Home Blog Page 378

Wanita yang Melahirkan di Tempat Parkir McDonald’s Mengungkapkan Nama Panggilan Menggemaskan untuk Bayinya

EtIndonesia. Seorang wanita yang melahirkan di tempat parkir McDonald’s mengungkapkan nama panggilan yang ‘cocok’ untuk bayinya yang baru lahir.

Analysia Beck, 25 tahun, mengatakan gagasan untuk melahirkan di tempat yang salah adalah ‘mimpi terburuknya’, namun itulah yang sebenarnya terjadi ketika si kecil melakukan ‘perjalanan dramatis ke dunia’ awal bulan ini.

Dia mulai mengalami kontraksi ringan sekitar jam 11 malam pada tanggal 11 Januari pada minggu ke -38 kehamilannya, tetapi mengabaikannya sebagai Braxton Hicks (kontraksi palsu) dan kembali tidur.

Namun, tidak lama kemudian Analysia terbangun karena kontraksi yang jauh lebih parah, dan ketika air ketubannya pecah dia dan suaminya Daniel, 27 tahun, berangkat ke rumah sakit, bersama dua anak mereka yang lebih besar – Jayce, tiga tahun, dan Aubriella, 17 bulan, diasuh oleh ibunya.

Mengumumkan kelahiran bayi Mikha di Facebook, ibu tiga anak ini menjelaskan apa yang terjadi selanjutnya.

“Micah Daniel memasuki dunia secara dramatis pada pukul 4:12 pagi tanggal 12 Januari,” tulisnya.

“Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, dia memutuskan ingin mampir sebentar di McDonald’s… Dia tidak ingin dilahirkan di rumah sakit!”

Ya, Micah kecil lahir di belakang sebuah SUV di tempat parkir McDonald’s di Wisconsin – saat terjadi badai salju.

Daniel menelepon 911, namun paramedis baru saja tiba sebelum putra mereka lahir.

Analysia melanjutkan: “Micah lahir di bagasi kami di tempat parkir McDonald’s saat terjadi badai salju dan pantas mendapat julukan ‘McFlurry’.

“Dan ya kami juga menyadari ironi namanya bisa disingkat menjadi ‘MICkey Ds’.

“Sungguh menakutkan, menimbulkan trauma, dan menyakitkan saat melahirkan secara alami tanpa obat/dokter dan melihatnya keluar dari rahim karena terjadi begitu cepat dan benar-benar di tengah salju, tapi dia melakukannya dengan sangat baik sekarang dan yang bisa kami lakukan hanyalah memuji dan terima kasih Tuhan karena telah melindungi kami!!!”

Berbicara kepada TODAY, Analysia mengatakan dia ‘masih terkejut’ dengan apa yang terjadi, dan suaminya setuju bahwa cobaan yang dialaminya ‘cukup intens’.

Dia mengenang: “Kami berada di dalam mobil selama dua menit ketika saya berpikir, ‘Daniel, kamu harus menepi, saya merasa seperti sedang duduk di atas kepala bayi.'”

“Pada saat itu, saya tahu dia akan datang, dan kami tidak akan melahirkannya di rumah sakit.”

Analysia ‘mendorong tiga kali’ dan Mikha keluar.

“Paramedis nyaris tidak berhasil, tetapi mereka ada di sana untuk menangkapnya,” katanya.

Saat salju bertiup ke dalam mobil, hal pertama yang Analysia perhatikan adalah Mikha seberat 3,7 kg berwarna biru.

Syukurlah, dia ‘sangat sehat dan semuanya baik-baik saja’, lulus semua tes di rumah sakit.

Berbicara tentang julukan lucunya, yang mengacu pada menu pokok es krim favorit McDonald’s, Analysia menambahkan: “Antara badai salju dan McDonald’s, menurut kami itu sangat cocok!” (yn)

Sumber: tyla

Petugas Pernikahan Dipuji Atas Cara Penanganan Masalah Ponsel Para Tamu di Tengah Upacara

EtIndonesia. Banyak orang membanjiri media sosial untuk memberikan apresiasi bagaimana petugas pernikahan menangani ponsel para tamu sebelum pasangan mengucapkan janji pernikahan.

Meskipun Anda ingin memastikan hari besar Anda diabadikan, Anda juga tidak ingin hari itu terganggu oleh suara ping pesan teks atau panggilan atau kilatan kamera.

Dan untungnya bagi satu pasangan, petugas pernikahan mereka memiliki ‘cara terbaik’ untuk memastikan tamu mereka menyimpan ponsel mereka selama upacara.

Universal Life Church melalui halaman TikTok-nya membagikan cuplikan tentang pernikahan pasangan.

Judulnya berbunyi: “Cara terbaik untuk memastikan tamu Anda menyimpan ponsel mereka selama upacara!”

Rekaman tersebut menunjukkan sepasang suami istri berdiri di dekat altar, bersiap-siap untuk membacakan sumpah mereka, namun, sebelum mereka berkomitmen untuk menghabiskan sisa hidup mereka bersama, petugas pernikahan mengambil sebuah buku dan memberikan peringatan kepada para tamu.

Petugas itu berkata: “Kami berjanji kepada Anda bahwa tidak akan ada momen istimewa yang terlewatkan. Karena itu, kami memahami bahwa Anda para penyembah berhala tidak memiliki kendali impuls, jadi untuk memberi makan iblis-iblis itu, mohon luangkan waktu 30 detik berikutnya untuk mencabut perangkat tersebut dan ambil foto sebanyak mungkin sebelum kita benar-benar memulainya.”

@ulcministries Perfectly executed 😂 #unpluggedceremony #weddingtiktok #weddingofficiant #weddingceremony #weddingceremonyideas 🎥 @Mars and the Moon Films ♬ original sound – Universal Life Church

Petugas kemudian memanggil pasangan tersebut – Jess dan Chris – untuk ‘melakukan sedikit pertunjukan untuk para tamu’ sehingga semua orang dapat mengambil foto mereka.

Untuk memberi pasangan itu sesuatu yang lebih untuk dikerjakan – dan berbicara dengan penuh semangat seolah-olah memerintah tentara – dia melanjutkan: “Oh, kamu sedang jatuh cinta, oh pidatoku luar biasa, oh lihat betapa cantiknya mereka saling memandang dengan penuh kasih ke dalam mata satu sama lain mata, oh berpura-pura bersumpah. Anggaplah kamu sedang mengucapkan sumpah sekarang. Oke sekarang cincin, cincin, kamu memasangkan cincin palsu di jari satu sama lain, tidak apa-apa. Sekarang sesuatu yang lucu terjadi.”

Setelah ’30 detik penuh’ untuk beberapa tepukan, termasuk beberapa poin untuk para tamu dan orangtua, petugas kemudian memberitahu semua orang untuk ‘singkirkan barang-barangmu’ dan melanjutkan upacara.

Dan orang-orang berbondong-bondong mengunjungi TikTok karena cara lucunya menangani situasi tersebut.(yn)

Sumber: unilad

Ibu Ikut Bulan Madu Putranya yang Baru Menikah, Menantu Perempuannya Merasa Terganggu

EtIndonesia. Dalam hidup, ada momen-momen yang dimaksudkan untuk berbagi dengan orang-orang tersayang, dan momen-momen lain yang lebih pribadi, sering kali termasuk bulan madu.

Seorang ibu, ketika mengajukan permintaan yang tidak biasa untuk ikut berbulan madu dengan putranya, terkejut ketika putranya terbuka terhadap gagasan tersebut. Namun, menantu perempuannya tidak memiliki antusiasme yang sama.

Ibu mertua yang patah hati itu, mengungkapkan : “Hai, nama saya Carol. Baru-baru ini, putra saya menikah, dan dia serta istrinya sedang merencanakan bulan madu. Saya berpikir untuk bergabung dengan mereka dalam perjalanan istimewa mereka, dan putra saya mengatakan dia akan senang dengan hal itu. Namun, menantu perempuan saya sepertinya tidak ingin saya berada di sana.”

Dia menjelaskan kegembiraannya untuk ikut pasangan itu di bulan madu mereka. Dia percaya ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan terkejut ketika putranya, Mark, mempertimbangkan keinginannya. Beralih ke Jane, istrinya, dia berkata: “Jane tidak akan keberatan, kan, Sayang?”

Carol langsung menyadari keengganan Jane dari ekspresinya. Jane ragu-ragu menjawab: “Yah, sebenarnya bukan itu yang ada dalam pikiranku, tapi kalau itu membuat Mark bahagia, kurasa tidak apa-apa.”

Segera, ketiganya menemukan diri mereka menjelajahi kota tepi laut. Meski Carol bersemangat, perjalanannya tidak berjalan semulus yang diharapkan. Kekecewaan Jane semakin terlihat jelas.

Carol selalu bersama pasangan itu, bergabung dengan mereka saat jalan-jalan dan bahkan saat makan malam romantis. Kurangnya privasi ini segera menjadi beban bagi Jane.

Jane mengungkapkan perasaannya kepada Mark dengan mengatakan: “Mark, aku menghargai kehadiran ibumu, tapi aku berharap ada waktu sendirian di bulan madu kita. Aku ingin ini menjadi spesial, hanya untuk kita.”

Mark kemudian berbicara kepada ibunya, dengan lembut menjelaskan: “Ibu, Jane, dan saya mengharapkan momen pribadi selama bulan madu kami. Saya harap ibu mengerti.”

Carol menerima pesan tersebut dan memutuskan untuk menjelajah kota secara mandiri, memberi pasangan itu ruang. Makan malam perpisahan mereka dipenuhi dengan emosi yang campur aduk. Carol berusaha tetap memasang wajah berani, dan Jane berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap sopan.

Sekembalinya mereka ke rumah, kisah bulan madu mereka menjadi perbincangan panjang. Namun, kejadian tersebut sempat membuat hubungan Carol dan Jane menjadi tegang.

Pengalaman ini memberi mereka pelajaran berharga di awal pernikahan: tidak semua ide bermanfaat, dan beberapa situasi memerlukan waktu untuk pulih. (yn)

Sumber: thoughtnova

Eksekutif Perusahaan Korea Selatan Ditangkap Karena Menyelundupkan Chip AS ke Tiongkok

0

NTD

Meskipun Amerika Serikat telah menerapkan kontrol ekspor chip ke Tiongkok, tetapi Tiongkok masih saja memperoleh chip buatan Amerika Serikat melalui berbagai saluran bawah tanah. Beberapa hari lalu, pemerintah Korea Selatan mengungkapkan bahwa pihaknya untuk pertama kalinya telah membongkar kasus penyelundupan chip AS ke Tiongkok, dan menangkap eksekutif perusahaan Korea Selatan tersebut.

Media keuangan Korea Selatan “Business Korea” yang mengutip laporan Kantor Bea Cukai Seoul pada 25 Januari mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menyerahkan kepada Kantor Kejaksaan Seoul CEO dan manajer senior Perusahaan A, sebuah perusahaan Korea Selatan yang dicurigai melanggar “hukum asing” karena menjual komponen elektronik ke luar negeri.

Pejabat bea cukai mengatakan, Perusahaan A membeli chip impor yang termasuk barang strategis melalui pengembang peralatan komunikasi Korea. Menurut peraturan, chip yang diimpor tersebut hanya boleh dipakai untuk keperluan dalam negeri Korea Selatan.

Namun, dari Agustus 2020 hingga Agustus 2023, perusahaan A ini tanpa sepengetahuan pihak berwenang telah menyamarkan chip impor tersebut dengan mengemas ulang kemudian dikirim sebagai sampel ke Tiongkok melalui udara, yang totalnya telah mencapai 144 kali. Chip ini mungkin digunakan untuk memproduksi senjata pemusnah massal, dan yang jelas tidak mendapat izin ekspor dari pemerintah Korea Selatan.

Investigasi menunjukkan bahwa Perusahaan A menyelundupkan 96.000 chip senilai sekitar 13,9 miliar won (setara USD.10,43 juta), di mana 53.000 chip di antaranya diklasifikasikan sebagai barang strategis dengan nilai mencapai 11,8 miliar won (setara USD.8,85 juta).

Ini adalah pertama kalinya Korea Selatan mengungkap kasus perusahaan Tiongkok menggunakan Korea Selatan sebagai jalur untuk mendapatkan chip Amerika Serikat.

Demi mengekang ambisi hegemoni teknologi Partai Komunis Tiongkok, sejak 2022 Amerika Serikat menerapkan pembatasan ekspor chip yang komprehensif terhadap Tiongkok. Dalam kenyataannya, sanksi ini memberikan tekanan besar kepada industri teknologi Tiongkok, sehingga perusahaan-perusahaan Tiongkok mengalami kesulitan untuk memperoleh komponen-komponen utama, kecuali melalui berbagai cara ilegal, termasuk menggunakan perusahaan pihak ketiga sebagai perantara pembelian.

Ada laporan daring yang belum terkonfirmasi menyebutkan bahwa ada orang di Tiongkok yang kerjanya merekrut secara online para penyelundup “patriotik” untuk melakukan “semut pindah rumah”. Jadi mereka itu direkrut khusus untuk membawa dalam ransel chip-chip canggih yang diselundupkan ke negara-negara di Asia Tenggara untuk diangkut secara bolak-balik masuk ke Tiongkok lewat perbatasan di selatan Tiongkok.  (sin)

Zealandia Adalah Benua Pertama di Bumi yang Dipetakan Sepenuhnya

0

EtIndonesia. Anda mungkin mengira Anda tahu semua benua, tapi bagaimana dengan Zealandia?

Pada tahun 2017, sebuah gugusan yang sebelumnya tidak dikenal ditemukan di pantai Selandia Baru dan menjadi berita utama secara global.

Zealandia, yang dikenal sebagai Te Riu-a-Māui dalam bahasa Māori, mencakup wilayah lebih dari 5 juta kilometer persegi, menjadikannya dua kali luas anak benua India.

Pasalnya, 95 persen wilayahnya terendam di bawah barat daya Samudera Pasifik, menghilang jauh sebelum manusia ada di Bumi. Hanya rangkaian pegunungan besar (dua pulau di Selandia Baru) dan beberapa pulau samudera kecil yang terlihat di permukaan.

Sedikit yang diketahui tentang benua yang baru ditemukan ini, terutama karena benua tersebut hampir sepenuhnya tidak dapat diakses. Namun, tim ahli geologi dari seluruh dunia telah menyusun peta geologi baru yang berisi Zealandia. Peta tersebut dibentuk menggunakan kombinasi sampel batuan yang diambil dari laut dan metode pemetaan geofisika.

Ahli geologi menemukan formasi batupasir besar dan endapan kerikil batuan basaltik, mengikuti batas luar Zealandia saat mereka mencari sampel.

Batupasir tersebut diyakini berumur sekitar 95 juta tahun dan mengandung granit dan kerikil vulkanik yang lebih tua, menunjukkan bahwa ketika Zealandia masih berupa daratan kering, sungai-sungai yang mengalir dari dataran tinggi vulkanik memenuhi cekungan tektonik.

Dataran tinggi tersebut merupakan rangkaian gunung berapi aktif setidaknya 30 hingga 50 juta tahun sebelumnya tetapi kemungkinan besar terkikis ketika batu pasir diendapkan.

Ahli geologi percaya bahwa Zealandia secara bertahap dibanjiri sekitar 40 juta tahun yang lalu, berkat penemuan kerikil basal, yang berhubungan dengan vulkanisme bawah air.

Studi “Reconnaissance basement geology and tectonics of North Zealandia” diterbitkan dalam jurnal Tectonics (2023). (yn)

Sumber: indy100

Bernard Arnault, Pendiri LVMH Mendapatkan Kembali Gelar Sebagai Orang Terkaya Dunia

0

NTD

Seiring dengan anjloknya harga saham Tesla, sementara membumbungnya harga saham raksasa barang mewah LVMH. Kekayaan bersih pendiri LVMH Bernard Arnault telah melampaui kekayaan CEO Tesla Elon Musk, sehingga ia kembali menjadi orang terkaya di dunia.

Menurut peringkat miliarder real-time “Forbes”, bahwa kekayaan bersih Bernard Arnault yang berusia 74 tahun dan keluarganya kini meningkat menjadi USD.207,8 miliar, melampaui kekayaan Elon Musk yang sebesar USD.204,5 miliar. Sedangkan Jeff Bezos, pendiri Amazon berada di peringkat ketiga.

Pada Jumat lalu (26 Januari), LVMH mengumumkan bahwa pendapatan dan laba perusahaannya mencapai rekor tertinggi baru pada tahun 2023. Pendapatan kuartal keempat meningkat sebesar 10%, tidak melambat seperti yang diperkirakan oleh analis. Hal itu mendorong harga saham perusahaannya melonjak sebesar 7,2% menjadi USD.167,75. Ditinjau dari perspektif regional, Asia masih menjadi pasar konsumen terbesar bagi LVMH.

Sebelumnya, Tesla merilis laporan keuangan kuartal keempat 2023 pada 25 Januari. Meskipun total pendapatan tahun ini meningkat sebesar 3%, tetapi laba bersih Tesla turun 39% YoY, sedangkan margin laba kotor hanya 17.6%, yang lebih rendah dari prediksi analis. Karena itu harga saham Tesla (TSLA) anjlok 12,13%, nilai pasarnya menguap sebesar USD.80 miliar dalam semalam. Sehingga kekayaan bersih Elon Musk juga berkurang sebesar USD.18 miliar lebih. Secara kumulatif penurunan harga saham Tesla tahun ini mencapai lebih dari 26%.

Selain itu, meskipun harga-harga melonjak dan kondisi ekonomi yang buruk bagi banyak orang setelah pandemi ini, kelompok super kaya kini menjadi lebih kaya dibandingkan sebelumnya. Organisasi nirlaba Oxfam baru-baru ini merilis laporan bahwa sejak Maret 2020 hingga akhir tahun 2023, kekayaan gabungan dari lima orang terkaya di dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat.

Kelima orang kaya ini adalah Elon Musk dari Tesla, Jeff Bezos dari Amazon, Larry Ellison dari Oracle, investor Warren Buffett, dan bos Louis Vuitton Group Bernard Arnault.

Pada awal epidemi, nilai kekayaan gabungan mereka mencapai USD.405 miliar. Kekayaan mereka kini meningkat dua kali lipat menjadi USD.869 miliar, kata Oxfam. (sin)

Anjing Berbulu Kusut yang ‘Membeku’ di Tanah Tidak Dapat Dikenali Setelah Kehilangan Bulunya

EtIndonesia. Pada musim dingin tahun 2018, Donna Lochmann dan tim penyelamatnya menyaksikan pemandangan yang membingungkan dan juga memilukan. Sebagai kepala petugas penyelamat nyawa di Stray Rescue of St. Louis (SRSL), Lochmann sedang menyisir jalan-jalan kota di tengah badai salju untuk mencari hewan yang membutuhkan ketika pencariannya tiba-tiba berhenti.

Dari Jeep-nya, Lochmann melihat sebuah van putih dengan gundukan abu-abu misterius di bawahnya. Gumpalan bulunya yang halus bergerak sedikit, dan Lochmann langsung tahu bahwa dia adalah hewan yang membutuhkan bantuan. Tapi dia tidak tahu persis siapa dia pada awalnya.

“Bulunya sangat panjang, Anda hampir tidak bisa membedakan sisi mana wajahnya,” kata Lochmann kepada The Dodo. “Kamu bisa melihat hidungnya.”

Lochmann segera mengidentifikasi tumpukan bulu itu sebagai seekor anjing yang sangat kusut. Dia berasumsi dia kesakitan, karena gumpalan rambutnya yang lebat menarik kulitnya. Namun jika dilihat lebih dekat, dia menyadari bahwa anak anjing malang ini basah kuyup karena badai salju yang semakin parah, dan bulunya menyatu dengan tanah.

“Bulunya membeku di tanah,” tulis SRSL di Facebook.

Lochmann merangkak ke bawah van tanpa henti dan mengikatkan tali kekang ke leher anjing itu. Dia mengucapkan kata-kata penyemangat dan penghiburan saat dia mencoba menariknya keluar dari bawah.

“Dia berteriak…” tulis SRSL. “Tetapi dengan keterampilan dan kesabaran, Donna membawanya dengan aman ke dalam Jeep yang hangat.”

Lochmann membungkus anak anjing lemah itu dengan handuk, lalu membawanya ke rumah sakit hewan SRSL.

Ketika dia tiba, dokter hewan bergegas untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh, tetapi bulunya menghalangi mereka untuk melakukan pemeriksaan.

“Kami harus menyingkirkannya,” kata Lochmann. “Ini adalah proses nyata ketika hal itu begitu rumit, mencoba untuk melepaskannya.”

Tim dokter hewan secara perlahan menyisir bulu anjing tersebut dengan gunting listrik dan dengan hati-hati melepaskan bulunya. Tak lama kemudian, es dan bulunya yang tertutup daun jatuh ke tanah, dan anak anjing kecil berwarna abu-abu, yang kemudian diberi nama Pilgrim, menjadi mulus kembali.

“Dia merasa jauh lebih baik setelah menghilangkan semua masalah itu,” kata Lochmann. “Mungkin bulunya sekitar enam pon.”

Saat mencukur Pilgrim, tim dokter hewan menemukan cedera di kaki belakangnya, yang kemudian dideteksi dengan sinar-X sebagai patah tulang panggul. Anak anjing malang itu pasti selamat, dan tim SRSL berjanji akan melakukan apa saja untuk merawatnya hingga kembali sehat.

Pilgrim menjalani operasi untuk patah tulangnya dan pulih sepenuhnya dalam waktu tiga minggu. Setelah bulunya hilang dan luka-lukanya telah sembuh, Pilgrim siap memulai babak berikutnya di rumah asuh.

Sepasang kekasih, Taylor dan Joe, segera menerima Pilgrim sebagai anjing asuh. Dia dengan cepat mulai berkembang di rumah Taylor dan Joe saat dia benar-benar jatuh cinta dengan orangtua angkat barunya dan saudara kandungnya yang berbulu.

Tidak lama kemudian Taylor dan Joe memutuskan untuk berubah pikiran tentang mengadopsi Pilgrim.

“Pilgrim sangat cocok dengan keluarga kami, jadi kami memutuskan untuk merawatnya,” kata pasangan itu kepada SRSL dalam sebuah surat, yang kemudian dibagikan di Facebook. “Dia anak yang sangat bahagia.”

Sudah lebih dari empat tahun sejak Lochmann menemukan Pilgrim, yang sekarang disebut Oscar, membeku di tanah saat terjadi badai salju. Meskipun penyelamatannya sangat menegangkan dan menyayat hati, SRSL sangat senang mengetahui betapa upaya mereka telah mengubah hidupnya.

“Dia menjalani kehidupan yang baik, nyaman dan membawa kegembiraan bagi keluarganya setiap hari,” tulis SRSL dalam update di Facebook. “[Kami] menyukai ini!” (yn)

Sumber: the dodo

Bersihkan Rumah, Keajaiban Akan Menyinari Kehidupan Anda

0

Dalam masyarakat Tionghoa juga terdapat ucapan untuk Hari Raya Imlek yang berbunyi: “Chu Jiu Bu Xin – Guo Hao Nian (除旧布新 过好年)” yang bermakna “Singkirkan benda-benda usang dan susunlah sesuatu yang baru – Selamat Hari Raya Imlek!”. (GRAPHIC NETWORK)

Mari lakukan suatu uji coba: Lihatlah sekeliling rumah Anda. Jika Anda sedang tidak ada di rumah, bayangkan kondisi rumah Anda saat Anda terakhir meninggalkan rumah. Adakah debu di lantai, adakah majalah yang menumpuk di sofa, apakah lemari pakaian berantakan, adakah bercak-bercak minyak di dapur… jika ada, maka hati-hatilah, hidup Anda mungkin sedang dikelilingi ancaman. Ini bukan sekedar kalimat penggelisah saja, melainkan filosofi yang berasal dari kekuatan “bersih-bersih”.

Kamar Anda ibarat Anda sendiri

Melalui penelitian bertahun-tahun, Fakultas Ekonomi Harvard Amerika Serikat menemukan suatu fenomena: Orang sukses yang penuh rasa syukur dan berbahagia, lingkungan rumahnya biasanya sangat bersih dan tertata, sementara orang-orang yang kurang bahagia umumnya hidup di rumah yang kotor berantakan. Mulai dari rumah kecil hingga rumah besar, suatu perusahaan yang sukses biasanya emiliki kantor yang bersih dengan jendela kinclong; sebaliknya sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut, dipastikan memiliki salah satu sudut yang kotor berantakan. Maka didapatlah kesimpulan sebagai berikut: “Kamar yang Anda tempati adalah refleksi diri Anda sendiri, kehidupan Anda sebenarnya adalah seperti kamar Anda sendiri.”

Begitu dirilis pernyataan ini, sontak membuat heboh. Makin lama Makin banyak orang, mulai dari CEO perusahaan hingga ke ibu rumah tangga menjadi penggemar “kekuatan bersih-bersih”. Seorang gadis yang selalu bersedih akibat patah hati sambil membaca Sweeping Force sembari membersihkan benda-benda di dalam lemari pakaiannya sebanyak 14 kantong sampah. Yang mengejutkannya adalah, seiring dengan kembali rapinya lemari pakaiannya yang tadinya penuh sesak, suasana hatinya yang tadinya sangat tertekan kini menjadi lebih ceria.

Perusahaan elektronik Kyocera, Jepang sempat mengalami situasi tidak sehat, para karyawan pun banyak yang mengundurkan diri. Inamori selaku CEO Kyocera sangat kebingungan, di tengah kesenggangannya karena tidak bisa melakukan apa-apa, setiap hari ia membersihkan pabrik, toilet, memotong rumput, seketika itu ia menyadari makna eksistensi suatu perusahaan, dan kemudian mengubah prinsip manajemennya, sejak saat itu Kyocera menjadi perusahaan yang kembali berkembang.

Benarkah “sweeping force” atau kekuatan bersih-bersih itu memiliki sisi magis yang begitu kuat? Memang menyapu atau membersihkan kelihatannya seperti suatu pekerjaan fisik yang sangat sederhana, padahal sesungguhnya justru mengandung banyak makna kehidupan dan kebijaksanaan yang sangat mendalam di dalamnya. Lewat membersihkan, kita bisa meletakkan keangkuhan, dan belajar merendah, menemukan diri sendiri lewat pekerjaan yang melupakan siapa diri kita sebenarnya.

Di Tiongkok, kebijaksanaan dari pekerjaan membersihkan diwarisi turun temurun. Dalam aksara Mandarin “kaum wanita” ﹝婦, Fù﹞, terdiri dari wujud seorang perempuan memegang sapu. Hingga sekarang ini di banyak tempat, tradisi membungkus bakcang pada hari Duan Wu (di Indonesia dikenal dengan Pehcun) membiasakan anak-anak mencintai pekerjaan fisik serta menjaga kerapian (memiliki hati yang tertata). “Jika rumah saja tidak bisa dibersihkan, bagaimana bisa membersihkan dunia?” Filosofi sebuah kata “menyapu” bahkan begitu sarat dengan cita-cita dan harapan yang mendunia.

Proses membersihkan, termasuk di dalamnya proses merapikan, memilah, dan menyingkirkan, adalah interaksi antara Anda dengan lingkungan sekitar. Lingkungan yang bersih dan rapi dengan jelas menunjukkan logika dan kerapian Anda.

“Dewa Harta” suka rumah yang bersih dan cerah

Jika Anda bepergian, ada 2 teman Anda yang mengundang Anda bermalam di rumah mereka masing-masing. Rumah teman pertama sangat bersih, cerah, dan rapi. Sementara teman kedua rumahnya kotor, berantakan, dan bau. Rumah siapakah yang akan menjadi pilihan Anda? Pasti Anda akan memilih rumah yang bersih, rapi, dan cerah!

Menurut kepercayaan di zaman Tiongkok kuno, demikian pula Dewa juga menyukai rumah-rumah yang bersih, cerah dan rapi, jika ingin “Dewa Harta” sering-sering mendatangi rumah Anda, lekaslah bersihkan rumah Anda! Sebaliknya, rumah atau perusahaan diambang kebangkrutan, pasti terlihat ada 1-2 sudut yang kotor.

Membersihkan rumah adalah meningkatkan kebijaksanaan

Setiap ada kekalutan atau masalah, bersihkan rumah Anda! Lingkungan di luar diri adalah refleksi dari suasana di dalam hati! Kekotoran, berantakan, dan bau merupakan energi negatif dan akumulasi suasana hati buruk. Bertindaklah: seminggu lakukan sekali pembersihan kecil, sebulan lakukan sekali pembersihan besar. Ubahlah lingkungan menjadi bersih dan rapi, orang yang berdiam di dalamnya pun pasti dengan sendirinya akan merasa nyaman, rasa bahagia pun akan bertambah, dan perasaan bahagia akan mendatangkan keberhasilan. Sementara orang-orang yang tidak beruntung, umumnya hidup di tengah lingkungan yang kotor dan berantakan!

Kekacauan di rumah juga menjadi sumber kekalutan pikiran. Membersihkan rumah sama artinya membersihkan sampah di dalam benak, kebijaksanaan dengan sendirinya pun akan meningkat!

Membersihkan rumah berarti membuang kuman dan bakteri

Jika melalui sebuah tempat pembuangan sampah, kita terbiasa menutup hidung dan cepat-cepat berlalu dari tempat itu. Jika dalam jangka waktu panjang berdiam di rumah yang kotor dan berantakan seperti tempat sampah: “Lama berdiam di taman anggrek tidak menyadari keharumannya, lama berdiam di rumah kotor tidak menyadari keberantakannya.” Lama berdiam di rumah yang kotor ibarat tempat sampah menyebabkan kotoran di luar akan mudah mendatangkan penyakit, membersihkan rumah sama artinya dengan menyingkirkan bakteri, maka tubuh kita akan lebih sehat! Saya memiliki murid yang menderita alergi selama 8 tahun, waktu saya ke rumahnya, di dalam lemarinya tersimpan pakaian yang sudah 18 tahun tidak dipakai, saya menyuruh membuang pakaian lamanya itu, alergi pada kulitnya pun lenyap seketika!

Membersihkan rumah tingkatkan energi positif

Dalam film-film di TV, rumah hantu selalu kotor berantakan penuh sarang laba-laba dan remang-remang, sementara Surga selalu tampak terang benderang, dan cerah ceria. Jadi rumah yang gelap akan semakin mudah mengundang energi yang tidak baik, jika energi tidak baik maka hawa keberuntungan pun tidak akan ada. Sebaliknya rumah yang cerah akan mengundang energi yang positif, dan energi positif akan mengundang hawa keberuntungan!

Seseorang bisa berjalan dengan santai dan leluasa jika tidak membawa beban, tapi jika memanggul banyak benda, Anda pasti tidak akan bisa berjalan dengan leluasa dan santai! Sebuah rumah yang penuh sesak dengan barangbarang, akan menyebabkan energi rumah itu menjadi lamban dan diam, tidak bisa mengalir dengan leluasa, dan tidak mungkin bisa mendatangkan perasaan indah dan ceria, setelah membuang benda-benda tak berguna itu, energi positif yang rileks dan nyaman akan datang dengan sendirinya!

Membersihkan rumah berarti membersihkan jiwa

Jika di rumah kita sering menumpuk benda-benda yang tak terpakai, termasuk baju, semua energi itu sangat negatif. Seperti kaisar zaman dulu yang memiliki 3 istana 6 paviliun dan 72 selir, hanya beberapa selir yang akan benar-benar disayangi kaisar, selir-selir yang lain akan mengeluh dan memendam benci, menebar fitnah serta intrik mengintrik.

Dan benda-benda termasuk baju yang tidak terpakai oleh pemiliknya, energi yang disebarkan pasti juga bermuatan negatif, mengandung kekesalan dan kebencian. Penyelesaikan terbaik adalah membuangnya atau memberikannya pada orang lain, biarkan mereka mendapatkan pemilik yang baru. Tentunya semakin Anda membersihkan, semakin banyak tempat-tempat yang tadinya penuh sesak akan menjadi longgar dan nyaman, menjadi rileks, maka cinta kasih dan rasa syukurpun akan mengalir masuk!

Kehidupan ibarat sebuah perjalanan, ada kesulitan, kekurangan ini dan itu, tapi juga ada kebahagiaan setelah menemukan secercah sinar di ujung sana. Dilihat sepanjang perjalanan hidup, perasaan negatif hanya akan membuang-buang waktu dan energi dari kehidupan kita. Orang Tiongkok mengatakan, tidak terbuai oleh apa yang kita raih dan tidak tergoyah karena kehilangan, ini adalah sikap hidup yang kokoh. Jadi, memahami untuk menyingkirkan emosi negatif dari dalam jiwa, baru bisa menikmati kehidupan ini di setiap sisinya.

Mulai sekarang, biarkan kehidupan Anda menebarkan keajaibannya! (Lie/Yant)

VIDEO REKOMENDASI

https://www.youtube.com/watch?v=7CbfATVuHb0

Akankah Beijing Serang Taiwan? Pasca Terpilihnya Lai Ching-te Sebagai Presiden

0

Time to Explore

Pada 13 Januari lalu, Republik Tiongkok (Taiwan) mengadakan pilpres, dan William Lai Ching-te sukses terpilih menjadi presiden. Sejumlah kalangan menilai, dengan terpilihnya Lai Ching-te menjadi presiden, akankah mempercepat Beijing menyerang Taiwan? 

Dalam setahun terakhir, kata-kata “Timur (RRT) membubung Barat (AS) merosot” sudah jarang terdengar lagi. Tetapi terutama sebelum pandemi, istilah itu berulang kali dilontarkan oleh Xi Jinping. 

Dalam asumsi Xi Jinping, seiring dengan semakin menguatnya perekonomian Tiongkok, kekuatan militernya pun ikut meningkat, maka AS dipastikan bakal melemah, dan mereka akan mempunyai kekuatan militer yang cukup untuk mempersatukan Taiwan dengan menggunakan kekuatan militer.

Namun dua tahun lalu terjadi tiga peristiwa yang menimbulkan keraguan Xi Jinping terhadap kekuatannya sendiri. Yang pertama adalah Perang Ukraina, yang kedua adalah masalah korupsi di tubuh Angkatan Roket (AR) Tiongkok, dan yang ketiga adalah decoupling hubungan Beijing-Washington pasca pandemi, membuat perekonomian Tiongkok terjebak dalam keterpurukan.

Dua peristiwa pertama membuat Xi Jinping menyadari bahwa kekuatan militer Tiongkok mungkin tidak setangguh dan sebesar yang ia bayangkan sebelumnya, dan peristiwa ketiga membuat Xi Jinping menyadari, kemampuan ekonomi Tiongkok tidak cukup mapan untuk decoupling dengan dunia. Dari tiga aspek: politik, militer, dan ekonomi, akan penulis sajikan analisa bahwa terpilihnya William Lai Ching-te tidak sampai membuat Xi Jinping dengan gegabah mengobarkan perang.

Taiwan Tidak Berinisiatif Menantang, PKT Tidak Beralasan Menyerang

Dari aspek politik, setelah terpilih menjadi presiden, Wiliam Lai menggelar konferensi pers, dan secara jelas menyebutkan akan menaati sistem ketatanegaraan Republik Tiongkok (Taiwan), tidak arogan juga tidak merendah dengan mempertahankan kondisi sekarang. 

Dengan kata lain, ia akan melanjutkan jalur diplomatik Presiden Tsai Ing-wen,dan tidak akan mendeklarasikan kemerdekaan. Maka atas dasar mempertahankan kondisi saat ini, Xi Jinping tak ada alasan untuk menyerang Taiwan. Dengan kata lain, pemerintah Taiwan tidak akan melakukan tindakan apapun yang memprovokasi PKT untuk bertindak agresif.

Mungkin ada pembaca yang berpikir, menyerang Taiwan atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan PKT, jika mereka benar-benar hendak menyerang, sama sekali akan abai apa yang sedang Taiwan lakukan. Sebagai contoh, pada saat PD-II, hal berlebihan apa yang telah dilakukan Albania? Tidak ada, tapi Italia tetap harus menduduki Albania. Apakah Cekoslowakia telah melakukan kejahatan? Tidak juga, tapi Hitler tetap mencaploknya. Dengan kata lain, Taiwan Merdeka sebenarnya adalah suatu proposisi yang salah, kunci permasalahan ada pada pihak Partai Komunis Tiongkok sendiri. Jika Xi Jinping benar-benar ingin menyerang Taiwan, meski Taiwan sudah berlutut pun ia akan menyalahkan cara berlututnya.

Secara Militer, PKT Tidak Persiapkan Diri dengan Baik untuk Menyerang Taiwan

Menyerang Taiwan, adalah suatu keputusan militer, jadi membahas aspek kedua ini, maka harus dimulai dari sudut pandang militer. Jika Beijing ingin menyerang Taiwan, ini berarti pasukan mereka harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menyeberangi Selat Taiwan, sekaligus mempunyai kemampuan cukup kuat untuk berperang melawan Amerika Serikat, atau memiliki kemampuan yang cukup kuat untuk mencegah AS ikut campur dalam konflik di Selat Taiwan. Itu sebabnya sejak Xi Jinping mulai menjabat pada 2012, ia segera membenahi pasukan militernya, dan Xi telah melakukan tiga hal:

Hal pertama adalah membersihkan korupsi di tubuh militer. Xi Jinping mulai menangkapi semua “macan besar (istilah untuk koruptor)” di tubuh militer, dua macan terbesar dari Komisi Militer Pusat (organisasi khas dari negara otoriter yang bertanggung jawab atas kekuasaan partai dan memegang kendali atas angkatan bersenjata negara. Red.) yakni dua wakil ketuanya: jenderal Guo Boxiong dan jenderal Xu Caihou.

Hal kedua yang dilakukan Xi adalah melakukan reformasi militer. Pada 2016, PKT telah melakukan reformasi militer berskala terbesar sepanjang sejarah pendirian pemerintahannya, dan mulai dengan mengubah wilayah militer menjadi palagan tempur (zona perang, red.), sekaligus mengubah struktur pasukan dari divisi menjadi brigade. 

Xi Jinping berharap lewat reformasi militer dapat meningkatkan modernisasi pada militer, tentu saja melakukan hal ini juga atas pertimbangan politik, dan harus mendobrak fraksi militer yang ada sebelumnya.

Hal ketiga adalah mempercepat produksi perlengkapan dan persenjataan. Kapal induk pertama yakni Liaoning dibeli dari Ukraina, kapal induk produksi dalam negeri pertama yakni Shandong mulai diproduksi pada 2013, lalu mulai mengabdi pada 2019, semua dilakukan semasa jabatan Xi Jinping. Kapal induk ketiga yakni Fujian mulai melaut pada 2022, masih butuh waktu untuk benar-benar siap tempur. Sementara itu kapal perusak type 055 dan type 052 telah diproduksi puluhan unit selama 10 tahun terakhir.

Menumpas korupsi, reformasi militer, dan mengembangkan perlengkapan militer, ketiga hal ini tidak diragukan telah secara positif meningkatkan kepercayaan diri Xi Jinping untuk menyatukan Taiwan secara militer.

Dampak Perang Rusia-Ukraina

Namun Perang Rusia-Ukraina pada 2022, sedikit banyak telah mengubah pemikiran Xi Jinping. Misalnya surat kabar Inggris Financial Times memberitakan, Hillary berkata dirinya pernah memprediksi setelah mengukuhkan kekuasaannya dalam tempo tiga atau empat tahun Xi Jinping “akan mengambil tindakan terhadap Taiwan”. 

Selanjutnya Hillary menambahkan, “Menurut saya Ukraina benar-benar telah mencegah hal ini. Menurut pendapat saya, yang terjadi di Ukraina telah menimbulkan dampak yang amat serius terhadap para pemimpin Tiongkok itu.”

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, perang ini hingga sekarang telah berlangsung dua tahun lamanya, dan belum juga ada tanda-tanda akan berakhir, pihak Rusia tidak dalam posisi unggul di medan perang: Kapal andalan utamanya Moskva dari Armada Laut Hitam telah ditenggelamkan musuh, kapal perang yang berlabuh di pelabuhan pun dapat dihancurkan oleh rudal anti kapal Ukraina; di darat, di sekitar daerah Kupyansk, Rusia telah dibuat kewalahan oleh Ukraina, dan mereka telah menarik pasukannya dari kota besar Kherson di selatan, sekarang garis pertempuran kedua negara berlangsung relative stagnan di sekitaran Zaporizhia sepanjang Sungai Dnipro.

Melihat kekuatan di atas kertas, Rusia tidak lebih buruk daripada RRT, sementara kemampuan militer Taiwan pasti lebih kuat daripada Ukraina, Rusia menyerang Ukraina sampai mengalami babak belur seperti ini, jika PKT benar-benar menginvasi Taiwan, tentu akibatnya tidak bisa dibayangkan. Perang Ukraina adalah sebuah pelajaran yang nyata, dan membuat Xi Jinping mau tidak mau harus mempertimbangkan lagi kemampuan militernya apakah benar-benar sekuat yang selama ini telah dipropagandakannya?

Perang Ukraina membuat Xi Jinping meragukan masalah kedua, yaitu pekerjaan intelijen PKT. Sebelum Perang Ukraina berkobar, media massa Barat memberitakan, sebenarnya PKT telah sejak lama mengetahui rencana Rusia menyerang Ukraina, khususnya pada saat Olimpiade Musim Dingin di Beijing, Putin dan Xi Jinping telah bertemu, yang kala itu menyatakan kerjasama antara kedua pihak tidak terbatas. Sedangkan di saat perang Ukraina meletus, Kedubes Tiongkok bahkan tidak mengumumkan rencana apapun untuk mengevakuasi warganya. Bahkan beberapa saat setelah perang dimulai, Kedubes Tiongkok untuk Ukraina mengingatkan warga Tiongkok untuk menempelkan sticker bendara Tiongkok pada mobil miliknya.

Apakah pembaca tidak merasa aneh mengeluarkan pengumuman demikian pada saat perang? Mengapa saat perang tidak mengevakuasi warga negaranya? Apakah dengan menempelkan sticker bendera Tiongkok mampu menjamin keselamatan warganya? Sangat jelas, para petinggi PKT beranggapan, Rusia dengan sangat cepat akan berhasil menguasai wilayah Ukraina, dan hubungan Rusia-RRT begitu akrabnya, sehingga hanya dengan menempelkan sticker bendera merah bintang lima saja, maka tentara Rusia tidak akan berani melakukan apapun terhadap para warga Tiongkok.

Maka muncullah pertanyaan, badan intelijen tingkat tinggi PKT dan pihak militer telah menyimpulkan Rusia akan dengan segera menguasai Ukraina, tapi ternyata telah ditampar wajahnya oleh realita. Maka tentu ada alasan bagi Xi Jinping untuk meragukan kemampuan kerja badan intelijennya sendiri, karena badan intelijennya merasa Rusia akan menguasai Ukraina dalam tiga hari, ternyata sekarang sudah dua tahun perang belum juga usai. Jika saja pihak intelijen mengatakan pada Xi Jinping, untuk menguasai Taiwan hanya dibutuhkan waktu seminggu, tapi apakah benar begitu, sepertinya di dalam benak Xi Jinping telah timbul tanda tanya besar.

Masalah Korupsi Pada Angkatan Roket 

Menyusul terjadi lagi masalah lain, yang semakin memperkuat kekhawatiran Xi Jinping, yakni masalah korupsi di tubuh Angkatan Roket (AR). Sejak tahun lalu, Xi Jinping telah membersihkan petinggi AR dalam skala besar, termasuk Menhan Li Shangfu, Komandan AR Li Yuchao berikut sejumlah perwira tinggi lainnya. 

Belum lama ini kantor berita Bloomberg menjelaskan, pada tubuh AR terdapat masalah korupsi serius selama jangka waktu yang cukup panjang, misalnya rudal balistik yang biasanya bukan diinjeksi dengan bahan bakar, melainkan air, dan tutup lubang peluncuran rudal, ternyata tidak bisa dibuka saat perang karena tutupnya terlalu berat. Yang tampak pada permukaan adalah korupsi di tubuh AR, tapi sebenarnya adalah masalah korupsi pada keseluruhan sistem militer RRT. Apakah hanya AR yang bermasalah, dan AD, AU, AL semuanya bersih? Semuanya berasal dari satu sistem yang sama. 

Contoh yang paling mencolok adalah kasus Hu Wenming. Hu Wenming disebut-sebut sebagai bapak kapal induk pertama buatan dalam negeri RRT, dialah yang mengomandoi pengembangan kapal induk Shandong, pada Desember 2023 lalu Hu Wenming dijatuhi vonis 13 tahun penjara. Mengapa? Masalahnya sangat banyak, termasuk transaksi kekuasaan dan seks, korupsi dan suap. Menurut berita resmi RRT, Hu telah meraup uang haram sekitar 50 juta Yuan RMB (783 miliar rupiah, kurs per 23/01), angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Pada saat terjerat kasus itu Hu Wenming adalah direktur dari China State Shipbuilding Corporation, tapi sebenarnya ia berasal dari AU, di saat yang sama juga pernah menjadi Wakil Manager Norinco Group di AD. Dengan kata lain, satu orang ini pernah menjabat posisi penting di bagian perlengkapan di AL, AD, dan AU, seseorang yang begitu penting posisinya berperilaku begitu korupnya, apakah orang-orang di bawahnya bisa bersih? Bayangkan betapa buruknya kualitas produk persenjataan dan perlengkapan militer Tiongkok.

Persenjataan dan perlengkapan militer RRT dari tampak luarnya terlihat cukup bagus, tapi apakah bisa dipakai atau tidak itu adalah persoalan lain. Misalnya pada 2020, ketika terjadi konflik antara Tiongkok dengan India di perbatasan Tibet, pernah ada rumor beredar, waktu itu kualitas kendaraan khusus militer Mengshi tipe EQ2050 buatan Dongfeng Motor Corporation itu bermasalah, mereka diam-diam menggantikan plat baja berkualitas mobil itu dengan baja biasa, yang mengakibatkan mobil Mengshi itu bermasalah di Tibet.

Peristiwa ini belum memperoleh pembuktiannya hingga saat ini. Tapi pasca beredarnya rumor, para penanggung jawab Dongfeng M-Hero Group telah diperiksa, misalnya Sekretaris Partai Divisi Perlengkapan Khusus Dongfeng sekaligus Wakil GM yakni Zhou Wangsheng dan Wakil Chief Engineer Chen Jianxian telah diperiksa, dan masing-masing telah dijatuhi vonis. Kejadian ini menjelaskan kualitas Mengshi sedikit banyak bermasalah. Jadi masalah kualitas perlengkapan militer PKT, kita bisa lihat hanyalah secuil dari puncak gunung es itu.

Walaupun Xi Jinping mampu mengganti semua pemimpin tersebut dalam waktu singkat, tapi untuk membangun kembali kekuatan tempur pasukan militer, memproduksi kembali perlengkapan yang layak dan memenuhi standar, sepertinya bukan masalah yang bisa diselesaikan hanya dalam tempo dua atau tiga tahun saja. Yang lebih penting adalah, ini bukan pertama kalinya Xi Jinping berusaha memberantas korupsi di tubuh militer.

Sekarang semua petinggi militer telah dipromosikan oleh Xi Jinping sendiri. Dengan kata lain, Xi Jinping memerlukan waktu 12 tahun untuk memberantas korupsi hingga ke akarnya, dan didapatinya orang-orang yang diangkatnya juga sama korupnya. Ini membuktikan, terdapat masalah yang sangat besar di seluruh tubuh militer, siapapun yang diangkat akan sama saja korupnya.

Dukungan AS Terhadap Taiwan

Yang paling penting adalah, di belakang Taiwan ada dukungan AS, selama beberapa tahun terakhir, pada kesempatan yang berbeda Presiden AS Joe Biden telah empat kali menyatakan secara terbuka, jika Tiongkok menyerang Taiwan, maka AS akan mengirim pasukan membantu Taiwan. Sedangkan pada Januari 2023 lalu, CSIS telah membuat simulasi militer yang sangat rinci, dengan melakukan simulasi terhadap 24 kondisi, dalam ke-24 simulasi tersebut, AS memenangkan 22 kali di antaranya. Dengan kata lain, dengan kondisi AS bertekad untuk mengirimkan pasukannya, maka invasi Tiongkok terhadap Taiwan akan menghadapi risiko yang teramat besar.

Dari segi militer, PKT tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menyerang Taiwan, juga tidak ada persiapan yang baik untuk terlibat konflik dengan AS di kawasan Samudera Pasifik, jadi dari hasil pilpres Taiwan kali ini, siapapun yang menjabat, tidak akan terjadi perang.

Ekonomi Tiongkok Terjebak Dalam Keterpurukan

Lalu dari tinjauan aspek ekonomi, kantor berita Bloomberg baru-baru ini mengeluarkan laporan yang menyebutkan, jika di Selat Taiwan terjadi perang, seluruh dunia akan membayar sekitar 10 triliun dolar AS, atau setara dengan 10% PDB seluruh dunia. Berdasarkan laporan ini, PDB Taiwan akan berkurang 40%, dan PDB Tiongkok pada tahun pertama akan turun 16,7%, sedangkan PDB AS akan turun 6,7%.

Dengan kata lain, jika terjadi perang di Selat Taiwan, maka kerugian Taiwan akan teramat besar, dan kerugian ekonomi Tiongkok juga akan sangat besar, khususnya ekspor impor barang akan terhenti total. Selama dua tahun terakhir, Xi Jinping terus menekankan sirkulasi ekonomi domestik, sedikit banyak ini adalah bagian dari persiapannya untuk berperang. 

Tapi selama setahun terakhir, sangat jarang terdengar lagi istilah sirkulasi ekonomi domestik, mungkin karena para petinggi PKT telah menyadari, jika ekonomi Tiongkok decoupling dengan dunia, maka akan mendatangkan pukulan yang sangat mematikan. Belum lama ini Menteri Hubungan Eksternal RRT telah berkunjung ke AS, juga telah beberapa kali mengemukakan kerjasama RRT-AS, dan niat hidup berdampingan secara damai.

Intinya, dua tahun lalu Xi Jinping mungkin mengira pasukannya dan ekonominya telah mempersiapkan diri dengan matang. Tapi sejumlah peristiwa yang terjadi dua tahun terakhir ini, mulai dari perang Ukraina, korupsi di tubuh militer, sampai ekonomi yang terus merosot hingga setahun terakhir, telah membuat Xi Jinping menyadari bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk berurusan dengan AS.

Satu setengah tahun lalu ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan, sebagian orang di Tiongkok sesumbar dengan mengatakan, selama pesawat yang ditumpangi Pelosi berani mendarat, maka itulah saatnya reunifikasi Taiwan secara militer. Tetapi Pelosi sudah datang, Dimana pasukan PKT? (mantan pemimpin redaksi surat kabar Global Times) Hu Xijin juga pernah menyatakan, di saat tentara AS tiba di Taiwan, itulah waktunya mengobarkan perang terhadap Taiwan, tapi nyatanya beberapa kali surat kabar Wall Street Journal memberitakan, pasukan AS telah tiba di Taiwan membantu tentara negara itu berlatih, berarti pasukan AS sudah datang, dimana pasukan PKT? Sekarang ada lagi orang yang mengatakan, William Lai Ching-te terpilih menjadi presiden, perang akan meletus. (sud/whs)

Pawai 2 Juta Warga Hongkong Gemparkan Dunia

0

Gao Tianyun

Masih marak pemberitaan peristiwa unjuk rasa di Hongkong, tanggal 16 Juni lalu. Seperti diketahui hampir 2 juta orang warga Hongkong berunjuk rasa turun memenuhi jalan jalan di Hongkong untuk mengajukan tuntutan pada pemerintah eksekutif Hongkong.

Ada 5 tuntutan, yakni tidak menuntut pengunjuk rasa; menghapus definisi kerusuhan; menyelidiki penembakan dan pertanggung jawabannya; mencabut undang-undang ekstradisi dan turunkan Carrie Lam dari jabatannya.

Aksi protes itu memecahkan rekor pengunjuk rasa terbanyak sepanjang sejarah Hongkong dan telah menorehkan catatan spektakuler tentang perlawanan terhadap tirani Komunis Tiongkok. Masyarakat Tiongkok, Taiwan, warga Hongkong di luar negeri, etnis Tionghoa dan seluruh masyarakat berkeadilan memberi semangat kepada warga Hongkong yang berani.

Hanya selisih satu minggu, dua kali pawai akbar dengan massa mencapai jutaan orang, secara telak menghantam arogansi Komunis Tiongkok, dan memporak-porandakan rencana yang dimainkan kubu pengacau Hongkong.

Sejak penyerahan kedaulatan pada  tahun 1997 silam, setahap demi setahap Komunis Tiongkok mengendalikan pemerintahan zona eksekutif Hongkong, menggerogoti hak otonomi dan kebebasan demokrasi di Hongkong, serta memanfaatkan kelompok mafia dan mata-mata di Hongkong untuk mengacaukan ketertiban masyarakat.

Di bidang budaya dan media massa, budaya partai secara terang-terangan telah menyusup, bahkan telah menduduki posisi dominasi.

Selain itu, pemerintah Hongkong tunduk pada Komunis Tiongkok, dengan membuat daftar hitam. Berulang kali telah menolak kaum akademis dan tokoh aktivis Hak Asasi Manusia – HAM untuk masuk ke wilayah Hongkong dalam rangka pertukaran akademisi. Selain itu, juga pernah secara paksa mendeportasi sekelompok praktisi Falun Gong Taiwan, serta menolak memberikan visa bagi para teknisi dari kelompok pertunjukan Shenyun Performing Arts.

Pada April tahun ini, Pengadilan Hongkong telah memvonis bersalah para “9 pelaku Occupy Central”. Hal itu jelas menunjukkan bahwa hukum di Hongkong secara mengenaskan telah berputar haluan di bawah kekuasaan Komunis Tiongkok.

Soal ‘ordonansi ekstradisi’ yang menyusul kemudian, para analis mengatakan, itu adalah persiapan Komunis Tiongkok dalam rangka membersihkan sektor finansial dan menangkap tokoh oposan di kemudian hari, sekaligus berniat mengintimidasi Taiwan. Dengan kata lain, begitu peraturan disahkan, maka Komunis Tiongkok dapat menangkap siapa saja yang melewati jalur Hongkong itu.

Dengan mengibarkan panji “satu negara dua sistem”, Komunis Tiongkok bertindak semena-mena di Hongkong. Kali ini aksi amandemen ordonansi terhambat. Komunis Tiongkok tiba-tiba bertindak anarkis, mengira dengan pentungan dan peluru bisa menyelesaikan masalah. Mengira dengan ‘jangan mengintervensi urusan dalam negeri’ dapat menghalau dukungan dari luar negeri.

Komunis Tiongkok tidak menyangka, satu juta warga Hongkong telah melangkah keluar, dan dengan lantangnya menentang undang-undang jahat itu. Seminggu kemudian, dua juta warga Hongkong turun lagi ke jalan, dan kali ini meneriakkan slogan ‘tidak ada kerusuhan, yang ada hanya tirani’, ‘tirani pasti binasa’ dan lain-lain.

Komunis Tiongkok terlebih lagi tidak menduga, puluhan kota di seluruh dunia telah menyuarakan dukungannya bagi pawai dan unjuk rasa di Hongkong, melangkah bersama dengan warga Hongkong. Amerika, Inggris, Kanada, Jerman, Taiwan dan banyak pemerintahan negara lain beramai-ramai mengecam pemerintahan Komunis Tiongkok, serta mempertimbangkan tindakan sanksi sebagai reaksi terhadap insiden ini.

Komunis Tiongkok selama ini sok berkuasa, tapi kali ini dihadang oleh kekuatan keadilan. Kondisi membuatnya  terpaksa meletakkan gada pemukulnya. Mengumumkan penangguhan sementara amandemen itu dan bahkan kepala eksekutif di bawah tekanan terpaksa meminta maaf untuk meredakan amarah warga.

Bisa dikatakan, inilah perlawanan rakyat berskala besar yang paling sengit dan paling langsung dihadapi oleh Komunis Tiongkok dalam puluhan tahun terakhir. Aksi Hongkong menentang undang-undang jahat, menentang tirani, terjadi di tengah badai Huawei dan perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok, bagi rezim otoriter merah yang tengah dirundung masalah itu, adalah satu pukulan telak, yang akan mempercepat keruntuhannya.

Dunia mendukung Hongkong. Hongkong memotivasi dunia. Di tengah penyusupan seperti ‘OBOR’ yang diusung Komunis Tiongkok dan berbagai rencana ekspansi lainnya, aksi ‘anti ordonansi ekstradisi” di Hongkong itu telah mengguncang masyarakat di Hongkong, Taiwan, Tiongkok dan seluruh dunia.

Warga Hongkong melangkah keluar, karena mereka dengan sedih menyaksikan: Hongkong telah berubah. Mereka menyadari, tidak bisa mundur lagi, “Hongkong milik sendiri, harus diselamatkan sendiri”.

Komentar tentang peristiwa itu datang dari asisten dosen Xu Peiyun dari Fakultas Administrasi Sosial di Hongkong University.

“Saya tidak tahu apakah pemerintah sekarang dikuasai Komunis Tiongkok, karena yang kami lihat adalah polisi atau pejabat Hongkong yang melakukan pekerjaan itu. Sebenarnya mereka adalah warga Hongkong asli yang lahir dan dibesarkan di Hongkong, bagaimana boleh memperlakukan pelajar dan anaknya sendiri dengan cara seperti ini?” kata Xu Peiyun.

Banyak yang mengatakan, Carrie Lam juga adalah ibu dari anak-anak Hongkong, tapi Lam bergeming melihat polisi memukul para muda-mudi itu. Jika bukan karena tekad kuat dari 2 juta demonstran itu dan jika bukan karena tekanan dari atas, mungkin Carrie Lam tidak akan meminta maaf.

Posisi kepala eksekutif, dipastikan hanya bisa diduduki oleh orang yang paling tunduk terhadap Komunis Tiongkok, dan bisa membuat Komunis Tiongkok paling tenang.

Sebagai kepala eksekutif, Carrie Lam adalah pejabat dengan tingkat dukungan terendah dari mantan empat kepala eksekutif, juga merupakan pejabat yang paling antusias menjalankan instruksi Komunis Tiongkok. Perannya sama dengan semua orang yang dipakai oleh Komunis Tiongkok, yakni disalahgunakan, dikendalikan, akhirnya lantaran melakukan kejahatan bersama maka menanggung hujatan bersama.

Di dalam badan administratif yang dikendalikan oleh Komunis Tiongkok, pejabat pemerintahan Hongkong lainnya tanpa bisa menghindar telah dibatasi oleh instruksi Komunis Tiongkok dan dikikis oleh budaya partai Komunis Tiongkok. Yang dibutuhkan oleh Komunis Tiongkok bukan pemerintah Hongkong yang bekerja bagi warga Hongkong, juga bukan untuk menjamin kebebasan dan penegakan hokum. 

Oleh karena itu, seiring dengan arahan besar itu, pejabat dan polisi dalam instruksi yang diterimanya hari demi hari, terus menerus mendistorsi dan mengikis nilai kehidupannya. Jika dapat teguh mempertahankan prinsip dan tidak terbawa arus bersama Komunis Tiongkok, barulah secara sejati mengabdi bagi Hongkong.

Pada 16 Juni pagi hari, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kembali menanggapi peristiwa “anti ordonansi ekstradisi” dengan mengatakan, beberapa hari ini melihat Hongkong berniat mempertahankan demokrasi, kebebasan, dan HAM. Kejadian itu ‘membuktikan bahwa satu negara dua sistem sangat tidak efektif’, semua orang harus kompak, melindungi kedaulatan, demokrasi, kebebasan dan HAM di Taiwan.

Tanggapan Tsai Ing-wen atas peristiwa tanggal 16 Juni sore hari,dimana  puluhan ribu mahasiswa Hongkong di Taiwan dan ormas Taiwan menggelar aksi “16 Juni Mendukung Hongkong, Tolak Ordonansi Ekstradisi”, mengecam pemerintah Hongkong yang telah menindas HAM warga Hongkong dengan kekerasan.

Seperti diketahui, selama ini Komunis Tiongkok terus mengincar Taiwan. Aksi penyusupan untuk menggulingkan Taiwan telah berlangsung selama puluhan tahun. Beberapa tahun terakhir ini malah berkembang sampai mengendalikan kelompok mafia mengibarkan bendera lima bintang   Tiongkok di jalan-jalan. Bertepatan dengan pemilihan langsung presiden Taiwan, aksi anti-ordonansi ekstradisi Hongkong kali ini telah memperingatkan kalangan politik dan masyarakat Taiwan, itu adalah suatu hal baik.

Melihat kembali daratan Tiongkok. Terbalik dengan perlakuan Komunis Tiongkok terhadap Hongkong yang ibarat memasak katak dengan air hangat, rakyat Tiongkok mengalami tekanan dan ketakutan yang ekstrem.

Selama 70 tahun, Komunis Tiongkok telah menginjak-injak hukum, menindas kemanusiaan, melanggar HAM, menggunakan berbagai cara mulai dari pembunuhan, cuci otak dan ancaman, untuk menebar jaring ketakutan raksasa di atas kepala seluruh rakyatnya, membuat mayoritas rakyat kehilangan keinginan untuk melawan, dan rela takluk serta tenggelam.

Saat ini, auman warga Hongkong, telah mengguncang rakyat Tiongkok dengan dahsyat. Mereka melihat, kebebasan belum lagi sirna, rekan di Hongkong telah melawan dengan darah. Hanya dengan mendobrak ketakutan itu, baru dapat menyelamatkan diri dan negara.

Bagi masyarakat internasional, insiden ‘anti-ordonansi ekstradisi’ telah memberikan bahan pelajaran segar yang hidup dan begitu intens. Komunis Tiongkok berniat merajalela atas nama hukum, menyalahgunakan kekuatan militer terhadap demonstran yang berunjuk rasa damai, menghancurkan ‘satu negara dua sistem’ lebih lanjut.

Di saat yang sama, media massa ofisial Komunis Tiongkok dan juru bicara Kemenlu serta para pejabat di Kedubes   Tiongkok terus mengumbar kebohongan, mengatakan amandemen ekstradisi mendapat dukungan kalangan arus utama, mengatakan kekuatan asing mengintervensi urusan dalam negeri dan lain sebagainya.

Menghadapi kekejaman Komunis Tiongkok yang selamanya tidak berubah itu, siapa yang masih percaya ‘kesepakatan damai’-nya   Komunis Tiongkok? Siapa yang percaya dengan pernyataan yang menyebutkan Komunis Tiongkok akan menaati tatanan perdagangan serta akan saling menguntungkan kedua pihak? (SUD/whs)

Trump Ajukan Banding Terhadap Vonis Pembayaran Ganti Rugi Atas Kasus Pencemaran Nama Baik E. Jean Carroll

0

 oleh Li Mei dan Gao Yu

Pada Jumat (26 Januari), juri yang beranggotakan sembilan orang di Pengadilan Federal Manhattan, New York menjatuhkan vonis kepada mantan Presiden Trump untuk membayar ganti rugi kepada penulis wanita E, Jean Carroll sebesar USD.83,3 juta. Trump segera mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa putusan tersebut sangat konyol dan dirinya akan mengajukan banding.

Karena jumlah ganti rugi jauh melebihi jumlah tuntutan penggugat sebesar USD.10 juta, sehingga putusan tersebut membuat terkejut para pengunjung yang hadir dalam pengadilan.

Trump menghadiri sidang hari itu, namun meninggalkan pengadilan sebelum putusan dijatuhkan.

Trump kemudian mengeluarkan pernyataannya melalui platform sosial “Truth Social” : “Ini benar-benar konyol ! Saya sepenuhnya tidak setuju dengan dua putusan itu, dan saya akan mengajukan banding atas penganiayaan politik yang dipimpin oleh Biden terhadap saya dan Partai Republik”.

Pengacara Trump, Alina Habba mengatakan : “Kami akan segera mengajukan banding. Kami akan mengesampingkan juri konyol itu. Saya ingin mengingatkan semua orang bahwa saya akan berjuang bersama Presiden Trump untuk menegakkan hak berbicara setiap orang yang diatur dalam Amandemen Pertama. Bahwasanya setiap orang berhak membela diri dan mengatakan : Saya tidak melakukan hal itu ketika mereka dituduh secara salah.”

Gugatan tersebut dapat ditelusuri kembali pada 2019 ketika itu E. Jean Caroll, seorang wanita penulis menuduh Trump yang menjabat  sebagai presiden, telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya di ruang ganti pakaian departemen store Bergdorf Goodman di Manhattan pada tahun 1990-an.

Carroll mengatakan bahwa Trum menyangkal telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya hampir 30 tahun lalu. Gegara itu reputasinya sebagai jurnalis yang dapat dipercaya menjadi hancur.

Trump mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal E. Jean Carroll dan menuduhnya mengarang cerita untuk meningkatkan penjualan memoarnya.

Carroll juga telah mengajukan gugatan kedua pada November 2022. Juri memutuskan bahwa Trump harus membayar uang ganti rugi sebesar USD.5 juta kepada Caroll. Dan Trump masih mengajukan banding atas kasus tersebut.

Saat ini, Trump menjadi kandidat terdepan dalam pencalonan presiden dari Partai Republik. Meskipun ia diganggu oleh tuntutan hukum, tetapi hal itu tampaknya tidak mempengaruhi suara dukungannya yang luar biasa dari anggota Partai Republik. (sin)

Misi Pasukan Khusus Ukraina Hancurkan Su-34 di Rusia

0

Militer Terkini

Seiring dengan menurunnya bantuan militer Barat terhadap Ukraina, pola misi medan perang Ukraina pun mengalami sejumlah perubahan. Perang frontal berskala besar seakan mendampingi operasi di belakang garis musuh yang semakin berdampak oleh pasukan khusus serta serangan jarak jauh yang terus meningkat, telah mengubah situasi perang. Juga pasukan khusus Ukraina yang misterius itu telah muncul ke permukaan oleh karenanya.

Pada 3 Januari lalu, sebuah pesawat serbu pertahanan belakang Su-34 Rusia yang diparkir di bandara mengalami serangan misterius dengan cara dibakar. Waktu itu pesawat tersebut diparkir di sebuah pangkalan AU jauh di dalam wilayah Rusia. Peristiwa ini menjelaskan, pesawat Rusia tidak hanya mendapat ancaman dari drone dan rudal saat berada di udara, pada saat berada di darat pun mereka mengalami ancaman dari pasukan khusus Ukraina yang menyusup jauh ke dalam wilayah Rusia.

Belum lama ini, badan intelijen Kemenhan Ukraina (GUR) merilis sebuah rekaman video yang menunjukkan proses krusial serangan kali ini. Tengah malam, di apron yang tertutup salju itu, di bagian bawah badan pesawat Su-34 muncul kobaran api. Dari video tidak bisa dipastikan bagaimana api tersebut tersulut, tapi dapat terlihat sepertinya api berasal dari tangki bahan bakar eksternal yang berada di bawah lambung pesawat dekat dengan sistem air intake pada mesin pendorong sisi kanan. Seiring semakin besarnya kobaran api, bagian dalam air intake mesin pendorong menjadi terang. Orang yang mengambil gambar mengacungkan tiga jari di depan lensa kameranya, dan membuat simbol “tanduk iblis”, Anda juga bisa mengartikannya sebagai trisula yang melambangkan negara Ukraina.

Meskipun belum diketahui pasti kondisi kerusakan sebenarnya yang dialami Su-34 itu, tapi kejadian setelahnya, seperti yang diisyaratkan oleh media massa Ukraina, pesawat itu kemungkinan besar telah sepenuhnya hancur. Dalam pemberitaan oleh badan intelijen militer Ukraina menyindir, penyebab terbakarnya pesawat tersebut telah diklarifikasi. Direktur badan intelijen yakni Kyrylo Budanov membenarkan, peristiwa tersebut adalah hasil kerja mata-matanya di wilayah Rusia.

Lokasi diserangnya Su-34 itu adalah di pangkalan militer AU Shagol di wilayah Chelyabinsk. Pangkalan tersebut adalah markas besar resimen penerbangan campuran ke-2 AU Rusia, yang telah mulai dipersenjatai dengan jet tempur Su-34 sejak 2017 lalu. Resimen tersebut memiliki skuadron yang terbentuk dari pesawat pengintai tipe Su-24MR Fencer-E.

Pihak Ukraina sendiri hanya mengakui pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut, tanpa mengungkapkan rincian dari operasi kali ini. Saat ini belum diketahui berapa orang yang ikut ambil bagian dari operasi tersebut. Dalam rekaman dapat terlihat di salju terdapat banyak jejak kaki yang berlalu lalang antara pengambil gambar dengan pesawat Su-34 tersebut.

Sekali ini jelas merupakan aksi nekad pihak Ukraina di wilayah Rusia, khususnya mempertimbangkan pangkalan AU Shagoly yang berjarak lebih dari 1000 mil dari perbatasan Ukraina. Di sisi lain, ini juga menunjukkan kerumitan yang disebabkan oleh tim operasi, yang mungkin melibatkan orang Ukraina, mungkin melibatkan warga Rusia yang direkrut oleh badan intelijen Ukraina. 

Bagaimana pun, memposisikan sebuah tim operasi berikut perlengkapan yang diperlukan di sekitar pangkalan AU Rusia, …..dan berhasil mendekati serta menghancurkan pesawat tempur Rusia, adalah tindakan yang teramat berisiko. Dan, dipastikan mereka juga harus meloloskan diri dengan ucapan selamat.

Ini tentunya bukan serangan pertama yang dilakukan oleh Ukraina terhadap pangkalan AU di dalam wilayah Rusia. Pada November 2022 lalu, pangkalan AU Ostrov di wilayah Pskov sisi barat Rusia yang berjarak sekitar 400 mil dari perbatasan Ukraina juga mengalami serangan. Dua unit helikopter Ka-52 dan 1 unit helikopter serbu Mi-28N dihancurkan dengan bom yang ditempatkan pada badan pesawat. Pada September 2023 lalu, pangkalan AU Chkalovsky yang berjarak kurang dari 20 mil dari Moskow juga mengalami serangan tim perusak. Badan intelijen Ukraina mengatakan, misi kali ini telah menghancurkan 2 unit pesawat bersayap tetap dan 1 unit helikopter dihancurkan.

Pada Mei 2023 lalu, gerilyawan pro Ukraina di wilayah Rusia menyebutkan, mereka telah menghancurkan sebuah pesawat tempur Su-24M di pabrik penerbangan Novosibirsk Aircraft Production Association Plant yang terletak di Novosibirsk, sebelah selatan Siberia. Mereka menyatakan, semoga operasi kali ini menjelaskan kalau “perang ini harus diakhiri”.

Jika dibandingkan, operasi pengrusakan terhadap pesawat serbu Su-34 yang dialokasikan oleh pangkalan AU Rusia bagi pasukan garis depan yang berada dalam kondisi perang, bukanlah peristiwa kecil yang bisa diabaikan. Namun hingga kini, pihak Kemenhan Rusia belum menyampaikan komentarnya terhadap isu tersebut.

Selain serangan terhadap pangkalan AU di dalam wilayah Rusia, pasukan khusus dan tim operasi khusus dari Departemen Keamanan Ukraina lainnya juga melakukan berbagai operasi serangan berskala lebih besar lainnya di wilayah Rusia. Serentetan peristiwa lainnya yang belakangan ini menjadi sorotan, termasuk serangan yang mengincar sasaran di wilayah Krimea, serangan terhadap kapal Armada Laut Hitam, dan serangan terhadap anjungan lepas pantai Laut Hitam yang dikuasai oleh Rusia, semuanya ada jejak mereka.

Menariknya adalah, peristiwa serangan yang mengincar pangkalan AU Ostrov, sejumlah saluran Telegram pro-Rusia yang kerap memuat berita serangan pesawat tempur Rusia terhadap Ukraina tidak mentolerir AU Rusia, dan menyalahkan buruknya persiapan pertahanan di sekitar infrastruktur militer Rusia, sehingga munculnya video yang memperlihatkan terkena serangan seperti itu hanya masalah cepat atau lambat saja.

Longgarnya langkah keamanan di sekitar pangkalan AU Rusia memang sudah bukan hal baru lagi. Masalahnya, sekarang Rusia jelas menghadapi ancaman dari pasukan khusus Ukraina dan tim operasi lain yang bergerak jauh di dalam wilayah Rusia. Dengan Ukraina yang mulai mementingkan serta menyuntikkan sumber daya yang ada bagi pasukan khusus dan tim operasinya, kurangnya personel pasukan Rusia serta rapuhnya pertahanan di garis belakang menjadi semakin terlihat membahayakan. Terutama pangkalan AU Rusia di Krimea mungkin akan mengalami ancaman lebih besar. Disini, Ukraina dan individu atau organisasi pro-Ukraina di Semenanjung Krimea memiliki lebih banyak opsi kerjasama, akan lebih besar kemungkinannya bagi pangkalan militer Rusia untuk mendapatkan serangan yang bersifat menghancurkan.

Ukraina telah menggunakan rudal balistik, drone jarak jauh, dan drone pengintai bermesin jet yang dimodifikasi untuk menghadapi pesawat Rusia yang diparkir di pangkalan, kerentanan pesawat-pesawat ini tidak mempunyai pelindung pesawat yang kokoh, walaupun ada instalasi pertahanan sementara, tapi sangat diragukan efektivitas yang dihasilkannya.

Dibandingkan beberapa serangan terhadap pangkalan AU Rusia sebelumnya, serangan yang mengincar Su-34 jelas memiliki makna propaganda yang lebih kuat, dan cukup memukul semangat tempur pasukan Rusia. Dengan mempertimbangkan selama ini Ukraina berharap dapat membawa peperangan kembali ke Rusia, juga situasi di garis depan yang masih stagnan, dan menerapkan metode serangan balasan yang berbeda, aktivitas pengrusakan pasukan khusus Ukraina dan tim operasi di dalam wilayah Rusia menjadi sangat penting.

Banyak upaya serangan balasan yang dilakukan Ukraina pada semester kedua tahun lalu tidak mencapai hasil yang diharapkan, namun keberhasilan misi di garis perang rahasia yang lebih aktif, seakan telah mewujudkan kinerja perang pasukan Ukraina yang tidak bisa dibilang banyak.

Ukraina dengan kokoh menguasai beberapa pulau kecil di seberang Sungai Dnieper, yang dijaga ketat oleh pasukan Rusia, mengendalikan ketat sejumlah pulau kecil, dan menjadi pangkalan lintas Sungai Dnipro bagi pasukan Ukraina. Ini sepertinya adalah misi yang tidak mungkin, dan yang merampungkan misi ini adalah 73rd Naval Special Operations Center (Center 73) Ukraina.

Center 73 adalah salah satu pasukan khusus paling elite Ukraina, yang dikenal ahli dalam operasi di laut dan penggunaan drone,serta pasukan pengintai garis depan dan ahli pengrusakan di bawah air. Sebagai bagian dari pasukan khusus, mereka mengorganisir perang gerilya di wilayah yang telah dikuasai musuh, menyusup ke dalam kamp militer Rusia melakukan pengrusakan, dan melakukan persiapan merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia.

Musim panas tahun lalu, setelah pasukan Rusia menghancurkan Bendungan Kakhovka, banjir yang meluap telah menenggelamkan jalur pasokan logistik pasukan khusus Ukraina, termasuk basis militer Rusia dan segala sesuatu yang bisa dibayangkan, semuanya diterjang habis oleh banjir. Begitulah pada dasarnya “kompetisi” atas aliran Sungai Dnipro. Saat air laut surut, siapa yang bisa menguasai pulau-pulau ini, dan mengendalikan Sungai Dnipro, dia yang akan memenangkan kompetisi tersebut.

Di pihak Ukraina yang terjun dalam pertempuran ini terutama adalah anggota pasukan khusus Center 73, mereka selalu berada dalam jarak tembak pasukan Rusia yang menguasai bendungan Sungai Dnipro. Waktu itu, kedua belah pihak saling mengetahui bahwa salah satu sasaran serangan balik Ukraina adalah menguasai sungai ini, dan menjadikannya sebagai batu loncatan untuk merebut kembali wilayah selatan yang telah dikuasai Rusia.

Setelah bendungan itu hancur, komandan pasukan khusus menghabiskan 6 bulan untuk menyesuaikan kembali cara mereka berperang, dan untuk memastikan jalur perhubungan di seberang Sungai Dnipro, yang menuju wilayah selatan Ukraina. Yang bertanggung jawab atas misi ini adalah komandan Center 73 yang memiliki julukan “Skif”. Skif adalah sebutan singkat bagi suku pengembara Scythian Ukraina. Sekarang, pasukan ini telah mendirikan “negara imperium” yang rahasia di Krimea, mereka mengkamuflase dirinya menjadi hewan amfibi, mereka sangat cerdik, memiliki kesabaran yang sangat kuat, yang sewaktu-waktu mempersiapkan datangnya serangan mendadak. 

Prinsip dari misi mereka adalah sebisa mungkin mendekati Rusia untuk mengintai, meletakkan bom di bawah batang hidung Rusia, dan sangat menguasai operasi di bawah air. Mayoritas mereka berpendapat, ini adalah misi yang berisiko tinggi. Intinya, misi berisiko tinggi berarti hampir bisa dikatakan misi cari mati.

Dalam 6 bulan terakhir, pasukan rahasia Ukraina ini terus melakukan aksinya menyusuri Sungai Dnipro. Mereka beralih dari rakyat jelata yang biasa berubah menjadi pejuang pasukan khusus yang bergabung dalam misi di malam hari, ada yang mengenakan pakaian selam, ada yang bersenjata lengkap mengemudikan kapal cepat. Di pagi hari, setelah misi usai, mereka kembali menjadi rakyat yang tiarap. Anggota pasukan khusus Oleksandr Kindratenko mengatakan, “Jumlah kami sangat sedikit, dan telah menerima perlengkapan dan juga pelatihan dari Barat. Intinya, kami mampu berperang, juga mampu melakukan misi strategis tanpa harus mengerahkan senjata.”

Pasukan khusus Ukraina yang menguasai pulau-pulau kecil yang tersebar di pesisir Sungai Dnipro mungkin hanya ratusan orang, bahkan lebih sedikit. Mereka membelakangi sungai besar itu, dan menghadapi puluhan ribu pasukan Rusia, membangun basis serangan balasan, serta merampungkan misi yang hampir tidak mungkin.

Dalam perang selanjutnya, jika pasukan Ukraina sukses menyeberangi Sungai Dnipro, serta memutus jalur perhubungan darat antara Krimea dengan daerah lain yang telah dikuasai Rusia, maka pasukan Ukraina ada kemungkinan akan memutar-balikkan situasi perang secara drastis. 

Semua kisah yang bercorak legendaris di Sungai Dnipro ini, mungkin akan menjadi bagian yang paling seru dalam perang ini. (Sud/whs)

Makna Riil Buku Baru “Shareholder Capitalism” Bagi Dunia

Dr. Xie Tian

Prof. R. David McLean adalah seorang chair professor ilmu keuangan William G. Droms di McDonough School of Business, Georgetown University, juga sebagai Dekan Fakultas Keuangan. Dia pernah menulis sejumlah artikel terkait efisiensi pasar, prediktabilitas imbal hasil saham, dan interaksi antara pasar keuangan dengan investasi perusahaan.

 Buku terbarunya yang berjudul “Shareholder Capitalism: How to Pursuit of Profit Benefit All” diterbitkan oleh wadah pemikir dari Washington DC yakni Cato Institute pada 2023 lalu. Buku ini sangat menarik bagi pembaca, dengan membahas seputar masalah sosial AS, perusahaan di Amerika Serikat, perekonomian di Tiongkok, bisnis di Tiongkok, serta konspirasi dari kubu the Great Reset dunia, yang sangat memiliki makna realita.

Keseluruhan buku terbagi menjadi beberapa bagian yakni kata pengantar, tiga bagian topik utama (tiga artikel), berisi 18 bab seluruhnya, ditambah lagi satu kesimpulan. Topik ketiga artikel tersebut masing-masing adalah “Shareholder Capitalism in the Grand Scheme of Things”, “Common Fallacies”, dan “A Closer Look at Corporate Social Responsibility (CSR)”.

Dalam 7 bab pada bagian pertama “Shareholder Capitalism in the Grand Scheme of Things”, Profesor McLean membahas tentang laba, nilai dan keuntungan para pemegang saham, bagaimana masyarakat memanfaatkan sumber daya yang langka, fungsi laba dalam pertumbuhan dan inovasi, pemegang saham dan dukungannya terhadap inovasi, perusakan terhadap inovatif, serta pelajaran yang didapat dari penerapan komunisme dan juga sosialisme.

Dalam 6 bab pada bagian kedua “Common Fallacies”, Profesor McLean membahas tentang kesalahan para pemegang saham, kapitalisme pemegang saham (shareholder) dan kapitalisme para pemangku kepentingan (stakeholder), kekeliruan terhadap perilaku jangka pendek, apakah pemegang saham hanya memperhatikan perilaku jangka pendek, kekeliruan anggapan bahwa investasi adalah bagus sedangkan bagi dividen adalah buruk, serta apakah membeli saham akan menaikkan harga saham, dan lain sebagainya.

Dalam 5 bab pada bagian ketiga “A Closer Look at Corporate Social Responsibility (CSR)”, Profesor McLean membahas soal tata kelola perusahaan, memberi label tidak akan mengubah kenyataan, Corporate Social Responsibility (CSR) atau Corporate Political Activity, benarkah CSR dapat menambal kelemahan kebijakan pemerintah, serta masa lalu dan sekarang yang berkembang secara berkesinambungan, dan lain-lain.

Dalam kata pengantarnya Profesor McLean memaparkan secara jelas, dengan mengutip kata-kata Adam Smith yang terkenal: “Tidak pernah ada yang melihat seekor anjing secara sengaja dan adil tukar menukar tulang dengan anjing lain. Juga tidak ada yang pernah melihat hewan melakukan poster tubuh dan lolongan tertentu untuk memberikan sinyal kepada hewan lain yang menyatakan, ini adalah milikku, itu adalah milikmu, dan aku bersedia menukarnya denganmu.”

Saat menjabarkan pentingnya aktivitas barter dan perdagangan oleh manusia, Profesor McLean telah menggunakan contoh suku primitif Afrika sejak 320.000 tahun silam yang telah menggunakan Volcanic Glass (dibuat menjadi kapak dan belati) berwarna hitam untuk dibarter dengan pewarna hitam (disebut krayon kuno) dengan orang lain. 

Ada contoh lain yaitu manusia Neanderthal yang pernah hidup di Eropa pada 40.000 tahun silam, mereka telah hidup di daratan Eropa selama 200.000 tahun sebelum munculnya Homo Sapiens. Sekitar 10.000 tahun setelah Homo Sapiens muncul, manusia Neanderthal kemudian punah. Manusia Neanderthal dikabarkan lebih kuat daripada manusia modern, lebih cocok hidup di tengah cuaca musim dingin yang keras di Eropa, tapi manusialah yang bertahan hidup, sedangkan manusia Neanderthal tidak. Mengapa. Profesor McLean mengutip pandangan akademisi lain, yang beranggapan karena manusia memahami perdagangan dan pertukaran (barter), sedangkan manusia Neanderthal tidak pernah melakukan pertukaran? 

Tentu saja, mungkin akan lebih baik jika Profesor McLean berkesempatan mempelajari tentang perubahan umat manusia, yang telah memiliki lebih banyak pemahaman, misalnya peradaban manusia setiap lima ribu tahun sebagai satu siklus, sejarah manusia setiap seratus juta tahun sebagai satu siklus, dan sejarah umat manusia telah melalui beberapa kali lahirnya peradaban, perkembangan dan kejatuhan peradaban serta proses kehancuran peradaban, dan peradaban dari periode yang berbeda meninggalkan jejaknya, yang mungkin saling tercampur dan mengganggu, mengacaukan pemahaman baru kita.

Mengapa perdagangan dan pertukaran dapat membantu manusia bertahan hidup? Karena pertukaran dapat menyebabkan diferensiasi tenaga kerja, dan menjadi profesional. Ada orang mahir berburu, ada yang mahir bertukang, ada yang mahir menenun. 

Sejak manusia memulai pembagian kerja secara profesional, daging di seluruh masyarakat pun menjadi banyak, pakaian juga menjadi banyak, kualitas perkakas juga lebih meningkat. Setiap orang memperoleh keuntungan darinya, angka kelahiran pun meningkat, jumlah populasi pun meningkat. 

Jadi walaupun kita tidak memiliki keunggulan dari segi karakteristik biologis, tapi pertukaran dan pembagian kerja telah memastikan eksistensi manusia. 

Hingga 250 tahun silam, seorang filsuf Skotlandia bernama Adam Smith menulis sebuah buku berjudul “The Wealth of Nations”, yang menjelaskan betapa pentingnya perdagangan dan pertukaran, juga telah menetapkan pondasi ilmu ekonomi modern.

Menariknya adalah, di era Adam Smith, pertukaran/perdagangan pada masa itu telah melibatkan penggunaan mata uang, dan tidak hanya dengan barter (barang dengan barang). Masyarakat pada masa itu, menjadikan mata uang sebagai kekayaan, jadi orang di masa itu berpendapat, penjual memperoleh untung lebih banyak dalam perdagangan, karena mereka mendapatkan uang (devisa). Pada waktu itu, ada pembatasan dagang, untuk mencegah mata uang keluar dari negara yang memilikinya, bahkan dari wilayah setempat. 

Tentu saja, Adam Smith menentang pandangan ini, ia menyebutkan kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan dari perdagangan, dan tidak hanya pihak penjual yang memperoleh keuntungan. Membandingkan perilaku orang Eropa 250 tahun silam dengan perilaku orang hari ini, melihat Partai Komunis Tiongkok yang mati-matian mendorong ekspor (untuk menjadi penjual) dan mengejar surplus perdagangan yang tinggi (menumpuk devisa), tak tertahankan lagi, orang akan tertawa.

Melihat masa lalu, kembali ke dunia kita hari ini, Profesor McLean lebih lanjut menjelaskan, untuk memelihara perdagangan dan pertukaran, masyarakat harus mempunyai hak untuk memiliki kekayaan, hanya orang yang memilikinya yang dapat meraih pendapatan dari sumber daya yang dimilikinya, dan bisa menjual sumber daya ini. 

Dan satu-satunya tugas penting pemerintah, adalah memastikan hak individu untuk memiliki kekayaannya, dan mendorong perdagangan bebas. Fakta yang sederhana ini, telah diterapkan lebih dari 200 tahun oleh orang Eropa, dan di Tiongkok hari ini, hak kepemilikan pribadi, perdagangan adil, pemerintah menjamin perdagangan bebas, semua itu hanya di atas kertas saja, bahkan di atas kertas pun belum bisa diterapkan.

Yang dimaksud dengan “kapitalisme” menurut penjelasan Profesor McLean , istilah ini sebenarnya dikemukakan dengan maksud melecehkan kaum sosialisme pada abad ke-19. Tetapi makna kata kapitalisme sendiri, bukan istilah filosofi, sebenarnya menerangkan semacam masyarakat dimana manusia dapat melakukan barter perdagangan bebas dan menghormati hak kepemilikan kekayaan. Oleh karenanya, dalam sistem ekonomi kapitalisme, orang selalu melakukan seperti itu selama ribuan tahun, bertransaksi dan berdagang dengan bebas, serta fungsi dari pemerintah hanya memastikan hak kekayaan setiap pribadi, sehingga akan dapat mendorong semakin banyak perdagangan dan barter. 

Dengan demikian, kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akan terjadi dengan sendirinya, masyarakat pun akan maju. Betapa prinsip yang begitu sederhana! Sayangnya rakyat Tiongkok masih saja bersusah payah menemukannya. Jelas-jelas kapitalisme baru saja menyelamatkan negeri Tiongkok dari revolusi sosialisme selama 30 tahun itu (1949-1979), dan menyelamatkan ekonomi Tiongkok, sampai hari ini para petinggi PKT justru mundur ke momentum ekonomi terencana seperti masa Mao Zedong dulu, anehnya banyak rakyat Tiongkok justru mengikutinya, sungguh menyedihkan.

Poin penting buku ini adalah kapitalisme pemegang saham (shareholder capitalism) dibangun di atas pondasi perdagangan yang saling menguntungkan, hak kepemilikan kekayaan, dan pemilik usaha. Yang dimaksud dengan perusahaan atau bisnis, adalah seseorang atau sekelompok orang, mereka ahli dalam membuat semacam produk atau pelayanan, lalu diperdagangkan atau dibarter. Pemilik perusahaan atau bisnis ini, yang muncul baik lewat sistem kepemilikan usaha, atau kemitraan, perseroan terbatas atau perusahaan, mereka dapat dikatakan adalah “pemegang saham” (shareholders).

“Kapitalisme pemegang saham” (shareholders capitalism), tadinya merupakan konsep dasar di dalam buku pelajaran keuangan di Fakultas Ekonomi, merupakan poros utama isi pelajaran, dan tak pernah ada bantahan. Tetapi sejak era 1970-an McLean memperhatikan, konsep ini semakin mendapat serangan. Khususnya dalam 10 tahun terakhir ini, konsep ini telah semakin menuai serangan yang semakin kuat dari perusahaan, politisi, media massa, dan juga kalangan akademisi. 

Sementara itu Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum, WEF) dan pendirinya yakni Klaus Schwab, telah menjadi pengkritik yang paling keras. Konferensi WEF setiap musim panas di Davos, Swiss, termasuk para pemimpin bisnis kelas dunia, pemimpin politik dan media massa, mereka menyerukan, kapitalisme pemegang saham merugikan, dan harus digantikan. Yang ikut menggaungkannya, termasuk suatu asosiasi CEO perusahaan AS yang menamakan dirinya “Meja Bundar Bisnis” (Business Roundtable) belum lama ini mengeluarkan pernyataan, tanggung jawab utama suatu perusahaan, tidak seharusnya menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya. CEO dari BlackRock Inc., sebuah perusahaan pengelola kekayaan terbesar di dunia yakni Larry Fink juga ikut-ikutan dengan memberikan tekanan terhadap eksekutif perusahaan, menuntut mereka agar lebih banyak mengejar target CSR. McLean menjelaskan, tujuan dirinya menulis buku ini adalah, meluruskan kembali prinsipnya dan membersihkan sumbernya. Jelas, di mata penulis, ini adalah suatu pekerjaan yang sangat dibutuhkan dan halal.

Buku ini bukan suatu karya akademis, siapapun dengan tingkat pendidikan sekolah menengah ke atas dapat memahaminya, orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan ilmu ekonomi pun tidak sulit memahami penjelasan dan tujuan penulisnya. Pada banyak bagian juga terdapat lelucon, yang juga dipenuhi pengetahuan dan ada keasyikannya, bisa membuat pembaca menambah wawasan. Misalnya pada bab pertama “What Is a Profit?” (apa itu laba?), yang telah mengutip kata-kata Thomas Sowell, “Laba mungkin adalah topik yang paling disalah-tafsirkan dalam ilmu ekonomi”. 

Ada pula ungkapan “laba adalah sisa makanan” (profit is a leftover), yang juga sangat menarik. Karena keuntungan memang yang tersisa di paling akhir, yaitu pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya, lalu dikurangi lagi dengan pajak, itulah yang tersisa di akhir. Dan biaya yang dibayarkan perusahaan, telah membantu perusahaan hulu yang telah menyediakan bahan baku bagi mereka; pajak yang dibayarkan perusahaan, telah membantu menjaga kelangsungan pemerintahan dan orang-orang yang butuh tunjangan. Pemegang saham hanya bisa mendapatkan “sisa makanan” saja, orang lain khususnya para pejabat pemerintah dan orang yang menerima tunjangan, memang tidak ada yang perlu dipersalahkan atau dicela!

Dalam buku disebutkan sejumlah spesifikasi dan batasan pemerintah, membuat lidah kelu. Misalnya, kebun apel di Amerika, pemilik kebun harus menaati lebih dari 12.000 aturan, dan 9.500 aturan di antaranya baru ditambahkan dalam satu dasawarsa terakhir. Ini memang jumlah yang keterlaluan.

Bab ketujuh buku ini adalah “Lessons from Communism”. Pada dasarnya penulis menggunakan kedua kata komunisme dan sosialisme secara bergantian, dan telah mengevaluasi tiga contoh yakni Uni Soviet, Tiongkok dan kedua Jerman (Jerman Timur yang sosialis dan Jerman Barat yang kapitalis). 

Penulis mengevaluasi dari beberapa masalah sederhana namun tajam, mempertanyakan di bawah sistem komunisme, memaksimalkan laba perusahaan bukanlah tujuannya, dalam kondisi seperti ini, apakah konsumen mendapat manfaat dan hidup lebih baik? Para buruh apakah hidup lebih baik? Hubungan antara pemasok dengan konsumen apakah menjadi lebih baik? Penggunaan sumber daya, apakah lebih efisien? Kehidupan rakyat, apakah menjadi lebih baik? Itu saja beberapa pertanyaan yang krusial. 

Tentu saja, bagi seluruh dunia, dan bagi rakyat Tiongkok, jawaban atas pertanyaan itu sudah jelas dan tidak perlu disebutkan lagi. Tapi yang sangat disayangkan adalah para penganut sosialisme sayap kiri di AS, pemerintahan Deep State, dan para penganut komunisme yang berniat mengendalikan manusia di dunia dan Tiongkok, mereka benar-benar harus membaca buku Profesor McLean ini, tapi penulis memperkirakan, mereka tidak akan mau membacanya, juga tidak akan membacanya.

Yang membuat penulis agak terkejut sekaligus senang adalah, buku baru yang dapat mengembalikan masyarakat manusia menjadi normal, mengkritik The Great Reset, dan Deep State di dunia ini, ternyata justru diterbitkan oleh sebuah penerbit wadah pemikir AS yang cenderung berhaluan kiri, mau tidak mau penulis harus menyampaikan rasa hormat pada Cato Institute atas upayanya ini. (sud/whs)

Penelitian : Kanker Usus Besar Dapat Dihentikan dengan Menyalakan Protein ‘Seperti Saklar Lampu’

EtIndonesia. Para peneliti di Australian National University telah mempelajari cara menggunakan obat untuk mengaktifkan protein penghambat kanker yang dapat membersihkan DNA berbahaya dari tubuh “seperti saklar lampu”.

“Dalam keadaan aktif, protein bertindak seperti sistem pengawasan, mendeteksi tanda-tanda kerusakan DNA di sel kita,” kata peneliti dr. Abhimanu Pandey tentang protein Ku70.

Dia menambahkan bahwa “DNA yang rusak” biasanya merupakan tanda peringatan dini bahwa sel dapat menjadi kanker. Ku70 berpotensi membalikkan atau setidaknya menghentikan kerusakan.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa Ku70 dapat ‘mendinginkan’ sel kanker dan membersihkan DNA yang rusak. Protein ini mencegah sel-sel kanker menjadi lebih agresif dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga pada dasarnya menonaktifkan sel-sel tersebut dan menjaganya dalam keadaan tidak aktif.”

Global Cancer Observatory (Globocan) menyebut, terdapat sekitar 9.503.710 kasus kanker baru dan 5.809.431 kematian akibat kanker di Asia pada tahun 2020. Di Indonesia, kasus kanker usus besar merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi ke-5. Selain itu, kanker usus besar adalah penyakit tertinggi kedua yang dialami pria setelah kanker paru-paru dengan jumlah kasus baru mencapai 34.189.

Di Australia tempat penelitian ini dilakukan, 100 orang meninggal setiap minggunya akibat kanker usus, menurut penelitian tersebut.

Namun, 90% kasus dapat berhasil diobati jika diketahui sejak dini, menurut data yang kini diterbitkan di Science Advances.

“Kami tahu deteksi dini dan pengobatan sangat penting untuk mengatasi tidak hanya kanker usus tetapi juga potensi kanker lainnya,” kata peneliti Si Ming Man Man.

Man menambahkan bahwa skrining kanker seperti kanker usus besar mungkin akan segera mencakup pemeriksaan kadar Ku70.

“Penelitian kami menunjukkan Ku70 adalah biomarker kekebalan tubuh yang baik, artinya ini membantu kami memprediksi siapa yang akan mengalami kondisi lebih baik atau lebih buruk setelah didiagnosis menderita kanker usus.” (yn)

Sumber: nypost

Dari Terpilihnya Lai Ching-te Menelaah “Mimpi Taiwan” dan “Mimpi Tiongkok”

0

Yuan Bin

“Jika di Tiongkok, dan Anda adalah putra dari seorang pekerja tambang, ayah meninggal di usia dini, ibu harus membesarkan 6 anak seorang diri. Perkirakan apa karir Anda sekarang? Benar, di sejumlah tempat, Anda bisa saja menjadi presiden!” Ini adalah postingan seorang warganet pada situs Weibo (di daratan) Tiongkok, setelah mengetahui William Lai Ching-te terpilih sebagai Presiden Republik Tiongkok (Taiwan) yang ke-16.

Tidak perlu dipertanyakan lagi, yang ia maksudkan dengan “di sejumlah tempat” itu adalah di Taiwan, dan “putra seorang pekerja tambang” yang bisa menjadi presiden yang dimaksud adalah Lai Ching-te. Dalam pemilu primer internal Partai Progresif Demokrat (DPP) pada 2019 ketika persaingan antara Tsai dan Lai begitu sengit, Lai Ching-te diwawancarai televisi dan ditanya soal julukan “cucu emas Taiwan” yang diberikan padanya, Lai Ching-te pun menjawab, “Saya tidak pernah merasa cucu emas, karena saya dilahirkan di keluarga miskin, masa kecil saya tidak makan dengan menggunakan sendok emas.”

Lai Ching-te Memang Benar Dilahirkan dari Keluarga Miskin 

Penulis sempat secara khusus memeriksa riwayat hidup Lai Ching-te, dan ia dilahirkan di sebuah keluarga pekerja tambang, serta sejak kecil ia tumbuh dewasa di kawasan kumuh. 

Pada usia 2 tahun, ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan. Setelah itu sang ibu seorang diri harus membesarkan 6 anaknya, bahkan berhasil mendidik Lai Ching-tee menjadi pelajar teladan di National Taiwan University dan Harvard University. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Lai Ching-te menjadi dokter. 

Kemudian, ia terjun ke dunia politik setelah ia menjadi penyelenggara umum Asosiasi Dukungan Dokter Nasional tim kampanye Chen Ding-nan saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Taiwan, ia lebih dulu menjabat sebagai perwakilan Majelis Nasional, anggota legislatif, Walikota Tainan, Perdana Menteri (kepala kabinet), dan terakhir sebagai Wakil Presiden Republik Tiongkok (Taiwan).

Di medsos X (dulu Twitter) luar negeri beredar perkenalan diri William Lai Ching-te dalam ajang kampanye pemilu, ia menjelaskan dirinya adalah putra seorang pekerja tambang dan bangga dengan latar belakangnya tersebut. 

Sebenarnya, yang memiliki latar belakang dan kehidupan seperti ini bukan hanya Lai Ching-te seorang. Presiden Republik Tiongkok yang ke-10 dan ke-11 yakni Chen Shui-bian juga berasal dari keluarga miskin, dilahirkan di Desa Guantian Kabupaten Tainan di sebuah keluarga petani yang miskin, status keluarganya tergolong keluarga miskin kelas 3, yaitu paling miskin di antara yang miskin. Kali ini setelah hasil pemilu presiden Taiwan dirilis, latar belakang Lai Ching-te membuat banyak warga (daratan) Tiongkok merasa sangat tersentuh.

Seorang warganet berkata, “Lai Ching-te terpilih sebagai pemimpin Taiwan, saya merasa tak ada yang istimewa, tidak senang juga tidak terkejut, karena siapa pun sama saja. Saya terkejut, karena ayahnya adalah seorang pekerja tambang batu bara biasa, yang hanya menggali batu bara, dan tidak ada latar belakang apapun. Itu pun belum seberapa, di usia 2 tahun ia telah kehilangan ayahnya, 6 orang bersaudara dibesarkan ibunya seorang diri, bahkan bisa mendidiknya sampai menjadi dokter. Di generasi kami ada yang memiliki 3-4 bersaudara, ada pula sampai 6-7 bersaudara, tapi banyak di antaranya yang meninggal karena kelaparan, sakit, atau meninggal di usia muda; banyak juga saudara seusia yang dijual karena orang tuanya tidak sanggup membesarkannya, seorang wanita mampu membesarkan 6 anak, beban seberat ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan ‘rajin’ saja. Terlebih lagi berhasil mendidiknya menjadi mahasiswa, apalagi seorang mahasiswa kedokteran. Saat ini bagi kita sekolah kedokteran sangat menguras biaya dan waktu. Poin pentingnya adalah, jika Taiwan tidak memberikan jaminan kehidupan bagi setiap keluarga, diperkirakan Lai Ching-te paling-paling hanya akan mewarisi profesi ayahnya, yakni menjadi pekerja tambang setelah tamat sekolah menengah.”

Ada pula warganet yang berkata, “Membesarkan 6 anak, sama sekali tidak mungkin dilakukan tanpa adanya sistem pengobatan yang baik dan jaminan sosial yang baik. Sekarang di Dinasti Langit (maksudnya: RRT, Red.) memeriksakan demam saja susah, sedikitnya 800-900, jika tidak jangan coba-coba ke rumah sakit.” Seorang influencer medsos menulis di Weibo, “Seorang anak dari keluarga pekerja tambang dibesarkan orang tua tunggal, setelah berhasil menjadi dokter lalu meninggalkan profesinya dan terjun ke politik selama 30 tahun, yang memulai karir dari perwakilan akar rumput hingga anggota legislatif, sampai wakil presiden, sampai terpilih menjadi ‘presiden’, tanpa bicara soal pendirian politiknya, ada semacam rasa alam semesta paralel yang tidak nyata.”

Mengapa “ada semacam rasa alam semesta paralel yang tidak nyata”? 

Karena sama-sama etnis Tionghoa, tapi yang hidup di Taiwan dengan yang hidup di daratan Tiongkok boleh dibilang mengalami nasib yang sangat berbeda.

Di Tiongkok hari ini, kekuasaan sepenuhnya dimonopoli oleh kaum elite Merah (PKT), yang kelasnya sudah ditetapkan. Sesepuh PKT Chen Yun (salah satu pemimpin paling berpengaruh di RRT 1980-an dan 1990-an. Red.) pernah mengatakan: “Sepertinya anak keturunan kita lebih bisa diandalkan, dan tidak akan menggali kubur leluhurnya sendiri.” Ia mengeklaim, “Tanah air ini adalah hasil perjuangan kita, dan oleh karena itu pula seharusnya yang mewarisi tanah air ini adalah keturunan kita.” 

Ia juga menyebutkan, satu keluarga petinggi PKT setidaknya harus ada satu orang penerus kekuasaan, dan gerakan ini mendapat persetujuan dari Deng Xiaoping. Maka berdasarkan maksud Chen dan Deng, Departemen Organisasi Komite Pusat RRT menerbitkan dokumen yang menjadi kebijakan resmi: setiap keluarga petinggi PKT akan ada satu orang yang diatur menjadi kader pejabat, sedangkan selebihnya meraup kekayaan “di masyarakat”, para pejabat daerah pun menirunya, dan berpatokan pada kebijakan ini. Maka di Tiongkok dari atas sampai ke bawah terbentuklah kelompok elite milik keluarga yang dipimpin oleh beberapa keluarga besar tertentu dan menjadi kompleks, yang memonopoli dan mewarisi turun temurun kekuasaan politik seluruh negeri. Para princelings atau keturunan pejabat generasi kedua dan ketiga PKT yang tidak kebagian jabatan di pemerintahan, akan berbisnis dan menjadi konglomerat, yang menguasai hampir semua urat nadi perekonomian negara.

Keturunan dari kelas bawah seperti Willliam Lai Ching-te, di Tiongkok saat ini sama sekali tak mungkin dapat memasuki masyarakat kelas atas, terlebih lagi tidak mungkin menjadi pemimpin negara, mayoritas dari mereka hanya akan menjadi korban yang diperas dan ditindas, menjadi pekerja tambang atau budak, mungkin pemungut sampah, mungkin juga menjadi pengantar gofood bekerja kelelahan sampai mati, mungkin terbunuh karena membela HAM, mungkin juga bernasib seperti Yang Gailan (karena himpitan ekonomi, seorang ibu muda di Provinsi Gansu membunuh 4 anaknya yang kemudian bunuh diri pada 2016. Red.) atau menjadi kaum papa yang dihidupi negara. Kaum yang beruntung dengan jumlah teramat kecil, bisa menjadi ketua distrik saja sudah sangat beruntung.

Dengan kata lain, legenda kehidupan Lai Ching-te hanya mungkin terjadi di Taiwan, dan tak akan mungkin bisa terjadi di daratan Tiongkok. Seperti seorang warganet yang menyesali, “Pada masyarakat yang beradab terdapat kesetaraan dan penghormatan pada orang lain, putra seorang pekerja tambang pun bisa menjadi presiden. Sementara itu di negara PKT, bisakah mempunyai kesempatan ‘melayani rakyat’, harus melihat reinkarnasi berikutnya.” “Negara yang tidak memiliki surat suara: Naga melahirkan naga, burung Hong (fenghuang = burung mitologi Tiongkok, red.) melahirkan burung Hong, putra pekerja tambang menggali lubang. Namun Lai Ching-te, putra seorang pekerja tambang, telah terpilih menjadi Presiden Republik Tiongkok. Surat suara: dapat membuat ayam cemani berubah menjadi burung Hong.”

Ada yang Bertanya Apa itu “Mimpi Taiwan”? Apa Pula “Mimpi Tiongkok”?

Lai Ching-te terpilih menjadi presiden adalah sebuah jawaban yang sangat jelas.

Apa itu “mimpi Taiwan” (Taiwan dream, red.)? Yaitu mimpi akan kesetaraan dan keadilan, yakni mimpi indah dimana warga dapat hidup dengan penuh martabat.

Apa itu “mimpi Tiongkok” (China dream, red.) di bawah kekuasaan PKT? Itu adalah mimpi dimana kekuasaan menguasai segalanya, yakni mimpi indah para keluarga Merah. Bagi masyarakat luas Tiongkok, mimpi seperti itu hanya merupakan sebuah mimpi buruk yang sesungguhnya! (sud/whs)