Tahun Macan : Berkah dan Bencana Eksis Bersamaan

LIN HUIZHEN & LIANG ZHEN

Di awal tahun baru, rubrik “Precious Dialogue” surat kabar The Epoch Times mengundang seorang ahli Fengshui Numerology yang bernama Ajax Ho (Ho Honming), untuk membahas tentang peruntungan Hong Kong pada 2022 ini.

Ho menganalisa dari sudut pandang tafsir shio dan perspektif akademis, dikatakan tahun macan ini terdapat banyak peluang, namun sekaligus juga terdapat bahaya dalam hal keuangan, jadi harus hati-hati dalam bertindak.

Dia berpesan agar masyarakat menjunjung tinggi kemanusiaan, banyak berbuat kebajikan untuk mengumpulkan pahala dan berkat, serta jika terdapat tekanan mental sebaiknya mencari kekuatan spiritual lewat agama.

Tahun Renyin: Peluang, Berkat, dan Bencana Eksis Bersamaan, Hati-Hati dalam Bekerja, Jangan Bertindak Gegabah

Ho Honming saat menginterpretasikan shio “Macan” mengatakan, pada umum- nya orang salah menafsir bahwa macan bersifat buas, sehingga di Tahun Macan seolah-olah merupakan tahun di mana macan akan mencelakakan manusia. Sebenarnya “tindakan macan lebih banyak ketimbang karakteristiknya”, macan suka mengendap-endap, di saat melihat buruannya ia baru akan bertindak. 

Sebenarnya ini mengisyaratkan, di tahun macan ini kita hanya perlu sangat jeli, seperti sikap macan ketika sedang mencari mangsa, jangan buru-buru hendak berhasil dalam sekali gebrakan, dan jangan gegabah mengambil keputusan. Setelah mengamati sasaran dengan seksama, baru kerahkanlah segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut.

“Karena sifat perkasa yang dimiliki oleh macan adalah kondisi yang diberikan oleh hewan lain terhadap macan, dan bukan sejak lahir macan menjadi begitu menakutkan. Jadi kita harus dapat menjadi seperti macan yang memiliki wibawa tersebut, bukan menakuti orang lain, melainkan memperoleh penghormatan dan pengakuan dari orang lain, maka dengan demikian ke- beranian dan kewibawaan Anda baru akan tampil keluar,” imbuhnya.

Ho Honming juga membahas dari sudut pandang akademis: “Tahun ini adalah tahun Renyin, ‘Ren’ adalah batang surgawi yang bersifat air, sedangkan ‘yin’ melam- bangkan macan. Pada aksara ‘yin’ yang terdapat di dalam cabang bumi, mencakup beberapa unsur dari lima elemen, misalnya terdapat api, kayu, dan sedikit tanah. Jadi dengan batang surgawi yang memiliki sifat air, maka yang menguntungkan macan ‘yin’ adalah pada unsur kayunya.”

“Anda melihat ratusan bunga bermekaran, ribuan pohon menjadi hutan, kayu atau pohon akan terus bersaing ketat di sana, ditambah lagi lingkungan yang ‘berair’ akan semakin membuat kayu mampu mengungguli semuanya.”

Tapi pada saat macan sedang mencari makan “dirinya sendiri dengan sangat mudah menjadi sasaran pemburu”. Itu sebabnya dalam hal berbisnis tahun ini “harus waspada agar tidak bertindak delusi dan teledor, jika tidak, target Anda tidak akan tercapai, malah akan menjadi sasaran yang diincar orang lain”. Ketika mendapati suatu hal yang bernilai untuk dikerjakan, “Anda harus kerahkan segala daya upaya untuk maju mencapai tujuan tersebut.”

Tren ekonomi Hong Kong pada 2022, menurut Ho berada pada kondisi di bawah bara api, pasar moneter mempunyai peluang yang sangat baik. “Dari segi Zi Wei, Dou Shu (ramalan bintang ungu, red.), terdapat empat transformasi pada gugus bintang Ren, salah satu di antaranya disebut serigala langit bertransformasi menjadi kemakmuran, maknanya serigala langit adalah bintang yang dapat bertransformasi menjadi bintang harta yang membawa keberuntungan.” 

Tapi di saat bersamaan “ada pula yang disebut Wuqu transformasi bencana, Wuqu adalah sebuah bintang harta, melambangkan penuh petaka, karena uang menyebabkan hal tertentu menjadi hancur, ini disebut harta banyak menuai  bencana.” Ho menyarankan, teman-teman yang telah meraup untung di bursa saham, tahun ini sebaiknya “menarik diri, dan harus memahami kapan saat yang tepat untuk berhenti meraup keuntungan”.

Pembalasan Karma di Depan Mata, Manusia Melakukan Tuhan Melihat

Ho Honming percaya, setiap orang “mutlak” harus menanggung segala akibat dari setiap perbuatannya. Ia menunjukkan makna yang terkandung di dalam bencana dan berkah, pahala dan petaka di balik fengshui, “Kadang-kadang dapat terlihat, ternyata orang tertentu mengalami musibah, hal tertentu akhirnya terkuak. Ini semua sebenarnya adalah hukum sebab akibat, yang akan terus bermunculan di hadapan kita.” 

Menurutnya, kejahatan pasti akan dibalas kejahatan, hanya saja ada pembalasan yang terjadinya bukan ditentukan oleh manusia, “Kita hanya bisa menginterpretasikan segala kemungkinannya berdasarkan sejumlah teori. Tapi yang benar-benar melakukannya adalah yang di atas sana, Kekuatan Yang Maha Kuasa. Kadang kala bahkan Dewa pun tidak mampu mengendalikan terlalu banyak, kejadian yang begitu muskil itu adalah efek yang ditimbulkan oleh Kekuatan Langit dan Bumi.”

Ia menjelaskan, walaupun sekarang virus menghilang dengan cepat, tapi fengshui tahun ini “Lima bintang kuning masuk ke tengah, dua bintang hitam tiba di Bumi” (dua bintang bencana menghadap ke tengah dan mengarah ke Bumi), yang menandakan akan mengalami banyak masalah kesehatan. 

Pada 2022 ini, kebijakan pencegahan pandemi pemerintah, kondisi kesehatan masyarakat Hong Kong, semua ditentukan oleh pilihan masing-masing pribadi. Di setiap kota, setiap harinya “hal kecil dalam kehidupan itu terus berubah”, dan di saat yang sama “manusia berbuat, Tuhan melihat”.

Cari Kekuatan Spiritual dalam Agama, Bukan Sebagai Alat Penolak Bencana

Kini, berbagai macam faktor mulai dari pandemi, tekanan politik, pekerjaan, dan lain-lain, telah membuat banyak warga Hong Kong mengalami depresi emosional. Di tengah kekacauan ini bagaimana menghindari malapetaka dan menemukan berkah? Ho Honming 

mengusulkan agar kita semua mencari semacam kekuatan spiritual dari “dalam diri”. Ia menekankan, agama bukan- lah suatu alat untuk menolak bencana, “Cobalah Anda melepaskan halangan di dalam sanubari Anda, untuk menerima suatu agama, lalu carilah teori di dalamnya. Bukan sekedar ke rumah ibadah dan berharap dapat menjauhkan Anda dari suatu bahaya, atau mendatangkan sesuatu bagi Anda, karena teori ini akan membuat Anda dapat memiliki semacam ‘fungsionalisme’ di dalamnya.”

“Ketika Anda berdoa akan satu hal, jika hasilnya ternyata mengecewakan, menyebabkan Anda lebih baik tidak memercayainya. Semoga kita semua apapun agama kita, adalah menyelesaikannya dari segi spiritual, dan bukannya menjadi semacam pengejaran semata. Misalnya bermeditasi, membaca kitab suci, semua itu memiliki kemampuan untuk membebaskan diri Anda.”

Di tahun yang baru ini, Ho Honming menganjurkan agar membebaskan sikap hati, bukannya tidak boleh membeli mobil baru, atau tidak  boleh beli baju baru, melainkan jangan ada ambisi yang terlalu berlebihan. Ia berkata dengan terbuka, kadang kala membicarakan hal-hal yang bijaksana dengan seorang klien, jauh lebih mem- buat bahagia daripada memperoleh suatu keuntungan, “Karena kita dapat merasakan kebijaksanaan pada diri klien tersebut, juga bisa dikatakan bisa berbagi pandangan kita dengan orang lain, ini adalah semacam kenikmatan yang paling besar.”

Ho Honming menjelaskan lebih lanjut, “Tidak bisa menjadikan agama sebagai alat, ibarat sebuah palu, yang cukup dipukulkan begitu saja, bukan seperti itu. Saya berharap ketika Anda semua mencari kehidupan spiritual itu, mencarilah ke dalam diri Anda sendiri, pergunakan wawasan yang dapat diberikan oleh agama itu kepada Anda, dengan tujuan untuk mengenal diri Anda sendiri. Ibarat meminjam sebuah perangkat, lalu perangkat itu akan menuntun  Anda ke suatu tempat.” (sud)