Daftar Pasien No. 0 COVID-19 yang Terdiri dari 3 Orang Anggota WIV Tiongkok Telah Beredar

oleh Wang Yanqiao

Meski pandemi virus korona jenis baru telah mulai mereda, tetapi penelusuran internasional terhadap asal sumber virus belum berhenti. Saat ini, kabar terbaru menunjukkan bahwa daftar pasien No. 0 COVID-19 telah beredar, dan mereka itu adalah 3 orang WN Tiongkok anggota peneliti WIV.

Pada 16 Juni, media Inggris “Daily Telegraph” melaporkan, bahwa pada bulan Maret tahun ini, Kongres AS dengan suara bulat mengesahkan satu undang-undang yang mewajibkan pelepasan semua materi rahasia yang dipegang oleh Amerika Serikat tentang asal mula virus partai komunis Tiongkok (COVID-19). Menurut laporan itu, dalam beberapa hari ke depan atau paling lambat pada Minggu, Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat akan mendeklasifikasi dan mengungkapkan semua informasi terkait asal usul virus yang menimbulkan pandemi pneumonia Wuhan sesuai dengan undang-undang, termasuk merilis informasi seperti nama-nama peneliti di Institut Virologi Wuhan (Wuhan Institute of Virology. WIV) yang menjadi pasien paling awal COVID-19.

Beberapa hari yang lalu, yakni pada 13 Juni, self-media AS (Public and Racket di Substack) yang mengutip informasi dari sumber di dalam pemerintah AS melaporkan bahwa melalui penyelidikan jangka panjang dari pejabat AS, kelompok paling awal dari orang yang terinfeksi virus COVID-19, yang disebut pasien no. 0, mereka itu adalah para anggota WIV yang terlibat dalam penelitian, pembuatan, penyebaran virus, kemudian menutupi insiden setelah virus menyebar luas, yang masing-masing bernama Ben Hu, Yan Zhu dan Yu Ping. Di November 2019 saat mereka sedang melakukan penelitian terhadap virus korona jenis baru atau virus partai komunis Tiongkok, mereka sudah mengalami gejala infeksi yang sama seperti yang kita kenal sebagai COVID-19.

Menurut laporan tersebut, mengenai identitas dari ketiga ilmuwan asal Institut Virologi Wuhan, seorang sumber di dalam pemerintah AS itu menjawabnya dengan tegas “100% pasti”. Hu Ben, Zhu Yan, dan Yu Ping mengalami gejala yang konsisten dengan COVID-19 selama musim gugur tahun 2019.

Laporan itu juga menyebutkan, Alina Chan, seorang ahli biologi molekuler di Broad Institute of MIT dan Harvard University mengatakan, bahwa Ben Hu itu adalah murid kesayangannya Shi Zhengli, Direktur Institut Virologi Wuhan yang dijuluki “Batwoman”. Ben Hu yang membuat virus mirip SARS kemudian diujicobakan pada tikus kecil. Alina Chen mengatakan : “Jika saya harus menebak siapa yang melakukan penelitian virus (COVID-19) berbahaya itu lalu dirinya terinfeksi secara tidak sengaja, itu pasti dia (Ben Hu)”.

Sampai saat ini situasi epidemi di Tiongkok pun belum banyak mereda. Hu Yang, Wakil Kepala Dokter dari Departemen Pengobatan Pernafasan Rumah Sakit Paru Shanghai mengatakan bahwa pasien rawat jalan yang mengunjungi klinik untuk mengobati gejala COVID-19 jangka panjang masih terus berdatangan. Bahkan ada pasien yang tertular virus gelombang pada akhir Desember lalu.

Cai Zenglin, Kepala Dokter dari Departemen Neurologi Rumah Sakit Sains dan Teknologi Kota Suzhou mengatakan : “Hari ini rumah sakit kedatangan beberapa orang pasien yang mengalami gangguan kesehatan karena gejala sisa dari COVID-19. Bahkan ada pasien yang menderita gejala sisa yang sudah berlangsung selama setengah tahun padahal ia baru pertama kali terinfeksi (COVID-19). termasuk pasien yang gejalanya muncul selama 2 minggu setelah ia terinfeksi ulang”.

Selain itu, media Tiongkok “yicai.com” melaporkan bahwa sejak Juni, Provinsi Guangdong, Provinsi Sichuan, Provinsi Jilin, dan daerah lain telah memperingatkan bahwa Penyakit kaki, tangan, dan mulut saat ini sedang memasuki periode penyebaran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran. (sin)