51 Warga Jepang Dievakuasi Korsel di Tengah Konflk Israel-Hamas Disorot Warga Saat Kedubes Tiongkok Belum Bertindak Terhadap Warganya

Xue Fei/Hu Long

Konflik Israel-Hamas semakin meningkat, berbagai negara mengirimkan pesawat khusus untuk mengevakuasi warga negaranya. Di antaranya, Korea Selatan mengevakuasi warga negaranya, membawa serta 51 warga Jepang. Namun demikian, Kedutaan Besar Tiongkok belum bertindak hingga menarik perhatian warganet.

Menurut Kantor Berita Yonhap, pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan pada 13 Oktober bahwa dikarenakan semakin intensifnya konflik Israel-Hamas, wilayah Gaza akan segera menghadapi operasi militer. Korean Air dan maskapai penerbangan sipil lainnya telah membatalkan atau menangguhkan rute Tel Aviv. Korsel membantu warganya yang tinggal di Israel untuk mengungsi. Oleh karena itu memutuskan  mengatur evakuasi dengan pesawat militer.

Pada 14 Oktober sekitar pukul 22:45 waktu setempat, pesawat militer evakuasi yang dikirim oleh pemerintah tiba di Bandara Seoul. Selain 163 warga Korea Selatan, ada pula 51 warga Jepang dan 6 warga Singapura di dalam pesawat tersebut.

Di antara 163 warga negara Korea, 81 orang merupakan ekspatriat yang telah lama tinggal di wilayah setempat, dan 82 orang merupakan wisatawan jangka pendek. Karena masih ada kursi kosong di pesawat, atas dasar pertimbangan kemanusiaan, Korea Selatan menyarankan agar Jepang mengatur agar warga Jepang dievakuasi dengan pesawat militer Korea Selatan.

Menurut laporan dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan Kementerian Luar Negeri Jepang pada 15 Oktober, menteri luar negeri Korea Selatan dan Jepang berbicara melalui saluran telepon pada pagi itu, dan Jepang mengucapkan terima kasih kepada Korea Selatan karena telah membawa warganya. Kedua menlu sepakat bahwa dalam menghadapi situasi Timur Tengah yang tidak dapat diprediksi, kedua belah pihak akan berkomunikasi secara erat dan memperkuat kerja sama di masa depan.

Berita ini diteruskan secara luas di Weibo. Zhang Hongjie, pembicara Forum Baijia, mengunggah ulang dengan menuliskan pesan: “Hubungan antara Korea Selatan dan Jepang telah benar-benar berubah.” 

Beberapa warganet menulis : “Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan sedang hangat.” “Keduanya sedang hangat.” negara-negara belum pernah sedekat ini dalam sejarah. “Ini sangat tidak biasa.” “Struktur yang seharusnya dimiliki oleh negara yang beradab.” “Negara-negara dengan nilai-nilai yang sama seharusnya tidak memiliki hubungan yang terlalu buruk!”

Kabar ini tentu menimbulkan ketidakpuasan dan kecemburuan little pink, di saat yang sama banyak warganet yang bertanya apakah PKT telah mengevakuasi warga Tiongkok? , “Jepang juga telah mengirimkan pesawat khusus untuk mengevakuasi orang Tionghoa perantauan, kita menahan…” “Apakah pesawat militer evakuasi Tiongkok sudah berangkat?”

Dalam beberapa hari terakhir, seiring meningkatnya perang, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris, serta negara-negara Asia seperti Thailand, Korea Selatan, dan Jepang aktif mengevakuasi warganya. Departemen Luar Negeri Taiwan menyatakan bahwa hingga 13 Oktober, pihaknya telah membantu 147 warga Taiwan meninggalkan Israel melalui darat dan udara.

Namun, hingga 15 Oktober, Partai Komunis Tiongkok masih belum mengambil tindakan apa pun untuk mengevakuasi warganya. Adapun Kedutaan Besar Tiongkok di Israel masih belum mengumumkan operasi atau pengaturan penyelamatan apa pun di situs webnya.Hal ini telah menimbulkan kemarahan masyarakat Tiongkok di Israel dan warganet Tiongkok.

Menurut warga Tiongkok setempat di Israel, Kedutaan Besar Tiongkok di Israel kini dalam kondisi rusak total. Di kalangan masyarakat Tiongkok setempat, mereka hanya mengirimkan pesan yang meminta setiap orang untuk memperhatikan keselamatan mereka sendiri, menutup mata terhadap tuntutan masyarakat Tionghoa setempat, dan tidak mengumpulkan informasi pribadi atau memberikan informasi evakuasi yang efektif.

Ketika warga Tiongkok setempat menelepon Kedutaan Besar Tiongkok di Israel untuk menanyakan hal tersebut, mereka semua hanya menerima pesan robot dan tidak ada seorang pun yang memperdulikannya.

Mahasiswa internasional bertanya dalam kelompok kapan pengaturan evakuasi akan diatur. Mereka mengatakan bahwa teman sekelas mereka dari negara lain telah dijemput oleh negara mereka, namun mereka diperingatkan oleh staf kedutaan untuk “berhenti mengunggah konten yang tidak relevan dan mengobrol di grup. “

Beberapa orang juga mempertanyakan: Media resmi Partai Komunis Tiongkok terus membesar-besarkan foto-foto putus asa Palestina, tetapi tidak ada foto putus asa dari anggota keluarga dari tiga orang Tiongkok yang terbunuh. Mereka bertanya, “Orang Palestina adalah manusia,” dan “Orang Tiongkok juga manusia, mengapa mereka melakukan ini?” . (Hui)