Penangkapan Mendadak Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Memicu Aksi Protes

NTD

Puluhan personel paramiliter bersenjata membawa mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pergi dengan sebuah kendaraan lapis baja setelah ia ditangkap pada persidangannya di Pengadilan Tinggi Islamabad pada  Selasa (9/5/2023) sehubungan dengan kasus korupsi.

Para saksi mata mengatakan bahwa tak lama setelah Imran Khan memasuki ruang sidang, para pasukan militer memaksa masuk ke dalam ruang sidang. Pengacara Imran Khan terluka dalam bentrokan sengit tersebut dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Setelah penangkapan Imran Khan, para pengunjuk rasa melakukan aksi protes di seluruh Pakistan, berhadapan dengan polisi yang menembakkan gas air mata dan meriam air, sementara para pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu.

Sebelum ditangkap, Imran Khan memposting video yang mengatakan bahwa dia siap masuk penjara.

Imran Khan dalam video itu berkata : “Saya sendiri siap masuk penjara. Membuang-buang sumber daya untuk menciptakan suasana seperti itu, seolah-olah penjahat besar negara ini akan datang. Tolong, jangan membuat drama seperti itu.”

Imran Khan, yang menjadi perdana menteri Pakistan pada tahun 2018, dicopot dari jabatannya oleh parlemen pada  April 2022 dengan tuduhan korupsi properti negara dan melanggar konstitusi, dan dilarang untuk menduduki jabatan pemerintahan selama lima tahun.

Pada  28 Februari, Pengadilan Tinggi Islamabad mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Imran Khan, dan pada bulan-bulan berikutnya para pendukungnya melakukan beberapa aksi protes di seluruh negeri.

Pakistan saat ini berada di tengah-tengah krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir, dengan inflasi yang mencapai rekor tertinggi. Krisis ekonomi, ditambah dengan perselisihan politik, telah memunculkan analisis bahwa kerusuhan nasional baru sedang terjadi di Pakistan. (Hui)