Home Blog Page 1758

Gundukan Sampah di Mozambik Runtuh, 17 Orang Tewas Terkubur

0

Epochtimes.id- Hujan lebat memicu runtuhnya gundukan sampah di ibukota Mozambik, Minggu (18/02/2018). Kejadian ini menewaskan 17 orang yang tertimpa oleh tumpukan sampah.

Otoritas setempat memperkirakan kemungkinan lebih banyak mayat terkubur di tempat pembuangan sampah Hulene di pinggiran Kota Maputo. Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan.

Kantor berita Portugal Lusa menyebutkan gundukan sampah di daerah miskin dan berpenduduk padat tersebut ketinggiannya sekitar tiga gedung bertingkat.

Kantor Berita Lusa dan Radio Mocambique, melaporkan 17 orang tewas.

Tak hanya korban tewas, gundukan sampah ini menyebabkan sejumlah rumah hancur dan beberapa penduduk di daerah tersebut melarikan diri karena takut terjadinya runtuhan gundukan sampah lainnya.

“Gunung-gunung sampah ambruk di rumah-rumah dan banyak keluarga masih berada di dalam rumah-rumah ini,” Fatima Belchior, seorang pejabat bencana nasional, mengatakan kepada Lusa.

“Pihak berwenang berusaha membantu orang-orang yang kehilangan rumah mereka,” katanya.

Tempat pembuangan sampah Hulene adalah fasilitas terbesar di Maputo. Tempat ini menjadi favorit untuk menyisir sampah untuk mencari makanan dan barang untuk dijual.

Allafrica melaporkan, gundukan sampah, yang terletak di Hulene, sekitar sepuluh kilometer dari pusat kota, awalnya hanyalah sebagai sebuah lubang di tanah. Namun demikian, selama bertahun-tahun, menjadi gunung sampah.

Pada Minggu malam waktu setempat hujan lebat turun di Maputo, dan inilah penyebab langsung bencana tersebut.

Saat kejadian sekitar pukul 03.00 dinihari waktu setempat, ratusan ton sampah yang basah dan membusuk longsor hingga menimpa rumah-rumah sekitar.

Petugas kesehatan telah lama mengemukakan kekhawatiran tentang dampak asap, lalat dan bahaya pembuangan lainnya terhadap masyarakat sekitar.

Pejabat kota sebelumnya telah membahas penutupan tempat pembuangan sampah tersebut. (asr)

Malaysia Berencana Jatuhkan Denda Rp 1 Miliar dan Penjara 10 Tahun Bagi Penyebar Hoax

0

Epochtimes.id- Kepala Komisi Komunikasi dan Multimedia (SKMM) Malaysia, Datuk Dr Mazlan Ismail mengatakan seorang yang terbukti bersalah menyebarkan berita palsu akan dikenai denda hingga RM500.000 atau setara Rp 1,7 Miliar dan dipenjara selama 10 tahun atau kedua-duanya.

Saat ini, hukuman yang dikenakan kepada penyebar hoax di negara tersebut berada di bawah Bagian 233 (1) dari Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998. Pada UU ini diatur jika seseorang dapat dikenai denda sampai RM 50,000 atau maksimal satu tahun penjara atau keduanya.

Namun, Mazlan meyakini bahwa hukuman yang ada tidak mencukupi dan harus diubah untuk mengatasi penyebaran informasi yang dapat menyebabkan penghinaan.

“Untuk pandangan pribadi saya, denda RM50.000 masih kecil dan tidak ada rumor palsu yang menyebar, jumlah itu harus ditingkatkan menjadi RM500,000,” katanya.

Dia menambahkan: “Demikian juga, hukuman penjara setahun meningkat sembilan kali, misalnya sampai 10 tahun. Ini bukan pelajaran tapi masyarakat kita agar tidak sembarangan menyebarkan perkataan.”

Mazlan, yang juga politisi pendukung pemerintah dari Partai Barisan Nasional mengatakan pelaksanaan hukuman terhadap penyebaran berita palsu justru tak membuat pelaku takut dan terus mengulangi lagi kesalahan yang sama.

Oleh karena itu, bagi dia, langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah denda dan masa hukuman penjara adalah upaya untuk memerangi kejahatan di dunia maya.

“Sudah waktunya kita menggunakan tindakan khusus untuk mencegah berita palsu, terutama di dunia tanpa batas dan informasi di ujung jari kita saat ini,” katanya kepada Berita Harian.

Namun, penerapan Undang-Undang tersebut dikatakan tidak menekan atau mengekang hak dan kebebasan berbicara asalkan tidak bertentangan dengan hukum negara.

“Namun, hal buruk atau nilai yang tak terelakkan, lebih baik menghindarinya. Ini bukan lagi permainan, jadi ini mengancam persatuan dan mampu berbohong pada kepentingannya sendiri sampai mereka lupa untuk menuntut dan menganiaya orang lain,” ujarnya.

“Misalnya, ada kasus orang yang hidup tapi kabar kematiannya telah menyebar di media sosial, yang mencerminkan perasaan pihak yang teraniaya, jadi jangan terlalu banyak menyebarkan berita tersebut secara tidak benar, meragukan validitasnya.”

Medsos atau media konvensional dan lembaga penyiaran yang telah terbukti bersalah menyebarkan berita palsu tak terkecuali ikut dikenaikan hukuman. Bagi yang melanggar Undang-Undang dan akan dikenakan tindakan setimpal.

“Penerbit perusahaan atau praktisi media tidak akan dikenakan tindakan sewenang-wenang jika mereka mempraktikkan etika jurnalisme dan tidak melanggar hukum.”

“Media secara alami menggunakan pengaruhnya pada kebaikan dan bukan pada jejak beberapa pengguna media sosial yang menyebarkan berita sewenang-wenang itu secara brutal,” ujarnya. (asr)

Sumber : Erabaru.com.my/Malaysiakini.com

Misteri Kedalaman Kisah ‘Mumi Teriak’ yang Menakutkan di Mesir

0

Penemuan tentang “Mumi Teriak” yang tidak biasa di Mesir memicu lebih banyak pertanyaan saat mumi tersebut dipamerkan.

Mumi itu menonjol dalam beberapa hal, terutama tentang bagaimana ia diawetkan dengan ekspresi kesakitan di wajahnya, seolah-olah menjerit selamanya.

Sebelumnya, sebuah teori populer tentang asal mumi tersebut telah menganggapnya sebagai tubuh Pangeran Pentewere, putra Firaun Ramses III dengan salah satu dari istri-istrinya, Tiye, The Sun melaporkan.

Tiye merencanakan membunuh Firaun tersebut dan menempatkan anaknya di singgasananya. Tetapi rencananya gagal. Para konspirator, yang bersekongkol, diadili dan Pentewere sepertinya dipaksa mengambil nyawanya sendiri.

Namun Dr. Bob Brier, seorang arkeolog di Long Island University di New York, telah memeriksa mumi tersebut dan menyarankan bahwa mungkin ada lebih banyak hal pada cerita tersebut.

“Dua kekuatan telah bertindak pada mumi ini: satu untuk menyingkirkannya dan yang lainnya mencoba untuk mengawetkannya,” katanya.

Di satu sisi, mumi itu ditutupi kulit domba, yang berarti orang itu meninggal karena aib. Juga, barang pelindung seperti pada lazimnya telah hilang dari peti mati tersebut, National Geographic melaporkan.

Namun di sisi lain, tubuh itu dimumikan untuk memastikan kehidupan setelah kematian, berdasarkan pada apa yang dipahami tentang kepercayaan orang Mesir kuno, dan dikuburkan di samping bangsawan lainnya.

“Untuk beberapa alasan, ada upaya untuk memastikan bahwa dia tidak memiliki kehidupan setelah kematian, dan dalam usaha lain, seseorang memperhatikannya dan mencoba untuk tidak mengindahkannya,” kata Brier.

“Mumi Teriak” tersebut dipamerkan minggu lalu di Museum Mesir di Kairo. Ini pertama kalinya museum tersebut menampilkannya, sejak museum mendapatkannya, mumi itu disimpan di peti matinya di tempat penyimpanan. (ran)

ErabaruNews

Puluhan Penumpang Diusir dari Kapal Pesiar Karena Terlibat Perkelahian Antar Keluarga

0

ErabaruNews – Seluruh anggota keluarga dari penumpang yang terlibat perkelahian diusir dari sebuah kapal pesiar, baru-baru ini. Mereka diusir setelah sebuah perkelahian yang melibatkan sekitar 30 orang meletus di atas kapal Karnaval Legend.

Kericuhan tersebut, sebagian diantaranya terekam dalam video. Namun, perkelahian itu dikabarkan terjadi perlahan-lahan berkat perselisihan yang berlangsung selama beberapa hari.

Perusahaan pengelola kapal pesiar membenarkan bahwa terjadi perselisihan antar penumpang selama 10 hari pelayaran di Samudera Pasifik Selatan.

“Tindakan kekerasan dan pengganggu dimulai sekitar pukul 1.30 pagi, menyebabkan polisi naik ke kapal,” ujar manajemen kapal pesiar dalam keterangan tertulis, dikutip dari NTD.tv, Selasa (20/2/2018).

Seorang penumpang yang tidak terlibat dalam pertengkaran tersebut memfilmkan beberapa pertarungan. Video menunjukkan beberapa orang terlibat perselisihan. Penjaga keamanan dan kru tampak sudah mencoba untuk melakukan intervensi dan mendamaikan mereka.

“Perilaku yang berlebihan dari segala jenis peserta pelayaran, adalah sesuatu yang tidak dapat kita toleransi. Baik dilakukan oleh tamu dan wisatawan atau anggota awak kapal. Namun sebelum kita selesai melakukan penyelidikan, terlalu dini bagi kita untuk berkomentar,” ujar Presiden Karnaval Australia, Sture Myrmell kepada wartawan di Sydney, dikutip dari Australian Broadcasting Corporation.

Ini adalah untuk pertamakalinya dimana seluruh keluarga diusir, hanya karena sebagian anggota keluarga terlibat perselisihan.

Jennifer Vandekreeke, wakil presiden dan manajer umum Carnival Cruise Line mengatakan bahwa itu adalah upaya terakhir mereka. Setelah sebelumnya, mereka sudah mengambil langkah persuasif untuk mendamaikan pihak yang terlibat.

Rekaman tersebut menangkap penumpang lain bersorak saat keluarga tersebut dikawal pergi dari kapal pesiar.

Video juga menunjukkan penumpang dengan berbagai memar dan mata lebam setelah perkelahian tersebut. Penumpang mengatakan orang-orang dalam perkelahian itu terdiri dari dua kelompok, yang telah berselisih dan tidak mau berdamai saat kapal pesiar berlayar.

Seorang saksi mata mengatakan bahwa huru-hara dimulai dari insiden sepele. Satu orang menginjak sandal orang lain, dan menyebabkan perang mulut sengit dan baku pukul.

“Kami sangat takut setelah menyaksikan pengalaman traumatis dengan pelanggar yang sama lagi. Itu pertumpahan darah,” kata seorang traveler yang menolak menyebutkan nama. “Kami tidak akan meninggalkan kamar kami dan benar-benar takut akan keselamatan kami dan apa yang bisa terjadi dalam 24 jam ke depan.”

Beberapa tamu kapal menggambarkan liburan itu sebagai pelayaran menuju neraka. (NTD.tv/waa)

Beijing Riwayatmu Kini, Setelah Jutaan Penduduk Musiman Pulang Kampung

0

oleh Li Xinan

Seiring dengan mudik kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek, Beijing kembali menyajikan adegan ‘Kota Kosong’ yang terjadi hampir setiap tahun sekali.

Namun tahun ini mungkin berbeda dengan yang lalu, karena sejumlah besar penduduk musiman yang digolongkan sepihak oleh pemerintah sebagai penduduk kelas rendah dan terkena pengusiran, entah berapa banyak yang akan kembali ?

Laporan Headline News pada 16 Februari menyebutkan bahwa pada musim mudik menyambut Tahun Baru Imlek, seluruh kota besar Tiongkok selalu menampilkan adegan perpindahan penduduk besar-besaran, tak terkecuali juga Beijing.

Namun Beijing tahun ini sepinya sampai mengerikan. Makan malam bersama keluarga di hotel-hotel berbintang yang dilakukan pada malam jelang Tahun Baru Imlek sudah terlaksana jauh hari sebelumnya, karena para pelayan maupun koki juga mau mudik kampung atau termasuk penduduk kelas rendah dan sudah terusir saat pembersihan. Ibukota Beijing kini mengalami kekosongan penduduk yang paling parah.

Suasana jalan raya di Zhongguancun South Road, Beijing pada 15 Februari 2018. (Epoch Times)

Selama Tahun Baru Imlek, belanja hanya bisa dilakukan di beberapa supermarket besar yang menjual sayur-mayur, buah-buahan, daging dan barang-barang lainnya dengan harga yang sudah dinaikkan.

Sedangkan para pedagang bebas yang menjajakkan sayuran atau buah-buahan pada dasarnya sudah memilih pulang kampung jauh hari sebelumnya. Beijing kini sudah kehilangan suasana tawar-menawar yang menyenangkan atau banting harga seperti yang terjadi di masa lalu.

Baca Juga : Inventarisasi Pengeluaran untuk Merayakan Tahun Baru Imlek Bagi Warga Tiongkok

Situs ‘Phoenix’ pada 8 Februari menerbitkan artikel bergambar yang menggambarkan kemeriahan suasana ibukota republik itu tidak terlepas dari peran serta yang besar dari pendukung musiman atau pendatang. Dengan kepulangan mereka ke kampung halaman, lalu lintas perkotaan Beijing menurun sangat drastis dari hari-hari sebelumnya.

Kereta api bawah tanah dan bus-bus yang biasanya selalu padat, kini tinggal 1, 2 penumpang.

Beberapa tempat tujuan wisata atau belanja dan jalan-jalan raya di ibukota juga tampak kelangkaan orang dan kendaraan, keramaian di hari-hari kerja, kota tua yang biasanya berisik kini menjadi sepi senyap.

Jalan Raya Qianmen (jalan yang melintas di depan Lapangan Tiananmen) Beijing yang biasanya mengalami padat merayap kini tampak lengang.

Selain para pekerja kasar, banyak siswa atau pekerja kerah putih yang berasal dari daerah hampir seluruhnya memilih bertahun-baru di kampung halaman mereka sendiri.

Suasana dalam gerbong kereta api bawah tanah di Beijing pada 15 Februari 2018. (Epoch Times)

Seiring ‘kepergian’ mereka, para penduduk asli Beijing tiba-tiba merasakan ruang keluarga mereka jadi luas, kendaraan di jalan tinggal sedikit, tak perlu lagi berdesak-desakan saat naik kendaraan umum. Meskipun untuk belanja sedikit mengalami kerepotan karena tidak semua toko membuka usaha.

Menurut indeks penduduk mudik dari kota tingkat satu tahun 2017 yang dikeluarkan oleh ‘360 Da Shu Ju Centre’ menunjukkan bahwa lebih dari separo jumlah penduduk kota terlibat mudik tahun baru. Kota Guangzhou (61.36%), Shenzhen (60.76%), Shanghai (56.76%) dan Beijing (52.01%).

Media Tiongkok ‘Nanfang Daily’ menyebutkan, di balik ‘Kota Kosong’ itu terdapat kesempatan kerja yang cukup besar. Karena itu menarik penduduk daerah untuk datang mengadu nasib. Namun Beijing sebagai ibukota, memiliki cakupan pekerja migran yang paling luas di bandingkan kota lainnya. Kebanyak dari mereka yang bekerja di Beijing itu berasal dari daerah propinsi Shandong, Hebei, Mongolia Dalam.

Kota Beijing (Google Maps)

Baru-baru ini, media Prancis AFP menemukan sejumlah besar penduduk musiman hanya membeli tiket satu kali jalan dari Beijing, Agence France-Presse menduga bahwa jutaan orang penduduk kelas rendah itu telah mulai meninggalkan Beijing untuk tidak kembali setelah usai perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga : Sejumlah Besar Pemudik Imlek dari Beijing Hanya Membeli Tiket Sekali Jalan

Beijing sudah tidak lagi menyambut baik kedatangan mereka meskipun mereka telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi. Gerakan pembersihan terhadap para penduduk kelas rendah yang digelar oleh otoritas setempat membuat mereka kehilangan kesempatan untuk mengadu nasib di ibukota.

Baca juga : Pengusiran Penduduk Musiman Beijing Mengundang Protes Bersama

Yi Fu-hsien, pakar demografi dari University of Wisconsin kepada Radio Publik Nasional AS mengatakan bahwa jika para pekerja migran telah meninggalkan Beijing, maka Beijing akan menjadi ‘Sabuk Karat Tiongkok’.

Penduduk Beijing sendiri sedang mengalami penuaan, dan para pekerja migran sekarang berjumlah lebih dari separuh penduduk Beijing berusia 20 sampai 39 tahun. “Jika Anda tinggal di Beijing satu dekade lagi, maka Anda akan menjadi saksi dari kemunduran kota ini,” katanya. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Tiongkok Bangun Pusat Intelijen di Wilayah Sengketa Laut China Selatan

0

Rezim Tiongkok telah menyelesaikan pembangunan pusat intelijen dan komunikasi di Kepulauan Spratly yang disengketakan yang berada di Laut China Selatan, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), sebuah think tank (lembaga riset) berbasis AS.

Organisasi tersebut menerbitkan sebuah laporan pada 16 Februari yang menganalisis foto udara yang diterbitkan oleh Philippine Daily Inquirer dan citra satelit milik CSIS sendiri. Ia menyimpulkan bahwa sebuah array (susunan perangat) komunikasi atau sensor besar, lebih besar dari semua basis lain yang telah dibangun Tiongkok di daerah tersebut, telah selesai dibangun di Fiery Cross Reef,” mengisyaratkan bahwa Fiery Cross dapat berfungsi sebagai sinyal pusat komunikasi /intelijen untuk kekuatan Tiongkok di wilayah tersebut,” menurut laporan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah membangun beberapa terumbu karang dan pulau-pulau buatan di kepulauan yang dikenal sebagai Kepulauan Spratly tersebut, meskipun negara-negara Asia lainnya, seperti Vietnam, Filipina, Taiwan, dan Malaysia, juga mempertaruhkan klain-klaim territorial tersebut. Fiery Cross adalah pulau terkecil dari tiga pulau utama dimana rezim Tiongkok telah kuasai.

Laporan CSIS tersebut telah mengkonfirmasikan bahwa pulau buatan Tiongkok berfungsi sebagai pangkalan udara dan laut. Fiery Cross memiliki landasan pacu 3.000 meter; ruang hanggar untuk lebih dari 20 pesawat tempur; bidang tegak lurus yang dicurigai CSIS berfungsi sebagai array radar frekuensi tinggi; dan benteng-benteng pertahanan dilengkapi dengan senjata-senjata besar.

intelijen cina tiongkok di pulau Spratly

Perahu penelitian (kiri) dan perahu nelayan Filipina (belakang kanan) berlabuh di dekat Pulau Thitu di Laut Cina Selatan pada 21 April 2017. (Ted Aljibe / AFP / Getty Images)

Subi Reef, yang menurut laporan tersebut menjadi perhatian utama Filipina, mengingat kedekatannya dengan Kepulauan Thitu yang dikelola negara tersebut, secara serupa telah diperkuat pertahanannya, bersamaan dengan kapal pengiriman, terowongan penyimpanan bawah tanah (“kemungkinan untuk amunisi dan material lainnya,” menurut laporan), dan struktur dengan atap yang dapat ditarik, yang menurut CSIS merupakan tempat penampungan peluncur-peluncur rudal berjalan.

Kepulauan Spratly yang tak berpenghuni tersebut telah menjadi perhatian rezim Tiongkok karena lokasinya yang strategis di sepanjang rute pelayaran dan kedekatan yang potensial dengan sumber daya alam. (ran)

ErabaruNews

Gadis Tiga Tahun Tewas Membeku Setelah Ditinggal Guru di Taman

0

ErabaruNews – Seorang gadis berusia tiga tahun ditemukan tewas di sebuah taman sekolah di Rusia. Gadis itu tewas membeku setelah gurunya lupa membawanya ke dalam gedung sekolah, usai waktu bermain pada 16 Februari 2018 lalu.

Sang anak, Zakhra Rzayeva ditinggalkan di luar gedung sekolah ketika suhu udara sekitar minus lima (-5) derajat Celcius setelah berjalan-jalan dengan gurunya. Menurut gerai Mash News mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di sekolah tersebut, para guru hanya ingat bahwa balita tersebut masih berada di luar.

Gadis kecil itu terpapar udara beku selama sekitar dua jam setelah waktu bermain di luar ruangan usai, seperti dikutip NTD.tv dari The Sun.

Setelah penyelidikan medis, penyebab kematian gadis berusia tiga tahun itu dikonfirmasi sebagai gagal jantung. Interogasi lebih lanjut terhadap karyawan dan manajemen taman kanak-kanak telah mengkonfirmasi bahwa dua staf mengawasi kelompok yang terdiri dari 25 anak-anak termasuk Rzayeva pada jam 9 pagi.

Kelompok tersebut kemudian kembali ke taman kanak-kanak untuk sarapan ketika menjadi jelas bahwa satu siswa hilang. Seorang guru dan perawat langsung bergegas mencari dan menemukan anak itu. Saat itulah mereka menemukan Rzayeva pada pukul 11.45 pagi terbaring tak sadarkan diri di atas tumpukan salju.

Zakhra Rzayeva. (Photo : The Sun/The Epoch Times)

Staf sekolah mengatakan bahwa Rzayeva segera dipindahkan ke dalam gedung sekolah di mana seorang perawat memberi pertolongan pertama dan menunggu ambulans. Sayangnya, Rzayeva meninggal sebelum ambulans tiba.

Zakhra dilaporkan telah membeku sampai mati pada saat itu. Tubuhnya ditemukan di balik setumpuk salju di taman bermain taman kanak-kanak Moskow, yang dikenal sebagai TK 2120.

Sebuah investigasi yang melibatkan Komite Investigasi Rusia telah diluncurkan untuk menentukan bagaimana gadis kecil tersebut meninggal.

Kinerja Guru dan staf di TK itu kini dipertanyakan oleh publik Rusia. Orangtua gadis itu, Rizvan Rzayev dan Gulnara Shakhadat, sangat terpukul dan kesulitan untuk diajak berbicara oleh otoritas terkait.

“Tuhan melarang setiap orang tua harus melalui ujian ini,” ujar seorang teman keluarga, Ramil Gadzhiyev, kepada media setempat.

Gadzhiyev mengatakan bahwa para guru telah lalai dengan meninggalkan anak berusia 3 tahun di luar selama dua jam.

Banyak pengguna media sosial yang marah dengan apa yang terjadi pada Zakhra. (NTD.tv/waa)

Amerika Pertimbangkan Inisiatif Imbangi OBOR Bersama Sekutu Asia Pasifik

0

EpochTimesId – Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Australia, India dan Jepang sedang mempertimbangkan rencana bersama untuk mempromosikan pembangunan infrastruktur regional.

Pembangunan infrastruktur regional itu akan menjadi alternatif dari inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (OBOR) gagasan pemerintah komunis di Tiongkok.

Australia Financial Review memberitakan, sebagaimana yang disampaikan oleh seorang pejabat senior AS tersebut, bahwa Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada pekan ini akan mengunjungi Washington DC.

PM Turnbull akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Topik pembicaraan mereka diduga terkait pembentukan aliansi kerjasama perdagangan melalui pembangunan infrastruktur regional antar keempat negara.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa gagasan tersebut masih berada dalam masa awal dan belum cukup matang untuk dipublikasikan dalam pekan ini. Namun hal itu akan dibahas secara serius.

Selain itu, menurut pejabat tersebut bahwa rencana yang akan digodok oleh keempat negara adalah sebuah alternatif pilihan terhadap inisiatif OBOR Tiongkok yang akan menghabiskan biaya multi miliar dollar.

Tetapi, pejabat itu membantah inisiatif empat negara sebagai tandingan dari OBOR.

“Tiongkok dapat membangun sebuah pelabuhan yang tidak layak secara ekonomi dan kita bisa membangun jalan atau rel ke pelabuhan itu agar bisa terlaksana secara ekonomis,” katanya.

Reuters melaporkan, menurut Buku Putih Jepang tahun 2017 bahwa Jepang berencana untuk memanfaatkan program Official Development Assistance, ODA (Bantuan Pembangunan Resmi) untuk mengekspansi strategi Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka (Free and Open Indo-Pacific Strategy).

Rencana program itu termasuk pembangunan infrastruktur berkualitas tinggi. Strategi tersebut telah mendapat dukungan dari pihak Washington dan dipandang sebagai taktik melawan inisiatif OBOR Tiongkok.

Namun, sekretaris kabinet Jepang Yoshihide Suga saat ditanya soal hal ini dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa gagasan Jepang itu bukan untuk menandingi inisiatif Tiongkok.

Saat ini, kira-kira ada 70 negara, termasuk Selandia Baru dan beberapa negara Eropa telah bergabung dalam inisiatif OBOR yang diajukan oleh pemerintah Tiongkok.
Namun, inisiatif tersebut masih belum mendapat dukungan dari kekuatan Barat. Termasuk Australia, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat belum menyatakan dukungan mereka.

Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelum berkunjung ke Beijing telah menolak memberikan pernyataan dukungan terhadap inisiatif Tiongkok itu. Dalam perjalanan menuju Tiongkok May justru menyampaikan rasa khawatirnya terhadap proyek Satu Sabuk Satu Jalan.

May mengatakan bahwa ia ingin memastikan bahwa strategi investasi infrastruktur yang besar ini mengikuti ‘standar internasional’.

Presiden Perancis, Macron juga mengatakan bahwa dia belum bersedia memberikan komentar tentang inisiatif Tiongkok itu. Dia hanya menyampaikan sebuah masukan, bahwa proyek tersebut seharusnya membawa kemakmuran bagi rakyat di regional itu. Bukan justru sebaliknya, hanya sebagai ‘jalan ekonomi satu arah’ yang hanya menguntungkan rezim komunis semata.

Selama KTT ASEAN dan Asia Timur, keempat negara termaksud telah bersepakat untuk melanjutkan dialog QSD (Quadrilateral Security Dialogue) yang mereka bentuk 10 tahun silam. Dan topik pembahasan dalam pertemuan QSD nantinya akan berkisar pada fokus kerjasama keamanan yang pada intinya adalah untuk menghadapi Tiongkok. (Wu Ying/ET/Sinatra/waa)

Korea Selatan Tolak Undangan Kim Jong-un Bisa Membuat Perdamaian Berumur Pendek

0

ErabaruNews – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in sudah menanggapi secara resmi undangan dari Kim Jong-un untuk mengunjungi Korea Utara. Presiden Moon mengatakan bahwa pertemuan puncak antara kedua Korea saat ini dianggap terlalu terburu-buru.

Beberapa analis percaya bahwa tanggapan dari pihak Korea Selatan ini mungkin akan menyulut kemarahan pihak Korea Utara. Sehingga kedua belah pihak akan kembali berada dalam posisi saling berkonfrontasi.

Situs corong rezim komunis Tiongkok (PKT) ‘duowei’ pada 18 Pebruari 2018 melaporkan bahwa Moon Jae-in baru pertama kalinya memberikan tanggapan resmi atas undangan untuk mengunjungi Korea Utara. Undangan itu dikirim oleh Kim Jong-un via saudara perempuannya.

Moon mengatakan, kedua belah pihak sangat menantikan kesempatan pertemuan tingkat tinggi. Tetapi pada saat ini, KTT dinilai jelas terlalu terburu-buru, dan mungkin juga belum saatnya untuk terlalu cepat menilai apakah pertemuan puncak harus diadakan.

Pada saat yang sama, Moon menekankan bahwa dialog antara Korea Utara dan Korea Selatan sedang berlanjut. Perundingan antara AS dengan rezim Korut, DPRK juga semestinya mulai dilakukan selangkah demi selangkah.

Moon Jae-in menegaskan bahwa dirinya dalam waktu dekat ini tidak dapat melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara. Tetapi, dia akan terus mendesak Korea Utara untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat.

Pada 10 Februari 2018, Kim Yo-jong yang menghadiri Olimpiade Musim Dingin PyeongChang menyampaikan surat undangan untuk mengunjungi Korea Utara ketika bertemu dengan Moon Jae-in.

Saat itu, Moon tidak langsung memberikan respon atas undangan tersebut. Namun, dia meminta Korea Utara dan Amerika Serikat mengadakan dialog untuk menciptakan kondisi yang mendukung untuk diadakan pertemuan.

Pemerintahan Moon sangat aktif dalam upaya rekonsiliasi Korea Selatan dan Korea Utara. Kali ini, pihaknya tidak segera menanggapi undangan DPRK diduga karena memiliki kaitan erat dengan sikap Amerika Serikat.

Selama Olimpiade Musim Dingin, Wakil Presiden AS, Mike Pence sengaja menghindari pejabat Korea Utara. Meskipun setelah ia kembali ke negaranya Pence juga menyampaikan pendiriannya bahwa dia terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara.

Namun, Gedung Putih kemudian menekankan bahwa dialog yang diterima oleh Amerika Serikat hanyalah dialog yang berkaitan dengan kesediaan Korea Utara meninggalkan program pengembangan senjata nuklir.

Sedangkan sikap Korea Utara terhadap kepemilikan nuklir juga sangat tegas. Di bawah tekanan Korea Utara, pihak Selatan tidak pernah secara resmi menyinggung soal pengabaian senjata nuklir dalam dialog mereka.

Sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin, media resmi Korea Utara mengklaim bahwa Olimpiade tidak akan dimanfaatkan pemerintahan Kim Jong-un untuk mencari kemungkinan berdialog dengan Amerika Serikat. Dan untuk seterusnya juga tidak akan, sebutnya.

Moon Jae-in telah mengungkapkan niat untuk menolak undangan DPRK. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin saja upaya untuk mempromosikan dialog antara Amerika Serikat dan Korea Utara belum mendapat tanggapan positif, baik dari pihak Amerika Serikat maupun DPRK.

Menurut dunia luar, Kim Jong-un yang sekarang berada dalam kesulitan karena sanksi internasional mungkin akan menggunakan Olimpiade sebagai arena untuk melakukan serangan diplomatik. Mereka dengan secara aktif mengundang Moon datang berkunjung ke negaranya untuk menciptakan fenomena bahwa Korea Selatan sudah akur dengan Utara.

Dengan cara itu, Korut mencoba untuk membubarkan aliansi AS-Jepang-Korea Selatan. Mereka juga berharap bisa membuka ‘jalur terobosan’ lewat Korea Selatan guna menjebol sanksi internasional.

Demi kepentingan Korea Utara berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin, rezim Moon Jae-in selalu mengadakan kompromi. Moon dengan senang hati menerima berbagai persyaratan yang diajukan rezim Kim Jong-un, walau harus melanggar sangsi PBB terhadap Korut.

Baru kali ini, Moon secara jelas menolak undangan Korea Utara. Yang mana mungkin akan memancing kemarahan Kim Jong-un.

Pada saat yang sama, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menyatakan sikap yang sama bahwa mereka akan segera memulai lagi latihan militer gabungan yang tertunda karena penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin.

Memang, Korea Utara juga mungkin saja akan langsung merespons keras dengan tindakan provokatif sehingga situasi di Semenanjung Korea akan kembali ke keadaan semula, ketegangan. (He Mu/NTDTV/Sinatra/waa)

Beton Proyek Tol Becakayu Ambruk, 7 Orang Terluka

0

Epochtimes.id- Beton proyek pembangunan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) ambruk, Selasa (20/02/2018). Akibatnya, tujuh pekerja terluka akibat kecelakaan kerja tersebut.

Akun Twitter TMC Polda Metro Jaya meyebut beton yang ambruk tepatnya di dekat Gardu Tol Kebon Nanas Jl. DI. Panjaitan, Jakarta Timur.

Seluruh korban yang mengalami kondisi kritis akibat kecelakaan tersebut langsung dievakuasi ke RS UKI Cawang.

Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto dalam keterangan pers kepada sejumlah media meluruskan pemberitaan yang menyebut ambruknya tiang grider proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Pihak PT Waskita Karya mengatakan bagian ambruk bukan tiang pancang/tiang penyangga yang roboh seperti di pemberitaan, tetapi bekisting pier head.

Dono merinci kejadian sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Saat itu, pekerja sedang melakukan pengecoran pier head dengan kondisi beton yang masih basah, sehingga bekisting merosot dan jatuh menimpa pekerja.

Menurut dia, pihaknya sedang melakukan investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1×24 jam.

Atas kejadian ini. PT Waskita Karya (Persero) Tbk, menyampaikan rasa empati kepada korban beserta keluarga sehubungan dengan kejadian pada proyek tol Becakayu.

“Pihak manajemen sangat menyesal atas kejadian ini dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan,” kata Dono Parwoto dalam keterangan tertulisnya.

Seperti dalam  pemberitaan, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (disingkat Becakayu) adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai Kalimalang di kota Jakarta Timur dan Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang.

Jalan tol ini sebenarnya dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK).

Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Jalan tol ini ditaksir akan selesai pada pertengahan 2018. (asr)

Lukisan Bersejarah Dalam Gala Tahun Baru Imlek CCTV Mengundang Kecamanan Pemirsa

0

EtIndonesia. Gala tahunan Tahun Baru Imlek Tiongkok yang disiarkan di televisi pemerintah sekali lagi menarik kemarahan untuk apa yang dirasakan pemirsa sebagai propagandanya yang terang-terangan.

Setiap tahun, CCTV melakukan iring-iringan lagu, tarian, dan sketsa komedi yang memuji Partai Komunis Tiongkok tersebut. Kecaman atas pesan-pesan politik terang-terangan dan pertunjukan hambar dari acara tersebut juga telah menjadi olahraga nasional bagi banyak pemirsa.

Netizen Tiongkok baru saja mempertanyakan sebuah lukisan era Dinasti Ming (1368-1644) yang diperlihatkan pada saat gala tersebut.

Menurut rezim Tiongkok, lukisan tersebut, gulungan lansekap sepanjang 30 meter yang dilukis pada kain sutra, adalah sebuah penggambaran kartografi Tiongkok tentang rute Silk Road (Jalan Sutra) dari perbatasan barat kekaisaran Tiongkok melalui Asia Tengah dan Timur Tengah sekarang, termasuk Mekah, Arab Saudi.

Milik istana kekaisaran Ming, namun setelah jatuhnya dinasti Qing kaisar terakhir, lukisan tersebut telah membuat arahnya menelusuri jalan-jalan tersebut dan dibeli oleh seorang konglomerat Jepang dari sebuah toko barang antik kuno di tahun 1930-an. Pada tahun 2002, lukisan tersebut dibeli oleh seorang kolektor Tiongkok. Pada bulan November 2017, pengusaha Hongkong, Hui Wing Mau, membeli lukisan tersebut dan menyumbangkannya ke Palace Museum (Museum Istana) di Beijing. Lukisan tersebut kemudian diberi nama “Landscape Map of the Silk Road.”

gala tahun baru imlek 2018 cctv
Seorang wanita berjalan melewati sebuah peta Cina dan Asia Tengah dengan garis merah yang menandakan rute perdagangan kuno yang dikenal sebagai Silk Road (Jalan Sutra), di Getty Center di Los Angeles, Amerika Serikat, pada tanggal 9 Mei 2016. (Frederic J. Brown / AFP / Getty Images)

Pada saat itu, rezim Tiongkok memuji kembalinya lukisan tersebut sebagai tindakan pemilihan waktu yang bertanda baik oleh karena inisiatif ‘One Belt, One Road’ baru berlangsung. Diluncurkan oleh pemimpin Tiongkok Xi Jinping pada tahun 2013, ini adalah proyek infrastruktur besar yang dimaksudkan untuk menghubungkan bekas negara-negara Jalan Sutra, dan sarana untuk memperkuat pengaruh geopolitik Tiongkok.

Pada siaran gala 15 Februari tersebut, direktur Museum Istana Shan Jixiang menjelaskan bahwa lukisan tersebut menggambarkan Jalan Sutra dan di ujung yang paling ujung, kota Mekkah. Dia menyebutnya penemuan “terobosan.”

Namun segera setelah itu, para netizen mempertanyakan kebenaran pernyataan Shan. Beberapa mencatat bahwa istilah ‘Jalan Sutra’ tidak dapat digunakan sampai ahli geografi Jerman Ferdinand von Richthofen menciptakannya pada abad ke-18.

Seorang pengguna di WeChat, sebuah platform pesan instan dan media sosial Tiongkok yang populer, menunjukkan kemiripan-kemiripan antara lukisan peta tersebut dengan lukisan istana kekaisaran Qing yang ada, menunjukkan bahwa keduanya adalah salinan asli yang belum teridentifikasi, dan karenanya mungkin tidak signifikan mengacu pada kejadian masa lalu secara historis seperti yang disarankan Shan. Pengguna, yang sering posting tentang sejarah Tiongkok, menganalisis kesamaan dalam penempatan penanda geografis pada kedua lukisan tersebut.

Rezim Tiongkok juga menyebut lukisan tersebut “lukisan lansekap Mongolia”, yang sekali lagi menarik pertanyaan dari para netizen, yang mencatat bahwa selama dinasti Ming, suku Mongol yang berbeda yang menjelajahi kawasan-kawasan Asia Tengah tidak akan disebut sebagai “Mongolia.”

Pengguna mengeluhkan bahwa para ilmuwan di Tiongkok sekarang harus melakukan pekerjaan yang dapat membenarkan narasi propaganda negara dan bukan kesarjanaan sesungguhnya. “Apapun yang disuka oleh junjungannya, mereka mencoba membuktikan dengan segala cara,” tulisnya.

Banyak komentar di Sina Weibo, platform mirip dengan Twitter, pun segera diblokir dan dihapus. Setiap tangkapan layar atau segmen video juga dihapus, dengan peringatan “pelanggaran hak cipta” muncul di layar.

Menurut Deutsche Welle, Administrasi Hak Cipta Nasional Tiongkok mengirimkan pemberitahuan pada 12 Februari yang melarang setiap foto, video, atau audio dari gala CCTV 2018 untuk tidak tersebar secara online.

Namun, di Weibo, jika seseorang mencoba mengetikkan hasil pencarian tentang kritik terhadap gala, misalnya menggunakan kata kunci seperti “gala disgusting,” atau “roasting the gala” di Tiongkok, pesan kesalahan akan muncul: “sesuai dengan undang-undang yang relevan, peraturan, dan kebijakan, hasil pencarian ini tidak akan muncul. “Jadi, terlepas dari ada masalah hak cipta atau tidak, kritik terhadap gala CCTV telah dibungkam oleh pihak berwenang Tiongkok tersebut. (ran)

Ling Yun dan Chen Han memberikan kontribusi untuk laporan ini.

Media Mancanegara Soroti Kasus Pembunuhan Orangutan dengan 130 Kali Tembakan di Kalimantan Timur

0

Epochtimes.id- Sejumlah media mancanegara dari berbagai berbagai belahan dunia menyoroti kasus pembunuhan orangutan hingga mati dengan 130 kali tembakan di Kalimantan Timur.

Seperti ditulis media Amerika Serikat, Fox News menerbitkan tulisannya dengan judul Police arrest 5 in killing of endangered orangutan shot 130 times. Masih di negara yang sama, Washington Post menulis dengan judul Police arrest 5 who killed orangutan in Borneo with air gun.

Media dari Inggris menulis laporannya dengan judul, Boy, 13, among five people who admitted stabbing, beating and shooting orangutan 130 times. Media lainnya dari Inggris, Telegraph.co.uk menulis dengan laporan Four Indonesian men arrested over orangutan shot 130 times.

Sedangkan laporan media dari India melaporkan, India Times menulis dengan judul Orangutan Shot 130 Times With Air Rifle In Indonesia; 13-Year-Old Boy Among Accused. Berita serupa ditulis New Delhi TV dengan judul Orangutan Shot 130 Times With Air Rifle, A 13-Year-Old Is Among Accused.

Laporan serupa disoroti media dari Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) dengan judul Indonesians arrested for shooting an orangutan 130 times. Sedangkan Yahoo Filipina menerbitkan tulisan, Indonesians arrested for shooting an orangutan some 130 times.

Atas kasus ini, empat pria Indonesia ditangkap kepolisian karena pembunuhan orangutan yang memberondong tembakan hingga 130 kali dengan sebuah senapan angin.

#Repost @divisihumaspolri (@get_repost) ・・・ “COP APRESIASI KINERJA POLRI YANG BERHASIL MENGUNGKAP PELAKU PENEMBAKAN ORANGUTAN” . Organisasi peduli pelestarian dan perlindungan Orangutan, Centre for Orangutan Protection (COP), memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran kepolisian yang telah berhasil menangkap para pelaku penembakan Orangutan Kalimantan di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. . “Mulai dari otopsi hingga bekerja di lapangan. Kami lega akhirnya kerja keras Polisi membuahkan hasil,” tutur Manajer Perlindungan Habitat COP Ramadhani. . Kepolisian Resor Kutai Timur, Kalimantan Timur, menetapkan lima orang tersangka pelaku penembakan terhadap orang utan Kalimantan hingga menyebabkan kematian primata itu di Taman Nasional Kutai, Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. . Empat dari lima pelaku yang ditangkap polisi masih satu keluarga. Seorang pelaku lainnya adalah tetangga. Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita empat pucuk senapan angin yang diduga untuk menembak orang utan. @multimedia.humaspolri #justicefororangutan #criminal #news #centrefororangutanprotection #justice #banananotbullet

A post shared by Orangutan Protection (@orangutan_cop) on

Para tersangka adalah petani dari Kalimantan Timur. Mereka mengakui membunuh hewan tersebut dikarenakan hewan ini merusak hasil panen mereka di perkebunan nanas dan kelapa sawit.

“Mereka bermaksud mengusir (orangutan) tapi tindakan mereka malah membunuh orangutan,” kata Kapolres Kutai Timur, AKBP Teddy Ristiawan kepada AFP.

Para tersangka, yang ditangkap pekan lalu, akan dituduh membunuh seekor hewan yang dilindungi dan menghadapi hukuman lima tahun penjara.

Ristiawan mengatakan seorang tersangka ke lima yakni seorang anak laki-laki berusia 13 tahun ditangkap polisi. Namun kemudian dibebaskan karena ia masih di bawah umur.

Penduduk desa di Kabupaten Kutai Timur di Kalimantan menemukan orangutan jantan yang kondisi lemah Minggu (4/02/2018) sore di sekitar kawasan Taman Nasional Kutai Timur. Hewan tersebut hingga akhirnya mati karena luka-luka yang dialaminya.

Sebelumnya, pembunuhan mengerikan terjadi sekitar seminggu lalu menimpa orangutan ditemukan di Sungai Barito, Buntok, Kalimantan Tengah.

Pada kejadian ini, polisi menangkap dua pekerja perkebunan karet dan menuduh mereka menembak orangutan berkali-kali dan kemudian memenggalnya.

Orangutan Kalimantan dan Sumatera terdaftar sebagai terancam punah oleh Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Populasi orangutan di Sumatera diperkirakan hanya di bawah 15.000, sementara sekitar 54.000 orangutan diperkirakan tinggal di Kalimantan. (asr)

Biara Jokhang Tibet Terlalap Api

0

BEIJING – Salah satu lokasi yang paling suci dalam Buddhisme Tibet, Biara Jokhang di Lhasa, terbakar pada 17 Februari, namun tidak ada laporan tentang korban dan tingkat kerusakannya tidak jelas.

Harian Tibet Daily yang dikelola negara mengatakan bagian dari vihara tersebut, yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai World Heritage Site (Situs Warisan Dunia) yang memiliki sejarah lebih dari 1.000 tahun, terbakar pada sore hari.

“Api dengan cepat padam, tidak ada korban jiwa dan ketertiban normal di lingkungan sekitar,” kata surat kabar tersebut di akun media sosial WeChat.

Media negara lainnya menunjukkan gambar api yang menjulang ke langit dan air disemprotkan untuk memadamkannya oleh petugas pemadam kebakaran.

Biara Jokhang Tibet
Orang Tibet berdoa di luar Biara Jokhang menjelang Hari Tahun Baru Tibet di Lhasa, Tibet pada tanggal 28 Februari 2014. (Jacky Chen / File Photo / Reuters)

Di media sosial Tiongkok 17 Februari, para netizen melaporkan bahwa banyak posting tentang kebakaran tersebut telah dihapus. Mereka juga menemukan bahwa hanya sedikit media Tiongkok yang menerbitkan artikel tentang kejadian tersebut.

Tiongkok telah memerintah Tibet dengan tangan besi sejak pasukan Tiongkok bergerak masuk dan mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 1950.

Rezim Tiongkok telah secara rutin membantah penindasan yang mereka lakukan terhadap orang Tibet yang sebagian besar beragama Budha, terlepas dari bukti laporan-laporan tentang orang-orang Tibet dan kelompok-kelompok hak asasi manusia yang telah diasingkan. (ran)

ErabaruNews

Sopir Kontrak untuk Rombongan Presiden Donald Trump Ditahan Karena Bawa Pistol

0

EpochTimesId – Petugas Secret Service, atau pasukan pengamanan Presiden Amerika Serikat menahan seseorang yang dijadwalkan menjadi sopir pada iring-iringan Presiden Donald Trump. Petugas Dinas Rahasia itu menahan sang sopir karena membawa pistol pribadi yang melanggar protokol keamanan, Senin (19/2/2018), seperti dikutip The Epoch Times dari CNN dan Fox News.

Sopir itu dikontrak untuk mengemudikan van Gedung Putih yang membawa pekerja media. Pistol itu ditemukan di dalam tas saat diperiksa oleh Secret Service di tempat parkir di luar pangkalan udara Mar-a-Lago di Florida.

“Individu tersebut ditemukan berada dalam kepemilikan sah atas barang terlarang (senjata api) di luar area aman di tempat pemeriksaan keamanan Secret Service,” tulis Secret Service dalam sebuah pernyataan.

“Protokol perlindungan Secret Service diterapkan. Tindakan keamanan Secret Service berhasil mendeteksi potensi ancaman.”

Sopir itu ditahan selama Dinas Rahasia dan kantor Sheriff Kabupaten Palm Beach menyelidiki kejadian tersebut.

Penemuan senjata itu terjadi satu jam sebelum iring-iringan Presiden dijadwalkan berangkat. Secret Service akhirnya membatalkan semua kontrak penugasan sopir lepas. Seorang staf Gedung Putih akhirnya ditugaskan mengemudikan mobil mini bus wartawan.

Menurut Fox News, sopir tersebut mengatakan kepada Secret Service bahwa senjata api tersebut rencananya ditinggalkan di kendaraan pribadi. Namun, dia lupa untuk menaruhnya sebelum menjalankan tugas menjadi sopir wartawan Gedung Putih.

Masalah terkait iring-iringan mobil Trump kali ini tidak berhenti sampai disitu.

“Ketika berada di lapangan klub, minibus lain menyenggol sebuah kendaraan Secret Service di tempat parkir,” tulis rilis paspampres AS itu. “Namun, kendaraan hanya mengalami kerusakan ringan dan tidak ada yang terluka.” (waa)

Rekaman Suara Ungkap Fakta Terkait UFO Yang Terlihat di Oregon

0

EpochTimesId – Sebuah pesawat misterius terlihat pada siang hari bolong, di dekat rute penerbangan yang sibuk di atas negara bagian Oregon, Pada 25 Oktober 2017 lalu. Pesawat tempur Angkatan Udara Amerika Serikat kemudian diluncurkan untuk melakukan penyelidikan. Tapi mereka tidak menemukan apa-apa.

Seperti dilaporkan oleh blog ‘The War Zone’, pesawat tak dikenal itu awalnya tertangkap di radar sekitar pukul 16.30 sore. Benda itu melaju dengan kecepatan tinggi melewati Northern California pada ketinggian 37.000 kaki.

Tidak ada jalur penerbangan yang tercatat untuk pesawat terbang. Benda terbang itu juga tidak merespons panggilan radio, seperti dikutip NTD.TV dan The War Zone.

Benda itu kemudian berbelok ke utara dan bergabung dengan lalu lintas udara komersial terdekat, sebelum menghilang dari radar.

Tidak lama setelah itu, beberapa pilot mengirimkan laporan lewat radio kepada ‘Air Trafic Control’. Mereka melaporkan penampakan pesawat terbang putih yang terbang di ketinggian 37.000 kaki.

Namun mereka berada pada jarak terlalu jauh untuk melakukan identifikasi. Hal ini terjadi untuk jangka waktu setengah jam dan lebih dari jarak ratusan mil.

Pesawat tempur F-15 AS kemudian dikirim dari Portland. Namun meski kecepatan dan kemampuan radar mereka memadai, F-15 gagal menemukan pesawat misterius tersebut.

Otoritas Penerbangan Federal (FAA), dan Angkatan Udara AS memastikan ke Zona Perang bahwa operasi pengejaran tersebut memang terjadi.

Baru-baru ini, blog ‘The War Zone’ melalui permintaan kebebasan informasi, berhasil memperoleh rekaman audio transmisi radio dan panggilan telepon yang dilakukan oleh staf FAA selama dan setelah acara berlangsung.

Simak Rekaman Suaranya di link berikut : https://www.theepochtimes.com/ufo-spotted-by-air-traffic-control-over-oregon-recordings-reveal-what-happened_2445432.html

Rekaman itu melukiskan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang terjadi saat pihak berwenang berusaha memastikan benda apa yang tengah mereka hadapi.

Dalam sebuah rekaman setelah pengamatan awal oleh petugas kontrol lalu lintas udara, seorang pengendali melaporkan sebuah benda yang melakukan perjalanan sangat cepat pada ketinggian 37.000 kaki. Dia berkomentar, “Itu gila.”

Saat pesawat F-15 memasuki tempat kejadian, mereka bisa didengar memanggil kontrol lalu lintas udara yang meminta update. Petugas pengendali merespon bahwa pesawat terbang, ‘harus dalam mode diam-diam atau semacamnya’.

Wawancara telepon dengan pilot yang melihat UFO dilakukan setelah operasi tersebut, memberikan rincian lebih lanjut tentang penampakan itu.

Pilot Southwest 4712 mencatat bahwa dia tidak pernah melihat hal seperti ini dalam karir terbangnya yang hampir 30 tahun.

“Jika itu seperti pesawat tempur tipe Lear, saya mungkin tidak akan melihatnya dengan jelas. Ini pesawat berwarna putih dan itu besar,” katanya.

“Dan itu juga bergerak di klip, karena kita terus menyesuaikan diri, mungkin benda itu bergerak lebih cepat daripada kita … Itu adalah pesawat yang lebih besar.”

Pengguna online di Reddit telah berspekulasi bahwa objek tersebut mungkin merupakan pesawat penyelundupan narkoba atau pesawat siluman rahasia militer. Namun, jika itu adalah uji coba untuk pesawat tempur siluman, terbang melalui rute komersial pada siang hari tampaknya akan menjadi langkah yang aneh.

Seorang penulis news.com.au menduga bahwa Rusia dan China, yang juga telah mengembangkan teknologi pesawat siluman, bisa jadi juga sanggup membuat pesawat sejenis itu.

Apapun teori yang mungkin kita miliki tentang pesawat putih aneh tersebut, rekaman tersebut menunjukkan bahwa, bahkan para pejabat pemerintah pun tidak memiliki petunjuk. Mereka tidak dapat memastikan jenis benda terbang misterius tersebut. (waa)