Home Blog Page 1756

5 Hari Suriah Bombardir Wilayah Ghouta Timur, Lebih 400 Warga Sipil Tewas

0

Epochtimes.id- Serangan bertubi-tubi baru-baru ini dilakukan pasukan Suriah terhadap kawasan yang dikuasi pemberontak penentang Presiden Bashar al-Assad di Ghouta Timur membunuh puluhan orang pada Kamis (22/02/2018).

Serangan tersebut menyebabkan lebih banyak jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan lima hari oleh pemerintah Suriah. Angka korban ditulis oleh AFP diperkirakan lebih dari 400 jiwa.

Seruan gencatan senjata demi kemanusiaan di perang paling berdarah dalam konflik selam tujuh tahun di Suriah, gagal menghentikan 46 lebih orang terbunuh ketika serangan udara dan tembakan roket Suriah.

Pendukung rezim Suriah, Rusia mengatakan bahwa “tidak ada kesepakatan” di Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata 30 hari untuk Suriah dan memberikan amandemen terhadap rancangan resolusi memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi warga sipil dari daerah Ghouta Timur yang dikepung.

Ketika para diplomat menggelar pemungutan suara di Dewan Kemanan PBB, sejumlah warga sipil berkumpul di ruang bawah tanah. Sementara itu, pasukan pemerintah menghujani daerah kantong dengan roket dan bom, mengubah kota menjadi ladang reruntuhan dan menghancurkan rumah sakit.

Kelompok bantuan Doctors Without Borders mengatakan sebnayak 13 dari fasilitas yang didukung di Ghouta Timur rusak atau hancur hanya hitungan tiga hari. Akibatnya, staf yang tersisa hanya sangat sedikit memberikan pertolongan terhadap ratusan korban luka setiap hari.

Seorang anak berjalan di dekat bangunan-bangunan yang rusak di kota Douma yang terkepung, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah pada tanggal 20 Februari 2018. (Reuters / Bassam Khabieh/via The Epochtimes)

Di rumah sakit Douma, kota utama di daerah kantong sebelah timur Damaskus, mayat-mayat yang terbungkus kain kafan putih sudah berjejer di lantai, dua di antaranya adalah anak-anak.

“Lima hari serangan udara dan tembakan artileri secara intens oleh rezim tersebut dan sekutu Rusia telah membunuh 403 warga sipil, termasuk 95 anak-anak,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Hujan bom saat pagi hari dari pesawat tempur pada Kamis (22/02/2018). Beberapa di antaranya orang Rusia menurut Observatorium Suriah.

Rusia sejauh ini menolak keterlibatan langsung dalam serangan terhadap Ghouta. Namun surat kabar pemerintah pro-pemerintah Suriah Al-Watan melaporkan pada Kamis lalu bahwa pesawat tempur dan penasihat Rusia telah bergabung dalam pertempuran tersebut.

AS mengatakan pada bahwa Rusia memiliki “tanggungjawab” atas kematian tersebut.

“Tanpa dukungan Rusia terhadap Suriah, kerusakan dan kematian pasti tidak akan terjadi,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert kepada wartawan.

Rezim dan pasukan sekutu telah berkumpul di sekitar daerah kantong, di mana diperkirakan 400.000 warga sipil berdomisili. Pasukan pro Assad ini akan menggelar serangan darat yang mungkin terjadi untuk menyingkirkan kelompok Islam dan jihadis.

“Kami terdiri 14 wanita dan anak-anak yang tinggal di sebuah ruangan seluas 10 kaki, tanpa toilet dan tempat untuk mandi,” kata Umm Abdo yang berusia 53 tahun, yang bergabung dengan sebuah kelompok besar di ruang bawah tanah sebuah sekolah di Arbin.

Jeda perang ketika hujan pada Kamis (22/02/2018) menyebabkan sejumlah penduduk keluar dari ruang bawah tanah dan tempat penampungan mereka untuk membeli makanan, memeriksa properti mereka atau menanyakan tentang keluarga dan tetangga mereka.

Di kota Hammuriyeh, sebuah antrean menjalar di luar sebuah toko saat penduduk kelaparan mencoba untuk memenuhi persediaan makanan. Namun sebuah roket menebarkan kepanikan dan mengirim kembali semua orang ke tempat persembunyian mereka.

Di Douma, seorang anak laki-laki mencoba menjajakan korek api di jalan tapi tembakan roket dengan cepat memaksanya untuk kembali berlari menghindari dari efek ledakan roket.

Perang saudara Suriah kini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Ratusan ribu warga tewas dan 11 juta orang terpaksa menjadi pengungsi meninggalkan kampung halaman mereka. (asr)

Sumber : AFP/NewIndianExpress

Guru Terlatih Bawa Pistol Solusi Cegah Penembakan Massal SMA Amerika

0

ErabaruNews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengusulkan untuk mengizinkan para guru terlatih untuk membawa senjata ke sekolah untuk mencegah penembakan massal. Usul tersebut disampaikan oleh Trump melalui Twitter, pada Kamis (22/2/2018) waktu setempat.

Rangkaian tweet ide Trump untuk mencegah penembakan di SMA Florida terulang kembali disampaikan satu hari setelah sesi dengar pendapat Gedung Putih. Trump dalam dengar pendapat bertemu dengan korban penembakan massal dan rombongan pendukung.

Sejumlah pelajar dievakuasi dari gedung SMA Marjory Stoneman Douglas setelah insiden penembakan yang menewaskan 17 orang pada 14 Februari 2018 di Parkland, Florida. (Foto : Joe Raedle/Getty Images/The Epoch Times)

Presiden Trump berjanji untuk mendorong pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat untuk pengajuan ijin kepemilikan senjata api. Dia juga berharap usia minimum untuk membeli senjata dinaikkan 18 menjadi 21 tahun.

Trumpjuga menyerukan mengakhiri penjualan ‘bump stock’. Itu adalah alat yang memungkinkan senjata api memuntahkan peluru lebih banyak dan lebih cepat.

“Jika seorang ‘penembak sakit (jiwa)’ yang potensial tahu bahwa sebuah sekolah memiliki sejumlah besar guru berbakat senjata (dan lainnya) yang akan langsung menembak, si sakit (jiwa) tidak akan pernah menyerang sekolah itu,” tulis Trump di Twitter.

“Pengecut tidak akan pergi ke sana … masalah dipecahkan. Harus menyinggung, pertahanan saja tidak akan berhasil!”

Dalam sesi dengar pendapat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Rabu, Trump menghabiskan lebih dari satu jam mendengar curahan perasaan dari siswa, orang tua, dan guru yang terkena dampak penembakan massal. Pendahulu Trump yang baru-baru ini, termasuk Presiden George Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama, tidak pernah mengadakan sesi semacam itu setelah penembakan massal.

“Kami akan bekerja sangat keras. Ini sangat sulit, sangat kompleks, tapi kita akan menemukan solusinya,” kata Trump kepada mereka di Gedung Putih setelah sesi dengar pendapat. “Kami sudah lama melihat masalah ini, selama itu pula saya merasa khawatir.”

Presiden mengatakan bahwa dia akan meminta pemeriksaan latar belakang yang menyeluruh, dengan penekanan pada kesehatan mental untuk pembeli senjata api. Dia menambahkan bahwa jelas bahwa penembak sekolah Parkland, Nikolas Cruz, adalah ‘orang yang sakit (jiwa)’.

Seruan Trump untuk melarang penjualan ‘bump stok’ tidak terkait dengan pembantaian Parkland. Namun hubungan tersebut kembali terjadi pada penembakan terburuk dalam sejarah AS di Las Vegas tahun lalu.

Semua ide Trump untuk mencegah penembakan massal itu harus diundangkan oleh Kongres.

“Kongres sedang dalam mood untuk akhirnya melakukan sesuatu dalam masalah ini. Saya harap!” Tulis Trump.

Trump sendiri mendukung Amandemen Kedua Konstitusi AS sejak sebelum mengumumkan untuk mengikuti pemilihan presiden pada tahun 2015. Amandemen tersebut memberi warga negara hak untuk memiliki dan menggunakan senjata api.

Trump mengumumkan pada hari Kamis pagi bahwa dia akan bertemu dengan anggota parlemen tentang keamanan sekolah pukul 11.30 pagi pada hari yang sama. Pertemuan dengan gubernur negara bagian pada topik yang sama dijadwalkan minggu depan.

“Sudah bertahun-tahun semua (sebatas) pembicaraan, tidak ada tindakan,” Trump menulis di Twitter. “Kami akan menyelesaikannya!” (NTD.tv/waa)

Pejabat Treasury AS Kecam Keras ‘Perilaku Non Market’ Tiongkok

0

WASHINGTON – Diplomat utama Treasury AS meningkatkan kritikannya terhadap kebijakan ekonomi Tiongkok pada hari Rabu, menuduh Beijing “secara jelas berperilaku non market” dan mengatakan bahwa Amerika Serikat membutuhkan tanggapan yang lebih kuat untuk melawannya.

David Malpass, sekretaris ketenagakerjaan untuk urusan internasional, mengatakan dalam sebuah forum di Washington pada 21 Februari bahwa Tiongkok seharusnya tidak lagi “diberi ucapan selamat” oleh dunia atas kemajuan dan kebijakannya.

“Mereka pergi ke Davos setahun yang lalu dan mengatakan ‘kami berdagang’, padahal sebenarnya yang mereka lakukan adalah mengabadikan sistem yang sesuai dengan keuntungan mereka namun akhirnya menghabiskan banyak pekerjaan di sebagian besar wilayah di dunia,” Malpass mengatakan pada acara yang diselenggarakan oleh yayasan Jack Kemp Foundation.

Dia mengatakan bahwa pemerintah yang berorientasi pasar dan demokratis telah bangkit menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi Tiongkok, termasuk dari bank-bank milik negara dan lembaga kredit ekspor. Dan dia mengulangi pandangannya bahwa Tiongkok telah menghentikan liberalisasi ekonominya dan benar-benar membalikkan tren-tren ini.

“Salah satu tantangan bagi dunia adalah bahwa karena Tiongkok telah tumbuh dan tidak bergerak menuju orientasi pasar, itu berarti bahwa misalokasi modal benar-benar meningkat,” kata Malpass. “Mereka memilih investasi dengan cara-cara non market (tanpa traksaksi keuangan atau keuntungan yang terkait dengan otorisasi, control, pengawasan). Itu sedang menekan pertumbuhan dunia.”

Tiongkok mengatakan bahwa perusahaan milik negaranya beroperasi dengan prinsip pasar bebas dan sedang berjuang dalam sistem penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk diakui sebagai “ekonomi pasar”, sebuah tindakan penetapan yang akan melemahkan pertahanan perdagangan AS dan Uni Eropa.

Malpass mengatakan bahwa pemerintahan Trump “mendorong balik” melawan kebijakan-kebijakan semacam itu di forum internasional seperti G20 dan berusaha untuk bergabung dengan negara-negara yang “berpikiran sama” untuk mendesak perubahan-perubahan.

Namun Malpass tidak memberikan rincian mengenai tanggapan yang dipertimbangkan oleh pemerintahanTrump, yang mencakup sanksi perdagangan potensial terhadap Beijing berdasarkan penyelidikan “Section 301” terhadap persyaratan alih teknologi dan praktek-praktek kekayaan intelektual, yang diberlakukan Tiongkok, untuk perusahaan-perusahaan asing.

Pemerintah juga mempertimbangkan tarif-tarif global yang tinggi pada baja dan aluminium, yang sebagian besar ditujukan untuk membatasi kelebihan produksi di Tiongkok, dengan alasan keamanan nasional. (ran)

ErabaruNews

Aksi Terjun Payung Gagal dari Gedung Setinggi 75 Meter

0

ErabaruNews – Seorang pria dari Stockholm, Swedia baru-baru ini melakukan aksi terjun payung dari sebuah bangunan setinggi 75 meter. Entah bagaimana parasut yang dikenakan gagal mengembang dan tidak terbuka.

Dalam keadaan darurat, pria tersebut langsung jatuh terjerembab ke tanah. Dia mengalami luka cukup serius, namun berhasil diselamatkan sehingga tidak sampai meninggal dunia.

Laporan Daily Mail menyebutkan bahwa teman dekat pria tersebut mengambil gambar video dari seberang gedung. Dia pun terkejut melihat adegan itu.

https://youtu.be/2Ozhr7XmLEM

Rekaman video menunjukkan bahwa pria dengan parasut di punggungnya melompat dari atap gedung berlantai 24 (sekitar 75 meter). Lompatan itu menjadi mendebarkan karena parasutnya tidak mau terbuka sebagaimana yang diharapkan.

Badan pria tersebut terombang-ambing di udara tanpa terkontrol. Dia pun jatuh berdebum ke tanah.

Ketika itu, sejumlah warga berhamburan keluar dari rumah makan di sekitar gedung tersebut. Mereka terkejut dan tercengang melihat kejadian itu.

Polisi mengatakan pria tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Meski mengalami luka parah, dia dinilai masih sangat beruntung dan dilingkupi keajaiban.

Tidak lama setelah kejadian itu, teman dari pria tersebut juga melakukan aksi terjun payung dari gedung yang sama dan berhasil mendarat dengan sempurna.

Terjun payung dari atap gedung tinggi tidak melanggar hukum di daerah tersebut. Namun pemilik gedung telah menutup pintu menuju balkon di atap karena ada banyak kecelakaan akibat terjung payung melalui bangunan itu di masa lalu.

Sampai saat ini belum diketahui bagaimana pria tersebut bisa sampai naik ke atap bangunan. Polisi masih melakukan penyelidikan apakah dia masuk gedung menggunakan cara yang tidak sah. (NTDTV/Sinatra/waa)

Dokumen Resmi Ungkap Kebakaran Kuil Jokhang Tibet Bukan Hoax

0

EpochTimesId – Kuil Jokhang yang berada di kota Lhasa, Tibet terbakar pada tanggal 2 bulan 1 tahun kalender Imlek. Kuil itu tiba-tiba mengalami kebakaran besar, namun pemerintah Tiongkok berusaha untuk menutup-nutupi berita kebakaran tersebut.

Namun, baru-baru ini sebuah dokumen Dinas Kebakaran dari Kantor Keamanan dan Ketertiban Publik Tiongkok yang beredar secara tidak resmi membenarkan kejadian tersebut. Dokumen yang bocor menyebutkan bahwa api juga membakar atap emas kuil tersebut selama 1 jam.

Seluruh bangunan yang berada dalam tanah seluas 50 meter persegi habis dilalap api. Jadi, kabar tersebut dipastikan bukan hoax atau berita bohong.

Dari video yang diunggah ke jaringan internet, tampak kobaran api cukup besar pada pusat agama Buddhis Tibet itu. Asap tebal pun segera menyelimuti sebagian langit di Tibet.

Namun, berita kejadian termasuk yang terkait dengan insiden tersebut dalam waktu singkat sudah diblokir pemerintah rezim komunis. Media Tibet corong pemerintah setelah 3 jam kejadian baru melaporkan secara singkat, bahwa api sudah berhasil dikuasai. Media itu mengatakan tidak terjadi korban manusia maupun kerusakan dari benda peninggalan budaya.

BBC mengutip analisis Robert Barnett, seorang pakar urusan Tibet memperkirakan bahwa, pihak berwenang Tiongkok nyaris menutup pembicaraan terkait kebakaran ini.

“Pihak kepolisian mengirim ancaman untuk tidak menyebarkan foto atau informasi kebakaran yang tidak bersumber dari pihak yang berwenang,” ujar Robert Barnett.

Dokumen bocor yang berisi pemberitahuan dari Dinas Kebakaran Kantor Keamanan dan Ketertiban Publik kepada seluruh propinsi pada 18 Februari terkait isu kebakaran Kuil Jokhang menyebutkan, kebakaran terjadi pada 17 Pebruari jam 19:06 (waktu setempat). Kebakaran berlangsung sekitar 1 jam, dan api berhasil dikuasai pukul 20:05.

Dokumen tersebut membenarkan bahwa api berasal dari aula utama kuil. Atap kuil emas dan bangunan seluas 50 meter persegi terlalap api. Namun penyebab kebakaran dan kerugian masih dalam verifikasi dan penyelidikan.

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran di Tibet, Qinghai, Sichuan dan Yunnan diminta untuk mencegah kebakaran ‘menulari’ kuil-kuil keagamaan di wilayah mereka. Ditegaskan bahwa jangan sampai kebakaran menjadi fokus perhatian masyarakat.

Media resmi Xinhua News Agency baru pada 22 Februari melaporkan adanya kejadian kebakaran di Kuil Jokhang, Lasha. Mereka menyebutkan bahwa penyebab kebakaran sedang dalam pengusutan pihak berwenang.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa api diduga berasal dari pojok kanan yang terdapat ruang ventilasi lantai dua belakang aula utama yang digunakan untuk menyembah Budha Shakyamuni. Beruntung sejumlah patung Budhha tidak mengalami kerusakan.

Menurut Wikipedia, Kuil Jokhang terletak di jantung kota Lhasa dan dibangun oleh Raja Tibet Songzain Gambo pada 1300 tahun yang lalu. Patung Buddha Sakyamuni dalam kuil itu adalah persembahan Putri Wencheng ketika berkunjung ke Tibet.

Lhasa kemudian memiliki reputasi sebagai ‘tanah suci’ yang berhubungan erat dengan patung Buddha ini. Pada tahun 2000, Kuil Jokhang telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Dunia sebagai perluasan dari Istana Potala.

Selama Tiongkok mengadakan Revolusi Kebudayaan, Kuil Jokhang menjadi sasaran gerakan ‘Menghancurkan 4 Tradisi Lama’. Tahun 1966, para Pengawal Merah menghancurkan banyak patung Budha dalam kuil tersebut.

Kuil Jokhang bahkan pernah dijadikan rumah jagal. Para etnis Tibet dilarang masuk kuil untuk bersembahyang. Tahun 1972, kuil tersebut baru mulai dibangun kembali. (Gu Qinger/ET/Sinatra/waa)

100 Siswi Hilang Setelah Serangan Milisi Teror Boko Haram

0

Epochtimes.id- Sejumlah gadis yang hilang beberapa hari setelah serangan Boko Haram ke sebuah sekolah di Dapchi, Timur Laut Nigeria telah ditemukan.

Laporan ini disampaikan oleh seorang pejabat pemerintah negara bagian dan seorang sumber militer senior tanpa merinci angkanya.

Abdullahi Bego, juru bicara gubernur negara bagian Yobe Ebrahim Gaidam dilansir dari Gulfnews Kamis (22/02/2018) mengatakan pada Rabu malam “beberapa gadis telah diselamatkan dari para teroris yang menculik mereka dan sekarang bersama dengan tentara.”

Sumber militer mengkonfirmasi operasi penyelamatan tersebut.

Sebelumnya, lebih dari 100 anak perempuan hilang pada Rabu (21/02/2018) dua hari setelah serangan Boko Haram di sekolah mereka di Nigeria timur laut yang menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya penculikan Chibok 2014 yang mengejutkan dunia.

Kelompok militan menyerbu Sekolah Menengah Ilmuwan Ilmu Pemerintahan Jepang di Dapchi, negara bagian Yobe, pada Senin malam. Penduduk setempat pada awalnya mengatakan bahwa para gadis dan guru mereka melarikan diri.

Tapi kekhawatiran berkembang luas mengenai keberadaan para siswa. Seorang siswi yang lolos mengatakan kemungkinan mereka dibawa oleh pejuang Boko Haram.

“Kami memiliki banyak alasan untuk mengkhawatirkan bahwa mereka dibawa oleh penyerang,” kata Aisha Yousuf Abdullahi (16) yang kembali ke rumahnya di pusat komersial Yobe, Potiskum.

Orangtua dan wali yang khawatir berkumpul di sekolah tersebut pada Rabu lalu untuk meminta jawaban dengan tokoh-tokoh mengenai jumlah siswi yang hilang.

Gubernur negara bagian Yobe Ebrahim Gaidam mengatakan “lebih dari 50” masih belum diketahui keberadaannya sementara komisaris polisi negara bagian tersebut mengatakan bahwa sejumlah siswi masih hilang.

“Delapan ratus lima belas siswa kembali ke sekolah dan terlihat dari 926 siswa di sekolah,” kata komisaris polisi negara bagian Abdul Maliki Sumonu.

“Sisanya hilang. Tidak ada kasus penculikan sejauh ini,” katanya kepada wartawan di ibukota negara bagian Yame, Damaturu.

Serangan dan praktek Boko Haram dengan melakukan penculikan selama hampir sembilan tahun pemberontakannya telah meningkatkan ketakutan akan kasus penculikan

Kelompok ekstrimis memperoleh ketenaran di seluruh dunia pada bulan April 2014 ketika mereka menculik 276 anak perempuan dari sekolah mereka di Chibok, di negara bagian Borno.

Lima puluh tujuh berhasil lolos dan sejak Mei tahun lalu, 107 berhasil melarikan diri atau dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi pemerintah.

Abubakar Shehu, yang keponakannya termasuk di antara orang-orang yang hilang dari Dapchi, mengatakan bahwa pencariannya di desa-desa sekitar tak membahkan hasil.

“Kami memiliki ketakutan bahwa kita menghadapi skenario Chibok lain,” tambahnya. (asr)

Sumber : AFP via Gulfnews

Anjing Setia yang Jaga Makam Pemiliknya Selama 11 Tahun Akhirnya Mati

0

ErabaruNews – Seekor anjing bernama Capitán menjaga makam pemiliknya selama lebih dari satu dekade di Argentina. Kini, setelah selama 11 tahun menjaga makam tuannya, dia mungkin bisa bersama tuan di ‘alam sana’.

Anjing ras campuran German shepherd itu, meninggal pada hari Senin, 19 Februari 2018. Anjing setia itu mati setelah berjuang menghadapi sakit gagal ginjal, seperti dikutip NTD.tv dari surat kabar Argentina, La Voz. Anjing loyal itu mati pada usia sekitar 15 tahun.

“Anjing itu memiliki ginjal yang tidak kuat yang memperlambatnya sejak berusia 4 tahun dan untuk itu, dia mendapatkan makanan spesial yang diberikan orang-orang di FUPA [Protesora Protectora de Animales] kepadanya,” kata dokter hewan Cristhian Stempels kepada El Voz.

Walau sakit sejak usia empat tahun, anjing itu sanggup bertahan selama sepuluh tahun lebih. Dia diyakini mendapat obat dan penyembuhan terbaik dari dalam jiwa-nya.

“Kami pernah berencana merawatnya di rumah sakit, tapi dia pasti sudah meninggal di dokter hewan, jadi kami lebih suka membiarkannya hadir dan berada di pemakaman (tuannya) tempat dia tinggal. Dia merasa tenang di sana,” sambung Stempels.

https://youtu.be/TUIqu0c0EtI

Sebelum kematiannya, anjing itu mengalami kesulitan berjalan. Dia juga kehilangan penglihatan pada sebelah mata-nya. Ginjalnya yang sakit menyebabkan dia muntah dan lebih sering tertidur.

Capitán telah menjadi hadiah dari Miguel Guzman kepada anak laki-lakinya yang berusia 13 tahun, Damian, pada tahun 2005. Setahun kemudian, Guzman meninggal, dan Capitán menghilang.

Keluarga beranggapan bahwa dia telah menemukan keluarga baru atau tertabrak mobil. Tapi beberapa hari kemudian, keluarga tersebut pergi untuk memberi hormat kepada makam Guzman dan menemukan Capitán di pemakaman.

“Damian mulai berteriak dan anjing itu datang, menggonggong seakan menangis,” kata janda Guzmans, Verónica Moreno kepada El Voz, mengenang masa-masa ketika anaknya akrab dengan anjing setia itu.

Capitán mengikuti mereka kembali ke rumah, tapi dia kembali ke makam beberapa saat kemudian. Dia pulang ke rumah sesekali setelah itu, tapi dia selalu kembali lagi ke pemakaman.

Sejak bulan Januari 2007, dia benar-benar tinggal di sana dan menjaga makam tuannya. “Sejak saat itu, pemakaman itu adalah rumah Capitán,” kata Moreno pada El Voz.

Yang membingungkan mereka adalah bagaimana anjing itu tahu di mana Guzman dimakamkan.

Guzman meninggal di sebuah rumah sakit di Villa Carlos Paz. Jenasahnya kemudian langsung dipindahkan ke rumah duka pada kompleks pemakaman yang lokasinya jauh dari rumah keluarga tersebut.

Mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah membawa Capitán ke pemakaman dimana Guzman dimakamkan. Baik setelah kematian atau sebelumnya.

Héctor Baccega, direktur pemakaman kota untuk Villa Carlos Paz, mengatakan kepada La Voz bahwa anjing itu telah muncul di sana sendirian. Anjing itu sempat mengelilingi seluruh kompleks pemakaman, sampai dia tiba di makam pemiliknya.

“Tidak ada yang membawanya ke sana. Dan itu belum semuanya. Setiap hari jam 6 sore, dia akan pergi dan berbaring di makam itu,” kenang Héctor Baccega.

“Capitán berkeliling pemakaman denganku setiap hari. Tapi ketika sampai saat itu, dia pergi ke bagian bawah [kuburan] ditempat makam tuan yang dicintainya itu.”

“Anjing itu memberi kami pelajaran. Saya percaya bahwa manusia harus lebih menghargai kenangan orang-orang yang telah meninggalkan kita. Hewan mengajarkan kita kesetiaan seperti itu,” tutup Baccega.

Pekerja pemakaman tidak melihat dia berjalan di sekitar pemakaman seperti biasanya pada hari Senin. Kemudian, mereka menemukan mayatnya di kamar mandi pemakaman. (NTD.tv/waa)

Longsor Menimpa Petani di Brebes, 5 Tewas, 15 Hilang dan 14 Selamat

0

Epochtimes.id- Evakuasi korban longsor yang menimpa petani di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Berdasarkan laporan Bupati Brebes yang berada di lokasi longsor, hingga Kamis (22/2/2018) pukul 14.30 Wib terdapat 5 korban meninggal dunia, 15 orang hilang yang diduga tertimbun longsor dan 14 orang selamat dalam kondisi luka-luka. 5 korban meninggal adalah Karsini, Sapto, Wati, Radam, dan Kiswan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat terlibat langsung dalam evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

“Tim SAR kesulitan mencari korban karena tanah masih bergerak, material longsor gembur, tebal dan cukup luas,” jelas Sutopo dalam rilisnya.

Longsor Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, Kamis 22 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Alat berat belum dapat digunakan untuk mencari korban. Cuaca mendung berpotensi hujan juga dapat menyulitkan pencarian korban. Prinsip safety first dijadikan pedoman tim SAR gabungan dalam pencarian korban.

BPBD Kabupaten Brebes sedang mengajukan penetapan status tanggap darurat bencana longsor kepada Bupati Brebes.

Rencana masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung 22 Februari 2018 hingga 7 Maret 2018. Status tanggap darurat diperlukan untuk kemudahan akses penanganan darurat longsor.

Pendataan masih dilakukan. Saat masa darurat seperti saat ini data akan selalu bergerak. Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar.

Longsor Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, Kamis 22 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Masyarakat dihimbau untuk tidak mendekati lokasi longsor karena berbahaya adanya longsor susulan. Apalagi jika terjadi hujan, material longsor yang labil akan mudah terjadi longsor susulan.

Data BNPB menyebutkan, Lokasi longsor di Desa Pasir Panjang Kecamatan Salem merupakan daerah zona rawan sedang hingga tinggi longsor.

Mahkota longsor dari perbukitan di hutan produksi Perhutani BKPB Salem Petak 26 PlRPH Babakan longsor kemudian menimbun sawah di bagian bawah.

Saat longsor cuaca tidak hujan. Lahan pertanian sawah berada di bagian bawah agak jauh dari perbukitan mahkota longsor. (asr)

Saat PM Kanada Justin Trudeau Bertemu Shah Rukh Khan

0

Antara Mandal

Shah Rukh Khan adalah sosok aktor kawakan Bollywood yang tersohor. Dengan sifat rendah hati dan aktingnya yang penuh kekuatan, dia telah menyentuh jutaan hati seluruh orang di dunia.

Kini, King Khan memiliki nama baru untuk bergabung sebagai daftar penggemarnya. Sosok ini tidak lain adalah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Baru-baru ini, dalam kunjungan selama seminggu ke India PM Trudeau mengakui bahwa dia adalah penggemar berat Khan dan bahkan berpose di depan Taj Mahal dengan gaya SRK.

Sumber : Instagram

Trudeau bersama istrinya Sophie, putra Hadrien dan putrinya Ella bertemu dengan Shah Rukh Khan di Mumbai, India, Selasa (20/02/2018).

Mengenakan pakaian India dan berpose dengan Raja Bollywood, foto mereka memecah keramaian sosial media.

 

(asr)

Sumber : NTDIN.TV

 

 

Kejam! Publikasi Eksklusif : 500 Praktisi Falun Gong Dilempar ke Baja Cair dan Dibakar Secara Hidup-hidup

0

Daniel Cameron-NTDIN.tv

Sebuah laporan yang mengguncangkan dipublikasi pada Maret 2006 menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara paksa merampas organ praktisi Falun Gong yang masih hidup sebagai bagian dari kampanye nasional untuk “membasmi” praktek meditasi sejatinya bertujuan damai yang diperkirakan dilatih sekitar 70-100 juta pengikut di Tiongkok.

Namun, dalam seri The Epoch Times berjudul “The Ultimate Goal of Communism,” atau “Tujuan Terakhir Komunisme,” diperkirakan 500 praktisi Falun Gong dibuang ke tungku baja cair untuk dibakar hidup-hidup – sebuah kejahatan yang tak terduga.

Seorang wanita muda membawa potret praktisi Falun Gong yang terbunuh dalam penganiayaan di Tiongkok, dalam sebuah parade di Washington, pada 17 Juli 2014. (Dai Bing / Epoch Times)

Diterbitkan pada November tahun lalu, rangkaian eksklusif ini secara komprehensif merinci karakteristik, kejahatan, dan “tujuan terakhir” kultus komunisme.

Baca juga : Seri Eksklusif Epoch Times: Tujuan Terakhir Komunisme

Dalam salah satu bab selanjutnya, publikasi tersebut menyebutkan laporan mengejutkan yang tampaknya menyinggung mereka yang memiliki lebih banyak informasi mengenai kejahatan ini untuk melangkah maju dan mengekspos para pelaku.

Praktisi Falun Gong mengadakan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Los Angeles pada 15 Oktober 2015, untuk mereka yang telah meninggal selama penganiayaan 16 tahun di Tiongkok. Mereka menuntut agar Jiang Zemin dibawa ke pengadilan. (Benjamin Chasteen / The Epoch Times)

“Jiang Zemin menghasut polisi militer untuk melemparkan 500 praktisi Falun Gong ke dalam tungku baja mendidih di pabrik baja X,” demikian laporan tersebut menyatakan. “… dan menyaksikan orang-orang baik ini dibakar hidup-hidup dalam baja cair. Lima ratus orang hidup, termasuk setiap inci kulit dan otot setiap orang, dibakar hidup-hidup dengan baja cair melebihi 1.000 derajat, sampai mereka menguap dari dunia ini!

Jika tuduhan tersebut diajukan kemudian dikonfirmasi, kejahatan terhadap kemanusiaan ini akan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia.

Banyak pemerintah masih mengalami kesulitan untuk memahami kejahatan PKT, dan kebobrokan yang ditanggung masyarakat Tiongkok setelah dikuasai oleh komunisme selama lebih dari tujuh dekade.

praktisi Falun Dafa di New York
Praktisi Falun Gong melakukan aksi damai di dekat konsulat Tiongkok di New York City pada 12 Mei 2017. (Samira Bouaou / The Epoch Times)

Bagaimana mungkin manusia bisa begitu kejam terhadap orang lain? Apa yang terjadi dengan hati nurani semua orang yang telah berkolaborasi dengan PKT untuk secara sistematis membunuh orang-orang ini?

Mungkin jawabannya terletak pada kata pengantar “Tujuan Terakhir Komunisme,” yang menyatakan, “Setelah kehilangan budaya mereka, umat manusia akan kehilangan standar mereka tentang bagaimana menjadi manusia.” Selanjutnya, “… manusia akan menjadi hewan yang tertutup oleh kulit manusia. – tidak mampu menahan diri melalui moralitas … ”

Memang, bagaimana tindakan tercela semacam itu, seperti membunuh para meditator yang baik hati dengan secara paksa merampas organ tubuh mereka, dan menenggelamkan mereka ke dalam baja cair – yang terbakar pada suhu sekitar 1370 derajat Celsius (sekitar 2500 ° Fahrenheit) – dilakukan oleh manusia dengan sedikit rasa moralitas?

Malam nyala lilin diselenggarakan oleh praktisi Falun Gong mengenang 17 Tahun berlangsungnya penindasan terhadap Falun Dafa di Denpasar, Bali 24 Juli 2016 (Foto : Wayan Diantha/Istimewa)

Sementara tuduhan tersebut tidak terverifikasi untuk sementara waktu, operasi pengambilan organ tubuh secara paksa yang disponsori oleh PKT telah dilaporkan dan didokumentasikan secara luas.

Bukti yang kredibel dikumpulkan setelah penyelidikan intensif telah menyebabkan pemerintah Israel, Spanyol, dan Taiwan menerbitkan “Undang-Undang yang melarang warga negara tersebut bepergian ke Tiongkok untuk menerima organ,” demikian sebuah pernyataan dilansir dari endtransplantabuse.org.

Faktanya, bukan hanya praktisi Falun Gong yang diculik secara rutin, ditahan secara ilegal, dan disimpan di penjara secara nasional dijadikan semacam kolam organ, orang-orang Uighur dan Tibet juga menjadi korban pengambilan organ tubuh secara hidup-hidup.

Suasana aksi memperingati permohonan damai 25 April 1999 dan praktisi Falun Gong tetap menyuarakan penghentian penindasan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok di depan Kedutaan Besar RRT, Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu 23 April 2016 (Foto : epochtimes.id)

Mantan Sekretaris Negara Kanada untuk Asia Pasifik David Kilgour mengatakan: “Ini membuat Anda memikirkan restoran aneh di mana Anda memilih lobster Anda-kecuali bahwa ini adalah manusia yang sedang kita bicarakan.”

Sebuah Resolusi Kongres AS H.Res.343 menyatakan  “pembunuhan tahanan agama atau politik untuk tujuan menjual organ mereka untuk transplantasi adalah pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan dan tidak dapat ditolerir.”

Ratusan praktisi Falun Gong berbaris dalam sebuah parade di Washington D.C. pada tanggal 20 Juli 2017. (Benjamin Chasteen / The Epoch Times)

Apalagi, resolusi ini menyebutkan bahwa Kongres AS – “tuntutan segera diakhiri dengan penganiayaan 17 tahun atas latihan spiritual Falun Gong oleh Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok, dan segera membebaskan semua praktisi Falun Gong dan tahanan nurani lainnya. ”

Sangat mendalam mengenai praktisi Falun Gong, orang-orang yang tidak bersalah dan tidak berdosa hanya melatih diri mereka sesuai dengan tiga prinsip “Sejati-Baik-Sabar,” menjadi objek “pemusnahan” melalui cara-cara yang paling jahat ini. (asr)

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) adalah sistem meditasi mengolah jiwa dan raga berdasarkan prinsip universal Sejati, Baik, Sabar. Latihan Ini diperkenalkan ke publik oleh Mr. Li Hongzhi pada tahun 1992 di Tiongkok. Meskipun saat ini dipraktekkan oleh lebih dari 100 juta orang di 114 negara, sistem meditasi damai ini telah mengalami penganiayaan brutal di Tiongkok sejak tahun 1999 yang diprakarsai oleh Jiang Zemin. Untuk info lebih lanjut, silakan kunjungi: id.falundafa.org dan faluninfo.net.

Sumber : The Epochtimes/NTDIN.TV

 

Pelatnas Gabungan Garuda Muda Diharapkan Jadi Ajang Naik Kelas

0

ErabaruNews – Tim Nasional (Timnas) PSSI U-23 dan U-19 menggelar pelatihan nasional (pelatnas) gabungan di Jakarta. Asisten pelatih Timnas U-23, Eduardo Perez, mengatakan latihan gabungan diharapkan memperlancar proses naik kelas bagi ‘Garuda Remaja’.

Eduardo mengatakan pelatnas gabungan memudahkan tim pelatih menerapkan konsep latihan yang sama. Selain itu, tim pelatih gabungan PSSI bisa memantau pemain U-19 yang bisa diajak naik kelas ke jenjang Timnas U-23.

“Kami harapkan adanya koneksi dan harmoni yang bagus antara U-23 dan U-19. Ketika kami butuh pemain di U-23, kami harapkan bisa ambil dari U-19. Kami harapkan adanya transfer ilmu,” beber pelatih asal Spanyol itu, dalam keterangan tertulis PSSI, Kamis (22/2/2018).

Timnas U-23 dan U-19 terus menggeber latihan dalam pemusatan latihan (TC) tahap kedua bulan Februari 2018 ini. Selama sepekan ini para pemain Garuda Remaja dan Garuda Muda mendapat porsi latihan yang bervariasi dan intensitas yang tinggi.

Eduardo mengaku memberikan apresiasi kepada Hansamu Yama dan kawan-kawan yang menunjukkan progres yang baik. Menurutnya, seluruh pemain bersunguh-sungguh dan maksimal ketika berlatih.

Pelatih yang dipercaya memegang kendali sementara Timnas U-19 juga mengatakan konsep bermain yang dimintanya sudah berjalan. Dia menjadi ‘care-taker’ selama pelatih Bima Sakti mengambil lisensi A AFC.

“Progresnya untuk Timnas U-23 sangat baik, kami sangat senang. Apalagi kami sering memantau mereka saat balik ke klub. Timnas U-19 juga sama, kami bukan kali ini saja mengenal mereka. Kami harapkan apa yg sudah dilakukan U-23 (konsep latihannya) bisa ditularkan ke U-19,” imbuh Eduardo.

Timnas U-23 dalam waktu dekat disiapkan untuk mengikuti Asian Games bulan Agustus mendatang. Sedangkan Timnas U-19 akan mengikuti dua ajang yakni Piala AFF U-19 pada bulan Juli dan Piala Asia U-19 Oktober mendatang. Semua ajang turnamen tersebut akan digelar di Indonesia. (waa)

Netizen Memihak Pembunuh, Menyoroti Ketidakadilan Sistem Hukum Tiongkok

0

Sebuah kisah pembunuhan baru-baru ini telah menjadi perhatian media Tiongkok dan netizen secara online.

Dan tidak seperti kebanyakan kasus pembunuhan, banyak orang berpihak pada si pembunuh.

Pada malam Tahun Baru Imlek, Zhang Koukou (35 tahun) balas dendam pada tiga orang yang terlibat dalam kematian ibunya. Zhang menyaksikan ibunya dipukuli sampai mati saat berusia 13 tahun.

Lebih dari dua dekade kemudian, dia memulai misi balas dendamnya, membunuh Wang Zixin dan kedua putranya, Wang Zhengjun dan Wang Xiaojun.

Pada 15 Februari segera setelah siang hari, Wang Zixin (71 tahun) sedang dalam perjalanan pulang untuk menyiapkan makan malam besar untuk liburan malam Tahun Baru Imlek. Zhang, mantan tentara pasukan khusus, muncul entah dari mana dan menikamnya berkali-kali dengan pisau. Zhang kemudian menggunakan pistol untuk membunuh Wang Zhengjun, dan menyayat tenggorokan Wang Xiaojun.

Setelah insiden tersebut, media Tiongkok, termasuk Beijing News, mewawancarai penduduk desa setempat di kampung halaman Wang di desa Wangping di Kota Hanzhong, Propinsi Shaanxi, untuk mencari tahu mengapa Zhang melakukan kejahatan kekerasan ini. Beberapa rincian tidak konsisten di antara berbagai laporan media, namun berita utama seputar insiden tersebut terjadi pada tahun 1996.

Tahun 1996 dimana keluarga Zhang terlibat dalam perselisihan dengan keluarga Wang, yang merupakan tetangga. Ibu Zhang terlibat dalam pergumulan dengan salah satu putra Wang. Akhirnya, Wang Zhengjun memukul ibu Zhang di kepala dengan sebuah tongkat kayu, yang menyebabkan kematiannya. Pada saat itu, Wang Xiaojun adalah kepala desa setempat, sebuah jabatan pemerintahan tingkat bawah. Wanglah yang menggunakan pengaruh kekuasaannya untuk mengizinkan saudaranya dibebaskan atas pembunuhan tersebut, terhadap hukuman tujuh tahun penjara. Penduduk desa mengatakan bahwa saudara laki-laki tersebut terakhir baru menjalani tiga tahun dari tahun yang seharusnya.

pembunuhan balas dendam
Petugas polisi paramiliter Tiongkok mengawasi kerumunan orang di sebuah pekan raya Tahun Baru Imlek di kuil di Beijing pada tanggal 19 Februari 2018. (Greg Baker / AFP / Getty Images)

Dihadapkan pada ketidakadilan semacam itu, Zhang berbalik untuk membalas dendam. Dia membakar mobil Wang Xiaojun, namun telah menyuruh para penduduk desa yang telah berkumpul untuk memastikan api itu dikendalikan, karena dia khawatir akan menyebar ke rumah-rumah terdekat.

Setelah dia menyelesaikan urusannya tersebut, Zhang pergi ke makam ibunya untuk memberi penghormatan. Dia memakan semangkuk mie di warung setempat, lalu menyerahkan diri ke polisi.

Anggota keluarga Wang lainnya tidak terluka.

Berita tersebut menuai curahan simpati dari para netizen Tiongkok, yang mengira Zhang melakukan perbuatan yang benar untuk membalas dendam ibunya.

Beberapa menulis esai panjang untuk membela dirinya, termasuk sebuah cerita pendek biografi yang ditulis dengan gaya klasik Tiongkok. Banyak yang mencatat bahwa orang Tionghoa kuno menganggap pembalasan dendam kepada orang tua sebagai tindakan kehormatan dan kesalehan, mencantumkan contoh tokoh penting dari sejarah Tiongkok. The Classic of Rites, teks penting di dalam norma Konfusianisme, menyatakan: Jika orang tua dibunuh, anak-anak dan musuh fana mereka tidak dapat hidup di bawah langit yang sama, tulis netizen.

Seorang pejabat Partai, kepala lembaga penelitian hukum yang berafiliasi dengan negara, menulisnya ke WeChat, sebuah platform media sosial yang populer, untuk meminta pembebasan Zhang.

Yang lain bertanya siapa orang yang melindungi si pembunuh, pada tahun 1996? Apakah orang-orang itu masih dalam posisi berkuasa? Dalam sebuah masyarakat tanpa aturan hukum yang netral, kekuasaan dapat selalu menginjak hukum tersebut, kata komentator politik Tiongkok, Wu Xiaohua. “Mereka yang tidak memiliki kekuatan atau pengaruh akan menggunakan kekerasan untuk mencari keadilan,” kata Wu.

Setelah berita tentang kasus pembunuhan Zhang menjadi viral, polisi setempat memberikan versi cerita mereka, berdasarkan dokumen hukuman yang dikeluarkan setelah pengadilan Wang pada tahun 1996. Ibu Zhang telah berjalan menuju rumah keluarga Wang dan meludah di wajahnya, memicu konfrontasi. Ketika ibu Zhang menggunakan alat besi untuk memukulnya, Wang Zhengjun membalas dan memukul kepalanya, menyebabkan kematiannya. Banyak netizen protes keras atas ketidakadilan yang nyata, dan tidak mempercayai cerita tersebut.

Pada 21 Februari, akun WeChat “Cloud Media” melakukan wawancara dengan ayah dan saudara perempuan Zhang, yang menolak versi cerita tersebut. Saudara perempuan Zhang, Zhang Libo, mengatakan keluarga Wang telah menyuap penduduk desa untuk bersaksi melawan keluarga Zhang di pengadilan. (ran)

Zhang Dun memberikan kontribusi untuk laporan ini.

ErabaruNews

Sanksi Internasional Berhasil Perdagangan Korut dengan Tiongkok Defisit

0

EpochTimesId – Sanksi ekonomi dunia internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat terhadap Korea Utara nampaknya mulai menampakkan hasil. Menurut data statistik terakhir, nilai total impor Korea Utara atas komoditas Tiongkok berjumlah lebih besar dari nilai total ekspor komoditasnya ke Tiongkok.

Data Administrasi Dinas Bea Cukai RRT itu menunjukkan bahwa tahun 2017 Korea Utara mengimpor berbagai komoditas dari Tiongkok dengan nilai sebesar 3,3 miliar dolar AS. Namun Korut hanya mengekspor komoditas ke Tiongkok senilai total 1,6 miliar dolar.

Commercial Insider melaporkan bahwa ekspor Korea Utara pada tahun 2017 turun secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 Korea Utara mengekspor komoditas ke Tiongkok dengan nilai total 3 miliar dolar.

Latar belakang penurunan tajam ini adalah akibat kampanye Amerika Serikat yang menggerakan sebuah langkah internasional. Amerika menggalang kekuatan untuk memberikan tekanan penuh kepada Korea Utara melalui perdagangan.

Amerika membujuk Tiongkok untuk mengurangi transaksi perdagangannya dengan Korea Utara. Pemerintahan Donald Trump juga membujuk beberapa negara Afrika untuk memutuskan hubungan mereka dengan Pyongyang.

PBB pun membatasi negara-negara untuk mengimpor batubara, besi, emas, perak, titanium, vanadium, nikel, tembaga, seng dan mineral tanah langka dari Korea Utara. Tampaknya hal ini merupakan alasan utama menurunnya transaksi perdagangan Korea Utara.

Pada sisi lain, untuk waktu yang lama Korea Utara telah mengimpor komoditas dari Tiongkok dengan jumlah yang lebih banyak daripada jumlah komoditasnya yang diekspor ke Tiongkok. Hal tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin memiliki beberapa sumber pendanaan alternatif.

Negara-negara dengan defisit perdagangan yang terus-menerus, seperti Amerika Serikat, biasanya memiliki sumber pendanaan dari investasi asing atau klaim luar negeri untuk menjaga keseimbangan pembayaran mereka. Padahal PBB melarang Korea Utara untuk terlibat dalam kegiatan ini.

pelanggaran sanksi PBB oleh tiongkok
Gambar-gambar yang diambil pada tanggal 19 Oktober 2017 ini menggambarkan usaha kapal RYE SONG GANG 1 milik ‘Korea Kumbyol Trading Company’ dalam melakukan perdagangan “kapal ke kapal”, kemungkinan minyak, untuk menghindari sanksi. (U.S. Treasury Department)

Commercial Insider dalam laporannya menyebutkan, Korea Utara memiliki transaksi perdagangan yang defisit, namun ekonominya tidak juga ambruk. Kondisi ini menunjukkan dua kemungkinan.

Pertama, bisa jadi karena Korea Utara berhasil menghindari sanksi dengan menemukan cara-cara untuk mendapatkan dana ilegal. Kedua, otoritas berwenang Tiongkok tidak melaporkan secara akurat angka-angka perdagangannya dengan Korea Utara.

Pemerintah Tiongkok selama ini selalu memanipulasi data ekonomi. Jadi, mungkin saja angka perdagangan RRT-DPRK yang disajikan untuk konsumsi publik itu adalah data manipulasi yang tidak benar atau tidak sesuai fakta.

Di sisi lain, Korea Utara mungkin menemukan saluran lain untuk memperoleh penghasilan uang. Seperti misalnya meluncurkan serangan cyber dan mencuri uang dari pasar mata uang kripto yang kini sedang booming.

Baru-baru ini, bursa mata uang kripto di Korea Selatan mengalami beberapa kali penyerangan yang diduga telah dilakukan oleh Korea Utara. Periset dari perusahaan keamanan jaringan AS ‘Recorded Future’ baru-baru ini menyampaikan dugaan tersebut.

Recorded Future mengatakan bahwa serangan cyber yang dilakukan terhadap bursa mata uang Kripto, ‘Coinlink’ di Korea Selatan memiliki kode malware yang sama dengan hacking terhadap Sony Pictures pada tahun 2014.

Kode malware tersebut juga sama dengan serangan perangkat pemeras WannaCry yang terjadi tahun lalu.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan Januari 2018 oleh Recorded Future, para peneliti mencatat bahwa operasi jaringan Korea Utara telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka mulai mengalihkan fokus pada serangan terhadap institusi keuangan. Hal itu dilakukan agar mereka bisa mencuri uang untuk mendanai biaya operasional rezim Kim Jong-un.

Bitcoin (KAREN BLEIER/AFP/Getty Images)

Pada tahun 2017, tim hacking Lazarus yang berafiliasi dengan Pasukan Cyber Korea Utara mulai membidik operasional mata uang kripto. Serangan pertama mereka menargetkan bursa terbesar di dunia ‘Bithumb’. Tim hacking Lazarus kemudian berhasil mencuri dana sebesar USD. 7 juta dari bursa ‘Bithumb’.

Priscilla Moriuchi, direktur pengembangan ancaman strategis Recorded Future memberitahu Wall Street Journal bahwa Korea Utara tertarik untuk menggunakan transaksi mata uang kripto sebagai sumber pendanaan mereka yang sedang dirundung masalah serius. (Qin Yufei/ET/SInatra/waa)

Pebalap MotoGP Banting Helm Buatan Indonesia

0

ErabaruNews – Seorang pebalap MotoGP, Karel Abraham, tertangkap kamera tengah membanting helm buatan Indonesia. Video yang tersebar luas di jejaring sosial InstaGram itu pun sempat membuat heboh netizen Indonesia.

Namun, peserta ajang balap motor terkemuka di dunia itu bukan sedang marah. Dia justru sedang menguji pelindung kepala produksi pabrikan Indonesia itu.

https://www.instagram.com/p/BfdH0X0FK2r/

Seperti dikutip dari laman IG @nhkhelmet, pembalap Moto2, Jules Danilo tampak memegang dan menunjukkan sebuah helm kepada seorang videografer. Danilo tampak akan memberikan helm itu kepada Karel, namun dia mengurungkan niatnya.

“Kita akan melakukan usaha terbaik, untuk menghancurkan (helm). Mari lihat apa yang akan terjadi,” ujar Danilo, mendekati sang videografer.

Danilo kemudian benar-benar memberikan helm itu pada Karel. Dia mempersilahkan koleganya membanting helm tersebut.

Pebalap team Angel Nieto itu kemudian membanting helm yang sama tiga kali berturut-turut. Mereka pun heran, karena helm itu tidak rusak sama sekali.

“Tidak bisa dipercaya. Dia tidak rusak sedikitpun,” gumam pebalap Moto2 itu.

https://instagram.com/p/Bfcetu7lMlN/?utm_source=ig_embed

Pabrikan helm lokal itu tampaknya memang sengaja mendatangkan dua pebalap dunia itu ke Indonesia. Lokasi pengujian-nya pun ditengarai dilakukan di Indonesia. Tampak latar belakang video mencirikan kompleks pemukiman dengan jalan paving blok yang tidak rapi.

Jules Danilo bersama Karel Abraham. (Photo : Screen Shot IG @nhkhelmet)

“Kemarin, @karel_abraham17 & @julesdanilo_95 mendapat kesempatan untuk menguji ketahanan batok Helm NHK,” demikian keterangan video yang diposting di IG tersebut.

Karel Abraham sendiri adalah salah satu pebalap gaek di MotoGP. Dia sudah wara-wiri di lintasan Grand Prix sejak 2011.

https://instagram.com/p/Bfcetu7lMlN/?utm_source=ig_embed

Meski demikian, Pebalap asal Republik Ceko itu bukanlah salah satu pebalap terbaik MotoGP. Posisi finish terbaiknya adalah peringkat tujuh yang diraihnya di empat seri balapan. Satu pencapaian itu diperolehnya di seri GP Belanda musim 2017 lalu.

Pebalap 28 tahun itu sendiri kini beralih dari helm Arai ke helm NHK. Dia bahkan sudah menggunakan helm NHK sejak beberapa hari lalu di ajang Official TestMotoGP. (waa)

Dari Serakah Sampai Takut

0

Oleh Valentin Schmid

Kecelakaan 4 persen pada dolar AS pada bulan Januari tidak membahayakan pasar saham, mengingat S&P 500 naik 7,4 persen sampai Januari sebelum kecelakaan baru-baru ini terjadi. Tidak juga pada kenaikan 0,45 persen pada keuntungan investasi menjadi 2,85 persen pada Treasury (lembaga keuangan) 10 tahun.

Orang-orang mengira kedua faktor tersebut tidak akan melukai saham.

Ya, Fed sedang mengetatkan, dan pemotongan pajak akan menghasilkan defisit jangka pendek yang lebih tinggi, keduanya menekan pendapatan investasi Treasury. Karena neraca Fed terdiri dari surat-surat berharga Treasury dan surat berharga beragun panjang, kenaikan keuntungan investasi akan merugikan nilai asset-asetnya. Dan karena dolar merupakan liabilitas Fed, nilai yang lebih rendah dari sisi neraca asset berarti nilai yang lebih rendah pada sisi liabilitas.

Di sisi lain, pemotongan pajak mendorong pertumbuhan dan dolar yang lebih rendah membuat perusahaan-perusahaan AS lebih kompetitif di pasar internasional, setidaknya dalam jangka pendek, karena devaluasi-devaluasi kompetitif jarang dilakukan dengan baik untuk ekonomi dalam jangka panjang. Jadi saham harus naik.

Namun, pada akhir Januari dan awal Februari dan setelah mengalami kecelakaan 10 persen di S&P 500, kita melihat sebuah perubahan dalam narasi tersebut.

“Saya tidak ingin memberikan label apa yang kita lihat sebagai gelembung. Tetapi saya akan mengatakan bahwa valuasi-valuasi aset umumnya meningkat … untuk pasar saham, rasio harga terhadap pendapatan … mendekati akhir yang tinggi dari rentang historisnya. Jika kita melihat, misalnya, real estat komersial dan aset lainnya, kita melihat valuasi tinggi,” kata Janet Yellen yang sudah meninggalkan kursi Fed kepada “PBS NewsHour “pada 2 Februari.

Yellen benar tentang valuasi saham, tapi dia merindukan gambaran yang lebih besar.

Semuanya Naik

Jauh sebelum dia menjadi kepala Fed, ada sebuah paradigma bahwa obligasi dan saham akan bergerak ke arah yang berlawanan karena saham berisiko dan obligasi aman. Jadi jika ekonomi berjalan dengan baik, investor akan membeli saham dan menjual obligasi, dan jika ada risiko yang akan terjadi dalam waktu dekat, mereka akan menjual saham dan membeli obligasi.

Hal ini tentu saja terjadi pada krisis keuangan terakhir karena saham-saham turun dan obligasi-obligasi pemerintah naik sesuai harga. Namun, karena bank-bank sentral dunia mulai benar-benar merusak pasar dengan kebijakan suku bunga nol dan pelonggaran kuantitatif, saham, dan juga obligasi, bergerak naik secara bersamaan.

Obligasi bergerak naik karena bank-bank sentral di seluruh dunia terus membelinya, juga memberi insentif kepada investor swasta untuk menjalankan pesanan besar mereka. Saham naik ke valuasi Janet Yellen yang secara historis tinggi karena tingkat bunga bebas risiko merupakan variabel kunci dalam model penilaian apa pun, apakah itu diskonto arus kas atau diskon dividen.

Arus kas atau pendapatan perusahaan-perusahaan akan menghasilkan yang akan didiskontokan oleh tingkat bunga yang lebih rendah, membuat arus kas ini lebih berharga di masa depan dan membenarkan harga yang lebih tinggi. Meskipun pendapatan dari keuntungan investasi dan keuntungan dividen pada tingkat historis pada tingkat-tingkat rendah, mereka masih lebih tinggi daripada keuntungan obligasi. Dan dengan ekonomi berjalan baik, meski tidak terlalu bagus, tidak ada alasan untuk menjual ekuitas.

Baru-baru ini dengan keuntungan investasi yang meningkat berkat pertumbuhan pasar bank-bank sentral atas ledakan aktivitas yang sedang menguat, narasi ini membalik dan kabar buruknya adalah bahwa obligasi dan saham, serta dolar, semuanya dapat turun bersamaan.

“Maka sebelumnya dimana kita terhadap kebangkitan pasar ekuitas tanpa henti-hentinya, nampaknya tanpa jeda, goncangan kecil ini benar-benar terasa seperti gempa bumi. Tapi mungkin ini adalah awal dari sesuatu yang lebih,” tulis Albert Edwards, kepala tim strategi bank investasi Société Générale dalam sebuah catatan kepada para klien, dan itu terjadi sebelum kecelakaan 4 persen di S&P 500 pada 5 Februari dan 3 persen penurunan pada 9 Februari.

Mungkin para investor berpikir Fed tidak akan memperketat hal yang sama dalam tahun 2018 dan 2019 dan mengubah pendirian mereka.

“Investor hanya mendiskontokan kenaikan suku bunga 0,25% di Amerika Serikat selama 2018 di awal tahun. Sekarang mereka sedang membatasi pada tiga,” tulis John Higgins dari Capital Economics.

Perusahaan percaya bahwa jika suku bunga jangka panjang, serta valuasi saham, kembali ke rata-rata jangka panjangnya, ekuitas bisa saja lebih buruk daripada obligasi.

“Valuasi dan margin keuntungan saat ini sangat terbentang dari perspektif sejarah. Dalam skenario di mana variabel-variabel ini terus-menerus beralih ke rata-rata jangka panjang mereka pada akhir periode sepuluh tahun, rata-rata hasil investasi riil tahunan akan negatif, dengan penyesuaian 2 persen sampai 3 persen [per tahun].”

Menggerakkan Pasar untuk Penyelamatan ?

Harga obligasi Treasury juga mendapat tekanan pada bulan Januari karena ada rumor bahwa Tiongkok akan berinvestasi lebih sedikit dalam utang pemerintah A.S. Pejabat Tiongkok menolak rumor tersebut, namun jelas bahwa mereka telah membeli lebih sedikit Treasury selama beberapa tahun terakhir.

Bagaimanapun, bahkan dengan Tiongkok yang keluar dari gambaran tersebut, pasar negara berkembang lainnya telah melahap utang pasar maju dengan kecepatan tinggi.

“Pasar yang sedang berkembang telah mengakumulasi aset pendapatan tetap global senilai $6 triliun dan merupakan sumber pembiayaan utama lebih dari 70 persen aliran baru ke dalam Treasury AS pada 2017,” firma riset Oxford Economics menulis sebuah catatan kepada kliennya.

Pasar yang sedang berkembang telah menerima arus masuk modal risiko dari pasar negara maju yang diinvestasikan di pasar saham mereka atau secara pribadi melalui investasi langsung asing. Pada akhir jual-beli, dana mengalir kembali ke sekuritas pendapatan pasar tetap yang lebih aman, baru kali ini mereka dimiliki oleh pelaku pasar yang sedang berkembang, swasta dan resmi.

Oxford Economics berpendapat bahwa tren ini akan berlanjut selama pasar negara berkembang menerima dana dari pasar negara maju untuk mencari keuntungan investasi yang lebih tinggi.

Jadi, jika ekonomi dunia terus berkembang, dan ini seperti bisnis biasa, pengetatan pasar yang berkembang dan dolar AS yang jatuh dapat didukung oleh permintaan pasar yang sedang berkembang.

Risk Off (Menghindari Resiko dengan Menarik Dana)

Bagaimanapun, jika pengetatan bank sentral pasar yang berkembang terus mendorong kenaikan saham-saham pasar maju dan ada krisis kredit lagi seperti pada tahun 2008, semua taruhan dibatalkan untuk saham dan dolar, dan Treasury bisa kembali lagi, tetapi bukan yang orang akan senang melihatnya, sama seperti yang mereka lakukan di Black Monday pada 5 Februari.

“Amerika Serikat sekarang telah mengalami masalah gelembung ganda (gelembung dalam utang perusahaan dan rumah tangga). Sama seperti tahun 2007, ini adalah ledakan ekonomi lain yang didorong oleh gelembung kredit yang tidak berkelanjutan yang pasti akan meledak bersama calon  ketua Fed di tempat,” tulis Edwards, yang karena alasan ini lebih bullish untuk obligasi.

Tentu saja, dalam skenario risk-off, pasar negara berkembang akan laku dan investasi yang aman akan kembali ke tangan domestik, yang juga bagus untuk obligasi dan dolar. Keduanya bergerak naik karena saham meledak awal bulan ini namun hanya dolar yang bisa bertahan terhadap kenaikannya.

“Akan ada dampak terbatas dalam kasus pelarian dari asset-aset emerging market yang didorong oleh meningkatnya keengganan mengambil resiko global. Dalam kasus ini, permintaan investor AS untuk sekuritas pendapatan tetap yang aman hanya akan menggantikan para pengambil resiko investasi-investasi emerging market (negara dengan ekonomi menengah menuju maju),” tulis Oxford Economics.

ErabaruNews