Home Blog Page 959

Ilmuwan Menyelamatkan dari Kepunahan Spesies Penyu Langka yang ‘Tertawa Sepanjang Hari Tanpa Henti’

0

Manusia memiliki tanggung jawab besar atas kehancuran planet ini, perjalanan kita melalui rumah ini yang kita tinggali bersama dengan ribuan spesies, memiliki dampak bencana dan ini tercermin dalam kepunahan beberapa makhluk.

Bagi beberapa orang, ini tampaknya tidak menjadi masalah sama sekali, sementara yang lain bekerja keras untuk menebus kerusakan yang telah kita lakukan.

Ini tentang kelangsungan hidup jenis penyu langka yang beberapa tahun lalu akan punah, tetapi setelah kampanye pembiakan sekarang memungkinkan kita untuk mengatakan bahwa mereka telah diselamatkan.

Ini adalah penyu beratap Burma, makhluk bermata melotot yang diklasifikasikan sebagai reptil paling tersenyum di planet ini. Bibir penyu air ini terangkat, yang membuat mereka tampak bahagia setiap hari.

Makhluk kecil ini bisa mencapai ukuran 60 sentimeter dan hidup di aliran sungai di Myanmar. Setelah 20 tahun proyek yang luar biasa, ahli biologi dan ilmuwan Amerika berhasil meningkatkan jumlah penyu menjadi lebih dari 1.000 spesimen.

Steven G. Platt, seorang herpetologis dari Wildlife Conservation Society, memimpin proyek yang ia mulai setelah membeli salah satu penyu di pasar satwa liar di Tiongkok dan menangkap dua lagi di alam liar, saat melakukan kerja lapangan untuk penelitian tersebut.

Pada tahun 2000, spesies ini masuk dalam daftar 25 penyu paling terancam punah yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Kami hampir kehilangan dia. Jika kami tidak melakukan intervensi, penyu ini akan pergi begitu saja, ”kata Steven G. Platt, yang memimpin kampanye untuk membuat program penangkaran.

Bagi para ilmuwan, penurunan jumlah penyu secara tiba-tiba yang membahayakan spesies ini disebabkan oleh: pengambilan telur besar-besaran, penangkapan penyu dewasa dan hilangnya habitat penting untuk bersarang.

Karya kelompok pecinta alam ini layak mendapat tepuk tangan. Penelitian dan upaya mereka selama bertahun-tahun telah membuat penyu kecil ini tersenyum dengan alasan yang lebih besar, karena sekarang diketahui bahwa mereka tidak akan menghilang dari planet ini.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Tegakkan Keadilan, Jalankan Wewenang Istimewa Presiden, Selamatkan Amerika

0

Epochtimes.com

Pada 11 Desember, Mahkamah Agung AS menolak permintaan Texas  untuk  membatalkan  hasil pemilihan umum. Presiden Trump menyatakan bahwa Mahkamah Agung mengecewakan serta kurang keberanian dan kebijaksanaan.

Dalam pemilu AS kali ini, hak untuk memilih sebagai landasan demokrasi liberal dan hak paling mendasar dari rakyat, diinjak-injak tanpa memedulikan apapun oleh penipuan sistemik. 

Media, lembaga federal, pemerintah di semua  tingkatan dan parlemen, kebanyakan membantu kejahatan atau sebagai pengamat, sedikit sekali yang bersuara menghardik. Sedangkan penjaga tertinggi sistem peradilan, malahan tidak mau mendengarkan permohonan warga Amerika Serikat dalam menuntut keadilan.

Serangkaian fakta ini mengingatkan orang: dalam pertarungan antara kebenaran dan kejahatan, setiap orang harus maju tanpa gentar, tidak dapat mengandalkan kekuatan eksternal dalam melakukan keputusan terakhir.

Manifestasi pertempuran antara kebaikan melawan kejahatan di dunia manusia adalah orang baik maupun orang jahat menampilkan diri mereka, baik-buruk-bajik- bejat dipertontonkan dengan lengkap dan menyeluruh. Manusia sendiri yang memilih kiri-kanan-lurus-jahat, juga dalam menentukan masa depan diri sendiri.

Presiden Trump, sebagai panglima tertinggi dari pihak kebaikan dalam pertempuran antara yang baik dan jahat, tidak bisa menempatkan dirinya di luar permasalahan ini. Ia memiliki kekuasaan dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya oleh konstitusi, dalam menghadapi kecurangan pemilu, krisis konstitusional, intervensi asing, dan ditambah lagi persekongkolan untuk menumbangkan Amerika Serikat, serta di hadapan opini publik yang kuat, apa yang seharusnya dilakukan oleh Presiden Trump?

Penipuan pemilu itu serius, dapat dikenakan pasal kudeta dan pengkhianatan

Trump pertama kali mengutip laporan media pada 10 Desember lalu dan secara terbuka mengutuk kecurangan dalam pemilihan kali ini sebagai “kudeta”.

Faktanya, penipuan berskala besar yang terorganisir dan sistematis dalam pemilihan umum AS pada November lalu telah jauh melampaui cakupan kecurangan. Segera setelah pemungutan suara dibuka pada 3 November lalu, Trump mempertahankan keunggulan di gudang tiket tradisional Partai Republik dan di hampir semua negara bagian goyah (swing state).

Tetapi pada dini hari keesokan harinya, enam negara bagian goyah: Georgia, Pennsylvania, Arizona, Wisconsin, Michigan dan Nevada, pertama-tama menangguhkan penghitungan suara hampir secara bersamaan, lalu terus menghitung suara secara diam-diam, dan ketika data suara diterbitkan lagi beberapa jam kemudian, suara untuk Biden dan Trump berubah secara tidak normal. Suara Biden telah mengalami lonjakan “eksklusif”, sementara suara Trump meningkat sangat sedikit bahkan muncul pertumbuhan negatif.

Presiden Trump berulang kali menunjukkan bahwa swing state menyuntikkan ratusan ribu suara bagai menuangkan air, ini adalah penipuan, adalah pencurian pemilu. Sejumlah ahli intelijen dan statistik termasuk Dr. Navid Keshavarz-Nia, seorang pakar otoritatif pemerintah AS, memberikan kesaksian dengan bersumpah bahwa statistik suara yang tidak normal di swing state seperti Georgia dan Pennsylvania disebabkan oleh penipuan berskala besar, dan menunjukkan bahwa para penyelenggara pemilu di swing state  telah terlebih dahulu berkoordinasi dengan rapi.

Sejumlah ahli seperti Dr. Navid  dan mantan perwira intelijen senior militer AS juga bersaksi bahwa sistem pemungutan suara elektronik seperti Dominion, Smartmatic, Scytl, dan sistem data pemilihan Edison Research, yang banyak digunakan dalam pemilihan presiden AS, memiliki celah pintu belakang yang dapat memalsukan suara secara real time, selain itu juga pernah digunakan oleh kekuatan  asing yang bermusuhan termasuk PKT untuk memanipulasi pemilihan AS.

Dr. Navid menyimpulkan dalam kesaksian tersumpahnya: “Dengan kepastian tingkat tinggi bahwa data pemilu 2020 di semua swing state telah dipalsukan, yang mengakibatkan ratusan ribu suara yang diberikan untuk Trump dipindahkan ke Biden.” “Bukti adalah nyata dan tak terbantahkan.”

Dan, siapakah pelaksana beserta utusan di balik pencurian pemilu AS ini? Video dari sejumlah besar suara yang diam-diam dituangkan di Joe State Voting Center setelah pengawas diusir, gugatan penipuan berskala besar di Detroit Voting Center di Michigan, sistem pemilihan Pennsylvania yang “di luar dugaan” menghasilkan jutaan suara, dan Wisconsin secara ilegal menghitung puluhan ribu surat suara yang dikirim melalui pos. Sejumlah besar suara dihitung berulang kali dan suara orang meninggal dunia di Nevada, negara bagian Arizona menolak pengamat untuk mengawasi penghitungan suara, ditambah lagi pemerintah negara bagian mengubah undang-undang pemilu yang melanggar konstitusi, membuka pintu yang leluasa bagi penipuan pemilu, dan lain-lain sebagainya bukti dan contoh yang kesemuanya menunjukkan bahwa penipuan berskala besar dalam pemilu AS 2020 adalah pemerintah di semua tingkat negara bagian, kabupaten dan kota yang relevan, diorganisir untuk bekerja sama atau berpartisipasi dalam implementasi.

Setelah pecahnya kecurangan pemilu, Presiden Trump telah mencari keadilan yudisial tanpa memedulikan kehormatan atau aib, berusaha keras untuk mempertahankan sistem demokrasi dan menghindarkan Amerika Serikat terjatuh ke dalam krisis konstitusional. 

Namun gugatan pihak Trump sejauh ini belum diberikan kesempatan bersidang yang normal, dan gugatan-gugatan itu terus menerus ditolak oleh pengadilan karena alasan yang tidak masuk akal.

Departemen Kehakiman dan Biro Investigasi Federal hanya duduk manis terhadap kecurangan pemilu, dan sistem legislatif dalam  demokrasi Amerika  yakni: parlemen, juga bersikap sama dalam menghadapi krisis. Menurut laporan situs berita “National File”, upaya Badan Legislatif Negara Bagian Georgia untuk mempromosikan pertemuan khusus mendapat hambatan karena para anggota parlemen negara bagian Partai Republik takut diancam dan tidak berani tampil berbicara.

Editorial “Roh jahat Menguasai Dunia Kita” oleh kantor editorial Sembilan Komentar dua tahun lalu pernah menunjukkan dengan prediktabilitas: menguasai partai politik, parlemen, pemerintah dan Mahkamah Agung adalah politik terbesar dari faksi kiri. Lebih dari itu, kesaksian ahli menunjukkan bahwa negara sosialis musuh seperti komunis Tiongkok menginfiltrasi dan memanipulasi pemilu AS melalui sistem pemungutan suara seperti Dominion dan lain-lain.

Presiden Trump menunjukkan bahwa perusahaan Dominion bertanggung jawab untuk surat suara di semua negara bagian yang goyah (swing state), dan data Domini ternyata juga muncul di luar negeri.

Catatan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengungkapkan bahwa pemilik nominal Dominion tiba- tiba menerima investasi sebesar USD 400 juta (5,6 triliun rupiah) dari pihak PKT pada Oktober sebelum pemilihan.

Semua jenis informasi menunjukkan bahwa ini adalah kudeta yang direncanakan dengan cermat untuk merusak konstitusi Amerika dan menggunakan manipulasi pemilihan umum untuk merebut kekuasaan, serta melibatkan campur tangan asing. Seorang mantan perwira pasukan khusus dalam sebuah wawancara dengan Epoch Times mengatakan, “Apa yang saya lihat adalah sebuah pemberontakan Marxisme yang menggunakan revolusi warna untuk memengaruhi perubahan rezim.”

Keluarga Biden dibeli PKT dan dituduh sebagai kuda Troya sosialisme

Setelah pemilu, media faksi kiri baru mulai melaporkan kasus korupsi keluarga Biden, dan departemen kehakiman AS mengonfirmasi penyelidikan korupsi putra Biden. Dalam semua transaksi Hunter Biden, yang menggunakan hubungan ayahnya untuk mendapatkan keuntungan dari pemerintah asing, paling mencolok terlihat dalam hubungannya dengan PKT.

Putra Biden bekerja sama dengan federal AS dan elit setempat untuk menghasilkan keuntungan di Tiongkok,  seperti salinan dari kelompok aristokrat PKT dan nepotismenya yang menggunakan kekuasaan orang tua mereka untuk mendapat- kan keuntungan internasional.

Pada 18 Oktober, Presiden Trump mengatakan pada rapat umum kampanye, “Biden selalu menjadi politisi yang korup, dan keluarga Biden adalah perusahaan kriminal. Trump di Twitter merujuk pada bukti kuat skandal putra Biden dan percaya bahwa hal ini akan membuat Biden selamanya tidak mungkin untuk memegang jabatan presiden.

Keluarga Biden memiliki kelemahan utama yang dipegang oleh PKT, pasti dikendalikan dan dikontrol oleh PKT untuk membantu ambisi PKT dalam mencapai hegemoni global serta mempromosikan sosialisme.

Pada 20 Oktober, Presiden Trump menunjukkan pada rapat umum bahwa Biden adalah kuda Troya sosialisme, memilih dirinya atau Biden sama dengan memilih antara “Impian Amerika” dan “Neraka Sosialisme”. Sebagai “kuda Troya sosialisme”, jika Biden berkuasa, Amerika Serikat dan dunia akan menghadapi krisis besar.

Pada 12 November, Pengacara Lin Wood mengunggah enam cuitan berturut-turut di Twitter, mengatakan bahwa Amerika Serikat dengan PKT sedang berada dalam pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, serta berharap lebih banyak orang Amerika dapat menyadari dengan jelas bahwa PKT- lah musuh sebenarnya.

Dia berkata bahwa dalam 20 tahun terakhir, PKT telah menyusup ke Amerika Serikat, banyak pejabat pemerintah dan politisi di berbagai tempat, negara bagian dan nasional telah dirusak oleh uang dari Tiongkok atau menjadi sasaran pemerasan PKT, juga ada beberapa orang hanya murni percaya pada komunisme. 

Ideologi sosialisme dan komunisme tidak hanya disebarkan oleh Hollywood, tetapi juga disebarkan melalui sistem pendidikan, tanpa disadari telah ditanamkan pada generasi muda. “Aturan dasar dalam perang adalah mengidentifikasi musuh. Negara kita sedang berperang dengan Komunis Tiongkok. Ini adalah perang antara keadilan dan kejahatan.”

Dia percaya bahwa selama beberapa dekade ini, komunisme terus secara diam- diam mengikis Amerika Serikat, menginfiltrasi ke sekolah, film, televisi dan Internet, memengaruhi pejabat pemerintah dan politisi. Orang Partai Komunis selalu menggembar-gemborkan bahwa mereka akan menduduki Amerika Serikat tanpa satu tembakan pun. Hanya rakyat Amerika- lah yang bisa menghentikannya. 

Amerika dan dunia hadapi krisis yang belum pernah ada sebelumnya

Selama lebih seabad terakhir, Amerika Serikat yang mengemban misi suci dari Sang Pencipta, selama ini selalu menjadi mercusuar kebebasan bagi masyarakat seluruh dunia, serta sebagai pembela kebebasan dan hak asasi manusia.

Editorial 9 Komentar menyebutkan, sistem republik pemisahan trilogi kekuasaan di Amerika telah disusupi oleh roh jahat (komunisme), AS sebagai pemimpin dunia bebas nyaris kolaps, umat manusia berada di ambang bahaya teramat sangat.

Sistem tiga kekuasaan (eksekutif, yudikatif dan legislatif) yang mendasari konstitusi Amerika Serikat, pada hakikatnya berasaskan pada manusia, diwujudkan oleh manusia, dan juga bersandar pada keyakinan, moral, serta nilai-nilai kehidupan manusia.

Ketika hati manusia ditipu oleh arus pemikiran progresivisme (iblis komunis), ketika hati nurani dihentikan oleh kepengecutan, maka sistem pemisahan trilogi kekuasaan telah dikalahkan oleh kemerosotan moral.

Jika pemilu presiden pun bisa dicurangi, jika presiden pun tidak bisa mendapatkan keadilan, jika anggota kongres tidak bisa terbebas dari rasa takut, maka Amerika dan

umat manusia seluruh dunia benar-benar dalam bahaya.

Kenyataannya, Hong Kong yang berada di seberang Samudera Pasifik tengah mengalami apa yang mungkin akan dialami Amerika di masa mendatang, PKT telah semena-mena menangkapi para pengunjuk rasa, menekan para anggota legislatif yang pro demokrasi, HAM pemberian Tuhan bagi warga Hong Kong tengah dirampas, membuat warga Hong Kong hidup di tengah penderitaan dan ketakutan.

Jika Amerika benar-benar telah direbut oleh kaum sayap kiri dan PKT, maka negara lain di dunia pun pasti tidak akan lolos dari cengkeraman roh jahat komunis.

Hentikan kecurangan pemilu adalah kehendak warga

Presiden Trump yang meyakini “tidak memuja pemerintah, hanya memuja Tuhan” sejak ia mulai menjabat pada 2016 hingga kini, sambil menahan fitnahan dari media massa arus utama, Trump telah mendobrak kekangan oleh kekuatan kegelapan di berbagai sektor mulai dari politik, bisnis, budaya dan pendidikan, tak hanya memimpin Amerika kembali ke nilai-nilai tradisi, juga telah melawan kekuasaan jahat PKT, serta teguh dalam membela HAM dan keyakinan terhadap Tuhan. Ia adalah pilihan Tuhan yang sesungguhnya.

Melihat berbagai negara di dunia, hanya pemerintahan Trump yang telah membuat keputusan yang benar atas dua permasalahan yakni dalam hal menghadapi rezim sesat PKT dan mendukung kebebasan beragama. Peran yang dimainkan Amerika adalah menjaga ketertiban dunia.  Banyak kebijakan dan keputusan Amerika membawa pengaruh teramat besar bagi dunia, banyak negara  di dunia mengamati dan mengacu padanya.

Sekarang tidak hanya mayoritas warga AS yang mendukung presidennya berjuang hingga akhir demi melindungi dasar pendirian negara, masyarakat  negara  di seluruh dunia pun berharap mercusuar demokrasi Amerika dapat kembali menerangi dunia, berharap Amerika Serikat sebagai “polisi dunia” dapat terus menjadi kuat dan terus melindungi ketertiban dunia.

Faktanya, dilihat dari kondisi pengambilan suara yang sebenarnya pada pemilu kali ini, Trump telah mendapatkan dukungan dari mayoritas warga AS. Dia adalah aspirasi warga yang sesungguhnya. Seperti dikatakan Trump, sebenarnya ia telah memenangkan pemilu, itulah mengapa kecurangan pemilu yang dilakukan kaum sayap kiri harus dibalikkan.

Jika bukan karena ulah media massa sayap kiri, media sosial, dan perusahaan teknologi yang memblokir berita, saat ini bukti kecurangan telah membuat rakyat bergejolak, dan membentuk tekanan aspirasi rakyat yang cukup untuk membuat departemen terkait menggulingkan hasil pemilu.

Walau demikian, hasil survei warga menunjukkan, dua per tiga warga AS mendukung tuntutan Trump untuk menghitung ulang perolehan suara.

Beberapa hari lalu, sekitar 20 negara bagian bersama Wapres Mike Pence dan lebih dari seratus orang anggota kongres federal, telah menyatakan mendukung Texas mengajukan gugatan atas kecurangan pilpres ke Mahkamah Agung. 

Direktur Intelijen Nasional dalam pemerintahan Trump yakni John Ratcliffe pada 6 Desember lalu menyatakan, telah terjadi  kecurangan pada pilpres, setelah kecurangan ini diselesaikan baru bisa diumumkan pemenangnya.

Selain dukungan para politisi tersebut, pada setiap akhir pekan setelah kecurangan pilpres itu terungkap, warga seluruh AS yang mendukung Trump dan demokrasi berinisiatif melangsungkan pertemuan dan pawai “menghentikan kecurangan pemilu” di ibukota Washington DC, di negara bagian Swing State dan kota-kota besar lainnya, sebagai wujud protes atas penipuan pemilu, di saat yang sama juga mendoakan kemenangan bagi Presiden Trump.

Di tengah arus masyarakat yang mendukung Trump, tanpa ada perbedaan partai atau kalangan, tidak hanya orang-orang Republik ataupun Demokrat, ada pula warga pemilih Partai Demokrat yang mengabaikan sentimen politiknya, dan justru mendukung Presiden Trump, demi me- lindungi “Konstitusi Amerika”.

Pada 12 Desember lalu, Jenderal (pur) Michael Flynn yang pernah dijebak oleh kaum syap kiri, di depan Mahkamah Agung AS menyerukan, “Siapa presiden Amerika berikutnya, bukan diputuskan oleh pengadilan, melainkan kami sebagai rakyat yang menentukan!”

“Konstitusi” Amerika berikan wewenang istimewa bagi Presiden selesaikan krisis

Pada 11 Desember lalu Mahkamah Agung AS yang menolak gugatan, telah membunyikan alarm tanda bahaya bagi konstitusi Amerika. Baik Presiden Trump, demokrasi AS, serta kebebasan HAM dan keselamatan warga AS, sedang berada di persimpangan yang paling krusial.

Pengkhianatan sistem eksekutif, mundurnya sistem yudikatif, dan pengecutnya sistem legislatif, berbagai krisis konstitusional itu menunjukkan, baik pendekatan legislatif maupun gugatan yudikatif lewat DPR negara bagian ataupun federal, upaya kubu Trump menggulingkan hasil pilpres yang penuh kecurangan, selalu ada kemungkinan akan mendapat serangan dari kekuatan sayap kiri.

Ketika kecurangan pilpres sudah tidak bisa lagi diselamatkan secara yudikatif, ketika HAM yang diberikan kepada rakyat telah diinjak-injak dan dilecehkan, ketika landasan konstitusi telah digerogoti dan goyah, warga Amerika menginginkan Presiden Trump memimpin mereka menerobos kepungan.

Bertepatan dengan kondisi darurat ini, perang antara kebenaran melawan kejahatan   dan   krisis   konstitusional Amerika, Presiden Trump menjalankan wewenang istimewa yang diberikan “Konstitusi” kepada presiden, mungkin akan menjadi satu-satunya jalan yang bisa menyelamatkan Amerika.

Akar dasar “Konstitusi” Amerika adalah “Deklarasi Kemerdekaan”, yang pada dasarnya adalah sebagai pelindung HAM yang diberikan Tuhan. “Konstitusi” Amerika memanfaatkan trilogi sistem yang saling kekang, di saat bersamaan juga memberi- kan “wewenang istimewa” bagi presiden.

Mengandalkan kekuasaan istimewa yang diberikan dalam “Konstitusi”, mengandalkan keyakinannya dalam membela HAM dan kepercayaan terhadap Tuhan, para presiden pendahulu AS telah melakukan banyak tindakan, untuk membantu negara melewati masa-masa sulit.

Pada  1  Desember  lalu,  ormas  “We  The People Convention (WTPC)” memuat iklan satu   halaman   penuh   pada   surat   kabar Washington   Times,   mengutip   kontribusi luar  biasa  Presiden  Lincoln  pada  saat  Perang Sipil untuk menyelamatkan Amerika, dan   menghimbau   agar   Presiden   Trump juga melakukan hal yang sama, mengerahkan  wewenang  istimewa  sebagai  presiden untuk menyelamatkan Amerika.

Presiden Lincoln pernah selamatkan negara di saat krusial

Presiden AS ke-16 yakni Abraham Lincoln, diakui sebagai salah seorang presiden AS yang paling agung, ia memimpin Amerika melewati perang yang paling brutal, serta melewati krisis moral, politik dan konstitusional yang paling parah.

Untuk memenangkan perang, Presiden Lincoln pernah menggunakan kekuasaan istimewa presiden, tanpa memedulikan tentangan oleh media massa dan pengadilan yang tidak berbuat apa-apa, menghentikan sementara “UU Habeas Corpus” sesuai aturan dalam “Konstitusi”. Pemerintahan Lincoln menangkap lebih dari 14.000 orang tawanan politik, menutup lebih dari 300 kantor surat kabar, serta memenjarakan wartawan dan editor dari sejumlah kantor berita.

Jika  gugatan  normal  dan  DPR  negara bagian tidak mampu menyelesaikan kecurangan pemilu secara adil, maka Presiden Trump harus mengerahkan kekuasaan istimewa yang diberikan dalam “Konstitusi”, dengan tegas mengambil tindakan yang efektif, mencegah penipuan pemilu, menggagalkan kudeta, menegakkan keadilan bagi rakyat. 

Pada 2018 Presiden Trump mengeluarkan perintah sanksi eksekutif untuk mencegah negara asing mengintervensi pemilu AS, pralambang melawan PKT dan rezim jahat lainnya dalam mengendalikan pemilu AS.

Sekarang Trump telah mengganti menteri pertahanan dan para pejabat sayap kiri lainnya, memberhentikan Kissinger dan 11 pejabat pertahanan lainnya; pengganti menhan yang baru diangkat yakni Christopher Miller juga mengumumkan seluruh kesatuan pasukan khusus dan intelijen langsung melapor padanya.

Serangkaian tindakan Presiden Trump ini, adalah persiapan penting untuk mengurangi kecurangan pemilu yang bertujuan konspirasi kudeta. Presiden Trump yang membawa aspirasi warga dan kehendak Tuhan, memiliki keunggulan sumber daya yang mutlak untuk menghilangkan kekacauan dan memulihkan ketertiban normal; sementara kekuatan sayap kiri dan media massa berita palsu, tidak mendapatkan pengakuan moral dari masyarakat luas, sebenarnya tidak menakutkan.

Di tengah krisis yang belum pernah ada sebelumnya yang menentukan masa de- pan AS dan umat manusia ini, duel sengit antara kebenaran melawan kejahatan dan situasi saat ini, dibutuhkan keberanian yang luar biasa, untuk mengambil tindakan khusus membela misi suci Tuhan serta harapan seluruh rakyat.

Di masa luar biasa, harus melakukan tindakan luar biasa. Membuat keputusan  ini mungkin sangat sulit, tapi justru mungkin merupakan cara terbaik agar terhindar dari bencana yang lebih besar, ini adalah saat dimana presiden menegakkan keadilan dengan mengambil tindakan berani dan kebajikan yang besar demi negara yang terjebak dalam krisis.(lin/sud)

Keterangan Foto : Pendukung Presiden Donald Trump berkumpul di rapat umum “Hentikan Pencurian” di Arizona State Capitol di Phoenix, Ariz., Pada 19 Desember 2020. (Linda Jiang / The Epoch Times)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=GBbYvAbgjOQ

Anjing Liar Menangis Karena Gembira Setelah Orang Asing yang Baik Hati Memberinya Makanan

0

Seekor anjing tersesat tampak ‘menangis’ dengan air mata kegembiraan ketika seorang asing yang baik hati berhenti untuk menawarkan makanan kepadanya di jalan.

Rekaman yang direkam di jalanan Jinzhong, di Provinsi Shanxi di Tiongkok bagian utara, menunjukkan anak anjing jalanan berdiri dengan dua kaki belakangnya dan cakar depannya di udara seolah-olah dia meminta sesuatu.

(Foto : Douyin/xiaoxiangchenbao)

Syukurlah usahanya membuahkan hasil, karena seorang wanita yang penuh kasih menawarkan camilan sosis yang lezat. Begitu anjing ditawari makanan, matanya tampak berkaca-kaca seolah-lah terharu oleh kemurahan hati orang asing yang baik hati itu.

Klip lain menunjukkan wanita murah hati itu kembali untuk menemukan anjing itu, dan anjing itu tampak menyadari bahwa dia punya teman saat dia dengan penuh semangat menyapanya dengan ekor yang bergoyang-goyang.

Anjing itu tampaknya tidak dapat mempercayai keberuntungannya karena wanita itu menawarkan lebih banyak makanan kepadanya, dan sekali lagi matanya berkaca-kaca.

(Foto : Douyin/xiaoxiangchenbao)

Wanita itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Xiaoxiang Morning Post bahwa dia mencoba membawa anjing itu ke mobilnya tetapi dia melompat dari tangannya.

“Anjing itu takut kami akan menangkapnya seperti penculik anjing karena itulah yang akan mereka lakukan – memikat anjing ke minivan dengan makanan sebelum melarikan diri,’ ujranya.

Menurut Daily Star, dia dan teman-temannya sedang dalam perjalanan ke taman ketika mereka melihat anjing itu, dan bahwa dia mulai menangis segera setelah mereka memberinya makanan.

Setelah mengalami pengalaman yang menyenangkan dengan anjing itu, wanita itu kembali ke daerah itu lagi di hari-hari berikutnya tetapi sayangnya tidak dapat melihat anjing itu di sekitar.

“Saya sudah mencoba mencarinya beberapa kali beberapa hari ini tetapi saya tidak dapat menemukannya,” katanya.

(Foto : Douyin/xiaoxiangchenbao)

Video anjing yang tampaknya bersyukur dibagikan di media sosial dan dengan cepat menarik perhatian para pecinta anjing, banyak dari mereka mengungkapkan kepedulian mereka terhadap anjing liar tersebut.

Seorang pengguna menggambarkan anjing itu memiliki ‘mata yang penuh perasaan’, menambahkan, ‘Tolong jangan sakiti dia.’

Meskipun air mata anjing mungkin dapat dijelaskan dengan sangat baik oleh rasa terima kasih, Pet MD menjelaskan bahwa mata berair juga bisa menjadi gejala alergi, iritasi, atau saluran air mata yang tersumbat.

Tetapi air mata anjing ini menunjukkan bahwa itu benar-benar karena rasa gembiranya.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

Trump: Kami Semakin Dekat dan Dekat Menuju Tantangan Sukses Terhadap Hasil Pemilu

0

Zachary Stieber

Presiden Donald Trump hari Minggu 20 Desember 2020 menduga bahwa “kita semakin dekat dan dekat,” mengacu pada tantangannya yang sedang berlangsung terhadap hasil pemilihan umum di negara-negara bagian yang merupakan medan pertempuran.

“Kita semakin dekat dan dekat. Dan saya harap anda memberitahu semua orang mengenai kita sebenarnya adalah sangat dekat,” kata Donald Trump di radio WABC.

Trump menambahkan : “Berita palsu tidak akan memberitahu hal tersebut kepada anda. Berita palsu tidak ingin membicarakan hal tersebut. Berita palsu berupaya untuk meredamnya. Kita sama sekali tidak memiliki kebebasan pers. Berita palsu menindas berita. Itu adalah hal buruk yang terjadi di negara kita. Hal ini telah terjadi, hal ini dimulai sejak lama, tetapi  berita palsu telah sampai pada suatu titik, berita palsu adalah hal yang mengerikan.”

Trump pada kesempatan itu mengatakan, ini bukanlah kebebasan pers, dan kita harus mengembalikannya, karena pers ditekan sedemikian rupa. Berita palsu adalah sangat tidak jujur. Saya bahkan tidak menyebutnya sebagai berita palsu lagi. Saya menyebutnya sebagai berita yang jahat. 

Tim calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Donald Trump.

Joe Biden telah mengklaim dengan mengumumkan kemenangan dalam pemilihan umum pada tanggal 3 November 2020. “Semuanya, Wakil Presiden terpilih [Kamala] Harris dan saya memperoleh 306 suara elektoral — ya, melebihi 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk mengamankan kemenangan,” kata Joe Biden pada tanggal 14 Desember, setelah pemilih bertemu di negara bagiannya masing-masing untuk memberikan suara.

Tetapi Donald Trump, kampanyenya, dan Partai Republik lainnya mendapatkan hasil yang menantang di negara-negara bagian yang mencakup Pennsylvania dan Georgia, menunjuk pada penyimpangan dan kemungkinan terjadi kecurangan.

The Epoch Times belum mengumumkan pertarungan pemilu tersebut hingga pada saat ini.

Sejauh ini tidak ada satupun dari gugatan hukum yang menyebabkan perubahan hasil, tetapi sebuah kasus yang sedang berlangsung di Michigan menghasilkan sebuah laporan mengenai sebuah audit forensik Sistem Penghitungan Suara Dominion dan perangkat lunak, yang menyimpulkan pergantian suara yang terkenal jahat itu di Michigan, adalah hasil  rancangan sistem pemungutan suara tersebut.

Donald Trump terdengar ceria saat menelepon ke acara radio yang sebagian dibawakan oleh pengacara Donald Trump, Rudy Giuliani, mengucapkan Selamat Natal kepada host dan mengatakan timnya dan orang lain “telah mengungkap kecurangan pemilih, penipuan pemilih terbesar dalam sejarah.”

“Ini adalah pemilihan umum yang terkorup yang pernah dimiliki Amerika Serikat sejauh ini,” kata Donald Trump.

Rudy Giuliani selama akhir pekan menantang negara-negara bagian untuk membiarkannya dan orang lain memeriksa mesin penghitungan suara. Jika negara-negara bagian tersebut melakukannya, kata Rudy Giuliani, maka negara-negara bagian tersebut dapat membuktikan terjadinya kecurangan.

“Mesin, nomor satu, dan setiap mesin yang telah kami lihat, anda tahu apa hasilnya,” kata Donald Trump.

Trump menambahkan : “Mesin dan juga verifikasi tanda tangan. Mari kita lihat tanda tangan di Fulton County di Georgia, dan beberapa tempat lainnya, mari kita lihat tanda tangan, anda akan menemukan bahwa ratusan ribu tanda tangan tidak ada atau pun telah ditulis secara curang.”

Diminta untuk menanggapi, juru bicara Fulton County mengatakan kepada The Epoch Times melalui email, “Hal tersebut adalah salah.”

Georgia meluncurkan upaya di seluruh negara bagian itu untuk mencocokkan tanda tangan pada hari Senin, tetapi Donald Trump mengatakan Georgia tidak akan melakukannya dengan benar.

Trump mengatakan : “Mereka tidak memulainya di lokasi yang tepat. Mereka memulainya di daerah yang tidak terlalu bermasalah, dan masih akan menemukan banyak, meskipun area itu, tetapi mereka harus mengizinkan kami melakukan penghitungan tanda tangan di lokasi yang tepat. Dan anda akan melihat ratusan ribu tanda tangan adalah palsu, atau bahkan tidak ada tanda tangan.” (Vv)

Keterangan Foto : Presiden Donald Trump tiba untuk berbicara di sebuah acara di Washington pada 8 Desember 2020. (Tasos Katopodis / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Khd1EEZAjVs

Aksara Mandarin Cinta Kasih, Dengan dan Tanpa Sebuah Hati

0

JOYCE LO DAN ZHU LI

New Tang Dynasty Television pernah menyiarkan berita tentang lebih dari 100 pengusaha Taiwan yang tinggal di Shanghai kembali ke Taiwan guna merekrut orang-orang muda untuk bekerja di perusahaan mereka.

Ketika ditanya mengapa mereka harus merekrut dari Taiwan sementara ada begitu banyak orang yang berbakat di Shanghai, seorang manajer di sebuah perusahaan sumber daya manusia menjelaskan dengan frustrasi: “Itu dikarenakan sifat serigala dari anak-anak muda di daratan Tiongkok.”

Dia juga mengatakan bahwa anak-anak muda di Taiwan memiliki kreativitas yang lebih besar dan loyalitas yang lebih besar kepada perusahaan tempat mereka bekerja. 

Anak-anak muda dari ras yang sama berbicara bahasa yang sama di kedua pantai, lantas mengapa di satu sisi mereka mempertahankan kualitas kesetiaan dan kepatuhan yang tertanam dalam budaya tradisional Tiongkok, sementara di sisi lain mereka menunjukkan sifat yang tidak berperasaan?

Mungkin kita dapat menemukan petunjuk dari aksara Mandarin 愛 (ài), yang berarti cinta.

Pada  awalnya  aksara  愛  (ài)  tidak memiliki makna sentimental mendalam yang terhubung dengan manusia atau peristiwa; melainkan, ungkapan terima kasih dari seorang pria yang lapar.

Pada penciptaan karakter, 愛 (ài) ditulis sebagai 㤅 (ài), ungkapan terima kasih karena diberi makanan. Aksara 旡 (jì) yang terletak di bagian atas, mirip seperti seorang pria yang lapar dengan mulut terbuka besar. Bagian bawahnya adalah aksara lebih dari 2.000 tahun yang lalu, aksara yang menggambarkan  langkah berjalan lambat, 夊 (suī), ditambahkan pada bagian bawah untuk   menunjukkan keengganan untuk berpisah dengan sesuatu. Ini melengkapi makna utama kata cinta.

Kunci dari aksara 愛 (ài), atau cinta, terletak = pada  aksara  radikal  untuk  hati. Jika seseorang benar-benar jatuh cinta, atau benar-benar bersyukur, ia harus melakukannya dengan hati.

Namun, dalam versi aksara Mandarin yang disederhanakan, aksara radikal hati, 心 (xīn), yang berada di tengah telah dihapus menjadi: 爱. Orang-orang muda dari Taiwan, Hong Kong, Makau, dan bahkan Jepang semua- nya menulis aksara untuk “cinta” dengan menggunakan hati. Tetapi orang-orang muda dari Tiongkok daratan menulis aksara “cinta” tanpa menggunakan hati.

Hanya ada empat goresan dalam aksara 心 (xīn), hati. Tidak rumit untuk menulisnya.

Anehnya adalah, bahwa aksara 鬼 (guǐ) yang berarti hantu, yang memiliki pengaruh negatif, memiliki sepuluh kali goresan.

Namun ia tidak disederhanakan sama sekali, bahkan dalam penggunaannya sebagai radikal. Misalnya: 魔 (mó,iblis); 魂 (hún ,=jiwa);魄 (pò,=sub-kesadaran); dan 魅 (mèi,= sejenis roh jahat).

Namun, ada pengecualian. Aksara Mandarin tradisional untuk jelek, 醜 (chǒu), memiliki aksara radikal, karena hantu adalah hal yang paling jelek; tetapi dalam aksara yang disederhanakan, hantu dihilangkan, mengubah aksara “jelek” dari 醜 (chǒu) menjadi 丑 (chǒu).

Ini membuat orang bertanya-tanya apakah motif sebenarnya dari penyederhanaan aksara Mandarin adalah untuk merusak nilai-nilai tradisional orang-orang Tionghoa.

Edited by Sally Appert

Dia Mencoba Membangunkan Temannya yang Tertabrak, Dia Akhirnya Juga Tertabrak

0

Hewan peliharaan seperti anjing suka berlari dan bermain di luar dengan manusia atau hewan lainnya. Itulah cara mereka menjadi bahagia. Namun, itu juga memiliki konsekuensi yang mengerikan, karena banyak bahaya yang akan mereka hadapi, terutama bagi anjing-anjing jalanan.

Salah satu kasus ini terjadi di Cancun, Meksiko. Dua anjing tersesat sedang berkeliaran di sepanjang jalan ketika, tiba-tiba, salah satu dari mereka ditabrak oleh kendaraan. Saat dia tergeletak diam di aspal, rekannya berusaha keras untuk membangunkannya.

Dengan banyaknya mobil yang lewat, tak satu pun dari mereka berhenti untuk membantu hewan yang malang itu, tidak memberi perhatian sedikit pun kepada mereka, seolah-olah mereka hanyalah objek lain.

Untungnya, Ricardo Pimentel Cordero, bersama pasangannya, menyaksikan kejadian tersebut dan dengan cepat mendekati kedua anak anjing tersebut untuk mencoba membantu mereka.

Mereka menangkap anjingitu dan memasukkan mereka ke dalam mobil dan membawanya ke Tierra de Animales, tempat penampungan anjing jalanan.

“Untungnya, saya dan istri saya bisa datang tepat waktu dan membawa mereka untuk perawatan medis,” kata Ricardo.

Di tempat penampungan, mereka dapat menerima pertolongan pertama yang sesuai, dan keduanya aman. Namun, Pimentel tahu bahwa dia harus menuntut keadilan atas nama anjing-anjing itu. Untuk ini, dia sempat merekan seluruh adegan dan mengunggahnya ke jejaring sosialnya, di mana dia menyebabkan kemarahan warganet.

Beginilah cara kami mempelajari kasus baru tentang anjing malang lainnya yang menggerakkan kami untuk berpikir tentang kurangnya solidaritas beberapa orang terhadap teman berbulu, yang lebih lemah dan lebih rentan.

Dalam gambar, Anda dapat melihat bagaimana anak anjing pertama terluka di tengah jalan, dan juga bagaimana, beberapa detik kemudian, truk besar menabrak anak anjing kedua berwarna coklat. Bersamaan dengan video tersebut, Pimentel menuliskan pesan yang kuat kepada mereka yang melihatnya.

“Ini adalah momen ketika kami menyelamatkan dua anjing kecil. Satu ditabrak dan yang lainnya ditabrak di depan kami. Sungguh luar biasa kurangnya pendidikan, empati dan betapa malasnya beberapa orang, seperti pengemudi truk ini yang plat nomornya sayangnya tidak terlihat, semoga ada yang menghukumnya, ”tulis Ricardo Pimentel.

Mudah-mudahan kasus-kasus tidak berperasaan dan mengerikan seperti ini tidak akan terulang lagi. Itu adalah pemandangan yang menghancurkan jiwa kita, bukan hanya karena anjing yang menderita, tetapi juga karena harus mengetahui tentang adanya sikap dingin seperti itu pada beberapa manusia.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

WHO Beberkan 14 Mutasi Varian Virus yang Lebih Menular

0

NTD

Varian yang lebih menular dari virus Komunis Tiongkok (COVID-19) menyebar dari Inggris ke Denmark, Belanda, Australia, Belgia, Italia dan negara-negara lain, menyebabkan kepanikan di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan siaran pers yang mengatakan bahwa varian virus ini mencakup 14 mutasi utama. 

Pada 21 Desember, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dalam siaran pers bahwa pihak berwenang Inggris pada tanggal 14 Desember melaporkan kepada WHO bahwa varian SARS-CoV-2 baru telah ditemukan melalui pengurutan genom virus. Varian ini disebut “SARS-CoV-2 VUI 202012/01”.

Dalam siaran pers itu juga menyatakan bahwa analisis awal menunjukkan bahwa varian tersebut mungkin lebih mudah menyebar dari orang ke orang. Investigasi saat ini sedang dilakukan untuk menentukan apakah varian ini akan mempengaruhi tingkat keparahan gejala, respon antibodi, atau kemanjuran vaksin.

Dinyatakan juga bahwa varian virus ini mencakup 14 mutasi besar, yang mengakibatkan perubahan asam amino dan tiga penghapusan. Penghapusan ini mengacu pada penghapusan bagian kromosom atau urutan DNA, sehingga kehilangan materi genetik ini. Beberapa dari mutasi ini dapat mempengaruhi penyebaran virus pada manusia.

Varian baru ini telah ditemukan di beberapa negara termasuk Australia, Denmark, Italia, Islandia, dan Belanda.

Laporan awal di Inggris percaya bahwa virus varian ini lebih mudah ditularkan daripada virus yang ada, dengan perkiraan penyebaran 40% hingga 70%. Menurut WHO penelitian laboratorium saat ini sedang dilakukan untuk menentukan apakah virus mutan ini memiliki karakteristik biologis yang berbeda atau mengubah kemanjuran vaksin.

Faktanya, mutasi virus tidak jarang terjadi, tetapi virus Komunis Tiongkok sangat sulit dipahami.Sejauh ini, para ahli telah menemukan lebih dari 10.000 varian virus Komunis Tiongkok, tetapi penyebab mutasi tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Pada 20 November, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa virus Komunis Tiongkok telah bermutasi menjadi jenis baru yang sulit dikendalikan. Hal itu membuat epidemi menyebar lebih cepat.

Reuters melaporkan bahwa  pada 25 November peneliti ilmiah menemukan bahwa virus Komunis Tiongkok mengalami mutasi ketika menyebar ke berbagai belahan dunia. Saat ini dipastikan telah terjadi 12.706 mutasi atau perubahan. Penelitian ini menggunakan genom virus dari total 46.723 kasus yang dikonfirmasi dari 99 negara atau wilayah.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan pada 19 Desember bahwa karena penyebaran virus baru yang lebih cepat, rencana pencegahan epidemi Natal yang semula dijadwalkan harus dibatalkan.

Pemerintah Inggris mengumumkan pada 19 Desember bahwa strain baru virus Komunis Tiongkok ditemukan di Inggris. Daya penularannya 70% lebih tinggi dari strain aslinya, tetapi tidak ada bukti bahwa strain baru lebih mematikan.

Menanggapi varian baru virus Komunis Tiongkok, pada 20 Desember, lebih dari 40 negara termasuk Prancis, Irlandia, Italia, Portugal, Belgia, dan Belanda telah memutuskan lalu lintas udara dan darat dengan Inggris.

Laporan grup media “Epoch Times”, varian virus baru tersebut merupakan versi baru dari virus yang telah mengalami mutasi genetik. Mutasi khusus ini disebabkan oleh adanya sebanyak 17 mutasi pada protein lonjakan virus corona. 

Para ilmuwan percaya bahwa perubahan ini membuat virus lebih menular, yang dapat membantu protein lonjakan virus terserap ke sel manusia dan membuatnya lebih mudah untuk menyerang.

Peter Horby, ketua Emerging Respiratory Virus Threat Advisory Group (NERVTAG), mengatakan pada tanggal 21 Desember lalu bahwa para ahli sekarang sangat yakin bahwa virus varian ini memang memiliki keunggulan penyebaran dibandingkan varian lain.

Anggota NERVTAG dan ilmuwan Neil Ferguson mengatakan pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Science Media Center (SMC) bahwa varian tersebut mungkin lebih menular ke anak-anak.

BBC melaporkan bahwa varian virus Komunis Tiongkok  memiliki tingkat mutasi yang sangat tinggi. Penjelasan yang paling mungkin saat ini adalah bahwa mutasi  terjadi pada pasien yang tidak dapat melawan virus dan memiliki sistem kekebalan yang lemah, yang tubuhnya menjadi sarang mutasi virus. (hui)

Keterangan Foto : Virus Komunis Tiongkok (SARS-CoV-2). Skema. (Gambar oleh Tumisu dari Pixabay)

https://www.youtube.com/watch?v=rHYBPb2xnQI

Suasana Pencegahan Epidemi di Shenyang, Tiongkok, Bagaikan “Siaga Perang”, Pintu Rumah Warga di Dalian Mulai Dipaku Mati

0

oleh Zheng Gusheng

Virus komunis Tiongkok (COVID-19) masih terus menyebar dengan cepat dan situasinya di daratan Tiongkok, juga menunjukkan bahwa penyebaran virus sudah memasuki klaster lingkungan dan sulit untuk dikendalikan. Kabar terakhir adalah bahwa pihak berwenang Kota Shenyang, telah mengumumkan keadaan darurat COVID-19, sedangkan Kota Dalian telah mengikuti cara yang dilakukan Kota Wuhan dalam mencegah penyebaran dengan memaku mati pintu rumah warga.

Sebagaimana dilaporkan oleh media daratan Tiongkok, seorang warga di Shenyang pergi ke Klinik Demam di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Tiongkok pada 22 Desember 2020. Dia dinyatakan positif terinfeksi virus komunis Tiongkok melalui tes dengan asam nukleat, kemudian didiagnosis sebagai kasus parah di Rumah Sakit Rakyat Keenam kota itu. Pihak berwenang memeriksa lokasi kontak dan menemukan 31 titik berdasarkan rentang aktivitas pasien.

Menurut pemberitaan tersebut, 2 komunitas tempat pasien dan tempat kontak dekat dengan pasien tersebut, serta 5 institusi medis, 2 sekolah yang sebelumnya dikunjungi semuanya diblokir.

Wawancara Epoch Times membenarkan bahwa 2 komunitas yakni Huarun xiangshu wān 1 dan 2 di Distrik Yuhong telah diblokir. Tidak ada warga yang diperkenankan untuk keluar masuk kompleks apartemen tersebut, barang yang dikirim oleh supermarket hanya dapat diletakkan di depan pintu, biar warga sendiri yang turun untuk mengambilnya.

Setelah merebaknya wabah di Kota Dalian pada 20 Desember, pihak berwenang juga memberlakukan keadaan darurat COVID-19. 14 sekolah telah ditangguhkan Kegiatan Belajar Mengajar, klinik rawat jalan umum di beberapa rumah sakit telah ditutup sementara, dan tempat-tempat umum di banyak jalan juga ditutup. 

Menurut laporan resmi, jumlah kasus yang dikonfirmasi dan pasien yang terinfeksi dengan tanpa gejala terus meningkat.

Radio Free Asia melaporkan bahwa Dalian Jinpu New Area adalah yang paling terpukul oleh wabah tersebut. Semua tempat umum dan toko lokal telah ditutup, dan sekolah serta taman kanak-kanak telah menghentikan kegiatan belajar di kelas sekolah.

Keterangan Foto : Pihak berwenang Dalian mengharuskan warga untuk menjalani tes asam nukleat ketiga. (video screenshot)

Seorang pemilik toko setempat mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah untuk menutup kota dan mewajibkan penduduknya menjalani tes asam nukleat ketiga. Pemilik toko tersebut juga mengatakan bahwa epidemi di Distrik Jinzhou kali ini lebih serius, sehingga lockdown terpaksa diterapkan, tidak ada akses keluar masuk yang bisa dilalui.

Keterangan Foto : Ada pintu warga yang dipaku mati oleh petugas Dalian. Polisi lalu lintas memperingatkan sopir agar tidak keluar kota. (video screenshot)

Dari sejumlah video Dalian yang disiarkan secara online, dapat dilihat bahwa hanya sedikit sekali warga yang berlalu lalang di jalan dalam kompleks pemukiman. Bahkan jika terlihat, mereka sedang mengantre untuk melakukan tes asam nukleat. Ada pintu rumah warga yang dipaku mati oleh petugas. Seorang polisi lalu lintas memperingatkan seorang sopir, bahwa Kota Dalian telah ditutup dan situasinya sama dengan di Kota Wuhan.

Seorang videografer mengatakan : “Pemblokiran jalan dari Shilibao hingga Jinzhou membuat warga di zona pengembangan di sana tidak bisa keluar atau masuk”. (sin)

Keterangan Foto : Kota Shenyang mengalami lonjakan pasien terinfeksi COVID-19, suasana pencegahannya bagaikan “siaga perang”. (video screenshot)

https://www.youtube.com/watch?v=0_b17HZ3og4

Biografi Kaisar Wu dari Dinasti HAN : Kaisar Masa Jaya (8)

0

Tim Kebudayaan The Epoch Times

Kami jelaskan lagi secara sederhana doktor di zaman kuno. Istilah doktor atau Boshi berasal dari zaman negara-negara berperang (warring state periode), yang merupakan profesi pengajar para pengikutnya. 

Di masa Kaisar Qin Shi Huang, jumlah doktor atau Boshi mencapai 70 orang, tidak hanya dari kaum Konfusius, melainkan juga dari aliran lain atau orang yang menguasai keahlian khusus seperti puisi dan sastra, ilmu Taoisme, ilmu ramal dan lain-lain. Taichang, salah satu dari 9 pejabat tinggi setingkat menteri yakni, doktor di masa Dinasti Qin yang menangani seremonial, tidak lagi bertugas mengajar, melainkan sebagai penasihat imperium yang menguasai masa lalu dan masa kini, serta memiliki pengetahuan akademis khusus.

Dinasti Han meneruskan sistem Dinasti Qin, berbagai aliran memiliki doktor. Pada 136 SM, Kaisar  Wu  menambahkan doktor atau Boshi pada bidang ilmu “Yi (ilmu tentang perubahan)” dan “Li (ilmu etika)”, kemudian digabungkan dengan doktor bidang “Shu (penulisan)”, “Shi (puisi)”, dan “Chun Qiu (kronik)” yang dibentuk semasa Kaisar Wen dan Kaisar Jing yang mendirikan “doktor atau Boshi 5 bidang ilmu”. 

Kelima bidang ilmu ini adalah lima kitab klasik yang dikenal dalam  “Si  Shu Wu Jing” (Four Books & Five Classics, red.), semuanya adalah kitab klasik Konfusius. Tindakan Kaisar Wu tidak mendapat tentangan dari Ibu Suri Dou, dikarenakan sang ibu suri yang sudah sangat tua menderita sakit keras, penyebab yang  lebih penting lagi adalah, Kaisar Wu hanya menyempurnakan lembaga doktoral, bukan pemerintahan baru.

Dong Zhongshu mengusulkan, agar menggabungkan sistem doktoral dengan akademi imperium (Taixue), mendirikan sistem pengangkatan  doktor  berdasarkan bidang ilmu, oleh sebab itu  doktor lima bidang ilmu sangat berbeda dengan pejabat doktoral  pada Dinasti Han awal: pertama, doktor dipisahkan dari kementerian, kembali pada independensinya seperti masa Negara Berperang (Zhan Guo), sifat akademisnya lebih kuat; kedua, doktor mendapatkan lagi jabatannya mengajar murid, dan kembali pejabat akademis pada lembaga pendidikan tertinggi negara dengan menguasai lima bidang ilmu, dan digelari “maha guru seantero negeri”; ketiga, juga merupakan perubahan yang terbesar, “meninggalkan aliran lain, hanya menghormati Konfusius” yang resmi menjadi sistem imperium. 

Dengan kata lain, selain akademisi aliran Konfusius, akademisi aliran lain kehilangan kompetensi dan peluangnya menjadi “doktor”. Akan tetapi, sebagai akademisi Konfusius pun, jika ingin menjadi doktor, yang harus dipelajari harus ada dalam “lima bidang ilmu” tersebut, walaupun memiliki prestasi pada satu atau banyak bidang ilmu lain, jika keluar dari lingkup kelima bidang ilmu ini, maka tidak akan bisa menjadi doktor. Ini juga makna sesungguhnya dari “meninggalkan aliran lain, hanya menghormati Konfusius”.

Satu lagi yang perlu dijelaskan adalah, konsep “hanya menghormati Konfusius” dari Kaisar Wu terutama adalah mendorong “Aliran Gongyang dan Chun Qiu”. Ini adalah sebuah bidang ilmu yang meneliti penjelasan “Chunqiu” (Spring & Autumn) dengan teori “Komentar Gongyang”,  dan “Komentar Gongyang” sendiri disebut pula “Chunqiu Gongyang” atau disebut juga “Gongyang Chunqiu”, menurut  catatan yang ditulis oleh warga Kerajaan Qi pada masa Negara Berperang (Chun Qiu) yang bernama Gongyang Gao, yang secara khusus membahas “Chunqiu”. 

Awalnya hanya disebarkan dari mulut ke mulut,  pada masa Dinasti Han awal baru ditulis menjadi buku, dan mendapat perhatian dari Kaisar Jing. Kaisar Wu mendorong bidang ilmu Gongyang ini, karena sejalan dengan “Chunqiu Dayi” yang dipahaminya seperti menghormati sang penguasa, melindungi kekuasaan tertinggi pusat, memprakarsai “penyatuan seluruh negeri”  dan lain sebagainya, yang sangat sejalan dengan cita- cita agung Kaisar Wu.

Menyempurnakan Akademi Kerajaan

Tahun ke-6 kekuasaan Kaisar Wu (135 SM), Ibu Suri Dou meninggal dunia, paman Kaisar Wu yakni Tian Fen tampil kembali menjabat sebagai Perdana Menteri. Tahun berikutnya 134 SM yang juga merupakan tahun pertama Yuanguan, Kaisar Wu Kembali memanggil para cendekiawan aliran Konfusius yang telah diseleksi, dan mengadakan rapat membahas kebijakan. 

Kali ini, yang meraih peringkat pertama adalah seorang tua penganut Konfusius yang telah berusia 60 tahun lebih bernama Gong- sun Hong, sama seperti Dong Zhongshu, ia juga orang terpelajar aliran Konfusius yang meneliti Gongyang Chunqiu. 

Gong- sun Hong adalah seorang Konfusianis yang berusia lanjut, di usia 40 tahun baru mulai mempelajari “Chunqiu”, pada usia 60 tahun diangkat sebagai “orang bijak”, ikut ambil bagian dalam kebijakan Jianyuan; kemudian dikirim sebagai utusan ke wilayah kaum Nomaden Hun (Xiong Nu), karena penyampaian perintah tidak sesuai kehendak Kaisar Wu, mengundurkan diri dengan alasan sakit dan pulang ke kampung halamannya, hingga tahun pertama periode Yuanguang baru muncul lagi.

Dalam lingkaran kebijakan di tahun pertama Yuanguang, Kaisar Wu menanyakan prinsip (Tao) Langit dan manusia, Gongsun Hong dalam teori kebijakannya menegaskan bahwa putra langit harus berperilaku lurus dan membentuk kepercayaan di mata rakyat. 

Juga dikemukakan delapan prinsip memerintah negara dan menentramkan rakyat, yang terutama menyangkut dua masalah: pertama, adalah negara harus hemat, kurangi kerja paksa dan ringankan pajak, menghargai jerih payah rakyat, menciptakan kondisi kehidupan yang baik dan produktif bagi rakyat; dan kedua, merekrut orang harus diberi jabatan sesuai tanggung jawabnya, dengan kata lain memberikan jabatan sesuai kemampuannya, hanya mengangkat orang yang kompeten, hukuman dan hadiah harus jelas, membuat pejabat bertanggung jawab penuh, dan orang mengembangkan bakatnya secara optimal. 

Pemikirannya selain mengandung kebajikan Konfusianis, menekankan pemerintahan bermoral, dimana “moral Langit tidak berpihak, yang mengikutinya akan berjaya, yang menentangnya akan musnah”, juga mengandung pemikiran Legalisme yang menekankan mengangkat pejabat berdasarkan kemampuan, hukum dan kemanusiaan dipadukan, sanksi dan hadiah diatur jelas, hal ini sangat sejalan dengan pemikiran Kaisar Wu dalam hal menjalankan negara.

Awalnya, pada saat para pejabat menilai teori kebijakan karya Gongsun Hong yang panjangnya lebih dari seratus halaman itu, dikategorikan sebagai karya tidak bermutu. Tapi setelah dibaca Kaisar Wu, justru karya tulisnya diangkat menjadi peringkat satu. 

Setelah itu, Gongsun Hong dipanggil oleh Kaisar Wu, karena kemampuannya maka diangkat sebagai doktor, kemudian diangkat lagi menjadi sekretaris kekaisaran, lalu menjadi kepala pejabat, dan perdana Menteri, kemudian juga diberi gelar bangsawan Ping Jin Hou, setelah itu karirnya terus menanjak dan menjadi kepala dari seluruh pejabat sipil imperium. (lin)

Bersambung

Video Rekomendasi :

Mengenang Natal yang Kudus: ‘Pemujaan Orang Majus’

0

ERIC BESS

Sangat mudah untuk melupakan tujuan Natal dengan hiruk-pikuk yang disambut dengan belanja akhir tahun. Musim liburan kali ini, saya ingin menggunakan lukisan Jan Gossaert yang berjudul “The Adoration of the Magi” (Pemujaan Orang Majus) untuk mengingatkan kita mengapa Natal begitu istimewa.

Kelahiran Yesus

“Pemujaan Orang Majus” juga dikenal sebagai “Pemujaan Para Raja,” menggambarkan kisah Alkitabiah yang disajikan dalam Matius 2 di mana tiga orang bijak, dibimbing oleh bintang, melakukan per- jalanan dari Timur untuk melihat Yesus Kristus yang baru lahir.

Dalam perjalanan mereka, tiga orang bijak bertanya di mana mereka dapat menemukan bayi yang baru lahir, yang dinubuatkan menjadi raja, karena mereka melakukan perjalanan untuk memberi persembahan dan memujanya.

Domba dan kota besar di latar belakang, ditampilkan dalam detail Adoration of the Magi. (PD-AS)

Raja Herodes mendengar bahwa orang- orang majus sedang mencari Yesus, dan dia gelisah. Dia percaya bahwa kekuatannya terancam dan mengumpulkan semua imam kepala dan juru tulisnya untuk bertanya kepada mereka di mana Yesus akan dilahirkan. Mereka memberi tahu bahwa telah dinubuatkan bahwa Yesus akan lahir di Betlehem.

Setelah mendengar ini, Herodes mengirim ketiga orang bijak itu ke Betlehem dan memerintahkan mereka untuk mencari bayi yang baru lahir dengan dalih palsu bahwa dia akan menyembah juga. Tiga orang bijak tersebut mengambil perintah Herodes dan pergi.

Ketika mereka meninggalkan Herodes, orang-orang bijak tersebut diberi petunjuk oleh bintang itu lagi, dan mereka semua bersukacita. Bintang  membawa mereka ke tempat Yesus dilahirkan. Mereka melihat Maria dan Yesus, lalu bersujud menyembah mereka, dan memberikan hadiah berupa emas, kemenyan, dan dupa.

Setelah merayakan kelahiran Yesus, ketiga orang bijak itu tidur dan bermimpi yang memperingatkan mereka untuk tidak kembali ke Herodes. Saat bangun, mereka mengambil rute lain untuk pulang.

Suami Maria, Yusuf, juga diperingatkan dalam mimpi untuk membawa Yesus yang baru lahir dan melarikan diri ke Mesir sampai Herodes meninggal.

Yesus mengambil koin emas, dengan detail “Adoration of the Magi.” (PD-AS)

Herodes menjadi marah ketika dia menyadari bahwa ketiga orang bijak itu tidak kembali. Dia masih tidak tahu lokasi raja yang dinubuatkan. Jadi Herodes memutuskan untuk membunuh semua bocah laki-laki di Betlehem, yang menyebabkan dia menderita sakit yang hebat sampai kematiannya.

Setelah kematian Herodes, atas nasihat malaikat dan peringatan Tuhan, Yusuf dan keluarganya pergi ke Nazaret dan tinggal di sana.

“Pemujaan Orang Majus”

“The Adoration of the Magi” karya Jan Gossaert adalah lukisan kompleks dengan banyak simbolisme.

Topi merah Raja Caspar bertuliskan namanya, dengan detail “Adoration of the Magi.” (PD-AS)

Maria dan Yesus adalah titik  fokus-nya dan terletak di tengah-tengah bagian bawah komposisi. Maria duduk di tengah- tengah apa yang tampak seperti reruntuhan bangunan yang dulunya bagus, dan di kejauhan tampak kota besar tempat domba digembalakan.

Maria mengenakan jubah biru dan menggendong bayi Yesus di  pangkuannya. Di sebelah kanan Maria dan Yesus adalah salah satu dari tiga orang bijak, Caspar, yang menawarkan hadiah koin emas dalam piala emas kepada Yesus. Yesus memandang Caspar dan mengambil salah satu koin di tangan kirinya.

Caspar melepaskan topinya untuk menghormati. Tutup piala berada di sebelah topinya dan bertuliskan nama Caspar [L]EROII IASPAR dengan hiasan, huruf emas di dasar tutup piala.

Orang bijak kedua, Melchior, berdiri di belakang Caspar dengan pengiringnya. Melchior sedang menunggu untuk mempersembahkan hadiah kemenyan, yang disimpan dalam bejana emas indah yang dia pegang.

Orang bijak ketiga,  Balthasar,  ada di sisi kiri Maria dan Yesus. Balthasar, seperti Melchior, juga dikelilingi oleh pengawalnya. Mahkota Balthasar bertuliskan namanya, BALTAZAR, dan nama pelukis, GOSSAERT. Nama Balthasar tertulis dengan hiasan huruf emas dengan latar belakang merah di bagian paling atas mahkotanya.

Raja Melchior dengan pengawalnya, di belakang Caspar, dalam detail “Adorasi of The Magi.” (PD-AS)

GOSSAERT juga dihiasi dengan hiasan huruf emas dengan latar belakang merah di kain yang tergantung dari mahkota Balthasar. Raja ini membawa bejana emas berisi dupa yang dia tunggu untuk dipersembahkan kepada Yesus.

Balthasar juga mengenakan selendang berjumbai yang bertuliskan kata-kata pembuka doa kepada Maria: “Salve regina misericordiae” [Salam Ratu Suci, Bunda Pengasih].

Yusuf ditampilkan mengenakan jubah merah, berdiri di antara Maria dan Balthasar. Joseph memandang ke sembilan malaikat yang melayang  di atas. Sembilan malaikat mungkin mewakili sembilan ordo malaikat.

Raja Balthasar mengenakan mahkotanya yang bertuliskan, dengan detail “Adoration of the Magi.” (PD-AS)

Tangan semua malaikat ditangkupkan, kecuali satu, seolah-olah mereka berdoa untuk menghormati kejadian sakral. Malaikat yang tidak menangkupkan tangannya saat berdoa malah memegang gulungan naskah bertuliskan “Gloria in excelsis deo” [Puji Tuhan Yang Mahatinggi].

Di kejauhan, di tengah atas komposisi ada bintang terang dan burung merpati. Bintang tersebut berpotensi mewakili Tuhan atau bintang yang menuntun orang bijak kepada Yesus. Burung merpati biasanya melambangkan Roh Kudus.

Mengingat Natal Suci

Jan Gossaert melakukan  pekerjaan yang bagus untuk mengemas banyak hal ke dalam komposisi ini. Dia berhasil menceritakan kisah yang sedang berlangsung dengan gambar diam.

Jan menggambarkan Maria dan  Yesus duduk di tengah reruntuhan, dengan latar belakang kota besar.  Apakah  kota yang hancur itu mewakili hukum moral Perjanjian Lama — hukum yang harus dipenuhi oleh Yesus, melalui hati, pikiran, dan tindakannya? Apakah ini  sebabnya ada domba yang digembalakan di latar belakang kota yang indah itu? Jika ya, apakah kota yang indah itu melambangkan surga? Ataukah para gembala meninggalkan kota agar mereka juga bisa menyaksikan peristiwa sakral itu?

Sebuah stola berpohon yang disulam dengan doa, dengan detail “Adoration of the Magi.” (PD-AS)

Tiga orang bijak mempersembahkan hadiah mereka untuk merayakan kelahiran Yesus. Emas untuk upeti, kemenyan melambangkan pengorbanan, dan dupa untuk menguburkan orang mati. Ini mewakili Yesus sebagai raja, Tuhan, dan manusia.

Yusuf melihat ke langit seolah-olah dia menerima pesan dari para malaikat untuk membawa Yesus dari tempat ini untuk menghindari bahaya Raja Herodes.

Namun, yang paling penting adalah bagaimana langit dan bumi menjadi saksi peristiwa sakral tersebut. Orang-orang datang dari seluruh dunia untuk  melihat manifestasi Ilahi itu sendiri di bumi dan untuk memberikan rasa hormat yang sesuai.

Seorang malaikat memegang gulungan, dengan detail “Adoration of the Magi.” (PD-AS)

Bahkan seluruh surga telah menjadi saksi: sembilan malaikat — yang, jika mereka mewakili sembilan kelompok malaikat, akan termasuk semua pertolongan  Tuhan di surga; burung merpati sebagai Roh Kudus; dan bintang, yang mungkin mewakili Tuhan. Semuanya berhenti untuk menyaksikan sakralitas peristiwa ini.

Liburan akhir tahun ini, masih dapat menawarkan kita kenyamanan hidup manusia untuk beberapa hal, seperti pertukaran hadiah, berbagi makanan dan tradisi, dan pertemuan dengan orang yang dicintai atau setidaknya bersentuhan dengan mereka. Tapi mungkin itu juga menawarkan kita kesempatan untuk menghargai yang Ilahi di bumi ini.

Mungkin kita bisa menangkap kembali makna Natal yang lebih mendalam selain membeli barang-barang yang tidak bisa kita bawa saat kita mati. Dengan hanya berhenti dan meluangkan waktu sejenak dalam hati dan pikiran, kita dapat memberi penghormatan kepada yang  kudus dan mengingat bahwa Ilahi bermanifestasi di tengah-tengah kita di bumi — terkadang kapan dan di mana kita tidak mengharapkannya. Dengan pengakuan ini, mungkin pikiran kita akan tenang, harapan kita terhadap orang lain akan berkurang, serta hati kita akan penuh dengan kebaikan dan kegembiraan. (ajg)

Keterangan Foto : Sebuah detail dari “Adoration of the Magi,” sekitar tahun 1510-1515, oleh Jan Gossaert. Minyak di atas Kayu, 69,7 inci kali 63,7 inci. National Gallery London. (PD-AS)

Seni memiliki kemampuan luar biasa untuk menunjukkan apa yang tidak bisa dilihat sehingga kita mungkin bertanya “Apa artinya ini bagi saya dan semua orang yang melihatnya?” “Bagaimana hal itu memengaruhi masa lalu dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi masa depan?” Apa yang disarankannya tentang pengalaman manusia? Ini adalah beberapa pertanyaan yang saya jelajahi dalam seri saya “Reaching Within: What Traditional Art Offers the Heart.”

Eric Bess adalah seniman representasional dan merupakan kandidat doktoral di Institute for Doctoral Studies in the Visual Arts (IDSVA).

Tolong Lebih Banyak Dante Sekarang! (Bagian-2) Mari Kita Dengarkan Keinginan Bebas!

0

JAMES SALE

Di Bagian-1 artikel ini, kami berbicara tentang pentingnya kaum muda dihadapkan pada literatur yang hebat — meskipun hal ini berlaku untuk semua orang dari segala usia. Karya sastra yang hebat dapat memberikan penangkal sinyal kebajikan yang “membangunkan”, dan juga menyediakan konteks di mana beberapa pemikiran nyata tentang kehidupan, makna hidup, dan tujuan kita dapat dieksplorasi.

Dan kami menegaskan bahwa teks klasik adalah teks yang telah terbukti nilainya selama berabad-abad, bahkan ribuan tahun, bukan buku terbaru dan modis yang mengeluarkan meme klise. Dante, kita katakan adalah contoh yang baik dari penulis buku yang berharga untuk dibaca dan dipelajari. Memang, meskipun dia meninggal 699 tahun yang lalu, karyanya tetap relevan dengan topik sekarang.

William James. Houghton Library, Harvard University. (Public Domain)

Mungkin bidang terpenting di mana Dante menentukan dan bersikukuh adalah tentang masalah kebebasan manusia. Dalam hal ini, semuanya tergantung — dan dengan “segala sesuatu” yang saya maksud bukan hanya “Komedi Ilahi” (Divine Comedy) atau dasar puisi itu, atau bahkan “hanya” Kristen (yang teologinya mendasari puisi itu), tetapi yang saya maksud adalah peradaban Barat itu sendiri.

Determinisme atau keinginan bebas?

Penulis Inggris A.N. Wilson dalam bukunya Dante in Love menyatakannya sebagai berikut: 

‘Kisah teologi Kristen — dan dapat dikatakan, keseluruhan cerita pemikiran Barat — telah menjadi pertempuran abadi antara Determinisme dan upaya untuk menyatakan keyakinan pada kita. kebebasan untuk membuat pilihan moral. Jika kita tidak lebih dari jumlah DNA kita, atau tidak lebih dari apa yang telah dibuat oleh kekuatan materialis sejarah, atau tidak lebih dari produk lingkungan sosial kita, maka pengadilan hukum — apalagi Neraka — adalah mesin ketidakadilan yang mengerikan; karena bagaimana seseorang dapat dimintai pertanggungjawaban atas perilakunya jika semua itu telah ditentukan sebelumnya? ”

Apakah tidak dimintai pertanggungjawaban atas perilaku seseorang — atau tidak — salah satu masalah saat ini di Amerika?

Konsekuensi dari tidak mempertahankan kepercayaan inti pada kehendak bebas ada di sekitar kita. Percaya pada kehendak bebas (dan kebetulan, William James, bapak psikologi Amerika, mengungkapkan hal ini dengan luar biasa dalam pepatahnya “Tindakan pertama saya yang bebas adalah percaya pada kehendak bebas”) adalah mengambil tanggung jawab pribadi atas nasib sendiri dan situasi. Padahal, sebaliknya  adalah konsekuensi dari Determinisme.

Novelist Ayn Rand in 1943. (Public Domain)

Determinisme mengarah pada kesedihan, penghindaran, dan anggapan bahwa seseorang adalah korban dari keadaan. Hal ini tidak terlihat lebih jelas daripada dalam konsensus yang meningkat bahwa penjahat bukanlah penjahat, bahwa mereka tidak dapat membantu kejahatan mereka dan karenanya membutuhkan bantuan daripada koreksi, dan oleh karena itu, seseorang tidak boleh menghakimi mereka atau bahkan perilaku mereka.

Seperti yang diamati oleh penulis Theodore Dalrymple dalam bukunya Our Culture, What’s Left of It: “Ketika orang muda ingin memuji diri sendiri, mereka menggambarkan diri mereka sebagai ‘tidak menghakimi’. Bagi mereka, bentuk moralitas tertinggi adalah amoralitas.”

Sikap ini terwujud dalam melihat kerusuhan di seluruh Amerika, dan bahkan di Inggris banyak media yang terus-menerus menggambarkan para perusuh sebagai “damai” dan sepertinya ingin meminimalkan gagasan bahwa mereka bersalah atas kerusakan atau cedera yang mereka timbulkan. Mengapa, kata media, mereka mem- protes dengan benar terhadap kesalahan sosial!

Sebagaimana Robert Oulds, direktur The Bruges Group, dalam karyanya Moralitis: A Cultural Virus, berkomentar: “[Sikap ini] merusak penyebab keadilan sosial yang seharusnya membantu, karena telah meninggalkan realitas demi kepentingan fenomenologi keluhan yang emosional dan irasional.” Untuk “keluhan”, kita dapat membaca “status korban” dengan jelas.

Untuk lebih jelasnya, saya tidak mengatakan bahwa kita perlu menjadi Katolik, seperti Dante dulu, atau bahkan Kristen untuk percaya pada kehendak bebas, tetapi penting bagi kita untuk percaya pada kehendak bebas. 

Edward Gibbon, seorang ateis abad ke-18 yang terkenal (sebagaimana dikutip oleh Margaret Thatcher) diduga mengamati orang Yunani Athena: “Pada akhirnya, lebih dari yang mereka inginkan adalah kebebasan, mereka menginginkan keamanan. Ketika orang Athena akhirnya ingin tidak memberi itu kepada masyarakat tetapi untuk masyarakat memberikan ke mereka, ketika kebebasan yang mereka inginkan adalah kebebasan dari tanggung jawab, maka Athena tidak lagi bebas.”

Pernyataan ini merupakan pengamatan mendalam yang masih benar, dan artinya bahwa kerajaan dan peradaban ditaklukkan bukan dari luar, tetapi dari dalam. Apa yang bisa menjadi saksi yang lebih jelas dari bahaya kita saat ini?

Dimiliki Realitas

Jadi, meski gagasan tentang kehendak bebas dan tanggung jawab pribadi bukanlah milik Dante, puisinya dengan kuat mengeksplorasi konsekuensi mereka. Seluruh struktur tiga tingkat Neraka, Api Penyucian, dan Firdaus mendemonstrasikan apa yang terjadi  ketika orang menjalankan kehendak mereka, atau mengabaikan realitasnya.

Pertama, pikirkan tentang hubungan kita dengan kenyataan. Dalam What’s My Type: Use the Enneagram, penulis Kathleen V. Hurley menulis: “Kita mulai memahami  bahwa kenyataan tidak terletak pada apa yang dapat dilihat dan disentuh dan dimiliki, melainkan pada apa yang tidak terlihat, tidak berwujud, dan dapat dimiliki oleh siapa pun. Memang, realitas mulai menguasai kita “

Dalam pengertian ini, The Divine Comedy adalah komentar mendalam tentang pilihan hidup kita, dan persepsi novelis Ayn Rand bahwa “kita dapat menghindari kenyataan, tetapi kita tidak dapat menghindari konsekuensi dari menghindari kenyataan.” Tindakan kita — pikiran kita, motivasi kita — penting, dan akhirnya  mereka menyusul kita, jika tidak di kehidupan ini, kemudian di kehidupan berikutnya.

Siksaan Neraka yang dialami oleh Capocchio, dalam ilustrasi oleh Gustave Doré untuk “Inferno” Dante. (Domain publik)

Ada momen pedih dan kuat di akhir Canto 29 dari “Inferno” di mana Capocchio, seorang alkemis dan pemalsuan alam, mengakui Dante (mengikuti terjemahan Clive James  yang  longgar tapi ekspresif di sini): “Perdagangan saya / Memalsukan sifat. Saya melakukannya dengan baik / Dalam hidup. Tapi semuanya nyata di Neraka. ” Konsekuensi dari kenyataan tidak bisa dihindari; kita membuat keputusan, tapi kemudian keputusan, seperti dalam ungkapan Hurley, menguasai kita.

Apa yang diungkapkan The Divine Comedy adalah, bahwa ada tiga tingkatan pengambilan keputusan.

Psikologi kecanduan

Tingkat pertama, Neraka, adalah untuk mereka yang tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka dikutuk selamanya untuk mengulangi perilaku disfungsional mereka, kata-kata mengasihani diri sendiri, dan pikiran obsesif dan berulang mereka; mereka tidak dapat melepaskan diri dari keputusan yang telah mereka buat dalam kehidupan fana mereka. Dan, dalam arti yang lebih mendalam, mereka tidak mau.

Mungkin paralel terbaik yang bisa kita temukan untuk perilaku semacam ini dalam hidup kita sekarang adalah kecanduan: Para pecandu sering kali tahu bahwa narkoba, minuman keras, perjudian, seks, atau apa pun yang membuatnya terobsesi, itu buruk bagi mereka atau seolah- olah membuat mereka menjadi budak; tapi tetap saja, meski tahu itu, mereka tidak bisa membebaskan diri.

Keith Humphreys, seorang profesor terkemuka di bidang psikologi kecanduan, mengolok- olok hal ini ketika dia berkata, “Keberadaan Starbucks adalah bukti bahwa manusia adalah makhluk yang tidak rasional.” 

Meskipun tidak mengancam jiwa dengan cara yang sama seperti obat-obatan, bahkan kopi memiliki kekuatan untuk membuat kita meminumnya ketika kita tahu cangkir kelima terlalu banyak!

Neraka, adalah tempat di mana kita tidak dapat melepaskan diri karena kita tidak menginginkannya. Kita lebih suka berada di Neraka; itulah pilihan kita, pilihan bebas kita. 

A.N. Wilson berkata, “Tidak ada seorang pun di Neraka yang tidak dalam arti tertentu memilih untuk berada di sana.” Atau seperti yang diungkapkan Dorothy L. Sayers secara lebih positif dalam A Matter of Eternity, “Neraka adalah kenikmatan atas caramu sendiri selamanya.”

Kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan — tetapi tidak lebih; tidak ada surga, dan tidak ada perubahan dari kesengsaraan yang menjadi pilihan kita.

Dahulu pada 1912, sarjana Edmund Garratt Gardner menulis: “Biarlah semua Neraka, seluruh dunia, bahkan semua penghuni Surga, berkumpul dan bergabung dalam satu hal ini; mereka tidak akan memanfaatkan untuk memeras satu persetujuan dari keinginan bebas dalam apa pun yang tidak dikehendaki.”

Kekuatan ada dalam keinginan kita untuk memutuskan, dan bahkan Tuhan tidak mengesampingkan kebebasan ini. Memang, kebebasan adalah tumpuan cinta itu sendiri, seperti yang dijelaskan dalam puisi Dante, karena cinta tidak bisa menjadi cinta jika tidak diberikan secara bebas.

Mengabaikan Jiwa

Menempatkan semua ini dalam istilah sekuler dan psikologis, penyair Irlandia Thomas Moore berkata: “Ketika jiwa diabaikan, ia tidak hilang begitu saja, ia muncul secara simtomatis dalam obsesi, kecanduan, kekerasan, dan kehilangan makna.” Sungguh cara yang brilian untuk menafsirkan masalah: Jiwa — atau yang sekarang kita sebut Diri — “diabaikan”.

Kami melihat ini dengan sangat jelas pada orang-orang yang kecanduan — kurangnya perhatian pada diri mereka sendiri, kurangnya kebanggaan  pada diri mereka sendiri, dan semua yang mereka miliki, pada akhirnya, menjadi tersubordinasi hanya pada satu hal: “perbaikan” mereka. Dan mereka “diperbaiki”.

Dante dan Virgil di Lingkaran Neraka Kesembilan, ”1861, oleh Gustave Doré. Minyak di atas kanvas, 10,3 kali 14,7 kaki. Museum Brou, Bourge-en-Bresse. (Domain publik)

Tapi perilaku kriminal, juga, sama- sama sejenis “perbaikan”, seperti yang diungkapkan Dante dengan sangat baik. Misalnya, saat kita akhirnya  menemukan di kedalaman Neraka yang paling rendah, Setan menetap di sana bersama dengan tiga pengkhianat terbesar dalam sejarah: Cassius, Brutus, dan Yudas Iscariot.

Orang dahulu berpikiran sama. Krishna dalam kitab suci India berbicara tentang pelaku kejahatan, orang-orang bodoh yang hasratnya akan nafsu, murka, dan ketamakan adalah tiga cara menuju Neraka, seperti yang dijelaskan dalam “Mitos dan Legenda India” Donald A. Mackenzie. Betapa menariknya Krishna mengidentifikasi tiga dosa besar yang kita temukan di Dante: nafsu, murka, dan ketamakan.

Dunia Barat modern bahkan tidak menyukai gagasan tentang Neraka — tidak suka Tuhan “menghakimi” —dan karena itu berusaha merusak kredibilitasnya. Dante adalah pengingat yang bermanfaat bahwa kebebasan itu baik, sebenarnya  tujuan akhir kita, namun penyalahgunaannya memiliki konsekuensi yang mengerikan dan abadi.

Penyair besar W.B. Yeats berkata, “Imajinasi memiliki beberapa cara untuk menerangi kebenaran yang tidak ada alasannya…” Ini persis seperti yang kita miliki dalam puisi Dante yang luar biasa dan penggambarannya tentang Neraka: kebenaran.

Jika ini Neraka, lalu apa yang terjadi di Api Penyucian dan Firdaus? Bagaimana mereka berbeda, dan keadaan pikiran apa yang membuat semua perbedaan, sehingga seseorang dapat berada di sana daripada di Neraka? Ini adalah topik artikel kami berikutnya. (yun)

Keterangan Foto : Detail miniatur Dante dan Virgil menyaksikan Setan, dengan tiga mulutnya melahap Cassius, Yudas (tengah), dan Brutus, yang mengkhianati tuannya, dalam ilustrasi Canto 34 dari “Inferno.” Priamo della Quercia, antara 1444 dan sekitar 1450. Katalog Perpustakaan Inggris untuk Manuskrip Iluminated. (domain publik)

James Sale adalah seorang pengusaha Inggris yang perusahaannya, Motivational Maps Ltd., beroperasi di 14 negara. Dia adalah penulis lebih dari 40 buku tentang manajemen dan pendidikan dari penerbit internasional besar termasuk Macmillan, Pearson, dan Routledge. Sebagai seorang penyair, ia memenangkan hadiah pertama dalam kompetisi The Society of Classical Poets ‘2017 dan berbicara pada Juni 2019 di simposium pertama grup yang diadakan di Klub Princeton, New York

Video Rekomendasi :