Home Blog Page 349

Suasana Tak Biasa dalam Kunjungan Blinken ke Tiongkok, AS Bergerak Maju untuk “Mengalahkan” Partai Komunis Tiongkok

Luo Tingting – NTDTV.com

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken akan mengunjungi Tiongkok pada 18 Juni. Namun kunjungan pertamanya ke Tiongkok bakal memiliki nuansa yang tidak biasa, karena AS telah mengambil langkah awal untuk mengalahkan Partai Komunis Tiongkok. Para pejabat AS mengatakan bahwa kunjungan Blinken ke Tiongkok tidak akan banyak membuahkan hasil.

Blinken merampungkan kunjungan ke Tiongkok

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan pada 14 Juni bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Tiongkok pada 18-19 Juni.

Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan bahwa Blinken akan mengunjungi Beijing dan London pada 16 hingga 21 Juni. “Selama berada di Beijing, Menlu Blinken akan bertemu dengan para pejabat senior Tiongkok, di mana ia akan membahas pentingnya menjaga saluran komunikasi yang terbuka untuk mengelola hubungan AS-Tiongkok secara bertanggung jawab. Ia juga akan mengangkat isu-isu bilateral, urusan global dan regional, serta potensi kerja sama dalam menghadapi tantangan transnasional.

Sehari sebelumnya, pada malam  13 Juni, Blinken berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang. Menurut siaran pers Tiongkok, kedua belah pihak membahas isu-isu inti yang menjadi perhatian AS dan Tiongkok, termasuk Taiwan.

The Voice of America melaporkan bahwa pejabat senior AS tidak mengharapkan “daftar panjang hasil” dari perjalanan Blinken ke Beijing.

Menjelang kunjungan Blinken ke Tiongkok, AS “memukul” Partai Komunis Tiongkok

Selain itu, suasana kunjungan Blinken ke Tiongkok tidak biasa,  pemerintah AS juga telah mengambil langkah awal untuk menekan Partai Komunis Tiongkok.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengumumkan pada 13 Juni bahwa Penasihat Keamanan Nasional Sullivan akan melakukan perjalanan ke Tokyo pada 15 Juni untuk berpartisipasi dalam pertemuan pertama dialog keamanan trilateral antara AS, Jepang, dan Filipina.

Gedung Putih mengatakan bahwa selama kunjungan dua hari tersebut, Sullivan akan berdiskusi dengan para pejabat keamanan dari Jepang, Filipina, dan Korea Selatan tentang cara-cara untuk bekerja sama dalam menghadapi ancaman Tiongkok.

Baik Jepang maupun Amerika Serikat menganggap lokasi geografis Filipina yang strategis sangat penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini. Pada bulan Februari tahun ini, Filipina menambahkan empat pangkalan militer baru untuk militer AS, sehingga jumlah pangkalan militer AS di Filipina menjadi sembilan. Beberapa pangkalan ini hanya berjarak beberapa ratus mil laut di selatan Taiwan, sehingga AS dan Filipina dapat memberikan dukungan yang kuat kepada Taiwan jika terjadi perang di Selat Taiwan.

Selain itu, Departemen Perdagangan AS menempatkan 43 entitas dalam Daftar Kontrol Ekspor pada 12 Juni, termasuk 31 perusahaan Tiongkok. Lembaga Penelitian China Aviation Industry Corporation (CAIC) dan Shanghai Haigui Information Technology Co, Ltd, anak perusahaan dari Shanghai Supercomputing Center, keduanya masuk ke dalam daftar hitam.

Departemen Perdagangan AS telah menetapkan bahwa aktivitas entitas-entitas ini bertentangan dengan kepentingan AS dan akan mengakibatkan pembatasan akses ke ekspor AS.

Menyusul insiden balon mata-mata, pada tanggal 10 Juni, pemerintah AS mengkonfirmasi bahwa Partai Komunis Tiongkok telah mendirikan pangkalan mata-mata di Kuba untuk memantau AS. Berita ini dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat, dan membayangi kunjungan Blinken ke Tiongkok.

Tiga alasan kunjungan Blinken ke Tiongkok

Komentator masalah terkini Wang He menganalisis dalam Hot Topics Interactive: Kunjungan Blinken ke Tiongkok pada Februari dibatalkan karena insiden balon mata-mata Tiongkok, dan kunjungan kali ini adalah untuk menebus kunjungan sebelumnya. AS telah berusaha mempertahankan saluran komunikasi untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah pelakunya, sehingga AS sedikit melunakkan sikapnya.

Dia percaya bahwa fakta bahwa Qin baru saja berbicara dengan Blinken menunjukkan bahwa masih ada komunikasi antara kedua belah pihak, dan bahwa ada tiga alasan yang mungkin untuk kunjungan Blinken:

Yang pertama adalah situasi perang Rusia-Ukraina saat ini, dan AS perlu berbicara lebih dekat dengan pihak Tiongkok;

Kedua, pemerintah AS ingin meredakan hubungan bilateral dengan Tiongkok sebelum pemilihan umum AS tahun 2024. Mengenai kerja sama opsional mengenai iklim dan isu-isu lainnya, pihak AS tahu bahwa tidak akan ada hasilnya dan Partai Komunis Tiongkok tidak akan bekerja sama;

Ketiga, AS adalah pihak yang ditantang, pembela ketertiban, sedangkan PKT adalah penantang, pengganggu ketertiban. Oleh karena itu, pihak AS mungkin ingin menunjukkan bahwa mereka adalah bos, jadi mereka harus lebih proaktif, bukan untuk menciptakan masalah, tetapi untuk mencoba menenangkan masalah. (Hui)

Diabetes dan Gula Mungkin Berhubungan dengan Alzheimer, Para Ahli Menjelaskan Alasannya

0

George Citroner

Orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 diketahui memiliki risiko lebih besar terkena penyakit Alzheimer, tetapi alasan di balik hubungan ini masih belum jelas.

Penelitian terbaru dari Wake Forest University School of Medicine di North Carolina mengungkapkan bahwa peningkatan konsumsi gula dan peningkatan kadar glukosa darah dapat memicu pertumbuhan protein beracun di otak, yang merupakan indikator utama penyakit ini.

Protein beracun ini, yang disebut plak amiloid, menumpuk di otak orang dengan kondisi degeneratif. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), lebih dari 1 dari 10 orang Amerika didiagnosis menderita diabetes, dan sebagian besar pada akhirnya dapat mengembangkan Alzheimer. Mengingat potensi dampaknya terhadap jumlah individu yang kemudian dapat mengembangkan Alzheimer, penelitian baru ini menggarisbawahi pentingnya mengelola diabetes dan mengatasi faktor-faktor seperti asupan gula dan kadar glukosa darah.

Diterbitkan pada  Mei di JCI Insight, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang perubahan metabolisme yang terkait dengan diabetes yang meningkatkan risiko Alzheimer.

Gula Membantu Pembentukan Protein Beracun di Otak

Dengan menggunakan tikus, para peneliti Wake Forest menemukan bahwa mengonsumsi air gula dan bukannya air minum biasa menyebabkan terbentuknya lebih banyak plak amiloid di otak.

Untuk memahami apa yang mendorong fenomena ini, para peneliti mengidentifikasi sensor metabolik yang disebut saluran kalium sensitif adenosin trifosfat (ATP) (saluran KATP) yang berperan dalam proses ini.

Dengan menghilangkan sensor ini dari otak tikus percobaan, para peneliti menemukan bahwa peningkatan gula darah tidak lagi meningkatkan kadar protein amiloid atau menyebabkan pembentukan plak.

Mereka juga memeriksa ekspresi sensor metabolik ini di otak penderita penyakit Alzheimer dan mengamati perubahan serupa  terkait dengan penyakit tersebut.

Temuan ini menunjukkan bahwa sensor-sensor ini mungkin memiliki peran dalam perkembangan Alzheimer dan berpotensi menjadi target pengobatan di masa depan.

Pekerjaan ini patut dicatat karena mengidentifikasi target obat potensial yang menghubungkan diabetes dan penyakit Alzheimer, Percy Griffin, yang memiliki gelar doktor dalam biologi sel molekuler dan merupakan direktur keterlibatan ilmiah untuk Asosiasi Alzheimer, mengatakan kepada The Epoch Times. Penelitian ini juga menambahkan pemahaman orang tentang bagaimana faktor risiko yang diketahui bekerja untuk meningkatkan atau menurunkan risiko Alzheimer.

“Namun, tikus bukanlah manusia, dan mereka tidak benar-benar terkena penyakit Alzheimer,” tambah Griffin.

 “Jadi, meskipun penelitian ini memberikan beberapa petunjuk yang menarik, temuan ini perlu dikonfirmasi dan kemudian direplikasi pada manusia untuk melihat apakah temuan ini layak untuk diteliti lebih lanjut.”

Diabetes yang Muncul Lebih Awal Meningkatkan Risiko Alzheimer

Dalam sebuah penelitian tahun 2021 terhadap 10.095 orang dari tahun 1985 hingga 2019, para peneliti mendokumentasikan 1.710 kasus diabetes dan 639 kasus demensia. Mereka mengamati bahwa untuk setiap 1.000 peserta yang diperiksa setiap tahun yang tidak menderita diabetes pada usia 70 tahun, hanya sekitar sembilan orang yang mengalami demensia.

Namun, bagi partisipan yang didiagnosis menderita diabetes, tingkat demensia per 1.000 adalah 10 untuk orang yang didiagnosis hingga lima tahun sebelumnya, 13 untuk enam hingga 10 tahun sebelumnya, dan lebih dari 18 untuk onset diabetes lebih dari 10 tahun sebelumnya. Temuan ini menunjukkan bahwa diagnosis diabetes yang lebih awal terkait dengan peningkatan risiko penurunan kognitif yang signifikan. Hubungan ini kemungkinan besar disebabkan oleh paparan yang terlalu lama terhadap kadar gula darah yang tinggi, peningkatan kerusakan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen ke otak, dan dampak potensial pada sel-sel otak akibat resistensi insulin.

Para penulis studi menekankan bahwa kerusakan kardiovaskular akibat diabetes tidak mungkin menjelaskan apa yang mereka amati. Mereka berhipotesis bahwa disfungsi metabolisme otak adalah penyebab utama penyakit Alzheimer, “menyoroti peran penurunan transportasi insulin melalui sawar darah-otak, gangguan dalam pensinyalan insulin, dan akibatnya penurunan pemanfaatan glukosa otak,” tulis penulis studi.

Sekitar dua dari setiap tiga orang Amerika dianggap kelebihan berat badan atau obesitas, dan satu dari tiga orang mengalami obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes tipe 2 dan penurunan kognitif.

Jonathan J. Rasouli, direktur bedah kelainan tulang belakang yang kompleks dan dewasa di Rumah Sakit Universitas Northwell Staten Island, menekankan pentingnya diet dalam mencegah penurunan kognitif.

“Para ilmuwan telah lama menduga adanya hubungan antara asupan gula, resistensi insulin, dan perkembangan gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer,” katanya.

Pada diabetes tipe 2, resistensi insulin adalah masalah yang mendasari metabolisme gula. Ketika pasien menjadi resisten terhadap insulin, tubuh mereka tidak lagi secara efektif menyerap gula makanan dari aliran darah ke dalam jaringan yang sehat. “Akibatnya, molekul gula berkeliaran di dalam darah dan tidak dipecah menjadi energi,” tambah Rasouli. “Molekul-molekul ini pada akhirnya dapat merusak tubuh jika terlalu lama berada di sana.”

Di dalam otak, gula darah tinggi (hiperglikemia) dikaitkan dengan stroke dan demensia.

Rasouli lebih lanjut mencatat bahwa gula dapat mengubah cara bakteri usus alami kita mencerna makanan, yang menyebabkan penurunan neurokognitif karena akumulasi racun.

Uji Klinis Menyelidiki Semprotan Hidung Insulin untuk Meningkatkan Kognisi

Terdapat bukti bahwa otak dipengaruhi oleh insulin, dan pemberian insulin secara langsung ke otak menunjukkan manfaat potensial untuk kognisi. Hubungan yang kuat antara resistensi insulin yang umumnya terlihat pada diabetes dan kesehatan kognitif telah menyebabkan beberapa ilmuwan menyebut Alzheimer sebagai “diabetes tipe 3”.

Penelitian sebelumnya mengeksplorasi pengobatan berdasarkan hubungan ini, dengan hasil yang menjanjikan. Sebuah tinjauan sistematis terhadap berbagai penelitian menemukan bahwa pasien Alzheimer dengan faktor risiko genetik yang menerima insulin melalui semprotan hidung menunjukkan peningkatan memori verbal.

Dalam sebuah studi percontohan terkontrol plasebo, 24 orang dengan gangguan memori amnestik, atau penyakit Alzheimer ringan, menunjukkan peningkatan retensi memori verbal dan perhatian setelah dosis harian insulin intranasal selama tiga minggu dibandingkan dengan plasebo.

Wakefield Forest University sedang melakukan uji klinis hingga tahun 2028 untuk menyelidiki keamanan dan efektivitas insulin semprot hidung dan empagliflozin, obat yang disetujui FDA yang digunakan untuk diabetes tipe 2, dalam meningkatkan kognisi dan mengurangi protein amiloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Selama uji coba, peserta akan diacak ke dalam salah satu dari empat protokol pengobatan harian selama empat minggu: insulin intranasal, pil empagliflozin, keduanya, atau plasebo. Semprotan hidung dirancang untuk mengantarkan insulin secara langsung ke otak tanpa memengaruhi kadar glukosa.

George Citroner melaporkan tentang kesehatan dan obat-obatan, yang mencakup topik-topik seperti kanker, penyakit menular, dan kondisi neurodegeneratif. Dia dianugerahi penghargaan Media Orthopaedic Reporting Excellence (MORE) pada tahun 2020 untuk cerita tentang risiko osteoporosis pada pria

Menakar Pangkalan Mata-mata Tiongkok di Kuba

0

Antonio Graceffo

Pangkalan mata-mata Tiongkok di Kuba mungkin merupakan pelanggaran Doktrin Monroe.

“Kami sangat terganggu oleh adanya laporan bahwa Havana dan Beijing bekerja sama untuk menargetkan Amerika Serikat dan rakyat kami,” tulis Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner (D-Va.) dan Wakil Ketua Marco Rubio (R-Fla.) dalam sebuah pernyataan baru-baru ini tentang pangkalan mata-mata Tiongkok yang akan dibangun di Kuba.

Kuba, yang terletak hanya 90 mil dari pantai AS, mengizinkan Tiongkok untuk membangun pangkalan mata-mata militer, yang akan memungkinkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk memantau komunikasi serta operasi militer dan maritim Amerika. Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Carlos Fernandez de Cossio membantah klaim bahwa pangkalan Tiongkok sedang dibangun di negara tersebut, dan menyatakan bahwa tuduhan tersebut hanyalah dalih untuk mendukung embargo AS terhadap Kuba. Kementerian Luar Negeri Tiongkok membantah mengetahui situasi tersebut.

Setelah beberapa saat, pada masa awal pemerintahan Obama, ketika hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba terlihat akan membaik, keadaan justru semakin memburuk. Pada tahun 2016, sekitar 200 diplomat dan pejabat intelijen AS jatuh sakit karena “Sindrom Havana”, yang diduga disebabkan oleh senjata ultrasound dan microwave. Hubungan semakin memburuk di bawah pemerintahan Trump, yang menetapkan Havana sebagai negara sponsor terorisme.

Hubungan dengan Tiongkok juga berada pada titik terendah. Penilaian Ancaman Tahunan Kantor Direktur Intelijen Nasional mengakui bahwa Tiongkok dan Rusia merupakan ancaman paling serius bagi Amerika Serikat, terutama karena Partai Komunis Tiongkok (PKT) berusaha memperluas kepentingannya di luar perbatasan Tiongkok. PLA telah memiliki pangkalan di Djibouti dan Kamboja dan dicurigai sedang membangun pangkalan di Myanmar dan Uni Emirat Arab. Beijing telah membiayai pelabuhan peti kemas dan membeli operasi penambangan lithium di Amerika Latin.

Selain itu, Administrasi Antariksa Nasional Tiongkok, sebagai bagian dari Jaringan Antariksa Dalam Tiongkok, telah mendirikan stasiun pemantauan ruang angkasa di Argentina, dekat Selat Magellan. Jenderal Laura Richardson, komandan Komando Selatan A.S., menyebut serangan PKT di Amerika Latin sebagai “serangan tanpa henti” dan upaya untuk menggusur Amerika Serikat. Sebuah pangkalan PKT di Kuba akan menjadi langkah selanjutnya untuk membangun dominasi PKT di Amerika.

Benturan antara kepentingan Amerika Serikat dan kepentingan PKT tampaknya semakin sering terjadi. Awal tahun ini, sejumlah balon mata-mata Tiongkok melayang di atas Amerika Serikat. Pada bulan Maret, Tiongkok menuduh sebuah kapal AS melanggar perairan Tiongkok di wilayah yang disengketakan. Beberapa minggu kemudian, FBI menggerebek sebuah kantor polisi rahasia Tiongkok di Amerika Serikat, sementara laporan-laporan menunjukkan bahwa beberapa kantor polisi lainnya masih ada. Bulan ini, ketika melakukan manuver yang tidak aman, sebuah kapal Angkatan Laut PLA hampir bertabrakan dengan kapal angkatan laut AS di dekat Taiwan. Pada saat yang sama, Amerika Serikat meningkatkan kerja sama pertahanannya di kawasan ini, dengan membuka empat pangkalan baru di Filipina. PKT juga berusaha mencari sekutu, dengan mengirimkan sebuah kapal latih, Qi Juguang, ke Vietnam.

Sebagian besar negara ekonomi utama dunia juga mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh PKT. Pada KTT G-7 di bulan Mei, topik utama diskusi adalah “de-risking,” yang berarti bahwa anggota kelompok tersebut menyadari bahaya ketergantungan ekonomi yang terus berlanjut pada perdagangan Tiongkok. Sekutu-sekutu AS sebagian besar telah setuju untuk mematuhi larangan penjualan chip pemrosesan mikro yang canggih ke Tiongkok.

Kini, setelah Tiongkok membalas dengan mengecualikan perusahaan-perusahaan AS tertentu dari pasar mereka, Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Rep. Mike Gallagher (R-WI), ketua Komite Khusus DPR untuk Partai Komunis Tiongkok, mendesak Menteri Perdagangan Gina Raimondo untuk memohon kepada Jepang, Korea Selatan, dan sekutu-sekutu AS lainnya agar tidak mencoba mengambil untung dari larangan yang diberlakukan oleh PKT.

Sementara hubungan perdagangan antara sekutu AS dan Tiongkok memburuk dan ketegangan meningkat di Laut Cina Selatan, tampaknya pangkalan PKT di Kuba akan melanggar Doktrin Monroe. 

Di bawah Doktrin Monroe pada tahun 1823, kekuatan Eropa – yang kemudian dipahami sebagai semua kekuatan asing – akan diblokir dari campur tangan dalam urusan Belahan Bumi Barat. Presiden Theodore Roosevelt menafsirkan doktrin tersebut sebagai mengizinkan Amerika Serikat untuk memainkan peran sebagai “kekuatan polisi internasional” untuk memerangi “kesalahan yang kronis”, kata-kata yang ditambahkannya dalam Roosevelt Corollary.

Pada tahun 1962, doktrin ini diuji ketika Uni Soviet diyakini sedang membangun senjata dan menempatkan rudal nuklir di Kuba. Kedua negara adidaya ini nyaris terlibat dalam perang nuklir. Pada akhirnya, Soviet mundur. Enam puluh tahun kemudian, tampaknya sekarang skenario yang sama terjadi lagi, tapi kali ini musuhnya adalah PKT.

Pada 9 Juni, menanggapi laporan tentang pangkalan mata-mata itu, anggota parlemen AS mengeluarkan pernyataan: “Kami mendesak pemerintahan Biden untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah ancaman serius terhadap keamanan dan kedaulatan nasional kita.” Meskipun Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Tiongkok telah memiliki semacam pangkalan mata-mata di Kuba sejak tahun 2019, pemerintahan Biden belum menjelaskan tindakan apa yang akan diambilnya terhadap ekspansi terbaru PKT ke Amerika.

Studi Mengungkapkan : Umur Panjang Hingga Kesehatan Bukan Hanya Soal Keturunan, Tapi Juga Faktor Lingkungan

0

Emma Suttie, D.Ac, AP

Sebuah studi baru menambah bukti bahwa kesehatan dan umur panjang kita adalah hasil dari lingkungan dan gaya hidup kita.

Seberapa sering Anda merenungkan penyakit diabetes ayah Anda atau penyakit jantung yang menurun dalam keluarga dan berpikir, “Apakah saya akan terkena penyakit itu? Apakah itu tidak bisa dihindari?”

Dengan semua yang telah kita pelajari tentang genetika, tampaknya masuk akal untuk berpikir bahwa beberapa hasil kesehatan kita akan ditentukan oleh kekuatan tak terlihat yang terkubur jauh di dalam DNA kita. Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa berapa lama kita hidup lebih berkaitan dengan perilaku kita daripada gen kita, menyiratkan bahwa pilihan kita mungkin memiliki dampak yang jauh lebih besar pada umur panjang kita daripada yang kita duga.

Penelitian

Para penulis studi yang diterbitkan dalam Human Kinetics Journal, berusaha menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan perilaku tidak aktif, serta hubungannya dengan kematian berdasarkan skor yang mengevaluasi faktor risiko genetik. Penelitian ini melibatkan 5.446 wanita pasca-menopause berusia 63 tahun atau lebih. Para wanita tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan faktor risiko genetik mereka. Faktor-faktor risiko ini diukur dengan “sejumlah kecil polimorfisme nukleotida tunggal” yang diketahui mempengaruhi umur panjang.

Polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) adalah variasi dalam urutan genetik yang memengaruhi salah satu blok pembangun dasar urutan tersebut-adenin, timin, sitosin, atau guanin. SNP membantu memprediksi respons seseorang terhadap obat tertentu, kerentanannya terhadap faktor lingkungan seperti racun, pestisida, atau limbah industri, dan risikonya terkena penyakit tertentu.

Para penulis penelitian secara meyakinkan menemukan bahwa, terlepas dari faktor risiko genetik mereka, peserta yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi menunjukkan risiko kematian yang lebih rendah, dan mereka yang memiliki tingkat perilaku kurang gerak yang lebih tinggi meningkatkan peluang kematian mereka selama periode tindak lanjut rata-rata lebih dari enam tahun.

Pada akhirnya, temuan ini mendukung pentingnya lebih banyak aktivitas fisik dan mengurangi perilaku kurang gerak untuk mengurangi risiko kematian pada wanita yang lebih tua, terlepas dari kecenderungan genetik mereka untuk berumur panjang.

Gen dan Umur Panjang

Sebuah artikel berjudul “Human Longevity: Genetics or Lifestyle? It Takes Two to Tango,” yang diterbitkan di Immunity and Aging pada tahun 2016, menemukan bahwa kombinasi faktor genetik dan non-genetik menentukan penuaan yang sehat dan umur panjang pada manusia. Artikel tersebut mengatakan bahwa studi keluarga menemukan bahwa sekitar 25 persen variasi umur panjang manusia disebabkan oleh faktor genetik. Menariknya, artikel tersebut juga menyatakan bahwa penelitian telah mengindikasikan bahwa pembatasan kalori, serta faktor epigenetik, genetika, dan gaya hidup, berperan dalam penuaan yang sehat.

Epigenetik adalah studi tentang bagaimana perilaku dan lingkungan kita dapat mengubah cara gen kita berfungsi. Tidak seperti perubahan genetik, perubahan epigenetik ini dapat dibalikkan karena tidak memengaruhi DNA kita.

Sebaliknya, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di jurnal Genetics menganalisis 54,43 juta silsilah keluarga yang mengejutkan dengan mengumpulkan catatan kelahiran dan kematian 406 juta orang yang lahir dari abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20 dari basis data Ancestry.com. Studi ini menemukan bahwa hanya 7 persen dari umur manusia yang dapat dikaitkan dengan genetika atau heritabilitas.

Heritabilitas mengukur bagaimana perbedaan dalam gen manusia menjelaskan perbedaan dalam karakteristik atau sifat-sifat tertentu dari setiap individu. Ini termasuk warna mata, tinggi badan, warna rambut, kecerdasan, dan gangguan seperti skizofrenia dan autisme.

Gaya Hidup dan Umur Panjang

Umur panjang, atau biologi penuaan, adalah bidang studi yang menarik yang membuat penemuan-penemuan penting tentang faktor-faktor yang memengaruhi berapa lama kita hidup.

Hingga baru-baru ini, harapan hidup manusia berkisar antara 19 hingga 35 tahun, tetapi selama 150 tahun terakhir, peningkatan signifikan dalam sanitasi dan kondisi kehidupan, praktik pertanian, akses terhadap makanan dan air bersih, serta perawatan medis telah meningkatkan usia harapan hidup secara dramatis. Umur rata-rata sekarang adalah sekitar 76 tahun (telah menurun secara signifikan di Amerika Serikat sejak tahun 2020 karena COVID-19). Jika kita melihatnya dengan cara ini, mengelola bagaimana kita menua adalah masalah yang relatif baru.

Dengan bertambahnya usia, muncullah berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes, radang sendi, kanker, demensia, dan penyakit Alzheimer. Dan, seiring bertambahnya usia, kita tidak hanya lebih mungkin mengembangkan kondisi-kondisi ini, tetapi juga memiliki beberapa di antaranya secara bersamaan.

Para ilmuwan  mempelajari orang-orang yang hidup sampai usia lebih dari 100 tahun (disebut centenarian) dan mereka yang hidup sampai usia lebih dari 110 tahun (disebut supercentenarian) untuk memahami faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap umur panjang mereka. Para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang ini memiliki sedikit kesamaan satu sama lain dalam hal pendidikan, profesi, atau pendapatan, tetapi mereka cenderung memiliki gaya hidup yang sama: Mereka tidak merokok; mereka tidak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan; dan mereka dapat mengatasi stres dengan baik. Selain itu, sebagian besar centenarian dan supercentenarian adalah wanita.

Di usia lanjut, mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari tembakau, membatasi alkohol, dan tetap aktif secara fisik dapat membuat banyak dari kita tetap sehat hingga usia tua. Namun, di usia lanjut-pada usia 80 tahun dan seterusnya-genetika memainkan peran penting dalam menjaga orang tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan usia. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang berusia seratus tahun dapat hidup mandiri dan terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan usia hingga tahun-tahun terakhir dalam hidupnya.

Nir Barzilai, direktur Institute for Aging Research di Albert Einstein College of Medicine, mempelajari biologi dan genetika penuaan. Barzilai mengatakan bahwa ada dua hipotesis yang ia dan timnya miliki tentang mengapa orang yang berusia seratus tahun bisa berumur panjang dan mengapa mereka tampak lebih sehat lebih lama. Yang pertama adalah bahwa mereka melakukan semua hal yang benar terkait lingkungan mereka, seperti makan dengan baik dan berolahraga, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka memiliki gaya hidup “zona biru”. Zona biru adalah enam tempat di bumi di mana orang hidup paling lama dan paling sehat.

Hipotesis kedua, kata Barzalai, adalah bahwa mereka mungkin memiliki “genom yang sempurna”. Sebagai contoh, mereka mungkin tidak memiliki risiko genetik SNP, atau variasi yang biasanya terkait dengan penyakit yang berkaitan dengan usia seperti penyakit Alzheimer, penyakit kardiovaskular, dan kanker.

Dalam penelitian Barzilai dengan para centenarian, ia juga menemukan bahwa kepribadian dan pandangan hidup mereka sangat berbeda. Ia mengatakan bahwa para lansia yang pernah ia tangani memiliki minat yang besar untuk merasa bahagia dan untuk mencapai hal tersebut tidak membutuhkan banyak usaha, terutama jika dibandingkan dengan generasi yang lebih muda. Memiliki pandangan yang positif dan pendekatan yang santai terhadap kehidupan tampaknya lazim di antara orang-orang yang berumur panjang.

Mungkin melegakan bahwa, berdasarkan penelitian saat ini, kita tidak perlu lagi pasrah pada penyakit yang diderita nenek moyang kita. Seberapa lama dan, mungkin yang lebih penting, seberapa baik kita hidup adalah kombinasi dari gen, lingkungan, gaya hidup, dan sikap kita. Untungnya, ini berarti pilihan kita memiliki dampak yang jauh lebih signifikan terhadap kesehatan kita daripada gen yang kita bawa, dan  kesehatan kita sebagian besar berada di tangan kita.

Kapal Imigran Gelap Yunani Tenggelam, Sedikitnya 79 Orang Tewas dan Ratusan Hilang

oleh Chen Yue

Pada 14 Juni dini hari, sebuah kapal penangkap ikan yang penuh dengan imigran ilegal tenggelam di Laut Mediterania di barat daya Semenanjung Peloponnese, Yunani, menyebabkan sedikitnya 79 orang tewas, ratusan orang lainnya hilang dan 104 orang berhasil diselamatkan. Saat ini pencarian dan penyelamatan masih berlangsung. Para penyintas mengatakan bahwa kapal itu mungkin mengangkut sekitar 750 orang pengungsi.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan bahwa ini adalah tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menduga jumlah korban masih bisa bertambah.

Yannis Karvelis, direktur kesehatan daerah setempat mengatakan : “Saya khawatir jumlah (korban) akan lebih banyak, karena jumlah orang di atas kapal itu jauh lebih banyak daripada kapasitas yang diperbolehkan.

Media Yunani mengutip ungkapan penyintas kepada para penyelamat melaporkan bahwa kapal tersebut mungkin mengangkut 750 orang termasuk 100 orang anak-anak.

Pada Kamis, para imigran gelap yang berhasil diselamatkan dibawa ke kota terdekat, Kalamata untuk menerima perawatan dan konseling.

Eva Tsikrikou, seorang psikolog di Mental Health Organization mengatakan : “Mereka masih shock dan mencoba untuk berbicara dengan anggota keluarga mereka yang masih berada di negara mereka”.

Kapal penangkap ikan tersebut berangkat dari Libya menuju Italia. Pakar Penjaga Pantai menduga bahwa kapal tersebut mungkin terbalik karena kerusakan dan kehabisan bahan bakar. Penjaga Pantai juga menyatakan bahwa sebelum kecelakaan, para pengungsi di atas kapal menolak bantuan dan minta pelayaran berlanjut.

Pada Kamis (15 Juni), pemerintah Yunani mengumumkan pengibaran bendera setengah tiang selama 3 hari untuk menyatakan berkabung bagi para korban. Menurut data yang terhimpun oleh PBB, bahwa tahun ini saja sudah ada lebih dari 70.000 orang imigran gelap yang  memasuki negara-negara Eropa. Dan, negara-negara Mediterania terutama Italia paling banyak kemasukan imigran gelap.(sin) 

“100% Bukan Manusia”, Kata Warga AS yang Memergoki Alien Kepada Polisi

oleh Chen Juncun

Baru-baru ini warga Las Vegas melaporkan ke kantor kepolisian bahwa ia melihat makhluk asing yang tinggi di halaman belakang rumahnya, “100% bukan manusia”, katanya kepada petugas polisi. Namun setibanya di rumah warga tersebut untuk melakukan investigasi, petugas gagal menemukan sesuatu yang berkaitan dengan keberadaan makluk asing yang dimaksud.

Menurut laporan TV KLAS pada Rabu (7/6/2023), pada 30 April sekitar pukul 23:50, lensa kamera yang dikenakan oleh seorang petugas polisi di Las Vegas menangkap suatu benda terang berwarna hijau yang turun dari langit.

American Meteor Society menyebutkan bahwa warga di California timur, Nevada, Utah dan tempat sekitarnya melihat adanya kilatan panjang yang menggores langit.

Sekitar 40 menit kemudian, seorang pria Las Vegas menelepon 911 untuk melaporkan bahwa dia dan keluarganya melihat ada benda yang jatuh dari langit, setelah itu melihat dua sosok makhluk asing yang tinggi berada di halaman belakang rumah mereka.

Menurut rekaman pembicaraan yang disampaikan oleh pria pelapor kepada petugas 911 yang diperoleh stasiun TV, bahwa 2 sosok makluk setinggi 8 kaki (setara 2,4 meter) dengan mata besar terus menatapi dirinya.

Pria itu mengatakan : “Saya berani bersumpah, saya tidak main-main, ini nyata. Kami sampai dibuat panik”.

Ketika petugas investigator bertanya apakah kedua makhluk itu ada di halaman belakang rumahnya, pria itu menjawab : “Benar, mereka bertubuh tinggi, mungkin 8 kaki atau 9 kaki (2,7 meter), 10 kaki (3 meter). Bagi kami, mereka terlihat seperti alien dengan kelopak mata  besar… dan mulut. Mata mereka berbinar dan memiliki penampilan humanoid. Tetapi mereka 100% bukan manusia”.

Gambar ilustrasi alien. (Shutterstock)

Dua orang petugas polisi kemudian dikirim ke rumah pria itu untuk melakukan investigasi. Stasiun TV berhasil memperoleh rekaman yang ditangkap oleh kamera yang dikenakan pada dua orang petugas polisi itu.

Salah satu petugas berkata ketika dia bersiap-siap untuk mengemudi kendaraan menuju TKP : “Saya sangat gugup sekarang. Bung, saya jadi gugup — saya melihat sebuah meteor (merujuk pada benda terang berwarna hijau yang disebutkan di atas), sekarang mereka ini mengatakan ada alien di halaman belakang rumah”.

Setelah tiba di rumah pria itu kedua orang petugas bertanya kepada pria dan keluarga pelapor itu tentang apa yang telah mereka lihat. Mereka menggunakan “makhluk besar” untuk menggambarkan apa yang mereka lihat.

Ada yang mengatakan kepada polisi : “Awalnya saya tidak percaya (mengacu pada alien), tapi sekarang saya percaya setelah menyaksikan sendiri”.

Rekaman menunjukkan seorang petugas polisi berjalan ke halaman belakang rumah keluarga untuk melakukan penyelidikan, tetapi Departemen Kepolisian Las Vegas menghitamkan bagian tertentu yang terekam lensa kamera petugas demi menjaga privasi yang dilindungi undang-undang.

Saat petugas sedang melakukan penyelidikan di halaman belakang rumah, petugas lain bertanya kepada warga tetangga yang naik mobil melewati rumah pelapor, apakah ada melihat sesuatu ?

KLAS TV melaporkan bahwa penyelidikan kasus sudah ditangani pihak kepolisian Las Vegas selama beberapa hari, tetapi hingga 7 Juni, mereka tidak berhasil memperoleh perkembangan yang berarti sehingga memutuskan untuk mengakhiri penyelidikan.

Keluarga pelapor itu kemudian juga mengatakan bahwa selama proses penyelidikan petugas polisi datang lagi ke rumah mereka. Seorang petugas polisi seraya bercanda mengatakan : “Sampai makhluk setinggi 9 kaki itu datang lagi, sebaiknya jangan panggil kami, oke ?”

Di Nevada, di mana Las Vegas berada, membuat panggilan iseng ke 911 adalah tindak kejahatan kelas E. Setelah terbukti bersalah, terdakwa akan dijatuhi hukuman 1 sampai 4 tahun penjara. (sin)

Hasil Studi : Orang Cerdas Lebih Lambat dalam Memproses Informasi yang Kompleks

0


Irina Antonova

Anda pasti berpikir bahwa orang yang cerdas berpikir lebih cepat, bukan?

Namun demikian, sebuah penelitian terbaru menemukan hal tersebut hanya sebagian benar dalam hal pemecahan masalah yang sederhana. Ketika tingkat kesulitannya lebih tinggi, mereka yang memiliki IQ tinggi suka meluangkan waktu.

Temuan mengejutkan ini dibuat oleh para peneliti di BIH dan Charite-Universitätsmedizin Berlin, bersama seorang kolega dari Barcelona yang mempublikasikan kesimpulan mereka dalam jurnal Nature Communications.

Para peneliti mengatur sebuah tes yang melibatkan 650 partisipan, di mana mereka menunjukkan pola-pola tertentu dan meminta mereka untuk menemukan aturan di balik pola-pola tersebut. Pola-pola tersebut disusun sedemikian rupa sehingga semakin lama semakin menantang.

Para ilmuwan mengukur IQ para peserta dengan menggunakan tes konvensional, serta hubungan antara IQ yang diukur, pola aktivasi, dan kinerja tes secara keseluruhan.

“Keseimbangan eksitasi-inhibisi neuron yang tepatlah  memengaruhi pengambilan keputusan dan sedikit banyak memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah,” kata salah satu peneliti, Profesor Petra Ritter dari Institut Kesehatan Berlin di der Charite, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh IFLScience.

Hasil yang Mengejutkan dari Tes Ini

Para peserta dengan IQ yang lebih tinggi dapat dengan cepat melihat solusi dari soal-soal yang mudah. Namun, hal itu tidak terjadi ketika kompleksitas masalah meningkat. Mereka masih menghasilkan solusi yang benar, tetapi mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Hal ini disebabkan oleh cara kerja otak mereka. Mereka tampaknya menunjukkan lebih banyak kesabaran karena semua area otak mereka melakukan pemrosesan yang diperlukan alih-alih langsung mengambil kesimpulan ketika hanya beberapa teka-teki yang terpecahkan.

Para peneliti menjelaskan bahwa respons yang lambat ini berasal dari koordinasi jalur mental mereka karena orang dengan IQ yang lebih tinggi memiliki otak yang lebih tersinkronisasi. Ini berarti bahwa sirkuit saraf di lobus depan mereka menahan diri untuk tidak mengambil keputusan hingga semua bagian otak memiliki waktu untuk memproses informasi yang diminta.

“Dalam tugas-tugas yang lebih menantang, Anda harus menyimpan kemajuan sebelumnya dalam memori kerja saat Anda mengeksplorasi jalur solusi lain dan kemudian mengintegrasikannya satu sama lain,” kata penulis utama makalah tersebut, Profesor Michael Schirner, seorang ilmuwan di Departemen Neurologi Eksperimental Neurologi, Charite, Universitätsmedizin Berlin, Jerman.

“Pengumpulan bukti untuk solusi tertentu terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi juga memberikan hasil yang lebih baik,” tambah Schirner.

Perbandingan dengan Otak Silico

Ritter dan rekan-rekannya memutuskan membandingkan data mereka dengan data dari model otak manusia ‘umum’ yang dihasilkan dari pemindaian otak dan model matematika, yang dikenal sebagai ‘otak silico’ atau simulasi komputer dari otak manusia.

“Kami dapat mereproduksi aktivitas otak individu dengan sangat efisien,” kata Ritter kepada MedicalXpress.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons dari para peserta dan respons dari otak yang dibuat secara artifisial memang cocok.

“Dalam prosesnya, kami menemukan bahwa otak-otak silico ini berperilaku berbeda satu sama lain-dan dengan cara yang sama seperti otak biologis mereka. Avatar virtual kami sesuai dengan kinerja intelektual dan waktu reaksi dari analog biologis mereka,” jelas Ritter.

Para peneliti berharap bahwa eksperimen mereka akan membantu lebih memahami fungsi otak dan bagaimana menemukan target intervensi spesifik untuk orang-orang yang menderita penyakit neurodegeneratif.

Apa yang dimaksud dengan Otak Silico?

Otak silico pertama kali digagas sebagai bagian dari proyek oleh peneliti Henry Markram yang menggagas Human Brain Project (HBP) dan Blue Brain Project (BBP), yang berusaha mensimulasikan otak manusia di dalam komputer.

Otak silico mengacu pada model komputasi atau simulasi otak yang dibuat dengan menggunakan algoritme dan teknik komputer. Tujuan Markham adalah untuk meniru struktur dan fungsi otak manusia dalam sistem komputer, yang melibatkan pemodelan interaksi kompleks neuron, sinapsis, dan sirkuit saraf yang mendasari fungsi otak.

Dia berhasil dengan proyek BBP pada tahun 2015, dengan merilis simulasi 30.000 neuron tikus. Namun, ini hanyalah 0,15 persen dari otak hewan pengerat tersebut.

Markham berharap dengan mensimulasikan otak di komputer, para ilmuwan dan peneliti dapat lebih memahami cara kerja otak, mempelajari perilakunya dalam kondisi yang berbeda, dan berpotensi mengembangkan pengobatan untuk gangguan dan penyakit otak.

Namun, proyek yang dijalankan oleh Markham menuai kritik, dengan banyak ahli saraf yang berpendapat bahwa ide untuk memetakan bagaimana neuron terhubung dan bekerja sama serta bagaimana otak membentuk keputusan dan ingatan adalah menggelikan.

“Tidak jelas bagi saya apa yang akan dicapai oleh simulasi berskala sangat besar ini,” kata Anne Churchland dari Cold Spring Harbor Laboratory kepada The Atlantic.

Churchland dan timnya bekerja untuk mensimulasikan jaringan neuron untuk mempelajari bagaimana otak menggabungkan informasi visual dan pendengaran.

“Saya dapat menerapkannya dengan ratusan ribu neuron, dan tidak jelas apa yang dapat saya peroleh jika saya memiliki 70 miliar,” katanya.

Whistleblower Ungkap Program UFO Rahasia Militer AS “Percaya Atau Tidak Terserah Anda”

 Li Yan

Seorang veteran AU (Angkatan Udara) telah mengungkapkan, AS (Amerika Serikat) mempunyai suatu proyek militer rahasia, setidaknya selama beberapa dekade terus mendaur ulang pesawat terbang “yang bersumber dari non-manusia”, dengan kata lain yang kita kenal sebagai UFO (objek terbang tak dikenal, Unidentified Flying Object, red.).

David Charles Grusch yang berusia 36 tahun pernah berjasa di medan perang Afganistan, ia pernah menjabat di Badan Pengintaian Nasional (NRO), dan antara 2019 hingga 2021 menjabat sebagai perwakilan gugus tugas UAP (Fenomena Udara Tak Dikenal) dari kongres AS. Ia bahkan juga pernah bekerja di Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA), pada akhir 2021 hingga Juli 2022 dan menjabat sebagai penanggung jawab bersama analisa fenomena udara tak dikenal. Tim kerja tersebut belum lama ini telah berganti nama menjadi All Domain Anomaly Resolution Office atau disingkat AARO.

Situs berita The Debrief pada Senin (5/6) lalu pertama kalinya memberitakan, Grusch mengatakan dirinya telah menyerahkan laporan mengenai informasi rahasia kepada kongres AS juga kepada Inspektur Jenderal Badan Intelijen (ICIG). Ia bersikukuh beranggapan semua informasi tersebut membuktikan pemerintah AS, sekutu, dan para kontraktor Kemenhan selama beberapa dekade ini terus mendaur ulang sebagian bahkan seluruh benda terbang tak dikenal (UFO).

Kata-kata UFO, selama ini dikaitkan dengan “piring terbang” dan juga “mahluk alien”, dalam sebutan pemerintah telah digantikan dengan istilah “fenomena anomali tak dikenal” (UAP).

Grusch berkata, “Berdasarkan bentuk pesawat terbang dan pengujian ilmiah pada materialnya, serta susunan atom yang unik juga karakteristik radioaktifnya, semua benda yang didaur ulang ini setelah dianalisa dipastikan merupakan “sumber tak dikenal” (bukan bersumber dari kecerdasan manusia, melainkan dari planet asing atau sumber yang tidak diketahui).”

Bicara soal informasi yang diserahkan ke kongres AS dan ICIG Grusch mengatakan, disini tidak hanya sekedar menjelaskan tentang asal muasal atau status benda terbang tak dikenal saja, “Semua material ini termasuk benda terbang yang utuh atau sebagian utuh”.

Grusch juga diwawancarai oleh News Nation, mengatakan banyak pejabat senior dan mantan intel, banyak di antaranya yang telah dikenalnya bertahun-tahun, bagaimana mengungkap kepadanya, menyerahkan dokumen dan “bukti” lainnya, yang menjelaskan mereka turut ambil bagian dalam program daur ulang pesawat rahasia itu. “Semua (program) ini adalah mendaur ulang pesawat terbang yang bukan berasal dari teknologi manusia, bisa juga disebut pesawat luar angkasa jika Anda mau, atau pesawat terbang yang berasal dari dunia non-manusia.” Grusch mengatakan, benda terbang tak dikenal ini “ada yang mendarat, ada yang jatuh”.

“Baiklah, dengan sendirinya, ketika Anda mendaur ulang pesawat yang mendarat atau jatuh, kadang kala Anda akan menemukan penerbang (mahluk luar angkasa) yang sudah mati, percaya atau tidak terserah Anda. Walaupun ini kedengarannya tidak masuk akal, tapi ini adalah nyata. Kita (manusia) dipastikan tidaklah sendirian.” Ia berkata, “Bukti menjelaskan, melihat dari pengalaman, kita (manusia) tidak hidup sunyi sepi sendiri.”

Kepada The Debrief Grusch mengatakan, program daur ulang UFO selama beberapa dekade terakhir ini selalu disembunyikan pada beberapa lembaga terkait UAP, “Tidak memberikan laporan yang sesuai kepada lembaga pengawas”. Tujuan program tersebut mendaur ulang UFO adalah meneliti dan memanfaatkan lewat teknologi terkait, “Memperoleh keunggulan pertahanan nasional yang asimeteris”, agar dapat bersaing dengan lawan.

“Ada suatu gerakan intelijen palsu yang rumit yang mengincar warga AS, ini sungguh sangat tidak bermoral.” Grusch mengatakan pada News Nation, ia memahami “risiko individu yang teramat besar dan risiko profesi yang sangat signifikan” bila secara terbuka membahas topik ini.

Grusch berkata, sejak 2022, ia telah mulai menyerahkan catatan informasi rahasia, yang durasinya mencapai beberapa jam, setelah ditranskripsikan menjadi salinan dokumen yang mencapai ratusan halaman tebalnya, diantaranya termasuk data konkrit dalam program daur ulang material itu.

Beberapa orang anggota dalam proyek daur ulang tersebut kemudian membuktikan kebenaran informasi dalam surat pengaduan Grusch tersebut kepada Kantor Inspektur Jenderal. Purnawirawan kolonel Angkatan Darat yang bernama Karl Nell yang pernah bekerja bersama Grusch di tim UAP mengatakan kepada The Debrief, “Pada dasarnya, pernyataan terkaitnya adalah benar”. “Seperti halnya pemahaman yang tak terbantahkan, setidaknya sejumlah teknologi yang tidak jelas asal usulnya adalah berasal dari kecerdasan non-manusia”, imbuhnya.

Menurut kesepakatan, Grusch telah melaporkan kepada Kemenhan segala informasi yang rencananya akan dibeberkannya kepada The Debrief, dan Pentagon pada April lalu telah menyetujui pernyataan yang rencananya akan dipublikasikan itu — hanya beberapa hari sebelum Grusch meninggalkan pemerintahan.

Pejabat Kemenhan menyatakan, baru-baru ini Pentagon mendorong investigasi kasus kesaksian semacam ini, dan sedang melakukan peninjauan terhadap ratusan laporan baru. Namun mayoritas kejadian masih belum bisa dijelaskan. Direktur NASA Bill Nelson usai membaca laporan pemerintah terkait dari komunitas intelijen AS 2021 menyatakan, ia menilai umat manusia tidak “sebatang kara” di alam semesta ini. (sud/whs)

Warga Desa di Yunnan, Tiongkok  Panik Akibat 35 Kali Gempa dalam 20 Hari dan Sering Terdengar Suara Dentuman

0

oleh Li Enzhen

Baru-baru ini, penduduk desa Zhenxiong, Kabupaten Zhaotong, Provinsi Yunnan, Tiongkok telah dibuat panik oleh suara dentuman dan gempa bumi yang sering terjadi di sana, menyebabkan dinding rumah banyak penduduk mengalami keretakan. Laporan media resmi menyebutkan bahwa dalam 20 hari terakhir tercatat ada 35 kali gempa bumi yang terjadi di daerah tersebut, namun soal penyebab suara dentuman masih belum diketahui.

Beberapa video menunjukkan bahwa pada 13 Juni sekitar pukul 10:26, terdengar suara dentuman keras yang mengguncangkan rumah. Seluruh proses berlangsung selama beberapa detik. Ada juga video yang memperlihatkan adanya retakan sepanjang satu atau dua meter pada dinding rumah warga desa.

Pada 13 Juni pukul 13.58, sebuah video memperlihatkan beberapa orang dewasa dan anak-anak mereka yang sedang duduk-duduk di halaman sambil mengobrol. Tiba-tiba dikejutkan oleh suara mirip ledakan, kemudian tanah dan rumah berguncang. Semua orang itu sampai berdiri karena ketakutan, bahkan ada anak yang menangis dan menjerit.

Seorang warga di Desa Miaoshan mengatakan kepada media lokal “Jiupai News” bahwa sejak 26 Mei, dia sering mendengar suara dentuman dan guncangan seperti gempa bumi. Suara dentuman itu terdengar sampai beberapa kali pada 13 Juni, Bahkan guncangan sangat keras pada 14 Juni, sampai-sampai dinding rumah pun retak dan malam tidak berani tidur.

Seorang warga yang ditemui di Jalan Poji mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali merasakan guncangan keras dan terkejut pada 14 Juni sekitar pukul 9 pagi saat baru bangun tidur.

Selain itu, penduduk di banyak desa terdekat juga melaporkan adanya guncangan yang dirasakan baru-baru ini.

Media Tiongkok “Elephant News” melaporkan bahwa menurut penuturan penduduk setempat situasi ini sering terjadi akhir-akhir ini, sehingga banyak penduduk mengalami retak rumah dinding. “Terlalu sering, beginilah selama sepuluh hari terakhir, bahkan guncangan bisa terjadi sampai 7 atau 8 kali sehari”.

Penduduk desa mengatakan bahwa bukit di dekat Desa Miaoshan, Poji pernah retak akibat penambangan batu bara, dan beberapa orang telah melaporkan situasi itu kepada otoritas yang berwenang.

Dalam hal ini, staf Biro Pencegahan Gempa dan Mitigasi Bencana Kabupaten Zhenxiong memberikan tanggapannya pada 14 Juni yang menyebutkan bahwa respon getaran yang tergolong rendah yakni antara 1 – 2 magnitudo memang sering terpantau akhir-akhir ini, tetapi penyebabnya belum jelas.

Penduduk setempat mengatakan bahwa insiden serupa sudah terjadi 3 tahun lalu, tetapi belum ada upaya pemerintah setempat untuk mengatasinya.

Pada 5 Juni, penduduk setempat mendatangi sekretaris Komite Partai Kabupaten Zhenxiong untuk menyampaikan keluhannya tentang seringnya mendengar suara-suara dentuman dan guncangan mirip gempa bumi yang mungkin dapat menimbulkan longsornya bukit, yang sudah terjadi 2 tahun lampau. Meskipun ada petugas dari dinas yang melakukan inspeksi tetapi tidak ada kabar beritanya. Situasi saat ini semakin serius, khawatir terjadi longsornya bukit dan ambruknya rumah penduduk akibat adanya pertambangan batu bara di dekatnya. Penduduk berharap para pimpinan yang berwenang dapat memberikan solusi untuk mengatasinya.

Setelah kejadian ini menjadi perhatian publik, maka pada 14 Juni, Kabupaten Zhenxiong secara resmi mengeluarkan pengumuman yang berbunyi : Sejak 26 Mei tahun ini, departemen gempa telah memantau total 35 kejadian gempa bumi di daerah ini, termasuk : Ada 3 gempa bumi di atas magnitudo 2, 11 gempa bumi antara magnitudo 1.0 hingga 1.9, dan 21 gempa bumi di bawah magnitudo 1. Magnitudo terbesar adalah magnitudo 2.5, yang terjadi pada 13 Juni pukul 10:26:36. Saat ini, departemen terkait telah membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan investigasi.

Netizen Tiongkok dalam mengomentari tanggapan pihak berwenang mengatakan : “Bohong, mana mungkin gempa bumi berkekuatan 2,5 magnitudo menghasilkan guncangan sebesar itu !” “Penduduk desa di sana mengatakan bahwa itu ledakan dalam tambang batu bara”. “Sangat tidak aman !” “Setiap hari hidup dalam kekhawatiran, takut rumah ambruk” “Untuk apa memelihara begitu banyak pegawai negeri, apa yang mereka lakukan ?”

Ada pula netizen yang berkomentar : “Jangan-jangan tanah di bawa tambang batu bara itu sudah kosong, sehingga bukit saja sudah terlihat ada keretakan” “Batu bara dalam tambang di Zhenxiong sudah habis digali, kekayaan sudah diambil orang kecuali bencana yang ditinggalkan” “Apakah bukit runtuh akibat penambangan dengan ledakan ? Atau terjadi ambles di bagian dalam bukit ? Mengapa tidak dilakukan pengendalian sebelum benar-benar jatuh korban jiwa ?” (sin)

Partai Komunis Tiongkok Memperketat Kendali Atas Perekonomian Tiongkok

0

Antonio Graceffo

Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengintensifkan kontrol atas ekonomi dengan wakil perdana menteri dan badan pengawas baru.

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, PKT terus menerus memperketat cengkeramannya terhadap ekonomi, termasuk keuangan dan perbankan. Kini, Wakil Perdana Menteri He Lifeng yang baru saja diangkat dan beberapa badan baru yang dipimpin partai akan memastikan sistem keuangan negara sesuai dengan prinsip-prinsip PKT. Menanamkan nilai-nilai PKT ke dalam sistem perbankan dan keuangan adalah langkah mundur terbaru ke masa perencanaan terpusat yang lebih ortodoks. Perkembangan ekonomi tercepat di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terjadi pada masa pembukaannya, tetapi sekarang Xi tampaknya lebih menghargai ideologi partai daripada pertumbuhan ekonomi.

Dia, sekutu dekat Xi, telah bekerja untuk pemerintah pusat sejak tahun 1980-an, mengalami pergeseran dari komunisme penuh ke sosialisme pasar, ke liberalisasi, dan sekarang ke konsolidasi yang lebih besar dari kontrol PKT di bawah Xi. Sebagai wakil perdana menteri, ia akan mengawasi kebijakan industri dan negosiasi perdagangan. Dia menghabiskan lima tahun terakhir sebagai perencana pusat terkemuka untuk ekonomi Tiongkok dan sekarang akan memiliki pengaruh yang lebih besar untuk memastikan rencana dan dekrit Xi diikuti.

Ketika pertumbuhan ekonomi RRT melambat, pendekatan PKT adalah kembali mengandalkan perusahaan milik negara dan pengawasan PKT terhadap perusahaan-perusahaan. Xi dan He mendukung pertumbuhan yang dipimpin oleh negara, dengan fokus pada perusahaan milik negara dan sektor publik. Di sisi lain, hal ini berarti meningkatkan utang RRT, yang sudah mencapai 300% dari PDB.

He sebelumnya adalah ketua dan sekretaris Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional PKT, sebuah badan perencanaan nasional yang bertanggung jawab untuk mengalihkan negara ini dari ketergantungan pada perusahaan-perusahaan asing dan mendorong perusahaan-perusahaan milik negara.

Selain menunjuk perdana menteri baru, beberapa badan pengawas keuangan baru juga dibentuk. Badan-badan ini, yang akan diawasi oleh komite pusat PKT, termasuk Administrasi Negara untuk Regulasi Keuangan (SAFR), Komisi Keuangan Pusat (CFC), dan Komisi Kerja Keuangan Pusat (CFWC).

SAFR akan mengawasi sektor keuangan, tidak termasuk sekuritas, dan melapor langsung ke Dewan Negara, yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Qiang. Menurut anggaran tahun 2023, SAFR berencana untuk memeriksa 2.500 lembaga perbankan dan 800 lembaga keuangan non-perbankan di seluruh negeri. 

Sebuah rencana reformasi PKT yang diterbitkan pada bulan Maret menyatakan bahwa tujuan CFC adalah untuk “memperkuat kepemimpinan terpusat dan terpadu Komite Sentral partai atas pekerjaan keuangan.”

CFWC, yang akan dipimpin oleh seorang anggota politbiro, bertanggung jawab untuk mengawasi peran ideologi dan politik PKT dalam sistem keuangan Tiongkok. Sebagai komisi pembangunan partai, CFWC akan memastikan bahwa sistem keuangan selaras dengan tujuan dan teori PKT, serta moral dan disiplin partai.

Secara teknis, CFWC bukanlah organisasi baru, melainkan kelahiran kembali CFWC yang asli, yang didirikan pada tahun 1998 di bawah mantan pemimpin Jiang Zemin. Pada saat itu, CFWC dimaksudkan untuk mengamankan peran PKT dalam sistem perbankan dan keuangan, tetapi tanpa mempengaruhi perkembangan bisnis. CFWC yang lama,  dibubarkan pada tahun 2003, dimaksudkan untuk memastikan pemisahan antara pemerintah dan bisnis. 

Di bawah kepemimpinan Xi, CFWC akan membantu memasukkan sektor keuangan ke dalam penggabungan ini. Dengan pembentukan kembali CFWC, Xi dan sekutunya akan dapat lebih cepat merestrukturisasi elemen-elemen dalam industri keuangan, membersihkan sisa-sisa penentangan dari pemerintahan sebelumnya, dan mengisi posisi-posisi dengan para loyalis Xi.

Pada saat bank sentral AS- The Federal Reserve  menaikkan suku bunga, dan Tiongkok mengambil kebijakan ekspansif, People’s Bank of China (PBoC) akan kehilangan kemampuannya untuk memberlakukan kebijakan moneter yang independen. 

Di Amerika Serikat, partai politik, pemerintah, dan bisnis adalah entitas yang terpisah. Dan, di dalam pemerintahan, ada pembagian kekuasaan dengan checks and balances. Selain itu, The Fed independen dari pemerintah. 

Di Tiongkok, Xi memegang jabatan-jabatan tertinggi di partai dan pemerintah. Loyalis, orang yang ditunjuk, dan anggota politbiro sekarang akan memiliki kontrol yang lebih besar atas perbankan dan keuangan. Dapat dikatakan bahwa Xi melembagakan  Belt and Road Initiative (BRI) karena sekarang semua jalan tampaknya mengarah ke Xi.

Antonio Graceffo, Ph.D., adalah seorang analis ekonomi Tiongkok yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai, memegang gelar Tiongkok-MBA dari Universitas Jiaotong Shanghai, dan saat ini sedang mempelajari pertahanan nasional di American Military University. Dia adalah penulis “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion.”

Lagu Band The Beatles Terbaru dan Terakhir Akan Dirilis dengan Sedikit Bantuan AI

Daniel Y. Teng

Sebuah lagu baru dan terakhir dari The Beatles sedang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), menurut mantan anggota band Paul McCartney.

Akan dirilis akhir tahun ini, lagu baru ini diduga dibuat berdasarkan rekaman awal lagu “Now and Then” milik John Lennon dari tahun 1978.

Lennon membuat rekaman tersebut pada sebuah kaset tua di apartemennya di New York City sebelum dia meninggal dunia.

Istrinya, Yoko Ono, kemudian memberikan rekaman tersebut (dan demo lainnya) yang diberi label “For Paul” kepada McCartney. Dua dari rekaman tersebut diselesaikan dan dirilis pada pertengahan tahun 90-an: “Free As A Bird” dan “Real Love”.

Lagu Beatles “baru” yang ketiga pada awalnya sempat dipertimbangkan, namun kemudian dikesampingkan karena masalah pada audio, termasuk suara background.

“Judulnya tidak terlalu bagus, perlu sedikit pengerjaan ulang, tetapi memiliki syair yang indah, dan ada John yang menyanyikannya,” kata McCartney kepada Q Magazine.

“[Tapi] George tidak menyukainya. The Beatles adalah sebuah demokrasi, kami tidak melakukannya.”

Sekarang dengan AI, suara Lennon dapat diekstraksi dari kaset dan direkam ulang.

“Kami baru saja menyelesaikannya, dan akan dirilis tahun ini,” kata McCartney kepada BBC4 pada 13 Juni.

Peter Jackson, sutradara serial dokumenter 2021, Get Back, mampu “mengekstrak suara John dari kaset yang sudah usang,” kata McCartney.

“Kami memiliki suara John dan piano, dan dia bisa memisahkannya dengan AI. Mereka mengatakan kepada mesin: ‘Itu suaranya. Ini adalah gitar. Hilangkan gitarnya’.

“Jadi, ketika kami datang untuk membuat apa yang akan menjadi rekaman terakhir The Beatles, itu adalah demo yang dimiliki John, dan kami dapat mengambil suara John dan membuatnya murni melalui AI ini. Kemudian kami dapat mencampur rekaman tersebut, seperti yang biasanya Anda lakukan. Jadi, ini memberi Anda semacam kelonggaran.”

McCartney mengakui bahwa menggunakan AI itu “agak menakutkan tapi mengasyikkan karena ini adalah masa depan.”

Peran AI dalam Masyarakat?

Kemunculan ChatGPT belakangan ini, tools bertenaga AI yang dapat diakses secara luas  dapat melibatkan publik dalam berbagai macam percakapan, telah memicu pertanyaan mengenai peran AI dalam masyarakat.

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang diajukan oleh chatbot termasuk apa dampak AI terhadap lapangan pekerjaan, apakah informasi yang diberikan oleh AI Chatbots dapat dipercaya, dan pertanyaan eksistensial yang lebih luas seperti apakah AI akan melampaui atau menggantikan manusia (atau mencapai “singularitas”).

Perdebatan serupa terjadi pada tahun 1996 ketika para ilmuwan berhasil mengkloning seekor domba betina, Dolly, yang menimbulkan pertanyaan apakah kloning manusia akan terjadi selanjutnya.

Para senator AS dan pemerintah di negara-negara maju sedang menyelidiki bagaimana cara mengatur perkembangan AI di tahun-tahun mendatang.

Di ruang kreatif, AI sudah digunakan untuk menciptakan “musik” dan “seni”.

Sebagai contoh, Freddie Mercury, mendiang vokalis band rock Inggris Queen, menyanyikan ulang lagu Thriller milik Michael Jackson dan Perfect milik Ed Sheeran di YouTube-meskipun bagi telinga yang jeli, keterbatasan AI dalam bernyanyi dapat terdengar.

Situasi ini  menimbulkan masalah hukum terkait hak cipta. Sebagai contoh, perusahaan media visual, Getty Images, telah menggugat Stability AI karena “mengikis” atau menggunakan gambar-gambarnya secara ilegal untuk membuat karya-karyanya sendiri.

AI Generatif bekerja dengan “mengikis” konten yang sudah ada untuk “melatih” dirinya sendiri tentang cara membuat karya baru, termasuk puisi, seni visual, dan musik.

Sting : Musisi Menghadapi ‘Pertempuran’ di Tahun-tahun Mendatang

Mantan vokalis band The Police, Sting, memperingatkan para musisi bahwa mereka akan menghadapi “pertempuran” dengan AI di tahun-tahun mendatang.

“Itu akan menjadi pertempuran yang harus kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan: Mempertahankan sumber daya manusia kita melawan AI,” kata Sting kepada BBC. 

” Tools ini sangat berguna, tapi kita harus mengemudikannya.”

“Saya rasa kita tidak bisa membiarkan mesin-mesin itu mengambil alih begitu saja. Kita harus waspada.”

Dia menyamakan musik yang dihasilkan AI dengan CGI dalam film.

“Saya langsung bosan saat melihat gambar yang dihasilkan oleh komputer. Saya membayangkan saya akan merasakan hal yang sama ketika melihat AI membuat musik.”

Peter Tregear, direktur Little Hall di University of Melbourne, sebelumnya  memperingatkan bahwa AI dapat mendorong konsumerisme yang lebih merajalela.

“Akan jauh lebih mudah dan lebih murah untuk menggarisbawahi materi visual sehingga menjadi ada di mana-mana,” kata Tregear sebelumnya kepada The Epoch Times.

“Anda melihat orang-orang berjalan-jalan dan pada dasarnya terhubung dengan kabel selama 24 jam. Mereka bangun dengan musik, memasang headphone, dan menggunakan ponsel sepanjang hari. Begitu mereka mengeluarkannya, mereka berada di sebuah toko yang memiliki musik sebagai latar belakangnya,” tambahnya.

“Kita perlu mengubah kurikulum yang kita ajarkan kepada anak-anak dari sekolah dasar dan seterusnya sehingga mereka ‘sadar secara audio’ atau diberdayakan. Jika tidak, kita hanya akan menerimanya dan bergantung padanya,”  kata Tregear. 

Hasil Studi : Menggunakan Ponsel Secara Massif Meningkatkan Risiko Hipertensi

0

David Chu

Entah itu untuk bekerja atau untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga, banyak orang-orang menghabiskan waktu berjam-jam dengan ponsel mereka setiap hari. Namun, orang jarang mempertimbangkan apakah kebiasaan ini dapat membahayakan kesehatan mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa menggunakan ponsel selama 30 menit atau lebih per minggu dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Canadian Journal of Cardiology menyatakan bahwa hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke dan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30 hingga 79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

Laporan American Heart Association (AHA) tahun 2023 menunjukkan bahwa 46,7 persen orang Amerika berusia di atas 20 tahun (lebih dari 122 juta) menderita hipertensi. Studi Canadian Journal of Cardiology memprediksi bahwa pada tahun 2025, jumlah orang di seluruh dunia yang menderita hipertensi akan melebihi 1,56 miliar.

Durasi Panggilan Telepon Seluler Berhubungan dengan Risiko Hipertensi

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 4 Mei di situs web European Society of Cardiology (ESC), dibandingkan dengan orang yang berbicara di ponsel mereka kurang dari 30 menit per minggu, mereka yang berbicara selama setengah jam atau lebih memiliki risiko 12 persen lebih tinggi terkena hipertensi. 

Untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan antara membuat dan menerima panggilan telepon seluler dan hipertensi yang baru berkembang, para peneliti menggunakan data dari 212.046 partisipan di UK Biobank yang tidak memiliki riwayat hipertensi dan berusia rata-rata 53,7 tahun (37 hingga 73). Di antara para partisipan tersebut, 87,6 persen adalah pengguna ponsel, yang didefinisikan sebagai mereka yang melakukan atau menerima setidaknya satu kali panggilan telepon per minggu. 

Survei kuesioner mencakup lama penggunaan, jam mingguan, dan penggunaan perangkat bebas genggam/speakerphone.

Untuk menghilangkan gangguan dari faktor-faktor lain pada hubungan antara penggunaan ponsel dan hipertensi, para peneliti menyesuaikan indeks untuk usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), ras, faktor sosioekonomi, riwayat keluarga dengan hipertensi, tingkat pendidikan, status merokok, tekanan darah, lemak darah, peradangan, kadar gula darah, fungsi ginjal, dan pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol atau gula darah.

Dalam penelitian ini, para peneliti mengikuti partisipan hingga 12 tahun (waktu median) dan menemukan bahwa 13.984 partisipan (6,6 persen) didiagnosis menderita hipertensi. Pengguna ponsel memiliki risiko 7 persen lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan yang bukan pengguna.

Studi ini juga menemukan bahwa dibandingkan dengan peserta yang berbicara di ponsel kurang dari lima menit per minggu, mereka yang berbicara selama 30 hingga 59 menit per minggu; satu hingga tiga jam; empat hingga enam jam; dan lebih dari enam jam per minggu meningkatkan risiko terkena hipertensi sebesar 8 persen, 13 persen, 16 persen, dan 25 persen. Di antara pengguna ponsel, lama penggunaan dan penggunaan perangkat bebas genggam/speakerphone tidak secara signifikan terkait dengan perkembangan hipertensi.

Analisis menunjukkan bahwa mereka yang memiliki risiko genetik tinggi yang berbicara di telepon selama setidaknya 30 menit per minggu memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena hipertensi: Kemungkinan mereka terkena hipertensi 33 persen lebih tinggi dibandingkan dengan peserta dengan risiko genetik rendah yang berbicara di telepon kurang dari 30 menit per minggu.

“Temuan kami menunjukkan bahwa berbicara di ponsel mungkin tidak memengaruhi risiko terkena tekanan darah tinggi selama waktu menelepon mingguan dijaga di bawah setengah jam. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mereplikasi hasilnya, tetapi sampai saat itu, tampaknya lebih bijaksana untuk menjaga agar panggilan telepon seluler seminimal mungkin untuk menjaga kesehatan jantung,” kata penulis penelitian Profesor Xianhui Qin dari Southern Medical University, Guangzhou, Tiongkok.

Potensi Risiko Kesehatan dari Penggunaan Ponsel Secara Massif 

Berdasarkan perkiraan International Telecommunication Union (ITU), 5,3 miliar dari 8 miliar populasi dunia saat ini sedang online, atau 66 persen dari total populasi. Pada saat yang sama, tiga perempat orang berusia 10 tahun ke atas memiliki ponsel. Penelitian menunjukkan bahwa radiasi dari perangkat transmisi nirkabel dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam International Journal of Health Sciences menunjukkan potensi risiko kesehatan dari penggunaan ponsel. Selain jumlah panggilan telepon harian, durasi panggilan dan waktu penggunaan secara keseluruhan merupakan faktor penting yang meningkatkan risiko kesehatan terkait.

Ponsel memancarkan energi frekuensi radio, yang merupakan radiasi elektromagnetik nonionisasi. Pada tahun 2011, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai kemungkinan karsinogen. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan untuk membatasi penggunaan ponsel untuk mengurangi risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Sebuah studi tahun 1998 yang diterbitkan dalam The Lancet melaporkan bahwa paparan radiasi ponsel meningkatkan risiko hipertensi kardiovaskular. Data menunjukkan bahwa paparan radiasi ponsel meningkatkan aktivitas saraf simpatik dan meningkatkan tekanan darah istirahat sebesar 5 hingga 10 milimeter air raksa (mmHg), kemungkinan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang signifikan.

Tekanan Darah Tinggi Mempengaruhi Fungsi Otak

Menurut World Alzheimer Report 2014, beberapa penelitian pada populasi besar yang berusia di atas 15 hingga 40 tahun menemukan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi di usia paruh baya (biasanya antara 40 dan 64 tahun) lebih mungkin mengembangkan demensia vaskular di tahun-tahun berikutnya.

Demensia vaskular adalah jenis demensia kedua yang paling umum terjadi setelah penyakit Alzheimer. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Tekanan darah tinggi memberikan banyak tekanan pada arteri, menyebabkannya menjadi lebih tebal, lebih keras, dan lebih sempit, yang dikenal sebagai arteriosklerosis. Penyempitan arteri ini dapat terjadi di otak, menyebabkan kekurangan nutrisi dan oksigen yang diperlukan, merusak sel-sel otak, dan mencegah fungsi otak yang normal.

Tekanan darah tinggi juga merupakan penyebab utama stroke. Penyebab stroke yang paling umum adalah penyumbatan arteri di otak (stroke iskemik). Penyebab penting lain dari stroke adalah pecahnya arteri di otak, yang menyebabkan stroke hemoragik atau pendarahan otak.

Alzheimer’s Society merekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah berikut ini untuk menurunkan tekanan darah:

1- Berhenti merokok, menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, makan makanan rendah garam, dan mengurangi asupan kafein dan alkohol.

2- Gunakan obat tekanan darah yang diresepkan (yang telah terbukti aman dan efektif) untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.

Orang dengan tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan nasihat yang efektif sebelum mencoba perubahan gaya hidup atau menggunakan obat baru.

David Chu adalah jurnalis yang berbasis di London yang telah bekerja di sektor keuangan selama hampir 30 tahun di kota-kota besar di Tiongkok dan luar negeri, termasuk Korea Selatan, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Ia dilahirkan dalam keluarga yang berspesialisasi dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok dan memiliki latar belakang sastra Tiongkok kuno