Home Blog Page 1853

Puluhan Warga Meninggal Dunia Akibat Ledakan Pipa Minyak di Meksiko

0

EpochTimesId – Ledakan pipa minyak mentah di Meksiko menyebabkan sedikitnya 79 orang meregang nyawa. Banyaknya korban jiwa disebabkan oleh bagian pipa yang menyemburkan bahan bakar disertai kobaran api. Pipa yang terbakar tersebut diduga menjadi tempat berkumpulnya para pencuri. Mereka berulang kali melobangi dan menambal pipa untuk mendapatkan bocoran minyak secara ilegal.

“Itu semacam keran yang populer,” kata Enrique Cerron, 22 tahun, yang tinggal di dekat lapangan pipa yang meledak. “Anda bisa lewat pukul 11 ​​atau 12 pagi dan melihat orang-orang mengisi (wadah minyak) di sini.”

Warga negara itu tengah kekurangan bahan bakar di pompa bensin di seluruh negeri. Kelangkaan itu terjadi karena pemerintah federal berupaya membendung pencurian bahan bakar yang meluas.

Pemerintah pun berusaha mengaktifkan kembali bagian jalur pipa khusus, setelah ‘offline’ selama hampir empat minggu usai seseorang kembali melubangi saluran pipa. Tidak menunggu waktu lama, warga langsung berbondong-bondong mengambil minyak dengan membolongi saluran pipa.

Ratusan orang muncul di lubang pipa, dengan membawa kendi plastik dan menutupi wajah mereka dengan bandana. Beberapa melemparkan batu dan mengayunkan tongkat ke arah tentara yang mencoba mengusir mereka. Sebagian pengumpul bahan bakar membawa serta anak-anak mereka.

Tlahuelilpan adalah komunitas agraris yang terletak 90 menit dengan mobil dari ibukota. Kawasan itu hanya berjarak 8 mil dari kilang minyak Tula yang dikelola pemerintah. Kawasan itu dikelilingi oleh ladang alfalfa hijau dan tumpukan pembangkit listrik, dan cukup makmur dibanding standar pedesaan Meksiko. Sayangnya, data negara bagian Hidalgo menunjukkan sekitar setengah dari masyarakat hidup dalam kemiskinan, sejalan dengan data rata-rata nasional.

“Pada awalnya, kebocoran bensin dapat dikelola,” kata penduduk setempat, Irma Velasco, “Sambil mengeluarkan ‘air mancur’ minyak yang jinak, yang memungkinkan mengisi ember kecil sekaligus. Tetapi ketika kerumunan bertambah menjadi lebih dari 600, orang-orang menjadi tidak sabar.”

“Saat itulah seorang pria memukulkan sepotong besi baja ke tambalan, dan bensin menyembur setinggi 20 kaki ke udara, seperti air mancur panas,” sambung Velasco, yang tinggal di dekat ladang alfalfa tempat ledakan terjadi.

Jumlah warga yang datang kemudian menjadi semakin banyak. Mereka mengambil alih kawasan. Orang-orang menjarah bocoran minyak bersama keluarga dan teman-teman, dengan membentuk rantai manusia. Mereka mengisi penuh kontainer dengan bahan bakar.

Selama hampir dua jam, lebih dari selusin tentara berjaga-jaga di pinggiran lapangan, memperingatkan warga sipil untuk tidak mendekat. Para pejabat mengatakan jumlah prajurit kalah jumlah dengan warga dan penjarah. Instruksi untuk mereka adalah untuk tidak ikut campur. Sebab, hanya seminggu sebelumnya, warga di kota lain telah memukuli beberapa tentara yang mencoba menghentikan mereka untuk mencuri bahan bakar milik negara.

Aroma gas pun semakin kuat ketika ribuan barel dimuntahkan. Mereka yang ada di dekat semburan minyak tampaknya mulai mabuk oleh uap. Warga kota pun turut terkontaminasi. Udara malam itu dipenuhi kabut yang menakutkan, campuran udara pegunungan yang sejuk dan partikel-partikel bensin yang halus.

Velasco mengatakan dia bergegas membantu seorang pria yang terlihat terhuyung-huyung di sepanjang jalan dan menjauh dari semburan minyak. Dia melepas pakaiannya yang basah kuyup untuk membantu mengurangi bau busuk bahan bakar beracun. Kemudian dia membantu seorang pemuda lain, yang menjelaskan kepadanya bagaimana geyser itu meletus.

Warga lain, Cerron, menuturkan dia berada di jantung kekacauan ketika merasakan bahaya yang meningkat. Dia menarik seorang pria berusia 70 tahun dari sebuah parit di mana bensin terkumpul; pria itu pingsan akibat uap minyak mentah. Mahasiswa itu kemudian memutuskan sudah waktunya untuk pulang.

“Mereka tampak seperti zombie yang berusaha mengeluarkan semua bensin itu,” tutur Cerron.

Dia melewati tentara memperingatkan calon pemulung untuk menjauh. “Itu akan meledak,” kata mereka, seperti dituturkan sang mahasiswa.

Dan itu benar. Begitu tiba di rumah, Cerron berpaling untuk memandang ke arah semburan terakhir. Sebaliknya, dia melihat api berkobar membubung ke Angkasa.

Pada pagi hari, 20 Januari 2019 waktu setempat, jumlah korban jiwa dari kebakaran pada 18 Januari 2019 malam meningkat menjadi 79. Kemudian 81 lainnya dirawat di rumah sakit akibat luka bakar, menurut Menteri Kesehatan Federal, Jorge Alcocer. Puluhan orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Tentara membentuk perimeter di sekitar area seukuran lapangan sepak bola di mana penduduk kota dibakar oleh bola api, menjadi gumpalan abu dan tulang. Pejabat menyarankan pada 20 Januari bahwa ladang seperti ini, di mana orang-orang jelas terlibat dengan kejahatan pencurian bahan bakar, dapat disita oleh pemerintah.

Namun Jaksa Agung Alejandro Gertz memutuskan untuk tidak membawa dakwaan terhadap warga kota yang hanya mengumpulkan bahan bakar yang tumpah, dan khususnya mereka yang dirawat di rumah sakit karena luka bakar. “Dengar, kita tidak akan mengorbankan masyarakat,” katanya. “Kami akan mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan yang menghasilkan tragedi ini.”

Bencana itu terjadi hanya tiga minggu setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador melancarkan serangan terhadap gerombolan-gerombolan pencurian bahan bakar yang telah mengebor pipa-pipa berbahaya dan ilegal, dengan 12.581 kali kasus dalam 10 bulan pertama tahun 2018, rata-rata sekitar 42 per hari. Tindakan keras telah menyebabkan kelangkaan bahan bakar di pompa bensin di seluruh negeri karena pergeseran distribusi, baik yang legal maupun ilegal.

Para pejabat mengatakan pipa di dalam dan sekitar Tlahuelilpan telah dilubangi 10 kali selama tiga bulan terakhir.

Lopez Obrador bersumpah pada 20 Januari untuk melanjutkan perjuangan melawan praktik yang menghasilkan kerugian sekitar $ 3 miliar per tahun akibat bahan bakar curian. Secara hukum, bahan bakar itu milik rakyat Meksiko, dengan perusahaan minyak negara Petroleos Mexicanos, atau Pemex, bertindak sebagai penjaga.

Namun Pemex telah lama dikacaukan oleh skandal korupsi. Lopez Obrador mengatakan perusahaan harus melayani rakyat tanpa gangguan. Dia mengatakan Pemex telah dirampok oleh ‘sekelompok bajingan’, mengacu pada pejabat pemerintah dan eksekutif korup di dalam perusahaan.

Lopez Obrador menghadapi perjuangan berat melawan praktik yang telah menjadi ‘vitamin’ bagi ekonomi daerah pedesaan yang miskin di mana jaringan pipa lewat. Pipa hanya ditutupi oleh satu atau dua kaki tanah. Geng merekrut penduduk setempat yang kemudian menggalang dukungan dari masyarakat melalui hadiah dan bonus dan/atau ancaman kekerasan.

Gudang penyimpanan ilegal memenuhi wilayah tersebut, dengan pemilik tanah mendapatkan penghasilan tambahan dari sewa atau hadiah bahan bakar.

Presiden merencanakan tur minggu depan ke beberapa kota di luar Mexico City di mana pencurian bahan bakar telah mengakar dalam ekonomi lokal. Dia menjanjikan pekerjaan dan bantuan keuangan sebagai alternatif bagi masyarakat di sepanjang jalur pipa yang agak bergantung pada pendapatan dari lingkaran kartel pencurian bahan bakar.

“Meksiko perlu mengakhiri korupsi,” kata Lopez Obrador pada 20 Januari. “Ini tidak bisa dinegosiasikan.”

Lopez Obrador melancarkan serangan terhadap keran ilegal segera setelah mulai menjabat pada 1 Desember 2018. Dia mengerahkan 3.200 marinir untuk menjaga jaringan pipa dan kilang. Pemerintahannya juga menutup saluran pipa untuk mendeteksi dan mencegah keran ilegal. Dia kemudian lebih mengandalkan pengiriman bahan bakar dengan truk tangki.

Saluran pipa lainnya terbakar pada 18 Januari di negara bagian Queretaro yang berdekatan, sebagai akibat dari keran ilegal lainnya. Tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Pada Desember 2010, pihak berwenang menyalahkan pencuri atas ledakan pipa di negara bagian Meksiko tengah, Puebla, tidak jauh dari ibukota, yang menewaskan 28 orang, termasuk 13 anak-anak. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Universitas Oxford Menangguhkan Sumbangan Dana Penelitian dari Huawei Tiongkok

0

LONDON — Universitas Oxford mengatakan sedang menangguhkan sumbangan-sumbangan hibah dan dana penelitian dari Huawei di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan tentang raksasa telekomunikasi Tiongkok tersebut.

Ini merupakan kemunduran lain untuk citra Huawei di Eropa, pasar penting bagi perusahaan tersebut, yang telah secara efektif diblokir di AS karena kekhawatiran teknologinya menimbulkan risiko keamanan siber. Sekarang sedang menghadapi peningkatan pengawasan di Eropa, di mana ia telah berharap dapat memainkan peran utama dalam membangun jaringan seluler generasi kelima yang baru, 5G.

Universitas memutuskan pada 8 Januari bahwa “tidak akan berusaha memperolah peluang-peluang pendanaan baru” dengan Huawei atau perusahaan-perusahaan terkait, katanya dalam sebuah pernyataan pada 17 Januari.

Keputusan tersebut, dimana berlaku untuk pendanaan kontrak-kontrak penelitian maupun sumbangan-sumbangan hibah, dibuat “berdasarkan kekhawatiran-kekhawatiran publik yang timbul dalam beberapa bulan terakhir” sekitar kemitraan UK dengan perusahaan tersebut.

Dua proyek penelitian yang sekarang sedang berlangsung senilai 692.000 pound (US$895.000) akan berlanjut, katanya.

“Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan segera dan mencermati kesediaan Huawei sendiri untuk meyakinkan pemerintah tentang peran dan kegiatan-kegiatannya,” kata universitas.

Huawei mengatakan “tidak diberitahu tentang keputusan ini” dan menunggu penjelasan penuh dari universitas.

Sekretaris pertahanan Inggris dan kepala intelijennya keduanya telah menyuarakan keprihatinan bulan lalu tentang keterlibatan Huawei dalam peluncuran jaringan 5G di negara tersebut.

Masalah-masalah Huawei sedang meluas di tempat lain di Eropa. Perusahaan itu telah memecat direktur penjualan di Polandia minggu lalu setelah pihak-pihak berwenang di sana menangkapnya atas tuduhan mata-mata untuk Tiongkok. Republik Ceko telah memperingatkan agar tidak menggunakan peralatan Huawei karena kekhawatiran akan keamanan dan Norwegia memikirkan kembali peran perusahaan tersebut di dalam jaringan-jaringan telekomunikasinya.

Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi bahwa perusahaannya tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah untuk mengirimkan informasi yang melanggar peraturan-peraturan apa pun.

Ren, seorang mantan insinyur militer dan anggota Partai Komunis saat ini, mengatakan perusahaannya “tidak akan menanggapi” permintaan-permintaan dari rezim Tiongkok untuk menyerahkan informasi, Wall Street Journal melaporkan.

Ren tidak memberikan detail tentang bagaimana perusahaan tersebut akan menolak permintaan dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Akan tetapi di bawah undang-undang keamanan nasional Tiongkok, semua perusahaan yang beroperasi di negara tersebut diwajibkan untuk memberikan hak-hak kendali atas datanya jika diminta. Konsep keamanan nasional didefinisikan secara luas yang mencakup ancaman-ancaman terhadap kontrol otoriter PKT, termasuk opini-opini kritis tentang Partai tersebut.

Kepala keuangan Huawei, Meng Wanchou, yang merupakan putri Ren, sedang melawan permintaan AS agar dia diekstradisi dari Kanada dengan tuduhan terkait pelanggaran sanksi-sanksi Iran. (ran)

Video pilihan:

Huawei dan Ancaman Mata-mata Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=8upq6ZW3sYQ

Bom Mobil Gagal Lukai Warga di Inggris Raya

0

London – Sebuah mobil meledak di Irlandia Utara, Inggris Raya akhir pekan kemarin. Ledakan itu diduga dipicu oleh bom berdaya ledak rendah pada sebuah mobil.

Polisi di Irlandia Utara melaporkan sebuah insiden diduga bom mobil itu meledak di Londonderry pada hari Sabtu, 19 Januari 2019, sekitar pukul 20:15 malam, waktu setempat. Tidak ada korban cedera dan korban jiwa dari insiden itu. Warga sudah terlebih dahulu dihalau untuk menjauh dari daerah tersebut.

Sebuah gambar yang dirilis oleh polisi di Twitter menunjukkan sesuatu yang tampak seperti kendaraan yang terbakar di Bishop Street di pusat kota. Ledakan itu terjadi di luar gedung pengadilan kota.

Seorang wartawan dari surat kabar Sunday Times edisi Irlandia melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh ‘IRA Baru’. Mereka adalah sebuah kelompok teroris yang menentang perjanjian damai 1998, yang sebagian besar mengakhiri tiga dekade kekerasan di provinsi yang menjadi wilayah dan dikelola oleh kerajaan bersatu Inggris Raya (United Kingdom).

Sekitar 3.600 orang menjadi korban jiwa dalam konflik yang terjadi antara sebagian besar anggota serikat Protestan yang ingin Irlandia Utara tetap menjadi bagian dari Britania Raya dengan sebagian besar kalangan nasionalis Katolik (yang ingin merdeka). Beberapa kekerasan sporadis berlanjut di antara kelompok-kelompok kecil, sempalan IRA lama. Akan tetapi, selama masa konflik tersebut pemboman dengan mobil sangat jarang terjadi.

https://twitter.com/LeonaONeill1/status/1086753341777039361

Pemboman yang dilaporkan itu terjadi ketika polisi di kedua sisi perbatasan yang sekarang masih terbuka antara Irlandia Utara dan (negara) Irlandia di selatan merasa khawatir. Antara provinsi atau negara bagian Irlandia Utara dengan Negara (Merdeka) yang Irlandia merupakan anggota Uni Eropa.

Polisi bersama bea cukai dan pemeriksaan lainnya, khawatir mereka akan menjadi target kelompok teroris. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Serangan Bom Tewaskan Delapan Anggota Pasukan Keamanan di Afghanistan

0

Epochtimes.id- Sebuah serangan bom mobil yang menyasar konvoi gubernur Provinsi Logar, Afghanistan menewaskan sedikitnya delapan anggota pasukan keamanan Afghanistan pada 20 Januari 2019.

Meski demikian, serangan tersebut tak membuat kepala wilayah provinsi dan pejabat intelijen setempat terluka.

Shahpoor Ahmadzai selaku juru bicara kepolisian provinsi Logar, mengatakan pemboman tersebut meledakkan sebuah mobil berisi bahan peledak di dekat konvoi kegubernuran di jalan raya utama antara Logar dan ibukota Kabul.

“Sayangnya 10 orang lainnya terluka, dan jumlah korban mungkin meningkat,” kata Ahmadzai.

Zabihullah Mujahid selaku juru bicara Taliban, mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas ledakan itu.

Dia mengklaim “sejumlah besar” pasukan khusus Afghanistan telah terbunuh atau terluka.

Logar terletak sekitar 46 mil dari Kabul, dikenal sebagai pintu gerbang strategis ke ibukota dan rentan terhadap serangan karena kehadiran aktif Taliban di sebagian besar wilayah provinsi.

Kelompok teroris telah meningkatkan serangan di provinsi-provinsi strategis dalam beberapa bulan terakhir.

kelomok teror bertempur dengan tujuan mengusir pasukan asing, menggulingkan pemerintah yang didukung Barat, dan mengembalikan versi hukum Islam garis keras. Serangan terjadi saat pembicaraan damai dengan Amerika Serikat semakin intens.

Pada akhir tahun lalu, pihak berwenang Afghanistan pada 25 Desember 2018 mengumpulkan sebanyak 43 jenazah dari kompleks pemerintah di ibukota Kabul. Kantor ini menjadi sasaran pembom bunuh diri dan para ekstremis yang dipersenjatai dengan senapan serbu.

Serangan itu dimulai ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan mobilnya yang sarat bahan peledak di depan sebuah gedung pemerintahan dari departemen kesejahteraan masyarakat di lingkungan timur Kabul.

Beberapa penyerang membabi-buta melalui di bangunan Kementerian Martir dan Penyandang Cacat dan menahan sandera. Penyerang lainnya terlibat baku tembak yang berkepanjangan dengan pasukan keamanan setempat.

Serangan terakhir terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia mempertimbangkan untuk menarik setidaknya 5.000 dari 14.000 tentara AS yang saat ini dikerahkan di Afghanistan.

Kemungkinan penarikan ribuan tentara AS telah memicu kebingungan dan kepanikan di pemerintahan Kabul dan misi asing. Mereka khawatir bahwa penarikan mendadak akan menyebabkan kembalinya rezim Taliban. (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=eLeX3HVPm5k

Tahun 2018, Mengapa Tiongkok Kehilangan AS? (3)

0

He Qinglian

Tahun 2018, Tiongkok kehilangan AS, jika dilihat dari latar belakang internasional karena ini adalah masa dimana situasi global sedang berbalik arah.

Globalisme mengutamakan keragaman nilai, toleransi terhadap paham komunis (sosialis) dan berbagai kekuatan radikal agama relatif tinggi, dan percaya bahwa globalisme memiliki pengaruh dominasi yang sangat kuat terhadap ideologi lain, arus utama kaum pemeluk panda pada dasarnya adalah penganut globalisme, percaya bahwa Tiongkok akan mewujudkan demokrasi berkat bimbingan dan bujukan mereka, inilah yang menyebabkan Tiongkok menjadi penerima manfaat global terbesar.

“Hoover Report”: Kaum Pemeluk Panda Keluar “Secara Terhormat”

Kita ulas singkat peristiwa simbolis berakhirnya masa indah kaum pemeluk panda menari bersama RRT.

Di tengah tekanan kalangan politik Washington yang sangat besar, tanggal 29 November 2018 lalu, Hoover Institute dari Stanford University, US-China Relations Center dari Asia Society dan Sunshine Trust dari Annenberg Foundation bersama-sama meluncurkan laporan berjudul “China’s Influence and US Interest: Promoting Constructive Vigilance”, atau disebut juga “Hoover Report”.

Puluhan akademisi AS yang meneliti permasalahan Tiongkok ikut menulis laporan tersebut, secara rinci menguraikan pengaruh akibat aksi penyusupan PKT terhadap perguruan tinggi, wadah pemikir, media massa, kalangan etnis Tionghoa, perusahaan, badan riset dan berbagai aspek lainnya di Amerika.

Laporan tersebut mengakui kalangan peneliti Tiongkok di AS telah salah menilai Tiongkok, dan menuding RRT telah memanfaatkan demokrasi keterbukaan AS untuk menyusupi dan mengendalikan pemerintah AS, universitas, wadah pemikir, media massa, perusahaan dan kalangan etnis Tionghoa, dengan harapan dapat memutus kritik AS terhadap RRT serta dukungannya terhadap Taiwan.

Laporan mengakui, diplomatik publik yang normal, seperti rencana kunjungan tamu, kebudayaan dan pertukaran pendidikan, lobi pemerintah, adalah cara yang banyak digunakan pemerintah berbagai negara, dan dapat diterima untuk menunjukkan soft power suatu negara.

Tapi laporan berpendapat, ambisi dari aksi PKT ini, jika dilihat dari besar dan luasnya investasi dana serta kekuatannya, patut untuk diperiksa lebih mendalam. Laporan itu memperingatkan, “Aktivitas yang dilakukan PKT lebih terorganisir, menancap dalam beragam struktur kehidupan AS, dan mendapatkan pengaruh yang lebih luas dan lebih jangka panjang”.

Laporan ini menjabarkan serangkaian contoh aktivitas PKT, mulai dari aksi lobi legal, sampai aksi “rahasia, memaksa atau menyuap”, seperti melakukan tekanan terhadap pelajar Tiongkok yang studi di perguruan tinggi AS, memanfaatkan mereka untuk mengawasi sesama teman pelajar RRT di kampus AS dan lain sebagainya.

Laporan menghabiskan sepanjang 22 halaman untuk menjelaskan kendali PKT terhadap media massa berbahasa Mandarin di wilayah AS, mengungkap bagaimana PKT mengarahkan media massa luar negeri untuk beroperasi agar dapat menopang paham sosialis yang “berkarakter RRT”, mendorong kebijakan “reformasi keterbukaan” dan menentang ‘paham hegemoni’ AS. Laporan itu menyimpulkan, “Dengan kata lain, PKT adalah ideologi yang menentang Barat”.

Laporan penulis mengenai propaganda besar RRT yang belum dipublikasikan banyak dikutip dalam bab ini di dalam Hoover Report. Peneliti yang menulisnya telah menyatakannya.

Yang patut diperhatikan adalah, di antara penulis cukup banyak yang dulunya merupakan pendukung komunikasi RRT-AS. Menghadapi berbagai laporan dari berbagai institusi di AS yang sebagian besar menyangkut tuduhan — PKT memanfaatkan kepentingan untuk menyuap para perwakilan, “Hoover Report” mengakui salah tafsir seluruh angkatan akademisi terhadap RRT berangkat dari masalah pemahaman, bukan karena telah disuap, ini membuat kaum pemeluk panda bisa mundur secara terhormat dari pentas diplomatik RRT-AS.

Namun kaum pemeluk panda cukup banyak, pendukung fanatik terutama terdiri dari para pelaku pembangun hubungan diplomatik RRT-AS di masa itu. Peristiwa besar ini adalah modal utama dalam karir politik mereka, karir seumur hidup ini, mereka tidak akan semudah itu menyangkalnya.

Tanggal 18 Desember 2018, Komnas Hubungan AS-RRT merayakan 40 tahun AS-RRT menjalin hubungan diplomatik resmi, pendukung fanatik pemeluk panda seperti Kissinger berikut beberapa dubes AS untuk RRT terdahulu turut hadir, juga direktur Starr Companies, yang juga mantan CEO AIG Morris Greenberg. Dengan status sebagai seorang “pengusaha yang mempromosikan dan mendorong kerjasama ekonomi dagang serta hubungan baik RRT-AS”, ia menjadi salah seorang dari 10 orang sahabat internasional yang menerima penghargaan persahabatan dari Tiongkok dalam perayaan 40 tahun reformasi keterbukaan.

Tokoh ini secara khusus menghubungkan dua peristiwa yang bersejarah bagi kedua organisasi RRT-AS ini, dengan mengatakan bersilangnya pembangunan hubungan diplomatik RRT-AS dan 40 tahun reformasi keterbukaan Tiongkok bukanlah suatu kebetulan.

Setelah Tiongkok menerapkan reformasi keterbukaan, modal uang, para talenta dan teknologi terus mengalir tanpa henti ke RRT, menimbulkan efek yang sangat krusial bagi mendorong reformasi keterbukaan di Tiongkok.

Mengapa Obama Tutup Mata Terhadap Penyusupan Merah PKT?

Selama delapan tahun Obama sebagai penganut globalisme itu berkuasa, RRT dari status sebagai rekan kerjasama ekonomi baru benar-benar memasuki status rekan kerjasama strategis.

Masa pemerintahan Obama adalah masa di mana ‘kaum pemeluk panda’ sepenuhnya mendominasi hubungan AS dengan RRT, dan telah sampai pada tahap merajalela. Setelah menang pilpres November 2008, ia meminta wadah pemikir di New York yakni East-West Research Center membuat draft kebijakan diplomatik terhadap RRT.

Pusat riset itu pun melakukan suatu hal yang tidak pernah muncul dalam sejarah diplomatik AS, yakni menyerahkan “harapan diplomatik AS terhadap RRT” tersebut kepada “China Institute of International Studies” yang berada di bawah naungan Kemenlu PKT, dengan dipimpin oleh Ma Zhengang sebagai direktur, peneliti bernama Liu Xuecheng menulis makalah, sebuah “daftar harapan” yang diserahkan pada Obama pun diajukan ke Gedung Putih yang dipimpin Obama pada Januari 2009.

Daftar Harapan Kebijakan Diplomatik Terhadap RRT” yang diserahkan pada Obama ini mengusulkan 5 hubungan yang harus dibangun antara RRT dengan AS, yakni: kemitraan ekonomi, kemitraan anti-terorisme, kemitraan anti-proliferasi, kemitraan penghijauan, kemitraan Trans-Pasifik.

Serta secara khusus menunjukkan “bahwa ‘daftar harapan’ ini tidak hanya mencerminkan suara Amerika, juga mengandung pandangan Tiongkok; isinya setengah ditulis oleh pihak AS, dan setengah lagi ditulis oleh RRT.”

Tidak hanya itu, Januari 2009 baru saja Obama dilantik, mantan penasihat keamanan Zbigniew Brzezinski dan mantan wakil Menlu eksekutif Robert Bruce Zoellick, mantan kepala ekonom World Bank Lin Yifu, sejarawan Inggris Niall Ferguson dan lain-lain mengemukakan pada Obama, agar menjadikan G2 (kelompok 2 negara) sebagai hubungan istimewa tidak resmi antara RRT dengan AS, dijadikan sebagai pusat hubungan RRT-AS.

Yang dimaksud G2 adalah membuat RRT dan AS bersama-sama mengemban tanggung jawab sebagai negara pemimpin dunia.

Bahkan usul yang mengabaikan PKT sebagai rezim totaliter seperti ini pun bisa dikemukakan, inilah yang membuat selama 8 tahun Obama di Gedung Putih, hubungan AS dengan RRT terus terombang-ambing di antara ‘mitra’, ‘mitra strategis’ dan ‘mitra strategis yang penting’, hingga periode kedua pemerintahan Obama hampir berakhir di tahun 2015, AS bahkan melepaskan hak vetonya di IMF, dan setuju mata uang RMB masuk keranjang mata uang, mewujudkan impian RRT mewujudkan globalisasi mata uang RMB.

Pada tahun terakhir pemerintahan Obama, saat diwawancarai oleh majalah “The Atlantic”, Obama merangkum warisan politiknya sebagai ‘Obama-isme’, pandangan yang paling penting terhadap RRT adalah ‘bagi dunia, Tiongkok yang terbelakang lebih berbahaya daripada Tiongkok yang besar dan kuat’.

Hanya dengan memahami kebijakan terhadap Tiongkok di masa Obama, baru bisa dipahami mengapa dalam beberapa tahun terakhir ini RRT menjadi begitu agresif, bahkan “Thousand Talents Program” yang terang-terangan mencuri kekayaan intelektual pun digelar secara blak-blakan, perusahaan AS yang berinvestasi di RRT saat menghadapi tuntutan tidak logis pemerintah RRT memaksa mereka menyerahkan kekayaan intelektualnya tidak berani menentang, hanya bisa mengeluh pada pemerintah dan Kongres.

BACA JUGA :  Tahun 2018, Mengapa Tiongkok Kehilangan AS?

Walaupun tahu AS kerap mengkritiknya telah melanggar hak kekayaan intelektual, PKT bahkan berani menjadikan program “Made in China 2025” sebagai blueprint pertumbuhan ekonomi negara walaupun oleh senator AS program itu disebut sebagai ‘daftar curi kekayaan intelektual’.

Globalisme Adalah Ranjang Empuk Pemeluk Panda Sebagai “Malaikat Yang Baik”

Para pemeluk panda melindungai paham globalisme, RRT adalah peraup keuntungan terbesar dari proses globalisasi, kedua pihak sangat jelas juga sangat paham hubungan saling ketergantungan antar keduanya, saat ini kedua pihak tengah saling menyemangati, saling berpelukan untuk menghangatkan.

Tanggal 24 November 2018, wadah pemikir CCG menggelar tayang perdana film dokumenter “Better Angel” sekaligus seminar hubungan AS-RRT di masa depan.

Lebih 400 orang elit dari kalangan politik, bisnis, budaya, akademis dan organisasi sosial serta ratusan media massa ikut menghadiri tayang perdana, banyak “teman lama rakyat Tiongkok” juga ikut hadir — para pemeluk panda fanatik memiliki sebutan resmi di Tiongkok, yakni ‘teman lama rakyat Tiongkok’, dan mereka yang disebut ‘teman lama’ jika datang ke Tiongkok diperlakukan bak tamu agung. Ada yang mendata, selama PKT berkuasa, sebanyak 601 orang dari 5 benua, 123 negara, telah disebut sebagai ‘teman lama rakyat Tiongkok’.

Sejak reformasi keterbukaan Tiongkok, yang disebut teman lama hanya ada dua kelompok orang, kelompok pertama adalah orang yang membantu RRT membangun kembali hubungan diplomatiknya, seperti mantan Menlu AS Kissinger dan mantan Presiden AS Nixon.

BACA JUGA : Tahun 2018, Mengapa Tiongkok Kehilangan AS? (2)

Sedangkan kelompok lainnya adalah orang yang meyakinkan agar RRT masuk ke dalam organisasi internasional setelah reformasi keterbukaan, seperti mantan ketua Komisi Olimpiade Internasional bernama Juan Antonio Samaranch yang telah membantu Tiongkok meraih hak penyelenggara Pesta Olimpiade 2008.

Menurut penjelasan, sutradara film “Better Angel” yang meraih dua kali Piala Oscar itu yakni Malcolm Clarke, ‘malaikat’ yang diwawancara termasuk 3 orang mantan Menlu AS yakni Kissinger, James Baker dan Madeleine Albright, lalu mantan PM Australia Kevin Rudd, mantan Gubernur Iowa Branstad, dan direktur Blackstone Group bernama Stephen A. Schwarzman yang telah menyumbangkan USD 100 juta untuk mendirikan “Schwarzman Scholars” di Tsinghua University.

Di dalam film mereka masing-masing menyampaikan harapan mereka pada hubungan RRT-AS, sikap optimis dan kekhawatiran mereka yang hati-hati, serta setuju untuk meningkatkan kesepahaman antara RRT dengan AS dan makna mendalam saling percaya kedua negara. Makna yang ingin disampaikan film tersebut tentunya adalah: RRT masih butuh lebih banyak ‘malaikat yang baik’ agar membantu RRT terus berkembang.

Para arus utama pemeluk panda mayoritas bersedia untuk terus menjadi ‘malaikat yang baik’. Seperti disebut pada artikel ini, para peneliti RRT di AS harus memikirkan kembali kesalahan pengamatan pada masalah RRT, karena rezim otoriter pemerintah PKT yang kian hari kian kuat membuat alasan dukungan mereka menjadi sia-sia, PKT tidak sedikit pun bergerak menuju demokratisasi.

Setelah Gedung Putih berganti majikan dan para pembunuh naga akhirnya unggul, kaum pemeluk panda mau tidak mau harus sedikit melonggarkan pelukan.

Apakah para pemeluk panda dapat kembali mendominasi hubungan RRT-AS, tergantung pada satu faktor yang sulit diprediksi: duel antara globalisasi dan lokalisme.

Di AS, duel ini menandakan konflik dan pertentangan antara paham globalisasi dengan paham Amerikanisme yang diwakili slogan ‘to make America great again’.

Paham globalisme menekankan nilai universal, namun menggunakan pluralisme untuk menutupi konflik ideologi antara RRT-AS, hasilnya adalah AS dengan penuh perasaan membuka diri menyambut RRT, berharap ia akan terhubungan dengan dunia internasional, menjadi anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab.

Demi mewujudkan hal ini berupaya keras membantu Tiongkok mengembangkan perekonomian; dan AS secara menyeluruh membuka diri namun yang didapat adalah pembatasan ketat oleh pemerintah RRT atas sebagian pasar. Akhirnya, menanam labu tapi yang didapat adalah kacang, bukan AS yang telah mengubah RRT, tetapi justru kekuatan PKT telah menyusupi AS, dalam artikel ini bagian pertama telah dijabarkan contoh namun hanya sebagian fenomena saja.

Partai Demokrat mewakili kekuatan inti paham globalisme di AS. Mereka ingin melindungi PBB, WTO, NATO dan Uni Eropa, yang melambangkan ketertiban dunia setelah PD-II berakhir.

Dari Presiden Clinton yang menjadi pendorong utama globalisasi selama 20 tahun lebih, sistem pendidikan AS juga pada dasarnya menjadi pelayan bagi globalisme.

Trump kembali pada paham lokalisme “AS sebagai prioritas”, yang dipastikan bentrok dengan sengit dengan globalisme, dan konflik seperti ini akan ditentukan pemenangnya pada tahun pilpres dengan suara pemilih. Seiring dengan semakin banyak pemuda sayap kiri memasuki usia pilih, maka pilpres 2020 dipastikan akan menjadi duel sengit nilai universal.

Jika Partai Demokrat kembali menguasai Gedung Putih, dan kaum pemeluk panda kemungkinan akan datang kembali. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=eLeX3HVPm5k

Aktivis Anti-Assad di Jerman Dibunuh dengan Kapak

0

Oleh John Smithies- Epoch Times

Epochtimes.id- Seorang aktivis Suriah yang mengkritik Presiden Bashar al-Assad telah dibunuh secara brutal di Hamburg, Jerman.

Mohamed Joune, 48, ditemukan terbaring di jalanan yang sibuk berlumuran darah pada malam 16 Januari 2019.

Dia mengalami beberapa luka di kepala dan tubuhnya, dan salah satu jarinya terputus.

Tabloid Jerman Bild melaporkan bahwa lukanya menunjukkan bahwa kapak sebagai alat pembunuhan.

Jejak darah ditemukan menuruni tangga gedung yang menunjukkan bahwa ia telah mencoba melarikan diri dari serangan.

Saksi mata melihat Joune tersandung keluar dari gedung sebelum pingsan, banyak berdarah akibat luka di kepalanya.

Seorang tersangka belum ditemukan. Meskipun polisi sedang menyelidiki pakaian yang ditemukan di tempat sampah di dekat lokasi pembunuhan.

Polisi Jerman telah meminta keterangan siapa pun yang memiliki informasi. Melansir dari Telegraph, kepolisian sedang menyelidiki “ke segala arah.”

Joune memimpin Union of Syria Abroad, sebuah organisasi nirlaba yang membantu para korban perang di Suriah dan para pengungsi Suriah lainnya. Dia adalah seorang apoteker yang memiliki beberapa properti di Harburg, sebuah distrik di Hamburg selatan.

Rumah tempat dia terbunuh memiliki beberapa orang tunawisma yang tinggal di dalamnya sebagaiman dikutip dari Times of London.

Satu teori adalah bahwa Joune bisa saja dibunuh karena perselisihan di rumah. Namun, salah satu teman Joune mengatakan kepada Bild bahwa dia dibunuh karena menentang rezim Assad.

Sore itu, kata temannya, dia telah bertemu Joune untuk berbicara tentang kemungkinan mengadakan demonstrasi yang menandai ulang tahun kedelapan dimulainya revolusi Suriah.

“Kemungkinan besar Mohamed terbunuh karena aktivitas politiknya,” kata pria itu kepada Bild.

Dia menambahkan bahwa Joune baru-baru ini dipaksa untuk mengusir salah satu penyewa Suriah-nya.

“Alasannya adalah bahwa dia telah menemukan dari sebuah video bahwa ayah dari penyewa, ternyata anggota tentara Assad,” kata pria yang tidak disebutkan namanya itu.

Joune sudah menikah dan memiliki dua anak perempuan. Times of London melaporkan bahwa tetangga dan mantan karyawan menggambarkannya sebagai pria yang baik dan murah hati.

Situs web nirlaba Joune mengatakan misinya adalah “untuk meringankan penderitaan rakyat Suriah, terutama perempuan dan anak-anak, baik di Suriah maupun di negara-negara tetangga.”

Politisi Hamburg Kazim Abaci, yang mengenal Joune, mengatakan kepada Guardian, “Dia tidak hanya terlibat dalam bantuan kemanusiaan untuk Suriah, tetapi juga mendukung integrasi para pengungsi di Hamburg.” (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=NaG54rGUHkE

Promosi CPO di Amerika Serikat, Mendag Dorong Peningkatan Perdagangan Berkelanjutan

0

Epochtimes.id- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, prinsip perdagangan Indonesia adalah melalui kolaborasi dan kemitraan. Hal itu penting guna mendorong peningkatan perdagangan dan investasi secara berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikan Mendag saat  membuka  ‘Indonesia  Palm  Oil  Forum’  yang  diselenggarakan  di  Kedutaan  Besar  Republik Indonesia  di  Washington  DC,  Amerika  Serikat  (AS),  Rabu  (16/1)  waktu  setempat.

Forum  ini merupakan rangkaian kegiatan memperkuat dan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan AS.

Forum ini terselenggara atas kerja sama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDB-KS) bersama   Asosiasi   Produsen   Biofuel   Indonesia   (Aprobi),   Gabungan   Pengusaha   Kelapa   Sawit Indonesia  (GAPKI),  Gabungan  Industri  Minyak  Nabati  Indonesia  (GIMNI),  dan  Kedutaan  Besar Republik Indonesia, serta didukung Kementerian Perdagangan.

Mendag mengatakan di  tengah  ketidakpastian  ekonomi  dan  perdagangan  global,  kolaborasi  dan  kemitraan  sangat penting  untuk  meningkatkan  investasi  dan  perdagangan  secara  berkelanjutan.

“Minyak  kelapa sawit  (CPO)  merupakan  salah  satu  fokus  khusus  dalam  rangkaian  kunjungan  kerja  kami  ke  AS. Melalui ‘Indonesia Palm Oil Forum’ diharapakan terjadi dialog dan keterbukaan antara para pelaku usaha  untuk  memperkuat  kemitraan,  khususnya  komoditas  CPO,”  ujar  Mendag  di  hadapan  lebih dari 75 peserta.

Dalam  sambutannya  Mendag  menyampaikan,  CPO  dan  produk  turunannya  memainkan  peranan penting  dalam  perekonomian  Indonesia.“CPO  berkontribusi  pada  pengentasan  kemiskinan  dan pengembangan   daerah   pedesaan,   serta   mendukung   pembangunan   ekonomi   nasional   secara umum,” tandasnya.

Jika   ditelusuri,   upaya   mengembangkan   sektor   CPO   untuk   mempromosikan   pembangunan pedesaan dan mengatasi kemiskinan di Indonesia dimulai sejak akhir 1990-an. Hal itu jauh sebelum adopsi  Tujuan  Pembangunan  Berkelanjutan  pada  2015.

Pada  tahun  2001―2010  sektor  CPO  di Indonesia telah membantu 10 juta orang keluar dari kemiskinan, dan setidaknya 1,3 juta penduduk desa di daerah pedesaan diangkat dari garis kemiskinan.

Selain itu, lanjut Mendag, budidaya kelapa sawit dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi dan stabil  untuk  petani  kecil.  Ini  menciptakan  kelas  menengah  pedesaan  yang  berlangsung  selama beberapa generasi.

Sektor tersebut juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 5,5 juta orang, dan mata pencaharian 21 juta orang.

Indonesia   bergantung   pada   industri   ini.   Perkebunan   kelapa   sawit   juga   berkontribusi   pada pengembangan  sekolah  dan  rumah  sakit,  serta  pusat  budaya,  agama,  dan  olahraga  di  wilayah perkebunan kelapa sawit.

Dengan produksi pada 2017 yang mencapai 35,36 juta metrik ton, CPO Indonesia menjadi industri raksasa  yang  menghasilkan  pendapatan  ekspor  sebesar  USD  22,8  miliar  pada  tahun  yang  sama. Tepat  dikatakan  jika  industri  CPO  adalah  salah  satu  sektor  yang  paling  penting  bagi  ekonomi Indonesia. Hal itu seperti Boeing bagi AS, atau Airbus bagi Uni Eropa.

Pengelolaan Berbasis Lingkungan

Menanggapi kritikan ekspansi minyak kelapa sawit sebagai ancaman bagi lingkungan, Pemerintah Indonesia  telah  meluncurkan  inisiatif  Indonesia  Sustainability  Palm  Oil  (ISPO)  pada  2011  dan sertifikasi ISPO pada 2015, yang sekarang sedang diperbarui agar lebih efektif.

Pemerintah  juga  mengadopsi  moratorium  eksploitasi  lahan  gambut  pada  2011  dan  kemudian memperluas  moratorium  tersebut  mencakup  semua  jenis  pembukaan  hutan  untuk  perkebunan kelapa sawit baru.

Pada 2015, diterapkan Instruksi Presiden tentang moratorium dan peningkatan pengelolaan  hutan  primer  dan  lahan  gambut,  dan  pada  2016  berdiri  Badan  Restorasi  Lahan Gambut.

Pada   19   September   2018,   Pemerintah   mengeluarkan   Instruksi   Presiden   Nomor   8   tentang Penundaan dan Evaluasi Izin Perkebunan Kelapa Sawit dan Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa   Sawit.

Instruksi   ini   dimaksudkan   untuk   menerapkan   langkah   lain   agar   moratorium pembukaan  lahan  untuk  perkebunan  baru  menjadi  lebih  efektif,  sambil  terus  meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

“Produksi  CPO  yang  tinggi  dapat  melestarikan  cadangan  minyak  global.  Indonesia  berupaya meningkatkan  produktivitas  CPO  sekaligus  mengatasi  tantangan  sosial  dan  lingkungan  sehingga produksi CPO Indonesia tidak akan merusak alam,” jelas Mendag.

Sementara itu dari sektor kesehatan, banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak jenuh dari minyak kelapa sawit tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

“Untuk itu, saya ingin  menekankan  pentingnya  perdagangan  yang  adil  terhadap  minyak  kelapa  sawit  dan  untuk menghapus praktik perdagangan diskriminatif dan tidak adil yang merugikan sektor minyak kelapa sawit dikarenakan kepentingan komersial yang restriktif dan input kebijakan yang keliru,” pungkas Mendag. (asr)

Taiwan Tingkatkan Penyelidikan Terhadap Media Pro-Tiongkok

0

TAIPEI / HONG KONG — Taiwan akan meningkatkan penyelidikannya terhadap surat kabar pro-Beijing yang dituduh oleh para politisi di pulau yang diperintah sendiri tersebut karena menyebarkan berita-berita palsu dan kegiatan memata-matai yang melanggar keamanan nasional, kata seorang pejabat keamanan pada 18 Januari.

Diklaim oleh Beijing sebagai wilayah keramatnya, Taiwan adalah masalah Tiongkok yang paling sensitif, pada saat yang sama pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah meningkatkan tekanan di pulau itu sejak tahun 2016, ketika Tsai Ing-wen yang berpihak pada pro-kemerdekaan terpilih menjadi presidennya.

Pernyataan hari Jumat tersebut menyusul setelah laporan-laporan dalam sebuah tabloid yang berbasis di Hong Kong, Wen Wei Po, yang menyetujui sikap pro-Beijing, tentang kegiatan-kegiatan beberapa aktivis pro-kemerdekaan Hong Kong yang melakukan perjalanan ke Taipei minggu lalu.

Bersamaan dengan surat kabar lain, Ta Kung Pao, tabloid tersebut dikenal karena pelaporannya yang agresif untuk memburu para aktivis kemerdekaan dan demokrasi di Hong Kong dan Taiwan.

“Mengerahkan upaya untuk kekuatan-kekuatan asing yang tidak bersahabat merupakan prioritas utama kami,” You Cheng-hua, wakil direktur unit keamanan nasional yang melapor ke Biro Investigasi Taiwan, mengatakan kepada wartawan.

“Kami telah meningkatkan penyebaran dan mengumpulkan intelijen.”

You menambahkan, “Saya juga mendesak publik dan media untuk membantu memberikan informasi apa saja tentang aktivitas-aktivitas yang mencurigakan atau ilegal.”

Dalam hubungannya dengan Taiwan yang diperkirakan akan mengadakan pemilihan presiden dalam jangka waktu sekitar satu tahun, Tsai telah memperingatkan tentang upaya-upaya Tiongkok, termasuk penyebaran “berita-berita palsu,” untuk mengganggu politik dan pemilihan domestik.

“Organisasi-organisasi media Tiongkok sedang melakukan tindakan memata-matai di Taiwan,” Lo Chih Cheng, seorang anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik, mengatakan kepada wartawan. “Ini telah mengungkap masalah keamanan nasional yang nyata.”

Lo, yang duduk di komite Pertahanan Luar Negeri dan Nasional Taiwan, menambahkan, “Saya khawatir bahwa ‘teror merah’ sedang terjadi di Taiwan … Mereka mengikuti orang-orang Hong Kong hari ini. Apakah mereka akan mengikuti orang Taiwan besok?”

Sebelumnya, Alex Huang, juru bicara kantor kepresidenan Taiwan, mengatakan koran Ta Kung Pao telah melakukan tindakan “melanggar hukum” melakukan tindakan memata-matai terhadap orang-orang, dan menambahkan bahwa ia menyebarkan “berita-berita palsu.”

Media-media tersebut, Ta Kung Pao dan Wen Wei Po, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Seorang aktivis pro-kemerdekaan Hong Kong yang telah diikuti dan dilaporkan, Tony Chung, mengatakan kepada Reuters bahwa ia dan dua anggota dari kelompoknya, Student Localism, terbang ke Taiwan pada 11 Januari.

Kedua surat kabar tersebut pada hari Senin merinci pertemuan mereka, gerak-geriknya, dan bahkan buku-buku yang mereka lihat di toko buku, bersama dengan foto-foto.

“Tindakan memata-mati itu sangat serius,” kata Chung, seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun. “Sangat menakutkan yang bahkan di Taiwan kami diikuti 24 jam sehari.”

Target-target media pro-Beijing tersebut juga termasuk mereka yang bukan warga negara Hong Kong atau Taiwan.

Pada bulan Desember, Wen Wei Po memuat berita halaman depan tentang seorang akademisi yang berbasis di Australia, Kevin Carrico, mengirim sebuah tim untuk membuntutinya selama kunjungan ke Hong Kong.

Carrico, yang telah melakukan penelitian tentang politik Hong Kong dan gerakan kemerdekaan, dicap sebagai “separatis” oleh surat kabar tersebut. (ran)

Video pilihan:

Tiongkok Memoles Kamp Penahanan Uighur, untuk Hindari Inspeksi Internasional

https://www.youtube.com/watch?v=Uv1RJYlnXnE

19 Ton Apel Tiongkok Terkontaminasi, Rusia Melarang Impor

0

oleh Gao Shan

Kementerian Kesehatan dan Pencegahan Epidemi Rusia mengumumkan bahwa mereka telah mengeluarkan larangan masuk sejumlah apel yang diimpor dari daratan Tiongkok dengan alasan mengandung hama.

Menurut laporan situs media Chita.ru pada 16 Januari bahwa Federasi Pengawasan Kesehatan Hewan dan Tanaman Rusia, Kantor Regional Baikal pada 15 Januari telah mengeluarkan larangan tersebut.

Laporan menyebutkan bahwa sejumlah apel yang diimpor dari Tiongkok tersebut berjumlah sekitar 19 ton.

Buah apel ini awalnya direncanakan untuk dikirim ke Rusia melalui Manchuria dan pelabuhan-pelabuhan di Baikal yang berbatasan antara Tiongkok-Rusia. Namun, petugas karantina Federasi Pengawasan Kesehatan Hewan dan Tanaman Rusia menemukan bahwa apel telah terkontaminasi dan banyak terdapat ngengat yang masih hidup (Grapholita molesta) di dalam apel.

Sesuai dengan undang-undang tentang tindakan phytosanitary di Federasi Rusia, petugas karantina Rusia memutuskan untuk melarang masuk seluruh kumpulan apel tersebut untuk mencegah penyebaran barang-barang karantina di Rusia.

Media Rusia mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya buah yang diproduksi Tiongkok yang terkontaminasi hama tetap diekspor ke Rusia dan telah mendapat larangan  masuk ke negara itu.

Pada tahun lalu, petugas karantina Federasi Rusia untuk Pengawasan Kesehatan Hewan dan Tanaman menyelidiki dan menginvestigasi setidaknya delapan batch buah asal Tiongkok yang terkontaminasi (ngengat buah Oriental, ngengat persik).

Total berat buah Tiongkok yang terkontaminasi dan tidak boleh didistribusikan itu mencapai lebih dari 60 ton.

Menurut data yang relevan, nama ilmiah ngengat buah (Grapholita molesta) adalah heartworm persik, juga dikenal sebagai heartworm pir, Lepidoptera dan Tortricidae, merupakan hama yang berbahaya yang tersebar di seluruh dunia.

Hama ini dapat menghancurkan tunas dan buah-buahan muda. Buah-buahan yang terkontaminasi dengan hama benar-benar hancur dan menjadi tidak bisa dimakan, yang mengakibatkan kerugian ekonomi.  (Sin/asr)

Modernisasi Militer Tiongkok untuk Menyerbu Taiwan

0

Tiongkok dengan cepat memodernisasi militernya, dan mungkin sedang mempersiapkan operasi militer pertamanya selama dalam 40 tahun di Taiwan, menurut sebuah laporan baru, yang diterbitkan pada 15 Januari, oleh Defense Intelligence Agency (DIA).

Laporan tersebut merinci tujuan-tujuan Tiongkok dalam waktu dekat untuk memodernisasi sampai tingkat militer-militer terkenal lainnya, termasuk militer AS, untuk tujuan menyerang Taiwan.

Militer Tiongkok, yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), “kemungkinan akan tumbuh lebih maju secara teknologi, dengan peralatan yang sebanding dengan militer modern lainnya,” kata laporan tersebut.

Lebih jauh lagi, “Minat lama Beijing untuk akhirnya memaksa penyatuan kembali Taiwan dengan daratan dan menghalangi apa pun upaya Taiwan untuk mendeklarasikan kemerdekaan telah menjadi pendorong utama modernisasi militer Tiongkok tersebut,” kata laporan.

Rezim Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang akan dipersatukan dengan daratan suatu hari nanti, walaupun faktanya Taiwan adalah negara yang merdeka secara de facto, dengan memiliki konstitusi sendiri, pemerintah, mata uang, dan militer yang dipilih secara demokratis.

TARGET: TAIWAN

Laporan DIA mengutip laporan resmi Tiongkok dari tahun 2015, berjudul “Strategi Militer Tiongkok” (PDF), di mana rezim Tiongkok menjelaskan bahwa ketika perang dunia tidak mungkin, ia bermaksud untuk mempersiapkan kemungkinan perang lokal.

Militer Tiongkok telah secara khusus merancang peralatan militer untuk pertempuran dengan Taiwan, menurut laporan tersebut, mengantisipasi bahwa Taiwan akan didukung oleh negara-negara lain jika terjadi konflik. Ini termasuk berbagai macam rudal dan sistem-sistem pendaratan di lapangan, termasuk kendaraan yang meluncurkan rudal balistik yang khusus melawan kapal-kapal induk.

“Antisipasi Beijing bahwa pasukan asing akan melakukan intervensi dalam skenario Taiwan membuat PLA mengembangkan berbagai sistem untuk mencegah dan menolak proyeksi pasukan regional asing,” kata laporan tersebut.

Selain itu juga menjelaskan bahwa kemajuan Tiongkok dalam beberapa teknologi akan segera menjadi salah satu yang terdepan di dunia. “Kemajuan teknologi Tiongkok dalam desain angkatan laut telah mulai mendekati tingkat yang sepadan dengan, dan dalam beberapa kasus melebihi, angkatan laut modern lainnya.”

Jenis baru kapal perusak angkatan laut yang dikembangkan di dalam negeri oleh Tiongkok, yang disebut kelas Tipe 055 Renhai, “akan menjadi salah satu kapal paling canggih dan kuat di dunia.”

Namun, belanja pertahanan Tiongkok tetap rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Laporan itu mengatakan bahwa Tiongkok mendapat manfaat dari “keuntungan peserta belakangan,” di mana ia membeli, memodifikasi, atau mencuri teknologi yang dikembangkan oleh negara-negara lain.

ESKALASI ANCAMAN

Dalam pidato 2 Januari, pada perayaan tahunan pernyataan kebijakan Partai Komunis Tiongkok tentang hubungan lintas selat, Xi mengatakan “Tiongkok harus dan akan disatukan” dengan Taiwan.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, membantah keras klaim-klaim aturan yang dilakukan Beijing, dan kemudian menyerukan dukungan dari komunitas internasional.

“Ketika negara seperti kita menghadapi kesulitan dan ancaman, kita berharap bahwa masyarakat internasional menanggapinya dengan serius dan dapat menyuarakan dukungan dan membantu kita,” katanya.

Beberapa hari kemudian, Xi berbicara pada pertemuan politik untuk petinggi-petinggi Partai, menyerukan angkatan bersenjata Tiongkok untuk “mempersiapkan pertempuran militer yang komprehensif dari langkah pertama yang baru,” menurut media pemerintah Tiongkok Xinhua pada 4 Januari.

“Persiapan untuk perang dan pertempuran harus diperdalam untuk memastikan tindakan yang efisien di saat darurat,” katanya.

Rick Fisher, pakar PLA dan rekan senior dari International Assessment and Strategy Center, mengatakan pernyataan-pernyataan Xi merupakan peningkatan ancaman terhadap Taiwan.

“Ketika Xi Jinping dan kepemimpinan PKT menjadi lebih percaya diri dalam kemampuan mengumpulkan PLA untuk menyerang Taiwan, kita dapat memperkirakan ancaman mereka menjadi lebih keras,” kata Fisher.

“Pada tahun 2019 kita bisa menduga Xi Jinping mengulangi ancaman-ancamannya untuk Taiwan, yang akan digemakan oleh alat-alat propaganda Tiongkok dan diperkuat oleh latihan-latihan intimidasi angkatan udara dan laut PLA di sekitar Taiwan.” (ran)

Video pilihan:

Tiongkok Dituding Menyalahgunakan Teknologi AS untuk Menindas Rakyatnya, terutama Uighur

https://www.youtube.com/watch?v=54nyZ2UVJ4M

2,8 Juta Pekerja Tiongkok di-PHK Tahun 2018 Akibat Perang Dagang

0

Oleh Liu Yi

Hasil survei terhadap 370.000 perusahaan besar di daratan Tiongkok menunjukkan bahwa hingga bulan November lalu, sebanyak 2.8 juta pekerja dalam tahun 2018 telah kehilangan pekerjaan akibat perang dagang AS – Tiongkok.

Sejak Amerika Serikat mengenakan kenaikan tarif impor terhadap komoditas Tiongkok senilai USD. 200 miliar, sebagian besar perusahaan Tiongkok mulai melakukan PHK karyawannya.

Media ‘Freedom Times’ mengutip ucapan Ernan Cui, seorang analis dari Gavekal Dragonomics, Beijing melaporkan bahwa hasil survei resmi terhadap lebih dari 370.000 perusahaan besar Tiongkok menunjukkan, jumlah orang yang dipekerjakan pada perusahaan responden telah menurun sekitar 2,8 juta orang per bulan November tahun lalu.

Namun, menurut perkiraan Bank UBS,  potensi PHK karyawan pada industri-industri yang terkait dengan ekspor Tiongkok mungkin mencapai 1,5 juta orang.

Banyak ahli percaya bahwa angka pengangguran di Tiongkok menunjukkan tanda-tanda memburuk.

CEO Internasional Beige Book China, Leland Miller mengatakan bahwa pada kuartal ke empat tahun lalu, kinerja ketenagakerjaan industri-industri besar di Tiongkok berangsur-angsur memburuk.

Dampak paling langsung dari perang dagang AS – Tiongkok adalah bahwa sebagian besar perusahaan pemrosesan dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hongkong telah pindah dari daratan Tiongkok untuk menghindari tarif tinggi.

Dari 29 Agustus-5 September tahun lalu, Kamar Dagang Amerika di Tiongkok dan Kamar Dagang Amerika di Shanghai melakukan survei terhadap pedagang AS yang berinvestasi di daratan. Sekitar sepertiga dari lebih 430 perusahaan AS sedang dalam perencanaan untuk hengkang dari jalur produksi mereka di Tiongkok.

GoPro, produsen kamera olahraga Amerika yang terkenal pada 10 Desember lalu menyebutkan bahwa pihaknya sedang berencana untuk mengalihkan ke luar daratan Tiongkok sebagian besar produk yang mereka jual ke Amerika Serikat untuk menghindari kenaikan tarif.

Sebuah media pada 14 Januari mengekspos Viacom Inc., grup media terbesar keempat di dunia yang sedang berhubungan dengan pembeli asal daratan untuk mempersiapkan penjualan sebagian besar saham bisnis perusahaannya yang di Tiongkok.

Perusahaan internasional lain seperti Samsung Electronics asal Korea Selatan, LG, Nikon, Toshiba, Sony dan lain-lain telah bersiap-siap untuk menarik diri dari jalur produksi mereka di Tiongkok. Pabrik-prabrik ini beralih ke negara-negara Asia Tenggara, India atau Brazil yang biaya operasionalnya lebih  rendah. Atau pindah langsung ke pasar utama yakni Amerika Serikat dan Uni Eropa, membangun pabrik di sana.

Jumlah perusahaan asal Taiwan dan Hongkong di daratan Tiongkok yang ditutup jauh lebih tinggi daripada jumlah perusahaan Amerika Serikat dan Jepang.

Beberapa lembaga mengatakan bahwa dengan meningkatnya perang dagang AS – Tiongkok, perusahaan asing di daratan dan perusahaan internasional yang membeli barang di daratan telah memindahkan pabrik dan lokasi pengadaan ke luar daratan. Beberapa orang di industri mengatakan bahwa hengkangnya industri dari Tiongkok telah menjadi sebuah tren.

Konsekuensi paling langsung dari penarikan besar-besaran modal asing adalah sejumlah besar pekerja menganggur, apalagi Tiongkok sendiri sekarang juga sedang dalam resesi. Bahkan menambah kesulitan bagi pekerja yang menganggur untuk mencari pekerjaan.

Pada 16 Juli tahun lalu, OMRON Precision Electronics (Suzhou) Co., Ltd. mengumumkan bahwa pabrik Suzhou akan ditutup secara permanen mulai sekarang. Menurut situs resmi OMRON, jumlah karyawan perusahaan di Tiongkok per bulan Maret 2018 mencapai 11.000.

Pada akhir bulan Desember tahun lalu, pabrik Samsung di Tianjin telah ditutup, langsung menyebabkan lebih dari 2.000 orang karyawannya kehilangan pekerjaan.

Beberapa orang yang berkecimpung dalam industri mengatakan bahwa jika dihitung dampak akibat penutupan pabrik terhadap perusahaan penunjang asal Tiongkok yang berada di hulu dan hilir, maka  pekerja yang menganggur seharusnya mencapai beberapa kali lebih besar dari pabrik yang ditutup.

Hasil analisa Lembaga think tank Jerman Merics (Mercator Institute for China Studies) yang dikeluarkan baru-baru ini menyebutkan bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun yang sangat sulit bagi Tiongkok. Jika negosiasi perdagangan tidak mengalami kemajuan, Sebagian besar induastri Tiongkok akan terpukul keras dan secara langsung menyebabkan jumlah PHK karyawan bertambah.

Situasi saat ini sangat serius bagi kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dan memaksa otoritas Tiongkok untuk melakukan segala cara yang dimungkinkan guna menstabilkan pasar kerja. Jika tidak, peningkatan jumlah pengangguran akan menyebabkan keresahan sampai gejolak sosial. (Sin/asr)

Tentara Zimbabwe Bubarkan Aksi Protes Melambungnya Harga BBM, Belasan orang Terluka

0

The Associated Press

Epochtimes.id- Pemerintahan Zimbabwe mengerahkan tentara di beberapa daerah perkotaan hingga menyebabkan terjadi bentrokan dengan pengunjuk rasa yang memprotes kenaikan harga bahan bakar. Kerusuhan ini memicu krisis di negara yang mana perekonomiannya kian memburuk.

Seorang pengacara HAM dan dokter mengatakan setidaknya 13 orang terluka gara-gara tembakan dan 12 demonstran ditangkap setelah tentara dikerahkan.

Seorang wartawan Associated Press melihat tiga truk militer yang dipenuhi tentara menuju Chitungwiza. Daerah ini terletak di pinggiran kota besar tenggara Harare, ibukota Zimbabwe. Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa tak terhindarkan di Chitungwiza. Bahkan, helikopter militer terlihat terbang di atas kota Harare.

Pengerahan anggota militer setelah sebuah laporan resmi mengatakan polisi dan tentara menggunakan pasukan “tidak tepat dan tidak proporsional” hingga menewaskan 6 orang selama protes pemilu pada 2018.

Sebuah laporan menuding para pemimpin oposisi telah menghasut kekerasan sebelum pengerahan tentara di Harare.

Militer meninggalkan baraknya ke jalan-jalan kota Zimbabwe pada November 2017 dalam pengambilalihan kekuasaan yang menyebabkan penggulingan pemimpin Robert Mugabe setelah puluhan tahun berkuasa.

Pengerahan militer pada 14 Januari 2019 dikritik oleh Crisis in Zimbabwe Coalition, sekelompok organisasi non-pemerintah.

“Langkah pemerintah untuk mengerahkan polisi bersenjata dan tentara terhadap warga negara yang menggunakan hak demokratis mereka untuk melakukan protes harus dikutuk dalam istilah terkuat,” kata koalisi.

“Taktik pemerintah “akan berfungsi untuk memperburuk krisis saat ini di negara itu. Bahkan lebih jauh mengasingkan negara dari komunitas internasional,” katanya.

Mereka yang tertembak pada 14 Januari termasuk seorang wanita yang menjadai sasaran pukulan oleh polisi. Insiden ini dilaporkan oleh seorang wartawan AP di tempat kejadian. Wanita yang menjadi korban tidak terlibat dalam protes ketika seorang petugas polisi mengarahkan senjata api kepada dirinya.

Polisi Zimbabwe mengatakan perusuh akan ditangkap.”Kami memiliki video yang menunjukkan mereka yang terlibat dalam kekacauan, kami akan menangkap semua yang terlibat,” kata juru bicara kepolisian Charity Charamba di televisi pemerintah.

“Orang-orang diizinkan untuk berdemonstrasi dengan damai tetapi apa yang kami lihat adalah kekacauan,” katanya.

Polisi di pinggiran Mabvuku dan Epworth Harare menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang murka dengan membakar ban, melempar batu, memblokir jalan. Massa melarang kendaraan angkutan umum beroperasi.

Anak-anak yang masih berseragam sekolah ikut bergabung dalam aksi protes terhadap keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM sebanyak dua kali lipat.

Tak hanya di Harare, Polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di Bulawayo, kota terbesar kedua di Zimbabwe. Kota ini merupakan pusat oposisi terhadap pemerintah.

Banyak massa mengarahkan kemarahan mereka kepada Presiden Emmerson Mnangagwa, yang mengambil alih kekuasaan setelah Mugabe terpaksa mengundurkan diri tetapi belum memenuhi janji untuk menghidupkan kembali ekonomi.

“Mnangagwa telah gagal, dia harus pergi,” teriak seorang pemrotes. Massa lainnya meneriakkan slogan-slogan oposisi dan menyanyikan lagu-lagu yang mengecam Mnangagwa, mantan orang kepercayaan Mugabe yang terpilih sebagai presiden tahun lalu. Oposisi menilai kemenangan ini diwarnai kecurangan.

“Dia berbohong bahwa hidup kita akan membaik, tetapi keadaan semakin memburuk dari hari ke hari sejak dia mengambil alih. Harga-harga telah naik setiap hari, ”kata demonsran Judith Chamambo.

Mnangagwa saat ini sedang dalam kunjungan ke Rusia dan berencana untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, minggu depan. Dia mencoba menormalkan kembali investasi internasional.

“Agar Zimbabwe pulih, kita tidak bisa melakukannya sendiri,” kata Mnangagwa pada akhir pekan. Dia mengumumkan harga bahan bakar $ 3,11 per liter (sekitar 1 liter) untuk diesel, dan $ 3,33 per liter untuk bensin.

Sebagian besar pusat bisnis tutup di pusat Harare pada Senin lalu. Beberapa dibuka secara sebentar tetapi ditutup pada tengah hari, meminta pekerja pulang ke rumah.

Banyak warga terpaksa harus berjalan kaki karena mereka tidak mampu membayar kenaikan ongkos yang ditetapkan oleh angkutan umum.

Beberapa sekolah tutup dan meminta murid pulang ke rumah. Kongres Serikat Buruh Zimbabwe, federasi buruh terbesar di negara itu, menyerukan pemogokan tiga hari pada minggu-minggu ini.

Juru bicara pemerintah Nick Mangwana menuduh pihak oposisi, kelompok sipil, dan beberapa organisasi asing sedang mencoba menggunakan kekurangan bahan bakar dan kenaikan harga untuk menggulingkan pemerintah.

Oposisi utama partai MDC, beberapa kelompok non-pemerintah, dan aktivis terkemuka Evan Mawarire mengatakan mereka mendukung aksi massa. (asr)

Uni Eropa Berlakukan Tarif Impor E-sepeda Tiongkok

0

BRUSSEL— Uni Eropa mengenakan bea masuk mulai 19 Januari untuk sepeda listrik Tiongkok guna mengekang impor murah yang menurut produsen Eropa mendapat manfaat dari subsidi-subsidi yang tidak adil dan sedang membanjiri pasar.

E-sepeda (sepeda listrik) yang berasal dari Tiongkok akan dikenakan tarif antara 18,8 dan 79,3 persen, sebuah dokumen dalam jurnal resmi Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat, sejalan dengan proposal Komisi Eropa di mana negara-negara Uni Eropa memberikan suara pada bulan Desember.

Bea masuk anti-dumping dan anti-subsidi adalah yang terbaru dari serangkaian langkah Uni Eropa terhadap ekspor Tiongkok mulai dari panel surya hingga baja, yang telah memicu kata-kata keras dari Beijing.

Komisi tersebut menemukan ekspor e-sepeda Tiongkok ke Uni Eropa naik tiga kali lipat dari tahun 2014 hingga September 2017. Pangsa pasar mereka naik menjadi 35 persen, sementara harga rata-rata turun 11 persen.

Ia juga mengatakan para produsen Tiongkok mendapat keuntungan dari harga-harga aluminium yang dikendalikan serta pembiayaan yang menguntungkan dan keringanan pajak serta persyaratan-persyaratan hak guna tanah.

Giant Taiwan, salah satu pembuat sepeda terbesar di dunia, yang memiliki pabrik di Tiongkok dan juga di Belanda, akan dikenakan bea masuk 24,8 persen.

Produser-produser Uni Eropa termasuk kelompok Belanda, Accell dan Gazelle, Eurosport DHS Rumania dan Derby Cycle Holding Jerman.

Asosiasi Produsen Sepeda Eropa (European Bicycle Manufacturers Association) mengatakan mereka memuji langkah tersebut yang katanya akan melindungi 800 perusahaan kecil dan menengah yang mempekerjakan 90.000 orang.

Bagaimanapun, ia telah memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur e-sepeda Tiongkok telah membuat jalannya ke Eropa melalui negara-negara ketiga tempat sepeda-sepeda tersebut dikemas ulang. (ran)

Video pilihan:

Kuatnya Intervensi Tiongkok pada Dunia Bisnis, Membuat Jack Ma Ingin Pensiun

https://www.youtube.com/watch?v=gl4ZBazsxU8

Latihan Militer Taiwan Melawan Ancaman Agresi, Ketegangan Lintas Selat Meningkat

0

Epochtimes.id- Melihat situasi ketegangan lintas selatan yang akhir-akhir ini kian meningkat, media Amerika Serikat melaporkan bahwa militer Taiwan mengadakan latihan militer besar-besaran di pantai barat pada 17 Januari untuk melawan ancaman agresi militer komunis Tiongkok.

Central News mengutip laporan CNN memberitakan, militer Taiwan menyertakan sejumlah  tank, peluncur roket dan helikopter tempur untuk berpartisipasi dalam latihan militer di pantai dekat Taichung pada 17 Januari. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi agresi militer amfibi komunis Tiongkok. Ini adalah latihan tembak dengan peluru tajam yang pertama di Taiwan tahun ini.

Mayor Jenderal Chen Zhongji, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan kepada CNN : “Tentara kita siap untuk melawan segala macam ancaman … termasuk ancaman dari komunis Tiongkok.”

Chen Zhongji mengatakan : “Latihan-latihan ini didasarkan pada prinsip pelatihan di tempat di mana perang mungkin terjadi” Dia menambahkan : “Kami sedang bersiap untuk mengawal  wilayah dan kebebasan kami.”

Laporan itu menyebutkan bahwa Chen Zhongji tidak ingin mengomentari ukuran atau jenis senjata yang terlibat dalam latihan militer. Fase pertama latihan militer ini akan berlangsung hingga akhir bulan Januari.

Laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok telah melakukan serangkaian reformasi militer yang ambisius dan memperoleh teknologi baru dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kekuatan militernya dalam memerangi konflik regional.

Militer Taiwan melakukan latihan dengan peluru tajam yang disebut “operasi anti-landing” pada 17 Januari pagi di area yang terletak di Qingshui District, Taichung. Latihan simulasi seakan pasukan Komunis akan melakukan pendaratan melalui Pantai Selatan.

Lebih dari seribu orang tentara dan perwira Taiwan menyerang musuh dalam suasana hujan lebat dan dinginnya udara dini hari.

Militer gabungan antara Angkatan Darat, Udara menyerang pasukan komunis. Suara senjata yang memekakkan telinga bergema di pantai, cukup mengejutkan.

Komando latihan militer kali ini diserahkan kepada Angkatan Darat Nasional dari Zona Perang Kelima, yang menurunkan pasukan laut dan udara, helikopter Apache milik Angkatan Darat dan berbagai unit persenjataan darat untuk ikut dalam latihan.

Senjata-senjata yang digunakan termasuk roket, kendaraan lapis baja CM33, senjata self-propelled M109A6, tank M60A3 dan senapan sniper. Kantor Berita Angkatan Darat juga mengirim kamera berkecepatan tinggi yang baru dibeli untuk merekam peluncuran roket multi-barel Thunder 2000. (Sin/asr)

Jerman Suarakan Kekhawatiran Tentang Pinjaman Tiongkok ke Zambia

0

Pejabat Jerman adalah otoritas pemerintah terbaru yang menyuarakan keprihatinan tentang negara-negara berkembang yang mengambil pinjaman-pinjaman dari Tiongkok.

Gerd Muller, menteri Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi Jerman, kementerian tingkat kabinet, menyatakan bahwa persyaratan untuk pinjaman Tiongkok seringkali “sangat tidak transparan,” menurut artikel 16 Januari oleh surat kabar harian Handelsblatt berbahasa Jerman. Muller membuat pernyataan tersebut selama kunjungan baru-baru ini ke Zambia.

Dia berbicara tentang situasi di Sri Lanka di mana pemerintah setempat mengalihkan hak kepemilikan Pelabuhan Hambantota selama 99 tahun ke Tiongkok untuk penyelesaian sebagian dari utang-utangnya. Menteri Jerman mengatakan pelabuhan tersebut seharusnya menjadi sinyal peringatan bagi negara-negara berkembang lainnya tentang pembiayaan Tiongkok.

Muller telah menunjukkan bahwa Zambia telah mendapat manfaat dari keringanan utang Tiongkok, namun negara tersebut sekarang lagi berutang budi. “Kami prihatin tentang itu,” tambahnya.

Sementara Muller tidak merinci tentang jenis-jenis bantuan utang tersebut, Zambia adalah salah satu dari sembilan negara yang menerima pembatalan utang senilai 1,42 miliar yuan (US$209 juta) dari Tiongkok pada tahun 2014, menurut situs resmi Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Tiongkok.

Pada September 2018, Zambia telah mendapatkan US$30 juta dalam bentuk pinjaman tanpa bunga dan hibah US$30 juta dari Tiongkok, menurut Voice of America.

Handelsblatt, mengutip laporan-laporan yang belum dikonfirmasi, mengangkat masalah tentang bagaimana pemerintah Zambia telah menggunakan perusahaan listrik milik negara, Zesco, sebagai jaminan dalam perjanjian kredit dengan Tiongkok.

Pada Desember 2018, penasihat keamanan nasional AS John Bolton menyatakan bahwa Tiongkok siap untuk mengambil alih Zesco untuk menagih utang yang harus dibayar pemerintah Zambia, antara US$6 hingga 10 miliar, menurut Reuters. Juru bicara kepresidenan Zambia Amos Chanda membantah klaim Bolton saat itu. Chanda menambahkan bahwa negara tersebut memiliki utang luar negeri sebesar US$9,7 miliar, di mana US$3,1 miliar merupakan utang ke Tiongkok.

Mengutip data dari Dana Moneter Internasional (IMF), Handelsblatt menunjukkan bahwa utang Zambia mencapai 36 persen dari output ekonomi pada tahun 2014. Persentasenya akan naik menjadi 77 persen pada tahun 2019, menurut perkiraan IMF.

IMF menyebut Zambia ada di antara daftar negara-negara Afrika sub-Sahara dengan “risiko tinggi karena tekanan utang,” dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Mei 2018. Namun IMF tidak menyebut Tiongkok sebagai biang keladinya.

Baik Sri Lanka maupun Zambia telah menerima investasi-investasi yang signifikan dari Tiongkok di bawah inisiatif One Belt, One Road (OBOR).

Beijing meluncurkan OBOR pada tahun 2013 dengan tujuan membangun rute perdagangan yang menghubungkan Tiongkok, Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Menurut situs web resmi OBOR di Tiongkok, ada lebih dari 500 perusahaan investasi Tiongkok yang saat ini sedang beroperasi di Zambia, dengan keterlibatannya dalam proyek-proyek mulai dari pertambangan, pertanian, manufaktur, dan infrastruktur.

Sebagai contoh, sebuah bandara internasional baru sedang dibangun di Ndola, sebuah kota di Provinsi Copperbelt Zambia, dengan perkiraan biaya US$397 juta yang dibiayai oleh Bank Ekspor dan Impor milik negara Tiongkok, menurut situs web resmi OBOR Tiongkok. Bandara ini sedang dibangun oleh AVIC International, anak perusahaan dari Perusahaan Industri Penerbangan Tiongkok, Aviation Industry Corporation of China (AVIC), milik negara, sebuah konglomerat kedirgantaraan dan pertahanan.

KEKHAWATIRAN-KEKHAWATIRAN AMERIKA

Kekhawatiran-kekhawatiran yang disampaikan oleh Muller juga telah disuarakan oleh pejabat-pejabat pemerintah AS.

Pada bulan Februari 2018, David Malpass, Wakil Menteri Departemen Keuangan AS untuk Urusan Internasional, memberikan pidato di think tank Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, menyebut Tiongkok sebagai pihak yang bertanggung jawab atas masalah-masalah ekonomi Venezuela karena pemberian pinjamamannya yang tidak transparan.

“Jika Anda menanyakan Tiongkok untuk persyaratan-persyaratannya, Anda tidak akan menemukannya,” kata Malpass tentang pinjaman-pinjaman Tiongkok yang dibuat untuk negara Amerika Selatan dengan imbalan minyak, diperkirakan sekitar US$50 miliar selama dekade terakhir, menurut Reuters.

Malpass menambahkan bahwa pinjaman seperti itu “memotong insentif-insentif dari negara-negara penerima untuk meningkatkan lingkungan-lingkungan bisnis mereka, struktur tata kelola, dan kebijakan-kebijakan ekonomi makro.”

Pada saat yang sama, kesepakatan-kesepakatan Tiongkok semacam ini “seringkali terdiri dari kontrak jangka panjang untuk ekspor komoditas dengan harga yang menguntungkan bagi Tiongkok, bukan bagi negara pengekspor,” kata Malpass.

Selain itu, kelompok bipartisan dari 16 senator AS, termasuk Chuck Grassley, Joe Donnelly, David Perdue, Dan Patrick Leahy, telah mengirim surat pada bulan Agustus 2018 untuk Menteri Keuangan Steve Mnuchin dan Sekretaris Negara Mike Pompeo, menyatakan keprihatinannya “atas permintaan-permintaan bailout kepada IMF oleh negara-negara yang telah menerima pembiayaan infrastruktur Tiongkok yang bersifat merampok.”

Sebagai contoh, para senator menunjukkan bailout US$1,5 miliar yang ditawarkan IMF ke Sri Lanka pada tahun 2016 karena utang yang tidak berkelanjutan pada Tiongkok. Ada juga contoh Pakistan yang sedang mencari bailout IMF untuk kewajiban utangnya yang disebabkan oleh pembangunan Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC).

China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) adalah proyek OBOR terpenting bagi Tiongkok di Pakistan dengan investasi mencapai US$57 miliar. Proyek ini berpusat di sekitar jaringan transportasi yang menghubungkan Kota Kashgar Tiongkok di Xinjiang dengan pelabuhan Gwadar di Pakistan.

Surat kabar harian berbahasa Inggris India, The Times of India melaporkan pada 13 Januari 2019, bahwa Pakistan kini telah memutuskan untuk tidak mencari paket bailout IMF, dan akan mencari opsi-opsi lain, setelah berbulan-bulan negosiasi yang bertujuan untuk mendapatkan bailout $8 miliar.

“Krisis keuangan ini menggambarkan bahayanya diplomasi perangkap utang Tiongkok dan inisitif OBOR, yang juga disebut Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), ke negara-negara berkembang,” tulis para senator. (ran)

Video pilihan:

Di Balik Gelontoran Dana Tiongkok untuk Afrika, Ekonomi ataukah Politis?

https://www.youtube.com/watch?v=abxt-0TXluE&t=7s