Home Blog Page 651

Omicron Datang dan Pergi dengan Cepat ? Gubernur New York : Telah Melalui Puncaknya

oleh Zhang Qiling 

Omicron dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi jenis virus utama di dunia, tetapi apakah ia datang dan pergi dengan cepat ? Gubernur Negara Bagian New York mengatakan bahwa epidemi di negara bagian New York sedang menunjukkan pelambatan, walau jumlah rawat inap dan kematian masih meningkat, tetapi jumlah kasus yang didiagnosis positif mulai menurun.

Pada 11 Januari, Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan bahwa meskipun jumlah rawat inap dan kematian di Negara Bagian New York masih terus meningkat, tetapi tingkat kasus yang didiagnosis positif mulai menurun, dan epidemi yang disebabkan oleh varian Omicron di Negara Bagian New York melambat.

Reporter New Tang Dynasty, Arian Pasdar pada 11 Januari 2022 melaporkan : Jumlah kasus COVID di New York City dan seluruh negara bagian sekarang menurun. Hal ini penting karena di Afrika Selatan, tempat Omicron pertama kali ditemukan, awalnya menyebabkan peningkatan kasus yang tajam, tetapi kemudian juga dengan cepat menghilang.

Pada hari yang sama, Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon mengatakan bahwa Skotlandia sejak Natal tahun lalu secara bertahap telah melonggarkan langkah-langkah pencegahan epidemi, yang dimulai dengan pencabutan pembatasan kerumunan pada acara-acara besar di luar ruangan seperti sepak bola dan pertandingan rugby.

New York Times melaporkan, Fareed Abdullah dari South African Medical Research Council (SAMRC) mengatakan : “Gelombang keempat COVID-19 di Afrika Selatan yang didorong oleh varian Omicron, telah meningkat, memuncak, kemudian menurun dengan kecepatan yang mengejutkan. Kasus infeksi telah menurun tajam dalam dua minggu. Tampaknya serangan Omicron ini lebih cocok untuk digambarkan sebagai banjir bandang daripada gelombang.” (hui)

Jakarta, Depok, Tangsel dan Bekasi Diguncang Gempa, Berpusat di Banten

0

ETIndonesia-  Gempa mengguncang wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (14/1/2022). Dikutip dari keterangan BMKG, gempa terjadi dengan kekuatan Magnitudo 6,7.

Laporan BMKG menyebutkan, waktu gempa terjadi pada pukul 16:05:41 WIB, lintang    7.01 LS, bujur  : 105.26 BT dan kedalaman   : 10 Km

Gempa ini berpusat 52 km BaratDaya Sumur, Banten, 71 km BaratDaya Muarabinuangeun, Banten, 95 km BaratDaya Labuan, Banten, 141 km BaratDaya Serang, Banten dan 197 km BaratDaya Jakarta.

Gempa ini tidak berpotensi Tsunami. (asr)

Pencegahan Epidemi Ekstrem : Siapa Pun Bisa Dibacok Jika Keluar Rumah, Pasangan Harus Tidur di Ranjang Terpisah …

0

NTDTV.com

“Mungkin perlu mempersiapkan kapak agar para kader desa (petugas pengamanan karantina wilayah) bisa membacok siapa pun yang keluar rumah”. Ini adalah peringatan dari Sekretaris Desa di Provinsi Liaoning yang disampaikan sendiri lewat pengeras suara kepada penduduk desa setempat yang tidak mematuhi kebijakan pencegahan epidemi. Sedangkan siaran pencegahan epidemi dari komite komunitas di Guangdong bahkan lebih mengejutkan : “Mulai malam ini, pasangan harus tidur di ranjang terpisah”, “Ciuman tidak diperkenankan, dan pelukan pun tidak diperbolehkan” …

Meskipun himbauan dalam mencegah penyebaran epidemi berbeda antar satu provinsi dengan provinsi lainnya, tetapi organisasi akar rumput Partai Komunis Tiongkok semuanya melakukan hal yang sama, yakni menerapkan kebijakan nol kasus, karena itu pelaksanaannya jadi ekstrem.

“Selama masih bernafas, pertahankan untuk tetap berada dalam rumah”, seru petugas yang dinilai tidak manusiawi

Menurut media lokal Shaanxi ‘Dushì Kuaibao’ : Pada 8 Januari, Markas Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Distrik Yanta di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi mengeluarkan instruksi untuk menerapkan karantina wilayah penuh terhadap 196 komunitas di Xi’an beserta keenam lokasi yang ditetapkan. Demi mencegah warga keluar dari rumah, segera menempelkan segel silang di depan pintu rumah-rumah mereka.

Baru-baru ini, sebuah video tujuan propaganda anti-epidemi di Komunitas Taibai Xinyuan, Distrik Yanta menarik banyak perhatian dan diskusi hangat para netizen.

Seorang petugas pelaksana karantina wilayah dengan pengeras suara di tangannya, untuk menyampaikan informasi pencegahan epidemi yang ditentukan oleh atasan kepada para warga Komunitas Xinyuan dengan mengatakan :

“Selama masih ada sebutir beras dalam rumah, jangan pergi ke tempat yang berkerumunan. Selama masih ada setetes minyak, harap tidak menampakkan diri, tetap berada dalam rumah saja”.

“Selama masih ada bawang di dapur, jangan terburu-buru pergi ke pasar. Selama masih bernafas, pertahankan untuk tetap berada dalam rumah”.

Meskipun propaganda pencegahan epidemi resmi ini terdengar seperti sajak, peringatan resmi ini dianggap oleh netizen sebagai hal yang tidak manusiawi.

“Sajak-sajak” pencegahan epidemi yang disampaikan petugas “keliling” ini bukan hanya sekedar peringatan, tetapi membutuhkan implementasi yang ketat. Menurut rekaman video yang berbeda, menunjukkan ada seorang warga Xi’an yang bermaksud untuk pergi makan di warung yang berada dalam komunitas, tetapi mendapat larangan dari petugas pencegahan epidemi komunitas.

Warga tersebut bertanya : “Apakah tidak boleh makan ?” Petugas pencegahan epidemi menjawab : “Tidak boleh”. Warga bertanya : “Bagaimana jika saya mati kelaparan ?” Petugas menjawab : “Anda mati kelaparan itu tidak ada hubungannya dengan saya. Pokoknya, jika Anda tidak memiliki izin (pass), Anda tidak boleh keluar rumah”.

Kota Xi’an yang berpenduduk 13 juta jiwa dinyatakan tertutup penuh (lockdown) pada 23 Desember 2021. Di bawah pengawasan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Sun Chunlan, otoritas Provinsi Shaanxi pada 4 Januari mengumumkan bahwa Kota Xi’an “pada dasarnya telah mencapai status nol kasus (infeksi)”.

Selain fakta bahwa puluhan ribu warga di Kota Xi’an dipindahkan ke titik isolasi yang berada di luar kota untuk menahan kelaparan, ada banyak tragedi yang disebabkan oleh kejadian karena sulitnya memperoleh bahan pangan dan mencari perawatan medis bagi warga yang “dipenjara” dalam rumah.

Tak lama setelah otoritas mengumumkan instruksi Pusat untuk melaksanakan kebijakan nol kasus, pada 8 Januari, Kota Xi’an mendeteksi adanya seorang penyebar virus super yang kemudian menjadikan pencegahan di lokal semakin ekstrem.

Menurut laporan pihak berwenang bahwa tercatat hingga 12 Januari, Kota Xi’an memiliki 3 area (merah) yang tergolong berisiko tinggi, dan 37 area (kuning) berisiko sedang.

“Jangan menambah beban bagi negara”, Propaganda pencegahan epidemi Kota Tianjin yang menimbulkan banyak komentar

Pada 12 Januari, pihak berwenang Tianjin mengeluarkan pemberitahuan kepada warga untuk bersiap-siap melakukan pengujian asam nukleat putaran kedua. Setelah munculnya kasus Omicron lokal pertama yang ditularkan oleh warga Tianjin pada awal bulan ini, pihak berwenang melakukan tes asam nukleat berskala besar di seluruh kota pada 8 hingga 9 Januari, sambil menerapkan kontrol ketat di jalur lalu lintas.

Menurut sebuah video, ketika warga Tianjin sedang mengantre untuk pengujian asam nukleat pada 9 Januari, propaganda pencegahan epidemi yang disiarkan lewat pengeras suara oleh staf medis Tianjin menimbulkan banyak komentar.

“Mending sakit leher karena salah bantal, daripada keluar rumah menantang aral. Lebih baik meneguk arak sampai mabuk, daripada keluar rumah untuk berkumpul-kumpul. Mending basah keringat dalam rumah, daripada menambah beban bagi negara”.

Mengenai propaganda pencegahan epidemi ini, ada netizen dengan sinis mengomentari : “Celotehan yang tidak bermanfaat ! Intinya tak lain adalah agar masyarakat tidak menambah  masalah buat partai.”

Mrs. Wang, seorang warga Distrik Jinnan, Tianjin kepada reporter ‘Epoch Times’ mengatakan : “Sebenarnya, mereka (pemerintah) menganggap ini sebagai tugas politik, mungkin untuk melindungi Beijing dan Olimpiade Musim Dingin.”

Sekretaris suatu desa di Provinsi Henan mencaci warga desa dengan mengatakan : “Beberapa orang warga memang bandel dan tidak tahu malu”.

Propaganda pencegahan epidemi di pedesaan seperti yang digambarkan berikut ini tampaknya lebih menonjolkan “dominasi” seorang pejabat lokal.

Baru-baru ini, seorang sekretaris di sebuah desa di Henan melakukan propaganda dalam upaya pencegahan epidemi melalui pengeras suara. Isinya lebih berbau mencaci yang kemudian menjadi perbincangan hangat di antara netizen. Sekretaris desa itu dengar suara keras mengingatkan warga yang dianggap bandel dengan mengatakan : “Beberapa orang warga memang bandel dan tidak tahu malu”. Dia memperingatkan : “Jika besok saat saya berpatroli ke jalan masih melihat kalian berkerumun, jangan kalian menyesal dengan sikap kasar dari saya !”

Saat ini, Kota Anyang merupakan daerah di Provinsi Henan yang paling parah terkena dampak epidemi. Pada 10 Januari, otoritas Kota Anyang melaporkan bahwa sumber dari timbulnya putaran epidemi saat ini adalah seorang mahasiswa yang pulang dari Kota Tianjin dengan “membawa serta Omicron”.

Selain Anyang, Yuzhou juga merupakan kota di Provinsi Henan yang terkena dampak serius epidemi. Namun, walikota Kota Yuzhou mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah pada 10 Januari bahwa sumber epidemi di kota itu sampai sekarang belum ditemukan.

Ada perbedaan mencolok antara kader akar rumput PKT di wilayah utara dengan selatan 

Dibandingkan dengan pejabat desa di Provinsi Henan, pejabat desa di Timur Laut Tiongkok yang dilukiskan dalam laporan di bawah ini tampaknya lebih menunjukkan sikap banditnya.

Dari video yang diunggah netizen terlihat bahwa selama epidemi, sekretaris desa di Provinsi Liaoning memperingatkan warga lokal yang “tidak patuh” melalui pengeras suara dengan mengatakan : “Mungkin perlu menancapkan beberapa relawan di setiap jalan masuk untuk ikut menjaga, sekalian mempersiapkan sejumlah kapak agar para kader desa (petugas pengamanan karantina wilayah) bisa membacok siapa pun yang keluar rumah.”

Saat ini, epidemi Omicron kasus lokal Tianjin telah menyebar sampai ke Provinsi Liaoning, Henan, dan tempat-tempat lain. Pada 12 Januari, di Distrik Ganjingzi, Kota Dalian, Provinsi Liaoning, terdapat 2 orang warga yang kembali dari Kota Tianjin ternyata positif terpapar Omicron lewat tes asam nukleat. 

Keduanya adalah mahasiswa yang aktif di Distrik Jinnan, Tianjin. Mereka bersama pulang ke Lioning dengan naik kereta T367 pada 8 Januari. Kereta melewati beberapa stasiun di Provinsi Hebei, dan orang-orang serta daerah yang terlibat dipaksa menjalani isolasi dan ditutup. Selain itu, pencegahan dan pengendalian epidemi di Kota Shenyang, Liaoning dan tempat-tempat lain juga mulai ditingkatkan.

Provinsi Guangdong baru-baru ini melaporkan bahwa kasus paparan baru terus bertambah. Dan, Kota Shenzhen saat ini merupakan daerah di provinsi tersebut yang paling tinggi kasusnya.

Baru-baru ini, siaran pencegahan epidemi di Komunitas Liaoxia, di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong telah menarik perhatian netizen, dan tindakan pencegahan epidemi resmi telah diperluas sampai ke keluarga. Netizen menertawakan hal ini dengan mengatakan : Dongguan, tempat yang marak akan industri porno, pantas mendapat sebutan Ibukota Seks Tiongkok.

Di sebuah lokasi pengujian asam nukleat di komunitas Liaoxia, pengeras suaranya berbunyi seperti ini : “Mulai malam ini, pasangan harus tidur di ranjang terpisah, makan tidak secara bersamaan, ciuman tidak diperkenankan, dan pelukan pun tidak diperbolehkan. Mohon semua pihak dapat mentaati hal ini. Tahan sejenak. Dan terima kasih atas kerjasamanya.”

Hal yang perlu disebutkan adalah bahwa komite lingkungan dan cabang desa dari komunitas perkotaan Tiongkok merupakan organisasi akar rumput PKT. Organisasi yang menjadi “kaki tangan” partai ini menerima perintah untuk melaksanakan kehendak partai. Dalam kampanye politik PKT dari waktu ke waktu, mereka ini sering dijadikan pion yang harus muncul di garis paling depan.

Saat ini, pemerintahan partai komunis Tiongkok telah mempromosikan “Proyek Pengeras Suara Pedesaan Baru” di lebih dari 200 kota dan kabupaten di seluruh negeri di Provinsi-Provinsi seperti Hebei, Henan, Liaoning, Heilongjiang dan lainnya. Dan mendirikan sejumlah kolom propaganda untuk menyanjung kepemimpinan PKT, melalui prestasi-prestasi dari pemerintahan daerah untuk mencapai tujuan cuci otak bagi warga sipil. (sin)

Lebih dari 340.000 Orang Meninggalkan Tianjin, Tiongkok dalam 20 Hari, Semua Sekolah Ditutup Saat Omicron Merebak

0

Tang Di – NTDTV.com

Suasana di Tianjin menjadi tegang setelah strain mutan Omicron memicu babak baru wabah virus Komunis Tiongkok (COVID-19). Tianjin mengumumkan pada 12 Januari mulai sekarang, semua universitas, sekolah menengah dan sekolah dasar di kota akan memasuki liburan musim dingin terlebih dahulu, dan semua sekolah akan berada di bawah manajemen tertutup. 

Pengumuman yang disampaikan pada Rabu sore, Pemerintah Kota Tianjin mengumumkan bahwa pada 12 Januari pukul 14:00 total 137 kasus infeksi coronavirus yang positif dilaporkan dalam putaran epidemi di Tianjin. Kasus ini menyebar di masyarakat saat liburan. 

Zhang Ying, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tianjin dari Partai Komunis Tiongkok, mengatakan bahwa selama liburan Tahun Baru tahun ini, ada beberapa kelas  yang tidak memiliki hari libur, dan siswa terpapar virus. Sedangkan di kelas penitipan, virus dibawa ke sekolah dan menginfeksi siswa di kelas mereka atau kelas lainnya.

Sun Zhiliang, wakil sekretaris penuh waktu Komite Kerja Pendidikan dari Komite Kota Tianjin dari Partai Komunis Tiongkok,  pada konferensi pers mengatakan bahwa menurut statistik, sejak 23 Desember 2021, mulai pukul 9:00 pagi pada 12 Januari, guru dan siswa di sistem pendidikan Tianjin dengan jumlah total karyawan yang meninggalkan Tianjin adalah 345.295, di mana 337.212 adalah siswa dan 8.083 adalah staf pengajar.

Sun Zhiliang hanya menyebutkan keberadaan 31.358 orang dari 345.295 orang yang meninggalkan Tianjin, di mana 90,6% “telah diatur untuk dikarantina di rumah oleh departemen pencegahan dan pengendalian setempat”, dan 745 orang sisanya sedang menunggu menjalani test COVID-19. 

Selain itu, hanya pejabat Tianjin yang melaporkan 11 kelompok keluarga, dan unit dengan lebih dari 2 kasus adalah: Sekolah Dasar Xianshuigu No. 7 (18 kasus), Sekolah Dasar Gaozhuangzi (17 kasus), Lembaga Pelatihan Zhuo Rui Tuo Fu (8 kasus). ) dan Regal International Hotel (2 kasus). Dikarenakan, penyembunyian epidemi yang konsisten oleh Komunis Tiongkok, jumlah epidemi yang dilaporkan secara resmi dipertanyakan dan  menyusut secara signifikan.

Sebelumnya, Biro Pendidikan Kota Tianjin menerbitkan pemberitahuan darurat pada 8 Januari, yang mewajibkan semua lembaga pendidikan dan pelatihan di luar kampus, lembaga pelatihan kejuruan, lembaga pelatihan orang dewasa, dan lembaga layanan penitipan di kota untuk menangguhkan segala bentuk layanan pelatihan offline dan layanan penitipan.

Selain itu, diserukan segera menghentikan segala bentuk kegiatan pengajaran offline di sekolah semua tingkatan; sekolah yang belum menyelenggarakan ujian akhir wajib menunda ujian hingga awal semester musim semi.

Sun Zhiliang mengatakan pihak berwenang  memutuskan untuk membiarkan universitas, sekolah menengah dan sekolah dasar mengambil liburan musim dingin lebih awal mulai sekarang, dan semua sekolah akan menerapkan manajemen tertutup. Orang yang tidak terkait di luar sekolah tidak diperbolehkan masuk sekolah, dan mahasiswa di kampus tidak diperbolehkan meninggalkan kampus tanpa persetujuan siapa pun yang memasuki gerbang kampus atau sekolah akan diperiksa identitas mereka, diperiksa suhu tubuhnya, kode kesehatannya, kode rencana perjalanan dan kode vaksinasi. Pada saat yang sama, personel sekolah atau kampus diharuskan tidak mengunjungi atau meninggalkan sekolah atau kampus sampai risiko infeksi dihilangkan.

Menurut berita resmi, tiga mahasiswa telah didiagnosis dengan virus Komunis Tiongkok setelah masing-masing kembali dari Tianjin ke Anyang di Henan dan Dalian di Liaoning. Laporan menunjukkan bahwa epidemi di Tianjin telah menyebar ke provinsi dan kota lainnya. Saat ini, 14 juta orang di Tianjin telah memasuki keadaan “penutupan kota parsial”.

Setelah merebaknya epidemi baru-baru ini, setidaknya tiga kota besar (tengah) di daratan Tiongkok telah memasuki lockdown atau yang disebut “lockdown parsial”, yang  berdampak parah kepada kegiatan ekonomi lokal.

Misalnya, untuk melakukan test COVID-19  terhadap semua karyawan di Tianjin, pabrik Toyota Motor Tianjin Jepang telah ditangguhkan selama dua hari; Volkswagen Jerman juga telah ditangguhkan selama sehari.

Setelah Xi’an, Shaanxi ditutup, raksasa semikonduktor Micron pernah mengakui bahwa penutupan kota pasti akan mempengaruhi output pabrik perusahaan di Xi’an; Zhengzhou, Henan adalah lokasi rantai pasokan Apple. Sedangkan babak baru epidemi dapat secara langsung memengaruhi Apple dari penawaran dan permintaan musiman.  Dunia luar memprediksi  gelombang kekurangan Apple akan terulang kembali. (hui)

Li Keqiang-lah yang Membuat Trump Melihat dengan Jelas Ambisi Hegomoni Global PKT

0

 oleh Zhang Lili – Sound of Hope

Baru-baru ini, mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih dan pensiunan letnan jenderal bintang tiga Angkatan Darat H.R. McMaster dalam buku barunya yang berjudul ‘Battlegrounds : The Fight to Defend the Free World’ mengungkapkan bahwa mantan Presiden Trump mengunjungi Beijing pada November 2017. Dalam pembicaraannya dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, Trump memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang ambisi hegemoni global pemerintah komunis Tiongkok.

McMaster dalam bukunya menyebutkan, setelah 2 kali pertemuan dengan Xi Jinping pada tahun 2017, Trump memulai perang dagang terutama karena alasan berikut : Selama kunjungan Trump ke Beijing, ia mengetahui bahwa pemerintah komunis Tiongkok telah dengan jelas menyatakan keinginannya untuk menjadi negara yang mendominasi ekonomi dunia, dan bahwa di mata Partai Komunis Tiongkok, Amerika Serikat hanya dapat memainkan peran pendukung. Inilah yang menjadi titik awal retaknya hubungan AS – Tiongkok.

Buku tersebut menyebutkan bahwa, ketika Presiden Trump dan Ibu Negara mengunjungi Beijing pada 2017, Xi Jinping menjamu rombongan Trump di Kota Terlarang dengan niat menunjukkan “suasana ramah”, yang mana untuk memamerkan bahwa dirinya memiliki “seribu alasan yang mampu membuat hubungan Tiongkok – AS naik ke tingkat yang lebih tinggi.”

Pada saat itu, McMaster adalah salah satu anggota delegasi Trump ke Beijing. Dia menyaksikan sendiri bagaimana proses perubahan sikap Trump dari sebelumnya yang “tidak terlalu memahami” komunis Tiongkok sampai kemudian menjadi “tidak lagi berpeduli.”

Dia menulis dalam bukunya, bahwa pertemuan terakhir antara delegasi AS dengan kepala pemerintahan Tiongkok di Aula Besar Beijing adalah dengan Li Keqiang. Pidato panjang yang disampaikan Li, membuat para anggota delegasi AS termasuk Trump benar-benar memahami tentang pandangan pemerintah komunis Tiongkok terhadap hubungannya dengan Amerika Serikat.

Li Keqiang mengatakan pada saat itu bahwa Tiongkok sudah memiliki fondasi yang mapan pada industri dan teknologi, sehingga tidak lagi membutuhkan Amerika Serikat. Dan, bahwa kekhawatiran Amerika Serikat tentang perdagangan yang tidak adil dan praktik ekonomi yang dilakukan pemerintah Tiongkok itu cuma mengada-ada, tidak ada gunanya.

Li Keqiang juga menyatakan bahwa peran bagi Amerika Serikat dalam ekonomi global di masa yang akan datang seharusnya adalah menjadi pemasok bahan mentah, produk pertanian dan energi yang memungkinkan Tiongkok menghasilkan produk industri dan barang-barang konsumsi berteknologi tinggi.

McMaster masih ingat dengan jelas bahwa ketika Li Keqiang berbicara, Trump awalnya masih “mendengarkan dengan sabar untuk waktu yang lama”, tetapi pada akhirnya dia tidak tahan dan terpaksa “menyela pidato Li Keqiang.” Setelah menyampaikan terima kasih kepada Li Keqiang, Trump langsung bangkit dan mengakhiri pertemuan.

McMaster percaya bahwa pada saat itu Trump sudah menyadari atau melihat dengan jelas bahwa pemerintah Tiongkok lebih percaya pada model ekonomi dan keuangan mereka sendiri, dan membanggakan kekuatan nasionalnya di kawasan Indo-Pasifik, bahkan di seluruh dunia. Selain itu, pemerintah Tiongkok juga secara aktif mempromosikan model ekonominya. Dan dengan tegas menyebutkan bahwa negara tetangga mereka harus mengikuti jalan komunis Tiongkok.

Sebelum meninggalkan Beijing, Trump sekali lagi berbicara dalam konferensi pers tentang perdagangan yang tidak adil dan praktik ekonomi PKT terhadap Amerika Serikat. Ia kemudian menoleh ke arah Xi Jinping dan berkata : “Saya tidak menyalahkan Anda, saya menyalahkan diri kita sendiri.”

McMaster percaya bahwa ucapan Trump itu mengartikan bahwa Tiongkok menghancurkan demokrasi, nilai-nilai bebas dan pasar bebas secara eksternal, dan menekan rakyat secara internal. Dengan demikian baik Amerika Serikat maupun mitranya tidak boleh lagi hanya duduk dan menonton secara pasif.

Setelah kembali ke Amerika Serikat, pemerintahan Trump secara drastis merevisi kebijakan AS terhadap Tiongkok untuk melawan kebijakan luar negeri dan ekonomi Tiongkok yang agresif. Tulis McMaster : Mereka (pemerintahan Trump) awalnya berpikir bahwa Amerika Serikat dapat melalui hubungan diplomatik normal untuk membujuk para pemimpin komunis Tiongkok agar menjadikan pemerintah Beijing sebagai anggota yang bertanggung jawab dari tatanan internasional yang diatur oleh hukum internasional, tetapi PKT memaksa, membujuk, dan menutupi. Tetapi apa yang telah dilakukan pemerintah Tiongkok di bawah strategi pemaksaan, bujukan dan tutup-tutupan telah membangunkan para delegasi AS, terutama Presiden Trump dari mimpi-mimpi besar mereka.

Menurut buku itu, perjalanan ke Beijing ini telah meyakinkan pemerintahan Trump bahwa pemerintah Tiongkok sedang terobsesi dengan kontrol sosial, bertekad untuk menyerang kepentingan AS, dan menggunakan berbagai cara tidak bermoral untuk merebut hegemoni ekonomi. Karena itulah, Trump bertekad untuk memulai perang melalui perdagangan dengan Tiongkok. (sin)

Organisasi Jerman Memperingatkan Atlet Olimpiade: Jangan Makan Daging Tiongkok untuk Menghindari Pelanggaran Hukum

Bi Xinci dan Chen Haiyue 

Badan anti-doping Jerman (NADA) memperingatkan kepada para atlet negaranya pada Senin (10/1/2022) bahwa makan daging Tiongkok mungkin secara tidak sengaja menelan clenbuterol.

“Jika memungkinkan, daging harus dihindari dan alternatifnya harus didiskusikan dengan ahli gizi,” kata pernyataan itu.

Kantor berita AFP  juga mengatakan bahwa lembaga anti-doping telah memperingatkan risiko kontaminasi clenbuterol dalam daging yang diproduksi di Tiongkok.

Pada 15 Maret tahun lalu, Hari Hak Konsumen Internasional, CCTV mengatakan bahwa Kabupaten Qingxian, Kota Cangzhou, Provinsi Hebei, daerah penghasil domba kambing utama dengan sekitar 700.000 domba setiap tahun, melarang hukum menggunakan ractopamine, salbutamol dan clenbuterol oleh para peternak. Domba tesebut sudah dijual ke banyak provinsi dan kota selama sekitar sepuluh tahun.

NTDTV melaporkan pada tahun 2011 bahwa sekelompok domba yang mengandung clenbuterol yang ditemukan di Kabupaten Qingxian, Provinsi Hebei, dilaporkan berasal dari Kabupaten Qingyun, Dengzhou, Shandong.

Bahkan, atlet Tiongkok kerap gagal mengikuti kompetisi karena mengonsumsi daging yang mengandung clenbuterol.

Media daratan Tiongkok melaporkan pada tahun 2016, bahwa Pusat Anti-Doping Tiongkok mengumumkan pada saat itu bahwa 17 atlet telah melanggar peraturan doping, semuanya karena mereka dinyatakan positif mengandung clenbuterol.

Pada tahun 2011, perenang Tiongkok Ning Zetao ditemukan positif menggunakan clenbuterol dan dilarang selama satu tahun oleh FINA.

Mantan juara Tour de France dan atlet Spanyol Alberto Contador kehilangan dua gelar utama pada tahun 2010 setelah sejumlah kecil clenbuterol terdeteksi di tubuhnya. (Hui)

Ibu 6 Anak : Ini Adalah ‘Berkah’ Melahirkan Kembar Tiga Kali Berturut-turut Dalam 5 tahun

0

Caters News Agency

Seorang ibu telah melahirkan anak kembar tiga kali berturut-turut, yang berarti ia mempunyai enam bayi dalam lima tahun terakhir.

Jolene Mckee, 32 tahun, dan suaminya, Andrew, 33 tahun, dari Brooklyn, New York, sekarang menjadi keluarga beranggotakan delapan orang setelah baru-baru ini menyambut anak kembar ketiga mereka, Aiden dan Jaiden, yang kini berusia hampir 6 bulan.

Ibu enam anak ini mengatakan adalah “berkah” untuk mendapatkan enam anak dari tiga kehamilan dan karena merawat anak-anak kembar, ia merasa lebih seperti seorang profesional setiap kali melahirkan.

Pasangan ini adalah orang tua dari Peyton dan Paige, yang berusia 5 tahun, Abigail dan Andrew, yang berusia 3 tahun, dan tambahan terbaru, Aiden dan Jaiden.

“Saya tidak pernah membayangkan diri saya dengan sebuah keluarga besar. Saya pikir saya mungkin hanya memiliki  satu atau dua anak, Saya merasa sangat beruntung bahwa kami memiliki tiga kombinasi juga, kembar perempuan, kembar laki-laki-perempuan, dan sekarang kembar laki-laki. Berhasil dengan sempurna,” kata Jolene.

Sebelum Jolene hamil anak kembar pertamanya, ia menderita keguguran tiga bulan sebelumnya.

“Saya sangat takut untuk pergi ke dokter-dokter untuk pemindaian setelah mengalami nyeri akibat keguguran. Saya panik sepanjang waktu karena dokter-dokter melakukan pemindaian begitu lama dan mereka memanggil seseoran ke ruangan itu,” kata Jolene.

“Lalu mereka memberitahu saya bahwa saya mengandung anak kembar. Saya tidak percaya. Hal yang indah,” ujarnya.

Dua tahun kemudian, Jolene mengetahui bahwa ia hamil lagi dan mengharapkan sepasang anak kembar lagi.

Jolene ingat memiliki firasat bahwa ia hamil dengan anak kembar, tetapi mengatakan ia masih terkejut ketika berita itu dipastikan, di mana suaminya juga terkejut.

“Ketika saya mengetahui bahwa saya hamil anak kembar untuk ketiga kalinya, saya sepenuhnya menerima bahwa ini harus menjadi tugas saya,” kata Jolene.

“Semua kehamilan saya berjalan sangat lancar, tetapi  sangat berbeda dengan hamil yang kedua dan ketiga kalinya, hamil sambil juga berperan sebagai seorang ibu yang aktif. Tetapi saya hanya harus semangat menjalaninya.”

Jolene mengakui bahwa, setelah melahirkan Abigail dan Andrew, adalah menantang memiliki dua pasang anak kembar. Namun, membesarkan anak-anak kembar tidak mudah, jadi terasa lebih mudah dengan setiap kembar yang dilahirkan.

“Kami tahu bagaimana menanganinya,” kata Jolene. “Setelah hamil untuk ketiga kalinya, saya 100 persen yakin itu tidak mungkin pasangan kembar lainnya.”

Jolene percaya hanya mengandung satu bayi.

“Jadi ketika kami mengetahui itu kembar untuk ketiga kalinya, kami terkejut dan dokter juga terkejut sama seperti kami,” tambah Jolene. “Dokter mengatakan bahwa, dalam 25 tahun, ia belum pernah melihat seorang wanita memiliki tiga pasang anak kembar.”

Jolene menjelaskan bahwa alasan ia memiliki begitu banyak pasangan kembar adalah karena ia memiliki rahim yang terlalu aktif, yang katanya menyebabkan ia mengelluarkan dua telur pada waktu yang sama, tetapi ia menerima bahwa ini adalah untuknya dan bahwa ia “menyukainya.”

“Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda dan, meskipun mereka kembar, mereka masing-masing memiliki teman kecilnya sendiri,” kata Jolene. “Yang saya sukai adalah melihat mereka tumbuh dan berkembang. Hal itu benar-benar menyenangkan hati saya.”

Pasangan itu mengatakan bahwa mengorganisir enam anak itu adalah menantang dan membutuhkan banyak usaha untuk menegakkan sebuah jadwal yang baik.

“Kadang sulit juga untuk mengurus semua cucian, saya mencuci baju setidaknya enam kali setiap minggu,” kata Jolene.

“Tetapi semua anak sangat dekat dan akrab. Saya mencintai keluarga kami dan saya tidak akan memilikinya dengan cara lain,” ujarnya. (Vv)

Korea Utara Kembali Meluncurkan Rudal Balistik, Korea Selatan dan Jepang Mengutuk Keras

Zhao Fenghua dan Lin Mingdi 

Militer Korea Selatan dan Jepang secara bersamaan mengonfirmasi bahwa pada  Selasa 11 Januari, Korea Utara kembali menembakkan rudal. Ini adalah kedua kalinya Korea Utara meluncurkan rudal tahun ini, sekali lagi menyebabkan kecaman publik

Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Choi Yong-san mengutuk uji coba rudal kedua Korea Utara.

“Kami sangat menyesalkan peluncuran (rudal) pada saat stabilitas regional sangat penting,” katanya.

Penjaga Pantai Jepang juga mengatakan pagi itu bahwa Korea Utara telah kembali menguji rudal balistik.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan sangat disesalkan bahwa Korea Utara terus meluncurkan rudal dalam menghadapi kecaman keras dari masyarakat internasional.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan: “Sangat disesalkan bahwa Korea Utara terus meluncurkan rudal dalam keadaan seperti itu.”

Pada Senin 10 Januari 2022, Amerika Serikat dan lima anggota Dewan Keamanan lainnya mengecam keras uji coba rudal Korea Utara pada pekan lalu.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield bahwa peluncuran rudal balistik Korea Utara pada 5 Januari, jelas merupakan pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan. Ia menambahkan, upaya Korea Utara untuk terus mengejar senjata pemusnah massal dan program rudal balistik, merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.”

Beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, melarang Korea Utara melakukan aktivitas rudal balistik apa pun, termasuk peluncuran rudal dari jangkauan apa pun. (hui)

Tianjin, Tiongkok Terapkan Lockdown Parsial, 14 Juta Warga Dilarang Tinggalkan Kota Hingga Kembali Digelar Test COVID-19 Massal

0

Luo Tingting

Setelah  Omicron merebak di Tianjin, Tiongkok, lockdown parsial resmi diterapkan. Pemerintah melarang sebanyak 14 juta penduduk meninggalkan batas kota. Untuk mencegah penyebaran epidemi agar tidak membahayakan Beijing, pejabat Tianjin mengumumkan peluncuran tes COVID-19  putaran kedua secara massal untuk semua warga pada 12 Januari.

Pada saat yang sama, karyawan diharuskan untuk tetap ” diam” di tempat tinggal, menunggu hasilnya di rumah setelah pengambilan sampel asam nukleat. Warga baru keluar setelah menerima hasil negatif.

Namun demikian, warga biasa di Tianjin tidak mengambil cuti untuk menjalani test COVID-19. 

Beberapa netizen mengatakan: ia berada di Tianjin dan mulai bekerja lembur pada jam 12  malam. Pada paginya, pihak perusahaan meminta ia harus pergi ke perusahaan untuk menjalani test. Setelah tes, ia akan kembali bekerja tanpa penundaan. .”

Beberapa netizen bertanya-tanya: “Kuncinya adalah bahwa dalam sehari, sudah ada banyak orang di beberapa tempat. Sekarang setengah hari, dan bahkan lebih banyak lagi.”

Tianjin mengumumkan penemuan kasus lokal Omicron yang dikonfirmasi di tengah malam pada 8 Januari. Kemudian mengumumkan pada 9 Januari sebanyak 14 juta orang akan menjalani tes COVID-19 secara massal. 

Video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa banyak lokasi pengujian penuh sesak dengan orang-orang.  Bahkan ada situasi di mana orang-orang ramai dan sempat terjadi konflik fisik. 

Tianjin dekat dengan Beijing, dapat dicapai dalam waktu setengah jam dengan kereta api berkecepatan tinggi. Saat Olimpiade Musim Dingin Beijing mendekat, varian Omicron di Tianjin menjadi ancaman bagi Beijing.

Sekitar pukul 01.00 pagi pada 9 Januari, Li Hongzhong, sekretaris Komite Partai Kota Tianjin, menyatakan dalam konferensi video tentang pencegahan epidemi, bahwa ia akan memblokir saluran transmisi epidemi dan “membangun ‘parit’ untuk pencegahan dan pengendalian epidemi di ibukota.”

Pada hari yang sama, Tianjin memasuki keadaan “lockdown parsial” di mana masuk dan keluar koata dilarang. Semua industri atau pabrik selain transportasi Tianjin, sekolah, dan kebutuhan untuk mata pencaharian masyarakat berada dalam “tombol jeda”, dan pengiriman  cepat juga berhenti. Kereta api dan lalu lintas antara Tianjin dan Beijing  terputus, dan lebih dari 140 penerbangan telah dibatalkan sejak tanggal 9 Januari.

Namun demikian, sudah terlambat untuk menerapkan tindakan pencegahan dan pengendalian di Tianjin.

Virus Omicron telah disembunyikan setidaknya selama 15 hari, dan sumber virusnya tidak diketahui. Selain itu, virus telah menyebar ke luar kota, dan orang yang dikonfirmasi Omicron dari Tianjin terdeteksi di Anyang, Henan.

Menurut laporan resmi, pada pukul 8:00 pagi pada 11 Januari, ada 84 kasus Omicron yang dikonfirmasi di Kota Anyang. Untuk mencegah penyebaran epidemi, Kota Anyang mengumumkan penutupan kota pada 10 Januari. Kota itu mengharuskan 5,5 juta penduduk kota isolasi dan tinggal di rumah. Bahkan, melarang kendaraan bermotor mengaspal.

Epidemi Tianjin telah menarik perhatian publik.  Beberapa hari yang lalu, entri “Ke mana orang-orang dari Tianjin pergi dalam seminggu” ada di daftar pencarian panas Weibo. 

Menurut laporan People’s Daily Health Times, berdasarkan peta migrasi Baidu, dalam tujuh hari dari 1 hingga 7 Januari, tujuan utama para migran Tianjin adalah Beijing, Kota Langfang, Hebei, dan Tangshan. Yang mana, Beijing berada di puncak daftar dengan proporsi tertinggi.

Data menunjukkan bahwa hanya 0,43% penduduk yang pindah dari Tianjin ke Anyang. Proporsi Tianjin ke Beijing adalah 17,92%, lebih dari 40 kali lebih banyak dari Anyang.

VOA news melaporkan bahwa strain mutan Omicron Tianjin dapat dengan cepat menyebar ke Kota Anyang, Provinsi Henan, yang berjarak 400 kilometer. Jadi apakah Beijing, yang hanya berjarak 150 kilometer dari Tianjin, juga dalam bahaya? kini telah memusingkan pihak berwajib.

Bahkan, setelah merebaknya wabah Omicron di Tianjin, pihak berwenang Beijing pada tanggal 9 Januari, mulai mencari orang-orang yang pernah ke Tianjin atau telah melakukan kontak erat dengan orang-orang dari Tianjin sejak 9 Desember tahun lalu. Bagi mereka yang pernah ke Tianjin setelah 23 Desember, pihak berwenang Beijing meminta mereka untuk “mengkarantina diri di rumah”.

Saat ini, epidemi Omicron telah terjadi di 6 provinsi dan kota, termasuk Tianjin, Guangzhou, Guangdong, Changsha, Hunan, Shenzhen, Zhejiang, dan Wuxi, Jiangsu. Infektivitas tinggi dan tembus pandang yang dilaporkan akibat Omicron, menimbulkan tantangan bagi kebijakan zero COVID-19 TIongkok. (hui)

Gelombang Panas Terparah dalam Sejarah Membuat Suhu Argentina di Atas 40 Derajat Celcius Hingga Terjadi Pemadaman Listrik

Argentina yang dilanda gelombang panas bersejarah, suhunya melebihi 40 derajat Celcius. Akibatnya pasokan listrik diperketat hingga membuat orang-orang berteriak bahwa mereka tidak tahan lagi, dan  mencari tempat berteduh untuk menghindari panas

Argentina sementara ini menjadi tempat terpanas di dunia karena perbedaan waktu, ketika suhu turun semalam di beberapa bagian Australia.

Ratusan ribu orang menghadapi pemadaman listrik di ibu kota berpenduduk padat Buenos Aires dan daerah sekitarnya karena suhu melonjak hingga sekitar 45 derajat Celcius, sebagaimana yang dilaporkan Reuters Rabu 12 Januari 2022. 

Jose Casabal, seorang warga berusia 42 tahun, mengatakan, “Ketika dirinya sampai di rumah, ia menemukan bahwa listrik padam, dan rumahnya panas seperti kompor,” jadi dia membawa anak-anaknya keluar untuk mencari tempat yang sejuk untuk melarikan hawai panas. Anak-anak dibawa  ke rumah nenek mereka untuk berenang.

“Bahkan pagi-pagi masih sangat panas, sekitar 31 derajat Celcius,” kata seorang warga Gustavo Barrios.

Kepala setempat mengingatkan masyarakat untuk menghindari jam-jam terpanas, mengenakan pakaian dingin dan tetap minum air supaya terhindar dehidrasi. “Kami harus lebih berhati-hati akhir-akhir ini,” kata Walikota Buenos Aires Horacio Rodriguez Larreta.

Pola cuaca panas dan kering di Argentina telah mempengaruhi tanaman. Ahli meteorologi Lucas Berengua mengatakan gelombang panas itu tak terbayangkan dan bisa membuat rekor baru bagi Argentina.

Bagi sebagian orang, fenomena tersebut memperdalam keraguan mereka tentang perubahan iklim dan cuaca yang lebih ekstrem. Argentina telah sering mengalami kebakaran hutan di dekat delta besar dalam beberapa tahun terakhir, dan permukaan air di Sungai Parana telah turun hingga mendekati titik terendah dalam 80 tahun. (hui)

WHO : Jangan Meremehkan Omicron, Setengah dari Populasi Eropa Mungkin Terinfeksi dalam 2 Bulan

oleh He Yating

Pada 11 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memperingatkan bahwa kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh varian strain Omicron tidak sampai dianggap remeh. Lebih dari setengah orang Eropa diperkirakan akan terinfeksi oleh varian Omicron dalam dua bulan ke depan, tetapi COVID-19 sebaiknya tidak dianggap sebagai penyakit seperti flu yang endemik

Baru-baru ini, jumlah kasus varian Omicron di Eropa dan Amerika Serikat terus melonjak. Menurut data yang dilaporkan oleh negara-negara Eropa, tercatat hingga hari Minggu pertama tahun 2022, lebih dari 7 juta orang di Eropa dipastikan terinfeksi Omicron, dan jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu.

Hans Kluge, Direktur Regional Eropa Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan dalam jumpa pers yang diadakan pada 11 Januari, bahwa 50 dari 53 negara di Eropa dan Asia Tengah telah terkonfirmasi terjadi infeksi oleh varian Omicron.

Dia mengatakan bahwa karena Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas lebih dari paru-paru, pasien sekarang umumnya menunjukkan gejala yang lebih ringan daripada jenis infeksi yang terjadi sebelumnya. 

Namun, WHO percaya bahwa varian ini tidak bisa dianggap remeh, dan masih membutuhkan lebih banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli untuk mendukung kesimpulannya.

“Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa dalam 6 hingga 8 minggu ke depan, lebih dari 50% populasi Eropa akan terinfeksi varian Omicron”, kata Hans Kluge.

IHME yang dimaksud adalah Institut Data dan Evaluasi Kesehatan (IHME) yang dimiliki Universitas Washington.

Saat ini, perusahaan farmasi di banyak negara sudah mulai mengembangkan vaksin generasi berikutnya. Sebagai tanggapan, WHO mengatakan bahwa butuh penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah vaksin COVID-19 yang ada memberikan perlindungan yang cukup terhadap Omicron yang sangat menular. 

Pada saat yang sama, juga perlu penelitian yang lebih mendalam terhadap potensi Omicron menghindari kekebalan dari vaksin, serta respons kekebalan yang disebabkan oleh infeksi alami.

Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada hari Senin 10 Januari bahwa karena daya yang mematikan dari Omicron telah menurun, mungkin sekarang saatnya untuk mengubah cara virus berkembang dan diperlakukan sebagai penyakit mirip flu endemik.

Jika klaim Sanchez itu benar, berarti negara tidak lagi harus mencatat setiap kasus infeksi atau menguji setiap orang yang mengalami gejala.

Catherine Smallwood, seorang petugas darurat senior di kantor regional WHO untuk Eropa, menolak klaim tersebut. Dia mengatakan bahwa hanya transmisi yang stabil dan dapat diprediksi yang dapat didefinisikan sebagai penyakit endemik. Tetapi masih banyak ketidakpastian tentang COVID-19, dan virus ini berkembang sangat cepat sehingga terlalu dini untuk menggolongkannya sebagai wabah endemik.

“Ia mungkin saja bisa berubah menjadi epidemi pada waktunya, tetapi untuk menentukan waktunya adalah tahun 2022 ini, sekarang masih agak sulit”, kata Catherine Smallwood.

Faktanya, pejabat kesehatan Amerika Serikat juga pernah memperingatkan bahwa meskipun saat ini infeksi Omicron masih tampak memiliki gejala yang ringan, tetapi peningkatan tajam dalam jumlah kasus infeksi telah membebani sistem medis. Karena itu, beberapa rumah sakit di Amerika Serikat terpaksa harus menangguhkan operasi bedah elektif akibat kekurangan staf medis. (sin)

Mantan Dokter Olahraga Tim Nasional Tiongkok Ungkap Penggunaan Obat Terlarang di Kalangan Atlet

0

oleh Yi Fan dan Wang Jiayi 

Xue Yinxian, mantan dokter olahraga tim nasional Tiongkok melarikan diri dari Tiongkok pada tahun 2017 dengan membawa serta 68 bundel catatan harian selama bertugas sebagai dokter olahraga.

 Putranya Yang Weidong telah mengambil isi buku dari harian itu dan mengkompilasikannya dalam buku berjudul ‘Obat-Obatan Terlarang Tiongkok’, yang dalam waktu dekat akan diterbitkan. 

Buku tersebut mengungkapkan kisah penggunaan obat-obatan terlarang oleh para atlet Tiongkok. Buku yang akan diedarkan menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat internasional bahwa Tiongkok tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga melanggar semangat Olimpiade. 

Penggunaan obat terlarang bagi atlet adalah kehendak sistem olahraga Tiongkok

Dalam wawancara eksklusif dengan Radio Free Asia pada 6 Januari, Yang Weidong yang mengutip tulisan ibunya dari catatan harian mengatakan, bahwa atlet Tiongkok mulai menggunakan obat terlarang pada tahun 1978. 

Pada 11 Oktober tahun itu, Mr. Chen Xian yang menjabat sebagai Wakil Direktur Komisi Olahraga Negara saat itu, dalam pertemuan Biro Pelatihan Urusan Medis Komisi Olahraga Nasional yang ia pimpin mengatakan kepada seluruh hadirin, termasuk Xue Yinxian yang juga hadir sebagai dokter tim olahraga bola basket, bahwa doping sekarang digunakan di luar negeri, “Mengapa kita tidak juga menggunakannya ?” Katanya. Dan sejak itu, sejarah atlet Tiongkok menggunakan obat terlarang telah dimulai.

Saat itu, Tiongkok baru saja mengakhiri Revolusi Kebudayaan, dan terjadi kekurangan bahan pangan yang cukup serius. Bahkan perlu kupon yang dibagikan pemerintah agar bisa membeli makanan. Bagaimana stamina atlet cukup kuat untuk bersaing secara internasional ? Jadi doping dihalalkan.

Setelah 1981, tim bola voli putri Tiongkok secara berturut-turut telah memenangkan kejuaraan internasional. Bahkan, sejak tahun 1980, Luo Weisi, dokter tim bola voli putri Tiongkok mulai mempelajari efek dari penggunaan obat stimulan atau doping. 

Dia menerbitkan dua artikel tentang atlet yang menggunakan tablet Iron (ferrous sulfate) di majalah “Sports Science” Tiongkok pada tahun 1982. Asupan zat besi harian rata-rata orang adalah 10 hingga 15 mikrogram, sedangkan asupan harian para atlet tersebut “digenjot” sampai mencapai 600 hingga 800 mikrogram. Setelah mengonsumsi pil ini, tubuh tidak mampu mencernanya, sehingga elemen besi ini akan tersimpan di dalam tubuh, dan menimbulkan masalah setelah bertahun-tahun.

Atlet Tiongkok pertama yang menggunakan obat terlarang adalah pemain tenis meja, atlet angkat berat, atletik, dan para perenang. Pada fase percobaan selanjutnya, semua atlet diwajibkan untuk menggunakan doping, termasuk Lang Ping, pemain bola voli putri Tiongkok yang terkenal saat itu. 

“Dia baru berusia 20-an pada 1980-an, bagaimana dia bisa menolak aturan yang diterapkan sistem ?” Luo Weisi menyebut nama Lang Ping menggunakan doping dalam artikel yang diterbitkan pada saat itu.

Atlet-atlet ini mengalami efek samping setelah menggunakan doping, sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tubuh, dan cedera olahraga yang seharusnya tidak akan terjadi.

Dari tahun 1978 hingga 1985, Xue Yinxian menjabat sebagai kepala tim pengawasan medis di Departemen Medis Biro Pelatihan Komisi Olahraga Negara. 

Setiap minggu, Departemen medis mengadakan kelas pembelajaran, saling bertukar pengalaman bagi setiap cabang olahraga, dan masalah yang dihadapi oleh setiap tim harus dilaporkan kepada Xue Yinxian. 

Catatan-catatan inilah yang kemudian ia kumpulkan dalam bundel. Buku yang bakal diterbitkan itu akan membuat banyak catatan harian itu tidak lagi menjadi rahasia.

Di Majalah Senam edisi bulan November 1987, Xue Yinxian menerbitkan sebuah artikel atas nama semua dokter tim medis olahraga senam Tiongkok yang diberi judul ‘Analisis Penyebab Pecahnya Tendon Achilles pada Atlet Pesenam’. 

Artikel tersebut merinci bahwa pesenam Tiongkok Li Donghua mengalami masalah setelah mengkonsumsi hormon selama sebulan. Saat mendarat dengan backflip, Li Donghua mengalami pecah tendon Achilles di kedua kakinya. Ini adalah efek samping dari penggunaan obat perangsang, efeknya adalah dinding pembuluh darah akan menjadi sangat rapuh, dan tendon Achilles akan pecah dengan sedikit saja benturan dengan kekuatan eksternal.

Pada tahun 2008, atlet lari gawang 110 meter Tiongkok Liu Xiang, pemain Grand Slam pertama di dunia mengalami pecah tendon Achilles. Setelah membaca seluruh deskripsi perawatannya, Xue Yinxian mengatakan bahwa kasusnya sama seperti yang dialami Li Donghua.

Contoh Mengerikan : Demi prestasi olahraga melakukan proses fertilisasi guna diaborsi

Yang Weidong juga menggambarkan contoh yang dia kenal. Pada tahun 1995, Deng Yaping, seorang atlet tenis meja putri Tiongkok yang memenangkan beberapa kejuaraan dunia, Diminta untuk menerima inseminasi buatan sebelum mengikuti kejuaraan dunia. Setelah kehamilan, testosteron (hormon seks jantan) dalam tubuhnya akan meningkat, dan kemudian dia melakukan aborsi setelah pertandingan. Yang Weidong mengatakan, sebenarnya ini juga merupakan suatu cara, menggunakan inseminasi buatan untuk meningkatkan hormon.

Karena pengungkapannya terlalu mengejutkan, reporter ‘Epoch Times’ meminta saran dari para profesional atau ahlinya.

Mr. Yu, mantan pembalap sepeda Tiongkok yang kini tinggal di Selandia Baru membenarkan praktik tersebut, mengatakan tidak mengherankan bahwa ada pernyataan seperti itu. Karena kehamilan memang dapat meningkatkan jumlah hormon dalam tubuh. Tapi setelah aborsi, beban di tubuh akan turun kembali. 

Sebenarnya ini adalah perbuatan kejam, yang setara dengan menggunakan cara yang sangat kejam untuk menggali potensi tubuh manusia. Dia mengatakan bahwa praktik tukar darah yang biasa terjadi dalam balap sepeda maupun lomba ketahanan lainnya juga tidak kalah kejamnya, jadi Mr. Yu tidak terkejut.

Yang Si, seorang dokter medis dari Universitas Tokyo di Jepang, mengatakan kepada reporter ‘Epoch Times’ bahwa dia belum pernah mendengar tentang metode ini, tetapi setelah seorang wanita hamil, memang akan ada banyak senyawa yang diproduksi di dalam darahnya, dan zat-zat ini sangat mungkin dapat menutupi bahan-bahan stimulan tersebut.

Dia menjelaskan bahwa karena stimulan juga merupakan senyawa organik, senyawa yang sama tidak dapat dideteksi oleh instrumen. Jika senyawa yang dihasilkan setelah kehamilan dekat dengan stimulan yang diminum, dapat menutupi stimulan. Penguji akan berpikir bahwa itu disebabkan oleh kehamilan, yang secara medis disebut positif palsu. Memang positif palsu itu sangat umum terjadi.

Yang Si juga mengatakan bahwa ada banyak jenis stimulan. Selama ada ahli biologi khusus yang mempelajari zat apa yang dihasilkan wanita setelah kehamilan, kemudian memilih jenis stimulan yang sama untuk dikonsumsi, kemungkinan itu ada saja.

Keluarga ditekan otoritas Tiongkok selama puluhan tahun karena menolak pemberian doping kepada Li Ning

Tahun ini, Xue Yinxian sudah berusia 84 tahun. Dia adalah generasi pertama ahli kedokteran olahraga setelah Partai Komunis Tiongkok mendirikan RRT. Pada 1980-an, dia menjabat sebagai dokter tim nasional Tiongkok.

Sejak akhir tahun 1970-an, ketika atlet olahraga Tiongkok ramai-ramai menggunakan doping yang disponsori negara, Xue Yinxian telah menjadi satu-satunya dokter yang menentang sistem tersebut. Menjelang Olimpiade Seoul 1988, Xue Yinxian menolak untuk memberikan doping kepada Li Ning dan bintang olahraga lainnya. Sejak saat itu hingga puluhan tahun lamanya, keluarganya menderita berbagai penindasan yang dilakukan oleh otoritas Tiongkok.

Gambar menunjukkan Xue Yinxian sebagai anggota official tim olahraga nasional Tiongkok hadir dalam Olimpiade Seoul 1988. (Disediakan oleh Xue Yinxian)

Pada tahun 2007, ayah Yang Weidong dikepung oleh orang yang disewa oleh Komisi Olahraga Nasional Tiongkok (KONT) dan meninggal dunia pada bulan Desember tahun yang sama. 

Pada tahun 2015, Yang Weidong ditahan karena memprotes Administrasi Umum Olahraga Tiongkok. Xue Yinxian yang sakit keras pada tahun 2016 tetapi tidak diperkenankan berobat. Dengan bantuan dari berbagai pihak, maka Yang Weidong beserta ibu dan istrinya tiba di Jerman pada tahun 2017 untuk memulai jalan pengasingan.

Xue Yinxian telah mencatatkan kejadian yang ia alami setiap harinya selama bertugas sebagai dokter tim olahraga Tiongkok yang bundelannya telah mencapai 68 buah. Sebagian besar dari catatannya itu berkaitan dengan penggunaan doping oleh atlet olahraga Tiongkok.

Yang Weidong sebelumnya pernah menyampaikan kepada reporter ‘Epoch Times’ bahwa selain kasus-kasus doping yang telah diidentifikasi, 11 cabang olahraga yang diawasi langsung oleh KONT seperti tenis meja, bola voli wanita, senam, bulu tangkis dan lainnya, semua atletnya menggunakan doping. 

Dan, apa yang dikatakan oleh Biro Pelatihan Komisi Olahraga Negara bahwa atlet Tiongkok mengikuti pelatihan yang sesuai dengan ilmiah pada dasarnya adalah pelatihan dengan menggunakan doping.

Namun, tidak mudah untuk mengenali kejahatan dari sistem yang diadopsi Partai Komunis Tiongkok pada dunia olahraga. 

Dalam wawancara ini, Yang Weidong mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa ayahnya sampai wafat pun tidak menyadari bahwa ini adalah masalah dengan sistem yang diterapkan otoritas dalam dunia olahraga, bahkan ia berpendapat bahwa itu adalah masalah dengan kepemimpinan tingkat yang lebih tinggi, berpikir bahwa hal itu akan membaik setelah penggantian pemimpin. 

Sedangkan ibunya (Xue Yinxian) lebih berani mengkritik dan melawan, karena etika profesi seorang dokter. “Pemikirannya pada saat itu adalah bahwa para atlet muda yang menggunakan obat-obatan terlarang ini akan mengalami kerusakan fisik setelah 20-an tahun kemudian”, kata Yang Weidong.

Catatan : Reporter ‘Epoch Times’ tidak berhasil menghubungi para atlet yang disebutkan dalam artikel tersebut, beberapa panggilan telepon yang ditujukan kepada nomor yang tertera pada situs web KONT tidak mendapat jawaban.

Serial Klarifikasi Xinjiang : Video Memberikan Bukti Baru Penindasan Tiongkok Terhadap Warga Etnis Uighur

0

Radio Free Asia

Sebuah video yang merekam Xinjiang memberikan bukti baru tentang penindasan yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap warga etnis Uighur. Anggota parlemen Amerika Serikat mengatakan bahwa penganiayaan pemerintah Tiongkok terhadap warga Uighur adalah melalui program pengawasan yang semakin luas. Dalam episode kali ini seperti yang dilaporkan Radio Free Asia,  kita akan melihat dari dekat situasi yang relevan, dan ucapan yang disampaikan oleh pihak yang relevan.

Video berdurasi 20 menit yang direkam oleh seorang pemuda berkacamata yang menamakan dirinya Guanguan, muncul untuk mengkonfirmasi laporan tentang adanya jaringan luas kamp pendidikan ulang yang dibangun pemerintah Tiongkok di Provinsi Xinjiang. Tujuannya untuk menganiaya warga etnis Uighur dan warga minoritas yang beragama Islam di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang.

Dari rekaman video on the spot di beberapa kota tersebut, membuat kita tidak lagi ragu bahwa bangunan-bangunan itu merupakan fasilitas penahanan.

Guanguan mengatakan dalam rekaman, bahwa dirinya pernah ke wilayah Xinjiang yang berada di bagian barat Tiongkok pada tahun 2019, dan memutuskan untuk kembali ke sana pada tahun 2020 setelah membaca artikel dalam situs berita AS ‘BuzzFeed’ yang menunjukkan beberapa kamp pendidikan ulang di Xinjiang. Video Guanguan menyertakan teks bahasa Inggris dan telah diposting di YouTube pada awal bulan Oktober. Demikian ia katakan dalam video.

“Namun, karena peraturan pemerintah Tiongkok, sangat sulit bagi jurnalis asing masuk ke wilayah Xinjiang apalagi untuk kepentingan wawancara. Saya berpikir, jurnalis asing tidak bisa pergi ke sana, tapi saya bisa. Maka saya ingin mendokumentasikan sesuatu yang berarti”, kata Guanguan.

Ia dalam pengantar video mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah mendirikan banyak kamp konsentrasi di Xinjiang, di mana etnis minoritas lokal dan pembangkang ditahan tanpa diadili.

Video tersebut mencakup adegan yang diambil di Kota Hami, Daerah Otonomi Mori Kazakh, Kota Fukang, Kota Urumqi, pinggiran Kota Korla, Kota Karasahr dan lainnya. Guanguan mengatakan bahwa dia mendatangi tempat-tempat itu dengan mengandalkan peta satelit Mapbox 2017 dan mesin pencari Baidu untuk mendapatkan citra satelit resolusi menengah.

Di Kota Hami, Guanguan berkendara melewati pusat penahanan paksa untuk merehabilitasi para pengguna narkoba tetapi tidak tertera dalam peta Baidu. Dia menduga pusat itu dimanfaatkan sebagai kamp konsentrasi, karena teralis besi yang dipasang di jendela gedung dan pagar kawat berduri di dinding beton.

Di Daerah Otonomi Mori Kazakh Guanguan merekam gambar pusat penahanan dan pusat penahanan yang di kedua sisinya terdapat kamera pengintai. Kemudian, dia pergi ke tempat lain dan menemukan Pusat Penahanan Mori Kazakh. Padahal bangunan ini tidak terdapat dalam peta.

Di Kota Urumqi, Guanguan berkendara di sepanjang jalan dengan beberapa bangunan di sisi jalan, dimana terdapat menara penjagaan dan pagar tinggi dengan kawat berduri pada bangunan-bangunan itu yang terdapat slogan bertuliskan “Reformasi ideologi melalui kerja, reformasi ideologi melalui budaya”.

“Ini pasti kamp konsentrasi terbesar di Kota Urumqi”, katanya.

Di Dabanchen, Kota Urumqi, Guanguan mengendarai kendaraan menuju sebuah bukit untuk merekam video pusat penahanan yang baru dibangun, tetapi tampaknya tidak berpenghuni.           

Di Kota Korla, Guanguan menemukan sebuah kompleks militer dan kendaraan militer yang diparkir dalam halamannya. Di belakang kompleks, dia melihat beberapa bangunan lain dengan menara penjaga dan kawat berduri. 

“Di situlah kamp konsentrasi berada”.

Di Kota Karasahr, Guanguan menemukan lebih banyak bangunan dengan menara penjaga dan pagar kawat berduri. Guanguan mengatakan di akhir video.

“Penganiayaan pemerintah Tiongkok terhadap warga etnis Uighur berada di luar batas. Kita yang tidak ingin diperbudak, seharusnya tidak membiarkan warga etnis minoritas di Tiongkok diperbudak. Hancurkan Partai Komunis Tiongkok, bubarkan secepat mungkin agar kejahatan terhadap kemanusiaan segera berakhir”.

Situs berita ‘BuzzFeed’ dan Australian Strategic Policy Institute (ASPI) sebelumnya merilis laporan tentang kamp pendidikan ulang berdasarkan citra satelit. Demikian kata Alison Killing, seorang arsitek dan analis geospasial.

“Ketika saya melihat video itu, saya benar-benar terkejut”. Alison Killing membantu situs berita BuzzFeed membuat peta menggunakan citra satelit yang dipakai untuk melaporkan situasi kamp pendidikan ulang di Xinjiang, dan memastikan bahwa pemerintah Tiongkok membangun infrastruktur besar baru itu adalah untuk menahan masyarakat sipil yang beragama Islam. 

Kepada Radio Free Asia Alison mengatakan : “Hal pertama yang perlu saya sampaikan adalah betapa beraninya orang itu pergi ke Xinjiang untuk menemukan kamp-kamp itu. Sangat berguna untuk memiliki citra darat, karena ia bisa membantu kita menguatkan apa yang kita lihat dari pencitraan satelit”.

Serial laporan yang dibuat oleh Alison Killing, reporter ‘BuzzFeed’ Megha Rajagopalan dan programmer merangkap pelatih keamanan digital Christo Buschek, telah memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Pelaporan Internasional tahun ini.

Nathan Ruser, seorang rekan di Australian Strategic Policy Institute (ASPI) pada 14 November 2021 menyampaikan pesan di Tweeter :  Guanguan berhasil merekam beberapa kamp penahanan terbesar dan yang bereputasi paling buruk di Xinjiang.

“Secara keseluruhan, dia memberikan bukti visual dan rekaman dari 18 fasilitas penahanan yang berbeda dan satu fasilitas yang bekas digunakan di masa lalu”.

Selain itu, pada 17 November 2021 seorang anggota kongres AS memperingatkan bahwa pemerintah Tiongkok semakin memperluas penggunaan teknologi untuk menekan warga Uighur beragama Islam di wilayah Xinjiang, dan tidak menutup kemungkinannya untuk diekspor ke seluruh dunia.

Komite Eksekutif Kongres AS tentang Tiongkok baru-baru ini mengadakan dengar pendapat di Washington, untuk mengekspos soal pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah Tiongkok, serta dampak strategis dari teknik pengawasan massal dan sensor, termasuk yang digunakan di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang.

Jika tidak ada langkah-langkah yang tepat untuk melindungi privasi dan hak asasi manusia, maka rezim otoriter dapat menggunakan teknologi untuk mengendalikan orang, memblokir kebebasan berbicara dan merusak institusi demokrasi. Kata Senator Jeff Merkley, ketua bersama komitenya yang beranggotakan 17 orang.

Jeff Merkley, Senator dari Oregon mengatakan bahwa Tiongkok yang memiliki jaringan pengawasan paling luas di dunia menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan komputasi awan.

Dia mengatakan pemerintah telah mengumpulkan sejumlah besar data dari ponsel, PC dan kamera keamanan untuk melakukan kontrol politik dan sosial atas kelompok sasaran. Kata Merkley.

“Kita dapat melihat lebih banyak di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang”.

Selama bertahun-tahun, pemerintah Tiongkok secara sewenang-wenang menangkap warga etnis Uighur dan minoritas Turki lainnya di Xinjiang dan membatasi kegiatan keagamaan dan pengaruh budaya mereka. Tugas tersebut dijalankan oleh sistem digital yang terpasang di mana-mana, sistem ini memantau setiap gerakan penduduk melalui drone pengintai, kamera pengenal wajah, pemindaian ponsel, dan gerombolan polisi.

Perwakilan Chris Smith mengatakan bahwa Jalur Sutra Digital Tiongkok adalah bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan yang bertujuan untuk memperkuat koneksi digital di luar negeri. Dia mengatakan bahwa sebuah arsitektur internet yang bersifat invasi dan teknologi pemantauan ekosistem, semua itu ditujukan untuk memperbesar pengaruh komunis Tiongkok di dunia.

“Penganiayaan tanpa henti terhadap mayoritas Muslim Uighur, Kazakh, dan orang Asia Tengah lainnya oleh otoritas Tiongkok di Xinjiang adalah pertanda yang membuat orang khawatir terhadap penggunaan alat-alat ini secara lebih luas”.

Jeffrey Kane, penulis buku tentang fasilitas pengawasan yang digunakan di Tiongkok yang belum lama ini diterbitkan, mengatakan kepada anggota Komite Eksekutif Kongres AS tentang Tiongkok, bahwa kisah yang diceritakan baik oleh bekas tahanan kamp pendidikan ulang yang ia wawancarai, maupun para pengungsi Uighur dan Kazakh, semua mengungkapkan hal yang sama, yaitu Xinjiang masuk dalam pengawasan penuh terhadap distopia.

Jeffrey Kane mengatakan bahwa komunis Tiongkok menggunakan platform operasi gabungan terintegrasi, untuk menyimpan data yang dikumpulkan dari input polisi, kamera pengawasan, informasi kejahatan dan kasus pengadilan, yang kemudian digunakan untuk menentukan apakah warga Uighur cenderung melakukan kejahatan.

Kane mengatakan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei, penyedia teknologi pengenalan wajah Megvii Technology dan penyedia perangkat lunak kecerdasan buatan SenseTime merupakan “sistem penyiksaan psikologis berskala besar”.

Kepada komite Kane mengatakan, penduduk etnis minoritas di Xinjiang dibayangi oleh perasaan diawasi terus-menerus.

“Banyak alasan digunakan untuk menahan mereka, seperti apakah mereka berjalan melalui pintu depan atau pintu belakang, apakah mereka tiba-tiba memulai aktivitas fisik, apakah mereka terkena wabah, atau hanya terlambat masuk kerja”.     

Sidang dengar pendapat itu dilakukan 2 hari setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan konferensi video 3 jam yang membicarakan tentang hubungan bilateral.

Menurut pengarahan yang disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jack Sullivan sehari setelah pertemuan itu, Biden menekankan kekhawatiran AS tentang hak asasi manusia di Xinjiang, Tibet dan Hongkong. Tetapi ia tidak merinci isi yang dibicarakan.

Dolkun Isa, Presiden Kongres Uighur Dunia yang berbasis di Jerman, mengatakan kepada Radio Free Asia : Dirinya bersyukur bahwa Presiden Biden menyebutkan kekejaman yang dilakukan komunis Tiongkok terhadap warga Uighur selama pertemuan puncak video dengan Xi Jinping. 

“Kita akan berada dalam situasi yang lebih buruk hari ini jika AS tidak mengutuk tindakan genosida pemerintah Tiongkok terhadap Uighur. Pemerintahan Biden harus memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing, jika tidak, itu hanya akan memicu genosida yang berkelanjutan”, kata Dolkun Isa.

Pada bulan Juni 2021, Komite Eksekutif Kongres AS tentang Tiongkok mendesak Presiden IOC Thomas Bach untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan menjadwal ulang event tersebut, jika pemerintah tuan rumah tidak menghentikan pelanggaran hak asasi manusia.

Ketika Trump menjabat, pemerintah AS menyatakan bahwa penindasan pemerintah Tiongkok terhadap Uighur di Xinjiang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.

China Xinjiang Development Forum 2021, diadakan di Beijing pada hari yang sama ketika Presiden Biden berkonferensi video dengan Xi, forum menyoroti keberhasilan Inisiatif Sabuk dan Jalan dan peran penting yang dimainkan Xinjiang, sambil menuduh Washington menggunakan masalah ini untuk melemahkan Tiongkok. 

Jiang Jianguo, Wakil Kepala Departemen Propaganda Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengatakan bahwa, organisasi Barat anti-Tiongkok yang dipimpin oleh AS telah berulang kali membuat ucapan tak berdasar seperti tindakan genosida, kerja paksa, dan keluarga berencana paksa di Xinjiang, menggunakan masalah hak asasi manusia untuk bercampur tangan dalam urusan internal Tiongkok. Demi tujuan politik, mereka berusaha untuk mengendalikan Tiongkok melalui isu Xinjiang dan menghentikan langkah Tiongkok dengan teror, selain itu membuat Xinjiang kacau agar perkembangan Tiongkok terganggu. (sin)