Guo Wengui: Pendiri Alibaba, Jack Ma Target Pertama Sanksi Amerika Serikat

Ntdtv.com- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat ini sedang mempertimbangkan larangan total terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarganya memasuki Amerika Serikat, mencabut visanya, dan mengusir mereka dari Amerika Serikat. 

Rencana itu, mengundang komentar dari Guo Wengui yang juga dikenal dengan nama Guo Haoyun, Miles Guo, dan Miles Kwok. Dia adalah pengusaha, miliarder Tiongkok yang kemudian menjadi aktivis politik yang terkenal vokal mengkritik pejabat korup komunis Tiongkok. 

Guo Wengui, miliarder Tiongkok yang diasingkan itu, mengatakan pada 17 Juli lalu, bahwa, bahwa pendiri Alibaba Jack Ma, yang diekspos oleh media Partai Komunis Tiongkok sebagai anggota Partai Komunis, adalah target pertama yang dibidik oleh Amerika Serikat.

Pada tanggal 15 Juli lalu, The New York Times mengutip empat sumber yang akrab dengan diskusi Gedung Putih mengatakan, bahwa rincian rencana itu belum ditetapkan. 

Laporan itu mengatakan, Partai Komunis Tiongkok saat ini memiliki 92 juta anggota partai. Pada tahun 2018, hampir 3 juta warga Tiongkok mengunjungi Amerika, tetapi tidak diketahui berapa banyak dari mereka adalah anggota partai. 

Menurut penilaian internal administrasi pemerintahan Trump, jika pembatasan diberlakukan pada semua anggota Partai Komunis Tiongkok dan anggota keluarganya, itu artinya ada sekitar 270 juta orang warga Tiongkok dilarang masuk ke negara Amerika Serikat.

Dalam siaran langsungnya pada tanggal 17 Juli, Guo Wengui mengatakan bahwa kabar mengenai Amerika Serikat yang berencana memberlakukan larangan perjalanan pada semua anggota Partai Komunis Tiongkok, bukan sekadar gertakan, tapi memang benar.

Menurutnya, tidak hanya Amerika Serikat, tetapi banyak negara juga akan memberlakukan larangan perjalanan pada anggota Partai Komunis Tiongkok di masa mendatang.

“Saya bisa memberitahu Anda sekalian, Anda (merujuk pada anggota PKT) tidak bisa pergi ke mana pun, tidak bisa lagi pergi ke mana pun! Dan hal ini akan memberi dampak yang signifikan bagi warga Tiongkok. Jika 92 juta anggota partai ditambah keluarga dan kerabat mereka, jumlahnya mungkin sekitar 300 atau 400 juta orang yang tidak bisa masuk ke Amerika,” kata Guo Wengui. Guo Wengui menilai, jika Amerika Serikat memberlakukan larangan perjalanan itu, maka target pertama adalah Jack Ma. 

“Bukankah Ma Yun sendiri yang mengatakan bahwa dia adalah anggota Partai Komunis? Bukankah begitu? Sejauh yang saya tahu, target pertama yang dibidik Amerika adalah Jack Ma, bukankah Anda anggota Partai Komunis? Bukankah Anda pemilik Alibaba? Ketika go public, bukankah Anda menulis bahwa Anda adalah anggota Partai Komunis? Dalam laporan tahunan Alibaba di bursa saham Nasdaq baru-baru ini, bukankah Anda sendiri yang menyatakan pada pemegang saham bahwa Anda adalah anggota partai Komunis,” kata Guo Wenngui.

Guo Wengui menilai, selain Amerika Serikat bermaksud untuk memberlakukan larangan perjalanan pada anggota Partai Komunis Tiongkok, Amerika Serikat juga akan melakukan penyitaan komprehensif terhadap aset mereka di luar negeri. 

“Berapa banyak anggota komunis yang ada di Amerika Serikat? Berapa banyak anggota komunis di sana dalam beberapa dekade terakhir ini ? Coba kalian tebak, coba tebak berapa banyak? Saya terkejut seketika saat mendengarnya,” kata Guo Wengui. 

Amerika Serikat akan menyelidiki warga Tiongkok yang telah berimigrasi ke Amerika dengan cara apa pun dalam beberapa dekade terakhir. Termasuk perkawinan, imigrasi, dan berbagai identitas yang masuk ke Amerika, semuanya akan diselidiki. 

“Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah Anda menyatakan secara jujur ​​pada saat itu bahwa Anda adalah anggota Partai Komunis dan apakah ada anggota keluarga Anda yang menjadi anggota Partai Komunis,” kata Guo Wengui. 

Menurut Guo Wengui, metode investigasi Amerika Serikat untuk anggota Partai Komunis Tiongkok akan melampaui metode yang dilakukan tentara Nazi dan aktivis Nazi.  

Amerika akan menggunakan undang-undang (RICO) – Racketeer Influenced and Corrupt Organization atau undang-undang Organisasi yang Melakukan Pemerasan dan Korupsi (seperti Konspirasi Pembunuhan, Surat Palsu, Telegram Palsu, serta Pencucian Uang), tindak penipuan Komputer dan Penyelewengan, Campur Tangan Merugikan terhadap kontrak, serta Tekanan Emosional yang Disengaja. 

“Jika Anda belum menyadari keseriusannya, Anda tunggu saja beberapa hari lagi, dan buktikan,” tegas Guo Wengui. Guo Wengui menekankan bahwa semua aset anggota Partai Komunis pasti akan disita.  Sama seperti Jack Ma yang mengatakan bahwa ia adalah anggota Partai komunis.

“Saya beritahu anda sekalian, bahwa gaya hidup semua orang Tionghua di Barat akan sepenuhnya berubah. Ada beberapa hal yang tidak bisa saya katakan sekarang, Anda akan mengetahuinya nanti, seperti yang saya katakan beberapa hari yang lalu, minggu lalu adalah palu pemusnahan komunis, dan berikutnya adalah pemusnahan total komunis, dan seluruh Amerika Serikat menerima aksi kami! ” ujar Guo Wengui. 

Pemerintah Amerika Serikat sedang menyusun sebuah pengumuman presiden yang akan merujuk pada peraturan dalam Undang-Undang Keimigrasian dan Kewarganegaraan. Pengumuman itu memberikan presiden wewenang untuk sementara waktu mencegah warga negara asing yang dianggap membahayakan kepentingan Amerika Serikat dari perjalanannya ke Amerika Serikat. 

Itu seperti larangan perjalanan yang dikeluarkan pemerintahan Trump pada 2017 terhadap negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Rancangan pengumuman presiden itu juga memberi wewenang kepada pemerintah Amerika untuk mencabut visa anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarganya yang sudah berada di Amerika Serikat serta mendeportasi mereka. 

Tindakan ini juga termasuk membatasi anggota Tentara Pembebasan Rakyat dan eksekutif perusahaan milik negara berkunjung ke Amerika.

Menurut statistik, ada 91.914 juta anggota Partai Komunis Tiongkok. Jika anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarganya termasuk, diperkirakan larangan ini mungkin akan mencapai hingga 270 juta warga Tiongkok yang dilarang masuk ke Amerika Serikat.

Laporan itu juga mengatakan bahwa selain melarang semua anggota Partai Komunis Tiongkok, pejabat dari Gedung Putih, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat juga terus membahas rencana lain untuk melarang warga Tiongkok berkunjung ke Amerika Serikat.

Menurut laporan, setelah berita itu diterbitkan pada malam 15 Juli, seketika memicu reaksi kuat. Jumlah pencarian dengan kata kunci “mundur/ keluar dari partai” di mesin pencari Google seketika melonjak. 

Google Trends menunjukkan bahwa sejak pukul 10:00 waktu Amerika Serikat  pada tanggal 15 Juli lalu, volume pencarian dengan kata kunci itu melonjak, mencapai puncaknya pada jam 04.00 pagi pada keesokan harinya.  

Ada puluhan ribu orang yang keluar dari partai setiap hari di situs web the Epoch Times. Total ada 60.000 orang terdaftar di situs web yang mundur dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok pada tanggal 15 Juli. 

Selain itu, pada tanggal 16 Juli 2020, orang-orang yang mengurus pengunduran diri partai di “Pusat Layanan keluar dari partai” yang berbasis di New York jauh lebih banyak dibanding masa sebelumnya. 

Menurut “Pusat layanan keluar dari partai” itu, banyak orang pergi ke pusat layanan tersebut secara langsung atau menelepon untuk mengurus pengunduran diri dari partai. Total 11 orang saat itu mengajukan permohonan sertifikat atau bukti keluar dari partai di pusat layanan itu.

Keterangan foto: Dilaporkan bahwa Amerika Serikat berencana untuk memberlakukan larangan perjalanan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok. Menurut penuturan Guo Wengui pada 17 Juli lalu, bahwa pendiri Alibaba Jack Ma yang diekspos oleh media Partai Komunis Tiongkok sebagai anggota partai komunis, adalah target pertama yang dibidik Amerika Serikat. (Sumber Youtube)

Reporter Liu Minghuan / Editor : Wenhui

Johny / rp

Video Rekomendasi