Analisis : Kematian Mendadak Mantan PM Li Keqiang di Shanghai Penuh Kecurigaan

oleh Lusheng

Li Keqiang, mantan Perdana Menteri Tiongkok pada Jumat (27 Oktober) pagi, tiba-tiba meninggal dunia di Shanghai. Para analis yakin bahwa kejadian ini penuh dengan kecurigaan yang perlu diungkap.

Stasiun resmi Tiongkok CCTV (China Central Television) Jumat pagi memberitakan bahwa mantan Perdana Menteri Li Keqiang menderita serangan jantung saat beristirahat di Kota Shanghai pada 26 Oktober dan meninggal dunia pada 27 Oktober pukul 00:10 di usianya yang 68 tahun.

Zhong Yuan, komentator politik Epoch Times mengatakan bahwa mengapa Li Keqiang sampai pergi ke Shanghai untuk beristirahat ? Jika karena cuaca semakin dingin, mengapa ia tidak pergi ke selatan, Kota Shenzhen, Guangzhou, atau Provinsi Hainan. Jika karena ia pergi ke Shanghai untuk berobat, perlu dipertanyakan apakah pertolongan itu tidak mampu dilakukan oleh Rumah Sakit di Beijing ? Patut dicurigai ada hal-hal tersembunyi di dalamnya.

Zhong Yuan berpendapat bahwa penyebab kematian Li Keqiang patut dicurigai, dan juga aneh karena tidak biasanya PKT mengumumkan pemberitahuan kematian pejabatnya begitu cepat.

“Ada hal yang aneh dengan kepergian Li Keqiang ke Shanghai. Untuk apa ia pergi ke Shanghai ? Mengapa Xi Jinping mengizinkannya pergi ke Shanghai ? Itu adalah wilayah Geng Shanghai. Apakah Xi Jinping tidak takut jika Faksi Liga Pemuda (Tuanpai) juga bergabung dengan Zeng Qinghong ? Kabar mengenai mendapat serangan jantung, sebelumnya pernah mendengar adanya kabar bahwa Li Keqiang memang sakit, tapi apakah ia mengidap penyakit jantung ? Banyak hal yang perlu dipertanyakan,” ujarnya.

Li Linyi, komentator berita terkini mengatakan kepada The Epoch Times bahwa kematian Li Keqiang tidak masuk akal. Anggota Komite Tetap biasanya didampingi oleh dokter dan penjaga keamanan, dan mereka akan segera memberikan pengobatan bahkan jika terjadi serangan jantung. Tingkat kemampuan medis rumah sakit di Shanghai adalah yang tertinggi di Tiongkok. Kematian mendadak Li Keqiang jelas dipenuhi hal yang tidak masuk akal.

Tang Qing, seorang komentator isu terkini mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Li Keqiang bukanlah orang yang tua di kalangan pejabat senior PKT, dan kematiannya yang mendadak karena sakit dapat dengan mudah menimbulkan spekulasi di tengah situasi yang bergejolak di internal PKT saat ini. Xi Jinping baru saja mencopot jabatan menteri luar negeri dan pertahanan, dan arena politik PKT sedang dalam situasi tidak kondusif. Sulit untuk memprediksi dampak kematian Li terhadap situasi politik Tiongkok. Ini sangat mirip dengan kematian tiga petinggi Partai Komunis Tiongkok pada era Mao Zedong.

Zhong Yuan mengatakan, langkah selanjutnya, PKT akan menerbitkan berita kematian Li, kemudian mengadakan upacara perpisahan jenazah, mungkin Cai Qi yang harus menangani detailnya.

Jika upacara akan diadakan di Beijing, maka jenazah perlu dibawa ke Beijing, harus ada upacara di bandara. Xi Jinping mungkin akan memimpin sekelompok pejabat seniornya untuk menyampaikan belasungkawa, kemudian pergi ke Taman Makam Gunung Babao untuk upacara perpisahan. Tapi belum ada yang tahu apakah pensiunan pejabat senior akan menyertai Xi, apakah Hu Jintao akan muncul. Apakah sang mentor (Hu Jintao) yang menghantarkan anak didiknya (Li Keqiang) ke tempat peristirahatan terakhirnya tidak akan menimbulkan masalah ? Hal ini patut dicermati. Dan apakah Zeng Qinghong dan kelompoknya tidak akan memanfaatkan kekacauan ini untuk mengambil keuntungannya ? Mari kita tunggu berita selanjutnya. 9sin)