oleh Li Wenxin
Epochtimes.id- Korea Selatan menggunakan saluran diplomatik mengundang pemimpin Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.
Pemberi tanggapan pertama, Amerika Serikat mengatakan akan mengirim Wakil Presiden Mike Pence ke Pyeongchang, Beijing akan mengirimkan Komite Tetap Politbiro Han Zheng.
Untuk itu sejumlah media Korea Selatan mengeluarkan suara sinis atas tindakan otoritas Beijing mengirim pemimpin yang dinilai ‘kurang berbobot’ yang mengartikan kurang dapat menghargai tuan rumah.
Olimpiade Pyeongchang akan dibuka pada 9 Februari, sebelumnya sejumlah pihak meragukan tentang apakah kegiatan besar olahraga tersebut bisa berjalan lancar karena ancaman provokasi Korea Utara.
Namun, setelah Korea Utara menyampaikan sikap kesediaannya untuk ambil bagian, otoritas Selatan seakan sudah berhasil merubah situasi, bertambah semangat dalam upaya untuk mensukseskan event tersebut.
Dengan demikian maka Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pun mengirim undangan kepada Tiongkok, AS, Jepang dan Rusia, mengharapkan pemimpin mereka dapat hadir mengikuti upacara pembukaan.
Pada bulan November tahun lalu, Moon Jae-in sudah menyampaikan maksud ingin mengundang Trump saat ia berkunjung ke Korea Selatan. Tetapi Trump mengatakan bahwa ia tidak bisa hadir kecuali diwakili pejabat tinggi lainnya atau setidaknya anggota keluarga. Akhirnya AS menetapkan wakil presiden yang hadir mengikuti upacara pembukaan.
Moon pada akhir bulan tahun lalu mengutus Menlu Kang Kyung-wha mengunjungi Tokyo dan menyampaikan undang kepada PM. Shinzo Abe.
Sejak memangku jabatan Presiden pada bulan Mei tahun lalu, Moon sudah secara aktif mengundang Xi Jinping untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Dikatakan bahwa gagasan utama Korea Selatan saat itu adalah bahwa di saat Xi Jinping menghadiri acara internasional, pihak Pyongyang mungkin tidak melakukan provokasi-provokasi apapun seperti uji coba nuklir atau uji coba rudal, sehingga dapat lebih menjamin suksesnya penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin.
Menurut pemikiran ini, Cheong Wa Dae mendorong presiden Moon berkunjung ke Tiongkok yang telah terlaksana pada akhir tahun 2017. Dengan demikian berharap Xi Jinping dapat membalas kunjungan Korea Selatan dengan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade pada bulan Februari.
Namun, setelah kunjungan Moon ke Tiongkok pada bulan Desember tahun lalu, Tiongkok mengklaim bahwa Xi Jinping tidak dapat hadir kecuali mengirim perwakilan tingkat tingginya.
Pada 16 Januari, Kementerian Luar Negreri Tiongkok menyampaikan bahwa Komite Tetap Politbiro Han Zheng akan mengikuti upacara pembukaan Olimpiade.
Radio Free Asia melaporkan, menanggapi dikirimnya Han Zheng sejumlah media Korea Selatan mengeluarkan suara sinis atas tindakan otoritas Beijing mengirim pemimpin yang dinilai ‘kurang berbobot’ yang mengartikan kurang dapat menghargai tuan rumah.
Laporan mengutip direktur Institut Ekonomi Global Korea Selatan mengatakan : “Sehubungan dengan pengaturan pemerintah Tiongkok ini, beberapa ahli menganggap bahwa Tiongkok memandang penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang ini kalah penting daripada kegiatan pada upacara peringatan Partai Buruh Korea Utara. Pemerintah Tiongkok seolah-olah menghina atau mempermainkan segala ketulusan hati dan usaha keras kita.”
Dimaksud dengan kegiatan pada upacara peringatan Partai Buruh Korea Utara adalah : Liu Yunshan yang ditunjuk PKT menghadiri peringatan 70 tahun berdirinya Partai Buruh Korut di Pyeongyang tahun 2015 itu masih berperingkat jabatan lebih tinggi daripada Han Zheng.
Namun, ini hanya tanggapan dari opini publik Korea Selatan dan tidak mewakili posisi pemerintah Korea Selatan.
Sebelumnya ‘Daily NK’ melaporkan, kunjungan Xi Jinping dan Li Keqiang ke Korea Selatan menjadi ‘lebih sulit’ setelah dipastikannya Han Zheng-lah pejabat tinggi Tiongkok yang akan dikirim ke Pyeongchang.
Laporan juga menyebutkan bahwa Han Zheng termasuk dalam ‘geng Shanghai’ yang berintikan Jiang Zemin, ia juga pernah untuk sementara waktu membantu pekerjaan Xi Jinping sewaktu berada di Shanghai.
Terpilihnya Han Zhiang sebagai Komite Tetap Politbiro dianggap sebagai hasil kompromi dengan Xi dengan Jiang. Jika tidak ada hal yang diluar dugaan, Han Zheng bisa jadi akan ditunjuk sebagai wakil perdana menteri melalui hasil keputusan Dwi Kongres nanti.
Sampai saat ini Han Zheng belum ditugasi untuk memikul beban tanggung jawab pekerjaan pemerintah. Dalam kondisi seperti ini menghadiri acara diplomatik internasional tampaknya ‘kurang enak’, jadi tidak salah juga kalau dikatakan mengecilkan Korea Selatan.
Komentator politik Hengyu dalam analisanya menyebutkan, hubungan Beijing – Pyongyang makin tegang karena sanksi ekonomi, sedangkan hubungan Beijing – Seoul juga terganggu gara-gara penempatan THAAD, menyebabkan kebijakan ekonomi Tiongkok terhadap Korea Selatan tidak menentu arahnya. Jadi saat ini muncul di arena Olimpiade bukan sesuatu yang membanggakan.
Apalagi awan gelap perang sedang menutupi Semenanjung Korea, meskipun tidak sampai membuat nyawa terancam, tetapi tidak akan sesantai perjalanan wisata.
Jika akhirnya Kim Jong-un memilih keluar dari keikutsertaannya, Akibat Korut memiliki pengalaman meledakkan pesawat penumpang milik Korea Selatan pada tahun 1987, menyabotase Olimpiade Seoul. Kali ini memimpin kontingen turut berpartisipasi dalam Olimpiade Pyeongchang jelas memiliki resiko lebih besar.
Namun, menurut media Korea Selatan bahwa Istana kepresidenan Korea Selatan sampai saat ini masih berusaha keras untuk membujuk Xi Jinping agar ia bersedia datang ke Pyeongchang.
Cheong Wa Dae mengatakan bahwa ketika Presiden Moon berbicara langsung dengan Presiden Xi Jinping melalui sambungan telepon minggu lalu, Moon sangat mengharapkan kedatangan Xi Jinping paling tidak pada upacara penutupan Olimpiade. Saat ini, Korea Selatan masih menunggu jawaban dari pihak Tiongkok.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Jepang sebelumnya mengatakan Perdana Menteri Shinzo Abe tidak akan menghadiri upacara pembukaan bila Korea Selatan menolak untuk merobek kesepakatan Ianfu tahun 2015.
Namun, setelah Amerika Serikat memutuskan untuk mengirim Wakil Presiden Mike Pence, Jepang mulai goyah dengan pendiriannya jadi masih ragu terhadap kehadiran Abe di Pyeongchang. (Sinatra/asr)
Sumber : ntdtv.com