Ratusan Migran Termasuk dari Asia Afrika Masuk Meksiko Dengan Tujuan Akhir AS

EpochTimesId – Sekitar 300.000 migran dari seluruh dunia memasuki Meksiko. Mereka memiliki tujuan akhir menyeberang secara ilegal ke Amerika Serikat dalam tiga bulan pertama tahun 2019, menurut data otoritas Meksiko.

Menteri Dalam Negeri negara itu, Olga Sánchez Cordero mengatakan pada konferensi pers pada 23 April 2019, bahwa Meksiko telah mengalami peningkatan migran dari Honduras dan jumlah yang lebih kecil dari Guatemala, El Salvador, dan Kuba. Ada pula imigran dari negara-negara Afrika dan Asia, menurut laporan berita situs berita lokal, Mexico News Daily.

Sánchez Cordero menggambarkan aliran migrasi ini sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak biasa” dan menambahkan bahwa “enam karavan madrecitas” atau karavan ibu kecil yang memiliki sekitar 2.000 orang di setiap memasuki Meksiko dalam beberapa bulan terakhir.

“Diperkirakan bahwa selama tiga bulan pertama tahun ini, lebih dari 300.000 migran telah transit di Meksiko untuk memasuki Amerika Serikat secara ilegal,” kata Sánchez Cordero, seperti dilaporkan stasiun radio KJZZ. “Ada perubahan dalam aliran migran yang memasuki negara kita.”

Sánchez Cordero tidak merinci bagaimana rencana, jalur, dan cara para migran ini ingin memasuki Amerika Serikat secara ilegal.

Pada tanggal 18 April, seorang reporter Epoch Times yang berada di perbatasan melaporkan bahwa agen Patroli Perbatasan telah menangkap tujuh etnis Tionghoa, satu orang Meksiko, dan satu anak El Salvador yang melintasi perbatasan secara ilegal di Mission, Texas.

“Pergi bersama #BorderPatrol di Mission, Texas, dan baru saja menangkap 7 orang China, 1 orang Meksiko, dan 1 anak El Salvador. Semua berusaha menghindari penangkapan. Pria China itu mengatakan dia membayar US$ 15 ribu untuk seluruh paket (penerbangan ke Meksiko, dan diselundupkan melintasi perbatasan),” tulis reporter The Epoch Times, Charlotte Cuthbertson.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard mengatakan bahwa mereka tidak menahan migran dalam menanggapi tekanan dari Amerika Serikat. Dia menambahkan bahwa kebijakan imigrasi Meksiko tidak berubah dan tidak akan pernah berubah.

Pihak berwenang Meksiko telah menahan 371 migran termasuk wanita dan anak-anak di Mapastepec, Chiapas, pada 22 April. Akan tetapi, Sánchez Cordero mengatakan ini terjadi karena para migran bertindak agresif terhadap personel National Immigration Institute (INM), seperti dilaporkan oleh Mexico News Daily.

Peningkatan migran yang mencoba memasuki Amerika Serikat juga dikuatkan oleh data Customs and Border Patrol (CBP).

Awal bulan ini, CBP mengatakan para agen bertemu dengan lebih dari 103.000 orang di perbatasan barat daya pada bulan Maret. Dari jumlah tersebut, 92.000 adalah kekhawatiran Patroli Perbatasan, yang merupakan peningkatan 35 persen dibandingkan Februari 2019.

Badan itu juga mengatakan bahwa untuk paruh pertama tahun fiskal 2019, agen menangkap lebih dari 385.000 alien ilegal di perbatasan barat daya, yang lebih dari dua kali lipat dari penangkapan selama periode yang sama tahun fiskal lalu.

Kasus Penipuan Rombongan Keluarga
Dalam konferensi pers baru-baru ini, penjabat Menteri Keamanan Keamanan Dalam Negeri AS, Kevin McAleenan mengatakan Patroli Perbatasan telah mengidentifikasi lebih dari 3.000 kasus unit keluarga yang ‘curang’ (palsu) dalam enam bulan terakhir.

“Sangat jelas bahwa kartel dan penyelundup mengetahui kelemahan dalam hukum kita. Mereka tahu bahwa unit keluarga dan anak-anak yang tidak didampingi akan dibebaskan tanpa konsekuensi untuk ‘entri ilegal’ mereka,” kata McAleenan pada 17 April selama turnya di McAllen, Texas, dikutip dari KVEO.

Dia mengatakan imigran ilegal akan berusaha keras untuk mencari suaka di Amerika Serikat, dengan terlibat dalam apa yang disebutnya ‘sindikat daur ulang anak’, lapor Texas Public Radio.

“Anak yang sama dibawa melintasi perbatasan dengan orang dewasa beberapa kali untuk mencoba dan mendapatkan pembebasan bahwa unit keluarga diperlukan di bawah perintah pengadilan,” kata McAleenan.

“Dalam sebuah tweet pada tanggal 23 April, McAleenan terus menyoroti masalahnya, dengan mengatakan, “Anak-anak yang melakukan perjalanan ke utara adalah yang paling rentan. Mereka tiba dalam kondisi lebih tersiksa setelah melalui perjalanan brutal. Penyelundup menyadari celah dalam hukum kita dan mengeksploitasi mereka untuk mendapat untung. @DHSgov melakukan segala yang kami bisa untuk menghadapi epidemi berbahaya ini.”

Selain itu, CBP terus memperingatkan tentang ‘upaya sistematis’ dalam penyelundup manusia untuk membawa orang-orang masuk ke Amerika Serikat.

Pada 24 April, agensi merilis sebuah video yang memperlihatkan para lelaki bersenjata lengkap mengawal seorang wanita dan putranya melintasi perbatasan barat daya.

“Kamera #BorderPatrol mengamati para lelaki bersenjata yang mengawal seorang ibu dan putranya yang berusia 8 tahun ke perbatasan int’l di sebelah barat Lukeville, AZ,” tulis badan federal itu pada 23 April. “Para lelaki bersenjata itu meninggalkan pasangan itu di suatu titik. Biasanya digunakan oleh penyelundup untuk membawa kelompok besar orang Amerika Tengah ke negara itu secara ilegal.” (JANITA KAN/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M