Home Blog Page 416

Negara-Negara Asia Tenggara Ragu dengan ‘OBOR’ nya Xi Jinping, Takut Digiring Masuk Perangkap Utang

0

oleh Lan Caixiang

Kini negara-negara Asia Tenggara semakin ragu terhadap investasi yang diberikan Tiongkok lewat inisiatif Sabuk dan Jalan (One Belt One Road. OBOR) yang digalakkan Xi Jinping. Beberapa waktu lalu, pakar ekonomi merilis sebuah laporan yang menyebutkan bahwa negara-negara Asia Tenggara ini takut dengan investasi yang dapat menggiring negara masuk dalam perangkap utang Tiongkok.

Jelang 10 tahun berjalannya Inisiatif OBOR, ekonom Maybank Malaysia merilis sebuah laporan yang memperkirakan, pemulihan ekonomi di era pasca-epidemi ini tidak akan sebesar yang diharapkan.

Laporan itu menyebutkan bahwa pemerintah Tiongkok akan meningkatkan upayanya dalam  membangun infrastruktur utama dan menciptakan investasinya di Asia Tenggara, tetapi ekonom di Maybank memperingatkan bahwa hal-hal yang tidak menguntungkan negara penerima investasi dari proyek OBOR secara bertahap muncul.

Negara-negara Asia Tenggara menjadi semakin ragu-ragu untuk menerima bantuan keuangan dari pemerintah Tiongkok, karena mereka lebih khawatir dengan membuka kesempatan bagi PKT untuk meningkatkan ekspansi kekuatan dan pengaruhnya di Asia Tenggara.

Pada Februari tahun ini, survei think tank Singapura menunjukkan bahwa 64,5% responden di negara-negara Asia Tenggara, terutama Vietnam, Thailand, dan Filipina, semakin khawatir dengan ekspansi kekuatan PKT di negara mereka.

Laporan tersebut juga menyinggung soal adanya sengketa wilayah pemerintah Tiongkok dengan beberapa negara Asia Tenggara. Sehingga Vietnam sekarang bersikap “Sedapat mungkin hindari berurusan dengan Tiongkok” ketika ditanya tentang proyek OBOR. Ini merupakan “alasan krusial” yang efek menghambatnya tidak kecil.

Di negara-negara seperti Kamboja dan Laos, rakyat protes karena banyak desa dan kota terpencil dihancurkan secara paksa demi proyek OBOR.

Selain itu, kenaikan suku bunga yang tinggi dan kenaikan inflasi telah menjerumuskan banyak negara Asia Tenggara ke dalam krisis utang yang lebih parah, yang dapat membahayakan investasi Tiongkok di wilayah tersebut.

Data menunjukkan bahwa 5% dari negara-negara yang menerima pinjaman luar negeri dari pemerintah Tiongkok pada tahun 2010 telah mengalami kesulitan keuangan. Saat ini proporsi ini telah mencapai hampir 60%. Ambil contoh Laos, hanya utang publik dan jaminan publik negara itu kepada Tiongkok saja telah mencapai 27,8% dari PDB Laos tahun 2021.

Su Yue, seorang analis senior dari Economist Intelligence Agency, menunjukkan bahwa lingkungan geopolitik yang memburuk saat ini telah membuat otoritas Beijing mulai mempertimbangkan untuk menghindari risiko, sehingga investasi terhadap proyek OBOR mereka di Asia Tenggara diperkirakan tidak akan mencapai skala sebelum epidemi.

Selain itu, beberapa peneliti di Johns Hopkins School of Advanced International Studies di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa banyak negara Afrika telah terperangkap dalam  utang proyek OBOR yang sulit mereka lunasi.

Menurut “Inisiatif Penangguhan Utang” yang dibentuk oleh Kelompok 20 (G20) karena pandemi, bahwa hanya kedua bank ini, yakni Bank Ekspor-Impor Tiongkok dan Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Tiongkok, telah mengurangi utang dari 16 negara Afrika yang jumlahnya mencapai lebih dari USD. 1,3 miliar.

Dari data yang terkumpul oleh Johns Hopkins School of Advanced International Studies, kita dapat mengetahui bahwa pemerintah Tiongkok telah membebaskan utang Zimbabwe sebesar USD.110 juta, utang Maladewa sebesar USD.25 juta, dan utang Kenya sebesar USD.378 juta. (sin)

DPR AS Loloskan Rancangan Undang-Undang Pertama di AS untuk Menghukum Pengambilan Organ Secara Paksa PKT

Eva Fu

The House of Representatives  atau Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada  27 Maret dengan suara  besar meloloskan rancangan undang-undang untuk menghukum partai komunis Tiongkok atas pengambilan organ secara paksa dari para tahanan hati nurani. Hal demikian menandai langkah legislatif nonsimbolis yang pertama di Amerika Serikat untuk melawan kekejaman tersebut.

H.R. 1154, yang dijuluki sebagai Stop Forced Organ Harvesting Act of 2023 atau Undang-Undang Penghentian Pengambilan Organ Paksa Tahun 2023, disahkan dengan suara 413-2. 

Undang-undang ini akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang terlibat dalam tindakan tersebut dan mewajibkan pelaporan tahunan oleh pemerintah mengenai kegiatan-kegiatan semacam itu yang terjadi di luar negeri. 

Anggota kongres AS Tom Cotton (R-Ark.) dan Chris Coons (D-Del.) termasuk di antara lebih dari puluhan anggota parlemen yang memimpin versi pendamping undang-undang tersebut di Senat.

Anggota Kongres AS, Chris Smith (R-N.J.), sponsor utama RUU tersebut, meminta perhatian pada hukuman dalam RUU tersebut bagi mereka yang terbukti terlibat dalam pengambilan organ secara paksa: hukuman perdata hingga $ 250.000 dan hukuman pidana hingga $1 juta dan kurungan 20 tahun penjara.

Anggota Kongres AS Chris Smith (R-N.J.) di Forum Kebijakan tentang Pengadaan Organ dan Eksekusi Ekstrayudisial di Tiongkok di Capitol Hill pada tanggal 10 Maret 2020. (Samira Bouaou / The Epoch Times)

“Ini benar-benar serius. Kami tidak bercanda,” kata Smith kepada The Epoch Times menjelang pemungutan suara. 

“Ini adalah kekejaman, ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, dan ini adalah kejahatan perang, karena ini adalah perang terhadap orang-orang yang tidak bersalah di Tiongkok, dan [pemimpin Tiongkok] Xi Jinping secara langsung bertanggung jawab. Mereka yang secara sukarela terlibat dalam hal ini akan bertanggung jawab,” ujarnya. 

Di Gedung DPR AS, anggota kongre Susan Wild (D-Pa.) menyoroti persyaratan pelaporan tahunan dalam RUU tersebut, yang menurutnya akan memastikan bahwa Amerika Serikat membuat “penilaian yang tepat mengenai besarnya dan prevalensi masalah ini.”

“Mengingat genosida yang sedang berlangsung, kita tidak bisa percaya begitu saja pada kata-kata Beijing tentang apa yang sedang dan tidak dilakukannya. Kita perlu menyelidiki dan kita perlu memverifikasi,” tegasnya.

“Kita tidak boleh berpaling dari ketidakadilan dan penindasan di mana pun itu terjadi,” ujarnya. 

Kenangan yang Menghantui

Berita pengesahan RUU tersebut sangat menggembirakan bagi banyak penyintas penganiayaan rezim yang telah melarikan diri ke Amerika Serikat untuk mencari perlindungan, seperti dalam kasus Han Yu, seorang pengikut Falun Gong. Praktisi dari disiplin spiritual in disebut sebagai korban utama dari perdagangan organ tubuh ilegal rezim.

Latihan spiritual, yang mencakup ajaran moral berdasarkan prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, bersama dengan lima latihan meditasi, meraih popularitas secara signifikan untuk manfaat kesehatan dan moral di Tiongkok pada tahun 1990-an, yang akhirnya mengundang sekitar 70 juta hingga 100 juta praktisi pada akhir dekade tersebut.

Praktisi Falun Gong di Wina, Austria, menggelar demonstrasi pengambilan organ praktisi yang dipenjara di Tiongkok selama protes terhadap impor organ manusia dari Tiongkok ke Austria, pada 1 Oktober 2018. (Joe Klamar/AFP via Getty Images)

Melihat popularitas ini sebagai ancaman terhadap kekuasaannya, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai kampanye pemberantasan pada 1999, yang mengakibatkan jutaan pengikutnya ditahan dan jumlah kematian yang tidak diketahui akibat kerja paksa, penyiksaan, dan pelanggaran lainnya selama 23 tahun terakhir.

Pada 2019, sebuah pengadilan independen di London menyimpulkan, setelah penyelidikan selama setahun, bahwa pengambilan organ secara paksa telah terjadi di Tiongkok selama bertahun-tahun “dalam skala signifikan,” dengan praktisi Falun Gong yang ditahan sebagai sumber utama pengambilan organ. Keputusan akhir yang dirilis pada Maret 2020 dan mencakup 300 halaman kesaksian saksi dan bukti-bukti yang diajukan, menemukan “tidak ada bukti bahwa praktik tersebut telah dihentikan.”

Berasal dari Beijing, Han berusia 19 tahun ketika ia kehilangan ayahnya karena penganiayaan pada tahun 2004, dua tahun sebelum laporan pertama tentang industri perdagangan organ tubuh yang dilakukan secara diam-diam oleh rezim. Lebih dari satu dekade berlalu sebelum masalah ini diketahui secara luas.

Han Yu pada rapat umum Falun Gong di United Nations Plaza pada 24 September 2019. (Eva Fu/The Epoch Times)

Bayangan terakhir yang ia miliki tentang ayahnya, Han Junqing – yang meninggal hanya sedikit lebih dari dua bulan setelah ditangkap karena berlatih Falun Gong – masih menghantuinya hingga hari ini.

Nafas Han Yu menjadi lebih berat ketika dia menceritakan kenangan dari hampir dua dekade yang lalu. Dengan tubuh yang kurus, wajah memar kehijauan dan ungu, tubuh ayahnya terbaring kaku di sebuah ruang forensik yang dikelilingi oleh puluhan petugas berseragam.

Ada semacam  yang hilang dari bawah mata kiri pria itu. Sebuah sayatan pisau panjang, yang dijahit dengan benang hitam, menjulur ke bawah dari tenggorokannya. Polisi memaksanya keluar ketika ia mencoba membuka kancing kemejanya untuk melihat di mana jahitan itu berakhir.

Kemudian, bibi dan paman Han merobek bajunya sebelum polisi bisa menghentikan mereka. Mereka menemukan bahwa sayatan sampai ke perutnya. Tidak ada organ di dalamnya, hanya ada bongkahan es.

Kejahatan yang Belum Pernah Terlihat Sebelumnya’ 

Han untuk waktu yang lama berjuang untuk merelakan kepergian ayahnya. Dia sering memimpikannya dan akan terjaga dengan air mata, katanya kepada The Epoch Times.

Pada 2006, beberapa whistleblower datang ke The Epoch Times untuk menjelaskan skema gelap tersebut. Pada  2007, saat menjelajahi media sosial, dia menemukan sebuah artikel yang menjelaskan tentang pengambilan organ secara paksa, dan apa yang terjadi pada ayahnya sesuai dengan deskripsi tersebut.

Malam itu, Han menangis berjam-jam.

Kisah Jiang Li, putri dari seorang korban penganiayaan di Kamp Kerja Paksa Xishanping di barat daya Tiongkok, juga serupa.

Ayahnya, Jiang Xiqing, seorang pensiunan pejabat di biro pajak lokal di kota besar Chongqing, ditangkap setelah penggerebekan di rumahnya pada Mei 2008 – tiga bulan sebelum Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade pertamanya – dan dijatuhi hukuman setahun di kamp kerja paksa tanpa proses pengadilan.

Jiang Li di Flushing di Queens, N.Y., pada 1 November 2015, memegang foto ayahnya, yang dibunuh oleh Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok karena berlatih Falun Gong. (Benjamin Chasteen/The Epoch Times)

Dia tewas pada akhir Januari tahun berikutnya, kurang dari 24 jam setelah kunjungan keluarga di mana dia tampak sehat.

Setelah tujuh jam berada di  lemari pendingin, wajah dan dada pria itu masih hangat, tetapi ketika Jiang Li dan anggota keluarga lainnya mencoba untuk meminta perhatian atas masalah ini, polisi mengusir mereka dari kamar mayat. Polisi mengkremasi mayat tersebut beberapa hari kemudian dan mengancam serta melecehkan keluarga ketika mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah ini, pada satu titik mengatakan kepada Jiang Li untuk “menyebutkan harga berapapun” untuk menyelesaikan kasus ini. Seorang pejabat kejaksaan Chongqing, Zhou Bailin, mengatakan kepada mereka bahwa semua organ tubuh Jiang Xiqing telah “diambil dan dijadikan spesimen medis.”

Mereka tidak pernah meminta persetujuan keluarga Jiang, dan juga tidak ada penjelasan apapun.

“Mengambil organ tubuh dari orang yang masih hidup adalah kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di planet ini, dan itu masih terjadi,” kata Jiang Li, yang sekarang tinggal di New York, kepada The Epoch Times. Harapannya adalah untuk melihat pemerintah AS membantu “segera menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan, meminta pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok dan semua pelaku, dan membersihkan mesin  dikelola negara yang masih melakukan kejahatan tersebut.”

Praktisi Falun Gong berjalan dalam pawai yang menyoroti penganiayaan rezim Tiongkok terhadap keyakinan mereka, di Brooklyn, N.Y., pada 26 Februari 2023. (Larry Dye/The Epoch Times)

‘Sebuah Langkah Besar ke Depan’

Torsten Trey, direktur eksekutif kelompok etika medis, Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH) menyambut baik RUU tersebut sebagai “langkah maju besar” dalam membantu “meningkatkan kesadaran kritis” tentang pengambilan organ secara paksa, tetapi ia percaya bahwa lebih banyak tindakan diperlukan untuk mengekang pariwisata medis ke Tiongkok.

“RUU tersebut mengambil keuntungan dari sistem perundangan kita dan menerapkan mekanisme yang ada untuk mendemonetisasi atau melarang mereka yang berpartisipasi dalam kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” katanya kepada The Epoch Times melalui email.

Apa yang hilang, tulisnya, adalah persyaratan bagi semua orang yang masuk ke Amerika Serikat – baik imigran maupun warga negara AS – untuk menjawab apakah mereka telah ‘mengimpor’ organ yang baru ditransplantasikan dari negara-negara yang diketahui mendapatkan organ melalui pengambilan organ secara paksa” dan jumlah uang yang dibayarkan untuk organ tersebut.

“Pengambilan organ adalah sebuah kejahatan,” tulisnya. Meskipun pasien memiliki hak privasi, namun privasi tersebut “harus berakhir pada kejahatan pengambilan organ secara paksa: Jika praktisi Falun Gong atau tahanan hati nurani lainnya telah dibunuh untuk diambil organnya di Tiongkok, kita tidak boleh menutupi kejahatan ini di bawah payung privasi perawatan kesehatan.”

Smith, anggota Kongres New Jersey, mengatakan bahwa RUU tersebut dapat mencakup siapa saja yang berpartisipasi dalam pengambilan organ secara paksa, termasuk pasien yang menerima organ tersebut.

“Jika ada pengetahuan disengaja yang dicuri dari seorang praktisi Falun Gong, atau siapa pun, maka mereka dapat dimintai pertanggungjawaban pidana dan perdata,” katanya.

“Bagaimana Anda tahu pada tanggal tertentu, Anda akan memiliki hati yang siap digunakan? Itu karena mereka membunuh individu untuk mendapatkannya. Mereka membunuhnya,” tambahnya, merujuk pada contoh rumah sakit di Tiongkok yang menjanjikan untuk memberikan organ vital pada tanggal tertentu-sesuatu yang tidak mungkin terjadi dalam sistem donor organ sukarela.

Smith menekankan bahwa ada juga tanggung jawab moral bagi warga Amerika yang pergi ke Tiongkok untuk transplantasi organ agar mencari tahu lebih banyak tentang sumber organ tersebut.

Israel, Taiwan, Italia, dan Spanyol telah melarang pariwisata transplantasi organ.

Parlemen Eropa, Kongres AS, dan berbagai badan lokal juga secara terbuka mengecam pengambilan organ secara paksa oleh rezim, namun belum mengambil langkah legislatif.

Namun, jika Stop Forced Organ Harvesting Act of 2023 menjadi undang-undang, itu akan menjadi salah satu langkah menuju perubahan tersebut, menurut Levi Browde, direktur eksekutif Falun Dafa Information Center.

“Dengan RUU ini, Kongres kami bergabung dengan anggota parlemen dari beberapa negara lain yang telah mengesahkan undang-undang bertujuan untuk menghentikan praktik mengerikan membunuh orang yang tidak bersalah untuk diambil organnya, dan menghukum mereka yang terus melakukannya,” kata Browde dalam sebuah pernyataan kepada The Epoch Times.

Dia mendesak Senat AS untuk mengesahkan undang-undang tersebut.

“Terlepas dari semua tekanan ekonomi dan politik yang diberikan oleh PKT selama bertahun-tahun, melalui undang-undang ini, pemerintah AS secara resmi, di panggung dunia, mengecam PKT yang membunuh orang untuk diambil organnya,” katanya. (asr)

FIFA Resmi Coret  Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Sanksi Siap Menanti

ETIndonesia – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebelumnya pelaksanaan drawing  yang sempat dijadwalkan bakal dilaksanakan di Bali pada 31 Maret 2023 juga akhirnya dibatalkan. Itu setelah adanya penolakan dari Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta sejumlah tokoh lainnya hingga dari partai politik  terkait keikutsertaan Tim Nasional Israel.

Pihak FIFA menyebutkan adanya pembicaraan antara Presiden PSSI Erick Thohir. Sebelumnya Presiden Jokowi mengutus langsung Erick Thohir untuk bertandang secara langsung menemui Presiden FIFA.

“Menyusul rapat hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena situasi yang ada saat ini, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023,” demikian pengumuman FIFA yang dikutip dari situs resminya, Rabu (29/3/2023).

FIFA juga menyampaikan tuan rumah baru yang mana akan menggantikan Indonesia pada perhelatan ajang dunia itu akan diumumkan secepat mungkin.

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal penyelenggaraan turnamen yang saat ini masih belum berubah,” tambahnya.

Tak hanya itu, Indonesia harus Bersiap menghadapi sanksi yang mana akan dijatuhkan oleh FIFA. Akan tetapi, FIFA tak merinci sanksi seperti apa yang mana nantinya akan diterima oleh Indonesia.

“Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” imbuhnya.

Meski demikian, FIFA justru mengungkit tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada Oktober 2022 yang memakan banyak korban jiwa.

“FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan ini, FIFA tetap berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI, melalui kerja sama yang erat dan dengan dukungan dari pemerintah Presiden Jokowi, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia setelah tragedi yang terjadi pada Oktober 2022,” tulis FIFA.

“Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Ketum Thohir. Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketum PSSI untuk pembicaraan lebih lanjut akan segera dijadwalkan,” lanjut FIFA.

Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia sebelumnya dijadwalkan mulai 20 Mei – 11 Juni 2023. Logo resmi Piala Dunia U-20 2023 juga sempat diluncurkan secara resmi bertepatan dengan HUT Ke-77 RI. (asr)

Pendeta Korea : Artikel ‘Mengapa Ada Umat Manusia’ Dapat Memandu Jalan Menuju Surga

0

oleh Lee Yun-Jeong – Epoch Times Korea Selatan

Seorang pendeta Korea mengatakan bahwa artikel pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi, yang berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia” dapat menjadi panduan menuju surga.

Pada Rabu (8/3/2023), The Epoch Times bertemu dengan Pendeta Kang Seok-jeong di sebuah kafe di Myeongdong, pusat kota Seoul, Korea Selatan.

Pendeta Kang adalah kepala cabang regional tenggara dari Citizens for Unveiling Confucius Institutes (CUCI). Pendeta Kang telah mendonorkan darahnya lebih dari 500 kali selama 60 tahun, terlihat muda dan energik meskipun usianya telah menginjak 78 tahun.

“Empat tokoh suci besar umat manusia adalah Sakyamuni, Konfusius, Yesus, dan Socrates, tetapi jika saya harus menambahkan satu lagi, saya pikir itu adalah Master Li Hongzhi,” kata Pendeta Kang ketika ditanya tentang kesan keseluruhannya terhadap artikel Li.

“Judul artikelnya adalah ‘Mengapa Ada Umat Manusia,’ dan jawabannya adalah bahwa kita hanya bisa diselamatkan dengan kembali ke tujuan awal Tuhan menciptakan kita,” katanya.

Kembali ke Tujuan Tuhan Menciptakan Manusia

Sebagai seorang pendeta Kristen, Kang berkata: “Saya bersimpati dengan ungkapan Master Li bahwa Sang Pencipta membuat bentangan yang lebih luas di luar bumi. Saya pikir itu berarti hal yang sama dengan sisi timur Taman Eden dalam agama Kristen.”

“Seluruh alam semesta diciptakan secara misterius sehingga persepsi dan kebijaksanaan manusia tidak dapat mengetahui semuanya, dan ada batas-batas untuk apa yang dapat diungkapkan.”

Kang mengatakan bahwa penggunaan istilah “surga”, “kerajaan Tuhan”, dan frasa “manusia diciptakan oleh Tuhan dari tanah” oleh Mr Li juga mirip dengan agama Kristen.

“Dalam artikelnya, Li menyiratkan bahwa kita harus kembali ke tujuan awal Sang Pencipta memerintahkan makhluk-makhluk ilahi untuk menciptakan manusia dari debu,” katanya. 

“Kita tampaknya menjalani hidup untuk diri kita sendiri, tetapi pada akhirnya, ini adalah hidup untuk Tuhan, dan kita telah melupakan hal itu,” tambahnya.

Ia menambahkan, “Masing-masing dari kita memiliki keluarga sendiri, negara sendiri, rakyat sendiri, dan lain-lain., tetapi dalam masalah umum umat manusia, jika kita kembali ke tujuan mendasar yang mana Sang Pencipta menciptakan kita, hati kita akan merasa tenang dan kita tidak lagi cemas.”

Mengenai reinkarnasi: “Pada hakikatnya Iman Kristen kita, kita mati untuk hidup selamanya. Ini adalah tentang masuk surga dan hidup selamanya,” katanya. 

“Cara untuk hidup selamanya adalah dengan kembali ke tujuan awal Sang Pencipta atau Tuhan menciptakan kita,” kata Kang, “dan semua orang seperti itu dapat diselamatkan.”

Melepaskan Keserakahan

Kang juga menyuarakan gagasan tentang mengapa hidup terasa sulit dan bagaimana cara menghadapinya. “Sering kali kita mengalami kesulitan di dunia ini karena kita serakah,” katanya. “Melalui artikel ini, saya menyadari bahwa jika kita melepaskan keserakahan dan mengosongkan pikiran, tidak ada yang sulit.”

“Ajaran Mr Li membuat saya merenungkan kehidupan saya sendiri,” katanya. 

“Hal ini memperkuat keyakinan saya bahwa orang harus berpikir dan bertindak lebih hati-hati agar tidak melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam hidup. Jika saya memikirkan apakah saya melakukan ini untuk orang lain, dan memikirkan orang lain, saya tidak perlu bersusah payah, dan sukacita saya akan berlipat ganda.”

“Saya memahaminya sebagai ajaran yang membuat kita berpikir bahwa dunia ini seluas langit dan kedalaman kehidupan lebih dalam dari lautan,” kata Kang, “dan hanya dengan hidup seperti itu, kita dapat merasakan kehidupan yang indah.”

Kang, yang telah membaca tulisan Mr Li lebih dari lima kali, berkata: “Anda mungkin tidak memahami artikel ini setelah membacanya sekali atau dua kali, tetapi setelah membacanya berulang kali untuk ketiga dan keempat kalinya, saya merasa seperti seorang Taois hanya dengan membacanya, dan ada perasaan terharu … tersentuh.”

Falun Gong Membawa Kedamaian Batin dan Bermanfaat bagi Masyarakat

Kang juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Falun Gong melalui artikel tersebut.

Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang melibatkan latihan meditasi dan ajaran moral yang didasarkan pada Sejati-Baik-Sabar.

Sejak Juli 1999, rezim Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menganiaya Falun Gong dengan kejam, dengan ratusan ribu pengikutnya ditahan di penjara, kamp kerja paksa, dan pusat-pusat pencucian otak, sering kali juga disiksa. Ribuan orang tewas, menurut Falun Dafa Information Center, meskipun jumlah  sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

“PKT menganiaya Falun Gong karena mereka pikir itu akan memperluas kekuasaannya dan mengendalikan PKT, tetapi menurut pendapat saya, tidak ada hubungannya,” katanya, seraya menambahkan, “Ini dapat menenangkan hati orang-orang dan membuat mereka merasa damai dan stabil, yang sebenarnya dapat membuat mereka lebih setia kepada tanah air dan negara.”

“Tidak peduli seberapa besar penganiayaan yang dilakukan oleh PKT, Falun Gong tidak akan lenyap, tetapi akan menyebar,” kata Kang, mengacu pada penganiayaan yang dilakukan oleh PKT selama 24 tahun terhadap Falun Gong sejak tahun 1999. “Api yang menyala di dalam hati kita tidak dapat dipadamkan oleh manusia, hanya oleh Tuhan,” katanya.

‘Saya Berharap ini Akan Dibagikan Secara Luas’

Kang juga mengatakan bahwa jika tulisan ini dibagikan secara luas, maka akan menginspirasi orang-orang untuk menata hati mereka sendiri.

“Ini adalah tulisan yang menginspirasi yang membuat Anda berpikir tentang bagaimana hidup di dunia dan memberi Anda pelajaran untuk menata hati Anda sendiri,” katanya. 

“Saya pikir semakin banyak tulisan ini disebarkan, semakin banyak orang membacanya, semakin banyak orang yang tergerak untuk mengendalikan dan menata hati mereka sendiri,” katanya.

“Saya ingin semua orang membacanya, tetapi saya ingin merekomendasikannya kepada para politisi dan profesor yang pertama,” katanya, menjelaskan bahwa “jika para intelektual membacanya terlebih dahulu dan mengosongkan pikiran mereka, mereka dapat menjadi perintis yang baik untuk apa yang disebut sebagai gerakan ‘reformasi pikiran’.”

Kang berkata: “Dunia telah menjadi begitu tercemar dan kehilangan esensinya. Fondasi telah memudar, dan moralitas  benar-benar telah runtuh. Saya berharap banyak orang akan membaca karya ini sebagai textbook untuk pendidikan karakter atau dalam forum dan pelajaran.” (asr)

Peneliti Ungkap Orang-orang Mungkin Memiliki Kemampuan Telepati untuk Mengantisipasi Panggilan Telepon, Pesan Teks Hingga Email

0

Tara MacIsaac 

Sebuah penelitian oleh Dr. Rupert Sheldrake menunjukkan bahwa bentuk komunikasi modern mungkin terkait dengan bentuk komunikasi yang lebih purba yakni telepati.

Dia menguji sekelompok orang dengan meminta mereka menebak siapa yang menelepon ketika telepon mereka berdering. Masing-masing diberi empat penelepon potensial untuk dipilih. 

“Nilai rata-rata sangat jauh di atas tingkat ketepatan 25 persen yang diharapkan secara kebetulan,” tulis Sheldrake dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Institute of Noetic Science. Sheldrake memiliki gelar Ph.D. di bidang biokimia dari Universitas Cambridge dan ia belajar filsafat dan sejarah sains di Universitas Harvard.

Hasil serupa  direplikasi secara independen di University of Amsterdam di Belanda dan University of Freiburg di Jerman. Hasil yang signifikan secara statistik juga menunjukkan hubungan positif antara telepati dan pesan teks atau berbagai bentuk komunikasi Internet, menurut Dr.Sheldrake.

Kemampuan telepati tampaknya terlihat paling jelas dalam hubungannya dengan orang-orang yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan subjek.

Dr. Sheldrake mengantisipasi kritik bahwa seorang teman dekat atau anggota keluarga sangat mungkin berada dalam pikiran seseorang dan menelepon orang tersebut, dengan demikian kemungkinan kedua peristiwa itu terjadi pada saat yang sama adalah besar.

“Satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah dengan melakukan tes eksperimental yang dapat dievaluasi secara statistik,” katanya. Merujuk pada eksperimen yang  dilakukannya selama ini, ia menambahkan, “Tes-tes ini memberikan hasil yang positif dan signifikan secara statistik.”

Serangkaian uji coba awal, 63 orang mendapatkan tingkat keberhasilan rata-rata sebesar 40 persen, jauh di atas tingkat keberhasilan 25 persen yang ditentukan secara kebetulan. Selama ratusan tes, Sheldrake telah mendengar dari beberapa subjek bahwa mereka lebih sering tepat ketika mereka merasa yakin dengan tebakan mereka, sepertinya intuisi mereka telah bekerja.

Sheldrake juga mulai bertanya kepada subjek seberapa yakin mereka dengan tebakan mereka. Dia memberi contoh seorang subjek wanita yang memiliki tingkat ketepatan 85 persen ketika dia merasa percaya diri dan tingkat ketepatan hanya 34 persen ketika dia tidak terlalu percaya diri. Dia memiliki tingkat ketepatan hanya 28 persen ketika dia hanya menebak tanpa perasaan intuisi sama sekali.

Pam Smart, kolega Sheldrake, melakukan eksperimen untuk membandingkan hubungan telepati antara orang yang dicintai dengan orang asing. Dia menemukan tingkat keberhasilan sebesar 50 persen dengan penelepon yang sudah dikenal dibandingkan dengan tingkat keberhasilan yang mendekati tingkat kemungkinan 25 persen dengan orang asing.

Eksperimen untuk menguji prekognisi dan potensi persepsi ekstra-sensorik lainnya kembali dengan hasil negatif, yang menunjukkan adanya hubungan secara khusus dengan kemampuan telepati.

Jadi, apakah kita membentuk ikatan telepati dengan orang yang kita cintai?

Bernard Beitman dari University of Virginia menemukan dalam studinya tentang kebetulan bahwa orang-orang dengan ikatan yang erat terkadang dapat mengalami hal yang sama pada saat yang sama, terutama kesusahan, bahkan ketika mereka terpisah jarak yang sangat jauh. Ia menyebut fenomena ini sebagai simulpatisitas. 

Beitman memiliki pengalaman pribadi tentang simulpatisitas yang mendorongnya untuk mempelajarinya. Ketika ayahnya berada di ranjang kematian yang berjarak ribuan mil jauhnya, Beitman mulai tersedak, tampaknya tanpa sebab. Dia kemudian mengetahui bahwa ayahnya juga tersedak pada waktu yang kurang lebih sama.

Fenomena ini telah diketahui terjadi di antara anak kembar dan orang lain yang memiliki ikatan yang erat. (asr)

Asteroid yang Mampu Menghancurkan Seluruh Kota Melintas di Antara Bumi dan Bulan dalam Kejadian Langka

0

Kos Temenes

Sebuah asteroid berukuran besar yang mampu meluluhlantakkan sebuah kota melintas di antara Bumi dan Bulan pada  25 Maret. The European Space Agency (ESA) atau Badan Antariksa Eropa mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan peristiwa sekali dalam satu dekade ini sebagai latihan untuk pertahanan planet.

Asteroid tersebut,  menurut ESA berukuran antara 39 meter dan 70 meter, diberi nama 2023 DZ2. Asteroid ini tidak menimbulkan ancaman dan melintas pada jarak yang aman dari Bumi.

“Pada pukul 19:49 GMT Sabtu (25 Maret), asteroid ini akan berada dalam jarak sepertiga jarak Bumi ke Bulan. Meskipun jaraknya “sangat dekat”, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kata Richard Moissl, kepala kantor pertahanan planet ESA kepada kantor berita Prancis AFP.

“Asteroid kecil melintas setiap hari, tapi asteroid sebesar ini yang sangat dekat dengan Bumi hanya terjadi sekali dalam 10 tahun,” jelas Moissl.

Dalam peristiwa yang langka ini, asteroid tersebut melewati Bumi dengan kecepatan lebih dari 17.000 mil per jam. Jaraknya dari Bumi hampir 110.000 mil, sementara jaraknya dengan Bulan sekitar 240.000 mil. Asteroid ini pertama kali terlihat pada akhir Februari dari sebuah observatorium di La Palma, salah satu pulau Canary di Spanyol.

Menurut Moissl, International Asteroid Warning Network yang didukung PBB sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari asteroid tersebut dan melakukan “karakterisasi cepat,” yang berarti asteroid tersebut akan dianalisis oleh para astronom di seluruh dunia dengan menggunakan berbagai instrumen, seperti spektrometer dan radar.

Tujuannya, lanjut Moissl, adalah untuk menentukan seberapa banyak informasi yang dapat diperoleh tentang asteroid tersebut dalam waktu singkat, serta mempersiapkan para ilmuwan untuk menghadapi kemungkinan ancaman di masa depan dari satelit ruang angkasa lainnya.

“Ini juga akan berfungsi sebagai pelatihan untuk bagaimana jaringan “akan bereaksi terhadap ancaman” yang mungkin menuju ke arah kita di masa depan,” kata Moissl.

Menurut Moissl, data awal mengidentifikasi 023 DZ2 sebagai objek yang menarik secara ilmiah. Hal ini mengindikasikan bahwa asteroid tersebut memiliki komposisi yang tidak biasa, namun masih dibutuhkan lebih banyak data untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Asteroid ini akan kembali melintasi Bumi pada  2026. Meskipun pada awalnya diyakini sebagai ancaman pada saat itu, para ilmuwan kemudian menetapkan bahwa tidak akan ada ancaman tabrakan setidaknya selama 100 tahun ke depan.

Sebuah asteroid dengan ukuran yang sama, bernama 2023 DW, dilaporkan memiliki peluang satu banding 432 untuk menabrak Bumi pada Hari Valentine 2046, awal bulan ini.

Namun, perhitungan lebih lanjut, menghilangkan peluang terjadinya tabrakan, sebuah kesimpulan yang biasa terjadi pada asteroid yang baru ditemukan.

Menurut Moissl, 2023 DW diperkirakan akan meleset dari Bumi sejauh 4,3 juta kilometer, seperti yang dilaporkan oleh Phys.org.

Kabar baiknya, jika terjadi tabrakan dengan Bumi di masa depan, planet kita tidak lagi tak berdaya.

Pada  2022, sebuah pesawat ruang angkasa NASA yang dikenal sebagai DART (Double Asteroid Redirection Test), dengan sengaja bertabrakan dengan Dimorphos, asteroid seukuran piramida. DART berhasil membelokkan objek tersebut dari jalurnya secara signifikan dalam uji coba pertama semacam ini.

Sebelum tabrakan, Dimorphos membutuhkan waktu kurang dari 12 jam untuk menyelesaikan satu orbit asteroid induknya yang lebih besar, Didymos, demikian dilaporkan BBC. (asr)

Credit Suisse yang Bermasalah Memiliki Anggota Dewan Direksi Terkait dengan Partai Komunis Tiongkok di Komite Risikonya

0

Dave Ruo

Credit Suisse adalah salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia.Kini sedang menghadapi krisis besar-besaran, dan salah satu dewan direksi dan tim manajemen risikonya adalah anggota Komite Nasional Partai Komunis Tiongkok dari Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok.

Kapitalisasi pasar Credit Suisse merosot hampir 30% pada Rabu (15/3), sehingga memaksa pemberhentian perdagangan secara mendadak pada tengah hari. Hal demikian terjadi  setelah perusahaan mengakui dalam laporan tahunannya bahwa mereka memiliki “kelemahan mendasar”. Selain itu,  investor terbesarnya, Bank Nasional Saudi menyatakan tidak akan memberikan bantuan tambahan.

Credit Suisse menyatakan pada Kamis (16/3) bahwa mereka berniat meminjam US$54 miliar dari Swiss National Bank sebagai likuiditas tambahan.

Menurut situs web Credit Suisse, Li Shan, yang memiliki hubungan dekat dan luas dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT), telah menjadi anggota dewan global bank tersebut sejak 2019 dan memegang posisi senior dalam tim manajemen risiko, Dewan Penasihat Asia, dan komite remunerasi.

Situs web Credit Suisse juga membanggakan pengalaman Li yang luas dengan anak perusahaan pemerintah Tiongkok. Sebagai contoh, ia adalah anggota dewan dan CEO Silk Road Financial Corporation, yang dirancang untuk mempromosikan kampanye pengaruh inisiatif “Belt and Road Initiative (BRI), dan telah menduduki posisi kunci di dua bank yakni  China Development Bank  dan Bank of China.

Laman profil Li juga menunjukkan bahwa ia adalah anggota Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok atau Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC)  Partai Komunis Tiongkok (PKT), sebuah komponen kunci dari aparat kampanye pengaruh ‘Front Persatuan’ PKT. Menurut laporan pemerintah AS tahun 2018, CPPCC adalah ‘badan koordinasi penting’ yang menyatukan perwakilan kepentingan PKT dan dipimpin oleh Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKT.

Menurut situs web Hong Kong Investment Funds Association  (HKIFA), anggota dewan direksi Li Shan “adalah anggota Komite Nasional ke-13 dari Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok”.

Fox News Digital melaporkan bahwa sebuah laporan yang disusun oleh Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok mengatakan bahwa CPPCC “adalah komite penasihat ‘di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok’ dan merupakan entitas tingkat tertinggi yang mengawasi sistem United Front”.

Laporan itu menambahkan: “Strategi persatuan (PKT) menggunakan berbagai metode untuk memengaruhi komunitas Tionghoa di luar negeri, pemerintah asing, dan aktor lain untuk mengambil tindakan atau posisi yang mendukung kebijakan utama Beijing.” 

“United Front Work Department (Departemen Front Persatuan) termasuk pemerintah Tiongkok dan organisasi militer, mengarahkan banyak entitas resmi dan semu dalam kegiatan mereka di luar negeri.”

CPPCC juga telah menunjukkan adanya tanda-tanda infiltrasi ke dalam organisasi-organisasi lain di AS. Kepala eksekutif sebuah perusahaan teknologi besar di Tiongkok, yang juga merupakan anggota Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, membuat kesepakatan penting bulan lalu untuk membantu Ford Motor Company memproduksi baterai untuk mobil listriknya.

Pada saat yang sama, hampir bangkrutnya Credit Suisse dengan bangkrutnya Silicon Valley Bank yang berbasis di California memicu kekhawatiran akan terjadinya krisis perbankan global yang besar dan menimbulkan pertanyaan tentang keamanan sistem perbankan global.

Dewan Stabilitas Keuangan Internasional, yang memantau sistem keuangan global, memilih Credit Suisse sebagai salah satu dari 30 institusi yang memiliki “tingkat kepentingan sistemik.”

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Credit Suisse telah mengalami beberapa skandal dan berjanji untuk merombak bisnis manajemen risikonya.

Pada Juni 2022, Credit Suisse mengumumkan bahwa mereka akan melakukan reformasi secara besar-besaran karena bergulat dengan biaya litigasi terkait runtuhnya Archegos Capital Management di New York City, demikian CNBC melaporkan.

Saat ini Credit Suisse sedang menghadapi tuntutan hukum dari para pemegang saham AS yang menuduh bank asal Swiss ini gagal mengungkapkan masalah keuangannya dan melanggar undang-undang sekuritas.

Gugatan class action telah diajukan terhadap Credit Suisse di pengadilan federal AS yang menuduh bahwa bank tersebut membuat pernyataan yang menyesatkan atau palsu tentang kondisi keuangannya dan gagal mengungkapkan secara memadai peningkatan arus keluar nasabah yang “signifikan” pada akhir 2022.

Gugatan baru telah diajukan yang mencakup klaim-klaim ini serta klaim-klaim yang berkaitan dengan kelemahan mendasar dalam kontrol keuangan internal Credit Suisse. (hui)

Pakar: Pertemuan Xi dengan Putin Secara Terselubung Bertujuan Perpanjang Perang Ukraina untuk Lemahkan AS

VENUS UPADHAYAYA

Pertemuan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertujuan untuk memajukan rancangan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Amerika Serikat, menurut para analis.

Kunjungan Xi pada 20 Maret hingga 23 Maret ke Moskow adalah yang pertama ke negara itu sejak invasi Putin ke Ukraina pada Februari 2022 dan terjadi setelah Beijing menengahi dimulainya kembali hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi. Beberapa minggu sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Xi dan Putin mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas”, dan hubungan antara kedua negara semakin dalam sejak saat itu.

Pertemuan itu diumumkan pada Jumat (17/3), kebetulan tak lama setelah Mahkamah Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas kejahatan perang.

Waktu kunjungan sangat penting bagi Xi dan Putin, kata para ahli. “Saya pikir Beijing—seperti kebanyakan negara lain di dunia— khawatir konflik akan meningkat menjadi perang nuklir yang akan merusak rencana mereka sendiri seperti halnya orang lain,” kata Brandon Weichert, seorang analis dan penulis geopolitik yang berbasis di Amerika Serikat dari buku Winning Space: How America Remains a Superpower.

Namun, pada saat yang sama, Beijing tidak keberatan melihat dua pesaing terbesar mereka, Rusia dan AS, saling berdarah di Eropa sementara Tiongkok memiliki pemerintahan bebas di Indo-Pasifik,” katanya kepada The Epoch Times.

Pemilihan Waktu

Pertemuan itu terjadi saat Rusia perlahan membuat kemajuan dalam operasinya selama berbulan-bulan untuk merebut Kota Bakhmut di Ukraina timur. Pertempuran berdarah tersebut telah menyebabkan kerugian besar di kedua sisi, terutama pihak Rusia.

Madhav Nalapat, seorang analis urusan strategis dan wakil ketua Manipal Advanced Research Group yang berbasis di India mengatakan bahwa Xi dan Putin bertemu pada saat perang di Ukraina  memasuki tahap di mana perang dapat berakhir secara meyakinkan atau dapat berlarut-larut menemui jalan buntu.

“Putin berada di bawah tekanan dari para komandannya untuk melepaskan amukan penuh senjata Rusia melawan Ukraina daripada memperpanjang perang,” kata Nalapat kepada  The  Epoch  Times.

“Xi jelas ingin tahu apakah Putin akan berusaha sekuat tenaga atau melanjutkan taktik saat ini,” tambahnya.

Bagi Frank Lehberger, seorang Sinolog yang berbasis di Jerman, “pengaturan tergesa-gesa dan pertemuan rahasia” Xi dan Putin adalah karena militer Rusia berada di “ambang kehancuran” di Ukraina.

“Xi Jinping, yang sejak minggu lalu adalah satu-satunya otokrat Tiongkok, sangat ingin untuk tidak membiarkan ini terjadi, karena kekalahan militer tentara Rusia di Ukraina akan menjadi akhir dari rezim otokratis dan anti-Barat Putin di Rusia,” kata Lehberger kepada The Epoch Times dalam email. 

Tentara Rusia telah kehilangan hampir 200.000 personel dalam perang, menurut pejabat Barat, dan setidaknya 500.000 orang Rusia telah meninggalkan negara itu sejak perang dimulai. Lehberger mengatakan bahwa elite Rusia dan garis keras nasionalis marah kepada Putin dan meminta pertanggungjawabannya atas situasi tersebut, menginginkan diakhirinya impian Putin untuk menciptakan kembali kekaisaran Rusia di Eropa.

“Putin sangat membutuhkan Xi untuk datang sekarang dan menjanjikan bantuannya, atau akan terlambat bagi Putin dan impiannya akan kerajaan otokratis,” kata Lehberger.

“Xi mengetahui semua ini, dan dia juga sangat membutuhkan Rusia untuk terus berjuang….tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga melalui asosiasi melawan seluruh Barat yang demokratis atau NATO, yang merupakan musuh eksistensial PKT.”

Nalapat mengatakan bahwa Rusia yang kalah perang melawan Ukraina akan melemahkan posisi Tiongkok secara signifikan dalam tatanan internasional dan waktu pertemuan harus memperhatikan hal itu.

Senjata Mematikan untuk Rusia

Beberapa bulan terakhir telah terlihat meningkatnya kekhawatiran tentang Tiongkok yang memasok bantuan militer ke Rusia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan bulan lalu bahwa Tiongkok telah menyediakan senjata “tidak mematikan” ke Rusia selama perang dan sedang mempertimbangkan untuk memasok yang mematikan. Beijing membantah klaim ini.

Sementara banyak yang telah dibuat tentang peran Xi yang diklaim sebagai pembawa damai dalam konflik tersebut, para ahli mengatakan bahwa ini hanyalah “sandiwara”, menunjuk pada pasokan peralatan Beijing ke Moskow yang membantu upaya militer Rusia.

Weichert mengatakan bahwa Tiongkok telah lama memberikan “dukungan dan pasokan vital” ke Rusia.

“Pemerintahan Biden tahu betul bahwa ada ‘teknisi’ Tiongkok yang bekerja bersama unit Wagner Group di Bakhmut, membantu mereka mempertahankan armada drone yang telah dijual pembuat drone Tiongkok ke Rusia,” katanya, merujuk pada kelompok tentara bayaran swasta.

Grup Wagner membeli lebih dari 2.500 drone Tiongkok dalam kesepakatan antara kelompok tentara bayaran dan intelijen Rusia dan Tiongkok, lapor media Inggris, Daily Mirror, mengutip laporan intelijen Inggris.

Nalapat mengatakan bahwa menyesatkan musuh adalah “prosedur operasi standar” untuk PKT, mencatat bahwa rezim memasok senjata ke Rusia melalui saluran terpisah.

“Apakah Anda percaya bahwa banjir senjata, banyak yang canggih, yang datang ke Rusia dari Korea Utara dan Iran semuanya dibuat di kedua negara itu?”tanyanya.

Menurut laporan Politico baru- baru ini yang mengutip data bea cukai, perusahaan Tiongkok telah mengekspor 1.000 senapan serbu dan peralatan lain ke Moskow yang dapat digunakan dalam konflik tersebut.

Pada Juni 2022, misalnya, perusahaan Rusia, Tekhkrim mengimpor senapan dari China North Industries Group Corporation Limited, kontraktor pertahanan besar milik negara. Data tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan Rusia menerima 12 pengiriman suku cadang drone dan lebih dari 12 ton pelindung tubuh dari Tiongkok melalui Turki pada akhir 2022. 

Menanggapi laporan ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pemerintah tidak dapat memastikan bahwa Tiongkok sebenarnya telah memberikan bantuan mematikan ke Rusia.

Lehberger mengatakan: “Semua kegiatan ini bertentangan dengan sanksi internasional saat ini,” sembari menambahkan bahwa upaya yang dilaporkan hanyalah puncak gunung es.

Selain Iran dan Korea Utara, Tiongkok juga mengirimkan senjata ke Rusia melalui negara lain seperti Myanmar, Serbia, Turki, dan sekutu setia Rusia di Eropa, Belarusia, menurut Lehberger.

Setelah pertemuan puncaknya dengan Putin, Xi akan berbicara melalui sambungan satelit dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelinsky, pertama kali sejak invasi. Lehberger menyebut ini sebagai “misi perdamaian khayalan” Xi.

Menurut sang pakar, Xi akan mengincar gencatan senjata se- mentara untuk mendapatkan waktu pemulihan bagi pasukan Putin yang terkuras dan Rusia akan “di lain waktu” menyerang Ukraina dengan lebih ganas.

Lehberger mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan terus memasok senjata ke Rusia setidaknya selama dua tahun lagi, karena dia percaya bahwa Xi memiliki rencana untuk mengambil alih Taiwan pada 2025 dan dengan demikian ingin menggunakan konflik Ukraina-Rusia yang berkepanjangan untuk mengejutkan atau melemahkan Amerika Serikat, dan kekuatan Barat lainnya. (osc)

Kesedihan dan Kekuatan Melepaskan

0

Pengobatan tradisional Tiongkok memiliki wawasan penting tentang efek kesedihan dan cara memproses emosi ini

Emma Suttie, D.Ac, AP

Tidak ada seorang pun di dunia yang lolos  dari  kesedihan.  Ia  dijalin   ke dalam pengalaman manusia kita dan merupakan sesuatu yang pasti akan kita alami berkali-kali sepanjang hidup kita.

Patah hati, kehilangan seseorang yang kita cintai, kehilangan kesempatan, kekecewaan, dan kesulitan tidak dapat dihindari—dan hidup tidak peduli siapa Anda, apa yang Anda yakini, atau dari mana Anda berasal; kesedihan terjadi pada kita semua. Jadi bagaimana kita menghadapi kesedihan dengan cara yang sehat? Untungnya, pengobatan Timur memiliki perspektif unik tentang kesedihan yang dapat membantu kita memahami cara kerjanya dan bagaimana kita melewatinya, sehingga dapat tampill lebih kuat di sisi lain.

Emosi dan Tubuh Kita

Pengobatan timur memandang emosi sebagai bagian integral dari manusia dan penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Berbeda dengan pandangan Barat yang memisahkan tubuh ke dalam ranah fisik serta ranah mental dan emosional yang kurang penting, pengobatan Timur tetap bersifat holistik. Dalam pandangan Timur, setiap aspek diri kita—fisik, emosional, dan spiritual—merupakan komponen penting dari manusia yang utuh dan sehat.

Dalam pengobatan Timur, kehidupan emosional kita sama pentingnya dengan kehidupan fisik dan spiritual kita. Emosi dan ekspresinya adalah bagian normal dari manusia, tetapi ketika ditekan, tidak terekspresikan, atau diekspresikan tanpa kendali atau dalam konteks yang tepat, itu dapat membuat kita sakit.

Emosi yang menjadi penyebab penyakit mungkin tidak terlalu aneh jika kita mempertimbangkan bagaimana emosi kita dapat memengaruhi perasaan kita secara fisik. Saat kita mendapat kabar buruk, kita merasakannya di tubuh kita. Ketika Anda marah atau khawatir, di mana Anda merasakan? Sensasi ini sering terwujud secara fisik, dan jika kita tidak mengenali dan memprosesnya, sensasi tersebut dapat bertahan dan menjadi penyebab penyakit.

Dalam pengobatan Timur, hubungan ini diketahui dan dipahami dengan baik, dan emosi dikaitkan dengan organ yang berbeda, begitulah pengaruhnya terhadap tubuh.

Duka dikaitkan dengan paru-paru dan organ pasangannya, usus besar.

Setiap emosi dikaitkan dengan organ tertentu, seperti yang tercantum di bawah ini:

• paru-paru—duka cita, kesedihan

• jantung—kegembiraan

• limpa—khawatir, terlalu banyak berpikir

• hati—kemarahan

• ginjal—takut

Emosi dapat memengaruhi semua organ dan seluruh tubuh, tetapi setiap emosi terlihat memiliki efek paling kuat pada organ terkait dan pasangan organnya. Kemitraan ini juga digunakan sebagai alat diagnostik, membantu seorang praktisi untuk mengisolasi suatu masalah tergantung pada lokasinya dan apa yang sedang dirasakan.

Paru-paru dan Kekuatan Melepaskan

Setiap organ dalam pengobatan Timur memiliki organ pasangan, satu yin dan satu yang, yang bekerja bersama-sama untuk menjaga keseimbangan tubuh. Saat menghadapi kesedihan, paru-paru adalah organ yin, dan pasangan yang adalah usus besar.

Tugas paru-paru adalah membawa udara yang kaya oksigen ke dalam tubuh, dan usus besar melepaskan limbah dalam siklus interaksi yang konstan — menerima yang baru dan melepaskan apa yang tidak lagi dibutuhkan.

Banyak gangguan pernapasan dan usus berakar pada kesedihan yang berlebihan— sebaliknya, kesedihan yang berlebihan da- pat menyebabkan masalah pada paru-paru dan usus besar. Hubungan antara kesedihan dan fisiologi kita ini terjadi karena keseimbangan yin dan yang, atau asupan dan pengeluaran, sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan—memungkinkan yang baru masuk dan melepaskan yang lama. Oleh karena itu, bersikap terbuka terhadap pengalaman baru dan melepaskan hal-hal yang tidak berguna lagi sangat penting untuk kesehatan fisik dan emosional kita.

Dalam pengobatan Timur, emosi bisa menjadi penyebab atau akibat dari suatu penyakit. Misalnya, asma bisa disebabkan oleh kesedihan yang berkepanjangan (emosi paru-paru). Sebaliknya, seseorang yang menderita asma kronis selama bertahun-tahun dapat mengalami kesedihan— penyebab kesedihan tersebut adalah asma.

Aspek Emosional Paru-paru

Dalam pandangan Timur, ketika energi paru-paru seimbang dan berlimpah, kita berpikir dan berkomunikasi dengan jelas, terbuka terhadap ide dan pengalaman baru, memiliki citra diri yang positif, dan dapat bersantai, melepaskan diri, dan bahagia.

Saat kita berduka, terutama dengan intens atau dalam waktu lama, hal itu dapat melemahkan energi paru-paru dan mengurangi fungsi paru-paru. Secara energik, saat berhadapan dengan kesedihan yang intens, kita akan mengalami kesulitan menghadapi kehilangan dan perubahan, rasa keterpisahan, dan rasa sedih yang berkepanjangan yang tidak kunjung membaik.

Paru-paru juga dikaitkan dengan rasa keterikatan kita, jadi jika Anda kesulitan melepaskan orang, tempat, atau pengalaman—atau terus-menerus menghidupkan kembali masa lalu—hal itu dapat menyebabkan kelemahan pada paru-paru. Perasaan ini biasa terjadi saat mengalami kesedihan yang intens atau berkepanjangan.

Kesedihan yang berkepanjangan dapat melemahkan paru-paru dan kemampuannya untuk membawa energi baru, atau qi, ke dalam tubuh. Qi adalah energi yang didapat tubuh dari makan dan bernapas, dan kita membutuhkannya untuk melakukan berbagai fungsi vital. Inilah bagaimana kesedihan dapat berdampak negatif pada paru-paru dan seluruh tubuh. Kesedihan berkepanjangan yang tidak diakui, diproses, dan dilepaskan dapat menyebabkan depresi dan masalah lain yang lebih serius.

Gabungan Paru-paru dalam Pengobatan Timur

• Organ yin: paru-paru

• Organ Yang: usus besar

• Emosi: duka cita, kesedihan

• Musim: musim gugur

• Rasa: tajam

• Warna: putih

Melewati Kesedihan dengan Cara yang Sehat

Syukurlah, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu kita melewati masa duka yang sulit. Salah satu yang paling penting adalah mengakui perasaan Anda. Banyak orang mengalami kesulitan mengenali emosi yang sulit, berlebihan, dan tidak menyenangkan, dan beberapa lebih suka menghindarinya, yang dapat dimengerti. Masalahnya adalah sampai Anda memperhatikan apa yang Anda rasakan, maka ia akan duduk dan menunggu. Kesedihan yang stagnan ini dapat merusak tubuh dan hidup Anda sampai diproses dan dilepaskan.

Tidak ada “cara terbaik” untuk mengatasi kesedihan, dan setiap orang harus menemukan cara yang paling sesuai untuk mereka. Tetapi mengakui, memproses, dan melepaskannya sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita.

Kabar baiknya adalah kesedihan yang diungkapkan sepenuhnya dan diselesaikan, akan memperkuat baik secara fisik maupun psikologis. Regulasi emosional semacam ini adalah kunci untuk mencapai keseimbangan dalam semua aspek kehidupan. Di bawah ini adalah beberapa cara untuk membantu Anda mengatasi kesedihan dengan cara yang sehat.

Latihan Pernapasan untuk Melepaskan Kesedihan

Karena adanya hubungan antara kesedihan dan paru- paru, salah satu cara paling efektif untuk melepaskan kesedihan adalah melalui latihan pernapasan dalam – bernapas dalam-dalam ke perut Anda dan isi paru-paru hingga kapasitasnya. Yang lebih kuat adalah penambahan visualisasi, yang membantu membersihkan, mendetoksifikasi, dan melepaskan kesedihan dari tubuh.

Bernapas dalam-dalam

Tarik napas perlahan melalui hidung, fokuskan pada pernapasan ke dalam perut, hirup udara sebanyak yang nyaman. Tahan selama lima hitungan saat paru-paru Anda penuh, lalu hembuskan perlahan melalui mulut dari bagian paling bawah paru-paru hingga kosong. Ulangi tiga kali.

Latihan ini harus dilakukan tiga kali sehari untuk hasil terbaik saat berduka.

Teknik Cahaya Putih

Teknik ini menggunakan pernapasan dan visualisasi. Karena putih adalah warna yang diasosiasikan dengan paru-paru, kita akan membayangkan cahaya putih.

Tempat yang nyaman untuk duduk dengan kedua kaki rata di tanah. Letakkan tangan di pangkuan Anda.

Temukan paru-paru Anda secara mental di dada dan sambungkan ke sana. Semakin jelas Anda terhubung dengan mereka, semakin baik dan cepat hasilnya.

Tarik napas perlahan melalui hidung, terus ke perut, isi paru-paru hingga kapasitasnya, sambil memvisualisasikan paru-paru mengisi dada. Sekarang, sambil menahan napas selama lima hitungan, bayangkan paru- paru Anda dipenuhi cahaya putih yang menyembuhkan. Kemudian buang napas perlahan, kosongkan paru-paru Anda sepenuhnya, visualisasikan kesedihan yang hilang saat Anda menghembuskan napas. Ulangi tiga kali, setiap kali merasakan cahaya putih menyembuhkan paru-paru Anda. Dengan setiap hembusan napas, Anda benar-benar menghembuskan rasa duka dan kesedihan. Latihan ini dapat dilakukan sebanyak yang Anda inginkan dan akan membantu menghilangkan kesedihan dari tubuh.

Berjalan di Luar di Alam

Berada di luar alam adalah salah satu aktivitas paling menyembuhkan dalam hidup, dan ini terutama berlaku saat Anda sedang berduka. Berjalan di luar, terutama dikelilingi oleh pepohonan — paru-paru planet ini — sambil menarik napas dalam-dalam membantu kita menghirup udara yang kaya oksigen dan menghembuskan apa yang tidak lagi kita butuhkan.

Bicaralah dengan Teman yang Anda Percayai

Berbicara dengan seorang teman juga membantu memindahkan kesedihan dan membantu kita memprosesnya. Emosi dapat merugikan kita jika kita membiarkan- nya berlama-lama dan tidak mengakui keberadaannya.

Berbicara dengan teman terpercaya dapat membantu Anda memproses perasaan dan mendapatkan perspektif. Berbicara adalah jalan lain yang memungkinkan kesedihan keluar dari tubuh.

Akupunktur dan Pijat

Karena tujuan kita dalam pengobatan Timur adalah untuk terus menggerakkan energi, ketika kita mengalami kesulitan mengatasi emosi, mereka bisa “macet” dan menghentikan alirannya, akhirnya membuat kita sakit.

Akupunktur dan pijat keduanya sangat menggerakkan energi internal kita, yaitu bagaimana mereka membantu kita tetap sehat. Seberapa sering tubuh Anda dipijat dan terapis menemukan simpul besar dalam tubuh? Itu adalah manifestasi fisik dari energi yang macet.

Saat berduka, akupunktur dan pijatan adalah alat yang bagus untuk membantu membuat segala sesuatunya bergerak dan melepaskan apa pun yang mungkin macet. Orang terkadang menangis selama perawatan akupuntur dan pijat karena perawatan ini memindahkan benda-benda yang telah terkumpul, terkadang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun— yang merupakan hal yang luar biasa. Menangis adalah cara lain untuk menghilangkan kesedihan dari tubuh — katarsis yang kuat.

Penutup

Beberapa dari konsep ini mungkin tampak aneh bagi orang Barat, tetapi pengamatan dan praktik selama ribuan tahun ini telah membuktikannya. Kesadaran emosional adalah sesuatu yang perlu dipelajari dan dikembangkan, dan kita harus melakukannya karena dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita.

Memahami dan memproses emosi kita adalah peluang untuk tumbuh, menemukan diri, dan, pada akhirnya, penguasaan diri. Memahami diri kita sendiri membantu kita memperluas pemahaman itu kepada orang lain dan beroperasi di dunia dengan belas kasih dan kesadaran yang lebih besar, yang menurut banyak tradisi kuno, merupakan kunci menuju kehidupan yang bahagia dan memuaskan.

Emma adalah seorang dokter akupunktur dan telah banyak menulis tentang kesehatan untuk berbagai publikasi selama satu dekade terakhir. Dia sekarang menjadi reporter kesehatan untuk The Epoch Times, meliput pengobatan Timur, nutrisi, trauma, dan pengobatan gaya hidup.

Efek Kuat Meditasi Pada Kesejahteraan Emosional

0

Meditasi dapat mereduksi gejala gangguan suasana hati dan penyakit mental sekaligus meningkatkan empati dan kecerdasan emosional

MERCURA WANG

Meditasi dapat menjadi cara yang aman dan efektif untuk membantu kita mengendalikan emosi, meredakan gangguan suasana hati, dan meningkatkan kecerdasan emosi kita.

Hu Naiwen adalah seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok (PTT) yang terkenal di dunia internasional. Sekarang di usia pertengahan 70-an, dia masih menerima pasien.

Dia dulu pemarah dan sangat tidak sabar ketika berbicara dengan putranya yang masih kecil saat makan malam, katanya. Setelah seharian di kliniknya, dia sering marah pada hal-hal sepele. Tetapi meditasi mengubahnya. Setelah bermeditasi secara teratur, pikirannya berangsur-angsur menjadi lebih tenang dan kemarahannya berkurang.

Manfaat lain dari meditasi adalah  kualitas tidur yang sangat baik di malam hari, yang membantu Hu berkonsentrasi pada pekerjaannya di siang hari.

Apa Efek Emosi dari Meditasi?

Kurangi Pikiran dan Perasaan Negatif

Dalam satu penelitian, peserta diminta untuk membuat daftar pemikiran mereka saat melihat gambar negatif (misalnya, kucing mati di tengah jalan). Orang yang bermeditasi secara proporsional mencatat lebih sedikit pikiran negatif.

Dalam studi lain yang dilakukan di Michigan State University, 68 peserta wanita dibagi menjadi dua kelompok, dengan satu kelompok mendengarkan sesi meditasi terpandu selama 18 menit dan kelompok lainnya mendengarkan pembicaraan TED selama 18 menit tentang pembelajaran bahasa.

Kemudian mereka diinstruksikan untuk melihat beberapa gambar yang netral atau membangkitkan semangat secara negatif. Studi tersebut menemukan bahwa sesi meditasi membantu kelompok pertama menjinakkan emosi negatif mereka, karena kelompok itu memiliki reaksi yang jauh lebih sedikit terhadap rangsangan negatif.

Kurangi Kemarahan dan Ketakutan

Seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman Hu, meditasi dapat membantu kita mengelola amarah. Menurut sebuah penelitian, pengurangan amarah dapat dicapai dengan satu sesi meditasi, seperti yang ditunjukkan oleh pernapasan dan detak jantung yang lebih lambat serta penurunan tekanan darah.

Meditasi juga dapat mengurangi rasa takut. Misalnya, banyak penyintas kanker takut kambuhnya kanker, dan ketakutan ini dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan mereka. Menurut tinjauan sistematis, intervensi pikiran-tubuh (termasuk berbagai bentuk meditasi) efektif untuk secara signifikan mengurangi rasa takut akan kekambuhan kanker.

Meningkatkan Perasaan Positif

Dalam sebuah penelitian, 25 peserta berlatih meditasi kelompok tiga kali seminggu selama empat minggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar 30 menit. Mereka mengalami peningkatan signifikan dalam emosi positif, interaksi antarpribadi, dan pemahaman kompleks tentang orang lain dibandingkan dengan orang yang tidak bermeditasi.

Tingkatkan Belas Kasih

Orang dapat bergabung dengan orang lain dalam bermeditasi bersama, sehingga men- ciptakan rasa kebersamaan dan meningkatkan perasaan empati dan kasih sayang.

Menurut sebuah penelitian, meditasi membantu 153 orang mengurangi rasa kesepian, meningkatkan kontak sosial dengan orang lain, dan membangkitkan belas kasih terhadap orang lain.

Dalam studi lainnya, 210 mahasiswa universitas secara acak dibagi menjadi tiga kelompok yang melakukan tugas berbeda: berlatih meditasi, mendengarkan musik, atau mendengarkan kuliah. Setelah dua sesi selesai, 50,8 persen peserta dalam kelompok meditasi menunjukkan kesediaan untuk membantu orang lain, sedangkan siswa dalam kelompok musik dan kuliah hanya 31,2 persen dan 31 persen yang bersedia membantu.

Meningkatkan Harga Diri

Juga,berdasarkan Aliansi Nasional Penyakit Mental, harga diri yang rendah dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Dan meditasi dapat membantu kita menjadi lebih percaya diri dan memiliki harga diri yang lebih tinggi, karena melatih pikiran kita menjadi lebih tenang dan jernih. Selain itu, saat kita menjadi lebih welas asih terhadap orang lain, kita bisa menjadi lebih welas asih terhadap diri kita sendiri. Ini dicapai ketika kita menjadi lebih sadar diri melalui latihan meditasi, mendorong kita untuk lebih menerima dan merangkul diri sendiri.

Meditasi Dapat Memperbaiki Gangguan Emosional

National Institute of Mental Health menyatakan bahwa sekitar 21,4 persen orang dewasa Amerika mengalami gangguan emosional selama hidup mereka.

Meditasi telah terbukti efektif dalam memperbaiki gejala beberapa gangguan emosi.

Menurut sebuah penelitian, meditasi dapat membantu siswa dengan gangguan emosi atau perilaku mengatur emosinya. Penelitian berlangsung di sekolah mandiri untuk remaja dengan masalah emosional seperti gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan defisit perhatian/hiperaktivitas dewasa (DPHD).

Kegiatan mindfulness, termasuk meditasi, diintegrasikan ke dalam kegiatan sehari-hari para siswa ini selama enam minggu. Setelah itu, para siswa menjadi lebih optimis, mudah beradaptasi, dan fokus serta memiliki rasa kemanjuran diri yang lebih besar, dan reaktivitas emosional mereka menurun secara signifikan.

Beberapa dari mereka juga menyatakan keinginan untuk melanjutkan latihan mindfulness ini di ruang kelas sepanjang tahun ajaran.

Gangguan Emosional

Gangguan emosional adalah gangguan emosional berat yang dapat menyebabkan penderitaan yang signifikan secara klinis dan mengganggu fungsi pasien di masyarakat. Gejala gangguan emosi dapat berupa hiperaktif, perilaku agresif, penarikan sosial, perusakan harta benda, amarah, dan kesulitan belajar.

Satu studi kecil menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu mencegah dan mengelola perilaku yang tidak pantas dan berbahaya secara sosial di antara siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar dengan gangguan emosi dan masalah perilaku. Empat dari lima siswa yang berpartisipasi dalam program praktik meditasi kesadaran selama 10 minggu menunjukkan penurunan ketidakpatuhan sesudahnya.

Juga, anak-anak semakin sadar dan memperhatikan emosi mereka, yang membantu mengekang perilaku mereka yang tidak pantas, seperti agresi terhadap orang lain dan perilaku yang merugikan diri sendiri.

Gangguan Afektif Musiman

Gangguan afektif musiman (GAM) adalah jenis depresi yang paling sering dikaitkan dengan lebih sedikit jam sinar matahari selama musim  gugur  dan  musim  dingin.  Namun, itu juga dapat memengaruhi orang-orang di musim semi dan musim panas.

Meditasi dapat mengaktifkan kelenjar pineal, melepaskan melatonin yang dapat memperbaiki gejala depresi. Meditasi juga dapat meningkatkan kadar serotonin, yang juga dapat membantu mengatasi GAM.

Saat ini, metode pengobatan yang paling efektif untuk GAM meliputi terapi perilaku kognitif, antidepresan, dan terapi cahaya.

Namun, menurut sebuah penelitian, terapi kognitif berbasis mindfulness (TKBM), sebuah terapi yang melibatkan meditasi, bisa lebih efektif dalam mencegah episode GAM daripada terapi cahaya. Enam puluh lima persen dari peserta kelompok TKBM mengalami depresi pada musim dingin berikutnya dibandingkan dengan 78 persen dari mereka yang mengembangkannya dalam kelompok pengobatan seperti biasa, yang berpartisipasi dalam terapi cahaya.

Selain itu, dalam survei yang dilakukan di beberapa negara berbahasa Jerman, beberapa institusi psikiatri menunjukkan bahwa mereka telah merekomendasikan meditasi sebagai tindakan pencegahan alternatif untuk pasien GAM mereka.

Gangguan Disregulasi Mood yang Mengganggu

Gangguan disregulasi mood yang mengganggu adalah kondisi iritabilitas kronis dan persisten serta ledakan emosi yang sering dan intens pada anak-anak atau remaja. Ini umum terjadi pada orang dengan ADHD (Gangguan Pemusatan Perhatian).

TKBM dan latihan mindfulness lainnya adalah pendekatan alternatif yang efektif dan aman untuk merawat remaja dengan suasana hati yang tidak teratur.

Dalam sebuah penelitian, beberapa pasien ADHD menghadiri sesi latihan meditasi mingguan masing-masing 2 1/2 jam selama delapan minggu. Para pasien melaporkan bahwa mereka lebih mampu untuk tetap fokus, dan gejala disregulasi emosi mereka membaik.

Distimia

Distimia adalah gangguan suasana hati depresif kronis yang ditandai dengan depresi yang menetap tetapi tingkat rendah.

Menurut sebuah penelitian, 50 pasien distimia dibagi menjadi dua kelompok, dengan satu kelompok menerima delapan sesi perawatan dan pengobatan TKBM mingguan, yang melibatkan latihan meditasi, dan yang lainnya hanya menerima pengobatan. Setelah menerima pengobatan, skor depresi kelompok TKBM menurun drastis, dan kemampuan peserta untuk mengatur emosi juga meningkat secara signifikan, dibandingkan dengan kelompok lain.

Gangguan emosional lainnya, termasuk gangguan depresi, bipolar, dan kecemasan, juga dapat dikurangi dengan meditasi.

Berlatih Meditasi Dapat Meningkatkan Kecerdasan Emosional

Meditasi bahkan dapat meningkatkan emotional intelligence (EI). Menurut tinjauan sistematis dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, EI adalah kemampuan individu untuk mengendalikan dan mengelola emosi serta memahami dan memengaruhi emosi orang lain. Di  sisi lain emotional quotient (EQ), seperti  halnya IQ dalam pengukuran pengujian yang menunjukkan kemampuan untuk memahami pikiran emosional kita sendiri.

Menurut ulasan tersebut, meditasi mindfulness dapat mempromosikan pengembangan EI profesional perawatan kesehatan, yang pada gilirannya akan menghasilkan kepuasan dan retensi kerja yang lebih besar serta perawatan yang lebih baik diberikan kepada pasien.

Ada beberapa cara meditasi dapat meningkatkan EI kita:

Kendalikan Emosi Kita

EQ yang rendah terkadang menyebabkan seseorang  berjuang  untuk    mengendalikan emosi (misalnya, orang tersebut mudah marah). Seperti  disebutkan,  meditasi  adalah  alat yang sangat baik untuk membantu kita mengatur emosi sehingga kita dapat melanjutkan ke- hidupan sehari-hari dengan pikiran yang tenang. Dan meditasi bisa mengurangi stres kita, yang seringkali bisa memicu kemarahan.

Pahami Emosi Kita

Jika kita berlatih meditasi, secara alami dan bertahap kita akan mengembangkan kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan dan pikiran kita. Saat kita bermeditasi, idealnya, kita mengambil waktu dan ruang untuk memblokir pengaruh luar dan fokus pada pikiran kita sendiri.

Begitu kita menjadi sadar diri, lebih mudah bagi kita untuk mengelola perasaan dan pikiran kita, sehingga membuat kita tetap tenang dan tenang serta meningkatkan EI kita.

Memahami emosi orang lain

Meditasi dapat membantu kita untuk meningkatkan diposisi prososial kita, termasuk welas kasih, empati, dan pengampunan terhadap diri sendiri dan orang lain.

Saat kita menjadi lebih welas asih dan peduli terhadap orang lain, kita mengenali energi, bahasa tubuh, isyarat sosial, dan ekspresi wajah mereka dengan lebih akurat. Oleh karena itu, kita dapat memahami emosi orang lain dengan lebih baik. (and)

Tokoh Jepang: Artikel-artikel Master Li Hongzhi Mengungkapkan Rahasia dan Mencerahkan Hati Manusia

0

NTD Jepang

Artikel “Mengapa Ada Umat Manusia?” yang diterbitkan oleh pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi, pada awal tahun baru Imlek  menerima tanggapan yang sangat antusias dari berbagai kalangan. Artikel tersebut dibaca oleh Shinji Miyanishi, ketua Masyarakat Konservasi Alam Jepang. Ia mengatakan artikel tersebut merupakan pengalaman yang mencerahkan. Dia menyadari bahwa di akhir zaman, seseorang harus bersikap baik dan teguh dalam keyakinannya kepada Tuhan.

Falun Gong adalah latihan kultivasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Latihan ini menggabungkan lima perangkat latihan dengan gerakan-gerakan yang lembut, termasuk meditasi duduk.

Pertama kali diajarkan secara publik pada tahun 1992, Falun Gong berkembang dengan pesat di Tiongkok sepanjang tahun 1990-an. Latihan ini memiliki puluhan juta pengikut hanya dalam waktu beberapa tahun saja.

“Setelah membaca artikel ini, saya merasakan pencerahan. Sang Pencipta lah yang menciptakan alam semesta pada awalnya, dan setelah alam semesta mengalami proses kemunduran, kini alam semesta berada pada tahap kemusnahan. Saya pikir, seperti yang dikatakan oleh Guru Li Hongzhi, umat manusia telah mencapai tahap kemusnahan,” kata Shinji Miyanishi.

Shinji Miyanishi

Sekali manusia jatuh, sulit untuk kembali, kata Shinji Miyanishi. Apalagi, kemerosotan moralitas manusia mempercepat kemerosotan masyarakat secara keseluruhan. Keadaan masyarakat manusia sekarang sangat jauh berbeda dengan kondisi saat ia masih kecil.

Ia menuturkan :  “Saat ini, orang kaya memiliki lebih banyak uang, semakin mereka menginginkan lebih banyak uang, keinginan mereka tidak terbatas. Begitu juga dengan orang miskin. Ketika saya masih kecil, tetangga saya biasanya berinisiatif untuk saling membantu, tetapi sekarang sulit untuk melihat hubungan yang damai.”

Setelah membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, Shinji Miyanishi mengatakan bahwa ia ingin menjadi orang yang lebih baik dan ingin melakukan lebih banyak hal untuk membantu orang lain. Dia mengatakan bahwa melakukan perbuatan baik tampaknya membantu orang lain, tetapi pada kenyataannya adalah membantu dirinya sendiri.

Miyanishi menambahkan: “‘Perbuatan baik’ bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri. Misalnya, memberikan tempat duduk kepada orang lain, atau memberikan payung kepada orang lain saat hujan, pihak lain sangat senang. Tapi tidak perlu meminta balasan dari pihak lain  dan tidak  perlu marah karena orang yang dibantu tidak berterima kasih.”

Ia juga mengungkapkan  setelah membaca artikel Guru Li Hongzhi “Mengapa Ada Umat Manusia”, ia belajar bahwa tidak peduli bagaimana dunia berubah, adalah hal yang wajar jika kebaikan dan kejahatan mendapat ganjaran karena dunia  dijaga oleh Dewa dan Buddha. Oleh karena itu, keimanan yang benar sangat penting bagi manusia. Hanya kekuatan keimanan yang benar baru dapat menyelamatkan hati dan jiwa manusia. (hui)

Raksasa Perusahaan Investasi Dunia Hengkang dari Tiongkok, Meningkatkan Kekhawatiran Krisis di Kalangan Perusahaan Asing

0

Raksasa perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS) Vanguard Group dilaporkan memutuskan hengkang dari Tiongkok.  Pada saat yang sama, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menjatuhkan denda yang cukup besar kepada Deloitte, salah satu dari empat firma akuntansi top dunia.

Menurut analisis para ahli, penguatan pengawasan keuangan setelah dua sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan mengintensifkan kekhawatiran  krisis di antara perusahaan-perusahaan asing, yang dapat menyebabkan semakin banyak perusahaan asing yang menarik diri dari Tiongkok. Secara khusus, tindakan keras terhadap Deloitte akan mempersulit perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk meningkatkan modal dan go public di pasar AS dan Eropa

Lin Cenxin /Yi Ru/Wang Mingyu

Vanguard Group berencana untuk menutup operasional mereka di Tiongkok. Bahkan, menutup kantornya di Shanghai dan keluar dari perusahaan patungannya dengan Ant Financial Services, demikian menurut beberapa sumber.

Didirikan pada tahun 1975, Vanguard adalah salah satu manajer investasi publik terbesar di dunia dengan aset sebesar US$ 7,2 triliun pada akhir tahun 2022.

Rencana Vanguard Group angkat kaki dari Tiongkok telah berlangsung lama, dengan perusahaan menutup dana Hong Kong dan bisnis lainnya pada Agustus 2020. Selain itu, menangguhkan peluncuran bisnis reksa dana di Tiongkok pada Maret 2021. Bahkan, membatalkan permohonan izin dana publik dan memberhentikan karyawan.

Xie Tian, Profesor Aiken School of Business di University of South Carolina, AS berkata : “Hanya setelah merasakan krisis, barulah mereka menarik diri. Kita juga tahu bahwa Empat Besar (firma akuntansi) sekarang mungkin berada dalam bahaya menarik diri dari Tiongkok.  Ekonomi Tiongkok sedang berantakan, dan sekarang Partai Komunis dan Rusia semakin dekat. Kemungkinan besar mereka sekarang akan menghadapi babak baru sanksi dari Eropa dan AS. Dalam situasi seperti ini, prospek investasi Tiongkok jelas semakin suram.”

Ant Financial telah diberitahu tentang rencana keluarnya Vanguard dan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi 49 persen saham, kata sumber tersebut kepada Reuters tanpa menyebutkan nama.

Profesor Chiou, Jiunn-Rong dari Departemen Ekonomi, National Central University, Taiwan berkata hal yang lebih penting adalah usaha patungan dengan Alibaba mungkin akan ditutup, dan alasan  seolah-olah  bahwa dia harus membuat keputusan ini karena kerugiannya terus bertambah, meskipun dia hanya meninggalkan sebagian dari bisnisnya.

Para ahli percaya bahwa penutupan total operasi  Vanguard Group  di Tiongkok merupakan peringatan bagi para mitranya yang masih ingin mengembangkan bisnis mereka di Tiongkok.

Logo Vanguard Group

Bagi Chiou, Jiunn-Rong, “Prospek ekonomi Tiongkok tidak terlihat terlalu optimis, terutama setelah dua sesi Kongres Rakyat Nasional, kita melihat bahwa seluruh personil regulator di Tiongkok semuanya orang baru, tampaknya akan memperkuat seluruh pengawasan industri keuangan, sehingga kekuatan intervensi pemerintah akan datang kapan saja, maka ini sebenarnya merupakan tantangan besar bagi industri.”

Minggu lalu, Kementerian Keuangan Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan denda miliaran dolar pertamanya. Deloitte, firma akuntan terbesar di dunia, didenda sebesar RMB 212 juta atas kekurangan serius dalam auditnya terhadap China Huarong Asset Co.

Sebagai akibatnya, kantor Deloitte di Beijing ditangguhkan dari operasi selama tiga bulan dan mereka yang bertanggung jawab akan dikenai hukuman administratif.

Xie Tian: “Denda ini menuduh mereka tidak melakukan pekerjaan yang baik dalam mengaudit laporan keuangan Huarong  dan tidak menunjukkan potensi risikonya, tetapi Deloitte sebenarnya memiliki jawaban resmi yang mengatakan bahwa hal ini terjadi karena Huarong, perusahaan aset milik negara di Tiongkok menolak untuk memberikan informasi yang mereka butuhkan. Dengan kata lain, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga mereka tidak dapat membuat penilaian dan audit yang benar.”

Deloitte adalah salah satu dari empat firma akuntansi internasional besar. Pengenaan denda oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap Deloitte setelah dua sesi Kongres Rakyat Nasional merupakan tanda peringatan besar, bagi Profesor Chiou, Jiunn-Rong.

Chiou, Jiunn-Rong  juga menambahkan, bagaimanapun juga, Deloitte adalah firma akuntansi yang penting di dunia, dengan jaringan yang sangat besar, jadi alarm ini bahkan lebih serius daripada situasi yang baru saja kita bahas. Hal ini akan berdampak signifikan pada perkembangan akuntansi dan audit di masa depan di Tiongkok.

Menurut Xie Tian, tanggapan Deloitte  sebenarnya mengungkap masalah dan kekurangan dalam audit perusahaan-perusahaan BUMN Tiongkok. Jika Deloitte tidak dapat terus beroperasi dan memilih  meninggalkan Tiongkok, sejumlah besar perusahaan Tiongkok tidak akan mendapat dukungan dari firma akuntansi Big Four, yang akan membuat mereka semakin sulit untuk meningkatkan modal, menerbitkan saham dan obligasi di pasar Eropa dan Amerika di masa depan. (hui)

Keuangan Global Memasuki Era Bergejolak, Kejutan Bank Silicon Valley Beri Warning

0

Dr. Xie Tian

Peristiwa restrukturisasi likuidasi Silicon Valley Bank (SVB) AS (Amerika Serikat), selama lebih dari seminggu terakhir telah menimbulkan banyak sekali efek berantai. Dari empat lima bank dengan kondisi serupa dilikuidasi, sampai Credit Suisse yang mengalami “momen Lehman Brothers”, tidak terelakkan lagi seluruh dunia finansial global sontak memasuki masa penuh gejolak. Di tengah asap mesiu perang global belum lagi mereda, dan masih banyak krisis perang mengintai dimana-mana, rantai pasokan terbentuk kembali, namun masih rapuh, inflasi masih terus menanjak, dan pada saat perekonomian berbagai negara stagnan bahkan mengalami kemunduran, bencana keuangan ini membuat pemerintah beserta tokoh ekonomi dan moneter berbagai dunia tenggelam ke dalam kekhawatiran dan ketakutan yang amat sangat.

Mengapa Silicon Valley Bank (SVB) terjebak ke dalam likuidasi restrukturisasi? SVB adalah bank yang khusus melayani perusahaan Venture Capital (VC) dan bank khusus perusahaan di Silicon Valley yang baru didirikan, model bisnisnya selama empat dasawarsa sejak didirikan pada 1983, adalah berkat perkembangan Silicon Valley dan berkembang pesatnya industri komputer berikut industri turunannya, hingga sebelum 2019, semua masih berjalan stabil. 

Namun antara 2019 hingga 2021, omsetnya mendadak melonjak tinggi, bahkan tumbuh berlipat ganda. Dari sekitar 3 milyar dolar AS (46 triliun rupiah, kurs per 20/03) pada 2019, mendadak melonjak mencapai 6 milyar dolar AS (92 triliun rupiah) pada 2021. Pertumbuhan yang berlebihan bagi bank yang konservatif dan konvensional, acap kali bukanlah suatu hal baik. Jumlah simpanan di Silicon Valley Bank pada 2019 adalah sekitar 40 milyar dolar AS (615 triliun rupiah), hingga 2021, jumlah simpanan mendadak melonjak menjadi 125 milyar dolar AS (1.920 triliun rupiah), naik tiga kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya!

Menghadapi banyaknya dana yang datang tiba-tiba ini para pengelola SVB memilih untuk menempatkan 77% dari 127 milyar dolar AS pada 2021, atau hampir 100 milyar dolar AS, ke dalam investasi berupa US Treasury Bond jangka panjang dengan tenor 10 tahun. 

Pada 2021, imbal hasil obligasi jangka panjang AS tersebut hanya antara 0% hingga 2%. Pada waktu itu, pemerintahan sayap kiri Biden baru saja berkuasa, pembelanjaan pemerintah yang agresif serta inflasi yang tak terkendali, belum terlepas dari kandangnya!

Namun tiba tahun 2022, seiring dengan semakin agresifnya pembelanjaan pemerintah dan hilang kendalinya inflasi, mau tidak mau The Fed harus menaikkan suku bunga, imbal hasil US Treasury Bond pun naik menjadi 4% ~ 5%. Di pasar obligasi, naiknya suku bunga menandakan harga obligasi turun. 

Dalam beberapa bulan terakhir, semua nasabah SVB, yakni perusahaan baru di Silicon Valley dan perusahaan Venture Capital (VC) itu, tiba-tiba mulai menarik simpanan mereka, dan bersiap melakukan investasi baru. Di saat mereka membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar, SVB harus menjual obligasi jangka panjang yang mereka miliki, sedangkan pada saat itu imbal hasilnya telah mencapai 4 hingga 5 kali lipat dibandingkan saat dibeli 2 tahun silam. 

Bunga obligasi naik berarti harganya akan anjlok, jadi mereka terpaksa harus menjual sangat murah obligasi yang dimiliki, dan mengalami kerugian yang amat besar. Seberapa besar kerugian tersebut? Sekitar 1,8-2,4 milyar dolar AS (27,6 – 36,9 triliun rupiah, kurs per 20/03)!

SVB mengalami kerugian sekitar 2 milyar dolar AS dalam bisnis obligasi, ini adalah berita besar, nasabah yang panik pun mulai menarik semua dana mereka, penarikan dana besar-besaran memicu seruan orang-orang top Silicon Valley seperti Peter Thiel, yang menimbulkan penarikan dana yang semakin besar. 

Setelah bank mulai mengalami bank run atau rush, maka tibalah hari kiamat bagi Silicon Valley Bank, dan Federal Deposite Insurance Corporation (FDIC) mulai turun tangan, likuidasi dan restrukturisasi bank yang bangkrut juga datang bergantian.

Keruntuhan SVB, dilihat dari sisi teknis, adalah tipikal bank run yang ditimbulkan akibat masalah likuiditas, yang menyebabkan kerugian dalam jumlah besar serta kerugian yang belum terealisasi, sehingga mau tidak mau harus direstrukturisasi oleh FDIC. Tapi saat ditelusuri akar sumber permasalahan ini, mau tidak mau ini adalah masalah yang menyangkut kemampuan lapisan manajemen, keputusannya, bahkan sikap dan kecenderungan politiknya, berikut juga masalah inflasi dan kebijakan moneter pada tingkat negara.

Pemegang saham terbesar SVB adalah Vanguard Group (sekitar 11,3% saham), BlackRock (8,1% saham), State Street (5,2% saham) serta Alecta yang merupakan dana pensiunan terbesar asal Swedia (4,5% saham). Total nilai aset Silicon Valley Bank (SVB) per tanggal 31 Desember 2022 adalah 209 milyar dolar AS, dengan jumlah simpanan mencapai 175,4 milyar dolar AS, dan lebih dari 93% di antaranya tidak mendapatkan jaminan FDIC. Di antara 175,4 milyar dolar AS simpanan tersebut, lebih dari 93% tidak dijamin oleh FDIC, dengan kata lain sebesar 163,1 milyar dolar AS tidak ada asuransinya, dan asuransi dari FDIC hanya mencakup 12,28 milyar dollar AS.

Menurut program penjaminan FDIC bagi individu dan perusahaan dengan jaminan 250.000 dolar AS untuk setiap rekening, berarti sekitar 49.000 rekening simpanan. Rata-rata simpanan setiap nasabah adalah 700.000 dolar AS. Ini berarti pada bank tersebut nasabah individu yang membuka rekening lebih sedikit, dan rekening perusahaan lebih banyak. 

Banyak perusahaan di Silicon Valley menjadi korbannya. Memang demikian halnya, bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) telah memicu kegemparan di kalangan teknologi dan juga perbankan di wilayah barat AS, banyak perusahaan bahkan mencemaskan bagaimana memastikan karyawannya mendapat gaji mereka. Ini juga salah satu alasan pemerintah AS memutuskan untuk segera turun tangan.

Bangkrutnya Silicon Valley Bank, adalah kasus kebangkrutan bank terbesar di AS setelah kasus kebangkrutan Lehman Brothers di Wall Street yang terjadi pada 2008 silam. Tapi peristiwa ini bukan terjadi di Wall Street melainkan terjadi di jalan utama (Main Street) AS. 

Di hampir semua kota besar di AS selalu memiliki jalan utama atau disebut Main Street, dan bank yang terbesar dengan sejarah tertua di setiap kota tersebut, mayoritas akan berkantor di jalan utama atau jalan-jalan yang paling makmur di sekitarnya. Jika Wall Street yang bermasalah, masih jauh masalahnya dari warga biasa yang jauh dari masyarakat arus utama AS, karena masyarakat tidak begitu peduli dengan kalangan Wall Street yang menerima gaji sampai 7 digit. Tapi jika bank di jalan utama yang mengalami masalah, maka akan langsung berdampak pada masyarakat luas dan kelas pekerja, masalahnya pun akan menjadi tidak biasa. Pada saat SVB bangkrut, ada lebih dari 40.000 nasabah, dengan rata-rata simpanan lebih dari 700.000 dolar AS. Karena bencana moneter ini, sebanyak 1.200 perusahaan di Silicon Valley harus menghadapi kesulitan tidak bisa membayar gaji karyawannya, jadi pemerintah federal AS mau tidak mau harus segera mengeluarkan pernyataan bersama melibatkan Kemenkeu, The Fed, dan FDIC, serta Presiden Biden menyampaikan pidato pernyataan pada hari kedua, untuk mencegah bencana yang kemungkinan akan terjadi pada hari kerja berikutnya.

Yang paling dikhawatirkan masyarakat adalah, bukan apa yang akan terjadi pada Silicon Valley Bank (SVB) selanjutnya, bukan kemana perginya aset sebesar 200 miliar dolar AS itu, melainkan apakah krisis ini akan menyebar luas, dan berdampak pada seluruh dunia. 

Kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan perbankan, apakah akan menyebar dari AS hingga ke Eropa. Serta yang akan ikut terseret ke dalam bencana ini, seberapa besar dampaknya, berapa lama dampak ini akan berlangsung, yakni berapa lama krisis moneter kali ini akan bertahan, inilah masalah yang paling disoroti oleh kalangan finansial dan ekonomi.

Krisis yang dialami Silicon Valley Bank masih menyisakan gejolaknya di AS, sementara para bankir di Eropa sudah gelisah tak menentu. Bank Credit Suisse di Swiss terjebak ke dalam kesulitan. Bank Nasional Saudi (SNB) adalah pemegang saham terbesar dari Credit Suisse, CEO-nya Ammar Al Khudairy pada 15 Maret lalu telah mengklarifikasi kepada media massa, karena alasan kendala regulasi, pihaknya tidak akan memberi bantuan keuangan bagi pihak Credit Suisse. Harga saham Credit Suisse pun langsung anjlok, turun hingga mencapai lebih dari 30%. Pada 16 Maret Credit Suisse mengumumkan, akan meminjam dana sebesar 50 milyar Swiss Franc (sekitar 53,58 milyar dolar AS / 823 triliun rupiah) dari bank sentral yakni Swiss National Bank untuk menopang kondisi keuangannya. Berita baik ini hanya bisa membuat harga sahamnya mengalami rebound sedikit setelah jatuh ke titik terendahnya sepanjang sejarah, tapi masalah ini belum bisa dikatakan berakhir.

Pada 16 Maret lalu para pemegang saham AS mengajukan gugatan di New Jersey terhadap Credit Suisse, di antaranya CEO Credit Suisse yakni Ulrich Koerner dan Direktur Axel Lehmann merupakan orang yang digugat. 

Para pemegang saham menuding Credit Suisse telah menipu para investor, dengan cara menyembunyikan masalah keuangan, tidak mengungkap aliran dana “besar” nasabah ke luar, serta kontrol internal laporan keuangannya terdapat kebocoran yang sangat krusial. Perwakilan pemegang saham AS yang diwakili oleh Braden Turner mengatakan, seiring dengan terungkapnya fakta, serta pemegang saham terbesar Credit Suisse telah menyatakan tidak akan menyuntikkan lebih banyak modal kepada bank tersebut, investor ramai-ramai “cabut”, menyebabkan harga saham Credit Suisse jatuh ke titik terendah sepanjang sejarah, dan menyebabkan kerugian teramat besar.

Menariknya adalah, kantor pengacara yang mewakili pemegang saham AS menggugat Credit Suisse, ternyata juga merupakan kantor pengacara pertama yang mengajukan gugatan pada perusahaan induk Silicon Valley Bank yakni SVB Financial Group dan Signature Bank

Yang disoroti masyarakat adalah, krisis menyebar dari Silicon Valley sampai ke Zurich, apakah akan ada langkah selanjutnya? Kemungkinan dimanakah negara yang berikutnya akan tertimpa kartu domino ini? New York? London? Frankfurt? Tokyo? Singapura? Atau Hong Kong?

Banyak orang di kalangan masyarakat telah mulai membantu membual bagi PKT (Partai Komunis Tiongkok), mengatakan sejumlah besar perusahaan teknologi Tiongkok memiliki banyak rekening di SVB. Tapi banyak perusahaan teknologi Tiongkok membuka rekening di SVB, karena merupakan satu-satunya bank AS yang bisa diperoleh nasabah Tiongkok dan dapat digunakan untuk menyimpan uang dan bertransaksi dalam dolar AS! Namun menurut nara sumber, penanggung jawab operasional Tiongkok pada Silicon Valley Bank itu yakni Carolyn Chen telah diberhentikan minggu lalu setelah bank tersebut diambil alih oleh pemerintah AS. SVB diambil alih oleh FDIC, perusahaan Tiongkok yang baru didirikan, Venture Capital, dan perusahaan saham individu merasa terkejut, dan berusaha untuk segera mengalihkan uangnya keluar dari bank tersebut, tapi didapati mengalami kendala. Akhirnya Kemenkeu AS pun memutuskan, membuat perusahaan Tiongkok tersebut agar tidak khawatir uangnya akan hilang.

Silicon Valley Bank adalah sebuah bank bersifat kedaerahan, tapi operasi internasionalnya luar biasa intens. Di antara 8.500 orang pegawai bank tersebut, sebanyak seperlimanya berada di luar AS. Dengan jumlah simpanan sebanyak 170 milyar dolar AS itu, sebanyak 13,9 milyar dolar AS adalah simpanan luar negeri, dan semua simpanan luar negeri itu tidak terikat pada sistem penjaminan federal atau negara bagian. Orang yang paham operasional SVB di Tiongkok mengatakan, nilai jual terbesar SVB di Tiongkok adalah, mereka dapat dalam waktu singkat hanya satu sampai dua minggu membuka sebuah rekening giro AS bagi nasabahnya. SVB tidak memiliki izin perbankan di Tiongkok, mereka menyediakan layanan bagi nasabah di Tiongkok lewat hotline telepon gratis dan email. Bank itu juga tidak mempunyai transaksi teller, semua transaksi dilakukan secara online. Setelah SVB bangkrut, perusahaan Tiongkok yang telah go public seperti BeiGene Ltd., Zai Lab, Brii BioSciences, Broncus Medical, Everest Medicines, Vobile Group, Mobvista Co. Ltd., Sirnaomics Ltd., dan Noah Holdings satu persatu bermunculan ke permukaan.

Selama beberapa dasawarsa terakhir, perusahaan rintisan teknologi Tiongkok, mulai dari Baidu sampai Tencent, semuanya memiliki kaitan erat dengan Venture Capital AS. Beberapa tahun terakhir, seiring dengan makin buruknya hubungan AS-RRT, juga kepungan AS terhadap PKT, serta decoupling ekonomi kedua negara, hubungan manis ini pun ikut mengalami decoupling

Tiba-tiba dilikuidasinya SVB, akan melemahkan hubungan antara investor di AS dengan perusahaan Tiongkok. Dari sudut pandang jangka panjang, mulai dari lembaga pengawas AS sampai bank itu sendiri sampai nasabah internasionalnya, akan terus mempunyai kekhawatiran untuk berbisnis dengan Silicon Valley Bank, dan di masa mendatang, perusahaan Tiongkok yang akan terus menggunakan jasa bank ini juga akan semakin mengecil kemungkinannya; sebagai salah satu jalur pembiayaan terpenting bagi perusahaan Tiongkok, masa depan jalur ini tidak akan menjadi pertimbangan lagi.

Setelah terjadinya kasus Silicon Valley Bank, reaksi pemerintah federal AS relatif cepat. Kemenkeu, The Fed, dan FDIC menggelar rapat berturut-turut malam itu juga, membahas tindakan yang harus ditempuh, dan cepat memberikan janji untuk melindungi semua nasabah yang ada, tapi tidak melindungi investor dan pemegang saham, untuk mengantisipasi hari Senin (20/03) setelah akhir pekan ini berlalu, dan berjaga-jaga kemungkinan reaksi negatif di bursa.

 Biden juga menyampaikan pidatonya pada Senin (13/03), menjelaskan tekad kuatnya untuk melindungi sistem perbankan AS. Menkeu Janet Yellen pada Kamis (16/03) menjelaskan kepada anggota kongres AS, “Walau bank di dua wlayah gagal minggu lalu, sistem perbankan AS tetap sehat dan baik”. Kepada Komisi Keuangan di kamar senat dia mengatakan, warga AS dapat meyakini tabungan mereka “akan ada di sana saat dibutuhkan”.

Setelah kejadian SVB, tindakan antisipasi oleh pemerintah federal AS memang ada penerapan yang salah, di antaranya juga menyangkut “bahaya moral” (moral hazard). Ketua Komisi Keuangan Senat dari Partai Republik yakni Mike Crapo berkata, “Saya khawatir akan contoh jaminan semua tabungan.” Ia mengatakan, tindakan penyelamatan federal adalah “bahaya moral”. Memang demikian halnya. FDIC tadinya menjamin batas atas perlindungan, yakni maksimal penjaminan 250.000 dolar AS bagi setiap warga AS pada setiap bank, kali ini pemerintah federal menjamin semua tabungan, berarti batas atas 250.000 dolar AS telah dihapuskan, sehingga biaya operasional FDIC melonjak naik.

Contohnya pada kasus di Silicon Valley Bank, rata-rata simpanan setiap nasabah adalah 700.000 dolar AS, bagian yang telah melampaui batasan awal 250.000 dolar AS ini, yakni sebesar 450.000 dolar AS, siapakah yang akan menanggungnya? Yellen mengatakan bantuan kali ini tidak akan menggunakan “uang para wajib pajak”, tapi di saat yang sama dia juga mengatakan, bagian yang tidak cukup itu, akan disediakan oleh FDIC lewat skema “penilaian khusus” (special assessment) pada bank asuransi AS. Dengan kata lain, akan ditanggung bersama oleh 4.200 buah bank di seluruh AS. Tapi dari masa “penilaian khusus” pada 4.200 bank ini? Tentu saja akan menjadi biaya khusus yang akan ditanggung bersama oleh para pemegang saham dan para nasabah dari 4.200 bank tersebut. Dengan kata lain, pada akhirnya akan ditanggung bersama oleh rakyat biasa seluruh AS. Ini sebenarnya adalah beban bagi para wajib pajak, hanya saja diputar satu putaran lewat bank.

Ironisnya adalah, sebulan sebelum Silicon Valley Bank bangkrut, pada Februari lalu Forbes baru saja merilis daftar bank terbaik di AS, dan Silicon Valley Bank masih menduduki posisi ke-20 dari 100 bank terbaik itu! Kini, para investor di seluruh dunia, sedang buru-buru mengantisipasi kemungkinan anjloknya bursa efek AS jangka panjang. 

Dalam seminggu terakhir tiga bank ditutup, semakin memperburuk pergolakan bursa baru-baru ini. Di bursa efek, pasar obligasi dan pasar derivative AS, pergolakan terus meningkat. Krisis Credit Suisse, mungkin akan menjadi peristiwa simbolis dimasukinya masa pergolakan moneter. 

Ahli Ekonom Kiamat yang dijuluki “Dr. Doom” yakni Nouriel Roubini dari Roubini Macro Associated mengatakan, jika Credit Suisse sampai bangkrut maka pasar moneter akan mengalami “momen Lehmann Brothers”. Di mata Roubini, masalah Credit Suisse adalah bank itu mungkin terlalu besar sehingga tidak bisa ambruk, namun kemungkinan juga karena terlalu besar maka tidak mampu diselamatkan!

Sebelum dan sesudah kasus Silicon Valley Bank (SVB), masyarakat telah melihat terlalu banyak kesalahan manajemen, kesalahan moral, dan meningkatnya risiko moral. Bernie Marcus, pendiri Home Depot AS sekaligus CEO-nya mengatakan, bank seperti SVB tidak baik pengelolaannya karena setiap orang terlalu fokus pada masalah “perbedaan” (diversity) dan semua masalah ekstrem kiri yang mencolok, bukan fokus pada pekerjaan yang seharusnya dilakukan: yakni memberi keuntungan kepada pemegang saham!

“Mereka tidak melindungi pegawai mereka dan para pemegang saham, melainkan memperhatikan kebijakan sosial, saya menilai ini mungkin merupakan sebuah bank yang tidak dikelola dengan baik.” Menurut berita di The Epoch Times edisi Bahasa Inggris, beberapa minggu sebelum bangkrutnya SVB, CEO bank tersebut menjual saham SVB Financial Group senilai 3,6 juta dolar AS. Lagi pula sebelum SVB bermasalah, dikabarkan selama sembilan bulan tidak ada orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan penilaian risiko. Dan boss penilaian risiko yang “melek” itu, dikabarkan bulan demi bulan justru sibuk mengorganisir kegiatan kampanye LGBTQ+ yang berdurasi sebulan penuh dan juga hari “Lesbian Visibility Day 2023”!

Manajemen yang buruk adalah salah satu alasan bangkrutnya Silicon Valley Bank. Pada akhir 2022, SVB masih memiliki banyak surat hutang negara jangka panjang, tapi di saat suku bunga The Fed terus meningkat, mereka sepertinya tidak mengambil tindakan perlindungan terhadap risiko naiknya suku bunga. Mereka tadinya masih memiliki perlindungan suku bunga terhadap obligasi sebesar 14 milyar dolar AS, tapi perusahaan itu justru tidak memperbaruinya saat telah jatuh tempo, menyebabkan bank harus menghadapi risiko seperti itu. Sepanjang 2022, bank telah mengurangi perlindungan, hingga akhir tahun, dari 26 milyar dolar AS obligasi yang bisa dijual hanya 563 juta dolar AS yang ada perlindungannya, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya senilai 15,3 milyar dolar AS. Bank tersebut tidak melaporkan pertukaran apapun pada 91 milyar dolar AS obligasi (yang dimiliki sampai batas jatuh tempo). 

Dalam laporan bank itu dikatakan, karena suku bunga obligasi yang bisa dijualnya naik, kerugiannya tahun lalu lebih dari 2,4 milyar dolar AS. Dimana letak masalahnya? Eksekutif bank telah salah bertaruh, percaya pada penyataan pemerintah sayap kiri, bahwa inflasi tak akan lepas kendali, suku bunga tidak akan naik, sekarang mereka terpaksa menelan pil pahit atas keputusannya sendiri.

Media massa AS mengutip pernyataan nara sumber bahwa The Fed sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan peraturan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap bank berskala menengah seperti Silicon Valley Bank. Nara sumber itu memberitahu Reuters bahwa wakil direktur The Fed yang bertanggung jawab supervisi yakni Michael Bar sedang melakukan audit terhadap Silicon Valley Bank, dan mungkin peraturan terhadap bank dengan nilai aset antara 100 milyar hingga 250 milyar dolar AS akan diperketat. Tetapi ada berita yang menyebutkan, tokoh internal dari World Economic Forum (WEF) mengakui bahwa kebangkrutan Silicon Valley Bank adalah sebuah “Trick dari The Great Reset (Tatanan Dunia Baru)”. Orang dalam WEF itu kedapatan membual bahwa runtuhnya Silicon Valley Bank adalah akibat sebuah konspirasi rumit yang telah direncanakan cermat, dan sangat sempurna — kebangkrutan kali ini akan menimbulkan efek domino di dunia perbankan, yang dapat menyebabkan hancurnya sistem moneter seluruh dunia. Lalu setelah hancur? Maka The Great Reset pun bisa dimulai.

Mengamati dunia kita ini dengan kepala dingin, benar-benar berada di tengah bahaya teramat besar. Kemerosotan ekonomi di seluruh dunia sepertinya tak terelakkan; inflasi seluruh dunia masih terus bertambah parah; kebijakan moneter yang super longgar masih terus diberlakukan; gelembung teknologi mungkin akan meletus pada 2023 ini; strategi radikalisme sayap kiri akan terus mengikis kulit manusia; bahkan perusahaan moneter yang lebih sehat pun, tidak mampu menahan dampak rendahnya keyakinan masyarakat. 

Apakah yang dapat dilakukan oleh lembaga pengawasan pemerintah? Dana cadangan bank dan lembaga keuangan mungkin harus ditambah, biaya perbankan akan meningkat, sementara keuntungannya menipis, menyebabkan semakin banyak bank akan gulung tikar. 

Dengan kata lain, di saat kejutan kasus Bank Silicon Valley ini memberi warning, dunia kita ini mungkin tidak akan terhindar dari pergolakan moneter, karena, walaupun ada berbagai upaya untuk mengantisipasi dan menetralisir krisis, namun upaya memanfaatkan krisis ini untuk mencapai sasaran ideologinya juga tidak pernah berhenti, mereka juga selalu menantikan timing yang tepat, dan setiap saat siap untuk menerkam.  (sud/whs)

Sejak Zaman Kuno Percaya : Bolide yang Melintasi Langit Beijing dan Sekitarnya Dianggap Sebagai Pertanda Buruk

0

oleh Luo Tingting

Objek terbang tak dikenal yang memancarkan cahaya terang di langit dengan jelas terlihat dari Beijing, Hebei dan Mongolia Dalam pada Senin (27/3/2023) dini hari. Beberapa orang saksi mata melihat bola bercahaya yang diduga sebagai bolide atau meteor yang memancarkan cahaya terang itu jatuh ke permukaan.

Seorang netizen di Chengde County, Provisi Hebei mengatakan bahwa dua objek bercahaya melintas di langit pada dini hari itu, pancaran cahayanya membuat langit terang benderang bagaikan siang hari.

Alat perekam mengemudi dari seorang netizen Beijing sempat merekam gambar objek terbang yang diduga bolide itu sedang melesat melintasi langit dengan memancarkan cahaya biru, serta “ekor api” nya yang terlihat cukup panjang. Sebelum bolide itu menghilang, ia sempat berkedip sekali di tengah jalan, kemudian berkedip lagi dengan memancarkan cahaya merah.

Saat itu, terdengar suara seorang lelaki di dalam mobil yang berseru : “Yo, apa itu ? Apakah Anda melihatnya ?”

Mr. Yu dari Mongolia Dalam juga melihat pemandangan yang aneh ini. Dia berkata : “Waktu itu kira-kira jam 12 malam saya sedang mengemudi mobil, tiba-tiba saya melihat separuh langit berubah terang. Saya pikir itu guntur. tetapi terlihat ada sebuah bola bercahaya di sebelah kanan, yang sekejap kemudian menghilang. Pada saat benda itu memancarkan cahaya, terangnya hampir sama seperti siang hari.”

Banyak netizen menduga bahwa objek bercahaya yang terlihat di banyak tempat pada 27 Maret dini hari itu mungkin adalah bolide. Para ahli melalui rekaman gambar video menilai bahwa benda itu adalah sebuah bolide yang jatuh ke bumi. “Dalam keadaan normal, sebuah meteor akan menghilang dengan cepat. Kali ini fenomena tersebut berlangsung lebih lama dan mengeluarkan cahaya yang sangat terang, jadi ini relatif jarang terjadi”.

Meteorit yang jatuh dari langit telah menjadi pertanda buruk sejak zaman kuno. Dalam kitab ramalan “Yisi Zhan” yang ditulis oleh Li Chunfeng (602 – 670), astronom terkenal di era Dinasti Tang, tertulis : “Meteor adalah utusan yang membawa pesan surga, terbang di antara tatanan bintang, menunjukkan kepada manusia peringatan surgawi. Meteor yang dilihat orang besar, berarti misi yang dibawa meteor juga besar, peristiwa yang terkait dengan manusia pun besar, dan bencana yang akan terjadi juga serius.” (sin)