Home Blog Page 1323

Semangat ‘Trump’ dan Apakah Partai Komunis Tiongkok Dapat Dipercaya?

0

Gao Tianyun

Selama lebih dari dua tahun, suara “Semangat Trump” sering muncul dalam tanggapan balik para pembaca berita terkini.

Para pendukung yang memberikan semangat kepada Trump datang dari berbagai tempat dunia, diantaranya “Fans Trump” yang paling antusias adalah warganet daratan Tiongkok.

Masyarakat Tiongkok sangat kagum dengan Presiden AS yang melakukan demi rakyat, menyelamatkan sandera dan berani mengatakan “Tidak” terhadap Partai Komunis Tiongkok (PKT), mereka melintasi tembok mengeluarkan suara serta sungguh-sungguh mengharapkan Trump bisa datang menyelamatkan mereka.

Arus kehendak rakyat yang kuat ini menyebur di situasi saat ini, inspirasi transmisi.

Amerika Serikat Sudah Kembali

Pada pembukaan tahun 2019, perang dagang Tiongkok-AS masih menjadi prioritas utama. Namun, situasi negosiasi tidak jelas, pada masalah kunci, kedua belah pihak gagal membuat kemajuan.

Pertimbangan pejabat senior AS adalah : Apakah PKT dapat dipercaya? Selanjutnya, apakah bermain catur lamban untuk melihat apa yang dilakukannya, atau apakah tetap bersikeras untuk mendorong perubahannya? Semua kalangan sedang memperhatikan dengan saksama, pasar saham juga berfluktuasi.

Pada16 Januari 2019 Wakil Presiden AS Pence berpidato di Pertemuan para Utusan Diplomatik yang diselenggarakan oleh Dewan Negara, berharap pada para diplomat yang hadir menyampaikan pesan ke dunia luar : “Amerika Serikat sudah kembali.”

Pence mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mewujudkan kebijakan luar negeri Presiden Trump yakni “Dengan kekuatan sebenarnya mempercepat perdamaian.”

Sama pada 16 Januari seorang anggota Dewan kota Houston, AS memberi pernyataan kepada wartawan, “Saya merasakan bahwa Presiden Trump telah melakukan dengan baik dalam hal bernegosiasi tarif dengan pihak Tiongkok.”

“Tuan Presiden telah membuat pemerintah PKT menyadari bahwa mereka telah merusak banyak peraturan dan hak, bukan hanya hak asasi manusia, tetapi juga hak kekayaan intelektual serta merk dagang dan lain-lain.”

Pemerintah PKT harus jelas : “Mereka harus bertanggung jawab atas hal-hal tersebut dan dunia luar akan menuduh mereka atas apa yang telah mereka lakukan. Pemerintah AS sebelumnya hanya omong kosong, mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak seharusnya berbuat demikian.”

“Ketika PKT melanggar hak asasi manusia tidak ada orang yang bersuara. Sedangkan pemerintahan saat ini —– Presiden Trump langsung pada inti permasalahan, dia akan berterus terang. Misalkan seperti “Anda sedang melakukan hal buruk”, dia (Trump) akan demikian memberitahukan kepada mereka.”

Badai Huawei Berkobar

Pada 1 Desember tahun lalu, Atas permintaan Amerika Serikat, Kehakiman Kanada menangkap Kepala Keuangan Huawei Meng Wanzhou sesuai dengan Peraturan Ekstradisi Kanada-AS.  Meng Wanzhou dituduh menipu bank internasional di Amerika Serikat.

PKT segera mengancam Kanada dan menangkap dua warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor yang berada di Tiongkok dengan alasan “Membahayakan Keamanan Nasional.”

Pada 21 Desember 2018, pemerintah Kanada mengeluarkan suara mengecam PKT dan menuntut agar PKT “segera membebaskan orang”, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Uni Eropa telah secara terbuka menyatakan solidaritas mereka dengan Kanada.

Namun, PKT tidak hanya tidak mau mengalah, sebaliknya mengadili ulang warga Kanada Sherenberg yang dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena kasus penyelundupan narkoba, Sherenberg dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di tempat yang mengundang kemarahan publik.

Perdana Menteri Trudeau menyatakan bahwa ini adalah kasus ‘yang membuat orang di seluruh dunia sangat gelisah’.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland  pada Rabu mengatakan bahwa perilaku otoritas PKT tersebut adalah “ancaman bagi semua Negara.”

Pemerintah Trudeau tidak boleh lupa bahwa warga negara Kanada lainnya yakni praktisi Falun Gong seorang pengusaha bernama Sun Qian telah ditahan secara tidak wajar oleh PKT selama 22 bulan. Perlakuan tidak manusiawi yang diterimanya jauh melebihi Michael Kovrig dan Michael Spavor. Li Yunxiu ibu Sun Qian pernah berkata : “Saya merasa sedih bahwa saya tinggal di negara tanpa kebebasan atau hak asasi manusia. Hati saya sangat sakit.”

Pekan lalu, otoritas Polandia menangkap Wang Weijing direktur penjualan Huawei di Polandia dan seorang mantan pejabat intelijen Polandia mereka dituduh telah melakukan spionase.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri PKT dan “Hour of the Rings” sangat cemas dan menyatakan keprihatinan mendalam atas langkah Polandia.

“Berdiri memihak” yang ditakutkan  PKT adalah PKT khawatir semakin banyak negara akan berdiri di sisi keadilan. PKT telah mengalami kegagalan secara berturut-turut namun masih melawan dengan bandel dalam ketakutan, dan akal busuk tidak pernah pudar.

Pada saat ini, Kanada dan semua negara harus sadar : PKT yang berbuat kejam terhadap rakyat baik di negeri sendiri juga tidak akan memperlakukan warga asing dengan baik.

Di mata PKT semua kehidupan, terlepas dari kebangsaan tidak lebih dari bidak catur dan alat Partai Merah, setiap saat dapat digunakan untuk persembahan kurban bendera merah.

Jika Anda mengabaikan “ancaman” merah dan berharap perubahan dia secara sepihak maka Anda hanya bisa menunggu untuk dirugikan ;  pemerintah yang telah kehilangan moral dan keadilan akan merugikan negara dan rakyat.

Mengamati sejarah dan kenyataan, kejahatan PKT jauh lebih banyak dari perbuatan jahat Huawei, jauh lebih banyak dari menahan warga Kanada? Di abad ke-21, puluhan juta kultivator Falun Gong yang damai dan baik telah menerima penganiayaan kejam selama 19 tahun, peradaban umat manusia karena hal ini dipermalukan.

Menghadapi konfrontasi serius antara kebenaran dan kejahatan, pemerintahan dari semua Negara harus mengamati dengan jelas dan mencegah dengan ketat. Jangan menanggapi imbauan PKT untuk “berjalan di arah yang sama.”

Coba pikirkan, berjumpa dengan ‘nenek serigala’ di tengah jalan dan duduk serta mengobrol, apakah bisa mendapatkan buah kebaikan?

Dengan demikian berasosiasi terhadap Presiden Trump yang mengecam secara terbuka sosialisme dan komunisme, lebih merasakan makna penting dari Amerika sebagai pemimpin yang mengumpulkan kekuatan dari banyak Negara bersekutu untuk melawan komunis.

Memberi Semangat Demi Keadilan

Waktu mengalir ke depan, pertempuran antara kebaikan dan kejahatan masih berlanjut. Ketika bayangan teori komunisme menyelubungi dunia.

Ketika PKT berinfiltrasi ke mana-mana, merongrong moralitas tradisional dan ketika puluhan juta anak-anak di daratan Tiongkok dilukai secara kejam oleh vaksin beracun, ketika Kultivator yang teguh akan keyakinan mereka, pengacara pembela hak asasi dan semua kalangan rakyat mengalami penganiayaan, prilaku keberanian dan keadilan sangat berharga.

Dunia seharusnya tidak berdiam. Satu kalimat “Semangat Trump” mengandung dambaan terhadap cahaya terang, menaruh harapan pujian terhadap pemberani, bergelora resonansi hati nurani.

Di dalam tahun yang baru ini marilah kita memberikan semangat pada keadilan! (lin/whs/asr)

Wakil Kepala Negara RRT Hindari Pembahasan Soal Proyek OBOR yang Kembali Redup

0

Li Muyang

Perdana Menteri Malaysia Mahathir bin Mohamad merupakan pemimpin tertua di dunia saat ini. Kemampuan bekerja dari pria berusia 93 tahun ini masih membuat banyak orang mengangkat jempol.

Setelah kunjungannya ke Tiongkok tahun lalu sambil membawa retur proyek OBOR (One Belt One Road) kepada Beijing, Terdengar lagi kabar yang beredar pada 26 Januari bahwa Malaysia akan membatalkan Rencana Sambungan Kereta Api Pantai Timur yang pelaksanaannya dilakukan oleh kelompok usaha Komunikasi Konstruksi Tiongkok (China Communications Construction Group).

Malaysia menolak proyek yang ditawarkan OBOR Tiongkok

Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Mohamed Azmin bin Ali mengatakan kepada media bahwa hasil rapat kabinet telah memutuskan untuk mengakhiri rencana pembangunan konstruksi perkeretaapian pantai timur. Para anggota kabinet berpikir bahwa proyek senilai USD. 20 miliar itu terlalu mahal.

Jika proyek ini tetap dilaksanakan, maka Malaysia setiap tahunnya harus mengeluarkan RM 500 juta (sekitar USD. 121 juta) sebagai angsuran pembayaran hutang yang jelas akan membuat Malaysia tidak mampu terbebani.

‘Tamparan’ keras Malaysia telah menimbulkan frustasi bagi inisiatif OBOR Tiongkok. Namun sejauh ini, Tiongkok belum merespons. Dunia luar telah memperhatikan bahwa komunis Tiongkok saat ini sedang merendahkan profile OBOR mereka. Pada saat yang sama, cara tidak sehat komunis Tiongkok untuk menggolkan proyek OBOR di Malaysia sudah mulai terkuak.

Seperti yang diketahui bersama bahwa orang yang menandatangani perjanjian kerja sama proyek OBOR di Malaysia adalah perdana menteri Malaysia sebelumnya yakni Najib Razak. Wall Street Journal baru-baru ini mengungkapkan isi beberapa negosiasi rahasia antara komunis Tiongkok dengan pemerintah Najib.

Menurut risalah rapat, pada tahun 2016 pejabat senior komunis Tiongkok mengusulkan kepada Malaysia menggunakan Inisiatif OBOR untuk membantu membayar hutang 1MDB. Pihak Tiongkok bersedia membantu Malaysia untuk memonitor, menyelidiki dan menemukan identitas wartawan WSJ di Hongkong yang membocorkan skandal yang melibatkan 1MDB itu. Komunis Tiongkok berjanji menggunakan pengaruhnya untuk mencoba membuat Amerika Serikat dan negara-negara lain mengabaikan penyelidikan mengenai dugaan pelanggaran Najib.

Sebagai gantinya, pemerintah Najib menyetujui proyek-proyek utama dari OBOR, adalah proyek pembangunan jalur kereta api dan pipa gas bernilai puluhan miliar dolar yang akan dibiayai oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Pejabat Malaysia telah mengusulkan kepada pihak Tiongkok untuk menaikkan biaya proyek sehingga perusahaan Tiongkok dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi dari harga pasar. Menurut perkiraan oleh konsultan Malaysia, biaya proyek tersebut seharusnya berkisar USD. 7,25 miliar, tetapi biaya kontrak pemerintah Najib dengan Tiongkok menjadi setinggi USD. 16 miliar.

Dengan kata lain, antar pemerintahan Tiongkok dengan Najib saling mengambil keuntungan,  perjanjian kotor itu pun ditandatangani. Komunis Tiongkok yang telah memenangkan proyek OBOR di Malaysia terpicu untuk terus memperluas ambisinya di proyek OBOR. Najib dan kroni-kroninya mungkin terhindar dari penyelidikan AS dengan bantuan komunis Tiongkok, dan sementara skandalnya tidak terbongkar.

Namun, tindakan ilegal Najib menimbulkan kemarahan rakyat Malaysia sehingga  menggulingkannya lewat pemilu.

Setelah Mahathir kembali diangkat menjadi perdana menteri, ia menghentikan proyek infrastruktur OBOR. dan Najib sedang menghadapi  penyelidikan dan penuntutan terhadap korupsi yang ia lakukan.

Mahathir saat itu masih berharap untuk bernegosiasi lagi dengan Tiongkok untuk menemukan cara pengurangan biaya. Tetapi pada akhirnya ia putuskan untuk menarik diri karena  biayanya masih terlalu tinggi.

Pembatalan proyek OBOR oleh Malaysia bagaikan tamparan yang dilayangkan kepada komunis Tiongkok. Namun sejauh ini, komunis Tiongkok masih belum memberikan tanggapan.

Langka, komunis Tiongkok meminta maaf, Wang Qishan menghindar

The New York Times mengatakan bahwa komunis Tiongkok sedang merendahkan profile OBOR karena perang dagang dengan Amerika Serikat. Sinyal terakhir adalah di luar dugaan tak satu pun dari sejumlah pejabat senior komunis Tiongkok yang menghadiri Forum Davos di Swiss, termasuk Wakil Kepala Negara Wang Qishan, tidak berpartisipasi dalam pembahasan tentang kegiatan operasi dari inisiatif OBOR.

Seperti yang kita semua tahu, pada 22 Januari lalu, Forum Davos mengadakan sub-forum yang membahas soal investasi komunis Tiongkok melalui inisiatif OBOR yang berjumlah triliunan dolar.

Bagi komunis Tiongkok, seminar yang diselenggarakan oleh media resmi PKT seharusnya dijadikan peluang untuk mempromosikan citra inisiatif tersebut langsung kepada sejumlah pemimpin negara berkembang dan para pengambil keputusan perusahaan raksasa.

Namun, kali ini jelas berbeda, komunis Tiongkok hanya mengirim perwakilan kamar dagang dan presiden perusahaan milik negara untuk berpartisipasi dalam forum itu. Memang agak mengejutkan, karena pejabat komunis Tiongkok cenderung menghindari forum yang diselenggarakan oleh mereka yang sering mengkritik Tiongkok, jarang berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh internal Partai Komunis Tiongkok.

Hal yang lebih mengejutkan adalah bahwa Xu Niansha, ketua perusahaan milik negara, Poly Group tiba-tiba menyatakan permohonan maaf karena tidak ada banyak data statistik tentang kegiatan OBOR. Dia hanya menggambarkan secara umum bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang cepat dalam beberapa dekade terakhir dapat mempromosikan pembangunan ekonomi di tempat lain. “Melalui kerja sama hasilnya akan lebih baik” itu saja.

Seperti semua orang tahu, baik pejabat komunis Tiongkok, eksekutif perusahaan, mereka sering menggunakan sekeranjang angka untuk dibahas dalam pidato atau diskusi mereka. Hal seperti permintaan maaf Xu Niansha itu sangat jarang terjadi, tulis New York Times dalam laporannya.

Selain itu, moderator berulang kali mengisyaratkan bahwa beberapa orang di Tiongkok merasakan kritik terhadap proyek OBOR dari masyarakat internasional. “Mari kita berbicara tentang angka, bicara tentang studi kasus, bicara tentang kisah nyata, tetapi bukan hanya rumor.” Meskipun demikian, Xu Niansha dan Wang Yongqing, wakil ketua Federasi Perindustrian dan Perdagangan Tiongkok terus menghindari pembicaraan tentang rincian dari inisiatif OBOR.

Proyek-proyek OBOR Turun 20.4 % YoY

Menurut informasi dari Kementerian Perdagangan Tiongkok, penandatanganan perjanjian baru proyek OBOR tahun lalu telah mengalami penurunan sebesar 20.4 % dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

The New York Times mengutip berita dari Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok sedang melambat, sehingga perlu mempertimbangkan kembali biaya pengeluarannya di luar negeri, dan juga mempertimbangkan perasaan masyarakat internasional terhadap OBOR.

Komentator Lan Shu mengatakan bahwa ekonomi Tiongkok telah dirusak sampai akarnya oleh PKT yang sewaktu-waktu bisa mati. Mereka mempromosikan inisiatif OBOR yang sebenarnya berkepentingan untuk mengekspor kelebihan kapasitas produksi, untuk meredakan krisis ekonomi, dan menciptakan perangkap utang bagi negara-negara berkembang.

Lan Shu menjelaskan bahwa hegemonisme ekonomi yang diterapkan komunis Tiongkok ini sangat merusak pola dunia, dan negara-negara bebas Barat telah melihatnya dengan sangat jelas. Secara khusus, Amerika Serikat telah menggolongkan komunis Tiongkok sebagai pesaing strategis, dan mengajak negara kebebasan bersatu untuk mengepungnya.

Dilihat dari maksudnya merendahkan profile, dapat diduga bahwa komunis Tiongkok sudah serba salah. Jika semua negara di dunia menangkap ambisi PKT dan menolak OBOR, itulah saatnya kehancuran mereka. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

Banyak Warga Hong Kong Bermigrasi Karena Dikecewakan oleh Satu Negara Dua Sistem

0

oleh Li Yixin

Setelah Hong kong kembali ke pangkuan ibu pertiwinya yaitu komunis Tiongkok, banyak warga Hong kong khawatir dengan masa depan mereka sehingga memilih bermigrasi.

Analisis pakar asal Hong kong menyebutkan bahwa fenomena itu muncul terkait dengan kontroversi politik dan tekanan hidup yang meningkat. Di mana jumlah pemuda yang ingin bermigrasi naik secara signifikan.

Tujuan migrasi mereka selain Amerika Serikat, Kanada dan Australia, Taiwan yang memiliki lingkungan yang ramah dan rendah dalam jumlah imigran asing, juga menjadi alasan yang menarik para warga Hong kong.

Beberapa hari yang lalu, Badan Konsultasi Risiko Politik Taipei menyebutkan bahwa tren bermigrasi ke Taiwan ini akan terus berlanjut mengingat kekecewaan banyak warga Hongkong terhadap Hongkong yang berada dalam pelukan komunis Tiongkok.

Gelombang eksodus warga Hong kong pernah terjadi pada akhir 1980-an hingga 1990-an, puncaknya terjadi pada 5 tahun setelah peristiwa pembantaian mahasiswa Tiananmen 4 Juni 1989. Sekitar 300 ribu warga Hongkong yang bermigrasi. Kemudian gelombang tersebut mereda dalam 10 tahun berikutnya. Namun saat ini, tingkat populasi Hong kong yang bermigrasi ke luar negeri kembali meninggi.

Zhong Jianhua, seorang Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Sosial di Universitas Politeknik Hong kong kepada Media Jerman mengatakan bahwa tren dan niat kaum muda hengkang dari Hong kong masih  terus meningkat, bahkan beberapa mahasiswa yang belum lulus, sudah berupaya menyimpan uang yang cukup untuk melanjutkan studi atau mencari kerja di Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Australia.

Menurut dia, niat anak-anak muda untuk pergi keluar Hong kong terus meningkat, hal ini berbeda dengan situasi 30 – 40 tahun silam di mana yang hengkang adalah warga yang lebih berkekuatan ekonomi yang usianya antara 30 hingga 40 tahun. Ada banyak contoh dari teman dan siswa di sekitarnya, “Yang telah bermigrasi ke Taiwan sudah tidak sedikit”, katanya.

Zhong Jianhua mengatakan bahwa fenomena ini terkait dengan kontroversi politik di Hong Kong yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Terutama setelah insiden Pendudukan Central dengan Cinta dan Damai (Occupy Central with Love and Peace) pada tahun 2011. Kaum muda merasa tidak puas dengan situasi sosial saat ini tetapi tidak mampu mengubahnya.

Selain itu, harga kebutuhan dan tekanan hidup Hong Kong terus meningkat, membuat kaum muda tidak mampu membeli rumah. Jika Anda tinggal di Hong Kong, tidak tertarik lagi untuk bertahan hidup di Hong Kong dan memilih hengkang. Zhong mengatakan bahwa putra sulungnya juga memilih tinggal di AS setelah lulus dari institut pada tahun 2018 karena kekecewaan yang mendalam atas masa depan Hong Kong.

Seorang pemuda bermarga Xue yang kini berusia 20 tahun, ia telah 9 tahun tinggal di Australia dan kembali ke Hongkong setelah lulus universitas. Tetapi baru 1 tahun hidup di Hongkong ia mengajukan permohonan untuk bermigrasi ke negara kangguru.

Ia mengatakan bahwa bukankan Beijing telah berjanji untuk menjamin untuk tidak mengubah (sistem pemerintahan) Hong Kong selama 50 tahun. tetapi sebenarnya telah membiarkan Hongkong menjadi sangat aneh, ditambah lagi dengan tekanan kehidupan dan pekerjaan telah membuatnya ‘terengah-engah’. Tidak hanya dia, tetapi banyak dari teman-temannya ingin meninggalkan Hong Kong. “Coba Anda tanyakan pada 10 orang, dan 10 orang itu akan mengatakan kepada Anda bahwa mereka ingin pergi dari Hongkong.”

Menurut statistik dari kantor konsultasi imigrasi Hong Kong bahwa jumlah pengajuan permohonan bermigrasi untuk tahun 2018 telah meningkat sekitar 20 % dibandingkan dengan tahun 2017. Destinasi mereka masih tertuju pada Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, tetapi jumlah untuk bermigrasi ke Taiwan juga meningkat. Pada saat yang sama, proporsi kaum muda yang datang berkonsultasi juga naik secara signifikan, dan kaum muda itu rata-rata masih baru lewat umur 20 tahun.

Jumlah imigran asal Hong Kong ke Taiwan meningkat karena pupus harapan

Setelah komunis Tiongkok mengambil alih Hong Kong pada tahun 1997, beberapa orang Hong Kong khawatir bahwa kebebasan berbicara akan melemah secara bertahap. Namun, berbeda dengan Taiwan yang telah memiliki status istimewa dan diberikan otonomi khusus sejak tahun 40-an dan menerapkan pemerintahan yang demokrasi pada tahun 80-an.

Ny. A Fen bersama suaminya yang asal Hongkong telah menjadi warga Taiwan sejak tahun 2017. A Fen mengatakan bahwa dibandingkan dengan ambang imigrasi AS, Kanada dan Australia, jutaan dolar Kanada atau dolar AS, sedangkan Taiwan hanya minta pembuktian memiliki NTD. 6 juta yang relatif lebih mudah.

Selain itu, ia tidak dapat menerima sikap Beijing merusak komitmen mereka sendiri yang menyebut akan memberlakukan sistem pemerintahan Hongkong yang berbeda dengan daratan Tiongkok. Sehingga memutuskan untuk bermigrasi ke Taiwan. Ketika datang ke Taiwan saya merasakan sikap ramah dan bersahabat dari orang-orang Taiwan, banyak teman-teman Hong Kong juga menjelajahi peluangnya untuk bermigrasi ke Taiwan.

Raymond Wu, direktur eksekutif konsultasi risiko politik e-intelligence, Taiwan mengatakan : “Imigran asal Hongkong yang datang ke Taiwan akan terus meningkat. Jumlah ini terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mengingat banyaknya warga Hong Kong yang kecewa terhadap masa depan Hong Kong.”

Zhu Kangming, seorang pensiunan profesor yang tinggal di Taiwan mengatakan bahwa jika ada orang yang merasa bahwa prospek Hong Kong tidak dapat diprediksi, mereka akan pergi dari sana, dan kebebasan berbicara di Taiwan jauh lebih kental.

Liu Yijun, seorang profesor urusan publik di Universitas Fo Guang, Taiwan mengatakan bahwa imigran yang datang ke Taiwan membantu memotivasi para aktivis yang masih berjuang untuk demokrasi di Hong Kong. Hal yang menjadi daya tarik Taiwan bagi warga Hongkong dan Makau adalah bahwa lingkungan kehidupan dan budaya Tionghoa yang tetap terpelihara. Dan waktu tempuh penerbangan pesawat hanya sekitar 90 menit. Selain itu, beli apartemen di Taipei kurang dari setengah harga Hongkong. Imigran juga dapat menikmati asuransi kesehatan universal Taiwan.

Jumlah “Pengungsi Mc” meningkat, kegersangan jiwa dan kehampaan hidup bertambah

Sekelompok orang tidak bermalam di kamar tidur yang hangat dan nyaman, tetapi menghabiskan malam yang panjang di dalam gerai McDonald. CNN melaporkan bahwa antara bulan Juni dan Juli tahun ini, tercatat ada 334 orang yang bermalam di stan McDonald yang beroperasi 24 jam. Mereka menganggap tempat itu sebagai rumah.

Oleh karena itu mereka dijuluki pengungsi Mc. Dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya memiliki 57 orang pengungsi Mc di Hongkong pada waktu itu, hanya dalam waktu 5 tahun jumlah mereka telah tumbuh enam kali lipat.

Peneliti menemukan bahwa alasan mereka bermalam di McDonald’s sebagian besar karena masalah ekonomi. Lebih dari 70% pengungsi Mc memiliki rumah sendiri, tetapi karena kemiskinan, ketidakmampuan untuk membayar biaya listrik dan AC, atau karena faktor keluarga, sehingga tidak dapat kembali ke rumah, atau karena berbagai faktor seperti lingkungan hidup yang buruk, menghemat biaya transportasi, waktu, dan lain-lain.

Sementara itu, 30% pengungsi Mc lainnya mengatakan bahwa McDonald’s adalah satu-satunya tempat tinggal mereka, 57% mengatakan mereka memiliki pekerjaan penuh waktu, paruh waktu atau wiraswasta, 43% tidak memiliki pekerjaan, di samping itu, usia rata-rata pengungsi Mc adalah 53,4 tahun, yang paling muda berusia 19 tahun dan tertua berusia 79 tahun.

Warganet Taiwan Xie Wanyun telah berbincang-bincang dengan seorang pria pengungsi Mc di Hong Kong yang setiap hari bermalam di gerai McDonald. Padahal pria tersebut bekerja di siang hari. Kata pria itu : “Mari belajar sebanyak mungkin, kemudian menghargai, hargai keluarga dan teman-temanmu karena kamu tidak akan tahu di mana selanjutnya kaki kita akan berpijak.”

Ahli mengatakan bahwa para pengungsi Mc itu tidak hanya miskin, tetapi kegersangan jiwa dan kehampaan hidup juga menyertai mereka. Sehingga orang perlu mengubah sikap sosial mereka, dan pemerintah harus melakukannya. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=KE95edFB1gc

Revolusi Warna Venezuela dan Apa Artinya Bagi Rezim Tiongkok

0

Oleh Flora Yan

Pada pagi hari 23 Januari, sebuah peristiwa yang mengejutkan dunia terjadi: dengan dukungan dari Partai oposisi, hampir 100.000 warga Venezuela berbondong-bondong ke jalan-jalan Caracas dan meneriakkan “Maduro, Turun!” Untuk memprotes pemerintah sosialis diktator Maduro karena bencana-bencana yang tak terhitung jumlahnya yang ia bawa pada negara yang dulu pernah menjadi negara terkaya Amerika Selatan selama bertahun-tahun.

Korupsi ekstrem, inflasi, kelaparan besar-besaran, krisis imigrasi … daftar tersebut terus bertambah. Selanjutnya, Amerika Serikat, Kanada, Kolombia, Paraguay, Brasil, Chili, Argentina, Kolombia, Kosta Rika, Honduras, Panama, dan Peru secara berturut-turut mengumumkan pengakuan mereka terhadap pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara untuk Venezuela. Meskipun Tiongkok, Rusia, Iran dan negara-negara lain mengklaim mendukung Maduro, jelas bahwa waktu bagi dia untuk tetap berkuasa telah berakhir.

Melalui cara-cara tanpa kekerasan, rakyat Venezuela dengan berani menyatakan harapan mereka untuk kedatangan demokrasi dan kebebasan dan secara dramatis mengubah lanskap politik Venezuela, serta mendapatkan dukungan dari masyarakat arus utama internasional. Ini adalah contoh lain tentang bagaimana orang berusaha memanfaatkan Revolusi Warna untuk memulihkan kebebasan, keadilan, dan supremasi hukum, nilai-nilai universal yang mendasar untuk melindungi martabat manusia.

Revolusi Warna, juga dikenal sebagai Revolusi Bunga, mengacu pada serangkaian gerakan politik yang dimulai di Asia Tengah dan negara-negara CIS di Eropa Timur pada tahun1980-an dan 1990-an, yang semuanya dimaksudkan untuk menggulingkan rezim otoriter dan tirani melalui tanpa kekerasan. Para peserta yang memeluk demokrasi liberal dan nilai-nilai universal, mereka berharap untuk melawan penguasa melalui cara-cara tanpa kekerasan dan membawa perubahan politik. Mereka sering menggunakan warna atau bunga khusus sebagai simbol gerakan mereka.

Beberapa contoh terkenal dari Revolusi Warna termasuk: “Revolusi Beludru” di Cekoslowakia, “Revolusi Tulip” di Kirgistan, “Revolusi Saffron” di Myanmar, dan “Revolusi Payung” di Hong Kong.

Anehnya, belum lama ini pada 17 Januari, pada pertemuan yang diadakan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk kepolisian negara tersebut, Menteri Keamanan Publik Zhao Kezhi secara khusus menyebutkan “Revolusi Warna” dalam pidatonya. Dia mengatakan bahwa sangat penting untuk “memanfaatkan kebijaksanaan kolektif dan kekuatan penuh dari seluruh kepolisian” untuk fokus pada penjagaan terhadap “Revolusi Warna” dan “memenangkan perang tersebut untuk mempertahankan stabilitas politik dan mempertahankan keamanan politik.”

Pada pertemuan keamanan publik yang serupa selama beberapa tahun terakhir, PKT selalu menekankan topik kuno “menjaga keamanan nasional.” Mengapa Zhao Kezhi mulai menekankan untuk menentang semua “Revolusi Warna” secara tiba-tiba? Mungkin karena fakta bahwa tirani PKT telah menyebabkan kemarahan di antara seluruh rakyat Tiongkok selama beberapa dekade. Rezimnya goyah dan mungkin runtuh kapan saja. Ia takut akan terjadinya “Revolusi Warna” di Tiongkok dan karenanya memutuskan untuk memfokuskan kekuatan polisi domestiknya pada pertahanan terhadap gerakan-gerakan semacam itu oleh warga negara biasa. Ini adalah manifestasi dari upaya terakhirnya untuk tetap berkuasa.

Seperti yang ditunjukkan oleh banyak komentator politik, mengingat kembali sejarah, sejak PKT mulai memerintah Tiongkok, setiap kali angka “9” muncul dalam setahun, tahun itu selalu kacau: Kelaparan Besar dan penindasan Tibet pada tahun 1959, insiden Pulau Zhenbao pada tahun 1969, perang melawan Vietnam pada tahun 1979, Pembantaian Lapangan Tiananmen di tahun 1989, penindasan terhadap Falun Gong pada tahun 1999, penindasan dan penahanan massal Xinjiang Uyghur pada tahun 2009, dan seterusnya. Telah diketahui secara luas bahwa Venezuela adalah salah satu sekutu terpenting PKT.

Pada awalnya, PKT memutuskan untuk membangun hubungan kerja sama dengan Venezuela karena dua alasan utama: Di satu sisi, ia ingin mengimpor minyak dari Venezuela untuk mengisi celah kemungkinan yang disebabkan oleh kegagalan mengimpor minyak dari Iran. Di sisi lain, dengan membantu Venezuela mengembangkan ekonominya, Maduro dapat terus menghalangi Amerika dan pemerintahan Trump. PKT mungkin tidak akan pernah berpikir bahwa agenda investasi barunya pada dasarnya telah gagal.

Revolusi Warna Venezuela pasti akan memberikan pukulan berat bagi PKT. Mengingat bahwa peristiwa besar seperti itu terjadi pada awal tahun 2019, di samping berbagai tanda-tanda lain, yang semuanya mungkin menandakan bahwa pada tahun 2019, lanskap politik Tiongkok sangat mungkin mengalami perubahan besar.

Sekarang, di bawah kepemimpinan Amerika Serikat, gerakan anti-sosialis dan anti-komunisme global telah mulai terbentuk. Seperti ”Bagaimana Hantu Komunisme Menguasai Dunia Kita” telah menunjukkan bahwa: “Dalam “Gerakan Tuidang,” lebih dari 300 juta orang Tiongkok dengan berani memilih untuk keluar dari Partai dan secara spiritual telah dipisahkan dari belenggu Komunis. Ini sudah menghancurkan PKT tanpa terlihat.”

Dalam Revolusi Warna Venezuela, satu kisah yang menurut saya sangat berkesan adalah sebuah video yang direkam oleh seorang ayah Venezuela untuk putrinya yang sekarang berada di pengasingan. Dalam video itu, sang ayah berteriak dengan gembira, “Anakku, lihat, aku memberimu siaran langsung. Ini adalah Venezuela hari ini! Ini adalah tanah air-mu, tempat kamu dilahirkan! Atas nama Tuhan, dalam nama Yesus, aku berjanji bahwa Venezuela akan bebas!” Pada 24 Januari, video itu mendapat perhatian luas di Twitter, terutama di antara para pengguna Tiongkok. Beberapa netizen mengubah kata-kata itu menjadi: “Anakku, lihat, aku memberimu siaran langsung. Ini adalah Tiongkok hari ini! Ini adalah tanah air-mu, tempat kamu dilahirkan! Atas nama Tuhan, dalam nama Yesus, aku berjanji: Tiongkok akan bebas!”

Perlawanan rakyat Venezuela terhadap kediktatoran dan upaya untuk mendapatkan kembali kebebasan akan diingat oleh sejarah. Melihat ke Tiongkok, pada hari ketika orang-orang Tiongkok akhirnya melarikan diri dari cakar-cakar merah PKT juga tidak akan terlalu jauh. (ran)

Penulis opini, Flora Yan, adalah junior di University of Washington di Seattle jurusan ilmu politik dan komunikasi.

Video pilihan:

Rejim Tiongkok Gemetaran! Sosialis dan Komunis Gagal di Venezuela

https://www.youtube.com/watch?v=fb6Vp4SRSwE

Tiongkok dan Sekutu Kembangkan Bom EMP Pemusnah 90 Persen Penduduk

0

Sebuah studi kongres AS yang baru dirilis mengatakan bahwa Tiongkok, Rusia, Iran, dan Korea Utara sedang mengembangkan senjata ampuh yang tidak akan membunuh orang secara langsung tetapi dapat melumpuhkan infrastruktur penopang kehidupan yang sangat penting dan menyebabkan populasi massal akhirnya mati.

Penelitian yang berjudul “Nuclear EMP Attack Scenarios and Combined-arms Cyber Warfare” ini ditulis pada bulan Juli 2017 oleh Dr. Peter Vincent Pry, seorang pakar keamanan nasional dan tanah air serta direktur Forum Strategi Nuklir AS, dewan penasehat kongres. Hanya dijelaskan untuk rilis publik oleh Departemen Pertahanan AS pada Juli 2018.

Pekan lalu, laporan tersebut diterbitkan untuk pertama kalinya, seperti yang dilaporkan oleh Washington Free Beacon.

Senjata nuklir apa pun dapat menghasilkan getaran-getaran elektromagnetik (EMP). Tetapi bom EMP, kadang-kadang disebut sebagai senjata generasi keenam, dapat menghasilkan sinar gamma yang kuat dan radiasi lain yang menyebar dengan sangat cepat. Radiasi tersebut berinteraksi dengan atom oksigen dan nitrogen di udara untuk menghasilkan getaran elektromagnetik yang sangat kuat. Getaran-getaran ini dapat merusak semua peralatan listrik dan elektronik dalam radius bom tersebut.

Sementara itu, sebuah bom EMP super, juga dikenal sebagai nuklir EMP, menyebabkan ledakan nuklir melalui radiasi elektromagnetik, penelitian itu menyebutkan.

Efek dari bom EMP berbahaya di seluruh bidangnya. Inilah sebabnya mengapa skenario di mana senjata semacam itu digunakan yang disebut oleh para analis AS sebagai “blackout warfare” (perang pemadaman), menurut studi kongres.

Selain itu, akurasi tidak diperlukan untuk menjatuhkan bom EMP, karena cakupan bidang sangat luas. Sebuah bom EMP yang diledakkan pada 30 kilometer memiliki radius di tanah sekitar 600 kilometer.

Ketika perangkat meledak pada 400 kilometer, radius mencapai 2.200 kilometer, yang cukup besar untuk menjangkau area dari Kota New York sampai San Francisco.

Setelah bom EMP diledakkan, ia akan menghasilkan efek yang berpotensi menimbulkan bencana, merusak jaringan listrik, sistem komputasi, dan sistem elektronik, termasuk yang digunakan oleh militer dan infrastruktur-infrastruktur penting seperti jaringan telekomunikasi, pipa-pipa bahan bakar, bank-bank, dan sistem sanitasi.

Dengan menurunnya sistem-sistem elektronik, kecelakaan-kecelakaan industri yang disebabkan EMP dapat memicu ledakan dan kebakaran yang meluas. Ketika pabrik-pabrik kimia meledak, awan beracun yang dihasilkan akan mencemari udara, air, dan bumi. Selain itu, reaktor tenaga nuklir akan kehabisan daya darurat dalam beberapa hari dan meledak, menyebarkan bulu-bulu radioaktif ke daerah terdekat, studi tersebut memperkirakan.

Tanpa pasokan udara dan air bersih, orang tidak akan dapat bertahan hidup setelah periode waktu tertentu.

“Dalam satu tahun, seperti yang telah diperingatkan oleh beberapa ahli EMP selama lebih dari satu dekade, 9 dari 10 orang Amerika mati karena kelaparan, penyakit, dan runtuhnya masyarakat,” kata penelitian tersebut. “Amerika Serikat tidak ada lagi.”

Studi ini menggambarkan skenario hipotetis di mana penyerang-penyerang nuklir akan mengerahkan bom-bom EMP: Rusia menyerang Eropa; Tiongkok menargetkan Taiwan; Iran menargetkan Timur Tengah, dan Korea Utara menargetkan Jepang. Studi ini juga memainkan skenario di mana keempat negara ini akan menyerang Amerika Utara.

Untuk menyerang Amerika Utara, negara-negara ini dapat menggunakan berbagai metode untuk meluncurkan bom EMP: “satelit, rudal jarak jauh, rudal jarak menengah atau pendek diluncurkan dari sebuah kapal barang, beberapa jenis kapal rudal jelajah dan kapal anti rudal, pesawat tempur jet atau beberapa jenis pesawat jet besar yang melakukan pendakian sangat cepat, bahkan balon meteorologi,” kata studi tersebut.

Studi ini mencatat bahwa penguasa-penguasa “totaliter dan otoriter” sedang membangun bom-bom super-EMP sekarang, tetapi tidak memberikan perkiraan waktu penyelesaian senjata-senjata tersebut. (ran)

Video pilihan:

Rejim Tiongkok Gemetaran! Sosialis dan Komunis Gagal di Venezuela

https://www.youtube.com/watch?v=fb6Vp4SRSwE

Bayi Monyet Kloning, Diberi Kelainan Genetik

0

Seseorang mungkin berpikir tentang bayi yang mewakili kehidupan baru dengan segala kemungkinannya. Namun, kelima bayi monyet macaque yang berekor panjang ini hampir pasti akan mengalami kecemasan, depresi, dan skizofrenia dalam hidup mereka, sebagai hasil dari modifikasi gen hasil rekayasa, salah satu eksperimen ilmiah Tiongkok yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etis tentang kloning.

Para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences) di Shanghai tidak hanya mengkloning lima monyet ekor panjang, tetapi juga telah telah mengubah (memodifikasi) gen monyet-monyet tersebut untuk memberi mereka kelainan tidur yang disebut gangguan sirkadian, menurut rilis pers dari Science China Press pada 23 Januari.

Gangguan sirkadian berarti bahwa siklus tidur normal sulit untuk dialami seseorang. Sebagian besar makhluk mengikuti ritme sirkadian, siklus bangun dan tidur pada titik-titik tertentu siang dan malam. Gangguan pada ritme itu tidak hanya akan menyebabkan tidur tidak normal, tetapi juga efek samping buruk lainnya.

rekayasa kelainan genetika pada kloning monyet
Lima monyet yang diedit gen
((Chinese Academy of Sciences))

Gangguan ini dapat menyebabkan “gangguan metabolisme, kejiwaan dan terkait usia,” menurut ringkasan dari salah satu laporan. Untuk membuat tidur menjadi lebih sulit, bayi-bayi monyet tersebut juga disimpan di ruangan tempat dengan lampu selalu menyala.

Gangguan sirkadian dapat berasal dari faktor eksternal, seperti seseorang yang bekerja shift malam tetapi juga tetap melek atau terjaga untuk bersama keluarga.

Para ilmuwan telah menggunakan alat pengeditan genetik untuk “menonaktifkan” gen tertentu dari embrio yang sehat. Ketika sebuah gen tersingkir, itu berarti bahwa gen itu tidak lagi berfungsi. Untuk monyet-monyet ini, gen BMAL-1 adalah target yang dinonaktifkan.

Kelima monyet ini kemungkinan akan menjadi generasi pertama monyet yang menderita penyakit yang disebabkan oleh manusia. Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam percobaan tersebut, Qiang Sun, mengatakan bahwa banyak “model-model monyet” dapat digunakan untuk membuat berbagai penyakit berbasis gen yang berbeda, “termasuk banyak penyakit otak, serta gangguan kekebalan dan metabolisme serta kanker.”

PERKEMBANGAN TIDAK ETIS

Tiongkok mengizinkan penelitian yang dilarang secara etis di sebagian besar negara. Kloning dan modifikasi gen telah memicu kontroversi. John Bergeron, seorang profesor kedokteran di Universitas McGill, menyamakan pengeditan gen dengan membuka Kotak Pandora, karena potensi penggunaan komersial dari modifikasi gen.

Monyet-monyet yang pertama kali dikloning terjadi pada Januari 2018. Dua kera pertama diberi nama, Zhongzhong dan Huahua, yang berarti “negara Tiongkok” ketika digabungkan.

Manusia juga telah dilibatkan dalam percobaan modifikasi gen. Ilmuwan Tiongkok He Jiankui bertanggung jawab atas apa yang disebutnya bayi dengan “gen yang telah diedit”. Pada November 2018, He mengatakan bahwa melalui teknologi yang sama yang digunakan pada monyet, CRISPR-Cas9, dia mengubah gen di dalam dua embrio perempuan. Pada 21 Januari, dia dipecat dari pekerjaannya.

Meskipun Dia dipecat dan dikecam oleh otoritas Tiongkok, permohonannya untuk proyek tersebut telah memperoleh stempel-stempel resmi dan tanda tangan dari anggota-anggota komite etika. Seiring dengan sejumlah besar dana yang dibutuhkan untuk pekerjaan seperti itu, yang berasal dari pemberi dana yang tidak dikenal, ia dikatakan cuti tidak dibayar sejak Februari 2018.

Tiongkok telah mengizinkan bentuk eksperimen lain yang dilarang di negara-negara lain. Pada November 2017, seorang dokter Italia mengumumkan bahwa ia akan melakukan transplantasi kepala manusia pertama di Tiongkok dengan dukungan rezim Tiongkok dan tim ahli bedah Tiongkok. Sergio Canavero mengklaim bahwa timnya telah berhasil menyelesaikan prosedur tentang mayat-mayatnya. Prosedur kontroversial, yang dikutuk oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat kekhawatiran etis biomedis atas kurangnya tindakan pengawasan Tiongkok. (ran)

Video pilihan:

Pengambilan Organ Hidup Ilegal Masih Berlangsung di Tiongkok, Ini Bukti Barunya

9 Produk Makanan yang Seharusnya Tidak Anda Beli dari Tiongkok

0

1. Mutiara Tapioka

makanan beracun dari cina tiongkok
Mutiara tapioka dalam gelas plastik dengan latar belakang kayu. (Karl Tapales / Getty Images)

Bubble Tea memiliki popularitas besar di Amerika Serikat, tetapi yang terbaik adalah menghindari minuman yang mengandung mutiara tapioka yang diimpor dari Tiongkok.

Pada tahun 2012, para peneliti dari Jerman menemukan bifenil poliklorinasi dalam produknya. Bahan kimia ini berbahaya dalam berbagai cara. Ia diketahui dapat menyebabkan kanker, mempengaruhi sistem saraf, sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan sistem endokrin.

Dalam satu kasus, seorang reporter dari stasiun televisi Shandong menemukan bahwa, setelah menjalani CT scan, mutiara tapioka yang terlalu kenyal tertinggal tidak tercerna di perutnya dalam bentuk zat “sangat lengket”. Setelah diselidiki, seorang pemilik toko bubble tea yang tidak menaruh curiga telah menuangkan biji-biji “mutiara” yang dibuat di pabrik kimia dari ban bekas dan sol sepatu kulit.

2. Udang

Udang di pasar basah di Beijing, Tiongkok. (Teh Eng Koon / AFP / Getty Images)

Masalah udang yang dipalsukan telah bertahan selama lebih dari satu dekade, dengan kasus-kasus baru yang muncul secara berkala. Udang ini disuntik dengan gel sebelum dijual untuk menambah berat dan dengan demikian menghasilkan keuntungan lebih besar.

Beberapa kasus pertama dari udang yang disuntikkan dengan gel telah dipublikasikan pada tahun 2005.

Pada tahun 2012, sampel udang yang dibeli di tiga puluh toko kelontong berbeda di seluruh Amerika Serikat telah diuji. Mereka ditemukan mengandung antibiotik dalam jumlah tinggi yang dilarang di Amerika Serikat, seperti karsinogen nitrofurazone dan chloramphenicol.

3. Beras

beras beracun
Model makanan beras. (Gambar DigiPub / Getty)

Beras palsu Tiongkok terlihat seperti asli, dan dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya 9 juta ton telah diimpor ke Amerika Serikat.

Ia mengandung bahan yang mirip dengan plastik, dan menurut laporan, dibuat dengan mencampur resin industri sintetis dengan kentang, yang dapat memiliki hasil yang mematikan.

Untuk mengidentifikasi beras palsu, jika ia larut dalam minyak panas mendidih, Anda telah menjadi pemenangnya.

4. Daging sapi

daging sapi palsu
Manusia memotong tulang sapi di jalan Huimin, Xi’an. (wulingyun / Getty Images)

Banyaknya daging babi di Tiongkok telah menyebabkan para pedagang yang tidak bermoral bersandiwara bahwa daging babi mereka adalah daging sapi. Dengan mengubah secara kimia daging babi dengan cara memeras (mengekstrak), kemudian membuatnya menjadi daging sapi, para pedagang tidak membiarkan konsumen lebih cerdas.

Jika dikonsumsinya dapat menyebabkan keracunan seiring waktu, kelainan bentuk atau cacat, dan kanker.

5. Daging kambing

daging kambing palsu
Daging mentah disiapkan untuk hidangan. (Michael Saechang / Flickr)

Demikian pula, para penjual yang tidak jujur yang menemukan sedikit keuntungan dalam menjual daging kambing asli sedang menyamarkan daging tikus, cerpelai, dan rubah dengan bahan kimia, dan mempromosikannya sebagai daging kambing.

Praktik itu begitu meluas sehingga pada tahun 2013, polisi menyita 20.000 ton kambing palsu, dan menangkap lebih dari 900 orang, semuanya dalam waktu tiga bulan.

6. Minuman Anggur (Wine)

anggur palsu
Anggur merah. (F Delventhal / Flickr)

Dilaporkan 70 persen anggur yang diproduksi di Tiongkok adalah palsu. Para wisatawan adalah sasaran empuk bagi para penjual anggur palsu yang tidak jujur dan dicap dengan label yang tampak mahal.

Anggur ini biasanya dibuat dengan jus buah murah.

7. Garam Meja

garam beracun
Tumpukan garam laut. (somnuk krobkum / Getty Images)

Ditemukan bahwa hampir 91 persen garam meja yang keluar dari Tiongkok mengandung jejak logam berat yang meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hipertensi, dan tekanan darah tinggi.

Garam-garam ini awalnya diproduksi untuk keperluan-keperluan industri.

8. Formula Bayi

susu bayi beracun
Petugas penegak hukum Tiongkok memeriksa tanggal pada kaleng susu bubuk di sebuah toko di Tongzi, wilayah Guizhou di Tiongkok barat daya pada 9 Februari 2010, ketika produk susu yang mengandung bahan kimia industri melamin kembali muncul di toko-toko. Tiongkok sedang memburu hampir 100

Susu formula Tiongkok murah, tetapi berapa biayanya?

Pada tahun 2008, enam bayi meninggal, dan lebih dari 300.000 bayi jatuh sakit karena formula bayi yang mengandung melamin, senyawa kimia yang digunakan dalam produksi plastik dan pupuk.

Meskipun ada peningkatan peraturan, formula palsu menemukan jalan mereka ke Amerika Serikat pada tahun 2015, dan dijual kembali menggunakan nama merek yang terkenal.

Pada awal tahun ini, perombakan keamanan industri telah menghasilkan penghapusan 1.400 produk dari penjualan. Peraturan baru mengharuskan produk susu formula terdaftar di China Food and Drug Administration dan lulus inspeksi keselamatan.

9. Tofu (Tahu)

tahu beracun
Tahu sebelum dikemas. (Gambar Ivan / Getty)

Produk kedelai yang populer ini dianggap sebagai makanan pokok vegetarian khususnya.

Pada tahun 2012, dilaporkan pengawas keamanan pangan di Provinsi Hunan telah menemukan bahwa beberapa produsen menggunakan ternak, besi sulfat, dan bahkan kotoran manusia untuk mempercepat proses fermentasi.

Makanan lain yang berpotensi membahayakan konsumen termasuk bawang putih, ayam, dan ikan yang telah terpapar oleh saluran air Tiongkok yang tercemar, sebagai akibat dari limpasan air dari lokasi-lokasi industri dan fasilitas pengolahan limbah, polusi udara, dan penyakit-penyakit yang ditularkan oleh makanan yang terkontaminasi seperti flu burung. (ran)

Video pilihan:

19 Ton Apel dari Tiongkok Terkontaminasi, Tak Layak Diekspor

https://www.youtube.com/watch?v=R282T08Z1Rc

AS Mendekati Bersepakat dengan Taliban untuk Mengakhiri Perang Afghanistan Selama 17 Tahun

0

Ivan Pentchoukov

Epochtimes.id- Pejabat Taliban mengklaim sejumlah perunding Amerika Serikat menyetujui rancangan kesepakatan damai dengan Taliban pada 26 Januari 2019. Kesepakatan ini semakin dekat untuk mengakhiri perang terpanjang AS.

Kesepakatan yang belum dipublikasi secara resmi menyebutkan kedua belah pihak, menyerukan penarikan pasukan asing dari Afghanistan selama 18 bulan, dengan imbalan gencatan senjata dari Taliban. Sumber-sumber Taliban memberikan rancangan pakta kepada Reuters.

Rincian rancangan kesepakatan tersebar setelah utusan perdamaian khusus AS Zalmay Khalilzad menggelar pembicaraan enam hari dengan para pemimpin Taliban di Qatar. Khalilzad mendarat di Afghanistan pada 27 Januari untuk berkonsultasi dengan kepemimpinan negara.

“Pertemuan di sini lebih produktif daripada di masa lalu. Kami membuat kemajuan yang signifikan pada masalah-masalah vital, ”tulis Khalilzad di Twitter saat ia menuju ke Afghanistan dari Qatar.

“Akan membangun momentum dan melanjutkan pembicaraan segera. Kami memiliki sejumlah masalah untuk diselesaikan. Tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati, dan ‘semuanya’ harus mencakup dialog intra-Afghanistan dan gencatan senjata komprehensif. ”

Sejumlah pemimpin Taliban telah lama menolak untuk bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan yang dituding sebagai boneka Amerika Serikat.

Referensi Khalilzad untuk “dialog intra-Afghanistan” menggarisbawahi bahwa Washington bersikeras untuk membawa kedua pihak bersama -sama untuk merekonsiliasi visi Afganistan pasca-perang. Pandangan Islam garis keras Taliban, terutama yang menyangkut hak-hak perempuan, berbenturan dengan kebebasan yang dilindungi oleh konstitusi Afghanistan.

Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan pada 26 Januari bahwa Khalilzad melaporkan “kemajuan signifikan dalam pembicaraan dengan Taliban mengenai rekonsiliasi Afghanistan.”

“AS serius dalam memburu perdamaian, mencegah Afghanistan secara terus-menerus menjadi ruang bagi terorisme internasional dan membawa pulang pasukan. Bekerjasama dengan pemerintah Afghanistan dan semua pihak yang berkepentingan, AS berupaya memperkuat kedaulatan, kemerdekaan & kemakmuran Afghanistan,” tulis Pompeo di Twitter.

Pernyataan Taliban yang dikeluarkan kemudian juga mencatat kemajuan dalam penarikan pasukan dan masalah-masalah lainnya, tetapi mengatakan diperlukan lebih banyak negosiasi dan konsultasi internal. Tidak jelas apakah rancangan yang dijelaskan oleh sumber-sumber Taliban dapat diterima oleh kedua belah pihak atau kapan itu dapat diselesaikan dan ditandatangani.

“Kebijakan pemerintahan Islam selama pembicaraan sangat jelas — sampai masalah penarikan pasukan asing dari Afghanistan disepakati, kemajuan dalam masalah lain tidak mungkin,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, menggunakan nama lain yang disebut kelompok itu sendiri.

Menurut sumber-sumber Taliban, kelompok garis keras Islam itu memberikan jaminan bahwa Afghanistan tidak akan diizinkan untuk digunakan oleh teroris Al-Qaeda dan ISIS untuk menyerang Amerika Serikat dan sekutunya – permintaan utama dari Washington.

Mereka mengatakan kesepakatan itu termasuk ketentuan gencatan senjata, tetapi mereka belum mengkonfirmasi jadwal dan hanya akan membuka pembicaraan dengan perwakilan Afghanistan begitu gencatan senjata diterapkan.

Pembicaraan lebih lanjut tentang rancangan tersebut diharapkan digelar pada Februari, sekali lagi di ibukota Qatar, Doha.

Mereka berharap pihak mereka dipimpin oleh kepala politik baru Mullah Abdul Ghani Baradar, pendiri gerakan itu dan mantan komandan militer yang dibebaskan dari penjara di Pakistan tahun lalu.Amerika Serikat memiliki sekitar 14.000 tentara di Afghanistan. (asr)

Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=1rXizO3ZGSc

Amerika Jatuhkan Sanksi Ekonomi Bagi Perusahaan Minyak Milik Negara Venezuela

0

EpochTimesId – Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Venezuela, Senin (28/1/2019) waktu setempat. Embargo kali ini dijatuhkan terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela. Langkah ekonomi ini berpotensi dan bertujuan meningkatkan tekanan pada Presiden versi Partai Sosialis, Nicolas Maduro untuk menyerahkan kekuasaan kepada presiden interim versi oposisi.

Penasihat keamanan nasional John Bolton dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengumumkan tindakan sanksi ekonomi itu. Mereka mengatakan, sanksi juga bertujuan meningkatkan dukungan kepada saingan Maduro, pemimpin oposisi Juan Guaido, yang diakui pemerintah AS pekan lalu sebagai pemimpin sah Venezuela. Sanksi akan mencakup pembekuan aset apa pun yang mungkin dimiliki perusahaan itu di wilayah yurisdiksi AS, dan melarang orang Amerika melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut.

“Amerika Serikat meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas penurunan tragis rakyat Venezuela, dan akan terus menggunakan rangkaian lengkap alat diplomatik dan ekonomi untuk mendukung Presiden Sementara Juan Guaido, Majelis Nasional, dan upaya rakyat Venezuela untuk memulihkan demokrasi mereka,” ujar Mnuchin.

“Penunjukan PDVSA hari ini akan membantu mencegah pengalihan lebih lanjut aset Venezuela oleh Maduro dan mengalihkan aset ini untuk rakyat Venezuela. Jalan menuju bantuan sanksi untuk PDVSA adalah melalui transfer kontrol yang cepat kepada Presiden Sementara atau pemerintahan berikutnya yang dipilih secara demokratis,” sambungnya.

PDSVA adalah akronim untuk perusahaan minyak milik negara Venezuela.

Pendukung oposisi Venezuela ikut serta dalam pawai pada peringatan 1958 pemberontakan yang menggulingkan kediktatoran militer di Caracas, pada 23 Januari 2019. (Luis Robayo/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Senator Marco Rubio, kritikus vokal Maduro yang menyerukan sanksi semacam itu, menyambut baik langkah itu bahkan sebelum diumumkan.

“Lingkaran kejahatan Maduro telah menggunakan PDVSA untuk membeli dan mempertahankan dukungan dari banyak pemimpin militer,” kata Rubio. “Minyak itu milik rakyat Venezuela, dan karenanya uang yang diperoleh PDVSA dari ekspornya sekarang akan dikembalikan kepada rakyat melalui pemerintah konstitusional mereka yang sah.”

Sanksi itu kemungkinan tidak akan mempengaruhi harga konsumen di pompa bensin tetapi akan menghantam kilang minyak, khususnya yang ada di Gulf Coast AS.

Ekspor minyak Venezuela ke AS telah menurun secara perlahan namun pasti, selama bertahun-tahun. Ekspor turun tajam selama satu dekade terakhir karena produksinya anjlok di tengah krisis ekonomi dan politik yang panjang. AS mengimpor kurang dari 500.000 barel per hari produk minyak mentah dan minyak bumi Venezuela pada tahun 2017, turun dari lebih dari 1,2 juta barel per hari pada tahun 2008, menurut Badan Informasi Energi AS.

Meski demikian, Venezuela secara konsisten telah menjadi pemasok minyak mentah terbesar ketiga atau keempat ke Amerika Serikat. Gangguan impor apa pun bisa memakan biaya besar untuk kilang. Pada tahun 2017, tahun terakhir dimana data tersedia, Venezuela menyumbang sekitar 6 persen dari impor minyak mentah AS.

Valero dan Citgo di AS, adalah di antara importir terbesar minyak mentah Venezuela.

Namun, Venezuela sangat bergantung pada AS untuk pendapatan minyaknya. Negara ini mengirimkan 41 persen ekspor minyaknya ke AS. Secara kritis, kilang AS adalah di antara sedikit pelanggan yang membayar tunai ke Venezuela untuk minyaknya. Itu karena pengiriman minyak Venezuela ke Tiongkok dan Rusia biasanya dianggap sebagai pembayaran utang miliaran dolar. (The AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Mahasiswa Meregang Nyawa Usai Makan Spageti Berusia Lima Hari

0

EpochTimesId – Seorang mahasiswa berusia 20 tahun meninggal dunia setelah makan semangkuk spageti dengan saus tomat, yang dibuat lima hari sebelumnya. Setelah makan pasta, mahasiswa inisial AJ itu menderita sakit kepala dan sakit perut. Sekitar setengah jam kemudian dia mulai muntah hebat selama beberapa jam. Dia hanya minum air putih lalu tertidur.

Dia kemudian ditemukan tewas keesokan paginya oleh orang tuanya, yang khawatir ketika anaknya tidak bangun untuk kuliah.

Otopsi mengungkapkan bahwa kematian AJ dikaitkan dengan Bacillus cereus, organisme yang dikenal karena sering terlibat dalam keracunan makanan. Dan dalam kasus ini, diperkirakan racun dari bakteri itu mungkin menyebabkan livernya gagal berfungsi.

Kasus mahasiswa di Brussels, Belgia, ini terjadi pada 2008 atau sekitar 11 tahun silam. Kasusnya dianalisis dan diteliti oleh Journal of Clinical Microbiology pada 2011.

Menurut jurnal itu, Dia menyimpan pasta tanpa pendingin selama lima hari dan menghangatkannya dalam microwave. Para penulis jurnal merangkum penyebab kematiannya sebagai ‘kasus keracunan mematikan’ setelah ‘konsumsi pasta yang terkontaminasi dengan Bacillus cereus’.

Badan Kesehatan Masyarakat Inggris menyatakan bahwa spora dari beberapa bakteri Bacillus dapat bertahan hidup setelah dimasak. Bakteri kemudian berkecambah dan tumbuh di bawah kondisi yang menguntungkan, terutama di dapur dengan suhu hangat.

Ini adalah jenis bakteri yang menghasilkan racun yang dapat menyebabkan diare dan muntah, biasanya berlangsung selama sekitar 24 jam. Karena keracunan makanan ringan relatif umum, sangat tidak biasa bagi kasus-kasus ini untuk segera ditangani oleh paramedis profesional, sehingga meningkatkan potensi keparahan kasus keracunan sejenis ini.

Baru-baru ini, Dr. Bernard, seorang praktisi berlisensi, membahas kematian AJ di saluran YouTube-nya. Dia menggambarkan AJ sebagai, “pria sehat berusia 20 tahun.”

Dia menambahkan bahwa kasus AJ tidak biasa, tetapi tidak pernah terjadi.

“Penting untuk dicatat bahwa ini bukan kasus keracunan makanan biasa. Banyak orang makan pasta, atau bentuk mie lainnya, yang tersisa selama satu atau dua hari dan mereka baik-baik saja. Tetapi kasus-kasus tragis seperti ini telah dilaporkan dalam literatur,” kata Dr. Bernard.

“Hati-hati dengan makanan yang disimpan selama lebih dari beberapa jam. Jika makanan berbau aneh, selalu lebih baik cari aman daripada menyesal,” kata vloger kesehatan ini.

Pasta itu dibiarkan tanpa pendingin selama lima hari, menurut Journal of Clinical Microbiology. (Foto : rawpixel/Unsplash/The Epoch Times)

FoodSafety.gov mengatakan bahwa Bacillus-Cereus dapat mencemari berbagai makanan, “Terutama nasi dan sisa makanan, serta saus, sup, dan makanan siap saji lainnya yang sudah terlalu lama berada pada suhu ruangan tanpa pendingin.”

Untuk mencegah penyakit, badan pemerintah merekomendasikan bahwa ketika menyimpan makanan lebih dari dua jam, makanan harus disimpan pada suhu dingin.

Himbauan itu juga menyarankan masyarakat untuk menyimpan makanan yang dimasak dalam wadah yang lebar dan dangkal, serta menyimpannya di kulkas sesegera mungkin. (JANE GREY/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Jepang Membahas Kelanjutan Perburuan Ikan Paus untuk Komersial

0

Epochtimes.id- Pemburu ikan paus Jepang membahas rencana untuk melanjutkan perburuan komersial di sepanjang pantai timur laut pada 1 Juli 2019 mendatang. Agenda ini pertama kalinya digelar selama tiga dekade.

Persiapan pemburu ikan paus ini bersamaan keputusan Jepang pada Desember lalu yang hengkang dari Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional.

Sikap Jepang ini meninggalkan kampanye selama beberapa dekade dengan harapan mendapatkan dukungan dari organisasi yang sebagian besar telah menjadi rumah bagi para pelestari lingkungan.

Badan Perikanan mengatakan pemburu paus di enam kota pantai Pasifik, termasuk Taiji, yang terkenal terkait perburuan lumba-lumba, diharapkan mengerahkan lima kapal untuk membentuk armada gabungan mulai 1 Juli 2019. Tanggal ini adalah satu hari setelah Jepang secara resmi menarik diri dari The International Whaling Commission (IWC).

Taiji menjadi pelopor sebagai kota paus tradisional dan akan menyumbangkan satu kapal ke armada yang akan menangkap ikan paus.

Lokasi yang tepat dan rencana perburuan akan ditentukan berdasarkan hasil operasi penelitian yang direncanakan pada akhir Juni mendatang.

Langkah ini disampaikan oleh Shigeki Takaya, seorang pejabat Badan Perikanan yang bertanggung jawab atas perburuan paus. Adapun kuota penangkapan dan jadwal berburu belum ditentukan.

Lembaga penyiaran nasional Jepang NHK mengatakan perburuan paus akan dimulai dari Hachinohe di Jepang utara, atau Kushiro, pusat perburuan paus utama di utara, di pulau Hokkaido.

Setiap kapal kemudian akan menuju ke selatan ke Chiba, dekat Tokyo, sambil membuat beberapa perhentian di sepanjang pantai sebelum kembali ke Kushiro untuk berburu lagi di akhir tahun.

Sejumlah ahli memutuskan kuota tangkapan berkelanjutan menggunakan metode IWC.

Jepang berencana sebagai pengamat di IWC. Sementara konservasionis mengkritik langkah Jepang, lingkup operasi pemburu paus akan jauh lebih kecil dari perburuan penelitian sebelumnya dan akan menyelamatkan ratusan paus yang diburu di laut jauh.

Jepang diminta menghentikan perburuannya yang banyak menuai kritikan di Antartika. Jepang berburu yang disebut perburuan penelitian sejak IWC memberlakukan moratorium pada 1980-an.

Jepang pada puncaknya menangkap sebanyak 1.200 paus di Antartika, tetapi semakin mengurangi tangkapannya dalam beberapa tahun terakhir ketika protes internasional meningkat dan konsumsi daging ikan paus merosot di dalam negeri.

Jepang telah berburu paus selama berabad-abad, tetapi ekspedisinya di Antartika dimulai setelah pendudukan AS pasca-perang 1946 silam yang menyetujui mendapatkan protein dari daging ikan paus sebagai alternatif yang lebih murah daripada daging lainnya.

Catatan perdebatan di parlemen sejak saat itu tidak menunjukkan acuan terhadap budaya Jepang yang dikaitkan dengan perburuan paus. Kini, anggota parlemen konservatif termasuk Perdana Menteri Shinzo Abe, mempromosikan paus tidak hanya sebagai makanan lezat tetapi sebagai warisan budaya Jepang.

Seorang mantan negosiator IWC, Hideki Moronuki, mengatakan, pejabat perikanan berencana untuk memulai dengan rencana sederhana dengan berhati-hati mengukur ukuran pasar.

Pejabat perikanan Jepang mengatakan negara itu setiap tahunnya mengonsumsi sekitar 5.000 ton daging ikan paus dari perburuan penelitian, terutama warga Jepang yang lebih tua. Jumlah ini adalah sebagian kecil dari pasokan daging paus negara itu sekitar 200.000 ton sebelum moratorium IWC.

Sejumlah kritikus mengatakan mereka meragukan perburuan paus komersial dapat menjadi industri yang berkelanjutan. Pasalnya, kaum muda Jepang tidak memandang hewan sebagai makanan. (asr)

Oleh Mari Yamaguchi/The Associated Press via The Epochtimes

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=fGk-f-0y0gQ

BPOM Amerika Selidiki Impor Obat-obatan Penyebab Kanker dari Pabrik Tiongkok

0

Dalam beberapa bulan terakhir, lusinan obat-obatan tekanan darah dari pabrik-pabrik di Tiongkok dan India ditarik kembali secara global setelah tes yang dilakukan oleh BPOM federal AS, Food and Drug Administration (FDA), dan lembaga-lembaga inspeksi internasional lainnya mengungkapkan bahwa obat-obatan tersebut mengandung unsur-unsur penyebab kanker dalam sejumlah penelitian.

FDA saat ini sedang melakukan penyelidikan akar penyebab yang menjadi penyebab utama karsinogen-karsinogen yang ditemukan di dalam obat-obatan jantung dan tekanan darah yang umum diresepkan termasuk valsartan, irbesartan, dan losartan.

Namun, penyelidikan telah diperlambat oleh penutupan sistem pemerintah baru-baru ini.

Situs web resmi FDA baru-baru ini memperbarui daftar selengkapnya tentang obat-obatan yang telah ditarik dari peredaran.

Michael Carome, direktur kelompok riset kesehatan, Public Citizen, menekankan parahnya situasi. “Seperti yang kita lihat ketika ada penarikan dalam skala luas dan pertanyaan-pertanyaan kualitas yang semakin meluas, ada harga yang luar biasa dari sudut pandang kesehatan masyarakat,” katanya kepada USA Today dalam laporan 14 Januari.

Penarikan-penarikan kembali obatan-obatan yang telah beredar ini mengungkap kesulitan memantau rantai pasokan farmasi global, dimana telah diketahui 80 persen bahan obat dan 40 persen obat jadi yang dijual di Amerika Serikat dibuat atau ditangani di luar negeri, menurut USA Today.

Tumpukan pabrik obat luar negeri yang tidak diperiksa telah meningkat selama dekade terakhir sejak percepatan produksi di luar negeri telah memperketat upaya petugas-petugas FDA secara halus.

FDA bertugas memeriksa semua pabrik yang memproduksi obat-obatan atau komponen obat untuk Amerika Serikat.

Sebuah buku tahun 2018 yang ditulis bersama oleh Rosemary Gibson, penasihat senior di Hastings Center, sebuah lembaga penelitian bioetika, menguraikan betapa banyak obat-obatan penting yang tersedia di Amerika Serikat saat ini diproduksi di Tiongkok.

Laporan inspeksi oleh FDA mengungkapkan bahwa ada masalah di pabrik-pabrik baik Zhejiang Huahai Pharmaceutical di Tiongkok, produsen global untuk valsartan generik dan sumber utama dari obat-obatan tercemar tersebut, maupun Hetero Labs di India sebelum obat-obatan yang tercemar itu ditemukan.

Para pengawas telah mengamati segel-segel (gasket) di sekitar sambungan pipa yang mencegah keluarnya gas atau cairan telah rusak, sekrup-sekrup berkarat, dan peralatan produksi yang hilang di pabrik Zhejiang Huahai di Kota Linhai, Tiongkok. FDA juga menemukan bahwa para pekerja berulang kali gagal mengatasi anomali pengujian dalam kelompok obat. Namun, operasi di pabrik obat terus berlangsung tanpa dihentikan sampai Juni tahun lalu, ketika akhirnya ditemukan bahwa karsinogen, nitrosodimethylamine (NDMA), telah mencapai tingkat yang tidak dapat diterima.

FDA mengatakan bahwa pabrik Tiongkok tidak cukup menanggapi laporan awal NDMA, dari keluhan pelanggan beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2011, para pekerja pabrik Huahai Zhejiang mengubah cara mereka memproduksi valsartan untuk menghasilkan lebih banyak produk dengan biaya lebih rendah.

Pabrik tersebut telah gagal menaksir risiko pembentukan kotoran beracun seperti karsinogen, FDA telah memperingatkan dalam surat November 2018 yang ditujukan kepada wakil presiden eksekutif Zhejiang Huahai, Du Jun.

Tidak jelas berapa lama pabrik telah menghasilkan produk yang tercemar itu atau berapa banyak orang yang menggunakan obat tekanan darah tersebut telah terkena dampak oleh adanya penarikan obat dari peredaran.

Sekitar 103 juta orang dewasa AS memiliki tekanan darah tinggi pada tahun 2017, menurut sebuah laporan oleh American College of Cardiology dan kelompok-kelompok lain.

Meskipun FDA memprioritaskan pemeriksaan di fasilitas-fasilitas berdasarkan penilaian risiko potensial bagi konsumen AS, bahkan ketika masalah-masalah telah diidentifikasi, ini tidak selalu cukup untuk menghentikan obat-obatan yang tercemar agar tidak muncul di pasar AS, Carome mengatakan kepada USA Today. Kualitas dan keamanan obat yang dijual ditimbang dengan kekhawatiran untuk mengurangi kekurangan obat.

“Selalu ada tekanan untuk tidak menghentikan produksi dengan menambah daftar kekurangan obat,” kata Carome. “Saya pikir kita memiliki agen federal yang kewalahan dalam mencoba untuk mengikuti.”

Sekitar 1.000 pabrik di luar negeri belum pernah diinspeksi sejak pertengahan 2016, menurut penilaian Desember 2016 oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, sebuah agen investigasi dari Kongres AS.

Sejak tahun 2013, sebanyak 65 pabrik obat baik domestik maupun internasional telah menarik kembali dari peredaran hampir 300 produk dalam satu tahun dari gerakan inspeksi FDA, menurut analisis 4 Januari oleh Kaiser Health News.

Namun, bahkan jika inspeksi FDA ditingkatkan dan temuan rinci dihasilkan untuk memastikan keamanan obat, tidak ada jaminan bahwa perusahaan-perusahaan obat di luar negeri akan mengambil tindakan berdasarkan temuan-temuan FDA.

“Mereka [penyelidik FDA] tidak memungkinkan menggerakkan pabrik,” Janet Woodcock, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, mengatakan kepada USA Today. “Sungguh, banyak tanggung jawab ada pada orang-orang yang memproduksi dan menawarkan obat-obatan ini untuk dijual.”

Mendorong manufaktur dalam negeri adalah faktor penting untuk meningkatkan keamanan, kualitas, dan ketersediaan obat-obatan yang dijual kepada konsumen AS, menurut Deborah Drew, CEO Drew Quality, kelompok nirlaba yang bertujuan untuk memperkuat pembuatan obat generik di Amerika Serikat.

“Jika tidak ada orang lain yang pergi pada orang yang boleh memasok pasar Amerika Serikat, Anda tidak bisa hanya membuatnya mati begitu saja,” kata Drew kepada USA Today. “Di sinilah tangan-tangan FDA terikat.” (ran)

Video pilihan:

Lima Anak Terkena Infeksi Otak Parah Gara-gara Flu

https://www.youtube.com/watch?v=mOAqaLPs40s

Bagaimana Seharusnya Kanada Menghadapi Ancaman Komunis Tiongkok ?

0

Xia Xiaoqiang

Untuk membalas penangkapan CEO Huawei Meng Wanzhou oleh pemerintah Kanada, Parta Komunis Tiongkok (PKT) terus meningkatkan intensitas pembalasan terhadap Kanada, Desember tahun lalu dua orang WN Kanada yakni Michael Kovrig dan Michael Spavor ditangkap, dan di bulan Januari ini seorang WN Kanada lainnya dijatuhi vonis hukuman mati.

Surat Bersama Kepada Xi Jinping

Baru-baru ini lebih dari 140 orang pakar masalah Tiongkok beserta mantan dubes dari berbagai negara bagi Tiongkok seperti mantan dubes Kanada, Inggris, Amerika, Australia, Jerman, Swedia, Meksiko dan lain-lain, melayangkan surat bersama yang ditujukan kepada pemimpin negara RRT yakni Xi Jinping, mengimbau agar Beijing membebaskan dua orang WN Kanada yang secara ilegal ditangkap oleh mereka.

Ini adalah kondisi terkini yang berkembang di tengah dunia internasional pasca ditangkapnya CEO Huawei Meng Wanzhou, setelah kejadian tersebut tindakan PKT sebagai reaksi dan aksi pembalasan terhadap Kanada sebenarnya tidak beradab dan konyol.

Setelah berbagai negara di dunia memberlakukan larangan penggunaan produk Huawei di negaranya masing-masing, reaksi Beijing semakin menjadi-jadi.

Tanggal 17 Januari lalu, Dubes RRT untuk Kanada bernama Lu Shaye secara terbuka menyatakan, jika Kanada mengikuti jejak AS dan Australia melarang Huawei ikut serta dalam proyek 5G, maka diyakini “pasti akan ada akibatnya”.

Saat telekomunikasi di seluruh dunia melarang produk Huawei menjadi tren yang tak bisa dihindari lagi, ancaman tidak etis yang dilontarkan RRT kemudian selain membuat pihak luar semakin antipati terhadap RRT, hanya akan membuat masyarakat meragukan IQ dubes RRT tersebut.

Beijing dengan menyalahgunakan diplomatik sandera telah membalas kepada Kanada, salah satu penyebab kalangan luar antipati terhadap RRT adalah karena Kanada merupakan sebuah negara yang sangat tinggi reputasi internasionalnya.

Reputasi Internasional Kanada Sangat Luar Biasa

Dalam suatu survey tahunan yang menentukan tingkat kepercayaan atau reputasi negara makmur, Kanada adalah negara yang “paling mengagumkan” dalam hal seperti ‘efisiensi pemerintah, tidak ada korupsi, sistem penopang kesejahteraan, warga yang bersahabat dan bertoleransi’ dan lain sebagainya, pada tahun 2011, 2012, 2013 dan 2015, indeks reputasi negara Kanada menduduki posisi pertama dunia.

Kota-kota utama di Kanada selama bertahun-tahun juga memposisikan diri sebagai deretan kota yang paling layak huni di dunia.

Kanada memiliki kemampuan internal yang sangat kuat, juga memiliki citra sangat baik di mata internasional. Warga Kanada bersahaja dan ramah, berani dan tegas.

Selama PD-I tentara sukarela Kanada membentuk Legiun Canada, memainkan peranan sangat penting pada berbagai ajang pertempuran seperti di Vimy Ridge dan lain-lain. Dari 650.000 personel Kanada yang terjun pada PD-I, sekitar 60.000 orang tewas dan 173.000 orang lainnya terluka. Pada PD-II, Legiun Kanada juga terjun di berbagai peperangan penting, termasuk pada Pertempuran Dieppe, Invasi Italia, Invasi Normandia, Operasi Overlord dan juga Pertempuran Sungai Scheldt.

Selama Belanda diduduki oleh Jerman, Kanada memberikan suaka kepada keluarga kerajaan Belanda dalam pengasingan, selama PD-II Kanada juga membuat banyak perlengkapan militer bagi Inggris dan Tiongkok (pemerintahan nasionalis). Kemudian sampai Perang Korea, Perang Irak dan Afghanistan, Kanada terus menunjukkan kekuatannya.

Status politik Kanada juga relatif independent, merupakan anggota Persemakmuran Inggris, namun juga tidak tergantung pada AS dan Eropa, oleh karena itu memiliki hubungan yang cukup baik dengan negara-negara Eropa.

Inspirasi Dari Kasus Sun Qian

Tanggal 12 September 2018, praktisi Falun Gong warga Kanada bernama Sun Qian diadili secara ilegal oleh RRT atas tuduhan “kejahatan melanggar penegakan hukum” di Pengadilan Wenyuhe di kantor kehakiman Chaoyang Beijing.

Sun Qian adalah pendiri perusahaan yang telah go public di Tiongkok yakni Pendiri Leadman sekaligus merangkap sebagai Direktur dan CEO perusahaan tersebut, di tahun 2012 dan 2016 pernah masuk dalam daftar 100 orang terkaya versi Hurun Report, dan memiliki kekayaan 3,5 milyar Yuan (7,3 triliun Rupiah).

Pada tahun 2007 dia telah menjadi warga negara Kanada. Tanggal 19 Februari 2017, puluhan petugas keamanan publik Beijing mendobrak masuk dan menangkap Sun Qian secara ilegal. Beberapa minggu keluarganya mencari akhirnya baru menemukannya dibui di Penjara No. 1 Kota Beijing.

Selama hampir 2 tahun lebih, apa yang dialami Sun Qian telah menjadi sorot perhatian masyarakat Kanada, politisi, media massa dan juga masyarakat internasional.

Pada Desember 2017, PM Kanada Justin Trudeau saat berkunjung ke Tiongkok, pernah secara langsung menanyakan kasus Sun Qian ini kepada Xi Jinping dan Li Keqiang, dan berharap agar PKT bersedia membebaskan Sun Qian.

Mei 2017, Kedubes Kanada untuk RRT mengirim utusan ke Penjara No. 1 Kota Beijing untuk menjenguk Sun Qian, dan mendapati Sun telah disiksa.

Sun Qian disiksa oleh 4 orang polisi secara tidak berperikemanusiaan dengan cara disemprot cairan cabe di wajahnya, didudukkan di bangku besi, 24 jam diborgol tangan dan kaki, setiap tidur hanya 30 menit dia dibangunkan sekali, selama 60 hari tidak ganti pakaian. Selama 13 hari berturut-turut penjara mengenakan pasung di tangannya setiap saat, baik makan, tidur, berjalan, maupun ke toilet selalu mengenakan pasung itu.

Bagi seorang WN Kanada seperti Sun Qian, PKT berani menganiayanya dengan semena-mena, bahkan berani menyiksa dan menjatuhkan hukuman, bisa dibayangkan dalam menghadapi warga Tiongkok sendiri, PKT bahkan akan lebih brutal lagi.

Bagi PKT setiap orang, baik miskin maupun kaya, bersalah ataupun tidak, selama telah dianggap sebagai musuhm, maka akan selalu disiksa dan dianiaya oleh PKT, bahkan sampai kehilangan nyawanya.

Setelah Schellenberg divonis hukuman mati, pemerintah Kanada melakukan tindakan keras terhadap RRT sebagai aksi protes.

Menlu Kanada Alexandra Freeland menyatakan, Kanada telah mendapatkan dukungan dari Amerika, Inggris, Jerman dan negara-negra lain, pada forum ekonomi Davao dia juga akan mengemukakan kepada para pemimpin semua negara-negara di dunia atas keprihatian pemerintah Kanada terhadap kasus ini.

Terhadap ancaman dari Kedubes RRT untuk Kanada, Menteri Keamanan Publik dan Kesiapan Darurat Ralph Goodale secara tegas menyatakan tidak akan berkompromi dengan Beijing dalam hal keamanan nasional, berangkat dari kepentingan negara, Kanada tidak akan mengalah. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=fbGqerOlVZU

Sri Lanka Menyediakan Pasokan Logistik Buat Kapal Induk AS

0

oleh Chen Juncun

Sri Lanka yang terjebak dalam hutang besar kepada komunis Tiongkok karena berpartisipasi dalam proyek OBOR (One Belt One Road) mereka, akibatnya Sri Lanka terpaksa bertunduk karena gagal membayar hutang.

Namun baru-baru ini negara tersebut menyediakan pasokan logistik yang dibutuhkan kapal induk militer AS. Langkah ini dipandang sebagai upaya Sri Lanka untuk menyeimbangkan hubungannya dengan komunis Tiongkok melalui mendekati Amerika Serikat, selain memiliki tujuan berupa manfaat ekonomi.

Berdasarkan rencana sementara transportasi kargo, Armada ketujuh AS John C. Stennis mulai 24 Januari dapat menerima pasokan logistik dari Sri Lanka.

Media India ‘Economic Times’ memberitakan bahwa mengingat adanya peningkatan kegiatan dari militer Tiongkok di wilayah Samudra Hindia, langkah Sri Lanka tersebut memiliki arti simbolis : Sri Lanka meskipun berhutang kepada komunis Tiongkok, tetapi tidak ingin tunduk begitu saja kepadanya.

Pemerintah Sri Lanka harus menyewakan pelabuhan Hambantota kepada perusahaan Tiongkok selama 99 tahun dengan kepemilikan 80% untuk pihak pemerintah Tiongkok karena tidak dapat membayar hutang besar atas pembangunan pelabuhan tersebut. Pelabuhan tersebut kemungkinan akan dijadikan pangkalan militer Tiongkok.

Angkatan Laut AS dalam siaran pers menyebutkan bahwa USS John C. Stennis merapat di luar perairan teritorial Sri Lanka dan pesawat angkutnya terbang ke Bandara Internasional Bandaranaike dekat ibukota Sri Lanka, Kolombo. Setelah menerima berbagai bahan seperti suku cadang, alat, surat pribadi, alat tulis, dan lain-lain, pesawat terbang kembali ke Stennis.

Menurut siaran pers itu, cara transportasi semacam itu memungkinkan kapal untuk terus beroperasi di laut dan meningkatkan posisi sentral Sri Lanka di sektor logistik dan komersial. Transshipment kargo pada bulan Januari menyumbang 25 juta rupee Sri Lanka (sekitar USD. 138.000) untuk perekonomian negara itu.

Menanggapi rencana transshipment ini, Alaina Teplitz, duta besar AS untuk Sri Lanka mengatakan bahwa para pemimpin Sri Lanka telah memetakan visi negara untuk berpartisipasi dalam urusan kawasan Indo-Pasifik dan memahami peluang bisnis karena lokasi geografis unik yang dimiliki oleh negaramya.

Alaina Teplitz mengatakan : “Kami sangat senang mendukung visi seperti itu melalui banyak langkah yang saling menguntungkan. seperti menandatangani kontrak logistik dengan Sri Lanka untuk mendukung militer AS dan kapal komersial yang sering melakukan perjalanan melalui rute sibuk India.” (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=fb6Vp4SRSwE

Utusan Kanada Pembawa Pesan Tiongkok, Mccallum, Mengundurkan Diri Atas Permintaan Perdana Menteri Trudeau

0

TORONTO — John McCallum, duta besar Kanada untuk Tiongkok yang dikecam karena memberikan argumen hukum untuk membela eksekutif Huawei yang ditangkap, Meng Wanzhou, telah mengundurkan diri atas permintaan perdana menteri.

“Tadi malam saya meminta dan menerima pengunduran diri John McCallum sebagai Duta Besar Kanada untuk Tiongkok,” kata Perdana Menteri Justin Trudeau dalam sebuah pernyataan pada 26 Januari.

Trudeau tidak memberikan alasan untuk meminta pengunduran diri McCallum, tetapi langkah itu muncul setelah McCallum yang dikutip oleh reporter StarMetro Vancouver pada 25 Januari mengatakan itu akan “bagus untuk Kanada” jika permintaan ekstradisi Meng dibatalkan oleh Amerika Serikat.

Trudeau sebelumnya menolak seruan oleh oposisi untuk memecat McCallum.

Dalam sebuah konferensi pers di Toronto pada 22 Januari bersama media milik negara Tiongkok termasuk CCTV, Xinhua News Agency, dan sekelompok media berbahasa Mandarin terpilih yang berbasis di Kanada, McCallum mengatakan Meng memiliki kasus yang kuat untuk melawan ekstradisi ke Amerika Serikat, menambahkan bahwa ekstradisinya “akan membuahkan hal yang tidak menyenangkan.”

Pernyataan-pernyatannya dipandang sebagai campur tangan politik oleh seorang pejabat pemerintah dalam suatu kasus sebelum pengadilan.

McCallum kemudian menarik kembali komentar-komentarnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 24 Januari, mengatakan ia telah salah bicara.

Pemimpin Partai Konservatif Andrew Scheer mengatakan dalam tweet bahwa Trudeau seharusnya memecat McCallum setelah komentar awalnya dalam konferensi pers 22 Januari.

“Seharusnya tidak sampai seperti ini. Justin Trudeau seharusnya memecat duta besarnya saat dia ikut campur dalam kasus ini. Sebaliknya, dia tidak melakukan apa-apa dan membiarkan lebih banyak kerusakan dilakukan. Lebih banyak kelemahan dan lebih banyak keraguan dari Trudeau tentang Tiongkok,” tulis Scheer.

John McCallum, duta besar Kanada mengundurkan diri
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kanan) berjabat tangan dengan mantan menteri kabinet John McCallum, yang sekarang menjadi duta besar Kanada untuk Tiongkok, pada 31 Januari 2017. (Reuters / Chris Wattie / File Foto)

TAMU RUTIN

McCallum, mantan anggota Parlemen dan menteri kabinet Liberal, adalah salah satu pengguna terbesar perjalanan yang disponsori ke Tiongkok sebagai anggota parlemen.

Dia juga tamu rutin di Konsulat Tiongkok di Toronto.

The Epoch Times dapat menemukan hampir 50 acara terkait konsulat Toronto di situs webnya yang telah dihadiri McCallum pada waktu menjabat sebagai anggota parlemen. Kebanyakan adalah perayaan untuk menyambut atau perpisahan kepala konsulat.

Catatan-catatan online juga menunjukkan dia bertemu di Kanada maupun di Tiongkok dengan pejabat-pejabat dari berbagai tingkat Kantor Urusan Luar Negeri Tiongkok, Overseas Chinese Affairs Office (OCAO).

OCAO dan Departemen Front Persatuan (United Front Department) adalah organisasi yang diberi mandat oleh rezim komunis Tiongkok untuk mengatur kegiatan dan inisiatif spionase di luar negeri untuk tujuan memberikan pengaruh di luar negeri. Tahun lalu, OCAO digabung dengan Front Persatuan.

“Kegiatan Front Persatuan menyatukan kerja dengan kelompok dan individu-individu terkemuka di masyarakat; manajemen informasi dan propaganda; dan ia juga sering menjadi sarana untuk memfasilitasi spionase,” menurut sebuah makalah yang ditulis oleh Anne-Marie Brady, seorang profesor di Universitas Canterbury di Selandia Baru dan mitra global di Wilson Center.

‘BANYAK TEMAN DI SINI’

Dalam sebuah video konferensi pers 22 Januari di Toronto tersebut, setelah berjalan masuk ke dalam ruangan, McCallum disambut oleh Tao (Thomas) Qu, presiden eksekutif Dewan Guanxi Tiongkok Kanada, yang menyelenggarakan acara tersebut. Qu menunjuk ke ruangan dan berkata, “Banyak sekali teman di sini.”

John McCallum duta besar kanada untuk tiongkok mengundurkan diri
Chief financial officer Huawei Meng Wanzhou dikawal oleh regu keamanan pribadinya saat tiba di kantor pembebasan bersyarat di Vancouver pada 12 Desember 2018. (The Canadian Press / Darryl Dyck)

Qu telah terlibat dalam sejumlah inisiatif di komunitas Tiongkok yang terkait erat dengan Beijing.

Pada tahun 2014, ia berada di antara pembicara di sidang dengar pendapat Dewan Pendidikan Distrik Toronto (TDSB) yang membela menjaga kemitraan dewan dengan Institut Konfusius, sebuah jaringan lembaga pendidikan yang digunakan oleh Beijing untuk menyebarkan kekuatan lunaknya. Qu juga terlihat bertindak sebagai organisator dan mengarahkan pembicara-pembicara lain yang mendukung Institut Konfusius.

Sebuah artikel yang diterbitkan di media milik pemerintah Tiongkok, China Daily mengutip Qu yang mengatakan bahwa jika Meng diekstradisi, itu akan memperlambat kemajuan hubungan Kanada-Tiongkok selama beberapa dekade.

Kembali pada tahun 2005, Qu adalah satu dari 28 orang Tionghoa perantauan yang diundang ke Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok selama 10 hari di Beijing, sebuah hak istimewa yang hanya diberikan kepada pendukung Partai Komunis Tiongkok yang paling tepercaya.

Qu juga merupakan anggota dewan pendiri dan mantan presiden Asosiasi Profesional Tionghoa Kanada, Chinese Professional Association of Canada (CPAC), yang pro-Beijing.

Selama presentasi pada TDSB, Michel Juneau-Katsuya, mantan kepala Asia-Pasifik untuk Layanan Intelijen Keamanan Kanada, menunjukkan foto-foto dan catatan-catatan online perwakilan dari sejumlah organisasi, termasuk CPAC, yang diterima atau dipuji oleh pejabat Tiongkok.

“Apa yang sangat penting [untuk Tiongkok] adalah memiliki organisasi-organisasi tertentu yang menjadi agen-agen pengaruh untuk mereka sendiri di dalam komunitasnya, untuk dapat mengidentifikasi terlebih dahulu para pembangkang, dan kemudian mampu melobi pemerintah lokal di negara mana pun,” kata Juneau-Katsuya.

Qu juga bekerja pada kampanye-kampanye pemilihan McCallum dan mantan anggota parlemen Liberal Ontario, Michael Chan.

The Epoch Times telah menghubungi Qu dan McCallum untuk memberikan komentar namun tidak mendapat tanggapan. (ran)

Analisis lebih lanjut untuk mengikuti di artikel mendatang.

Video pilihan:

Trump Isyaratkan Mata Mata PKT Merajalela di Amerika Serikat

https://www.youtube.com/watch?v=o_tupgGXrp4