Presiden Venezuela Klaim Bom Drone Upaya Percobaan Pembunuhan

EpochTimesId – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengklaim bahwa serangan bom drone merupakan upaya percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Beberapa ledakan terdengar ketika Maduro berpidato dalam sebuah acara parade militer.

“Ini adalah upaya untuk membunuh saya. Hari ini mereka berusaha untuk membunuh saya,” kata Maduro kepada The Associated Press pada 4 Agustus 2018, waktu setempat.

Presiden negara sosialis itu tidak terluka dalam insiden tersebut. Insiden yang menurut para pejabat dipicu oleh drone yang meledak, menurut NPR.

Menteri Komunikasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengulangi klaim dari Maduro. Dia menyebut ledakan itu sebagai serangan. Dia menambahkan bahwa tujuh tentara terluka dalam serangan itu.

“Tepat pukul 5:41 sore, di sore hari beberapa ledakan terdengar,” kata Rodriguez, menurut AP. “Investigasi dengan jelas mengungkapkan, ledakan berasal dari perangkat mirip drone yang membawa bahan peledak.”

Rekaman video yang diposting di Twitter oleh Chanel Venezuela, NTN24 TV menunjukkan saat ledakan itu meledak sebelum siaran terputus. Maduro dan istrinya terlihat mendongak ke langit.

Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab mengatakan kepada AP bahwa percobaan pembunuhan diarahkan bukan hanya pada Maduro. Upaya pembunuhan ditujukan juga kepada seluruh komando tingkat atas militer yang berada di atas panggung bersama sang Diktator.

“Kami berada di tengah-tengah gelombang perang sipil di Venezuela,” kata Saab.

Maduro menuduh insiden itu sebagai serangan terhadap faksi sayap kanan. Dia juga mengklaim bahwa pemerintah AS dan Kolombia memiliki peran dalam insiden itu, menurut NPR. Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menurutnya, berada di balik insiden itu.

Seorang pejabat pemerintah Kolombia mengatakan kepada Reuters bahwa tuduhan Maduro terhadap Santos adalah tidak masuk akal. Sumber itu menambahkan bahwa Santos berada di baptisan cucunya pada 4 Agustus, “Dia tidak memikirkan hal lain, apalagi menjatuhkan pemerintah asing.”

Sebuah kelompok yang kurang dikenal, yang disebut ‘Gerakan Tentara Nasional di T-shirt’ mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut laporan Reuters. Dalam serangkaian posting di media sosial, kelompok itu menyatakan mereka berencana untuk menerbangkan dua drone. Akan tetapi, satu drone dilumpuhkan oleh penembak jitu yang menembak jatuh pesawat tanpa awak itu.

Venezuela, negara penghasil minyak yang dulu kaya raya, kini berada di dalam krisis sejak lima tahun di bawah pemerintahan sosialis Presiden Maduro. Rakyat Venezuela berjuang untuk membeli makanan dan obat-obatan langka yang tersedia di negara itu di tengah meningkatnya inflasi.

Dalam beberapa bulan terakhir, orang-orang Venezuela dipaksa menyeberang ke Kolombia dan negara-negara Amerika Selatan lainnya. Mereka ber-emigrasi demi untuk mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya. (Jack Phillips dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :