatakan bahwa ancaman terhadap Amerika Serikat telah “sebagian besar telah berlalu.”
Pusat Komando Darurat Taiwan melaporkan bahwa lebih dari 91.000 rumah tangga masih tidak memiliki aliran listrik setelah peringatan tsunami.
Taiwan rentan terhadap gempa bumi karena lokasinya yang berada di Cincin Api Pasifik, yang merupakan rumah bagi gunung berapi paling aktif di dunia dan tempat terjadinya sebagian besar gempa bumi. Getaran gempa disebabkan oleh lempeng tektonik yang saling mendorong satu sama lain, yang mengakibatkan pelepasan energi secara tiba-tiba.
Gempa bumi pada Rabu terjadi akibat patahan terbalik di dekat perbatasan antara lempeng Eurasia dan Laut Filipina, demikian laporan USGS.
Gempa bumi ini diyakini sebagai gempa bumi paling signifikan yang melanda Taiwan sejak gempa bumi pada 1999 yang menyebabkan kerusakan parah. Taiwan berada di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, sebuah zona patahan seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik di mana sebagian besar gempa bumi di dunia terjadi. (asr)